• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2009 (Halaman 154-160)

Bank DKI menyadari bahwa keberhasilan atas pencapaian kinerja dan prestasi selama ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat. Karenanya sebagai wujud dari apresasi atas dukungan masyarakat serta sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat di lingkungannya, berbagai kegiatan sosial telah menjadi bagian penting dari perseroan dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Sepanjang Tahun 2009, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank DKI memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan alam dan sosial kemasyarakatan menjadi bagian penting dari perseroan dan dilaksanakan secara transparan, akuntable dan berkesinambungan dengan partisipasi aktif dari karyawan dan juga melibatkan peran serta masyarakat dan instansi terkait. Hal ini sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik serta dalam meningkatkan peran nyata Bank DKI ditengah masyarakat.

Lebih Dekat dengan Dunia Pendidik dan Pendidikan Melalui Program Guruku, Sahabatku.

Tidak dapat dipungkiri, pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan perkembangan suatu bangsa, bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Guru merupakan elemen penting dalam mencerdaskan anak-anak bangsa, calon pemimpin masa depan. Karenanya perhatian terhadap guru, khusus di DKI Jakarta, menjadi salah satu perhatian penting Bank DKI sejalan dengan komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk turut memajukan pendidikan.

Sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 162 Tahun 2003 tentang Mekanisme Pembayaran Gaji Guru TKN, SDN, SDLBN, SLTPN, SMUN, dan SMKN Provinsi DKI Jakarta, Bank DKI mendapat kepercayaan yang begitu besar dan terhormat untuk melayani pembayaran gaji 43.000 guru negeri di DKI Jakarta mulai dari SD, SMP, SMA, SMK hingga SLB. Bank DKI juga menyalurkan subsidi untuk guru swasta yang jumlahnya mencapai 50.000 guru, pembayaran untuk 7.000 guru bantu dan juga dana kesra untuk 5.000 guru Kanwil Agama. Itu berarti tak kurang dari 105.839 guru sudah menjadi nasabah bank ini. Sebagai media pembayaran gaji guru, Bank DKI menyediakan Tabungan Monas dan ATM Bank DKI 24 Jam.

Guna memfasilitasi terpenuhinya berbagai kebutuhan guru, terutama untuk meningkatkan profesionalitas dan pengetahuannya, Bank DKI meluncurkan program Kredit Multi Guna (KMG) Promo. Perlakuan yang diberikan kepada para guru tergolong istimewa, karena kreditnya tanpa agunan dan suku bunga di bawah harga pasar.

Bank DKI is mindful that the success of its performance and accomplishments all this time is inseparable from the support of the community. Accordingly, as a form of appreciation for this support and also as a form of responsibility to the community living around it, various social activities have become an important part of the Company and are implemented on a continuous basis. Throughout 2009, Bank DKI’s Corporate Social Responsibility (CSR) activities prioritized the education, healthcare sectors as well as natural and social environments. These became an important part of the Company and are implemented transparently, continuously and with accountability with the active participation of employees and also involving the community and related agencies. This is in line with the objective of the Company to actualize good corporate governance and also to enhance the real role of Bank DKI in the community.

Up-Close with the World of Educators and Education Through the My Teacher, My Best Friend Program. It is undeniable that education plays an important role in intellectualizing the lives of the nation and state. The progress of a nation’s development can be seen from the quality of its education. Teachers are important elements in intellectualizing the nation’s children, our future leaders. Accordingly, the concern for teachers, especially in DKI Jakarta, has grown in importance for Bank DKI in line with the commitment of the Central Government and the Provincial Government of DKI Jakarta to take part in advancing education.

Pursuant to DKI Jakarta Governor Instruction No. 162 / 2003 concerning Payroll Mechanisms for Teachers of Public

Kindergartens, Public Elementary, Elementary for Disabled, Junior High, Senior High, and Vocational Schools in the Province of DKI Jakarta, Bank DKI has been entrusted with the great and honorable responsibility of facilitating salary payments to 43,000 public school teachers in DKI Jakarta, ranging from elementary schools, junior and senior high, and vocational schools to special schools. Bank DKI also distributes subsidies to 50,000 private school teachers, payments to 7,000 teacher aides as well as welfare funds for 5,000 Regional Ofice of the Ministry of Religious Affairs teachers. This means that no less than 105,839 teachers have become customers of the Bank. Bank DKI has Monas Savings and DKI 24-hours ATMs as the means for paying teacher salaries. Bank DKI launched Its Multi Purpose Loan (KMG) program to facilitate the fulillment of various needs by teachers, especially In improving their professionalism and knowledge. The treatment given to the teachers is in fact quite extraordinary, as the loans are collateral-free with below market interest rates.

