• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SUPERSTRUKTUR DALAM LAPORAN UTAMA PADA

3.2 Summary

BAB III

SUPERSTRUKTUR DALAM LAPORAN UTAMA PADA MAJALAH TEMPO EDISI JANUARI–JUNI TAHUN 2016

3.1 Pengantar

Pada Bab III ini diuraikan mengenai superstruktur dalam laporan utama yang dimuat di majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016. Hal yang diamati pada superstruktur ialah unsur skematik yaitu bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh. Van Dijk (dalam Eriyanto, 2001: 234) menjelaskan skematik merupakan strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Teks berita dengan bagian dan urutan tertentu akan menjadi kesatuan yang holistik dan koheren dalam membentuk unsur-unsur wacana yang saling berkaitan satu sama lain. Secara hipotetik skema mempunyai dua kategori yaitu (a) summary yang terdiri dari judul dan lead. Kemudian, (b) story yang meliputi proses peristiwa, yaitu kisah utama (episode) dan latar; serta komentar dalam teks, yaitu reaksi komentar verbal.

3.2 Summary

Summary yang ditandai dengan elemen judul dan lead (teras berita) secara umum menunjukkan tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya (Eriyanto, 2001: 232). Kedua elemen tersebut digunakan sebagai pengantar ringkasan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap. Penentuan summary diklasifikasikan berdasarkan tema-tema pada majalah Tempo edisi

Januari-Juni tahun 2016, yaitu summary dalam wacana korupsi (3.2.1), summary dalam wacana terorisme (3.2.2), summary dalam wacana politik (3.2.3), summary dalam wacana sosial budaya (3.2.4), dan summary dalam wacana kriminalitas (3.2.5). Berikut uraian contoh summary dalam tema-tema tersebut.

3.2.1 Summary dalam Wacana Korupsi

Summary dalam wacana mengenai korupsi yang dimuat di majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 menampilkan peristiwa praktik mafia pengadilan atas kasus suap Sekretaris Pengadilan Negeri Jakarta yang menyeret Sekretaris Mahkamah Agung. Hal itu tampak pada penggambaran elemen judul dan lead yang berisi pengantar ringkasan, sebelum masuk ke isi berita secara lengkap. Berikut uraian contoh judul dan lead dari wacana berita yang bertema korupsi.

(13) J1 : Jejak Suap di Hang Lekir V

L1 : Kasus dugaan suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyeret sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi. Ditengarai menerima uang untuk “mengamankan” sejumlah perkara yang terkait dengan Lippo Group: sempat empat kali hampir ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.

(Aprianto, Anton, dkk. “Jejak Suap di Hang Lekir V”. Majalah Tempo, 8 Mei 2016: hlm 33)

Wacana berita (13) merupakan judul dan lead dari laporan utama pada majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 mengenai tema korupsi. Berkenaan dengan J1 dan L1 pada wacana berita (13) memberitakan kasus dugaan korupsi dengan motif suap yang dialami oleh Edy Nasution, Panitera Pengadilan Negeri Jakarta dan Nurhadi, Sekretaris Mahkamah Agung (MA). Penampilan tema korupsi didasari dari penggalan kalimat yang diperoleh melalui judul dan isi teras berita seperti “Jejak Suap di Hang Lekir V” dan “Ditengarai menerima uang untuk

‘mengamankan’ sejumlah perkara yang terkait dengan Lippo Group: sempat empat kali hampir ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.” Kedua kutipan tersebut makin memperjelas, isi wacana berita hendak mengabarkan peristiwa penyelewangan uang suap yang terjadi di lembaga tinggi pemerintah. Oleh sebab itu, ihwal korupsi menjadi tema dominan dalam penggambaran ringkas pada wacana berita (13).

3.2.2 Summary dalam Wacana Terorisme

Summary dalam wacana mengenai terorisme yang dimuat di majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 menguak peristiwa terorisme yang terjadi di kawasan Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Selain memberitakan operasi serangan terorisme juga disiarkan pelaku yang menjadi “dalang” sekaligus otak teror dalam aksi terorisme tersebut. Hal itu tampak pada penggambaran elemen judul dan lead yang berisi pengantar ringkasan, sebelum masuk ke isi berita secara lengkap. Berikut uraian contoh judul dan lead dari wacana berita yang bertema terorisme.

