• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAWA – SUNDASERANG ( JASUSENG ) DAN KOMODIFIKASI BUDAYA DALAM PROGRAM SIARAN TELEVISI LOKAL

Dalam dokumen Proseding Lokal Multikultural Des 2017 (Halaman 101-103)

RonnyYudhi Septa Priana Universitas Sultan AgengTirtayasa

e-mail: [email protected] Abstrak

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan, ide dan pernyataan sikap. Keragaman budaya menghasilkan keragaman bahasa yang digunakan dalam berinteraksi. Penggunaan suatubahasadapat merepresentasikan identitas budaya suatu masyarakat. Jawa Serang dan Sunda Serang merupakan bahasa daerah yang digunakan oleh sebagian masyarakat Provinsi Banten sebagai identitas kelompok pengguna bahasa tersebut. Perkembangan teknologi dan informasi membuka peluang dan kesempatan semua pihak untuk dapat berinterkasi dan menerima informasi yang seluas-luasnya. Televisi merupakan media massa yang dapat berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan informasi publik. Selain sebagai media informasi dan hiburan televisi harus mampu menjadi benteng pemertahanan budaya melalui konten program siarannya. Penggunaan bahasa daerah dalam program siaran khususnya pada televisi lokal menjadi daya tarik peneliti untuk mengkaji bagaimana penggunaan bahasa menjadi bagian dari komodifikasi budaya yang dilakukan televisi lokal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengkaji komodifikasi isi, komodifikasi khlayak, komodifikasi pekerja. Seluruh rangkaian program digunakan sebagai data kajian. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat upaya pemertahanan budaya khususnya bahasa dalam proses komodifikasi budaya baik secara material dan kultural dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi.

Kata kunci: bahasa daerah, komodifikasi budaya, televisi lokal Abstract

Language is a communication tool that humans use to convey messages, ideas and attitude statements.Cultural diversity generates the variety of languages used in interacting. The use of a language can represent the cultural identity of a society. Jawa Serang and Sunda Serang is a regional language used by people of Banten Province as the identity of the language user group. The development of technology and information opens opportunities and opportunitie sof all parties to be able to interact and receive the widest information. Television is a mass media that can contribute to the fulfillment of public information needs. A part from being a medium of information and television entertainment should be able to become afortress of cultural preservation through the content of its broadcast program. The use of regional languages in broadcast programs especially on local television is the main attractio nof researchers to study how the use of language is part of the cultural commodification of local television. This research is a descriptive qualitative researchby studying commodification of content, commodification of audience, commodification of workers.The whole set of programs is used as the study data. The results showed that there are efforts to preserve the culture, especially the language in the process of cultural commodification both materially and culturally in the process of production, distribution and consumption.

PENDAHULUAN

Perkembangan informasi di era globalisasi berjalan sangat cepat,hal ini disebabkan oleh mudahnya pemerolehan informasi melalui kecanggihan alat komunikasi sehingga setiap orang, siapapun dimanapun dapat memeroleh informasi secara cepat dan sesuai dengan kebutuhannya hingga bahkan informasi dunia sekalipun dalam genggaman. Mudahnya memeroleh infromasi yang dirasakan oleh publik menuntut media massa untuk terus menerus memberikan informasi yang up to date kepada khalayaknya.

Televisi merupakan medi amassa yang menyampaikan informasinya secara audio visual. Informasi yang disampaikan melalui televisi lebih jelas karena sifat audio visualnya sehingga khalayakyang menggunakannya bukan hanya dapat mendengar informasi tapi dapat melihatsetiapperistiwamelaluiframe-frame yang ditayangkan. Mulyana (2003:3) menyatakan bahwa televisia dalah perkembangan medium berikutnya setelah radio dengan karakter yang spesifik yaitu audio dan visual. Dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas satu negara dengan negara lain. Fungsi televisi sama dengan fungsi media lainnya yakni memberi informasi dan menghibur. Tujuan utama khalayak menonton televisi, yakni untuk memeroleh informasi, selanjutnya mendapatkan hiburan.Tentu saja untuk menyampaikan informasi dan memberikan hiburan, televisi mengemasnya dalam bentuk program acara.

Program-program televisi merupakan bentuk kreatifitas yang hadir untuk memenuhi kebutuhan khalayaknya. Tentu kita menemukan banyak keragaman dalam program televisi dari program News, kuis, Talk Show, Variety Show, Gosip yang dikemas dalam Infotainment, MusikdanSinetron.Masing-masing stasiun televisi menyuguhkan program melalui ide-ide kreatif yang diproduksi sehingga program tersebut dapat diminati oleh khalayak. Program- programyang dihasilkan televisi sebagai media massa menjadi komoditas yangd iproduksi, didistribusikan serta dikonsumsi oleh khalayak.

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran memberikan peluang tumbuh dan berkembangnya TV lokal di daerah. Tv lokal menampilkan keunikan melalui kearifan lokal yang menjadi bagian dalam programnya. Keunikan yang nampak dalam program acara Tv lokal adalah penguatan budaya dalam isi konten program siaran yang mereka suguhkan kepada khalayak salah satunya dengan penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar program. Begitu pula dengan Baraya TV yang merupakan stasiun televisi swasta lokal yang berdomisili di Kota Serang Propinsi Banten.

Dengan daya jangkau melingkupi Kota Serang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan sebagian Kabupaten dan Kota Tangerang. Baraya TV hadir untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di Propinsi Banten khususnyai nformasi yang bersifat kedaerahan yang tidak ditemui di televisi swasta nasional. Keunikan dalam program acara Baraya TV ditampilkan melalui penggunaan bahasa Jawa Serang dan Sunda Serang dalam isi program.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana bahasa daerah digunakan sebagai komuditas melalui isi program siaran. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapatkomodifikasi budaya dalam proses produksi, ditribusi dan konsumsi program televisi lokal.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian inia dalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengolah dan menginterpretasikan sumber data yang diambil dari isi kontent siaran program informasi di Baraya TV.

Untuk memperoleh datapenelitian, peneliti melakukan observasi terhadap tayangan program Informasi di Baraya TV dan untuk melengkapi data dilakukan wawancara terhadap pekerja media untuk mengetahui proses produksi, distribusi dan konsumsi programi nformasi tersebut. Data penelitian dianalisis berdasarkan teori komodifikasi yang diungkapkan oleh

Vincent Mosco tentang bentuk komodifikasi di media. Analisis lebih lanjut dilakukan berdasarkan analisis wacana kritis Norman Fairclough dengan menganalisis hubungan teks, praktik wacana, dan praktik sosial budaya dari hasil observasi dan wawancara. Sumber data penelitian inia dalah hasil produksi program informasi di Baraya TV. Data penelitian adalah hasil observasi dan wawancara yang dilakukan langsung peneliti

Dalam dokumen Proseding Lokal Multikultural Des 2017 (Halaman 101-103)

Garis besar

Dokumen terkait