• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KEMAMPUAN PENGGUNAAN PENANDA KOHESI DALAM TEKS DESKRIPTIF BERBAHASA INGGRIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KEMAMPUAN PENGGUNAAN PENANDA KOHESI DALAM TEKS DESKRIPTIF BERBAHASA INGGRIS"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KEMAMPUAN PENGGUNAAN PENANDA KOHESI DALAM TEKS DESKRIPTIF BERBAHASA INGGRIS

Bagian ini membahas (1) penggunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015 sebelum penerapan strategi tell and show, (2) penggunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015 setelah penerapan strategi tell and show, dan (3) pengaruh penerapan strategi tell and show terhadap penggunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015. Berikut ini pemaparan singkat terkait dengan rumusan permasalahan di atas.

4.1 Penggunaan Penanda Kohesi dalam Teks Deskriptif Berbahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/ 2015 sebelum Penerapan Strategi Tell And Show

Pada bagian ini analisis teks deskriptif para peserta didik dibagi menjadi dua bagian, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif.

4.1.1 Analisis Kuantitatif pada Pre-Test

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan dua kelas yang dipilih dengan melihat jumlah peserta didik di setiap kelas. Setelah itu

(2)

dilakukan pengkajian terhadap nilai rerata peserta didik sebelumnya. Hal itu dilakukan agar didapatkan dua kelas yang memiliki kesamaan dalam belajar, khususnya dalam menulis sebuah teks. Setelah kedua proses ini dilakukan maka ditentukan bahwa kelas yang dijadikan fokus penelitian ini adalah kelas VIII C dan VIII E. Setelah ditentukan dua kelas tersebut, pre-test dilaksanakan pada 4 Februari 2015. Dalam pelaksanaan pre-test ini, para peserta didik di kedua kelas tersebut diminta untuk mendeskripsikan seekor panda. Berikut ini adalah hasil pre-test kelas VIII C dan VIII E.

4.1.1.1 Analisis Kuantitatif pada Pre-Test di Kelas VIII C

Berikut ini adalah perincian hasil pre-test peserta didik dalam menulis teks deskriptif.

Tabel 4.1 Hasil Pre-Test Peserta Didik Kelas VIII C Kode Aspek Total Tanda Baca Ejaan Tata Bahasa Ide Kata Ganti VIIIC01 5 5 12 13 10 75.00 VIIIC02 5 5 15 15 6 76.67 VIIIC03 4 5 9 12 6 60.00 VIIIC04 5 5 12 14 8 73.33 VIIIC05 5 5 11 13 9 71.67 VIIIC06 3 5 11 15 8 70.00 VIIIC07 5 5 14 15 8 78.33 VIIIC08 4 5 11 13 9 70.00 VIIIC09 5 5 16 10 6 70.00 VIIIC10 5 5 8 10 9 61.67 VIIIC11 5 5 10 13 10 71.67 VIIIC12 5 5 15 15 8 80.00 VIIIC13 4 5 8 10 6 55.00 VIIIC14 5 5 8 11 8 61.67 VIIIC15 5 5 12 13 8 71.67

(3)

VIIIC16 4 5 14 12 10 75.00 VIIIC17 5 5 11 12 8 68.33 VIIIC18 5 5 18 16 8 86.67 VIIIC19 5 5 14 15 8 78.33 VIIIC20 4 5 8 9 6 53.33 VIIIC21 4 5 9 6 6 50.00 VIIIC22 4 5 12 13 6 66.67 VIIIC23 5 5 13 14 7 73.33 VIIIC24 5 5 12 13 9 73.33 VIIIC25 5 5 14 14 8 76.67 VIIIC26 5 5 10 11 6 61.67 VIIIC27 5 5 17 18 10 91.67 VIIIC28 5 5 10 13 4 61.67 VIIIC29 5 5 17 9 9 75.00 VIIIC30 4 5 14 14 6 71.67 VIIIC31 5 5 8 11 10 65.00 VIIIC32 5 5 10 12 9 68.33 VIIIC33 5 5 11 13 4 63.33 VIIIC34 5 5 11 12 8 68.33 VIIIC35 5 5 9 11 9 65.00 VIIIC36 5 4 14 10 10 71.67 NILAI RERATA 69.77

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai tertinggi peserta didik dalam menulis teks deskriptif adalah 91.67. Selanjutnya terdapat dua peserta didik yang memperoleh nilai masing-masing adalah 86.67 dan 80.00. Berikut ini disajikan pula sebaran nilai yang diperoleh peserta didik di kelas VIII C.

(4)

Diagram 4.1 Sebaran Nilai Peserta Didik di Kelas VIII C

Dari diagram 4.1 di atas, diketahui bahwa mayoritas peserta didik di kelas VIII C memperoleh nilai antara 70.00 hingga 79.99, yaitu delapan belas peserta didik. Selanjutnya, dua belas peserta didik memperoleh nilai kurang dari 70.00 dan peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 60.00 sebanyak tiga orang. Dengan kata lain, tabel 4.1 dan diagram 4.1 di atas menunjukkan bahwa hanya terdapat tiga peserta didik atau 8.33% dari 36 peserta didik di kelas VIII C yang mampu memenuhi KKM (80.00, ditetapkan oleh MGMP Bahasa Inggris), sedangkan 33 atau 91.67% peserta didik lainnya belum.

Dalam upaya mengidentifikasi permasalahan terkait dengan lima aspek penilaian menulis yang digunakan, dipaparkan juga nilai rerata setiap aspek penilaian tersebut yang diperoleh dari hasil pre-test para peserta didik di kelas VIII C. Adapun hasil yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1 2 18 12 3 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 ≥ 90.00 ≥ 80.00 ≥ 70.00 ≥ 60.00 ≥ 50.00

(5)

Tabel 4.2 Nilai Rerata Setiap Aspek Penilaian di Kelas VIII C pada Pre-Test

No. Aspek Nilai Maksimal Rerata kelas Persentase Capaian 1. Tanda baca 5 4.72 94.44% 2. Ejaan 5 4.97 99.44% 3. Tata bahasa 20 11.89 59.44% 4. Ide 20 12.50 62.50% 5. Kata ganti 10 7.78 77.78%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh peserta didik dalam menulis teks deskriptif adalah bagaimana menggunakan tata bahasa yang benar. Hal ini ditunjukkan dengan persentase capaian pada aspek tersebut yang hanya 59.44%. Permasalahan peserta didik juga ada pada proses penyusunan dan pengembangan ide (62.50%). Selanjutnya, penggunaaan penanda kohesi yang ditunjukkan dengan pemakaian kata ganti juga menjadi kendala (77.78%), terutama pada saat peserta didik menyusun dan mengembangkan ide dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa urutan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dalam menulis teks deskriptif adalah (1) tata bahasa, (2) ide, (3) kata ganti, (4) tanda baca, dan (5) ejaan.

4.1.1.2 Analisis Kuantitatif pada Pre-Test di Kelas VIII E

Pre-test juga dilaksanakan di kelas VIII E yang peserta didiknya berjumlah 36 orang. Setelah dilakukan penilaian, ditemukan permasalahan-permasalahan yang ditemukan tidak jauh berbeda dengan apa yang ditemukan di kelas VIII C. Berikut adalah hasil pre-test peserta didik di kelas VIII E.

(6)

Tabel 4.3 Hasil Pre-Test Peserta Didik Kelas VIII E Kode Aspek Total Tanda Baca Ejaan Tata Bahasa Ide Kata Ganti VIIIE01 2 5 9 11 6 55.00 VIIIE02 5 5 16 15 7 80.00 VIIIE03 5 5 11 13 7 68.33 VIIIE04 4 5 9 10 8 60.00 VIIIE05 5 5 14 14 7 75.00 VIIIE06 5 5 10 12 7 65.00 VIIIE07 5 5 14 14 6 73.33 VIIIE08 5 5 9 12 7 63.33 VIIIE09 5 4 12 13 6 66.67 VIIIE10 5 5 10 10 6 60.00 VIIIE11 5 4 10 11 6 60.00 VIIIE12 5 5 17 16 6 81.67 VIIIE13 5 5 12 14 6 70.00 VIIIE14 5 5 14 15 8 78.33 VIIIE15 5 5 17 16 7 83.33 VIIIE16 5 5 13 14 6 71.67 VIIIE17 5 4 9 11 7 60.00 VIIIE18 5 4 12 14 9 73.33 VIIIE19 5 5 18 16 7 85.00 VIIIE20 5 5 9 11 7 61.67 VIIIE21 5 5 12 13 7 70.00 VIIIE22 5 5 18 16 7 85.00 VIIIE23 5 5 13 15 8 76.67 VIIIE24 4 5 9 11 7 60.00 VIIIE25 5 5 9 11 7 61.67 VIIIE26 5 5 9 11 9 65.00 VIIIE27 5 5 12 14 7 71.67 VIIIE28 5 5 14 13 9 76.67 VIIIE29 4 5 10 12 10 68.33 VIIIE30 4 5 9 10 6 56.67 VIIIE31 5 5 15 15 6 76.67 VIIIE32 5 5 14 14 9 78.33 VIIIE33 5 5 14 13 9 76.67

(7)

VIIIE34 4 5 12 13 7 68.33

VIIIE35 5 5 9 12 7 63.33

VIIIE36 5 5 11 12 7 66.67

NILAI RERATA 69.81

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa peserta didik yang meraih nilai tertinggi adalah peserta didik VIIIE19 dan VIIIE22, yaitu sama-sama mendapatkan nilai 85.00. Selanjutnya, terdapat tiga peserta didik yang meraih nilai berturut-turut 83.33, 81.67, dan 80.00. Berikut ini disajikan pula sebaran nilai yang diperoleh peserta didik di kelas VIII E.