(14) J2 : Jejak Lelaki Bertopi Nike

L2 : Kelompok pengikut ISIS dituduh berada di balik serangan bom dan penembakan brutal di kawasan Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Polisi menyebut Bahrun’naim, mantan narapidana penyimpan bahan peledak, sebagai otak teror itu. Rencana operasi terendus sejak November tahun lalu.

(Sunudyantoro, dkk. “Jejak Lelaki Bertopi Nike”. Majalah Tempo. 24 Januari 2016: hlm 35)

Wacana berita (14) merupakan judul dan lead dari laporan utama pada majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 mengenai tema terorisme. Dalam J2 dan L2 atas wacana berita (14) menjelaskan insiden serangan bom dan penembakan kejam oleh para terorisme terduga pengikut ISIS. Hal tersebut terpatri secara

ringkas pada alur awal lead yang berbunyi, “Kelompok pengikut ISIS dituduh berada di balik serangan bom dan penembakan brutal di kawasan Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat.” Kemudian, permasalahan terorisme kembali dilanjutkan melalui penggalan kalimat, “Polisi menyebut Bahrun’naim, mantan narapidana penyimpan bahan peledak, sebagai otak teror itu.” Sebagaimana diketahui bahwa Bahrun’naim adalah tokoh ISIS asal Indonesia yang menjadi “dalang” peristiwa serangan bom. Operasi serangan terorisme tersebut telah dijajaki aparat negara sejak setahun yang lalu. “Rencana operasi terendus sejak November tahun lalu.” Demikian, secara skematik dan eksplisit wacana berita (14) berusaha menguak kejahatan publik yang tersusun ringkas pada tema terorisme.

3.2.3 Summary dalam Wacana Politik

Summary dalam wacana mengenai politik yang dimuat di majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 memberitakan situasi perpolitikan di Indonesia terkait pergantian atau perpanjangan jabatan Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti. Hal itu tampak pada penggambaran elemen judul dan lead yang berisi pengantar ringkasan, sebelum masuk ke isi berita secara lengkap. Berikut uraian contoh judul dan lead dari wacana berita yang bertema politik.

(15) J3 : Gaduh Trunojoyo Menjelang Suksesi

L3 : Presiden Joko Widodo mengkaji opsi perpanjangan masa tugas Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti. Upaya berkelit dari desakan PDI Perjuangan yang tetap menginginkan Budi Gunawan dipilih. Ada operasi penggiringan opini publik. (Prihandoko, dkk. “Gaduh Trunojoyo Menjelang Suksesi”.

Majalah Tempo. 5 Juni 2016: hlm 36)

Wacana berita (15) merupakan judul dan lead dari laporan utama pada majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 mengenai tema politik. Berkenaan J3

dan L3 atas wacana berita (15) memberitakan kegaduhan politik yang terjadi di wilayah internal kepemerintahan era Presiden Jokowi. Konflik politik pemerintah tersebut ditengarai oleh kebijakan Jokowi seperti yang terlampir di awal kalimat L3, “Presiden Joko Widodo mengkaji opsi perpanjangan masa tugas Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti.” Bermula dari wacana itu pun, seketika kebijakan Jokowi melahirkan polemik di kalangan elit politik, terutama PDIP – partai pengusung Jokowi saat pemilihan calon presiden RI tahun 2014 silam. “Upaya berkelit dari desakan PDI Perjuangan yang tetap menginginkan Budi Gunawan dipilih.” Hal ini pula yang menjadi pemantik sumbu polemik perpolitikan di Indonesia. Hingga timbul permasalahan lain dengan munculnya operasi penggiringan opini di mata khalayak. “Ada operasi penggiringan opini publik.” Penjabaran-penjabaran wacana berita (15) sangat jelas menitikberatkan pada tema politik yang dibuktikan melalui orientasi teks pengantar (lead) dengan tajuk Gaduh Trunojoyo Menjelang Suksesi.

