• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi yang dikembangkan dalam pertanian organik di The Pinewood Organik Farm memegang prinsip : pembatasan pengolahan, dan hemat energi. Hal ini ditunjukan untuk menjamin produk-produknya agar tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Adapun teknologi yang diterapkan dalam pengusahaan pertanian di The Pinewood Organik Farm adalah teknologi yang ramah lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan potensi dari lingkungan atau daerah lokal disekitar lahan pertanian The Pinewood Organik Farm. Sebagai salah satu contohnya dalam pembuatan pupuk kompos yang kebanyakan bahan-bahannya didapatkan dari daerah sekitar Cisarua-Puncak-Bogor, seperti kotoran kambing, sekam padi, dan jerami ataupun sayuran afkir hasil sortiran ditempat pengemasan.

61 5.6 Operasional Kegiatan

Kegiatan operasional usaha budidaya jamur pada perusahaan The Pinewood Organik Farm berkembang dengan baik, hal ini didukung antara lain karena wilayah dan iklim yang sesuai untuk kegiatan pertanian, input yang dibutuhkan mudah diperoleh serta letak geografis yang mendukung. Jamur merupakan tanaman yang memiliki cara hidup berbeda dengan tanaman sayur lainnya yang umumnya tumbuh dihampaharan tanah sebagai media tanam. Tanaman jamur hidup pada media tanam berupa serbuk gergaji atau yang dinamakan dedak. Oleh karena itu jamur termasuk kedalam tumbuhan saprofit karena hidup pada batang mati.

Syarat untuk tumbuhnya jamur meliputi beberapa parameter, terutama temperatur, kelembaban relative dan kandungan CO². Ketinggian lokasi tempat budidaya antara 700-1.200 m dpl. Temperature sekitar 24º C - 29º C, dengan kandungan CO² lebih kecil dari 1.000 ppm. Siklus hidup jamur tiram putih dimulai dari tumbuhnya spora yang berkecambah membentuk serat-serat halus menyerupai serat kapas, yang disebut miselium. Kumpulan dari miselium akan membentuk bakal tubuh buah jamur tiram putih yang akan membesar. Dan membentuk tubuh buaj jamur yang kemudian dipanen.

Budidaya tanaman jamur dimulai dari pembuatan media tanam. Pada tahap pembuatan media tanam dan pembibitan memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus, karena dapat berdampak pada kegagalan produksi dimana jamur tiram putih tidak dapat tumbuh dengan baik apabila media tanam dan pembibitan mengenai masalah. Pada umumnya, kebanyakan petani jamur tiram putih memilih untuk membeli bibit yang sudah jadi dalam bentuk baglog, dengan demikian maka kegiatan budidaya yang dilakukan petani hanya pemeliharaan saja. Alur proses produksi budidaya tanaman jamur tiram putih pada The Pinewood Organik Farm dapat dilihat pada Gambar 4 .

62 Penanaman Bibit Pembungkusan Pendinginan Pengukusan Persiapan Kumbung

Persiapan Rak Kayu

Pembuatan Bibit Persiapan Bahan Baku

Pemeliharaan

Pengadukan Bahan Baku

Panen

Pendinginan

Gambar 5 . Alur proses Produksi Budidaya Jamur The Pinewood Organik Farm

63 Selama budidaya siklus hidup jamur tiram berlangsung selama dua bulan.

Pada The Pinewood Organik Farm, memiliki satu kumbung yang terdapat empat rak yang akan diisi dengan baglog bibit yang telah dibuat. Setiap harinya perusahaan The Pinewood Organik Farm memproduksi 168 baglog bibit yang siap tanam.

5.6.1 Budidaya

Baglog media tanam jamur tiram putih disusun kedalam rak-rak bambu yang sudah dibersihkan dan dipersiapkan sebelumnya. Selanjutnya baglog akan didiamkan saja. Penggantian baglog dilakukan selam 3 bulan, yaitu sesuai umur tanam. Pola tanam yang diterpakan pada perusahaan adalah dengan melakukan penanaman setiap hari sampai seluruh isi kumbung penuh.

