• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan modul menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin dan paradigma pedagogi reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan modul menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin dan paradigma pedagogi reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma"

Copied!
359
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ARTIKEL OPINI BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA. SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh : HIERONIMUS DIMAS RAGIL SEPTIAN 141224054. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MODUL MENULIS ARTIKEL OPINI BERPERSPEKTIF LOGIKA TOULMIN DAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SANATA DHARMA. SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh : HIERONIMUS DIMAS RAGIL SEPTIAN 141224054. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Seiring dengan ucapan syukur kepada Yesus Kristus yang telah memberikan berkat untuk kelancaran dalam mengerjakan tugas akhir saya, karya ini saya persembahkan untuk: Bapak Fransiskus Borgias Parmien, selaku ayah saya tercinta. Terima kasih untuk nasihat, motivasi, serta doa kepada saya. Ibu Chatarina Katri Adi Ati, selaku ibu saya tercinta. Terima kasih untuk nasihat, motivasi, serta doa kepada saya. Yohanes Pemandi Ronny Wicaksana, Dionisius Adi Prakoso, Benedictus Maretya Tri Prabandani, Maria Nidya Ajeng Parmintasari Putri, Angela Yonita Inggit Mutiasari Putri, dan Fransiska Dyah Galuh Pinasthi, selaku kakak dan adik saya tercinta. Terima kasih untuk dukungan yang telah diberikan kepada saya.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Septian, Hieronimus Dimas Ragil. 2019. Pengembangan Modul Menulis Artikel Opini Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini mengenai tingkat keterampilan menulis artikel opini mahasiswa yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada mata kuliah Bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma. Modul pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis artikel opini mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research & Development. Penelitian ini mengacu pada sepuluh tahapan Borg dan Gall yang disederhanakan menjadi enam tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, pengembangan produk, uji validasi, revisi produk tahap I, uji coba produk, dan revisi produk tahap II. Hasil penelitian berdasarkan enam tahapan tersebut yaitu (1) Hasil tes menulis artikel opini mahasiswa menunjukkan bahwa tingkat keterampilan menulis artikel opini mahasiswa masih rendah; (2) Pengembangan bahan ajar modul dilakukan dengan menentukan judul, tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan yang relevan dengan materi menulis artikel opini; (3) Uji validasi dilakukan dengan melibatkan dosen ahli, dosen pengampu, dan mahasiswa peserta mata kuliah bahasa Indonesia kelas A Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma. Kelayakan modul yang dinilai meliputi empat aspek, yaitu isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan; (4) Revisi tahap I meliputi perbaikan kompetensi dasar, penambahan materi, penambahan glosarium, perbaikan ejaan sesuai PUEBI, penambahan contoh, peningkatan kegiatan belajar mandiri, dan peningkatan ilustrasi; (5) Hasil posttest artikel opini mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pretest; (6) Revisi tahap II meliputi penggunaan bahasa, penambahan contoh, penambahan motivasi berupa gambar atau susunan kalimat, perbaikan kesalahan pengetikan dan tanda baca, serta perbaikan jenis font. Berdasarkan hasil validasi modul pembelajaran menulis artikel opini, akumulasi hasil validasi dosen ahli, dosen pengampu, dan uji coba mahasiswa memperoleh skor rata-rata sebesar 4,16 dengan persentase kelayakan sebesar 83,2%. Dari hasil penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa modul berjudul Modul Pembelajaran Menulis Artikel Opini sangat layak digunakan. Kata Kunci: Modul Pembelajaran, Artikel Opini, Logika Toulmin, Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT Septian, Hieronimus Dimas Ragil. 2019. The Development of Module in Opinion Based on Toulmin’s Logic and The Paradigm of Reflective Pedagogy in Mathematics Education Program at Sanata Dharma University. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Department of Language and Art Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. The problem raised in this study regarding the level of student opinion article writing skills is still low. This study aims to produce learning modules writing Toulmin Logic perspective articles and Reflective Pedagogical Paradigms in Indonesian Language courses in the Mathematics Education Study Program, Sanata Dharma University. This learning module aims to improve the skills of writing student opinion articles. This type of research is research development or research & development. This research refers to ten stages of Borg and Gall which are simplified into six stages, namely research and information gathering, product development, validation test, product revision phase I, product trial, and product revision stage II. The results of the study based on these six stages include: (1) The results of the test writing student opinion articles indicate that the level of writing of student opinion articles is still low; (2) The development of module teaching materials is carried out by determining the title, purpose, material selection, drafting of the framework, and collecting materials relevant to the material for writing opinion articles; (3) Validation tests are carried out by involving expert lecturers, lecturers, and students of Indonesian language class A Mathematics Education Study Program, Sanata Dharma University. The feasibility of the module assessed covers four aspects, namely content / material, presentation, language, and graphics; (4) Revision of phase I includes improvement of basic competencies, addition of material, addition of glossaries, improvement of spelling according to PUEBI, addition of examples, improvement of independent learning activities, and improvement of illustrations; (5) The posttest results of student opinion articles have increased compared to the results of the pretest; (6) Phase II revisions include the use of language, addition of examples, addition of motivation in the form of images or sentence arrangements, improvement of typing errors and punctuation, and improvement of font types. Based on the results of the validation of the learning module writing opinion articles, the accumulation of the results of expert lecturer validation, lecturers, and student trials obtained an average score of 4.16 with a percentage of eligibility of 83.2%. From the results of the assessment it can be concluded that the module entitled Learning Module Writing Opinion Articles is very feasible to use. Keywords: Learning Module, Opinion Articles, Toulmin Logic, The Paradigm of Reflective Pedagogy (PPR).. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Menulis Artikel Opini Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan, bimbingan, nasihat, motivasi, dorongan, dukungan doa, dan kerja sama yang tidak ternilai harganya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Kaprodi PBSI yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi. 4. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, kesabaran, dan motivasi selama membimbing penulis. 5. Seluruh dosen PBSI yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama belajar di Prodi PBSI, sehingga penulis memiliki bekal menjadi pengajar yang cerdas, humanis, dan profesional. 6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku-buku sebagai penunjang penulis menyelesaikan skripsi. 7. Theresia Rusmiyati, selaku ketua sekretariat yang telah membantu penulis dalam hal menyelesaikan skripsi. 8. Mahasiswa semester I peserta mata kuliah Bahasa Indonesia kelas A, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 9. Bapak Fransiskus Borgias Parmien dan Ibu Chatarina Katri Adi Ati yang telah memberikan dukungan doa dan bantuan baik material maupun spiritual. 10. Kakak dan adik yang selalu memotivasi dan memberi nasihat kepada penulis. 11. Sahabat-sahabat seperjuangan, Lusia Ely Rahmawati, Yenny Silvia Ningrum, Kartika Ratnasari, Fransiska Putri Setiawati, dan Antonius Haris Septiaji yang. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS .............................................................................. vi ABSTRAK ......................................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xvii DAFTAR BAGAN ............................................................................................................. xix DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................................... xx DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xxii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1. 