• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KEUNGGULAN DAN POTENSI EKONOMI SERTA TANTANGAN FISKAL

6.3. TANTANGAN FISKAL REGIONAL

Strategi fiskal yang diambil oleh Pemerintah untuk tahun 2019 dari sisi pendapatan negara baik perpajakan maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) akan terus mengedepankan perbaikan dan kemudahan layanan, menjaga iklim investasi yang kondusif, dan keberlanjutan usaha, sedangkan kebijakan belanja yang berkualitas ditujukan untuk penguatan kualitas SDM, menciptakan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter6.

Strategi fiskal tersebut telah berkontribusi dalam menjaga level pertumbuhan ekonomi DIY sebesar 6,6 persen, lebih tinggi dari level nasional (4,97 persen), serta menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 5,35 persen pada Agustus 2018 menjadi 3,14

6 https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-strategi-fiskal-untuk-tahun-2019/

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Jalan Tol Bawen-Yogya-Solo di kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali) dibangun at grade, bukan elevated. Hal itu agar keberadaan tol tidak merusak garis atau sumbu imajiner DIY. DIY memang memiliki garis atau sumbu imajiner dengan titik pusatnya di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Garis imajiner itu menghubungkan antara Gunung Merapi di utara dengan Pantai Selatan Jawa. Konsep tol yang dibangun di DIY memang sebagian besar dibangun elevated atau melayang. Salah satu ruas yang akan dibangun elevated ialah jalan tol di atas Ring Road Utara, Sleman. Nantinya konsep tol elevated di atas Ring Road Utara ini akan tetap dipertahankan. Hanya saja Sultan meminta tol yang melintasi kawasan Monjali dibangun at grade atau konstruksi tol biasa agar tidak merusak garis imajiner DIY.

(sumber:

https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4829463/khawatir-rusak-garis-imajiner-sultan-hb-x-minta-desain-tol-diy-diubah)

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY

103

persen pada Agustus 2019, walaupun tingkat kemiskinan DIY masih berada pada level 11,44 persen berada di atas level nasional (9,22 persen) dan tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat (gini ratio) masih berada di angka 0,428.

Dari sisi kemampuan fiskal, ketergantungan fiskal DIY tahun 2019 masih sangat tinggi yaitu sebesar 68,78 persen, meningkat 2,16 persen dari tahun 2018 (66,61 persen). Persentase tersebut menunjukkan ketergantungan daerah yang sangat tinggi. Sementara, kemandirian fiskal yang dimiliki hanya sekitar 28,99 persen, cenderung mengalami penurunan dibanding tahun 2018 (29,18 persen), yang berarti kemampuan keuangan daerah masih rendah.

6.3.1 Tantangan Fiskal Pemerintah Pusat

Kebijakan belanja pemerintah yang berkualitas berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Seperti diketahui bahwa pengaruh belanja pemerintah dalam komponen pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia masih cukup besar yaitu sekitar 20 persen. Atas dasar hal tersebut, maka pengeluaran pemerintah

diarahkan kepada belanja yang dapat meningkatkan produktivitas serta

memberdayakan masyarakat agar memiliki daya beli yang baik dalam upaya mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial . salah satu wujud nyata hal tersebut adalah kebijakan padat karya tunai (cash for work) pada Dana Desa

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019 tentang super deduction tax

kepada investor pariwisata di 5 destinasi super prioritas7 dan skema VAT refund bagi

turis mancanegara8 bertujuan untuk percepatan tumbuhnya pariwisata di indonesia

serta sektor unggulan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum penunjang pariwisata. Pemberian kebijakan peningkatan akses pembiayaan bagi kegiatan usaha di sektor pariwisata melalui penetapan ketentuan umum penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan jawaban atas kendala permodalan yang dirasakan oleh UMKM yang bergerak di bidang pariwisata.

Sementara pada sektor unggulan Pendidikan, kebijakan Pemerintah pusat dengan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memastikan besaran alokasi anggaran pendidikan sebasar 20 persen dari APBN serta kebijakan peningkatan anggaran pendidikan setiap tahunnya. Pemerintah juga memberikan kebijakan

7 https://www.kemenpar.go.id/post/siaran-pers-indonesia-tawarkan-super-deduction-tax-bagi-investor-pariwisata-di-destinasi-super-prioritas

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY

104

pengurangan pajak hingga 200-300 persen untuk pendidikan vokasi serta untuk

penelitian dan inovasi9 guna peningkatan daya saing SDM yang berkualitas di Indonesia

Sektor Konstruksi sebagai sektor potensial pertumbuhan ekonomi di DIY juga mendapat perhatian yang besar khususnya pada bidang penunjang pariwisata.. termasuk melalui kebijakan APBN sektoral dan TKDD (DAK Fisik serta Dana Keistimewaan) guna pembangunan infratruktur jalan penunjang pariwisata, selain konektivitas antar wilayah, mempermudah rantai distribusi pada jalur penghubung perekonomian, juga diyakini mampu menyerap lapangan kerja di sektor konstruksi yang masif serta mendorong tumbuhnya perekonomian di DIY.

