• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I SASARAN PEMBANGUNAN DAN TANTANGAN DAERAH

1.3. Tantangan Daerah

Dalam setiap tahapan pembangunan, terdapat berbagai kondisi permasalahan yang perlu diperhatikan dalam pembangunan daerah sekaligus juga menjadi isu strategis daerah mengingat dampak signifikan yang ditimbulkan.

1.3.1. Tantangan Ekonomi Daerah

Isu strategis penciptaan potensi investasi yang didukung oleh kemudahan birokrasi dalam pengurusan perijinan guna menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di DIY terutama dalam menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru khususnya Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) guna mengurangi ketimpangan antar wilayah.

2 https://www.beritasatu.com/nasional/587770/jalur-jalan-lintas-selatan-diy-tersambung-pada-2021 3 https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3806954/pemda-diy-anggarkan-rp-80-m-garap-sisi-barat-malioboro 4 https://yogyakarta.bpk.go.id/pembangunan-rsud-wates-butuh-rp-508-miliar/ 5 https://www.tagar.id/harapan-sultan-tentang-kawasan-industri-piyungan 6 https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2019/06/17/510/999083/pemda-siapkan-3-kawasan-ekonomi-khusus-pariwisata-

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY

6

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah paling nyaman ditinggali dengan indeks kebahagiaan dan IPM yang tinggi di Pulau Jawa (IPM DIY 2019 79,99 naik 0,58 persen dibanding tahun 2018 sebesar 79,53 serta berada di peringkat 2 dibawah DKI Jakarta dengan nilai 80,76 7) namun di balik itu, ada persoalan mendasar, mulai ketimpangan sosial yang tinggi hingga kemiskinan. Walaupun memiliki level pertumbuhan ekonomi sebesar 6,6 persen, lebih tinggi dari level nasional (4,97 persen), serta tingkat pengangguran terbuka (TPT) 3,14 persen pada Agustus 2019 namun indeks Gini di DIY periode September 2019 tercatat 0,428, berada diatas rata-rata Nasional yang sebesar 0,384 dan merupakan angka tertinggi ketimpangan sosial di Indonesia. Demikian juga dengan angka kemiskinan DIY per September 2019 ini masih di angka 11,44 persen, melebihi rata-rata Nasional 9,22 persen. Dengan demikian masih diperlukan inovasi dalam upaya menunjang kestabilan pertumbuhan ekonomi serta mengembangkan sumber perekonomian baru di DIY, serta pemerataan hasil pembangunan bagi masyarakat Yogyakarta sehingga ketimpangan sosial bisa ditekan. Inovasi baru pada sektor ekonomi kreatif, pariwisata dan teknologi informasi masih sangat memungkinkan dikembangkan .

1.3.2. Tantangan Sosial Kependudukan

Permasalahan alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan permukiman/real estate sedang marak di DIY beberapa tahun ini, terutama daerah perkotaan (Sleman dan Yogyakarta). Penyebabnya adalah peningkatan jumlah penduduk yang selain di pengaruhi oleh angka kelahiran juga sebagai akibat dari

7 https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/02/17/1670/indeks-pembangunan-manusia--ipm--indonesia-pada-tahun-2019-mencapai-71-92.html

Harapan Sultan tentang Kawasan Industri Piyungan - Menjadi contoh pendirian indutri kreatif yang padat karya atau melibatkan massyarakat serta mengatasi persoalan mendasar di DIY yakni ketimpangan wilayah

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap dua kawasan ekonomi khusus (KEK) menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Salah satunya Kawasan Industri Piyungan di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengungkapkan Kawasan Industri Piyungan menjadi contoh dalam mendirikan industri kreatif. Sebab, mereka menerapkan pola produksi melalui pekerjaan rumah, namun bisa mengekspor produk-produknya. Pemda DIY sendiri sudah menyiapkan hampir seratus tenaga pemberdayaan masyarakat yang bertugas melakukan pendampingan dan pelatihan kerja. Mereka diterjunkan di 40 desa di sekitar Kawasan Industri Piyungan. Langkah Pemda DIY ini tidak sekedar memberi tambahan pendapatan bagi ibu rumah tangga di sekitar Piyungan, namun juga upaya mengurangi angka pengangguran serta angka kemiskinan namun juga mengatasi persoalan mendasar ketimpangan wilayah. Disamping itu pembukaan Kawasan ini juga membuka peluang investasi domestik maupun mancanegara, bahkan tiga insvestor yang berasal dari Thailand untuk membangun pabrik boneka dan fashion di Kawasan Industri Piyungan