Bank DKI yang sejak tahun 2006 dipercaya untuk menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), pada tahun 2009 kembali ditunjuk untuk menyalurkan dana BOS dari APBN sebesar Rp525 miliar untuk 3.980 sekolah dan dana BOP dari APBD sebesar Rp850 miliar untuk 2.545 sekolah. Namun demikian, pada tahun 2009 ini terdapat pemisahan rekening antara dana BOS dan BOP agar semakin accountable dan transparan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.

Bank DKI juga dipercaya oleh Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta untuk menyalurkan dana pembinaan kepada 430 mahasiswa berprestasi kurang mampu sebesar Rp1,075 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2008, dimana Bank DKI menyalurkan bantuan beasiswa dari Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta kepada 200 mahasiswa berprestasi yang kurang mampu dengan total yang disalurkan sebesar Rp500 juta. Dana tersebut akan disalurkan melalui Tabungan Monas. Dalam upaya mendukung kegiatan pendidikan, Bank DKI melakukan sejumlah kegiatan CSR dibidang pendidikan sepanjang tahun 2009, antara lain dipercaya oleh Yayasan Beasiswa Jakarta untuk menyalurkan beasiswa kepada siswa berprestasi dan kurang mampu, pemberian sponsorship berbagai kegiatan di lingkungan pendidikan termasuk juga bantuan rehabilitasi fasilitas pendidikan khususnya di wilayah yang terkena bencana alam.

CSR Sosial Kemasyarakatan

Sebagai salah satu bentuk apresiasi dan tanggung jawab kepada masyarakat, Bank DKI ìmemberikan kembali dalam bentuk kegiatan-kegiatan CSR yang bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui sejumlah kegiatan kemasyarakatan termasuk di antaranya mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dukungan terhadap kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat, serta tanggap terhadap upaya pelestarian terhadap lingkungan hidup terutama saat terjadi bencana alam.

Kegiatan CSR Bank DKI diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk turut mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu program CSR Bank DKI di bidang kesehatan masyarakat yang rutin dijalankan adalah donor darah yang diikuti oleh karyawan Bank DKI serta melibatkan IIKA (Ikatan Istri Karyawan Bank DKI) serta Palang Merah Indonesia DKI Jakarta. Kegiatan lain yang diselenggarakan adalah khitanan massal yang diikuti oleh 137 anak yang berasal dari berbagai kalangan. Diantaranya, adalah berasal dari anak-anak warga sekitar Jl. Juanda III, maupun anak dari karyawan outsourcing Bank DKI.

Bank DKI which has been trusted to distribute the School Operational Assistance (BOS) and Operational Support of Education (BOP) since 2006, was appointed once again In 2009 to distribute BOS funds from the State Revenue and Expenditure Budget (APBN) amounting to Rp525 billion for 3,980 schools and BOP funds from the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) amounting to Rp850 billion for 2,545 school. In 2009, however, the funds accounts for BOS and BOP were separated so that the disbursement could be more accountable and transparent in accordance with the principles of Good Corporate Governance.

Bank DKI was also trusted by the DKI Jakarta Provincial Ofice of Education to distribute development funds to 430 accomplished but underprivileged students in the amount of Rp1.075 billion. This was an increase compared to 2008, when Bank DKI disbursed scholarships totaling Rp500 million from the Jakarta Provincial Ofice of Education to 200 accomplished but underprivileged students. The funds were distributed through Monas Savings accounts.

In the effort to support education, DKI Bank carried out a number of education-oriented CSR activities during 2009, including among others distributing scholarships to accomplished but underprivileged students on behalf of the Jakarta Scholarship Foundation, providing sponsorship for various activities in the area of education, including rehabilitation assistance for educational facilities especially in areas hit by natural disasters.

