METODE PENELITIAN
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipilih peneliti pada penelitian ini ada dua, teknik yang pertama adalah statistik deskriptif, sehingga variabel-variabel yang diteliti dapat diungkapkan satu per satu. Teknik yang kedua adalah analisis kuantitatif dengan mengolah data yang telah diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diteliti. Analisis kuantitatif pada penelitian ini secara keseluruhan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Sciences).
SPSS adalah perangkat lunak atau program pengolah data statistik yang dikembangkan oleh Norman Nie, Hadlai Hull dan Dale Bent dari Stanford University pada tahun 1968.9 Sesuai dengan namanya, program ini menjadi salah satu pengolah data statistik terbaik sebab program ini dapat mengolah hampir semua analisis pada persoalan statistik mulai dari statistik parametrik hingga non-parametrik.
1. Uji Prasyarat Analisis
Karena varian populasi tidak diketahui, untuk analisis data digunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan analisis Independent Samples T
52
Test. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan pada hasil tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Sebelum dianalisis, data tersebut terlebih dahulu diuji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian prasyarat yang pertama adalah uji normalitas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data pada perangkat lunak SPSS menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perumusan hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal b. Buka file SPSS yang berisi variabel data eksperimen dan kontrol
c. Pada menu utama SPSS, pilih menu Analyze kemudian pilih sub menu
Nonparametric Test, pilih Legacy Dialogs kemudian pilih 1 Sample K-S.
d. Klik dan masukkan variabel yang akan diuji normalitasnya ke kolom Test Variabel List.
e. Pada Test Distribution, klik Normal, kemudian klik OK.
f. Setelah itu akan muncul tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test10 Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai yang ditunjukkan oleh Asymp. Sig. (2-tailed) pada output yang dihasilkan dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika signifikansi (p) ≤ α (0,05) maka Ho ditolak, yaitu sampel berasal
dari populasi berdistribusi tidak normal.
Jika signifikansi (p) > α (0,05) maka Ho diterima, yaitu sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal.
Uji prasyarat hipotesis yang kedua yaitu uji homogenitas varians. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari kelompok data yang sama (homogen). Untuk melakukan pengujian homogenitas, dapat menggunakan uji One Way ANOVA pada perangkat lunak SPSS dengan langkah sebagai berikut:
Perumusan hipotesis
H0 : varians nilai kemampuan berpikir kreatif matematis kedua kelompok sama atau homogen
H1 : varians nilai kemampuan berpikir kreatif matematis kedua kelompok berbeda atau tidak homogen
Buka file SPSS yang berisi variabel data eksperimen dan kontrol dengan value 1 dan 2.
Pada menu utama SPSS, pilih menu Analyze kemudian pilih sub menu
Compare Means, kemudian klik One Way ANOVA.
Klik dan masukkan variabel yang berisi nilai hasil tes ke Dependent List.
Klik dan masukkan variabel yang bervalue 1 dan 2 ke kolom Factor.
Klik Option, kemudian pilih Homogeneity of variance test. Klik
Continue lalu Ok.
Setelah itu muncul tabel Test of Homogenity of Variances.11
Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai yang ditunjukkan oleh Sig. pada output yang dihasilkan dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika signifikansi (p) ≤ α (0,05) maka Ho ditolak, yaitu varians kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen.
Jika signifikansi (p) > α (0,05) maka Ho diterima, yaitu varians kedua
kelompok sama atau homogen.
2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat hipotesis, ternyata hasil uji prasyarat analisisnya menunjukkan populasi berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu, untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan pengujian hipotesis uji t. Pengujian kesamaan dua rata-rata dapat diolah menggunakan analisis Independent Samples T Test yang terdapat pada perangkat lunak SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Perumusan hipotesis
54
H0 : rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis kedua kelompok sama
H1 : rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis kedua kelompok berbeda atau tidak sama
Buka file SPSS yang berisi variabel beserta data yang akan diuji kesamaan rata-ratanya
Klik Analyze, pilih sub menu Compare Means, kemudian klik
Independent Sample T Test
Klik dan masukkan variabel yang berisi nilai hasil tes ke kolom Test Variable(s)
Klik dan masukkan variabel yang bervalue 1 dan 2 ke kolom Define Groups
Masukkan value data yang akan dibandingkan rata-ratanya pada masing-masing kolom Group 1 value 1 dan Group 2 value 2, kemudian klik
Continue kemudian klik OK
Setelah itu akan muncul tabel Independent Samples Test12
Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai yang ditunjukkan oleh Sig. pada output yang dihasilkan dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika signifikansi (p) ≤ α (0,05) maka Ho ditolak, yaitu rata-rata nilai
kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis kelas kontrol
Jika signifikansi (p) > α (0,05) maka Ho diterima, yaitu rata-rata nilai
kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis kedua kelompok sama Uji hipotesis selanjutnya adalah uji korelasi kedua kemampuan, yaitu kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa. Untuk menguji korelasi (hubungan) kedua tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis antara kedua kelompok penelitian, baik eksperimen maupun kontrol, maka digunakan
pengujian dengan teknik analisis Correlate dengan aplikasi SPSS. Adapun langkah-langkah analisis adalah sebagai berikut:
Perumusan hipotesis
H0 : tidak terdapat korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa
H1 : terdapat korelasi positif antara kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa
Buka file SPSS yang berisi variabel beserta data yang akan diuji korelasinya.
Selanjutnya klik Analyze dan pilih Correlate dan Bivariate
Masukkan variabel kreatif eksperimen, kritis eksperimen, kreatif kontrol dan kritis kontrol ke dalam kotak Variables
Kemudian pada bagian Correlations Coeficients, pilih Pearson.
Kemudian klik OK13
Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai sig. F Change, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun
kriteria pengambilan keputusan adalah sebagi berikut:
Jika signifikansi (�) ≤ � (0,05) maka H0 ditolak, yaitu terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis
Jika signifikansi (�) > � (0,05) maka H0 diterima, yaitu tidak terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis.