• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.2 Pembahasan

4.2.2 Teknik Penyampaian Nilai Moral Pada Film The Great Wall

4.2.2.1 Teknik Penyampaian Langsung

Bentuk penyampaian nilai moral yang bersifat langsung identik dengan cara pelukisan tokoh yang bersifat uraian, telling, atau penjelasan. Teknik ini bersifat komunikatif, artinya penonton memang secara mudah dapat memahami

apa yang dimaksudkan. Pada film The Great Wall, teknik penyampaian secara langsung ditemukan melalui tokoh.

1. Melalui Tokoh

Pada film The Great Wall, nilai moral yang disampaikan melalui tokoh dapat dilihat pada beberapa penggalan scene, salah satunya pada scene 00.22.38 – 00.23.19.

1. Scene 00.22.38 -00.23.19

Gambar 38 William Menolong Pengawal Peng Dari Serangan Monster TaoTie

Gambar 39 William dan Tovar Saling Membantu Untuk Melawan Monster TaoTie

Teks Dialog Pada Scene 00.22.38 -00.23.19

William : 去吧!去打吧![Qù ba! Qù dǎ ba!]

Pengawal Peng : 呣。。好啊。[um...Hǎo a.]

(彭卫兵去打饕餮, 他离开威廉和托瓦尔被绑起来了[Péng wèibīng qù dǎ tāotiè, tā líkāi wēilián hé tuō wǎ'ěr bèi bǎng qǐláile] ‘pengawal peng pergi melawan monster TaoTie, dia meninggalkan William dan Tovar yang sedang diikat’)

William : 快点起来! [Kuài diǎn qǐlái!] „ayo bangkit!‟

Pada scene ini, ketika pengawal Peng akan diserang monster TaoTie, William datang untuk menolong pengawal Peng. Tindakan William menolong Pengawal Peng dapat dilihat pada gambar 38. Hal itu juga ditunjukkan melalui kalimat William yang mengatakan “快点起来! [Kuài diǎn qǐlái!] „ayo bangkit!‟” sembari mengangkat pengawal Peng. Selain itu, pada scene ini melalui gambar 39, diceritakan bahwa William bersama Tovar berusaha melawan monster TaoTie, hingga pada akhirnya mereka berhasil membunuh monster TaoTie.

Pada scene ini, kita dapat dengan mudah mengetahui nilai moral apa yang tersampaikan melalui tindakan William menolong pengawal Peng dari serangan monster TaoTie. Tindakan tersebut merepresentasikan nilai moral suka menolong.

Selain itu, interaksi antara William dan Tovar dalam melawan monster Tao Tie merepresentasikan nilai moral kerjasama..

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Nilai moral yang terdapat dalam film The Great Wall dari segi sosial terdiri dari 3 nilai moral yaitu :

a. Nilai moral kerja sama ditemukan pada 5 penggalan scene, yaitu (1) penggalan scene 00.17.32 - 00.24.28; (2) penggalan scene 00.22.38 – 00.24.06; (3) penggalan scene 00.30.41 – 00.31.32; (4 ) penggalan scene 00.54.13 – 00.56.27; dan (5) penggalan scene 01.25.49 – 01.27.18.

b. Nilai moral suka menolong ditemukan pada 6 penggalan scene, yaitu (1) penggalan scene 00.22.27 – 00.23.21; (2) penggalan scene 01.05.29 – 01.06.06; (3) penggalan scene 00.44.13 – 00.45.50; (4) penggalan scene 00.51.46 – 00.54.07; (5) penggalan scene 00.51.46 – 00.54.07;

dan (6) penggalan scene 01.27.45 – 01.29.04.

c. Nilai moral kasih sayang ditemukan pada 3 penggalan scene, yaitu (1) penggalan scene 00.41.13 – 00.41.21 ; (2) penggalan scene 01.05.29 – 01.06.06 ; dan (3) penggalan scene 01.05.29 – 01.06.06.

2. Nilai moral pada film The Great Wall disampaikan secara langsung melalui tokoh yaitu melalui tindakannya. Hal itu ditemukan pada penggalan scene 00.22.38 -00.23.19.

a. Saran

Berdasarkan uraian hasil analisis terhadap film The Great Wall, peneliti menyarankan agar adanya penelitian lebih lanjut dilakukan terhadap film The Great Walll. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis terhadap film The Great Wall dari aspek lainnya yang dapat menambah wawasan penonton ataupun peneliti terkait hal-hal yang terkandung dalam cerita film The Great Wall.