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY

7

besarnya jumlah imigran, mengingat Yogyakarta merupakan kota pelajar, pariwisata,budaya dan perdagangan. Seiring dengan banyaknya perguruan tinggi yang ada, tingginya intensitas pembangunan rumah kos serta meluasnya kawasan permukiman mengakibatkan makin menurunnya kawasan pertanian dan kawasan terbuka hijau. Hal tersebut mengakibatkan ketimpangan kesejahteraan antar kelas di masyarakat dan antar kawasan perkotaan dan perdesaan di Yogyakarta semakin melebar.

Di sisi lain perkembangan teknologi juga memicu perubahan nilai, baik nilai lokal maupun nilai sosial, yaitu nilai-nilai keluarga dan kebudayaan di DIY. Gadget menyebabkan anak anak kurang berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan minimnya pemuda yang memiliki rasa ketertarikan dengan pengembangan budaya .Pemda DIY mendorong terciptanya keluarga tangguh yang mampu menjadi pilar kehidupan masyarakat yang berkarakter, berbudaya, maju, mandiri dan sejahtera, menyongsong peradaban baru sehingga jogja tidak kehilangan kejogjaannya .

1.3.3. Tantangan Geografi Wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah mencapai 3185,83 km2 dan memiliki letak geografis antara Gunung Merapi dan Samudera Hindia merupakah daerah yang subur yang menjadikannya daerah pertanian yang menghasilkan padi dan palawija sekaligus juga memiliki resiko terjadinya bencana alam berupa gempa bumi vulkanik dan tektonik. Daerah-daerah yang relatif datar, seperti wilayah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul adalah wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan memiliki kegiatan sosial ekonomi berintensitas tinggi, sehingga merupakan wilayah yang lebih maju dan berkembang serta ketersediaan sarana dan prasarana wilayah yang baik. Hal tersebut berbanding terbalik dengan wilayah pegunungan di kabupaten Gunungkidul. ketersediaan sarana dan prasarana wilayah yang relatif masih kurang memicu naiknya indeks ketimpangan antar wilayah. Dewasa ini kawasan pantai selatan kabupaten Gunungkidul memiiliki potensi pariwisata yang cerah dan ditunjang dengan dikucurkannya Dana Desa maka sedikit demi sedikit ketertinggalan infrastruktur jalan penunjang pariwisata dapat teratasi.

Mengingat kondisi geografisnya merupakan daerah dengan potensi terdampak bencana yang besar,maka dalam merencanakan pembangunan wilayah DIY harus tetap memperhatikan risiko bencana serta dilakukan mitigasi bencana.

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY

8

1. Kawasan rawan bencana dan terdampak gunung berapi di

lereng Gunung Merapi, mencakup hampir seluruh wilayah DIY terutama Kabupaten Sleman bagian utara dan wilayah sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Erupsi disertai bukan hanya berupa

gempa vulkanik namun adanya “wedhus gembel” berupa awan

panas juga lahar dingin yang dapat menyapu kawasan yang dilaluinya dimana pada

bulan Oktober 2010 erupsi yang disertai awan panas “wedhus gembel” telah

menghancurkan perkampungan warga yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan. Salah satu yang terparah adalah Kinahrejo, Umbulharjo, Kecamatan

Cangkringan, Kabupaten Sleman8.

2. Kawasan rawan gempa bumi tektonik berpotensi terjadi

karena wilayah DIY berdekatan dengan zona subduksi (kawasan tumbukan antar lempeng) di dasar samudera Indonesia yang berada di sisi selatan DIY.

DIY pernah mengalami gempa tektonik yang hebat pada bulan Mei 2006 yang berkekuatan 6,3 skala richter yang mengakibatkan jatuhnya ribuan

korban jiwa serta kerusakan yang parah 9

3. Kawasan rawan bencana tsunami di sepanjang pantai

Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul khususnya pada pantai dengan elevasi kurang dari 30 m dari permukaan air laut.

8https://travel.kompas.com/read/2014/12/26/171000727/Menyapa.Saksi.Bisu.Terjangan.Wedus.Gembel.Merapi. 9 https://www.kompasiana.com/fuad_a_hamdani/550f430c8133111332bc61af/analisis-gempa-bumi-yogyakarta-27-mei-2006

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY