• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAMASA

A. Tanaman Pangan

1. Padi dan Palawija

Tanaman padi, jagung dan kedelai, ubi jalar dan kacang-kacangan merupakan tanaman pangan yang ada di Kabupaten Mamasa. Komoditas padi (padi sawah dan padi lading) merupakan komoditas paling banyak di Kabupaten Mamasa dengan tingkat produksi sebesar 96.843 ton sedangkan jagung merupakan komoditas yang paling rendah dengan tingkat produksi sebesar 2.090 ton.

2. Holtikultura

Komoditas pada sub-sektor holtikultura terdiri atas 17 komoditas dimana bawang merah merupakan komoditas dengan tingkat produksi yang paling tinggi di Kabupaten Mamasa yakni 138 ton dan bawang daun yang paling rendah dengan tingkat produksi sebesar 11,75 ton. Komoditas yang lain seperti Bawang Daun, Kentang, Kubis/kol, Petsai/sawi, Kacang-kacangan, Cabe/Lombok, Tomat, Terong, Buncis, Ketimun, Labu siam, Kangkung, Bayam, Wortel.

3. Buah-buahan

Komoditas sub-sektor buah-buahan terdiri atas beberapa komoditas dimana durian merupakan komoditas terbesar di Kabupaten Mamasa dengan produksi sebesar 62,90 ton sedangkan nenas dan nangka komoditas terkecil yakni sebesar 5,48 ton.

B. Perikanan

Berdasarkan data statistik Kabupaten Mamasa tahun 2008, menurut jenis budidayanya perikanan di Kabupaten Mamasa masih sangat rendah ini ditandai dengan pengembangan budidaya perikanan hanya terfokus pada sawah (milna padi) yakni sebesar 322 ton.

C. Perkebunan

Komoditas sub-sektor perkebunan berjumlah 4 komoditas yang paling dominan di Kabupaten Mamasa, yaitu kelapa, kakao, kopi dan kemiri. Komoditas kelapa merupakan komoditas produksi perkebunan yang paling besar yakni sekitar 16.770 ton dan kopi yang terdiri atas kopi robusta dan kopi arabika produksinya berkisar 9.267 ton sedangkan komoditas yang paling rendah yaitu kemiri dengan produksi berkisar 41 ton.

D. Peternakan

Komoditas sub-sektor peternakan terdiri atas ternak dan unggas. Pada komoditas ternak terdiri atas babi, sapi, kerbau, kuda kambing, babi merupakan komoditas tertinggi dengan jumlah 32.671 ekor dan komoditas terendah dengan jumlah kambing yakni 351 ekor. Pada unggas terdiri atas ayam dan itik, ayam merupakan komoditas yang jumlahnya paling banyak yakni 128.722 ekor sedangkan itik sebanyak 14.312 ekor.

E. Perikanan

Berdasarkan data statistik Kabupaten Mamasa tahun 2008, menurut jenis budidayanya perikanan di Kabupaten Mamasa masih sangat rendah ini ditandai dengan pengembangan budidaya perikanan hanya terfokus pada sawah (milna padi) yakni sebesar 322 ton.

4.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Di Kabupaten Mamasa sektor galian terdiri 8 komoditas yakni pasir, batu kali, tanah urug, batu kerikil, tanah liat, batu gunung, batu gamping, pasir batu, batu pecah. Komoditas tertinggi sektor galian yakni batu pecah sebesar 125.592 M3 sedangkan terendah pada tanah liat sebesar 12.991 M3.

4.3.3 Sektor Pariwisata

Kabupaten Mamasa merupakan yang memiliki objek wisata yang sangat menarik sehingga Kabupaten Mamasa dijadikan sebagai daerah pariwisata di Provinsi Sulawesi Barat, walapun merupakan daerah pariwisata namun faktor pendukung untuk mendorong sektor pariwisata belum optimal adanya, adapun

pariwisata yang paling menonjol di Kabupaten mamasa yakni air terjun sarambu, ritual-ritual adat mangngaro (mengeluarkan mayat dari kubur), Kompleks makam nenek moyang masyarakat mamasa, rumah adat.