Bahan baku yang diperlukan dalam proses budidaya adalah bibit yang diproduksi sendiri dan air untuk menjaga kelembaban. Perawatan dilakukan secara intensif apabila telah dilakukan pemanenan. Setelah dipanen media tumbuh jamur harus dibersihkan, agar jamur berikutnya dapat tumbuh dengan baik. Karena apabila terdapat bekas atau sisa-sisa tanaman jamur tiram putih yang tertinggal, akan menjadi busuk dan mendatangkan ulat sehingga jamur yang tumbuh pada panen berikutnya akan menjadi rusak dan kualitas menjadi menurun. Untuk menjaga kelembaban dilakukan penyiraman setiap hari pada waktu pagi dan sore hari, hal ini bertujuan untuk menjaga kadar air di dalam media tumbuh jamur tiram. Penyiraman yang dilakukan harus dengan penyemprotan embun, agar kumbung tidak menjadi basah tetapi tetap lembab. Karena apabila kadar air dalam baglog terlalu tinggi maka miselium dapat mati dan membusuk, sebaiknya apabila baglog terlalu kering maka miselium tidak akan tumbuh.

Dalam proses budidaya, kumbung harus dijaga kebersihan dan kelembabannya. Apabila kebersihan tidak dijaga maka baglog dapat dirusak oleh serangan hama seperti tikus. Apabila baglog rusak oleh gigitan tikus maka jamur tidak akan tumbuh, karena suhu di dalam baglog menjadi tidak stabil karena adanya bolongan tersebut. Selain menjaga kebersihan, hal lain yang dikerjakan adalah melakukan penyiram didalam kumbung, agar lantai menjadi kering sehingga suhu kumbung tetap terjaga.

64 Sesudah 30 hari, seluruh permukaan baglog (substrat) akan ditumbuhi

serat miselium jamur, maka cincin bamboo yang berada pada ujung plastik sudah dapat dibuka. Setelah dua sampai tiga hari maka bakal tubuh buah jamur akan tumbuh dan keluar. Apabila hal ini sudah terjadi maka pelastik yang selama ini membungkus media dapat dibuka lebar, tetapi hanya pada ujung plastiknya saja. Hal ini dapat membatu pertumbuhan jamur agar lebih luluasa.

5.6.2 Panen

Selama musim panen dapat dilakukan sebanyak tiga kali. Panen dilakukan jika bentuk dan ukuran tubuh buah jamur tiram putih sudah memenuhi persyaratan. Perusahaan melakukan panen pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB, karena karena pada waktu seperti ini kadar air pada tubuh buah jamur lebih rendah dibandingkan pada pagi atau pun sore hari. Jika panen dalam kondisi kadar air rendah dapat menyebabkan jamur tidak cepat layu dan busuk, sehingga dapat bertahan lebih lama dalam keadaan segar.

Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat/mencabut jamur dari media tanam. Bagian batang yang menembus baglog media tanam harus terangkat bersama jamur yang dipanen. Selanjutnya bekas batang jamur dalam media tanam harus dibersihkan. Bagian ujung batang yang mungkin tertinggal di dalam media tanam harus dibersihkan, karena cepat atau lambat ujung batang tersebut akan membusuk. Pembusukan ini akan menyebar kebagian lain, sehingga media tanam tidak dapat ditumbuhi jamur baru. Selang waktu ya\ng dibutuhkan jamur tiram putih untuk tumbuh kembali dan dapat dipanen lagi selama 10 hari. Jadi, panen kedua dapat dilakukan setelah 10 hari dari panen pertama, begitu juga dengan panen berikutnya dapat dilakukan setelah 10 hari.

5.6.3 Penanganan Pasca Panen

Jamur berbeda dengan tanaman pertanian lainnya yang cepat layu atau membusuk jika disimpan tampa perlakuan yang benar. Penanganan pasca panen harus dilakukan segera setelah panen. Penanganan pasca panen yang dilakukan The Pinewood Organik Farm adalah dengan membersihkan hasil panen yang diperoleh dari kotoran-kotoran. Hasil panen kemudian dibersihkan, dan bagian

65 bawah batang dipotong sesuai dengan ukuran yang disyaratkan. Selanjutnya hasil

panen tersebut dibungkus kedalam plastik yang sudah disediakan dan kemudian dilakukan penimbangan.