6.3.2 Tantangan Fiskal Pemerintah Daerah

Tinginya tingkat kemiskinan (11,44 persen ) dan ketimpangan pendapatan masyarakat (gini ratio) yang masih berada di angka 0,428 merupakan tantangan terbesar pekonomian DIY. Laju pertumbuhan ekonomi DIY sebesar 6,6 persen dan turunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 5,35 persen pada Agustus 2018 menjadi 3,14 persen pada Agustus 2019 tidak serta merta dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kebijakan pemerintah daerah melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2019

dengan tema “Pemerataan Pembangunan untuk Mewujudkan Kesejahteraan

Masyarakat yang Berkeadilan” bertujuan adanya pemerataan pembangunan dan

mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sebagai upaya pengentaskan kemiskinan dan ketimpangan sosial di DIY

Pariwisata di DIY yang kreatif dan inovatif ditunjang oleh sektor unggulan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang didominasi oleh UMKM dikembangkan melalui strategi peningkatan daya saing produk lokal, pembinaan SDM, pembinaan pelaku seni, pembukaan dan perbaikan akses wisata. Pemda DIY menggandeng perbankan guna

pengembangan desa wisata binaan10 disamping dapat menciptakan lapangan kerja juga

menumbuhkan perekonomian masyarakat yang berkelanjutan serta mengatasi ketimpangan sosial di DIY. Pembinaan SDM pariwisata juga menjadi perhatian guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan event yang potensial diangkat ke level internasional seperti event Jogja Air Show, Jogja International Street Performance dan

Jogja International Heritage Walk.

9 https://www.cnbcindonesia.com/news/20190820124435-4-93269/demi-pendidikan-vokasi-pemerintah-berikan-insentif-200

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY

105

Pada sektor unggulan Pendidikan upaya meningkatkan iklim usaha yang mendukung Yogyakarta sebagai pusat pendidikan serta pengembangan pendidikan karakter dan pendidikan vokasi dilaksanakan melalui program penataan tata ruang dan tata wilayah (RTRW) DIY dimana ditetapkan kawasan pendidikan tinggi seluas 992,86 hektar,

kemudahan birokrasi dalam pengurusan perijinan pendidikan..

Kebijakan pembangunan sasaran strategis DIY di sektor konstruksi sebagai sektor potensial pertumbuhan ekonomi di DIY mendapatrkan perhatian yang penuh, Kucuran Dana Keistimewaan pada pembangunan JJLS bermanfaat untuk membuka seluruh potensi daerah selatan di DIY seperti potensi wisata, industri kelautan dan pertanian yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.

6.3.3 Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Pusat-Daerah

Sinkronisasi kebijakan fiskal pusat dan daerah di DIY dapat dimaknai sebagai upaya untuk membentuk ketahanan fiskal keberlanjutan (fiscal sustainability) dimana pemerintah mampu membuat kebijakan fiskal yang dapat menstabilkan kondisi perekonomian baik pusat dan daerah secara berkelanjutan mengingat pembangunan ekonomi tidak cukup dilihat dari sisi laju pertumbuhannya saja, tetapi bagaimana distribusi hasil pembangunan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam bentuk peningkatan kesejahteraan.

Di DIY sinkronisasi kebijakan perencanaan dan pengangggaran antara pusat dan daerah dapat dilihat dari selarasnya tema antara kebijakan pusat dan daerah yakni pemerataan pembangunan guna mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial, pembangunan konektivitas guna mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan serta pertumbuhan berkualitas yang didasari pada pembangunan SDM. Sinkronisasi kebijakan fiskal pusat dan daerah pada bidang pariwisata yang ditunjang sektor unggulan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terus ditingkatkan. Berbagai pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata terus dilaksanakan, revitalisasi kawasan Malioboro Malioboro yang dibiayai dari APBD DIY melalui Dana Keistimewaan sebagai bagian dari keberlangsungan Jogja haritage city serta mendukung sektor pariwisata di DIY. Demikian pula dengan pembangunan, penguatan jalan akses konektivitas guna pengembangan kawasan menuju destinasi wisata di Kabupaten Gunung Kidul yang dibiayai dari Dana Desa yang berasal dari TKDD. Di sisi lain dukungan kebijakan fiskal pusat nyata terlihat pada penyediaan pembiayaan KUR bagi para UMKM yang bergerak di bidang pariwisata.

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY

106

Pembangunan yang mengedepankan belanja pemerintah yang berkualitas terlihat secara nyata pada penggunaan Dana Desa maupun ADD yang bersumber dari APBD. Program pembangunan infrastruktur Dana Desa yang memprioritaskan padat karya tunai (cash for works) bagi masyarakat setempat diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan daya beli khususnya di wilayah perdesaan. Sikronisasi lainnya pada sektor potensial konstruksi adalah pembangunan Bandara NYIA di Kulon Progo sebagai bagian dari peningkatan aksesibilitas pariwisata DIY dan Borobudur sebagai 5 besar prioritas pembangunan pariwisata di Indonesia dimana biaya pembangunan bandara berasal dari PT Angkasa Pura namun pembangunan sektor penunjangnya didanai oleh APBN dan APBD.

Demikian juga upaya penanggulangan stunting di DIY, sinkronisasi belanja sektoral pada Kementerian/Lembaga disertai dengan optimalisasi penyaluran DAK Fisik di bidang kesehatan dan KB serta Sanitasi juga diharapkan mampu mengurangi angka stunting serta menurunkan tingkat kemiskinan. Namun, untuk mengetahui seberapa positif dan kuat pengaruh belanja tersebut terhadap penurunan angka stunting dan kemiskinan diperlukan analisa lebih lanjut.

Kajian Fiskal Regional Tahunan 2019 Tingkat Wilayah DIY