• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik EG14

Teks deskriptif kedua yang digunakan sebagai sampel adalah teks yang ditulis oleh peserta didik EG14 (sebelumnya VIIIC14). Berikut ini adalah salinan teks deskriptif peserta didik tersebut.

Teks Deskriptif oleh EG14

Grizzly Bear

Grizzly is a bear. Grizzly bear lives in tropical climate. So, It is from Canada. Grizzly is the famous animal in the world. But, they are wild animal. Grizzly can lives until twenty five years old. Grizzly lives in the jungle. But we can see it in the zoo.

Grizzly has a big body. It is has scary face. Its eyes including cute part, because they have a round eyes. Grizzly bear has 4 legs. They have brown fur and soft fur too. Its favourite food is fish. Usually it hibernates in winter season. After hibernating, Grizzly doing its activities as usual.

(1) Tanda baca

Berikut ini analisis kesalahan tanda baca yang ditemukan di dalam teks deskriptif peserta didik EG14.

Pada kalimat di atas ditemukan kesalahan penggunaan huruf kapital. Kata Grizzly dalam kalimat tersebut seharusnya tidak menggunakan huruf kapital karena tidak mengawali sebuah kalimat. Huruf kapital umumnya digunakan untuk menyatakan nama orang, kota, negara, dan nama hari (menurut Universitas Lincoln dalam booklet yang berjudul Punctuation Basics, 2013:4). Dengan kata lain, kata tersebut seharusnya ditulis grizzly.

Dari sisi jumlah kesalahan yang dilakukan terkait dengan aspek tanda baca, peserta didik EG14 melakukan sebuah kesalahan, baik pada pre-test maupun post-test. Namun, jika dilihat persentase kesalahannya, terdapat penurunan dari pre-test yang menunjukkan 7.69%, sedangkan pada post-test hanya 4.67%. Hal ini disebabkan oleh jumlah tanda baca yang digunakan dalam teks deskriptif pada post-test lebih banyak daripada sebelumnya. Dengan demikian, terdapat peningkatan pemahaman sebesar 2.93% dari peserta didik dengan terkait penggunaan tanda baca yang tepat.

(2) Ejaan

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa dalam teks deskriptif peserta didik EG14 tidak ditemukan kesalahan terkait dengan ejaan dari setiap kata yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik ini fokus dalam menulis kata-kata yang digunakan dalam teks deskriptifnya.

Berdasarkan fakta tersebut, maka terdapat peningkatan dari apa yang dikerjakan oleh peserta didik EG14 pada pre-test dan post-test. Persentase kesalahan ejaan pada pre-test sebesar 6.38%, sedangkan pada post-test 0% dari

seluruh kata yang digunakan. Oleh karena itu, peningkatan dalam memperhatikan ejaan oleh peserta didik tersebut adalah 6.38%.

(3) Tata Bahasa

Di samping ditemukan kesalahan dalam ejaan, dalam teks deskriptif yang ditulis oleh peserta didik EG14 juga terdapat beberapa kesalahan yang dikategorikan kesalahan dalam aspek tata bahasa. Tabel berikut ini merupakan kumpulan kesalahan-kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh peserta didik EG14.

Tabel 4.17 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik EG14

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1. But, they are wild animal. They are wild animals. Kalimat 5, Paragraf 1 2. Grizzly can lives until

twenty five years old.

Grizzly can live until twenty five years old.

Kalimat 6, Paragraf 1 3. It is has scary face. It has scary face. Kalimat 2, Paragraf 2 4.

Its eyes including cute part, because they have a round eyes.

Its eyes are one of cute parts because it has two round eyes. Kalimat 3, Paragraf 2 5. Usually it hibernates in winter season. It usually hibernates in winter. Kalimat 7, Paragraf 2 6.

After hibernating, Grizzly doing its activities as usual.

After hibernating, grizzly does its daily activities.

Kalimat 8, Paragraf 2

Kesalahan pertama ditemukan pada kalimat ‘But, they are wild animal’. Kata benda animal seharusnya diubah dalam bentuk jamak karena subjek yang diacu,

yaitu they merupakan kata ganti orang ketiga jamak. Oleh karena itu, kata animal akan menjadi benar jika ditulis animals.

Kesalahan selanjutnya ditemukan ketika peserta didik menggunakan modal verb ‘can’. Secara gramatika, ketika menggunakan can, peserta didik seharusnya menggunakan kata kerja bentuk pertama atau infinitive. Dengan kata lain, kalimat kedua tersebut akan menjadi tepat secara gramatika jika ditulis ‘Grizzly can live until twenty five years old’.

Pada kalimat It is has scary face, peserta didik melakukan kesalahan ketika menggunakan be ‘is’ sebelum kata kerja ‘has’ yang menyatakan kepemilikan. Dilihat dari konteks kalimat yang ingin ditunjukkan, peserta didik EG14 hendak menyatakan bahwa beruang memiliki muka yang menakutkan. Jadi, kalimat tersebut seharusnya diubah menjadi ‘It has scary face’.

Kesalahan terkait dengan penyusunan kalimat dalam proses menuangkan ide terdapat pada kalimat ‘Its eyes including cute part, because they have a round eyes’. Ide yang ingin disampaikan oleh peserta didik adalah mata beruang merupakan salah satu bagian tubuh beruang yang lucu karena berbentuk bulat. Ketika menulis kalimat ini, peserta didik bermaksud untuk memberikan acuan pada seekor beruang. Oleh sebab itu, peserta didik seharusnya memperbaiki kalimat tersebut menjadi ‘Its eyes are one of cute parts because it has two round eyes’.

Kesalahan kelima yang dilakukan oleh peserta didik adalah dalam meletakkan adverb. Dalam menulis, kata usually seharusnya ditulis setelah subjek dalam sebuah kalimat. Selain itu, kata season juga kurang tepat karena kata winter telah

menyatakan sebuah musim (dingin). Oleh karena itu, kalimat tersebut akan menjadi lebih baik jika ditulis ‘It usually hibernates in winter’.

Yang terakhir adalah ketika peserta didik ingin menyatakan bahwa setelah proses hibernasi, seekor beruang segera melakukan aktivitas seperti biasanya. Hal tersebut sebenarnya telah menggambarkan fakta terkait dengan kehidupan seekor beruang. Oleh karena itu, peserta didik seharusnya menggunakan pola simple present tense untuk menggambarkan kondisi tersebut. Jadi, kalimat tersebut seharusnya diubah menjadi ‘After hibernating, grizzly does its daily activities’.

Setelah pemaparan kesalahan tata bahasa yang digunakan oleh peserta didik EG14 secara kualitatif, terdapat peningkatan secara kuantitatif dari hasil pre-test hingga post-test berdasarkan persentase kesalahan yang dilakukan. Pada pre-test persentase kesalahan mencapai 63.64%, sedangkan persentase kesalahan menurun pada post-test hingga menjadi 43.75%. Meskipun jumlah kesalahan yang dilakukan sama, baik pada pre-test maupun post-test, jumlah kalimat yang digunakan oleh peserta didik tersebut pada post-test lebih banyak daripada pre-test. Berdasarkan jumlah tersebut, dapat dikatakan bahwa peningkatan yang dialami oleh peserta didik EG14 setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan strategi tell and show mencapai sebesar 19.89%.

(4) Ide

Setelah melakukan kajian terhadap hasil tulisan peserta didik, ditemukan adanya perkembangan dari segi pemaparan ide. Selain itu, struktur teks yang ditampilkan juga telah sesuai dengan teks deskriptif pada umumnya, yakni

terdapat identification dan description. Ide-ide yang tergabung di setiap struktur itu pun sudah benar.

Selanjutnya, untuk memahami ide yang ingin ditampilkan, peranan tata bahasa juga tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Berdasarkan analisis sebelumnya, diketahui masih terdapat kesalahan tata bahasa yang mengganggu kekoherensian teks tersebut. Sebagai contoh, melalui kalimat ‘Its eyes including cute part, because they have a round eyes’, peserta didik ingin mengatakan bahwa mata seekor beruang lucu karena bentuknya bulat. Akan tetapi penggunaan kalimat tersebut terlihat kurang efektif karena selain adanya kata including, kalimat tersebut juga mengandung kesalahan kata ganti, terutama its dan they yang sama sekali tidak terkait satu sama lain. Dengan kata lain, dalm menciptakan suatu koherensi yang baik dalam sebuah teks, peranan tata bahasa dan kata ganti perlu mendapatkan perhatian khusus.

(5) Kata Ganti

Saat menulis teks deskriptif, peserta didik juga melakukan kesalahan dalam penggunaan kata ganti yang juga terkait dengan penanda kohesi. Berikut ini dijabarkan kalimat-kalimat yang mengandung kesalahan-kesalahan penggunaan kata ganti.

a) Grizzly is the famous animal in the world. But, they are wild animal. (Kalimat 4 dan 5, Paragraf 1)

Pada kalimat pertama ini peserta didik jelas menggunakan kata grizzly (tunggal) untuk dijadikan acuan kalimat berikutnya. Akan tetapi, kesalahan terjadi

ketika peserta didik menggunakan kata they yang bersifat jamak. Jadi, kata ganti yang tepat untuk mengganti kata ganti they tersebut adalah it.

b) Its eyes including cute part, because they have a round eyes. (Kalimat 3, Paragraf 2)

Selanjutnya kesalahan serupa pun ditemukan ketika peserta didik menulis kalimat ‘Its eyes including cute part, because they have a round eyes’ di atas. Kata ganti they menjadi tidak tepat karena kata ganti kepemilikan yang digunakan sebelumnya adalah its untuk menyatakan suatu benda yang dimiliki oleh seekor binatang. Oleh karena itu, kata ganti yang tepat untuk mengganti kata ganti they adalah it.

c) Grizzly bear has 4 legs. They have brown fur and soft fur too. (Kalimat 4 dan 5, Paragraf 2)

Kesalahan terakhir ditemukan ketika peserta didik menulis kalimat-kalimat di atas, yaitu pada kalimat pertama, peserta didik menggunakan kata grizzly bear untuk mengawali kalimatnya. Dalam hal ini terlihat jelas yang digambarkan oleh peserta didik tersebut adalah seekor beruang, sedangkan pada kalimat selanjutnya muncul kata ganti they yang bersifat jamak. Oleh sebab itu, untuk membuat kalimat pertama koheren dengan kalimat kedua, peserta didik seharusnya menggunakan kata ganti it.

Berdasarkan perhitungan terhadap persentase kesalahan kata ganti, terdapat sedikit peningkatan yang dialami oleh peserta didik EG14. Persentase kesalahan yang ditemukan pada pre-test sebesar 28.57%, sedangkan persentase kesalahan yang didapat pada post-test adalah 27.27%. Faktanya, jumlah kesalahan yang

ditemukan pada post-test lebih banyak daripada pre-test, tetapi jumlah kata ganti yang digunakan oleh peserta didik EG14 pada post-test sedikit lebih banyak daripada kata ganti yang digunakan pada pre-test. Dengan demikian, terjadi peningkatan sebesar 1.30% dialami oleh peserta didik tersebut dalam menggunakan kata ganti.