commit to user
METODOLOGI PENELITIAN
F. Validitas Data
Menurut Sugiyono (2010: 363) dinyatakan bahwa,
derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang
Validitas data adalah keabsahan data yang diperoleh di dalam penelitian atau suatu data yang diakui keabsahannya. Pengujian data dilakukan dengan trianggulasi data untuk menjamin kemantapan dari data penelitian ini. Data yang telah dikumpulkan, diolah, diuji kesahihannya melalui teknik pemeriksaan tertentu. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara antara lain berupa teknik trianggulasi dan
review informan.
1. Trianggulasi
Menurut H.B Sutopo (2006: 78) dinyatakan bahwa,
cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam peningkatan
Menurut Patton yang dikutip oleh H.B. Sutopo (2006: 78-82) Triangulasi data ada 4 (empat) macam yaitu,
Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Triangulasi data atau trianggulasi sumber, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda.
b. Triangulasi metode, jenis triangulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik dan metode yang berbeda.
c. Triangulasi peneliti, yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
d. Triangulasi teori, triangulasi ini dilakukan peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Trianggulasi data diartikan bahwa, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara mencari data dari informan. Sedangkan trianggulasi metode disini dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data dengan metode yang berbeda-beda antara lain dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan analisis dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini.
a. Trianggulasi data dilakukan kepada narapidana residivis yang berjumlah 10 orang dengan mengajukan pertanyaan yang sama melalui metode wawancara dengan maksud untuk mengetahui moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yang terkait dengan pengulangan tindak pidana. Selain itu, trianggulasi data juga dilakukan petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yaitu Bapak Agustiyar Ekantoro Bc.IP.S.Sos M.M, Bapak Drs. Haryana, Bapak Suramto, Bapak Didit Santoso, S.Pd, Bapak Tentrem Basuki, S.Pd, Bapak Wagimin, SE, Bapak Wiyono, SE, dan Bapak Sarwono. Kepada beberapa informan tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan maksud untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta khususnya tahapan pelaksanaan pembinaan bagi narapidana residivis dan juga untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan pembinaan moral terhadap narapidana residivis dalam membentuk
good citizen di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
Untuk lebih jelasnya mengenai trianggulasi data dapat dilihat lampiran 11. b.Trianggulasi metode digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan moral
kepada narapidana residivis dalam membentuk good citizen di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta serta faktor pendorong dan penghambat pembinaan moral
di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Trianggulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan metode yang berbeda yaitu metode wawancara, observasi dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan kepada petugas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yaitu Bapak Agustiyar Ekantoro Bc.IP.S.Sos M.M, Bapak Drs. Haryana, Bapak Slamet.S.St Bapak Suramto, Bapak Didit Santoso, S.Pd, Bapak Tentrem Basuki, S.Pd, Bapak Wagimin, SE, Bapak Wiyono, SE, dan Bapak Sarwono. Berdasarkan data dari hasil wawancara tersebut, kemudian dibandingkan dengan hasil pengamatan dan analisis dokumen. Hasil pengamatan berhubungan dengan pelaksanaan pembinaan moral terhadap narapidana residivis yaitu aktivitas pembinaan di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta terhadap narapidana residivis dan perilaku narapidana residivis selama mengikuti pembinaan. Sedangkan faktor yang mendorong dan menghambat pelaksanaan pembinaan moral di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta seperti perilaku narapidana residivis, sarana dan prasarana, dana, dan kunjungan keluarga. Mengenai analisis dokumen meliputi: hasil evaluasi perkembangan diri narapidana residivis yang belum menunjukkan perilaku yang baik ditinjau dalam laporan perkembangan warga binaan pemasyarakatan tahun 2011 dan data jumlah residivis tahun 2009-2011 di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Untuk lebih jelasnya mengenai trianggulasi metode dapat dilihat lampiran 12.
2. Review infoman H.B Sutopo (2006:83) menyatakan bahwa:
Cara ini merupakan usaha pengembangan validitas penelitian yang sering digunakan oleh penelitian kualitatif. Pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun mungkin masih belum menyeluruh, maka unit-unit laporan yang disusunnya perlu dikomunikasikan dengan informan pokok (key informan).
Setelah peneliti mendapatkan data yang cukup lengkap dari hasil wawancara, observasi dan analisis dokumen, selanjutnya peneliti perlu mengomunikasikan kembali hasil penelitian tersebut kepada sumber informan. Tujuannya adalah apakah data yang diperoleh peneliti itu setelah dicek kembali ke lapangan sudah benar atau
perlu dilakukan perbaikan. Peneliti melakukan review informan dengan mengkomunikasikan kembali kepada sumber informan yaitu Bapak Agustiyar Ekantoro, Bc.IP.S.Sos. selaku Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 3 September 2011 pukul 09.00 WIB.
G. Analisis Data Lexy J. Moleong (2009: 280) menyatakan bahwa,
mengatur urutan data, mengorganisasikan data ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti disar
Menurut H.B Sutopo (2006
dari tiga komponen utama pokok meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan
Sedangkan menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (1992: 16), disebutkan bahwa, Analisis terdiri dari empat alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan
Adapun komponen utama dalam proses analisis ini sebelum tahap reduksi data adalah pengumpulan data yaitu:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumen. Data yang diperoleh masih berupa data mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan analisis agar data menjadi teratur.
2. Reduksi Data Menurut H.B. Sutopo (2006: 92) berpendapat,
dari proses analisis, yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang
hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian
Sedangkan Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (1992: 16) mengatakan bahwa,
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-3. Penyajian Data
Menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (1992: 17) disebutkan bahwa,
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengam
Sajian data merupakan suatu rakitan dari organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar/skema, jaringan kerja kaitan kegiatan, dan juga tabel sebagai pendukung narasinya (H.B. Sutopo, 2006: 93).
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti kemudian menyajikan data yang terkait dengan judul penelitian yaitu pembinaan moral narapidana residivis dalam membentuk good citizen di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
Adapun data yang dapat disajikan untuk menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Moral narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta terkait pengulangan tindak pidana yang dilakukan.
b. Pelaksanaan pembinaan moral terhadap narapidana residivis dalam membentuk
good citizen di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.
c. Faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan pembinaan moral terhadap narapidana residivis di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta terkait pembentukan good citizen.
4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi
Penarikan kesimpulan diperoleh bukan hanya sampai pada akhir pengumpulan data, melainkan dibutuhkan suatu verifikasi yang berupa pengulangan dengan melihat
kembali fieldnote (data mentah) agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Menurut H.B Sutopo (2006: 116) menyatakan bahwa,
tidak akan terjadi sampai pada proses pengumpulan data berakhir, simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan
benar-Sedangkan Menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (1992: 19), disebutkan bahwa,
sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh... . Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya,
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman (1992: 19) menyatakan bahwa,
sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut
Keempat komponen utama tersebut, merupakan suatu rangkaian dalam proses analisis data yang satu dengan yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan, dimana komponen yang satu merupakan langkah menuju komponen yang lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak bisa mengambil salah satu komponen saja. Penarikan kesimpulan merupakan hasil dari suatu proses penelitian yang tidak dapat terpisahkan dari proses sebelumnya, karena merupakan satu kesatuan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Gambar 3: Analisis Data Model Interaktif
(Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, 1992: 20).