75

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa &

Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

Andi. 2016. Pesan Moral dalam novel lelaki yang setia mencumbui senja : Tinjauan sosiologi sastra. Medan: Universitas Sumatra Utara, Fakultas Ilmu Budaya.

Arsyad. Azhar. 2004 Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Budiningsih, C. Asri . 2004. Pembelajaran Moral. Jakarta: Rineka Cipta.

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Debdikbud.

Dewojati, Cahyaningrum. 2012. Drama, Sejarah, Teori, dan Penerapannya.

Yogjakarta: Javakarsa Media

Effendy. Onong Uchjana, 2002. Mari Membuat Film, Panduan Untuk Menjadi Produser (Panduan & Pustaka Konfiden). Yogjakarta : Pustaka Pelajar.

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Depok: Rajawali Pers.

Endaswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra. Yogyakarta:

CAPS.

Fitrianingtyas, An Nisa. 2017. Nilai Moral dalam Lirik Lagu Karya Katon Bagaskara (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra. Semarang: Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Budaya.

Hasan, M. Iqbal.2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Herawati, Teti. 2014. Analisis Nilai-Nilai Moral pada Novel Jasmine Karya Riawani Elyta. Medan: Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Budaya.

Koentjaraningrat.1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat.Gramedia. Jakarta.

Mariyana, Rina. 2013. Pesan Moral dalam Film Petualangan Sherina Karya Riri Riza Tinjauan Sosiologi Sastra. Semarang: Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Budaya.

Miles, M.B dan Huberman, M.A. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdkarya.

Nucci, L dan Marverez, D. 2008. Handbook Of Moral and Character Education.New York and London: Frend’s Group.

Rahmi, Reyza Fathur. 2013. Pesan Moral Dan Motivasi Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara : Tinjauan Sosiologi Sastra. Medan: Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Budaya.

Ratna, Nyoman Kuta. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Sosial, Asas Moral dalam Kehidupan Manusia.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

_________________, 2000. Etika Individual, Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Semi, M. Atar. 1988. Anatomi sastra. Padang: Angksa Raya.

Sumarno, Marselli. 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT Grasindo.

Suseno, Frans Magnis. 1987. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.

Yogyakarta: Kanisius.

Yasa, I Nyoman. 2012. Teori Sastra dan Penerapannya. Bandung: Karya Putra Darwati.

Zainuddin.1992. Materi Pokok Bahasa Dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

LAMPIRAN

Film ini berlatar belakang zaman Dinasti Song, beberapa kilometer dari Tembok Besar Cina. William, Tovar, dan orang-orang dari kelompok tentara bayaran Eropa yang sedang mencari ‘bubuk hitam’, sedang dikejar oleh Bandit Khitan. Ketika sedang kabur, mereka diserang oleh monster yang menghabisi dua teman mereka. Untungnya William dan Tover berhasil mengalahkan monster itu dan meninggalkan jejak tangan.

Keesokan harinya mereka bertemu di Tembok Besar dan ditangkap oleh tentara Cina, yang dipimpin oleh Jenderal Shao, Jenderal Lin, dan ahli strategi Wang. Tentara Cina sedang bersiap untuk menahan invasi monster yang terjadi setiap 60 tahun sekali. Namun, bukti yang William bawa menunjukkan bahwa monster tersebut sudah dekat. Tiba-tiba Tembok Besar Cina diserang oleh sekelompok monster yang bernama Tao Tei. Para tentara Cina bertahan menggunakan ketapel raksasa dan ballista. Di tengah hiruk pikuk tersebut, WIllam dan Tovar Bertemu dengan Sir Ballard, yang merupakan tahanan tentara Cina sejak 25 tahun yang lalu. Sir Ballard menawarkan persediaan bubuk hitam dan kabur dari tentara Cina, namun William merasa dia perlu membantu tentara china menghadapi Tao Tei.

Cerita film The Great Wall nampak seperti kekurangan kreativitas, karena mereka menggunakan cerita yang sering dijumpai, seperti di Attack on Titan dan Game of Thrones. Tidak adanya penambahan konten membuat film ini datar dan mudah ditebak. Narasi film ini tidak tampak seperti sebuah film, namun lebih mirip ke narasi video game. Beberapa scene dalam film ini terasa seperti video game karena tidak adanya karakter utama. Pertarungan seperti berat sebelah dan baru bisa dimenangkan ketika karakter utama datang. Ditambah dengan karakter utama yang seperti tidak bisa mati, membuat film The Great Wall nampak seperti video game. Script dalam film ini terasa terlalu komikal dan tidak senada dengan suasana yang disajikan di film ini.