CSR Social Community

As a form of our appreciation and responsibility to the public, Bank DKI gives back in the form of CSR activities aimed to support the improvement of the community’s quality of life through a number of social activities that included supporting public healthcare services, community arts and cultural activities, as well as responsiveness to nature conservation efforts, especially in the occurrence of natural disasters.

Bank DKI’s CSR activities are directed toward those that are intended to support public healthcare services. One of Bank DKI’s CSR programs in public healthcare that is held routinely is the blood drive, participated by the employees of Bank DKI, and involving IIKA (Bank DKI Employee Wives Association) and the DKI Jakarta Branch of the Indonesian Red Cross. Another activity was the mass circumcision of 137 children from various backgrounds. Among them are children of residents from the vicinity of Jl. Juanda III, and children of outsourced employees of Bank DKI.

Untuk lebih mendukung pelayanan kepada masyarakat, dalam hal ini adalah pensiunan karyawan, Bank DKI juga menyerahkan bantuan berupa 1 unit mobil ambulance mobil jenazah kepada Persatuan Pensiunan Karyawan Bank DKI. Bank DKI juga turut berpartisipasi dalam mendirikan Gedung PKB PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di wilayah Jakarta Selatan yang digunakan untuk gedung posyandu. Bantuan dalam bentuk dukungan fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Kegiatan Bank DKI yang menekankan kesehatan masyarakat tidak hanya terbatas pada kegiatan yang bersifat program aksi semata, tetapi juga kepada kegiatan edukasi budaya hidup sehat di masyarakat termasuk diantaranya ketika Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan lomba Kampung Bersih Narkoba antar RW.

Program CSR Bank DKI juga memprioritaskan upaya menggalang kepedulian terhadap korban bencana alam. Sepanjang tahun 2009, sejumlah bencana alam yang menjadi perhatian Bank DKI adalah bencana alam di Situ Gintung, bencana gempa di Jawa Barat, Sumatera Barat. Pemberian bantuan terhadap korban bencana alam melibatkan sumbangan nyata dari karyawan Unit Pelayanan Zakat Bank DKI, seperti ketika Bank DKI memberikan bantuan kepada korban bencana Situ Gintung sebesar Rp100 Juta. Bantuan tersebut berasal dari sumbangan para karyawan, baik dari UPZ (Unit Pelayanan Zakat) maupun dari manajemen Bank DKI.

Bank DKI juga menyerahkan bantuan dana untuk korban bencana gempa di Jawa Barat sebesar Rp100 juta dari Unit Pengelola Zakat Bank DKI melalui Rumah Zakat Jawa Barat serta keperluan sehari-hari seperti selimut, biskuit, mie instant, susu, air mineral, perlengkapan mandi, yang bernilai total ± Rp100 juta yang dikoordinir melalui Tim Penanggulangan Bencana Satkorlak PBP Provinsi DKI Jakarta untuk korban gempa di Jawa Barat dan Sumatera Barat. Selain itu Bank DKI sebagai bagian dari Asosiasi Bank Pembangunan Daerah, menyerahkan bantuan untuk korban Gempa Sumatera Barat dari Bank DKI kepada Bank Nagari yang merupakan bagian dari kepedulian Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia. Sejumlah bantuan berupa pemberian bantuan sejumlah uang tunai juga diberikan Bank DKI sepanjang tahun 2009 ini diantaranya adalah santunan kepada janda-janda karyawan Bank DKI, santunan sebesar Rp700 juta kepada 2000 anak yatim dan fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar Bank DKI, santunan kepada anak yatim dalam rangka Milad Bank DKI Syariah yang ke 5 dan juga diantaranya menyetorkan Zakat, Infaq, dan Shadaqah sebesar Rp200 juta kepada BAZIS DKI Jakarta.

To further improve services to the community, which in this case are retired Bank DKI employees, the Bank also donated an ambulance/hearse to the Bank DKI Retired Employees Association. Bank DKI also contributed to the construction of a PKB PAUD (Learning Activity Program - Early Childhood Education) building in South Jakarta which is used as a posyandu (integrated service post) building. The Bank’s assistance came in the form of healthcare facilities that can be utilized for the beneit of the community.

The Bank DKI activities that emphasize public healthcare are not conined to activities that are merely action programs in nature, but also activities that instill a culture of healthy living in the community, including among others, when Bank DKI participated in the inter-RW (next-to-lowest administrative unit) Kampung Bersih Narkoba (Drug-Free Village) competition. The Bank’s CSR programs also prioritize the efforts to raise awareness of natural disaster victims. During 2009, several natural disasters that caught the attention of Bank DKI were the Situ Gintung embankment disaster and the earthquakes in West Java and West Sumatra. Aids for victims of the natural disasters involve real donations from employees of the Bank DKI Alms Service Unit, such as when the Bank provided aid to victims of the Situ Gintung disaster amounting to Rp100 million. The aid comes from employee donations, both from the UPZ (Alms Service Unit) and the management of Bank DKI.

Bank DKI also provided inancial aid to the West Java earthquake victims totaling Rp100 million from its Alms Management Unit through the West Java House of Alms as well as daily necessities such as blankets, biscuits, instant noodles, milk, mineral water, toiletries, worth a total of ± Rp100 million, which was coordinated by the DKI Jakarta Provincial Disaster Mitigation and Evacuation Coordinating Unit for the earthquake victims in West Java and West Sumatra. Moreover, Bank DKI as part of the Association of Regional Development Banks, provided aids to victims of the West Sumatra Earthquake through Bank Nagari, constituting a part of the Pan Indonesia Regional Development Banks concern. Throughout 2009, Bank DKI also disbursed cash assistance, such as the compensation for widows of Bank DKI employees, compensation amounting to Rp700 million for 2000 orphans and the destitute compensation amounting to Rp700 million to 2000 orphans and destitute people on the occasion of Bank DKI Syariah’s 5th Anniversary and also include donated Zakat, Infaq, and Sadaqah (Islamic Alms) totaling of Rp200 million to BAZIS DKI Jakarta.

Bank DKI juga memperhatikan pengembangan kesenian dan kebudayaan masyarakat. Termasuk di antara kegiatan- kegiatan yang mencerminkan hal Ini adalah ketika Bank DKI menyumbangkan 2.000 eksemplar buku yang dikumpulkan dari karyawan Bank DKI kepada Panitia Pesta Buku Jakarta 2009 yang diselenggarakan oleh IKAPI DKI Jakarta Bank DKI memberikan hadiah 2 unit mobil kepada Pemenang Abang None pada Malam Final Pemilihan Abang dan None DKI Jakarta Tahun 2009. Bank DKI juga mendukung kegiatan Hari Anak Nasional, Hiburan Karyawan Pemprov DKI Jakarta maupun kegiatan yang terkait dengan HUT ke 482 DKI Jakarta dalam rangka mendukung pariwisata DKI Jakarta. Bank DKI memberikan bantuan 2.000 unit traffic cone kepada Polda Metro Jaya yang diserahkan bersamaan dengan Peresmian Samsat Drive Thru Jakarta Selatan. Bank DKI juga merayakan HUT RI ke 64 bersama warga Kelurahan Kebon Kelapa. Selain kegiatan yang terkait dengan kesenian dan kebudayaan, Bank DKI juga memperhatikan kegiatan religi seperti peringatan hari raya keagamaan serta setiap tahunnya mengadakan pesantren kilat untuk anak-anak karyawan Bank DKI. Di Tahun 2009 ini, Bank DKI juga berpartisipasi dalam kegiatan Silaturahmi Nasional Kyai/Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia dan kunjungan ke Media Center Pondok Pesantren Asshidiqiyah.

Sepanjang tahun 2009, total dana yang telah disalurkan oleh Bank DKI untuk kegiatan CSR adalah sebesar Rp1.425.439.738 yang meliputi berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan Bank DKI. Program CSR Bank DKI di tahun 2010 kedepannya lebih terprogram dan berkesinambungan dengan memperhatikan penanganan CSR yang bersifat insidentil (crash program) untuk mengakomodasi pelaksanaan CSR bantuan bencana alam. Nantinya juga akan lebih diseleraskan dengan sejumlah program kerja Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham Bank DKI serta lebih melibatkan mass media untuk meningkatkan coverage pemberitaan Bank DKI di media massa untuk meningkatkan corporate image dan juga menggunakan pihak konsultan yang dapat dimanfaatkan untuk brainstorming dan update knowledge untuk penerapan program CSR.

AYO ke Bank

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa perbankan, dan juga untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan kepada

Bank DKI is also concerned with the development of arts and culture in the community. Activities that attest to this Include when Bank DKI donated 2,000 books collected from its employees to the Committee of the Jakarta Book Fest 2009, an event organized by the DKI Jakarta IKAPI (Indonesian Book Publisher Association). Bank DKI provided two cars as prizes for the winners of to the Abang (Mister) and None (Miss) DKI Jakarta Contest 2009 Final Night. Bank DKI also supported the National Children’s Day, and the DKI Jakarta Provincial Government Employee Entertainment activities and also activities related to the 482nd Anniversary of DKI Jakarta in support of DKI Jakarta tourism. Bank DKI also donated 2,000 units of trafic cones to the Greater Jakarta Metropolitan Police coinciding with the inauguration of the SAMSAT (One-Stop Administration System) Drive-Thru in South Jakarta. Bank DKI also celebrated RI’s 64th Anniversary with the residents of Kebon Kelapa Village. In addition to activities related to the arts and culture, Bank DKI is also concerned with religious activities such as the observance of religious holidays and the annual holding of pesantren kilat (very short stay at Islamic boarding school) for children of Bank DKI employees. In 2009, Bank DKI also participated in the National Gathering of the Pan-Indonesia Islamic Boarding School Scholars/Administrators and a visit to the Pondok Pesantren Asshidiqiyah Media Center.

During 2009, Bank DKI disbursed a total of Rp1,425,439,738 for CSR activities covering various social activities. In 2010, Bank DKI’s CSR activities will be more programmed and continuous by giving due regard to the handling of incidental CSR (crash program) to accommodate the implementation of CSR disaster relief. The activities will also be more synchronized with the work programs of the DKI Jakarta Provincial Government, as a shareholder of Bank DKI, as well as more involving the mass media to enhance news coverage and consequently its corporate image, and also employ consultants that can facilitate brainstorming and knowledge-updating for the implementation of CSR programs.

AYO ke Bank

In order to increase public awareness and understanding of banking products and services, and also to improve the intermediary function of banks for the community, and reduce

masyarakat, dan mengurangi jumlah pengaduan nasabah, Bank DKI sejak tahun 2007 berpartisipasi dalam program edukasi perbankan Ayo Ke Bank dengan menjadi salah satu anggota Kelompok Kerja Ayo Ke Bank.

Selain untuk menjaring nasabah baru, Program Ayo Ke Bank juga ditujukan untuk memberikan kesadaran kepada nasabah lama tentang hak dan kewajiban bila ada ketidaksepahaman antara nasabah dengan perbankan. Tujuan program Ayo ke Bank yang dilaksanakan oleh Bank DKI sebagaimana visi program Ayo Ke Bank yang diusung oleh Bank Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan informasi yang memadai, percaya diri, memahami fungsi dan peran, serta manfaat dan risiko produk jasa bank sehingga dapat mengelola keuangan secara bijaksana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di masa datang. Sepanjang tahun 2009, Bank DKI melaksanakan kegiatan terkait dengan program edukasi perbankan Ayo Ke Bank ke berbagai kalangan termasuk menyasar segmentasi usia dini yang di kemudian hari bisa menjadi nasabah Bank DKI. Edukasi dan sosialisasi produk perbankan Bank DKI kepada segmentasi usia dini termasuk diantaranya kepada murid-murid di sejumlah SD, SMP dan SMK yang antara lain dilakukan melalui penyebaran

lealet serta sosialisasi dan edukasi perbankan ke SD & SMP

Al Azhar Jakarta Timur dan SMK Walang Jaya Jakarta Utara pada bulan Juni 2009. Langkah ini sekaligus menjadi strategi pemasaran Bank DKI. Sebagaimana dilakukan oleh bank lainnya yang melakukan program edukasi secara nasional kepada

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2009 (Halaman 154-160)