Diagram 4.2 Sebaran Nilai Peserta Didik di Kelas VIII E

Diagram 4.2 di atas menunjukkan bahwa terdapat enam belas peserta didik mendapatkan nilai antara 60.00 hingga 69.99. Selanjutnya, tiga belas peserta didik mendapatkan nilai 70.00 hingga 79.99 dari teks deskriptif yang telah ditulis, sedangkan dua peserta didik memperoleh nilai di bawah 60.00. Berdasarkan tabel 4.3 dan diagram 4.2, dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat lima peserta didik (13.89%) kelas VIII E yang mampu memperoleh nilai sama dengan atau melebihi

0 5 13 16 2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 ≥ 90.00 ≥ 80.00 ≥ 70.00 ≥ 60.00 ≥ 50.00

(8)

KKM, sedangkan 31 peserta didik lainnya atau 86.11% belum mampu memenuhi persyaratan ‘belajar tuntas.’

Di samping menampilkan nilai-nilai dan sebaran nilai di kelas VIII E melalui tabel dan diagram sebelumnya, juga dijabarkan nilai rerata kelima aspek penilaian pada pre-test untuk mempermudah pengidentifikasian permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik dalam menulis teks deskriptif. Adapun nilai yang dimaksud adalah seperti di bawah ini.

Tabel 4.4 Nilai Rerata Setiap Aspek Penilaian di Kelas VIII E pada Pre-Test

No. Aspek Nilai Maksimal Rerata kelas Persentase Capaian 1. Tanda baca 5 4.78 95.56% 2. Ejaan 5 4.89 97.78% 3. Tata bahasa 20 12.08 60.42.% 4. Ide 20 12.97 64.86% 5. Kata ganti 10 7.17 71.67%

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh peserta didik di kelas VIII E dalam menulis teks deskriptif adalah bagaimana menggunakan tata bahasa yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas, baik kelas VIII C maupun VIII E, memiliki permasalahan utama yang sama, yaitu penggunaan tata bahasa (60.42%). Permasalahan kedua yang dihadapi oleh peserta didik di kelas VIII E adalah pada proses penyusunan dan pengembangan ide (64.86%). Hal ini membuktikan bahwa peserta didik belum mendapatkan pengajaran yang dapat membantu dalam menentukan hal-hal apa saja yang relevan dan dapat membantu dalam membuat sebuah teks deskriptif.

(9)

Selain itu, para peserta didik di kelas ini juga mengalami kendala dalam menentukan kata ganti yang mengindikasikan adanya penggunaan penanda kohesi (71.67%). Hal ini tentu saja dapat memengaruhi kekoherensian sebuah teks deskriptif, terutama pada tataran kalimat hingga wacana. Simpulannya adalah permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik di kelas VIII E dalam menulis teks deskriptif bertutut-turut, adalah (1) tata bahasa, (2) ide, (3) kata ganti, (4) tanda baca, dan (5) ejaan.

Berdasarkan penyajian tabel, diagram batang, dan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai rerata peserta didik antara kelas VIII C dan VIII E tidak jauh berbeda atau serupa. Seperti yang terdapat dalam tabel 4.1 dan 4.3, nilai rerata kelas VIII C adalah 69.77, sedangkan untuk kelas VIII E adalah 69.81.

Selanjutnya, berdasarkan nilai rerata kelima aspek penilaian, terdapat permasalahan-permasalahan yang sama, baik peserta didik di kelas VIII C maupun kelas VIII E. Permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu penggunaan tata bahasa yang benar, penyusunan dan pengembangan ide yang hendaknya disampaikan, penggunaan kata ganti yang tepat, serta penulisan setaip kata dan tanda baca yang digunakan. Sebelum menentukan kelas mana yang menjadi experimental group ataupun control group, berikut ini dijelaskan analisis secara kualitatif beberapa teks deskriptif peserta didik di kelas VIII C dan VIII E untuk mendukung data kuantitatif yang telah ditampilkan sebelumnya.

(10)

4.1.2 Analisis Kualitatif pada Pre-Test

Dalam menganalisis kemampuan peserta didik menulis teks deskriptif, khususnya penggunaan penanda kohesi, tiga sampel dari tiap-tiap kelas baik, kelas VIII C maupun kelas VIII E, dipaparkan seperti berikut ini.

4.1.2.1 Analisis Kualitatif pada Pre-Test di Kelas VIII C

Pada bagian ini tiga teks deskriptif yang dibuat oleh peserta didik digunakan sebagai sampel dari kelas VIII C. Berikut ini disajikan teks dari tiga peserta didik tersebut.

1) Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik VIIIC05

Teks deskriptif pertama yang digunakan sebagai sampel adalah teks yang disusun oleh peserta didik VIIIC05. Berikut ini ditampilkan teks deskriptif peserta didik tersebut.

Teks Deskriptif oleh VIIIC05

Panda

Panda is a mamal animal who come from China. Panda has an interesting body. Panda is a herbivore animal because it usually eat young bamboos. Panda is a lazy animal because it always eat and sleep along a day.

The body colour of Panda make it look interesting. Panda has a white and black fur. The fur is very thick, that can make it feel warm in the low temperature. Panda has a big body. Its tall can reach until 200-400 centimeters. It very tall if you compare it with the other animals in the world. It has a weight from 150 until 200 kilograms. Can you imagine? It only eat the young bamboos but it can reach a very weight.

However, it has a big body, it also can climbs the tree for take its foods. It’s a good ability. Panda can swim under the water. It also play with her friends.

It is a rare animal. The governments keep it. We must keep they too. Because they are a good animals.

(11)

Jika dilihat secara umum, terdapat beberapa kesalahan yang ditemukan di dalam teks deskriptif yang ditulis oleh peserta didik VIIIC05, Berikut ini adalah pemaparan lebih terperinci terkait dengan kesalahan-kesalahan tersebut berdasarkan lima aspek penilaian yang digunakan.

(1) Tanda baca

Tanda baca merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan di dalam menulis sebuah teks oleh peserta didik. Jika terdapat kesalahan tanda baca di dalam sebuah teks, seorang pembaca dapat mengalami kesulitan untuk memahami teks tersebut.

Berdasarkan teks deskriptif yang ditulis oleh peserta didik VIIIC05, ditemukan dua kesalahan penggunaan tanda baca yang dijabarkan seperti berikut ini.

a) The fur is very thick, that can make it feel warm in the low temperature. (Kalimat 3, Paragraf 2)

Pada kalimat ini terdapat kesalahan penggunaan tanda baca koma (,) setelah kata thick yang diikuti oleh pronoun ‘that’. Dalam hal ini, penggunaan pronoun ‘that’ seharusnya tidak disertai oleh tanda baca koma (,) sebelumnya. Selain itu, that berfungsi sebagai konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat. Konjungsi tersebut adalah konjungsi yang berfungsi sebagai penjelas. Oleh karena itu, kalimat tersebut hendaknya ditulis seperti ‘The fur is very thick that can make it feel warm in the low temperature’.

(12)

b) The body colour of Panda …. (Kalimat 1, Paragraf 2)

Kesalahan lainnya terkait dengan penggunaan tanda baca, khususnya huruf kapital, juga terdapat pada kalimat di atas. Dalam menulis kata ‘Panda’, peserta didik seharusnya tidak menggunakan huruf kapital karena berdasarkan modul dari Universitas Lincoln (2013:4) yang berjudul Punctuation Basics, salah satu aturan dalam menggunakan huruf kapital adalah ketika kata tersebut menunjukkan a proper noun, seperti nama seseorang atau nama tempat tertentu.

(2) Ejaan

Dalam menulis sebuah teks, seseorang juga perlu memperhatikan ejaan setiap kata, terutama menulis sebuah teks dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Jika terdapat kesalahan dalam ejaan, maka kata tersebut dapat menimbulkan makna yang berbeda dan dapat pula tidak memiliki makna sama sekali. Terkait dengan hal tersebut, ditemukan sebuah kesalahan ejaan dalam teks deskriptif peserta didik VIIIC05, yaitu seperti berikut.

‘Panda is a mamal animal who come from China.’ (Kalimat 1, Paragraf 1) Dalam kalimat tersebut peserta didik bermaksud untuk menggunakan sebuah kata yang merepresentasikan bahwa panda adalah seekor binatang menyusui. Oleh karena itu, peserta didik bermaksud menulis kata mammal yang terkait dengan ciri binatang tersebut.

(3) Tata Bahasa

Tata bahasa merupakan elemen penting dalam menulis sebuah teks, khususnya dalam bahasa Inggris. Kesalahan dalam menggunakan tata bahasa

(13)

dapat memengaruhi kekoherensian dalam sebuah teks dan membuat ide yang ingin disampaikan menjadi kurang jelas.

Dalam teks deskriptif tata bahasa yang digunakan adalah simple present tense dan tidak jarang seseorang juga menggunakan passive sentence. Simple present tense digunakan dalam sebuah teks deskriptif karena teks deskriptif umumnya berisikan fakta-fakta.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap teks deskriptif yang disusun oleh peserta didik VIIIC05, terdapat beberapa kesalahan yang ditemukan dari 22 kalimat yang ditulis oleh peserta didik tersebut. Kesalahan-kesalahan dalam teks deskriptif peserta didik VIIIC05 ditampilkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.5 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik VIIIC05

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1.

Panda is a mamal animal who come from China.

Panda is a mammal that comes from China

Kalimat 1, Paragraf 1

2.

Panda is a herbivore animal because it usually eat young bamboos.

Panda is a herbivore because it usually eats young bamboos.

Kalimat 3, Paragraf 1

3.

Panda is a lazy animal because it always eat and sleep along a day.

Panda is a lazy animal because it always eats and sleeps all day long.

Kalimat 4, Paragraf 1

4. The body colour of Panda make it look interesting.

The fur colour of a panda makes it look interesting.

Kalimat 1, Paragraf 2 5. Its tall can reach until

200-400 centimeters.

It can grow up to 400cm. Kalimat 2, Paragraf 3 6.

It very tall if you compare it with the other animals in the world.

It is very tall if you compare it with other animals in the world.

Kalimat 3, Paragraf 3

(14)

7.

It only eat the young bamboos but it can reach a very weight.

It only eats young bamboos but it can be very heavy.

Kalimat 6, Paragraf 3

8.

However, it has a big body, it also can climbs the tree for take its foods.

However, it has a big body, it can also climb the tree to take its food.

Kalimat 1, Paragraf 4 9. It also play with her

friends.

It also plays with its friends.

Kalimat 4, Paragraf 4 10.

We must keep they too. Because they are a good animals.

We must keep them too because they are good animals.

Kalimat 3, Paragraf 5

Pertama, peserta didik melakukan kesalahan dalam menggunakan pronoun ‘who’ dan kata kerja ‘come’. Pronoun ‘who’ digunakan untuk menunjukkan atau mewakili orang yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam hal ini panda adalah seekor binatang, sehingga, pronoun yang seharusnya digunakan adalah that. Selain itu, terkait dengan penggunaan simple present tense, peserta didik VIIIC05 juga melakukan kesalahan ketika menggunakan kata kerja ‘come’. Dalam kalimat tersebut, seharusnya digunakan kata kerja ‘comes’ karena kalimat tersebut mengacu pada seekor panda. Selanjutnya, penggunaan kata ‘animal’ pada kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘mammal’ sudah memiliki arti ‘jenis binatang yang betinanya melahirkan dan menyusui bayinya.

Kesalahan kedua dalam menggunakan simple present tense terdapat pada kalimat ‘Panda is a herbivore animal because it usually eat young bamboos’. Kata kerja ‘eat’ pada kalimat tersebut seharusnya ‘eats’ karena kata ganti subjek yang digunakan sebelumnya adalah ‘it’ yang menyatakan seekor binatang (panda). Seperti yang ditemukan pada kesalahan pertama, kata ‘animal’ seharusnya tidak digunakan karena kata ‘herbivore’ sebelumnya sudah

(15)

menyatakan ‘binatang pemakan tumbuh-tumbuhan’. Kesalahan serupa juga ditemukan pada kalimat ‘Panda is a lazy animal because it always eat and sleep along a day’. Kata kerja yang digunakan agar sesuai dengan simple present tense, artinya penulis seharusnya menggunakan ‘eats’. Selain itu, kata kerja ‘sleep’ juga seharusnya diganti dengan ‘sleeps’ karena kata kerja tersebut masih mengacu pada kata ganti subjek ‘it’ (Seligson, 2012:100--102). Di sisi lain, peserta didik juga seharusnya menulis ‘…. and sleep all day long’. Selanjutnya, terdapat juga kesalahan penggunaan kata kerja pada kalimat ‘The body colour of Panda make it look interesting’. Kata kerja ‘make’ seharusnya adalah ‘makes’ karena kalimat tersebut mengacu pada subjek tunggal ‘warna tubuh seekor panda’. Kesalahan lainnya ditemukan pada kalimat ‘Its tall can reach until 200-400 centimeters’ yang akan menjadi lebih baik jika peserta didik menulis kalimat ‘It can grow up to 400cm’.

Kesalahan penggunaan kata kerja juga ditemukan pada kalimat ‘It only eat the young bamboos but it can reach a very weight’ yang seharusnya digunakan ‘It only eats ….’. Di sisi lain, kesalahan juga ditemukan ketika peserta didik menggunakan modal verb ‘can’ yang seharusnya diikuti oleh infinitive pada kalimat ‘…. it also can climbs…’. Dalam kalimat ini, peserta didik seharusnya menggunakan kata ‘climb’.

Selanjutnya, kesalahan serupa ditemukan kembali pada kalimat ‘It also play with her friend’. Kata kerja ‘play’ seharusnya ‘plays’ karena kalimat tersebut menunjukkan seekor panda dengan menggunakan kata ganti subjek ‘it’. Kesalahan ini terjadi karena peserta didik masih dipengaruhi oleh bahasa

(16)

Indonesia yang tidak mengenal adanya persesuaian verba seperti pada bahasa Inggris, khususnya pada simple present tense.

Kesalahan terakhir ditemukan ketika peserta didik seharusnya menyatukan kalimat ‘We must keep they too’ dan ‘Because they are a good animals’. Selain itu, determiner ‘a’ yang digunakan untuk menyatakan ‘sebuah’ juga tidak tepat karena sebelumnya kata ganti untuk subjek yang digunakan adalah ‘they’ yang mengindikasikan jumlah subjek lebih dari satu atau jamak.

(4) Ide

Ide dalam sebuah teks deskriptif sangat dipengaruhi oleh struktur teks, penggunaan tata bahasa, dan kata ganti. Ide juga tidak lepas dari koherensi teks tersebut. Dari teks deskriptif yang ditulis oleh peserta didik VIIIC05, dapat dilihat bahwa struktur teksnya kurang baik karena tidak dilihat yang mana bagian identification dan description. Selain itu, paragraf 2, 3, 4, dan 5 dapat dijadikan sebuah paragraf (description) karena ide-ide yang dituangkan di dalamnya memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.

Penggunaan tata bahasa dijadikan tolok ukur untuk mengetahui ide atau keutuhan teks deskriptif peserta didik VIIIC05 dapat dikategorikan. Faktanya adalah persentase kesalahan dalam menggunakan simple present tense oleh peserta didik VIIIC05 adalah 45.46%. Hal ini mengindikasikan bahwa ide yang disampaikan melalui teks deskriptif cukup baik.

Selanjutnya, ide dalam sebuah teks deskriptif juga dipengaruhi oleh fakta-fakta yang digunakan. Berdasarkan World Wide Fund For Nature (2015),

(17)

diketahui bahwa tinggi seekor panda dapat mencapai 150 cm, sedangkan peserta didik menuliskan kalimat ‘Its tall can reach until 200-400 centimeters’. Hal ini tentu saja memengaruhi kekoherensian teks deskriptif terutama pada tataran kalimat. Berdasarkan relevansi yang ditampilkan, peserta didik VIIIC05 sudah cukup baik dalam menerangkan aspek-aspek yang terkait dengan panda. Akan tetapi peserta didik kurang memberikan gambaran fisik seekor panda secara lebih terperinci.

(5) Kata Ganti

Penggunaan kata ganti dalam sebuah teks sangat erat terkait dengan penggunaan penanda kohesi. Dalam teks deskriptif peserta didik VIIIC05 terdapat beberapa kesalahan penggunaan penanda kohesi yang terkait dengan referensi (kata ganti).

a) It also play with her friend. (Kalimat 4, Paragraf 4)

Dalam kalimat ini, penggunaan kata ganti yang menyatakan kepemilikan ‘her’ kurang tepat karena kata ganti yang digunakan sebelumnya adalah ‘it’. Kata ganti kepemilikan ‘her’ digunakan untuk menyatakan pemiliknya seorang perempuan, sedangkan konteks kalimat ini adalah seekor panda (it) yang merupakan seekor binatang. Oleh karena itu, kalimat tersebut seharusnya menjadi ‘It also plays with its friends’.

b) It is a rare animal. The goverments keep it. We must keep they too. (Paragraf 5)

Pada kalimat di atas kata ganti yang menyatakan objek ‘it’ mengacu pada seekor panda. Akan tetapi, di sini peserta didik melakukan kesalahan dengan

(18)

menggunakan kata ganti ‘they’ yang sebenarnya menyatakan sebuah subjek dalam kalimat. Dalam hal ini peserta didik seharusnya menggunakan ‘it’ yang juga dapat berfungsi sebagai kata ganti untuk objek tunggal.

2) Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik VIIIC14

Teks deskriptif kedua yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah teks deskriptif peserta didik VIIIC14. Berikut ini adalah teks deskriptif peserta didik tersebut.

Teks Deskriptif oleh VIIIC14

Panda

Panda is a animal. Panda from the China and they live in the judge. Panda is the famous animal in the world. The favourite food of panda is bamboo. And that make panda is the famous animal. If we disturb, the panda will be a wild animal. Panda eat bamboo in everyday life.

And they be a famous animal because they very cute. and panda has a unique color in they body. Such as black and white. Panda has a big body.

(1) Tanda baca

Dalam teks deskriptif yang disusun oleh peserta didik VIIIC14, terdapat sebuah kesalahan seperti berikut ini.

‘…. . Such as black and white.’ (Paragraf 2)

Pada kalimat di atas seharusnya peserta didik tidak menggunakan tanda titik (.) sebelum such as. Berdasarkan modul yang disusun oleh Universitas Lincoln (2013:5), tanda titik (.) digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat atau diletakkan di akhir sebuah kalimat, sedangkan such as tidak dapat digunakan

(19)

untuk mengawali sebuah kalimat baru karena such as digunakan untuk menghubungkan antara kalimat sebelumnya dan contoh-contoh yang terkait. Oleh karena itu, tanda titik (.) hendaknya dihilangkan agar kata such as dapat digabungkan dengan kalimat sebelumnya.

(2) Ejaan

Berdasarkan teks yang diperoleh dari peserta didik VIIIC14, terdapat sebuah kesalahan ejaan sebuah kata pada kalimat di bawah ini.

‘Panda from the China and they live in the judge.’ (Kalimat 2, Paragraf 1) Hal ini dikategorikan sebagai kesalahan ejaan karena peserta didik bermaksud untuk menulis kata’jungle’ yang merupakan habitat seekor panda. Di sisi lain, kata judge memang memiliki arti, yaitu ‘hakim’, tetapi kata tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan konteks kalimat yang digunakan.

(3) Tata Bahasa

Setelah melakukan proses analisis dan identifikasi terkait dengan tata bahasa yang digunakan dalam teks deskriptif peserta didik VIIIC14, terdapat beberapa kesalahan yang ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6 Kesalahan Tata Bahasa yang ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik VIIIC14

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1. Panda is a animal. Panda is an animal. Kalimat 1, Paragraf 1 2. Panda from the China and

they live in the judge

Panda is from China and It lives in the jungle.

Kalimat 2, Paragraf 1

(20)

3. And that make panda is the famous animal.

That makes panda famous.

Kalimat 5, Paragraf 1 4. If we disturb, the panda

will be a wild animal.

If we disturb, panda will be angry.

Kalimat 6, Paragraf 1 5. Panda eat bamboo in

everyday life

Panda eats bamboo everyday.

Kalimat 7, Paragraf 1 6.

And they be a famous animal because they very cute.

They are famous animals because they are very cute.

Kalimat 1, Paragraf 2

7.

and panda has a unique color in they body. Such as black and white.

Panda has black and white fur on its body.

Kalimat 2 dan 3, Paragraf 2

Kesalahan pertama terdapat pada penggunaan determiner ‘a’. Hal ini terjadi karena ‘a’ digunakan untuk menyatakan ‘sebuah’ benda yang awalannnya memiliki bunyi konsonan. Oleh karena itu, kalimat tersebut akan menjadi tepat jika determiner ‘a’ diganti ‘an’ karena pelafalan kata animal diawali oleh bunyi vokal.

Selanjutnya terdapat beberapa kesalahan pada kalimat kedua yang ditampilkan pada tabel di atas. Kesalahan yang terkait dengan penggunaan simple present tense adalah tidak adanya be ‘is’ setelah kata ‘Panda’ pada awal kalimat. Dalam bahasa Inggris, penggunaan is tersebut sangat penting mengingat fungsinya untuk menjelaskan sesuatu. Selain itu, penggunaan the sebelum kata China tidak tepat karena sebuah lokasi atau negara tidak diawali oleh sebuah determiner. Oleh karena itu, kalimat tersebut akan lebih baik jika diubah menjadi ‘Panda is from China and It lives in the jungle.’

Kesalahan selanjutnya terdapat pada kalimat ‘And that make panda is the famous animal.’. Kata kerja make yang digunakan seharusnya diganti dengan

(21)

makes karena acuan pada kalimat sebelumnya menggunakan kata ganti yang bersifat tunggal. Selain itu, pola penulisan kalimat menggunakan kata kerja make adalah kata benda lalu diikuti oleh kata sifat. Jadi, simpulannya adalah kalimat tersebut akan banar jika ditulis ‘That makes panda famous.’

Secara sekilas, dalam kalimat ‘If we disturb, the panda will be a wild animal’ tidak terdapat kesalahan, tetapi kesalahan terdapat pada pemilihan kata wild. Melalui kalimat ini, peserta didik bermaksud untuk menyatakan bahwa jika seekor panda diganggu, maka dia akan marah. Simpulannya adalah kalimat yang dapat disesuaikan dengan konteks tersebut adalah ‘If we disturb, panda will be angry.’

Kalimat selanjutnya yang memiliki permasalahan adalah kalimat ‘Panda eat bamboo in everyday life’. Dalam kalimat ini kata kerja eat seharusnya diganti dengan eats. Sesuai dengan pola sebuah kalimat yang menyatakan sesuatu yang terjadi hingga kini (simple present tense), kata kerja mendapatkan akhiran –s atau –es ketika subjek yang digunakan menunjukkan benda tunggal. Selain itu, ‘everyday life’ seharusnya diganti dengan ‘everyday’. Jadi, kalimat tersebut seharusnya menjadi ‘Panda eats bamboo everyday.’

Selanjutnya, pada kalimat ‘And they be a famous animal because they very cute’ ditemukan kesalahan dalam menggunakan be. Menurut Seligson (2012:100-102), pada pola kalimat nominal sentence, be yang digunakan untuk subjek they adalah are. Di sisi lain kata hubung and tidak digunakan untuk mengawali sebuah kalimat. Dengan kata lain, kalimat di atas seharusnya menjadi ‘They are famous animals because they are very cute.’ Kesalahan serupa juga ditemukan dalam

(22)

kalimat 2 dan 3 pada paragraf 2. Kedua kalimat tersebut seharusnya menjadi sebuah kalimat yang utuh, yaitu ‘Panda has black and white fur on its body’.

Secara kuantitatif, persentase kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menulis teks deskriptif terkait dengan tata bahasa adalah sebesar 63.64% dari seluruh kalimat yang digunakan.

