BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Teknik Pengumpulan Data
mengenai suatu hal yang ditanyakan. Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur. Dalam melakukan kegiatan wawancara, peneliti menyiapkan daftar pertanyaan untuk diajukan kepada responden serta menyiapkan garis pertanyaan yang ingin diajukan (lihat lampiran 1.2 halaman 87). Instrumen wawancara tidak melalui proses validasi kerena instrumen wawancara kualitatif adalah peneliti sendiri (Krathwohl, 2004: 299). Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dapat dikembangkan berdasarkan hasil jawaban yang diungkapkan oleh responden.
3. Kuesioner
Kuesioner yang disusun peneliti diberikan kepada para siswa yang dijadikan sebagai subyek dalam penelitinya. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden yang sering disertai dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia agar responden dapat secara langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut (Kartikowidi, 2010: 243). Jenis kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan, responden dapat melilih jawaban yang sudah ada. Kuesioner yang dibagikan berupa analisis kebutuhan siswa mengenai alat peraga dan validasi produk oleh pakar mengenai alat peraga yang dikembangkan.
3.6Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam menjawab rumusan masalah sebuah penelitian (Noor, 2011: 138). Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dari berbagai setting, sumber, dan cara (Sugiyono, 2012: 137). Suatu data dapat dikumpulkan dari berbagai tempat itu yang dapat dilihat dari berbagai setting.
Dilihat dari sumbernya, data data dapat terkumpul secara primer yaitu sumber yang dapat memberikan informasi langsung dan sekunder yaitu sumber yang memberikan informasi secara langsung. Dilihat dari sumbernya teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner (Sugiyono, 2012: 137).
3.6.1 Observasi
Observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data analisis kebutuhan dan dampak penggunaan alat peraga pada uji coba lapangan terbatas. Jenis
38 observasi yang digunaan adalah observasi non partisipasi dimana peneliti bertindak sebagai pengamat (Sugiyono: 2012: 84). Pada analisis kebutuhan, observasi digunakan untuk mengetahui karakteristik siswa kelas II dan penggunaan alat peraga dalam pelajaran serta observasi alat peraga Montessori di Laboratorium Montessori. Observasi inilah yang digunakan peneliti sebagai pedoman dalam pembuatan kuesioner dalam analisis kebutuhan siswa. Teknik pengumpulan data pada dampak penggunaan alat peraga pada uji coba lapangan terbatas, dilakukan ketika uji coba lapangan secara terbatas. Hal yang diamati dalam uji coba lapangan terbatas ini adalah sikap siswa dalam menggunakan produk yang dikembangkan dalam uji coba lapangan terbatas. Berikut ini pedoman pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman observasi karekteristik siswa
No. Kisi-kisi
1. Penggunaan alat peraga saat pembelajaran 2. Keinginan siswa untuk belajar
3. Kemandirian siswa saat belajar
3.6.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data analisis kebutuhan. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adlah wawancara tidak terstruktur dimana peneliti hanya menyiapkan pedoman wawancara secara garis besar. Wawancara ini dilakukan kepada kepala sekolan, guru kelas II, dan sekelompok siswa SDK Pugeran Yogyakarta. Wawancara kepada kepala sekolah terkait ketersediaan dan penggadaan alat peraga di sekolah. Sedangkan wawancara terhadap guru terkait penggunaan alat peraga di kelas dan kesulitan belajar siswa mengenai mata pelajaran matematika. Sedangkan wawancara terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui penggunaan alat peraga oleh guru di kelas. Pada tabel 3.2 adalah pedoman wawancara yang digunakan.
Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara terhadap kepala sekolah
No. Kisi-kisi
1. Identitas dan informasi yang berkaitan dnegan sekolah 2. Ketersediaan alat peraga di sekolah yang sudah ada
39
3. Pengadaan alat peraga
4. Penggunaan alat peraga saat pembelajaran
Tabel 3.3 Kisi-kisi pedoman wawancara terhadap guru
No. Kisi-kisi
1. Identitas guru dan pengalaman mengajar 2. Jumlah siswa di kelas
3. Metode pembelajaran yang digunakan
4. Materi pembelajaran yang dianggap sulit oleh siswa kelas II 5. Penggunaan alat peraga di kelas
6. Harapan yang diinginkan oleh guru terkait alat peraga
3.6.3 Kuesioner
Kuesioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam uji keterbacaan instrumen, analisis kebutuhan, dan validasi produk. Kuesioner analisis kebutuan dibuat berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya. Kuesioner ini akan diberikan kepada 38 siswa kelas II dan semua guru di SDK Pugeran Yogyakarta. Sebelum diberikan kepada guru dan siswa, kuesioner ini diuji keterbacaanya oleh pakar pembelajaran matematika, pakar pembelajaran bahasa, guru dan siswa yang berasal dari SD setara dengan lokasi penelitan. Kuesioner yang sudah terkumpul akan direkapitulasi dalam bentuk tabel rekapitulasi. Daftar pertanyaan dalam kuesioner memuat keempat karakteristik alat peraga berbasis Montessori yaitu 1) manarik, 2) bergradasi, 3)
auto correction, 4) auto education dan tambahan satu karakteristik alat peraga oleh peneliti, yaitu kontekstual.
Kuesioner validasi produk diberikan untuk menilai kelayakan produk yang dikembangkan. Sebelum kuesioner validasi produk digunakan, kesioner ini diuji keterbacaannya oleh pakar pembelajaran matematika, pakar pembelajaran bahasa, guru, dan siswa dari SD setara dengan lokasi penelitian. Kuesioner yang sudah divalidasi kemudian digunakan dalam validitas produk oleh pakar pembelajaran matematika dan pakar pembelajaran Montessori sebelum uji coba lapangan terbatas dan divalidasi oleh sekelompok siswa dan guru kelas II SDK Pugeran Yogyakarta setelah uji coba lapangan terbatas.
3.6.4 Tes
Tes digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam uji validitas dan reliabilitas secara empirik serta uji lapangan secara terbatas. Soal tes yang akan
40 diujikan secara empirik berjumlah 30 yang memuat pertanyaan mengenai materi operasi pembagian bilangan dua angka yang disesuaikan dengan indikator dan kisi-kisinya. Pada tabel 3.4 nampak kisi-kisi dan indikator materi operasi pembagian bilangan dua angka.
Tabel 3.4 Kisi-kisi dan indikator operasi pembagian bilangan dua angka No. Indikator Item Nomor Soal
1. Melakukan pembagian bilangan sampai habis dengan bilangan satu angka
6 1, 2, 3, 6, 7, dan 8 2. Melakukan pembagian bilangan dengan
bilangan itu sendiri
8 4, 9, 10, 11, 17, 19, 20, dan 26
3. Melakukan pembagian dengan bilangan 1 6 5, 12, 13, 14, 18, dan 21 4. Melakukan pembagian bilangan dua angka
dengan bilangan satu angka
10 15, 16, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, dan 30
Total 30
Item tes yang valid dan reliabel dihitung menggunakan IBM SPSS 22.00 for Windows.
Dalam uji coba lapangan terbatas, pengumpulan data berupa tes, kuesioner, dan wawancara. Tes yang digunakan berupa soal pretest dan posttest.
Soal pretest digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang meteri pembagian bilangan dua angka sebelum penerapan penggunaan alat peraga yang dikembangan. Soal posttest diberikan setelah pada siswa belajar menggunakan alat peraga yang dikembangkan.
3.7 Teknik Analisis Data