1.2. Batasan Masalah....................................................................................................... 8. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.3. Rumusan Masalah .................................................................................................... 9. 1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 9. 1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 10. 1.6. Batasan Istilah ......................................................................................................... 11. 1.7. Sistematika Penyajian ............................................................................................. 12. BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................. 13 2.1. Penelitian yang Relevan .......................................................................................... 13. 2.2. Kajian Teori ............................................................................................................ 18. 2.2.1. Menulis Artikel Opini ............................................................................................. 19. 2.2.1.1 Menulis Argumentasi .............................................................................................. 19 2.2.1.2 Hakikat Artikel Opini .............................................................................................. 20 2.2.1.3 Struktur Artikel Opini ............................................................................................. 23 2.2.1.4 Langkah-langkah Menulis Artikel Opini ................................................................ 25 2.2.1.5 Gaya Penulisan Artikel Opini ................................................................................. 28 2.2.2. Logika Toulmin ....................................................................................................... 33. 2.2.2.1 Model Argumentasi Toulmin .................................................................................. 34 2.2.2.2 Elemen Logika Toulmin ......................................................................................... 35 2.2.2.3 Struktur Argumen Logika Toulmin ........................................................................ 42 2.2.2.4 Pola Argumen menurut Logika Toulmin ................................................................ 45 2.2.2.5 Kadar Ketajaman Argumen..................................................................................... 48 2.2.3. Pedagogi Reflektif................................................................................................... 50. 2.2.3.1 PPR sebagai Pedagogi ............................................................................................. 50 xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.4. Modul ...................................................................................................................... 55. 2.2.4.1 Hakikat Modul ........................................................................................................ 55 2.2.4.2 Karakteristik Modul ................................................................................................ 56 2.2.4.3 Struktur Penulisan Modul ....................................................................................... 59 2.2.4.4 Prosedur Penulisan Modul ...................................................................................... 66 2.2.4.5 Kriteria Penilaian Modul ......................................................................................... 68 2.3. Kerangka Berpikir ................................................................................................... 71. BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 75 3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 75. 3.2. Sumber Data dan Data ............................................................................................ 76. 3.2.1. Tempat Penelitian.................................................................................................... 76. 3.2.2. Sumber Data Penelitian ........................................................................................... 77. 3.2.3. Data Penelitian ........................................................................................................ 77. 3.3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 77. 3.4. Instrumen Penelitian................................................................................................ 80. 3.5. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 83. 3.6. Prosedur Pengembangan Produk ............................................................................ 89. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 100 4.1. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 100. 4.1.1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi ........................................................ 101. 4.1.1.1 Deskripsi Wawancara Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia terkait Pengembangan Modul Menulis Artikel Opini ....................................................... 102 xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.1.1.2 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan Mahasiswa Terkait Pengalaman Awal Mahasiswa dalam Menulis Artikel Opini .............................................................. 108 4.1.1.3 Deskripsi Hasil Observasi Kelas pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia ................. 112 4.1.1.4 Deskripsi Hasil Pre-Test Menulis Artikel Opini Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bahasa Indonesia .................................................................................................... 116 4.1.2. Pengembangan Modul ............................................................................................ 126. 4.1.2.1 Penentuan Tujuan ................................................................................................... 126 4.1.2.2 Pemilihan Bahan .................................................................................................... 127 4.1.2.3 Penyusunan Kerangka ............................................................................................ 128 4.1.2.4 Pengumpulan Bahan............................................................................................... 128 4.1.3. Uji Validasi ............................................................................................................ 131. 4.1.3.1 Hasil Validasi Modul oleh Dosen Ahli .................................................................. 131 4.1.3.2 Hasil Validasi Modul oleh Dosen Pengampu ........................................................ 138 4.1.4. Revisi Produk I....................................................................................................... 145. 4.1.4.1 Revisi Produk dari Dosen Ahli .............................................................................. 145 4.1.4.2 Revisi Produk dari Dosen Pengampu ..................................................................... 147 4.1.5. Data Hasil Uji Coba Produk................................................................................... 148. 4.1.5.1 Deskripsi Uji Coba Produk .................................................................................... 149 4.1.5.2 Deskripsi Hasil Validasi Mahasiswa...................................................................... 150 4.1.5.3 Hasil Tes Akhir (Post-Test) Mahasiswa ................................................................ 154 4.1.6. Revisi Produk Tahap II .......................................................................................... 162. 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................. 164 xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.2.1. Deskripsi Modul ..................................................................................................... 164. 4.2.2. Deskripsi Data Hasil Validasi ................................................................................ 171. 4.2.2.1 Deskripsi Data Hasil Validasi Dosen Ahli ............................................................. 171 4.2.2.2 Deskripsi Data Hasil Validasi Dosen Pengampu ................................................... 173 4.2.2.3 Deskripsi Data Hasil Validasi Mahasiswa ............................................................. 174 4.3. Analisis Kelayakan Bahan Ajar Modul.................................................................. 177. BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 182 5.1. Simpulan ................................................................................................................ 182. 5.2. Keterbatasan Penelitian .......................................................................................... 184. 5.3. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut .............................. 185. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 186 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................................... 189 LAMPIRAN ...................................................................................................................... 190. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Kode 2.1 2.2 3.1 3.2 4.1. 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13. Keterangan Struktur Argumen menurut Logika Toulmin Kadar Ketajaman Argumen Konversi Nilai dan Skala Sikap Konversi Nilai Skala Lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan Hasil Analisis Kebutuhan Awal Mahasiswa dalam Menulis Artikel Opini Penjabaran Tujuan Pembelajaran Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Isi/Materi Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Penyajian Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Bahasa Data Hasil Validasi Dosen Ahli pada Aspek Kelayakan Kegrafikan Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli pada Seluruh Aspek Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Isi/Materi Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Penyajian Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Bahasa Data Hasil Validasi Dosen Pengampu pada Aspek Kelayakan Kegrafikan Data Skor Rata-rata Validasi Dosen Pengampu pada Seluruh Aspek Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Isi/Materi. xvii. Halaman 43 49 86 87 109. 127 132 134 135 136 137 139 141 142 143 144 151.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18. Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Penyajian Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Bahasa Data Hasil Validasi Mahasiswa pada Aspek Kelayakan Kegrafikan Data Skor Rata-rata Validasi Mahasiswa pada Seluruh Aspek Skor Rata-rata Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Uji Coba Mahasiswa. xviii. 152 152 153 153 177.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN. Kode 2.1 2.2 3.1 3.2. Keterangan Gambaran Pembinaan Siswa melalui PPR Alur Pengembangan Modul Bagan Prosedur Penelitian menurut Borg dan Gall Prosedur Penelitian Enam Tahap. xix. Halaman 52 74 91 99.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GRAFIK. Kode 4.1 4.2 4.3 4.4. Keterangan Perbandingan Hasil Validasi oleh Dosen Ahli Tahap 1 dan 2 Perbandingan Hasil Validasi oleh Dosen Pengampu Tahap 1 dan 2 Hasil Uji Coba Mahasiswa Perbandingan Hasil Validasi Dosen Ahli, Dosen Pengampu, dan Uji Coba Mahasiswa. xx. Halaman 172 174 175 176.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Kode 2.1 2.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20. Keterangan Contoh Sistematika Uraian Materi Modul Contoh Sistematika Penomoran dalam Modul Judul Artikel Opini yang Menarik Judul Artikel Opini yang Menarik Judul Artikel Opini yang Menarik Judul Artikel Opini yang Kurang Menarik Judul Artikel Opini yang Kurang Menarik Judul Artikel Opini yang Kurang Menarik Contoh Artikel Opini yang Kurang Menarik Contoh Artikel Opini yang Kurang Rapi Contoh Artikel Opini yang Rapi Contoh Artikel Opini yang Efektif Contoh Artikel Opini yang Kurang Efektif Judul Artikel Opini yang Baik Judul Artikel Opini yang Baik Judul Artikel Opini yang Baik Artikel Opini yang Rapi dan Kohesif Artikel Opini yang Tidak Efektif Artikel Opini yang Tidak Efektif Contoh Artikel Opini yang Pengetikannya Kurang Teliti Penyajian Peta Konsep dalam Modul Contoh Penggunaan Bahasa dalam Modul. xxi. Halaman 62 63 117 117 117 118 118 118 120 121 123 124 125 156 156 156 158 160 160 161 165 168.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Kode A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 B5 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18. Keterangan Surat izin penelitian Surat permohonan validasi dosen ahli Surat permohonan validasi dosen pengampu Surat permohonan uji coba produk Kisi-kisi wawancara dosen pengampu Kisi-kisi angket pengalaman awal mahasiswa Kisi-kisi angket validasi modul pembelajaran oleh dosen Kisi-kisi angket validasi modul pembelajaran oleh mahasiswa Kisi-kisi penilaian pre-test dan post-test Hasil observasi dosen pengampu secara umum Hasil observasi dosen pengampu di kelas Hasil observasi mahasiswa di kelas Isi angket pengalaman awal mahasiswa Rekap analisis angket pengalaman awal mahasiswa Kategorisasi analisis angket pengalaman awal mahasiswa Isi angket validasi dosen ahli tahap I Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen ahli tahap I Isi angket validasi dosen pengampu tahap I Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen pengampu tahap I Isi angket validasi dosen ahli tahap II Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen ahli tahap II Isi angket validasi dosen pengampu tahap II Rekapitulasi hasil penilaian validasi dosen pengampu tahap II Isi angket validasi mahasiswa Rekap butir pernyataan angket validasi mahasiswa Kategorisasi aspek penilaian modul Soal pre-test (tes awal). xxii. Halaman 190 191 192 193 194 195 196 197 198 200 201 204 205 211 213 214 222 225 233 236 244 247 255 258 267 269 272.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C19 C20 C21. Hasil pre-test (tes awal) mahasiswa Soal post-test (tes akhir) Hasil post-test (tes akhir) mahasiswa. xxiii. 273 276 277.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan dikaji beberapa hal, yaitu latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Kelima hal tersebut akan dibahas satu per satu dalam beberapa subbab di bawah ini.. 1.1. Latar belakang Keterampilan berbahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam. proses berkomunikasi. Tanpa keterampilan berbahasa, seseorang tidak mampu melakukan proses komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan untuk mengemukakan ide atau gagasannya kepada orang lain. Terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, antara lain menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Pada dasarnya, keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan merupakan satu kesatuan. Setiap aspek keterampilan tersebut erat juga hubungannya dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Kegiatan berkomunikasi dengan bahasa tulis termasuk dalam pemenuhan kebutuhan primer dalam kebudayaan dan peradaban modern saat ini. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif, yang menuntut kemampuan penulis dalam mengolah kosa kata, tata tulis, dan struktur bahasa. Bahasa tulis memiliki nilai dokumentasi yang sangat kuat. Oleh karena itu, keterampilan. 1.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. menulis harus diutamakan agar ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat dituangkan dan dibagikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Menulis dapat dikategorikan menjadi dua bentuk, yakni menulis sastra dan menulis non sastra. Salah satu contoh keterampilan menuils non sastra adalah menulis argumentasi. Menulis argumentasi adalah suatu kegiatan menulis yang mengharuskan penulis untuk mengemukakan masalah dengan mengambil sikap pasti dan mengungkapkan persoalan dengan segala kesungguhan intelektualnya, bukan sekadar mana suka atau pendekatan emosional (Rahayu, 2007: 168). Penulis harus menyampaikan pendapatnya secara kritis dan teratur. Penulis juga harus menyelidiki apa persoalan yang akan ditulis, apa ada tujuan yang tersembunyi, apa ada keuntungan atau kerugian dalam mencapai tujuan tersebut, tujuan mana yang kiranya bermanfaat, dan bagaimana cara mengatasi persoalan tersebut. Salah satu jenis tulisan argumentasi adalah artikel opini. Artikel opini termasuk dalam jenis tulisan argumentasi karena memenuhi salah satu ciri karangan argumentasi dari segi bentuk, yaitu penulis mengemukakan pendapatnya kepada pembaca supaya pembaca mengubah sikap dan pendapat mereka. Dalam konteks jurnalistik, opini adalah bentuk tulisan pendek mengenai suatu masalah yang berisi pendapat penulisnya. Masalah yang diangkat dalam sebuah artikel opini adalah masalah yang aktual dan faktual. Dalam mengemukakan suatu alasan, penulisan opini harus didasarkan pada kelogisan dalam bernalar dan memiliki landasan berpikir yang kuat..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk memastikan keabsahan argumen dalam artikel opini, salah satunya adalah dengan menggunakan metode yang diciptakan oleh Stephen Toulmin. Stephen Toulmin merupakan seorang filsuf Inggris yang mengembangkan pendekatan praktis untuk menganalisis logika argumen sehari-hari. Pendekatan yang ditawarkan oleh Toulmin melibatkan identifikasi dan pemisahan berbagai komponen argumen ke dalam urutan tertentu, sehingga argumen tersebut dapat dinilai. Metode ini didesain supaya argumen yang dikemukakan dalam kehidupan sehari-hari dapat dinilai keabsahannya. Terdapat enam komponen argumen yang diklasifikasikan oleh Stephen Toulmin, yaitu klaim (claim), data (grounds), jaminan (warrants), pendukung jaminan (backing), keterangan modalitas (modals qualifier),. dan bantahan. (rebuttals). Dari keenam komponen argumen tersebut, terdapat tiga komponen argumen yang paling penting, yaitu klaim (claim), data (grounds), dan jaminan (warrants). Klaim adalah argumen pokok atau argumen dasar yang akan diajukan. Data (grounds) adalah bukti-bukti yang disertakan untuk mendukung argumen pokok, sedangkan jaminan (warrants) adalah alasan-alasan yang menjamin buktibukti tersebut dapat mendukung argumen pokok yang diajukan. Komponen argumen jaminan merupakan komponen yang di dalamnya terdapat asumsi dan keyakinan yang dapat atau tidak dapat dinyatakan secara eskplisit (Institute for Writing and Rhetoric, 2014) Kemampuan menulis argumentasi telah diajarkan kepada peserta didik dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi. Kemampuan menulis argumentasi menjadi salah satu pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik di.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. jenjang perguruan tinggi. Peserta didik yang berada di jenjang perguran tinggi seharusnya sudah mampu menuangkan ide, gagasan, dan argumennya ke dalam tulisan argumentasi dengan baik dan benar. Namun pada kenyataannya, banyak peserta didik yang berada di jenjang pendidikan tinggi masih kesulitan dalam mengembangkan kemampuan menulis, khususnya artikel opini. Hal ini didukung oleh data yang diperoleh peneliti melalui angket yang diisi oleh 30 mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan data yang di peroleh dari angket (skala Likert) yang diisi oleh 30 mahasiswa di Universitas Sanata Dharma, sebanyak 14 mahasiswa dengan jumlah skor 70 menyatakan sangat setuju bahwa penulisan artikel opini penting dikuasai mahasiswa, 14 mahasiswa lain dengan jumlah skor 56 menyatakan setuju bahwa penulisan artikel opini penting dikuasai mahasiswa, sedangkan 2 mahasiswa lainnya menyatakan tidak tahu dengan pernyataan tersebut, sehingga persentase yang diperoleh atas pernyataan itu yakni 88%. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis artikel opini sangatlah penting bagi diri mahasiswa selaku peserta didik di perguruan tinggi. Selain penting dikuasai, penulisan artikel opini juga sangat menunjang penulisan karya ilmiah mahasiswa. Terbukti dari 15 mahasiswa yang menyatakan sangat setuju dan 13 mahasiswa lain yang juga setuju terkait hal itu, sedangkan 2 mahasiswa menyatakan tidak tahu. Persentase yang diperoleh atas pernyataan tersebut yakni 89%. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari kemampuan menulis artikel opini ialah mahasiswa dapat mengemukakan pendapatnya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, ada mahasiswa yang mampu menuliskan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. opininya dalam koran untuk mengemukakan aspirasinya mengenai suatu permasalahan yang ada di sekitarnya. Tetapi tidak sedikit pula mahasiswa yang masih mengalami kesulitan untuk menuliskan gagasan-gagasannya melalui artikel opini. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa 11 mahasiswa menyatakan sangat setuju dan 19 mahasiswa menyatakan setuju dengan hal ini. Persentase yang diperoleh atas pernyataan tersebut yakni 87%. Data lain yang diperoleh ialah mahasiswa sangat setuju bahwa logika berpikir kritis merupakan aspek penting dalam menulis artikel opini. Jumlah persentase 89% diperoleh dari 15 mahasiswa yang menyatakan sangat setuju dan 13 lainnya menyatakan setuju dengan pernyataan tadi, sedangkan 2 diantaranya menyatakan tidak tahu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam menulis artikel opini, mahasiswa memerlukan logika berpikir kritis agar dapat menghasilkan artikel opini yang baik. Kenyataan bahwa masih banyak peserta didik di perguruan tinggi yang kesulitan menulis argumentasi, khususnya artikel opini menjadi latar belakang peneliti dalam mengembangkan skripsi ini. Salah satu cara agar mahasiswa mampu menulis artikel opini adalah dengan penggunaan modul. Hal ini dibuktikan dengan 7 mahasiswa menyatakan sangat setuju dan 21 mahasiswa lain mengatakan setuju, sedangkan 2 mahasiswa menyatakan tidak tahu atas pernyataan penggunaan modul dapat mempermudah penguasaan materi terkait menulis artikel opini. Hasil persentase yang diperoleh atas pernyataan tersebut yakni 83%. Dalam penelitiannya, peneliti mengembangkan sebuah modul menulis artikel opini yang diperuntukkan bagi peserta didik di perguruan tinggi..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik. Dalam diklat Direktorat Tenaga Kependidikan (2008: 3), modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari. secara. mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur sehingga ia seolah-olah merupakan “bahasa pengajar” atau bahasa guru yang sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Maka dari itu, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri. Pengajar tidak secara langsung memberi pelajaran atau mengajarkan sesuatu kepada para muridmuridnya dengan tatap muka, tetapi cukup dengan modul-modul ini. Modul yang dikembangkan peneliti berlandaskan pada paradigma pedagogi reflektif. Subagja (2010: 22) menjelaskan bahwa pedagogi adalah cara para pengajar. mendampingi. para. peserta. didik. dalam. pertumbuhan. dan. perkembangannya. Pedagogi merupakan seni dan ilmu mengajar. Paradigma Pedagogi Reflektif bukan hanya sekadar metode pembelajaran, namun merupakan suatu pendekatan, suatu cara dosen mendampingi mahasiswa sehingga mahasiswa berkembang menjadi pribadi yang utuh. Dinamika pokok Pedagogi Ignatian adalah interaksi terus-menerus dari tiga unsur, yaitu (1) pengalaman, (2) refleksi, dan (3) aksi di dalam proses belajar.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. mengajar. Tiga unsur itu dilengkapi dengan unsur pelengkap yaitu konteks yang menjadi tempat pengalaman itu berlangsung dan evaluasi setelah sebuah aksi terlaksana (Mursanto dalam Subagja, 2010: 7). Tiga unsur Paradigma Pedagogi Reflektif inilah yang akan diterapkan dalam modul yang akan dikembangkan oleh peneliti. Mahasiswa masih menemui kendala-kendala yang mengakibatkan mereka kesulitan dalam menulis argumentasi, khususnya artikel opini. Kendala-kendala yang sering ditemui oleh mahasiswa antara lain, susah merangkai kalimat, penggunaan bahasa yang masih campur aduk (belum sesuai dengan kaidah), sulit memilih kata-kata yang tepat, wawasan yang kurang luas, kendala dalam mencari inspirasi, argumen yang dibuat semakin lama semakin luas dan keluar dari topik, dan masih banyak hal lainnya. Oleh sebab itu, penulis menawarkan adanya pengembangan modul khususnya materi menulis artikel opini agar mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan untuk mengungkapkan gagasan-gagasannya di bidang menulis. Hal ini dikarenakan menulis artikel opini adalah salah satu materi yang harus dikuasai mahasiswa karena memiliki banyak manfaat, terutama jika mahasiswa mampu menuangkan gagasan/ide dengan baik dan sesuai kaidah yang berlaku..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 1.2. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada permasalahan yang akan dibahas oleh penulis. berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, yakni Pengembangan Modul Menulis Artikel Opini Berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata. Dharma.. kesimpangsiuran. Pembatasan maupun. masalah. dilakukan. kesalahpahaman. dalam. supaya. tidak. penerimaan. terjadi maupun. pembahasan. Batasan masalah tersebut akan dipaparkan secara lebih rinci di bawah ini. 1. Penelitian ini dibatasi hanya pada modul pembelajaran meskipun terdapat jenis bahan ajar lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan menulis artikel opini mahasiswa. 2. Penelitian ini dibatasi pada bentuk artikel opini meskipun ada produk tulisan argumentasi lain yang dipelajari oleh mahasiswa. 3. Penelitian ini dibatasi hanya pada materi pemahaman dan keterampilan menulis artikel opini walaupun terdapat keterampilan menulis lain yang dipelajari oleh mahasiswa. 4. Penelitian ini dibatasi pada metode menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin walaupun terdapat metode menulis yang lain. 5. Penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran berparadigma Pedagogi Reflektif meskipun terdapat jenis strategi pembelajaran lain yang dapat diterapkan oleh pengajar..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diteliti dalam. penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan modul menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma?”. 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk. menghasilkan modul pembelajaran menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma.. 1.5. Manfaat Penelitian Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai. pihak baik itu mahasiswa, dosen, maupun peneliti lain dalam menggunakan serta mengembangkan modul menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin dan Paradigma Pedagogi Reflektif. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini sebagai berikut: 1.. Bagi mahasiswa Penelitian ini diharapkan mempermudah mahasiswa dalam memahami kegiatan pembelajaran dan meningkatkan keterampilan mahasiswa khususya materi menulis artikel opini..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. 2.. Bagi dosen Modul hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif sumber belajar yang efektif dan efisien untuk pembelajaran dan penguasaan materi menulis artikel opini.. 3.. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian yang berkenaan dengan materi menulis artikel opini.. 1.6. Batasan Istilah Peneliti memberikan batasan istilah dalam penelitian ini untuk menghindari. adanya kesalahpahaman maupun keambiguan. Batasan istilah yang ada dalam penelitian ini yaitu, artikel opini, logika Toulmin, Paradigma Pedagogi Reflektif, dan modul. Adapun batasan istilah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1.. Artikel Opini Artikel opini atau opini adalah tulisan lepas yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan/atau kontroversial dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur pembaca (rekreatif) (Sumadiria, 2004: 1-2). Dalam sebuah tulisan artikel opini, penulis mengangkat topik berdasarkan masalah yang ada. Masalah yang ada di dalam artikel opini biasanya bersifat aktual dan kontroversial agar menarik minat pembaca dengan tujuan tertentu..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. 2.. Logika Toulmin Logika Toulmin merupakan salah satu model atau metode pembelajaran menulis yang terdiri dari enam elemen penting dalam sebuah argumen. Tiga elemen terpenting adalah pernyataan posisi (claim), data (ground), dan jaminan (warrants) (Institute for Writing and Rhetoric, 2014). Selain ketiga elemen utama di atas, metode Toulmin juga memiliki tiga elemen pelengkap, yaitu pendukung (backing), keterangan modalitas (modal qualifier), dan kondisi pengecualian (possible rebuttal) (Kearney, 2017).. 3.. Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengarahkan mahasiswa menjadi cerdas sekaligus peka terhadap kebutuhan orang lain, juga mau berbuat sesuatu yang berkaitan dengan bidangnya bagi kemajuan orang lain. Dinamika pokok Pedagogi Reflektif adalah interaksi terus menerus dari tiga unsur, yaitu pengalaman, refleksi, aksi, konteks, dan evaluasi di dalam proses belajar mengajar (Suparno, 2015).. 4.. Modul Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembelajar, sesuai usia dan tingkat pengetahuan agar pembelajar dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik (Prastowo, 2011: 104). Penggunaan modul bertujuan agar pembelajar dapat belajar secara mandiri. Dalam pembelajaran, pendidik.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. hanya berperan sebagai fasilitator sehingga peran utama dalam penggunaan modul untuk mencapai tujuan belajarnya adalah pembelajar itu sendiri.. 1.7. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian penelitian ini terdiri dari lima bab. Hal ini bertujuan. mempermudah dalam memahami isi penelitian ini. Bab satu adalah bab pendahuluan. Bab ini mengkaji latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab dua merupakan bab landasan teori. Bab ini berisi tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang saat ini sedang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, pada bab dua ini juga terdapat kajian teori, yaitu teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar analisis. Bab tiga merupakan bab metodologi penelitian. Bab ini membahas tentang jenis penelitian, objek penelitian, sumber data, metode dan teknik pengumpuan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Bab empat merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Pada bab ini, peneliti mendeskripsikan dan memaparkan secara jelas dan logis data hasil penelitian. Bab lima merupakan bagian penutup. Bab lima berisi simpulan mengenai hasil penelitian dan saran bagi penelitian berikutnya..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab landasan teori ini akan dikaji dua hal, yaitu (1) penelitian terdahulu yang relevan dan (2) kajian teori. Kedua hal tersebut akan dibahas satu per satu dalam beberapa subbab di bawah ini.. 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Peneliti menemukan empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan oleh (1) Setyaningsih dkk. (2015), (2) Prasaja (2016), (3) Nasiroh (2016) dan (4) Marta (2016). Penelitian Setyaningsih, dkk. (2015) relevan dengan hakikat argumentasi dan konsep Logika Toulmin. Penelitian Prasaja (2016) relevan dengan konsep modul dan penguraian hasil penelitian dalam bagian pembahasan. Penelitian Nasiroh (2016) dan Marta (2016) relevan dengan pola argumen menurut Logika Toulmin dan kadar ketajaman argumen. Penelitian pertama yang dilakukan Setyaningsih, dkk. (2015) berisi tentang argumen pada bagian pembahasan artikel ilmiah dalam jurnal. Penelitian tersebut berjudul “Pola Berpikir Deduktif pada Argumen Bagian Pembahasan Artikel Ilmiah Jurnal Terakreditasi Bidang Humaniora”. Masalah yang diangkat dalam penelitian Setyaningsih, dkk. adalah tentang pola-pola argumen artikel dalam jurnal bidang humaniora yang telah berstatus terakrediatasi, khususnya pada bagian pembahasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola argumen yang. 13.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. menerapkan model berpikir deduksi ternyata sangat dominan. Dominasi model berpikir tersebut disebabkan oleh banyak hal, misalnya pola budaya pikir masyarakat, daya kritis penulis dalam berpikir ilmiah, rendahnya budaya ilmiah penulis, dan kurangnya strategi penulis dalam pengembangan model berpikir deduksi. Dalam upaya meningkatkan partisipasi ilmiah masyarakat Indonesia, model berpikir Logika Toulmin yang berfokus pada pola berpikir induksi perlu digelorakan. Hasil penelitian ini akan membantu peneliti untuk memahami urgensi konsep Logika Toulmin dalam penulisan artikel opini. Penelitian yang relevan kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Prasaja pada tahun 2016. Judul penelitiannya yaitu “Pengembangan Bahan Ajar Modul Menulis Teks Cerpen Berdasarkan Teknik Storyboard untuk Siswa SMA/MA Kelas XI”. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan gambaran pembelajaran menulis cerpen di SMA serta mendeskripsikan manfaat buku teks pelajaran Bahasa Indonesia yang digunakan, (2) mengembangkan bahan ajar modul menulis teks cerpen berdasarkan teknik storyboard untuk siswa SMA/MA kelas XI, dan (3) mendeskripsikan kelayakan bahan ajar modul menulis teks cerpen berdasarkan teknik storyboard untuk siswa SMA/MA kelas XI. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada 10 tahapan dari Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015) yang disederhanakan menjadi 5 tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi, pengembangan produk, uji validasi, revisi produk, dan uji coba produk. Data diperoleh dari telaah buku teks pelajaran Bahasa Indonesia, wawancara, penyebaran angket/kuesioner, validasi produk, dan uji coba terbatas siswa. Data hasil telaah buku teks pelajaran bahasa Indonesia dan wawancara.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. dianalisis dengan memilih hal-hal yang penting, dan menarik kesimpulan secara umum, sedangkan analisis angket, validasi produk, dan uji coba terbatas siswa langkah-langkahnya meliputi mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif, tabulasi semua data yang diperoleh pada setiap aspek, menghitung skor rata-rata, dan mengubah skor rata-rata menjadi kategori. Dari gambaran penelitian di atas, letak relevansi dari penelitian Prasaja (2016) dan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak pada rumusan masalah, tujuan, metode penelitiannya, dan konsep modul. Sedikit perbedaannya terletak pada subjek yang diteliti yaitu menulis artikel opini pada mata kuliah bahasa Indonesia Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Selain itu, peneliti menggunakan enam langkah dari Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2015). Penelitian relevan yang ketiga dilakukan oleh Nasiroh (2016), mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul Pola Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-paragraf Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Kelautan Tahun 2015. Penelitian ini membahas pola dan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi bidang kelautan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pola paragraf-paragraf argumentasi dan mendeskripsikan kadar. ketajaman. paragaraf-paragraf argumentasi. bagian. pembahasan artikel jurnal terakreditasi bidang kelautan tahun 2015. Untuk mencapai tujuan tersebut, Nasiroh menggunakan penjelasan Toulmin et al (1979) yang menyebutkan bahwa argumen memiliki enam elemen penyusun, yaitu (1) Claim (C), (2) Ground (G), (3) Warrant (W), (4) Backing (B), (5) Modal.