commit to user
METODOLOGI PENELITIAN
C. Sumber Data
Menurut H.B. Sutopo (2006: 56) menyatakan bahwa,
penelitian kualitatif dapat berupa sumber atau informan, peristiwa atau aktifitas, perilaku, tempat atau lokasi, benda, gambar, rekaman, dan
Pendapat lain tentang sumber data dalam penelitian kualitatif adalah yang diungkap oleh Lofland yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2009: 157) dijelaskan
bahwa, -kata, dan tindakan,
selebihnya data tambahan seperti dokumen dan
lain-tersebut, pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata, tindakan, sumber data tertulis, dan foto.
Sebelum menentukan sumber data, peneliti akan menentukan data apa saja yang ingin peneliti peroleh yang terkait dengan rumusan masalah. Data yang ingin dicari adalah 1. Moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta terkait pengulangan tindak pidana yang dilakukan, 2. Pelaksanaan pembinaan moral terhadap narapidana residivis dalam membentuk good citizen di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta, 3. Faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan pembinaan moral terhadap narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta terkait pembentukan good citizen.
Untuk mendapatkan data di atas maka, peneliti dapat menentukan sumber data. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data yang berupa informan, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi serta dokumen dan arsip. Untuk lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1. Informan
Pengertian informan menurut H.B. Sutopo (2006: 57) menyebutkan bahwa, berupa manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya, karena posisi inilah sumber data yang berupa
manusia di dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut sebagai informan daripada
Menurut M. Burhan Bungin (2008: 138) dijelaskan bahwa,
informan dengan maksud tidak selalu menjadi wakil dari seluruh objek penelitian, tetapi yang penting informan memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu
Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan dalam penelitian secara mendalam dan dapat dipercaya, sehingga dapat dijadikan sumber yang mantap. Adapun informan yang diperlukan antara lain:
a. Narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yang berjumlah 10 orang.
b. Petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
1) Bapak Agustiyar Ekantoro, Bc.IP.S. Sos. M.M selaku Kepala Seksi Pelayanan Tahanan.
2) Bapak Drs. Haryana selaku Kepala Pengelolaan Rutan. c. Pembina Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta meliputi:
1) Bapak Suramto selaku Wakil Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan berperan sebagai ketua program pembinaan kesadaran agama islam. 2) Bapak Didit Santoso, S.Pd selaku Staff Sub Seksi Bantuan Hukum dan
Penyuluhan berperan sebagai ketua program pembinaan kesadaran agama nasrani.
3) Bapak Slamet S.St. selaku Kepala Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan berperan sebagai ketua program pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara. 4) Bapak Tentrem Basuki, S.Pd. selaku Staff Sub Seksi Bantuan Hukum dan
Penyuluhan berperan sebagai ketua program pembinan intelektual.
5) Bapak Wagimin, SE. selaku Staff Bantuan Hukum dan Penyuluhan berperan sebagai ketua program pembinaan kesadaran hukum.
6) Bapak Wiyono, SE. selaku Kepala Seksi Bimbingan Kerja dan Kegiatan berperan sebagai ketua program pembinaan kemandirian.
7) Bapak Sarwono selaku Staff Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan berperan sebagai ketua program pembinaan bentuk olah raga.
Adapun daftar informan di atas dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Peristiwa atau Aktivitas
Menurut H.B Sutopo (2006: 58) dijelaskan bahwa,
peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui bagaimana sesuatu terjadi secara .
Aktivitas yang peneliti amati adalah pelaksanaan pembinaan moral terhadap narapidana residivis dalam membentuk good citizen di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Aktivitas pembinaan moral tersebut meliputi:
a. Kegiatan atau aktivitas narapidana residivis dalam mengikuti pembinaan kesadaran keagamaan islam di masjid An-Nur Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. b. Kegiatan atau aktivitas narapidana residivis dalam mengikuti pembinaan kesadaran
intelektual di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
c. Kegiatan atau aktivitas narapidana residivis dalam mengikuti pembinaan kesadaran hukum di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
d. Sikap narapidana residivis setelah diberikan pembinaan (sudah menunjukkan perubahan atau belum).
e. Faktor yang mendorong dan menghambat pelaksanaan pembinaan moral seperti: 1) Sikap narapidana residivis saat mengikuti pembinaan.
2) Sikap pembina Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dalam menyampaikan pembinaan.
