• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HADIS-HADIS SYI’AH

C. Studi Terdahulu

Sejauh ini, telah ada beberapa karya ilmiah, buku ataupun artikel yang mengungkap persoalan madzhab Syi’ah dari berbagai aspeknya yang ditulis oleh kelompok Ahlusunnah. Pada bagian berikut diulas pula beberapa karya yang dianggap penting, di antaranya: Ihsan Ilahi Dzahir, dalam bukunya al-S}hi>‘ah wa-al-Sunnah (1396 H) dan al-S}hi>‘ah wa-al-Tashayyu‘: Firaq wa-Ta>ri>kh (1404 H), Shi>‘ah Minhum wa-‘Alaihim (2001), karya Mamduh Farhan al Buhairi. Buku yang berangkat dari sebuah studi dengan metodologi sosiohistoris ini berusaha memaparkan ajaran-ajaran Syi’ah sebagaimana tertuang dalam teks-teks literatur Syi’ah. Kajian-kajian ini menghasilkan kesimpulan yang hampir sama, yaitu bahwa Syi’ah muncul karena campur tangan Abdullah ibn Saba’ yang berpura-pura sebagai seorang yang mencintai Ahlulbait dan menyanjung imam Ali ra., sehingga banyak orang yang terperdaya oleh kepiawaiannya.

Karya akademis selanjutnya yang patut disebutkan adalah al-Adillah al-Ba>hirah (2007) karya Umar Abdullah Kamil. Karya ini

lebih menyoroti masalah sahabat dan Ahlulbait dalam pandangan

Syi’ah. Pada akhirnya, karya ini memberikan kesimpulan bahwa kelompok Syi’ah melalui teks-teks kitabnya telah mendiskriditkan

39 Sebagaimana dijelaskan oleh penulisnya bahwa penelitian yang dilakukan

adalah jenis penelitian yang mencakup satu idiologi secara utuh bukan mengkritisi sebuah buku kecil. Us}u>l Madhhab al-Shi>’ah al-Ima>miyah al-Ithna>’ashariyah, 7.

55

para sahabat dan juga Ahlulbait, dan prinsip ini tidak sejalan dengan realita yang mengatakan bahwa Syi’ah identik dengan kecintaan terhadap Ahlulbait.

Selain karya-karya yang mendiskripsikan aqidah Syi’ah dari berbagai aspeknya, terdapat pula beberapa tulisan yang berisi bantahan terhadap karya-karya penulis Syi’ah, diantaranya: al-Intis}a>r li al-S{ah}bi wa-al-a>l min iftira>a>t al-Sama>wi> wa-al-D}a>l (1997).40 Dalam

pembahasan kitab tersebut, terdapat bantahan terhadap teks-teks kitab Syi’ah yang berisi tuduhan seputar kredibilitas sahabat.

Karya akademis lainnya yang juga layak disebut di sini adalah

al-S{awa>iq al-Muh}riqah fi> al-Rad ‘ala> Ahl al-Bida‘ wa al-Zana>diqah, karya Ahmad bin H}ajar al-Haithami> (909-974 H). Buku ini berisi bantahan terhadap beberapa aliran yang dinilai menyimpang dari ajaran Ahl al-Sunnah wa-al-Jama>’ah termasuk di dalamnya sekte Syi’ah.

Di samping karya-karya yang berupa buku, terdapat pula banyak artikel dalam situs internet yang mengkaji dan memaparkan aqidah Syi’ah sebagaimana tertera dalam kitab-kitab mereka, baik yang ditulis oleh penulis-penulis Timur Tengah maupun penulis Asia

Tenggara, utamanya Indonesia.41

Namun, semua karya ini berisi tentang sorotan Ahlusunnah terhadap ajaran Syi’ah dari sudut pandang Ahlusunnah, baik yang berbentuk pemaparan maupun yang berisi bantahan, dan sepengetahuan penulis belum didapatkan satu buku pun yang ditulis oleh kelompok Ahlusunnah yang mencoba mambahas dan menjelaskan sekte Syi’ah dari mainstream atau sudut pandand Syi’ah, apalagi yang mencoba untuk melakukan klarifikasi atas diskripsi Ahlusunnah tersebut, kecuali apa yang telah ditulis oleh M. Quraish Shihab dalam karyanya Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?

Tulisan beliau dalam tema ini dapat dikategorikan langkah dan belum banyak yang melakukan. Namun, sekalipun langkah, pada kenyataannya ia mampu memberikan pencerahan dalam memahami

40 Ibrahim bin ‘Amir al-Ra>hili>, Intis}a>r li S{ah}bi wa-a>l min iftira>a>t al-Sama>wi> wa-al-D}a>l (1997)

41 Lihat misalnya situs http://www.islamicweb.com/arabic/shia/. Dalam situs ini

56

Syi’ah, utamanya bagi mereka yang hendak mengkaji lebih detail akan perkembangan ajaran Syi’ah.

Sekalipun bukan dalam rangka klarifikasi atas tuduhan

Ahlusunnah terhadap Syi’ah, namun dalam karya ini beliau berupaya

menjelaskan ajaran-ajaran Syi’ah sebagaimana dipahami oleh penganutnya. Tersirat pula dalam karya beliau ini, metodologi yang tepat yang semestinya digunakan oleh para pengkaji Syi’ah saat hendak meneliti tentang sekte Syi’ah dari berbagai aspeknya.

Dengan diusung semangat ingin mengakurkan, beliau berusaha memaparkan ajaran Syi’ah melalui penjelasan ulama-ulama Syi’ah sebagaimana tertera dalam karya-karya kontemporer mereka. Dan buku inilah yang pada gilirannya memberikan insprirasi kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan kajian kritis atas

karya-karya Ahlusunnah yang memaparkan ajaran Syi’ah namun sering

menghasilkan kesimpulan yang kurang objektif. D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian

Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menelusuri sejauh mana ketepatan metodologi kritik yang dilakukan oleh Ahlusunnah terhadap hadis-hadis riwayat Shi’ah Ithna>’ashariyah sebagaimana tertera dalam empat kitab pokok Syi’ah. Secara lebih kongkrit, tujuan studi ini adalah: Untuk menelusuri kredibilitas kritik Ahlusunnah (baca: al-Qifa>ri>) terhadap hadis-hadis Shi’ah Ithna>’ashariyah dari aspek: a) Metodologi yang digunakan al-Qifari dalam mengkritik hadis-hadis Shi’ah Ithna>’ashariyah, b) Konsep periwayatan hadis (Us}u>l al-h}adi>th) dalam sudut pandang Shi’ah Ithna>’ashariyah, dan c) Pandangan ulama Syi’ah atas hadis-hadis yang dikritik.

Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah terhadap metode penelitian Sunnah Syi’ah di masa depan. Selain itu, studi yang sama diharapkan hasilnya tidak saja untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi hubungan Sunnah-Syi’ah di masa depan, namun juga ia mempunyai kepentingan ganda, yaitu: untuk kepentingan akademis guna menguak lebih jauh tentang sekte Syi’ah yang selama ini dipertentangkan bahkan cenderung dikafirkan.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti maupun pengkaji yang berminat melakukan kajian seputar Sunnah-Syi’ah, utamanya usaha untuk melakukan taqri>b antar dua kelompok di atas. Menurut penulis, realitas penelitian yang selama ini

57

dilakukan oleh kelompok Ahlusunnah maupun Syi’ah belum menggunakan metodologi yang tepat dan lebih sering mengedepankan sikap fanatisme dan jauh dari sikap objektif.