4.4 Keuangan Daerah 4.4.1 Pendapatan Daerah

Secara Keseluruhan struktur pendapatan daerah Kabupaten Mamasa masih sangat tergantung pada dana transfer dari pusat, dimana Dana Perimbangan yang teridiri atas dana alokasi umum dan dana alokasi khusus mendominasi Pendapatan daerah di Kabupaten Mamasa sebaliknya Pendapatan Asli Daerah masih sangat rendah. Pada tahun 2009 Pendapatan Daerah Kabupaten Mamasa sebanyak 323 miliar rupiah dimana terdiri atas Dana Perimbangan 286 miliar rupiah dan Pendapatan Asli Daerah sebanyak 5 miliar rupiah, tentunya menjadi tantangan bagi Kabupaten Mamasa dalam meningkatkan Pendapatan Daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah untuk menunjang pembangunan di Kabupaten Mamasa. 4.4.2 Belanja

Belanja daerah dapat dibagi menjadi belanja langsung dan tidak langsung. Berdasarkan data pada tahun 2009 total Belanja Daerah sebanyak 258 miliar rupiah. Belanja tidak langsung erat kaitannya dengan belanja rutin daerah termasuk belanja pegawai sebanyak 67 miliar rupiah yang menyedot sebahagian besar pos ini. Adapun belanja langsung erat kaitannya dengan pelaksanaan program dan proyek setiap SKPD sebanyak 177 miliar rupiah.

4.5 Sarana dan Prasarana Daerah

4.5.1. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kabupaten Mamasa jika diklasifikasikan berdasarkan jumlah sekolah, jumlah murid dan jumlah guru. Jumlah sekolah untuk SLTA sebanyak 23 buah, sedangkan jumlah murid 1.589 orang sedangkan guru berjumlah 124. Pada tingkat sekolah SLTP, jumlah sekolah sebanyak 36, murid berjumlah 6.029 jiwa dan guru sebanyak 487 jiwa.

4.5.2 Sarana Kesehatan

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesahatan di Kabupaten Mamasa maka diperlukan fasilitas kesehatan yang baik yang mampu menjangkau dan melayani masyarakat. Pada tahun 2008 rumah sakit di Kabupaten Mamasa berjumlah 2, sedangkan puskesmas berjumlah 15, puskesmas pembantu berjumlah 76 serta apotik hanya berjumlah 1 buah, untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Mamasa pada tahun 2008 terdiri atas dokter berjumlah 13 orang (Dokter umum sebanyak 11 orang dan Dokter gigi berjumlah 2 orang), bidan berjumlah 34 sedangkan apoteker hanya 1 orang dan perawat sebanyak 143.

4.5.3 Sarana Peribadatan

Karena mayoritas pendudukan di Kabupaten mamasa beragama Kristen maka jumlah gereja tersebar hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Mamasa. Pada tahun 2008 jumlah Gereja di Kabupaten Mamasa berjumlah 485 buah, Masjid berjumlah 97 buah dan Musholla berjumlah 2 buah dan sedankan pura hanya ada 5 buah.

4.5.4 Sarana Telekomonikasi

Pembangunan pos dan giro di Kabupaten mamasa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pegiriman dan penyaluran surat pos, wesel pos, paket pos, penjualan benda-benda pos lainnya. Pada tahun 2008 jumlah kantor pos di Kabupaten Mamasa berjumlah 5 buah, yang ada di kecamatan Mamasa dan Kecamatan Sumarorong.

Sarana telekomunikasi dalam hal jaringan telepon di Kabupaten Mamasa sudah mulai ada, walaupun dalam hal pelayanan masih kurang baik karena ketergantungan jaringan telepon terhadap pasokan listrik, jika listrik padam maka jaringan telepon juga terganggu.

4.5.5 Sarana Listrik

Listrik merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat untuk mendorong aktivitas sehari-hari. Pemenuhan kebutuhan listrik di Kabupaten Mamasa masih belum mencukupi ini sangat dipengaruhi pasokan listrik yang ada serta oleh

kondisi geografis wilayah yang menyebabkan kerusakan terhadap tiang listrik yang menyebabkan putusnya arus listrik di Kabupaten Mamasa, sehingga sebahagian besar masyarakat di Kabuapaten Mamasa menggunakan genset sebagai sumber listrik untuk penerangan.

4.5.6 Sarana Jalan

Jalan merupakan faktor yang sangat penting dalam mendorong kegiatan pekonomian di Kabupaten Mamasa. Pada tahun 2008 panjang jalan yang ada 2.005 km yang terdiri atas 239 km jalan provinsi, 1.766,05 km jalan kabupaten. Dari kondisi mayoritas jalan di kabupaten mamasa rusak yakni sebesar 69 persen yang terdiri atas rusak parah sebesar 20 persen dan rusak sebesar 49 persen, untuk yang baik hanya 13 persen dan sedang 18 persen, ini harus menjadi perhatian penuh dari pemerintah dalam melakukan perbaikan jalan demi peningkatan kegiatan ekonomi di Kabupaten Mamasa.

BAB V

Dokumen terkait