3) Sarana dan prasarana yang terkait dengan sarana personil dan fasilitas pelaksanaan pembinaan.
4) Peraturan yang digunakan dalam pelaksanaan pembinaan moral di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
5) Kunjungan keluarga dalam ruang besukan yang terkait dengan motivasi dan dukungan moril terhadap narapidana.
3. Tempat atau Lokasi Menurut H.B Sutopo (2006: 60) menyatakan bahwa,
adalah berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian. Sering juga m
Dalam penelitian ini, lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
4. Dokumen dan Arsip
Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam mengkaji dokumen tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga berusaha menggali dan menangkap makna yang tersirat dari dokumen tersebut.
Adapun dokumen dan arsip yang digunakan peneliti sebagai sumber data adalah:
a. Data jumlah residivis tahun 2009-2011 di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. (Dapat dilihat lampiran 2).
b. Jadual kegiatan pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. (Dapat dilihat pada lampiran 3).
c. Hasil evaluasi perkembangan diri narapidana residivis yang belum menunjukkan perilaku yang baik ditinjau dalam laporan perkembangan warga binaan pemasyarakatan tahun 2011. (Dapat dilihat dalam lampiran 4).
D. Teknik Sampling Menurut Lexy J. Moleong (2009: 224)
kualitatif, sampling digunakan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction). Sampling ialah menggali
Menurut Bogdan dan Biklen dalam H.B. Sutopo (2006: 63) dinyatakan bahwa: Cuplikan dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling yaitu sampling diambil untuk mewakili informasinya bukan
populasinya, dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya, karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar dari pada informasi yang diperoleh dari jumlah narasumber yang lebih banyak, yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya.
Menurut Lexy J. Moleong (2009: 224) menyebutkan bahwa:
Dalam penelitian kualitatif, menyarankan sampling yang memadai dapat disusun yaitu bahwa kelompok harus terdiri atas anggota-anggota dari sesuatu populasi yang lebih besar. Peserta dipilih sekitar 20% dari orang-orang yang ada. Pemilihan peserta jangan terlalu besar sehingga partisipasi anggota menjadi sangat berkurang dan jangan terlalu kecil sehingga gagal memperoleh cakupan yang luas dibanding hanya seorang. Bagaimanapun jumlah peserta tergantung tujuan penelitian.
Menurut Sugiyono (2010: 300) menyatakan bahwa
kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling dan
snowball sampling Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu misalnya orang tersebut paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan. Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, sehingga mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian, jumlah sampel data akan semakin besar seperti bola salju yang menggenlinding.
Jadi, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling dan snowball sampling
Dari hasil yang didapat setelah melakukan penelitian di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta maka, peneliti memperoleh sumber data sebagai berikut: 1. Sumber data secara purposive sampling yaitu
a. Sumber data secara purposive sampling dilakukan kepada narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta sebab, mereka merupakan sumber informan yang paling mengetahui terkait dengan moral atas pengulangan
tindak pidana yang dilakukannya. Peneliti mengambil narapidana residivis yang berjumlah 10 orang untuk dijadikan informan dari jumlah narapidana residivis 20 secara keseluruhan (populasi) yaitu tindak pidana pencurian 6 orang, tindak pidana pembunuhan 1 orang, tindak pidana penggelapan 1 orang, tindak pidana kekerasan 1 orang, dan tindak pidana penipuan 1 orang.
b. Sumber data secara purposive sampling juga ditujukan petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yaitu Bapak Agustiyar Ekantoro, Bc.IP.S.Sos.M.M selaku Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Klas 1 Surakarta. Beliau adalah sumber data yang paling mengetahui informasi secara mendalam mengenai pelaksanaan pembinaan moral narapidana residivis serta faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan pembinaan moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dalam membentuk good
citizen.
2. Teknik snowball sampling ditujukan kepada Bapak Drs. Haryana selaku Kepala Pengelolaan Rutan, dan pembina Rutan yaitu Bapak Suramto, Bapak Didit Santoso, Bapak Slamet S.St, Bapak Tentrem Basuki S.Pd, Bapak Wagimin, Bapak Wiyono, SE, dan Bapak Sarwono, dan perwakilan 3 orang narapidana residivis. Kepada beberapa sumber data tersebut, maka akan diperoleh data yang lebih lengkap terkait pelaksanaan pembinaan moral narapidana residivis serta faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan pembinaan moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dalam membentuk good
citizen.