• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2015: 368).

Teknik analisis data berguna untuk mengetahui bagaimana cara peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh melalui berbagai instrumen penelitian yang telah dibuat. Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis statistik deksriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015: 254-255). Berikut penjelasan lebih rinci mengenai teknik analisis data yang akan digunakan peneliti. 1. Analisis Hasil Tes Mahasiswa

Peneliti menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk menganalisis hasil tes mahasiswa. Analisis data dengan teknik analisis statistik deskriptif adalah analisis yang menggunakan tolok ukur. Anlisis ini sejajar dengan penilaian karena mengarah pada predikat (Hikmawati, 2017). Tes yang diberikan mahasiswa diberikan sebanyak dua kali yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Kedua jenis tes tersebut dianalisis secara kualitatif. Peneliti akan

mengumpulkan informasi terkait keterampilan menulis artikel opini yang akan dianalisis melalui lima aspek keterampilan menulis yaitu aspek (1) isi, (2) organisasi, (3) kosakata, (4) bahasa, (5) penulisan. Kelima aspek penilaian menulis tersebut diperdalam lagi ke dalam beberapa patokan untuk memudahkan peneliti untuk menganalisis artikel opini mahasiswa. Artikel opini yang belum memenuhi dan yang sudah memenuhi kriteria penilaian tersebut akan dilampirkan ke dalam bab IV dan dianalisis sesuai dengan teori yang sesuai.

2. Analisis Hasil Wawancara Dosen

Hasil wawancara dosen diteliti dengan menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data secara kualitaif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesis,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2015).

Wawancara dilakukan pada tahap pengumpulan data sebelum perancangan produk. Hasil wawancara dengan dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia ini akan peneliti analisis ke dalam empat tahapan. Pertama, peneliti melakukan transkrip (dideskripsikan). Kedua, peneliti mengelompokkan hasil transkrip sesuai dengan pedoman wawancara. Ketiga, peneliti menguraikan hasil transkrip dan saling mengaitkan hasil wawancara yang sesuai dengan pedoman wawancara. Keempat, peneliti menarik kesimpulan dari hasil wawancara ke dalam

kalimat-kalimat yang sederhana.

3. Analisis Lembar Angket Mahasiswa

Analisis lembar angket mahasiswa juga menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Menganalisis dengan statistik deskriptif adalah memberikan predikat kepada butir-butir pernyataan yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang diinginkan. Agar pemberian predikat dapat tepat, sebelum dilakukan pemberian predikat, kondisi tersebut diukur dengan persentase, kemudian diukur ke predikat atau kategori tertentu (Hikmawati, 2017).

Peneliti melakukan analisis lembar angket menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena

sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dalam menganalisis lembar angket siswa, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a. Mengubah skor dari setiap butir pertanyaan dengan kriteria skor sebagai

berikut. Konversi nilai mengacu pada Nurgiyantoro (2011: 92).

Tabel 3.1 Konversi Nilai dan Skala Sikap

KETERANGAN SKOR

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Tidak Tahu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

b. Menjumlahkan skor dari setiap butir pertanyaan

Rumus: T x Pn

T = Total jumlah responden yang memilih Pn = Pilihan angka skor Likert

c. Menghitung skor ideal (tertinggi) dan skor terendah

Skor ideal (X) diperoleh dengan menghitung hasil kali jumlah responden dengan skor maksimal dari tiap butir soal, sedangkan skor terendah (Y) diperoleh dengan menghitung hasil kali jumlah responden dengan skor minimal dari tiap butir soal. Penghitungan skor ideal ini berfungsi untuk menentukan batasan kategori dalam skala Likert.

Rumus:

X : Jumlah responden x 5 (skor maksimal) Y : Jumlah responden x 1 (skor minimal)

d. Menghitung persentase dengan skor yang diperoleh dibagi skor maksimal

e. Mengubah persentase dengan kategori

4. Analisis Validasi Produk oleh Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Uji Coba Mahasiswa

Data berupa validasi produk akan dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan menjadi 2, yaitu data kualitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang berupa kritik dan saran yang dikemukakan ahli media, ahli materi, dan mahasiswa dihimpun dan disarikan untuk memperbaiki produk modul pembelajaran ini. Proses revisi produk disajikan secara rinci dengan menyajikan tahap-tahap revisi yang dilakukan berdasarkan dari setiap tahap uji coba. Pada tahap revisi produk akan ditampilkan produk sebelum dan sesudah revisi pada setiap tahap revisi disertai dengan deskripsi yang menjelaskan proses revisi.

Data kuantitatif mengenai kualitas modul yang diperoleh dari para responden melalui kuesioner dengan skala Likert dianalisis secara statisik deskriptif, dengan langkah-langkah (a) pengumpulan data kasar, (b) pemberian skor, untuk analisis kuantitatif, (c) skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (penilaian acuan patokan) sebagai berikut (Sukardjo, 2008: 53).

Tabel 3.2 Konversi nilai skala lima berdasarkan penilaian acuan patokan (PAP)

Kategori Interval Skor

Sangat Baik x>Xi + 1,80 SBi

Baik Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80 SBi

Cukup Baik Xi – 0,060 SBi < x ≤ Xi + 0,60

SBi

Kurang Baik Xi – 1,80 SBi < x ≤ Xi – 0,60 Sbi

Keterangan :

Xi : rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Sbi : simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) Dalam penelitian ini, nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimal “C” dengan kategori “cukup”. Jadi, jika hasil penilaian oleh dosen ahli, dosen pengampu dan mahasiswa peserta mata kuliah, skor rata-ratanya memperoleh nilai

“C”, maka pengembangan bahan ajar berupa Modul Pembelajaran Menulis

Artikel opini Berspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Program Studi Pendidikan Matematika dianggap

“cukup layak digunakan”.

5. Analisis Hasil Observasi Kelas

Hasil observasi kelas diteliti dengan menggunakan analisis data kualitatif. Peneliti mengamati keadaan di lapangan, pada kasus ini berarti keadaan di kelas. Seluruh instrumen observasi ini dibuat menggunakan kisi-kisi dan dikembangkan ke dalam format tabel pernyataan yang dapat langsung diberi tanda checklist (√) sesuai hasil kondisi yang terjadi di dalam kelas. Hasil observasi terhadap situasi kelas pada mata kuliah bahasa Indonesia ini akan dianalisis ke dalam empat tahapan. Pertama, peneliti melakukan verbalisasi data dari tabel hasil checklist (√) ke dalam kata-kata. Kedua, peneliti memilah keadaan yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh partisipan sesuai denga pedoman observasi. Ketiga, peneliti menguraikan hasil observasi dan saling mengaitkan hasil observasi yang sesuai dengan pedoman observasi. Keempat, peneliti menarik kesimpulan dari hasil observasi ke dalam kalimat-kalimat sederhana.