3.2.4 Summary dalam Wacana Sosial Budaya

Summary dalam wacana mengenai sosial budaya yang dimuat di majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 memberitakan geliat kelompok anti-komunisme yang melawan segala gerak-gerik para pendukung PKI (paham komunisme) di Indonesia. Hal itu tampak pada penggambaran elemen judul dan lead yang berisi pengantar ringkasan, sebelum masuk ke isi berita secara lengkap. Berikut uraian contoh judul dan lead dari wacana berita yang bertema sosial budaya.

(16) J4 : Aliansi Pemburu Kaum Kiri

L4 : Kelompok anti-komunisme bermunculan di sejumlah kota. Disokong pensiunan tentara dan tokoh Islam garis keras. (Trianita, Linda, dan Artika Rachmi Farmati. “Aliansi Pemburu Kaum Kiri”. Majalah Tempo. 22 Mei 2016: hlm 72) Wacana berita (16) merupakan judul dan lead dari laporan utama pada majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 mengenai tema sosial budaya. Dalam J4 dan L4 atas wacana berita (16) dengan judul Aliansi Pemburu Kaum Kiri memberitakan permasalahan yang terjadi di lingkup sosial budaya masyarakat. Kekalutan sosial terbentuk akibat dari isu kebangkitan komunisme kembali muncul di Indonesia. “Kelompok anti-komunisme bermunculan di sejumlah kota.” Tak ayal, beberapa elemen masyarakat; didomplengi purnawirawan TNI dan tokoh agama Islam garis keras; mulai menggaungkan kritik dan protes terhadap penolakan paham komunisme di Indonesia. “Disokong pensiunan tentara dan tokoh Islam garis keras.” Secara representatif tema sosial budaya menunjukkan peristiwa di lingkup masyarakat sebagaimana tergambar ringkas dalam wacana berita (16).

3.2.5 Summary dalam Wacana Kriminalitas

Summary dalam wacana mengenai kriminalitas yang dimuat di majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 memberitakan peristiwa perdagangan ginjal ilegal di salah satu rumah sakit milik pemerintah. Hal itu tampak pada penggambaran elemen judul dan lead yang berisi pengantar ringkasan, sebelum masuk ke isi berita secara lengkap. Berikut uraian contoh judul dan lead dari wacana berita yang bertema kriminalitas.

(17) J5 : Penjajal Ginjal di Selasar Kencana

L5 Polisi membongkar jaringan penjual ginjal yang kerap berkeliaran di rumah sakit milik pemerintah. Beraksi sejak 2008, mereka mematok tarif ratusan juta rupiah. Jumlah “korban” yang terlacak polisi lebih banyak daripada pengakuan pelaku.

(Persada, Syailendra dan Dwi Renjani. “Penjaja Ginjal di Selasar Kencana”. Majalah Tempo. 21 Februari 2016: hlm

67)

Wacana berita (17) berisikan judul dan lead dari laporan utama pada majalah Tempo edisi Januari–Juni tahun 2016 mengenai tema kriminalitas. Tema kriminalitas ditelusuri dari skema J5 dan L5 atas wacana berita (17). Secara runut wacana berita (17) memberitakan kasus kriminalitas yang terjadi di lingkup lembaga kesehatan pemerintah. “Polisi membongkar jaringan penjual ginjal yang kerap berkeliaran di rumah sakit milik pemerintah.” Para pelaku penjual ginjal menetapkan harga sampai ratusan juta rupiah. Lebih dari itu pula, berdasarkan temuan aparat hukum jumlah korban lebih banyak daripada pengakuan sang pelaku. “Jumlah ‘korban’ yang terlacak polisi lebih banyak daripada pengakuan pelaku.” Demikian, penegasan tema kriminalitas pada judul Penjajal Ginjal di Selasar Kencana ditunjukkan melalui skema wacana yang merujuk tindakan menyimpang masyarakat. Hal tersebut menjadi gamblang karena membuka informasi penting sebelum masuk dalam isi berita utuh.