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Qualifiers (M), dan (6) Possible Rebuttals (R). Dari teori ini, Nasiroh melihat dan menganalisis elemen-elemen argumen tersebut di dalam setiap paragraf argumentasi. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Adapun, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Nasiroh menemukan ada 4 pola dengan variasinya dalam paragraf-paragraf argumentasi. Pola tersebut adalah (1) pola CG dengan variasi pola C-G dan G-C yang dominan atau paling banyak jumlahnya, (2) pola C-G-W dengan variasi pola C-G-W, C-W-G, W-G-C, W-C-G, G-W-C, dan G-C-W, (3) pola C-G-W-B dengan variasi pola C-G-W-B, C-G-B-W, G-CW-B, G-W-B-C, dan W-B-G-C, dan (4) pola C-G-W-B-M. Dari empat pola dan variasinya ini, pola yang paling banyak digunakan adalah pola C-G dan variasinya G-C. Dilihat dari pola yang ditemukan, diketahui kadar ketajaman berdasarkan kelengkapan elemen argumen pada paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal bidang kelautan ini bervariasi dari lemah, cukup, kuat, dan sangat kuat. Penelitian yang keempat adalah penelitian yang dilakukan oleh Marta (2016). Judul penelitian ini adalah “Pola dan Kadar Ketajaman Argumen pada Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi: JAM STIE YKPN dan JAKI UI Tahun 2014”. Penelitian ini membahas mengenai pola dan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi JAM STIE YKPN dan JAKI UI Tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pola-pola paragraf argumentasi dan mendeskripsikan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. terakreditasi JAM STIE YKPN dan JAKI UI Tahun 2014. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan penjelasan Toulmin et al (1979) yang menyebutkan bahwa argumen memiliki enam elemen penyusun yaitu (1) Claim (C), (2) Ground (G), (3) Warrant (W), (4) Backing (B), (5) Modal Qualifiers (M), dan (6) Possible Rebuttals (R). Dari teori ini, Marta melihat dan menganalisis elemen-elemen argumen tersebut di dalam setiap paragraf argumentasi. Dari penelitian keempat ini, peneliti melihat dan merujuk konsep kadar ketajaman argumen dan pola-pola pengembangan paragraf argumentasi dari artikel opini. Penelitian yang dilakukan sekarang ini memiliki rumusan masalah, jenis penelitian, dan konsep modul yang akan dihasilkan sama dengan penelitan terdahulu yang telah dilakukan Prasaja (2016). Namun subjek penelitiannya berbeda dengan penelitian sebelumnya. Jika sebelumnya subjek yang diambil adalah keterampilan menulis teks cerpen untuk siswa SMA kelas XI, penelitian ini mengambil subjek keterampilan menulis artikel opini untuk jenjang perguruan tinggi. Kesamaan lainnya terletak pada penggunakan teori metode penelitian yaitu menggunakan metode penelitian menurut Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2015). Namun perbedaannya terletak pada jumlah tahapan yang dilakukan. Penelitian Prasaja menggunakan lima tahapan sedangkan penelitian ini menggunakan enam tahapan. Selain itu, penelitian yang relevan pertama, kedua dan ketiga membahas mengenai elemen pokok wacana argumen pada karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan. Dalam penelitian tersebut, peneliti mendeskripsikan elemenelemen pokok wacana arguemen yang akan direalisasikan dalam sebuah artikel.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. opini. Penelitian tersebut relevan karena penelitian yang akan dilakukan juga bertujuan untuk mengukur kadar ketajaman argumen. Penelitian sekarang ini berpedoman dari elemen dan pola-pola pengembangan argumen yang telah dipetakan oleh ketiga penelitian tersebut. Sampai saat ini, peneliti belum menemukan penelitian yang sangat relevan terkait dengan pengembangan modul menulis artikel opini berperspektif Logika Toulmin yang terintegrasi dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu, peneliti menjadi semakin tertarik untuk melakukan penelitian ini. Selain itu, peneliti juga berharap dengan adanya penelitian ini, peneliti lain semain tertarik dan berminat untuk mengkaji dan mengembangkan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.. 2.2. Kajian Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) teori menulis artikel. opini, yang terdiri dari hakikat menulis argumentasi, hakikat artikel opini, struktur artikel opini, gaya penulisan artikel opini, dan langkah-langkah menulis artikel opini, (2) teori logika Toulmin yang terdiri dari model agumentasi Toulmin, elemen-elemen argmentasi menurut Stephen Toulmin, pola-pola argumentasi berdasarkan enam elemen Toulmin, dan kadar ketajaman argumen, (3) teori Paradigma Pedagogi Reflektif, dan (4) teori modul pembelajaran yang terdiri dari hakikat modul, struktur penulisan modul, prosedur penulisan modul, dan kriteria penilaian modul..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 2.2.1 Menulis Artikel Opini Artikel opini merupakan salah satu jenis tulisan argumentasi yang berisi pendapat dan/atau gagasan seseorang terhadap suatu topik atau masalah tertentu yang didukung oleh data dan fakta yang ada. Pada umumnya artikel opini bersifat subjektif karena artikel opini berisi hasil analisis penulis yang diambil dari sudut pandangnya sendiri dan kemudian didukung dengan adanya data dan fakta.. 2.2.1.1 Menulis Argumentasi Menulis. argumentatif. dalam. Rahayu. (2007:. 168-171). berarti. mengemukakan masalah dengan mengambil sikap pasti untuk mengungkapkan segala persoalan dengan segala kesungguhan intelektualnya, bukan sekadar mana suka atau pendekatan emosional. Penulis harus berusaha menyelidiki (1) apa persoalan itu, (2) apa ada tujuan yang tersembunyi, (3) apa ada keuntungan atau kerugian untuk mencapai tujuan tersebut, (4) tujuan mana yang kiranya mendapat manfaat, dan (5) bagaimana cara mengatasinya. Pendeknya, penulis harus berusaha menyampaikan pendapatnya secara teratur dan kritis. Menurut Achmadi (1998: 91), ada tiga ciri-ciri wacana argumentatif yaitu (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulis, (2) alasan, data, atau fakta yang mendukung, dan (3) mengusahakan pemecahan masalah dan pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan. Argumentasi dapat dituliskan dalam bentuk paragraf atau beberapa paragraf. Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah suatu corak paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Dalam paragraf ini,.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. penulis menyampaikan pendapat yang disertai penjelasan dan alasan yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh. Dasar tulisan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis berdasarkan faktafakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet), wawancara atau angket, penelitian atau pengamatan langsung. Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan pola sebab-akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, pola sebab-akibat dapat disajikan menjadi akibat-sebab, yaitu menyampaikan terlebih dahulu akibatnya kemudian dicari sebab-sebabnya. Kata penghubung antarkalimat yang dapat digunakan dalam paragraf ini antara lain: oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu (Suladi, 2014: 74).. 2.2.1.2 Hakikat Artikel Opini Artikel opini merupakan tulisan yang berisi argumen/pendapat seseorang. Argumen yang ditulis dalam artikel opini harus disertai data atau fakta yang ada. Data atau fakta tersebut harus sesuai dengan topik yang sedang dibahas oleh seorang penulis dalam tulisan opininya. Artikel opini bersifat subyektif karena merupakan hasil analisis penulis yang dilihat dari sudut pandangnya sendiri dan disertai data atau fakta yang ada. Selain itu, artikel opini memberi porsi lebih besar pada argumen itu sendiri..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Artikel dipahami sebagai tulisan mengenai suatu masalah disertai pendapat penulisnya yang dimuat di media massa cetak. Artikel sebagai karangan faktual nonfiksi tentang suatu masalah secara lengkap, memiliki panjang tak tentu untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya (Romli, 2006: 45-46). Artikel bertujuan menyampaikan gagasan mengenai suatu masalah secara tuntas guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur pembaca pada umumnya. Selaras dengan pendapat di atas, Sumadiria (2004: 1-2) mengatakan bahwa artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu. (informatif),. memengaruhi. dan. meyakinkan. (persuasif. argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Disebut lepas karena siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing. Semi (dalam Purwana, 2017: 16) berpendapat bahwa opini merupakan tulisan dalam media cetak yang memasukkan pendapat penulis di dalamnya. Berdasarkan batasan tersebut, dapat diketahui juga bahwa opini dapat dikatakan sebagai artikel yang mengandung subjektivitas, bukan hanya fakta. Kuncoro (dalam Rahardi, 2012: 29) berpendapat bahwa artikel opini atau opini adalah tulisan lepas yang dibuat oleh seseorang lazimnya bukan orang yang berada di dalam redaksi media yang bersangkutan untuk mengupas masalah aktual dan/atau masalah kontroversial tertentu. Artikel opini termasuk dalam kategori tulisan news. Rahardi (2012: 29) juga menambahkan bahwa dalam sebuah artikel opini.