Special effect yang dipamerkan dalam film ini tidak konsisten. Secara keseluruhan memang bagus, tapi beberapa scene membuat kamu gregetan karena kualitasnya turun. Secara keseluruhan, CGI yang ditampilkan bagus, seperti setting Tembok Besar Cina ketika Dinasti Song, suasana yang mencekam, dan desain monster yang bagus.

Koreografi pertarungan sangat bagus, tetapi lebih terasa Hollywood daripada film kungfu Cina. Film berlatar belakang Cina tentu berharap koreo khas Negeri Tirai Bambu, kan. Beberapa efek slow-motion di film ini membuat pertarungan lebih intens dan menegangkan. Akting dalam film ini tidaklah spesial.

William Dafoe terlihat datar dan tidak menarik di film ini. Namun, chemistry yang terjadi antara Jing Tian dan Matt Damon dapat membuatmu ingin mereka bersama.

Secara keseluruhan, dengan segala kekurangan di atas, film ini masih bisa menghiburmu pada awal tahun ini. Beberapa dialog yang komikal dapat membuatmu tertawa terpingkal-pingkal dan aksi beladiri memukau dari fjlm The Great Wall dapat keadaan jadi tegang. Jika kamu suka dengan Attack on Titan, The Great Wall merupakan salah satu alternatif film untuk ditonton di akhir pekan.

北 大 学

中文系本科生毕业论文

论文题目:

《长城》电影中的道德价值分析:社会文学

姓 名 : 李琦 学 号 : 130710089 指 导教 师 : 温霓莎

学 院 : 人文学院

专 业 : 中文系

苏北大学中文系

2019 年 02 月 08 日

摘要

本文的题目是《长城》电影中的道德价值分析,用社会文学。本文目的是

(1)描述《长城》电影中的道德价值;(2)描述《长城》电影中道德价值

传递的形式。这部电影讲述了中国长城的故事,它成为中国帝国抵御饕餮怪 物的防御 媒体。 在分 析和确 定这部 电影的道 德价值 时, 这 本 文 使 用了 Swingewood 理论。本文使用定性描述方法。本文的数据是电影人物之间的 对话文本与电影视觉。本文的数据源是《长城》电影。本文结果显示,在

《长城》电影中有三种道德价值,即合作,乐于帮助和爱心。此外,在这部 电影中,道德价值是直接传达的,即通过人物以人物行为的形式。

关键词:道德价值分析,社会文学,电影,《长城》电影

目录

第一章 绪论 1.1 选题背景

文学是人类以的表达,以经验,思想,情感,想法,热情,信仰的形式,

以具体形象的形式,用语言工具唤起魅力(Sumardjo dan Saini: 1997)。很久 以前,某人的思想只能口头或书面倾泻出来。如今,随着技术的发展, 某 人可以通过视觉媒体传达思想,想法或作品,那一个是电影。通过电影媒体,

文学作品可以更生动地享受。电影的生长和发展在很大程度上取决于技术和 艺术元素的知道,从而生产出高质量的电影。

在这本文中,作者将考察一部电影。根据 Arsyad (2014:49)的说法,

电影是图像包含在框架中的,其中一帧一帧框架通过投影仪的镜头机械地投 射,因此在屏幕上,图像看起来是活的。基本上,电影分未两大类,即电影 故事(小说)类和电影非故事(非小说)类。电影故事是基于书面故事产生的 和由男女演员扮演的电影。电影非故事是一部以现实为主题的电影,它是记

录现实,而不是现实的小说(Sumarno,1996:10)。

无论是什么类型或主题,在故事中电影总是具有道德价值。说到“行为 的道德”,它指的是行为的道德方面或行为的好坏。道德是道德的本质或所 有原则和价值与生活中的好与坏相关(Nurgiyantoro, 1995:320)。