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. terdapat dua macam hal yang sangat perlu diperhatikan, yakni masalah aktual dan masalah kontroversial. Jika kedua macam hal ini diabaikan begitu saja, hampir dipastikan artikel opini itu gagal dimuat di media massa cetak maupun elektronik. Hal paling pokok dalam sebuah artikel opini adalah argumen. Argumen mendapat porsi paling besar dalam sebuah tulisan opini, yakni sekitar 40-50% dari keseluruhan isi artikel opini. Akan tetapi, argumen tersebut juga harus didukung dengan data dan fakta yang ada. Selain itu, artikel opini juga harus memiliki solusi yang ditawarkan, dengan porsi sekitar 40-50% sehingga tidak berbeda jauh dengan persentase argumen (Rahardi, 2012: 33). Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang hakikat artikel, hakikat opini, dan hakikat artikel opini, dapat disimpulkan bahwa artikel opini merupakan salah satu jenis tulisan argumentasi yang berisi pendapat dan/atau gagasan seseorang terhadap suatu topik atau masalah tertentu yang didukung oleh data dan fakta yang ada. Pada umumnya artikel opini bersifat subjektif karena artikel opini berisi tentang hasil analisis penulis yang diambil dari sudut pandangnya sendiri dan kemudian didukung dengan adanya data dan fakta..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 2.2.1.3 Struktur Artikel Opini Menurut Setokoesoemo (dalam Djuroto, 2014), struktur artikel opini ada 4, yaitu (1) judul, (2) alinea pembuka (lead), (3) alinea penjelas (body), dan (4) alinea penutup (ending). Struktur artikel opini dipaparkan secara lebih rinci di bawah ini: 1. Judul Menurut Kuncoro (2009), selain harus mencerminkan isi tulisan, judul harus mampu menarik perhatian pembaca. Hal itu dikarenakan judul merupakan aspek yang dibaca terlebih dahulu oleh pembaca. Judul yang dibuat harus mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan diajukan. Beberapa syarat untuk membuat judul yaitu singkat (terdiri dari tiga sampai lima kata), padat (sarat makna), dan menggunakan kata-kata yang tidak klise (menirukan). Judul harus dibuat semenarik mungkin agar menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan. Judul biasanya menggunakan istilah atau idiom populer. Judul tidak selalu dibuat lebih dulu, akan tetapi dapat dibuat belakangan atau setelah tulisan selesai dibuat. 2. Alinea Pembuka (Lead) Kuncoro (2009) berpendapat bahwa alinea pembuka (lead) merupakan bagian penting dari tulisan. Lead memegang peranan penting dalam sebuah tulisan artikel opini. Hal ini dikarenakan lead berada di awal dan berfungsi untuk menyapa pembaca dengan kalimat-kalimat yang dapat menggugah perhatian pembaca. Tergugah atau tidaknya minat pembaca sangat bergantung pada kualitas lead yang dibuat oleh seorang penulis..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. Lead harus dibuat menarik, tidak menggunakan kata-kata yang klise, dan kalimatnya tidak panjang. Lead berfungsi membawa pembaca untuk mengerti masalah apa yang akan dibicarakan oleh penulis artikel opini. Dengan kata lain, lead merupakan bagian penting dari alinea pembuka. 3. Alinea Penjelas (Body) Alinea penjelas (body) dapat dikatakan sebagai “daging” dari sebuah tulisan artikel opini (Kuncoro, 2009). Dalam alinea penjelas inilah penulis menuangkan gagasan dan ide-idenya. Secara ringkas, alinea penjelas (body) berisi tentang: a) gagasan apa yang ditawarkan, serta tesis yang dikemukakan; b) argumentasi pentingnya gagasan/ide/pemikiran; c) contoh-contoh dengan menampilkan data-data yang relevan dan menunjang; d) keuntungan dan kerugian jika gagasan data-data yang relevan dan menunjang. 4. Alinea Penutup (Ending) Bagian penutup (ending) dapat dikatakan sebagai simpulan dari tulisan artkel opini. Kuncoro (2009) mengatakan bahwa alinea penutup memiliki porsi sebesar 10% dari keseluruhan isi tulisan artikel opini. Kendati penutup, penulis artikel opini tetap harus menganggap ini bagian yang tidak kalah penting. Hal ini dikarenakan alinea penutup berfungsi untuk mengulang dan mengingatkan pembaca akan gagasan yang ditawarkan. Kendati tiga bagian di atas merupakan hal penting untuk menulis sebuah artikel opini, penulis tetap membutuhkan sebuah panduan agar tiga hal tersebut menjadi satu kesatuan yang enak untuk dibaca. Panduan tersebut biasa disebut outline. Outline merupakan alur yang dibuat dengan mencantumkan segalah hal.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. yang dikarenakan akan dituangkan pada sebuah tulisan artikel opini. Outline juga mengingatkan penulis agar tetap fokus atau tidak lupa pada hal-hal yang sejak awal ditetapkan untuk menulis.. 2.2.1.4 Langkah-langkah Menulis Opini Menulis sebuah artikel opini kerap kali menjadi kesulitan besar bagi banyak orang. Kuncoro (dalam Rahardi, 2012: 13) menyatakan “Menulis itu gampanggampang susah”. Menulis bagi seorang pemula terkadang menjadi hal yang sangat menyulitkan. Rahardi (2012: 36) menguraikan beberapa langkah yang dibutuhkan dalam menyusun/menulis artikel opini. Prinsip-prinsip dan langkah-langkah tersebut dipaparkan di bawah ini: 1. Mencari Ide Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari ide. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber. Ide dapat ditemukan dari sebuah perjalanan, gagasan seseorang, atau dari yang paling mudah didapatkan yaitu media. Kebiasaan untuk mengikuti masalah-masalah aktual dan kontroversial dalam televisi, majalah, tabloid, dan surat kabar, baik cetak maupun digital, akan semakin mempermudah seseorang dalam menggali dan menemukan ide atau gagasan untuk menulis artikel opini. Setelah ide atau gagasan untuk artikel opini itu benar-benar didapat, analisis ide itu seperlunya. Renungkan sebentar dan interpretasikan seperlunya. Setelah itu, lakukan pencermatan atau riset singkat terhadap ide atau gagasan itu, serta temukan referensi-referensi yang terkait dengan ide atau gagasan tersebut..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 2. Menyiapkan Rancangan Argumen dan Alternatif Solusi Langkah selanjutnya adalah menyiapkan rancangan argumen dan alternatif solusi yang akan ditawarkan dalam artikel opini. Pada tahap kedua ini, pastikan bahwa gambaran kasar mengenai ide/persoalan yang mau diangkat, argumenargumen, referensi-referensi terkait, dan alternatif solusi yang hendak ditawarkan dalam memulai menulis sebuah artikel opini sudah tersedia. Tanpa bahan penulisan, proses penulisan artikel opini dapat kandas di tengah jalan karena bekal yang tidak mencukupi. Jadi, selalu siapkan tiga peranti pokok yang mutlak harus muncul dalam sebuah penulisan artikel opini, yakni (1) ide atau gagasan yang jelas; (2) argumen-argumen yang berkualifikasi logis, kritis, tajam, mengena, menggigit; dan (3) sebuah alternatif solusi atas persoalan yang diangkat di dalam artikel opini itu. 3. Membuat Pola Langkah ketiga adalah membuat sebuah pola dalam sebuah kertas. Tujuannya adalah supaya penulis mempunyai blue print sebagai kerangka kerja pribadi dalam menulis artikel opini. Dalam pola tersebut, hendaknya penulis juga menempatkan judul tentatif, yang harus berkaitan dengan tema artikel opini yang akan dibuat. Judul tentatif itu sudah harus dibuat eye-catching sedari awal, yang berarti mudah dilihat dan ditangkap mata, walaupun hanya dalam sekejap. Rumusan judul boleh bersifat bombastis, tetapi tidak boleh menipu (isi terlalu sederhana, kurang signifikan, dan tidak sebombastis judulnya). Untuk mencapai judul final, perubahan judul hingga 4-5 kali, bahkan lebih merupakan hal yang wajar. Sebuah rumusan judul akan menjadi sempurna setelah melewati proses.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. “ubah-suai” beberapa kali. Demikian pula rumusan judul artikel opini itu akan menjadi benar-benar mantap ditetapkan setelah artikel itu benar-benar berwujud. 4. Menulis Draf Setelah semua peranti dan bekal untuk menulis artikel opini seperti yang disebutkan pada langkah sebelumnya itu terpenuhi, langkah selanjutnya adalah menulis draf artikel opini yang pertama. Dalam draf tersebut, penulis memastikan bahwa porsi argumen sudah cukup dominan masuk di dalam draf artikel opini tersebut. Argumen-argumen tersebut hendaknya diikuti dengan solusi-solusi alternatif pula. 5. Pengendapan Tahapan kelima adalah pengendapan. Pengendapan dimaksudkan untuk menemukan argumen-argumen pendukung tambahan yang dapat memperkuat argumen-argumen yang ada dalam draf artikel opini yang pertama. Biasanya, setelah didiamkan sementara waktu, akan terlihat kekurangan data, argumen, atau solusi atas tulisan yang sudah dibuat itu. Sebaliknya pula, hal-hal yang cenderung berlebihan dan tidak cukup masuk akal dan rasional harus segera dipotong dan dipenggal. Dalam konteks ini, diperlukan sikap kreatif dan inovatif dalam menemukan hal baru untuk menggantikan sesuatu yang ditiadakan dengan penuh kesadaran. 6. Menambahkan Argumen Tambahan Dengan mendasarkan pada apa yang telah dilakukan di langkah ke 5 tadi, penulis hendaknya menambahkan argumen-argumen tambahan jitu yang baru saja diperoleh selama pengendapan. Penulis juga harus menghilangkan porsi data/fakta.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. yang dirasa berlebihan dan justru mengganggu argumen. Selain itu, argumen dan alternatif solusi yang tidak cukup jitu juga perlu diganti.. 2.2.1.5 Gaya Penulisan Artikel Opini Artikel opini sesungguhnya adalah teks atau wacana. Dalam linguistik, wacana dapat dibedakan berdasarkan ragam teks atau genrenya menjadi eksposisi, deskripsi, narasi, argumentasi, persuasi (Rahardi, 2012: 43).. Artikel opini. memang cukup dominan dengan argumen dan solusi, tetapi gaya penulisannya tidak selalu bersifat argumentatif. Berikut ini dipaparkan beberapa gaya penulisan artikel opini. 1. Eksposisi Eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya adalah mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Sebuah tulisan akan dapat dikatakan bergaya eksposisi apabila tujuan pokoknya adalah untuk memaparkan. Kata ini dapat dirunut dari bentuk dasarnya dalam bahasa Inggris, yakni “to expose” yang maknanya adalah memaparkan (Rahardi, 2012:43). Selain bersifat “memaparkan”, tulisan dengan gaya eksposisi ini juga bertujuan menjelaskan dan menerangkan. Dengan menulis bergaya eksposisi, penulis mencoba untuk memberi informasi dan petunjuk atas suatu hal kepada pembaca. Eksposisi mengandalkan strategi pengembangan paragraf, seperti: memberikan contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis, komparasi, dan kontras. Artikel opini juga dapat disajikan dengan gaya eksposisi. Opini dengan model ini. biasanya. bersifat. menjelaskan,. memaparkan,. mengklarifikasi,. dan.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. mengevaluasi sebuah persoalan. Lazimnya pula, eksposisi cenderung memaparkan salah satu dimensi sebuah objek, bukan secara keseluruhan. Sebuah artikel opini dapat bergaya ekspositif dari awal hingga akhir, namun yang lebih lazim adalah gaya eksposisi tersebut dikombinasi dan divariasikan dalam penyajiannya dengan gaya-gaya lainnya. Dengan demikian, gaya yang paling tepat untuk menulis sebuah artikel opini adalah kombinasi berbagai macam gaya yang ada, dan setiap gaya yang digunakan itu sesuai dengan tujuan dan maksudnya. 2. Deskripsi Sebuah tulisan akan dikatakan sebagai tulisan yang bergaya deskripsi apabila tujuan pokoknya adalah untuk menggambarkan. Istilah lain ”menggambarkan” (describe) adalah “melukiskan” (depict) (Rahardi, 2012:45). Gaya deskripsi lebih memberi gambaran verbal terhadap sesuatu yang akan ditulis, baik itu manusia, objek,. penampilan,. pemandangan,. atau. kejadian.. Cara. penulisan. ini. menggambarkan suatu objek atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat seolah-olah melihat sendiri, mengalami, dan merasakan apa yang terjadi sebagaimana dipersepsikan oleh pancaindra. Karena dilandaskan pada pancaindra, deskripsi sangat mengandalkan pencitraan yang konkret dan mendetail. Dengan penggambaran atau pelukisan yang baik, seorang pembaca akan tersentuh perasaannya dan terbangun impresinya terhadap objek yang sedang digambarkan atau dilukiskan. Dengan demikian, baik atau tidaknya sebuah deskripsi akan sangat tergantung pada bagaimana deskripsi atau perian itu dapat membawa pembaca ikut masuk kedalam objek yang digambarkan, sehingga seolah-olah dia ikut melihat sendiri dan berada di dalam objek yang sedang digambarkan itu..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Karena dapat dicitrakan dengan pancaindra, tulisan dengan gaya deskripsi cenderung impresif dan hidup sehingga dapat menggugah hati para pembacanya. Deskripsi sering dikombinasikan dengan tulisan bergaya narasi. Deskripsi dapat menjelaskan dan mengembangkan sebuah komparasi, proses, definisi, argumen, dan klasifikasi, dan strategi-strategi lainnya. Deskripsi bisa bersifat objektif dan subjektif tergantung tujuan penulisan. Artikel. opini. dengan. model. deskriptif. ini. biasanya. juga. bersifat. menggambarkan dan mendeskripsikan objek tertentu yang diangkat sebagai masalah di dalam opini itu, atau kejadian tertentu yang dijadikan persoalan di dalam opini itu sedemikian rupa sehingga pembaca dibawa pada kenyataan seolah-olah mereka ikut melihat sendiri objek atau kejadian yang digambarkan. Argumen-argumen dan solusi-solusi alternatif yang disampaikan tentu saja dinyatakan menyertai deskripsi tersebut. Urutan yang digunakan di dalam penulisan artikel opni model ini lazimnya bersifat spasial, bukan bersifat kronologis. Serupa dengan pernyataan di bagian depan tadi, deskripsi ini pun bukan satu-satunya gaya yang ditampilkan di dalam keseluruhan artikel opini. 3. Narasi Narasi berasal dari kata to narrate, yang berarti bercerita. Narasi seringkali digabungkan dengan deskripsi dan berfungsi sebagai eksposisi atau persuasi. Walaupun kebanyakan berupa nonfiksi (novel, cerpen, cerbung), narasi juga bisa berisi fakta. Fakta yang diceritakan lazimnya berdimensi urutan, dan ada sosok yang ditokohkan di dalam penceritaan fakta itu (Rahardi, 2012:48). Contohcontoh narasi yang berbentuk fakta adalah biografi, otobiografi, atau kisah.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. pengalaman. Perbedaan yang mendasar antara deskripsi dan narasi adalah samasama dimungkinkan untuk menceritakan fakta, tetapi tidak hadir dan hadirnya sosok itulah yang dapat digunakan sebagai salah satu pembedanya. Artikel opini bergaya narasi lazimnya menceritakan rangkaian fakta (bukan rekaan/fiksi), yang disusun dalam urutan yang bersifat kronologis. Jadi, dimensi urutan menjadi hal penting yang harus diperhatikan di dalam sebuah narasi. Sebelum sampai pada sebuah argumentasi, mungkin saja fakta tertentu yang diangkat sebagai masalah di dalam artikel opini itu disajikan secara naratif, dengan penyosokan yang jelas dan memesona sehingga seolah-olah pembaca terbuai oleh penceritaan atau penarasian itu sebelum akhirnya kembali ke dalam argumen dan solusi sebagai penanda pokok artikel opini. Serupa dengan yang disampaikan sebelumnya bahwa penggunaan sejumlah gaya di dalam penulisan sebuah artikel opini dapat membuat opini tersebut menjadi lebih hidup, lebih menarik, sekaligus lebih tajam dan menggigit karena argumen-argumen itu disajikan dengan menarik. 4. Argumentasi Argumentasi adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran sebuah pernyataan. Tulisan argumentasi secara tradisional terbagi atas dua kategori, yaitu induktif dan deduktif. Dalam berargumen, penulis dapat memilih salah satu atau kedua kategori tersebut secara bergantian. Argumen dalam tulisan mengandalkan berbagai jenis pertimbangan yang bertujuan menguatkan argumentasi tersebut. Pertimbangan pertama adalah kredibilitas penulis yang menunjukkan bahwa sang penulis sangat piawai di.

Gambar

Tabel 2.1 Struktur Argumen menurut Logika Toulmin
Gambar 2.2. Contoh Sistematika Penomoran dalam Modul
Tabel 3.1 Konversi Nilai dan Skala Sikap
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Awal Mahasiswa dalam Menulis Artikel Opini
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis respon morfofisiologi tanaman kakao pada sistem agroforestri sebelum dan selama perlakuan cekaman kekeringan dengan sistem TDE

Tahap capaian tahun 2011 sesuai Renstra Polri 2010 – 2014 adalah; menggelar pelayanan masyarakat sampai komunitas terjauh didukung sinergi polisional

Adsorpsi warna minyak cengkeh dangan menggunakan bentonit merupakan adsorpsi monolayer, ciimana proses adsorpsi hanya terladiphpcf,rnukaan adsorben. Sclain itu adsorpsi tcrjadi

d. Pembuatan daftar nama subjek, sehingga memudahkan peneliti dalam proses pencatatan pada saat pengukuran.. Mempersiapkan alat-alat yang digunakan pada saat latihan

Melihat dari pengertian daya tanggap sebelumnya, PT.PLN DJBB telah memperlihatkan daya tanggap yang cepat terhadap kebutuhan pelanggan, dapat dilihat berdasarkan

Berdasarkan prosedur yang dikemukakan diatas, maka target yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan bahasa asing di Kampung Biru Arema adalah

Hal yang berbeda yang dilakukan perempuan yaitu (1) Perempuan berbicara untuk menciptakan dan memelihara hubungan, (2) Perempuan senang melibatkan orang lain dalam

Implementasi planned behaviour jurnalis harian amanah dalam mengambil suatu keputusan di lapangan bercerita tentang empat hal yaitu (1) Pentingnya sikap dalam