根据 Lilie 在(Budinigsih,2004:24)的说法,“道德”词来源于

“mores ” ( 拉 丁 语 ) , 意 思 是 程 序 或 习 俗 在 生 活 中 的 。 Dewey 在

(Budinigsih,2004:24)认为道德是事项与道德价值有关,而 Baron 等人

在(Budinigsih,2004:24)指出,道德是事项与禁止和行动有关,讲的是 错误的或正确的。

基于上面的的几观点,作者有兴趣来研究以补电影是《长城》电影,一

边探索电影中道德价值。这一部美中国 3D 科学幻想动作片,由中国电影集

团,Atlas 娱乐公司于 2016 年上映。电影讲述了来自英国的两个雇佣军,即

威廉和托瓦尔。他们偷偷溜进中国帝国去偷火药。但在途中,他们被像蜥蜴

一样的怪物(饕餮)猎杀。William 成功击败怪物,他们试图逃往中国帝国。

但在他们逃亡的过程中,他们被中国皇军俘虏,并被带到中国正字建设的长 城。他们意识到,修建这样长城是为了避免国家正在进行的大规模战争的袭 击。

每六十年次,中国帝国精英部队就被部署来保卫中国的长城。作为曾经 在禅杖上面临紧张局势的雇佣军,威廉和托瓦尔皇室精英们一起打败饕餮。

在与饕餮的战斗中,托瓦尔偷走了火药逃离了帝国武士。由于托瓦尔的行为,

威廉披指控为叛徒并被拘留。作为一种内疚的形式,威廉愿意帮助林将军军 队司令杀死饕餮。

因此,作者有兴趣研究这部电影的题目是“《长城》电影中的道德价值 分析: 社会文学”,因为在这部电影中有合作,愿意牺牲,勇气,热情和永 不放弃,不贪心,忠诚的朋友的道德价值。

1.2 研究目的

通这个研究,本文的目的是:

一,描述《长城》电影中的道德价值。

二,描述《长城》电影中的道德价值转递的形式。

1.3 研究现状

Andi(2016)在《Pesan Moral dalam Novel Lelaki yang Setia Mencumbui Senja Karya Andi Zulfikar: Tinjauan Sosiologi Sastra 》中,用文学社会学理论

来阐释《Lelaki yang Setia Mencumbui Senja》小说中的道德信息。这项研究 有助于作者通过文学社会学理论对主要人物进行分析。

Fitrianingtyas(2017)在《Nilai Moral dalam Lirik Lagu Karya Katon Bagaskara (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra)》中,有目的在于 Katon Bagaskara

的歌词中描述诗歌的结构,确定音乐性的要素,和解释道德方面。本研究所 采用的方法是定性方法。在这项研究中采用定性方法。数据收集采用文献研 究法。使用的技术是笔记技术。收集数据后,下一步是数据分析阶段。这些

数据是描述性的。然后通过解释 Katon Bagaskara 的歌词,以词语描述的形

式呈现数据分析的结果。这项研究提供了研究过程的概述,并增加了作者了 解道德价值。前人研究与这项研究的差异 是研究对象。

Herawati(2014)在《Analisis Nilai-Nilai Moral pada Novel Jasmine Karya Riawani Elyta》中,旨在描述作者如何通过 Riawani Elyta 的 Jasmine 小说中

的人物来表现其道德价值,并描述获得这些结果的潜在因素——道德品格,

文学社会学理论的运用和文学社会学理论的运用。使用口头实证主义理论。

所用的方法是描述性的定性方法,描述以前通过启发式和解释性阅读方法识 别的数据。这项研究为作者在编写研究框架时增加了见解。这项研究所做的 研究的差异是研究的对象。

Mariyana(2013)在其论文期刊《Pesan Moral dalam Film Petualangan Sherina Karya Riri Riza Kajian Sosiologi Sastra》中,旨在揭示《petualangan Sherina》电影中的结构要素与道德表现方面的联系。数据分析阶段是通过收 集获得的数据来完成的,然后通过叙述、电影和道德分析进行分析。道德是 文学社会学研究的一部分,研究社会习惯和人类行为。这项研究为作者在编 写研究框架时增加了见解。

Wahyuni(2018)在《Analisis Nilai Moral Pada Film Kungfu Panda 2:

Tinjauan Sosiologi Sastra》中,有目的在于描述两个主要任务 Po 和 Chen 的 性格,以及《功夫熊猫 2》中所蕴含的道德价值。作者的数据是主要人物的

Tinjauan Sosiologi Sastra》中,有目的在于描述两个主要任务 Po 和 Chen 的 性格,以及《功夫熊猫 2》中所蕴含的道德价值。作者的数据是主要人物的

Dokumen terkait