(4) Ide

Dalam menentukan dan mengembangkan ide dalam menulis sebuah teks deskriptif, peserta didik VIIIC14 terlihat mengalami kesulitan. Hal ini dibuktikan dari persentase kesalahan menggunakan tata bahasa yang tepat, khususnya simple present tense yang cukup besar. Hal ini tentu saja memengaruhi kekoherensian teks deskriptif tersebut.

Dilihat dari struktur teks yang disajikan, terlihat peserta didik tersebut tidak mendeskripsikan secara lebih terperinci gambaran tentang seekor panda, terutama pada paragraf ke-2 (description). Peserta didik hanya memberikan gambaran fisik seekor panda yang membuat seekor panda dikenal banyak orang. Faktanya adalah indikasi tersebut telah dipaparkan sebelumnya pada paragraf pertama (identification). Selanjutnya, jika diperhatikan, peserta didik VIIIC sebenarnya dapat mengembangkan ide-ide seperti bentuk wajah, tinggi badan, berat, hingga kegunaan lengan seekor panda setelah kalimat ‘Panda has a big body’ sehingga paragraf ke-2 tidak terhenti pada kalimat tersebut.

(23)

(5) Kata Ganti

Permasalahan dalam menggunakan penanda kohesi yang ditandai dengan adanya kata ganti juga dtemukan dalam teks deskriptif peserta didik VIIIC14. Kesalahan penanda tersebut juga dapat memengaruhi kekoherensian yang berpengaruh juga dalam penilaian aspek ide. Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam teks yang ditulis oleh peserta didik tersebut. a) ‘Panda from the China and they live in the judge.’ (Kalimat 2, Paragraf 1)

Kesalahan pertama ditemukan ketika peserta didik menggunakan kata ganti they. Pada kalimat ini seharusnya peserta didik menggunakan kata ganti it karena jumlah panda yang dijadikan acuan hanya satu ekor. Dalam menggunakan kata ganti they, subjek yang disebutkan sebelumnya harus lebih dari satu, seperti pandas (lebih dari satu ekor panda).

b) ‘and panda has a unique color in they body.’ (Kalimat 2, Paragraf 2)

Kesalahan kedua terdapat pada penggunaan kata ganti they. Jika dikaitkan dengan konteks dalam kalimat ini dan subjek yang digunakan, kata ganti yang tepat untuk mengganti kata ganti they adalah kata ganti yang menyatakan kepemilikan, yaitu its. Kata ganti tersebut digunakan untuk menyatakan kepemilikan oleh seekor panda (tunggal).

3) Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik VIIIC29

Teks deskriptif ketiga adalah teks deskriptif yang dibuat oleh peserta didik VIIIC29. Berikut ini adalah teks deskriptif peserta didik tersebut.

(24)

Teks Deskriptif oleh VIIIC29

Panda

Panda is an unique animal. Panda is from China. Now, panda is rare animal so the goverment are preserve it. But, in Bali zoo, we can find it. Panda is omnivore. They usually eat bamboo. But in the zoo, they eat eggs, fish, and many other.

Panda has two small eyes, a cute nose, and two big ears. Panda has black and white fur. Panda is mamal.

(1) Tanda baca

Berdasarkan kajian terhadap teks deskriptif peserta didik VIIIC29, ditemukan kesalahan penggunaan huruf kapital pada kalimat berikut.

‘But, in Bali zoo, we can find it.’ (Kalimat 4, Paragraf 1)

Pada kalimat di atas, kata ‘zoo’ seharusnya diawali dengan huruf kapital karena menunjukkan sebuah lokasi atau tempat yang spesifik (menurut Universitas Lincoln melalui modul Punctuation Basics, 2013:4). Oleh karena itu, penulisan seharusnya menjadi ‘Bali Zoo’.

(2) Ejaan

Dalam teks deskriptif yang ditulis oleh peserta didik VIIIC29 terdapat dua kesalahan terkait dengan ejaan. Berikut ini pemaparan dan penjelasan terkait dengan kesalahan ejaan yang ditemukan.

a) ‘Now, panda is rare animal so the goverment are preserve it. (Kalimat 3, Paragraf 1)

Kesalahan pertama yang dilakukan oleh peserta didik adalah pada penulisan kata goverment. Dalam bahasa Inggris, kata goverment tidak memiliki makna.

(25)

Akan tetapi, pada dasarnya peserta didik VIIIC29 ingin menyampaikan bahwa pemerintah melindungi spesies panda sehingga peserta didik seharusnya menulis government.

b) Panda is mamal. (Kalimat 3, Paragraf 2)

Kesalahan kedua ditemukan dalam kalimat di atas ketika peserta didik VIIIC29 menulis mamal yang seharusnya adalah mammal. Kata mammal memang terkait dengan seekor panda yang melahirkan dan menyusui anaknya.

(3) Tata Bahasa

Dalam menulis teks deskriptif, peserta didik VIIIC29 juga mengalami kendala dalam aspek tata bahasa. Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh peserta didik VIIIC29 dalam menulis teks deskriptif.

Tabel 4.7 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik VIIIC29

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1. Panda is an unique animal. Panda is a unique animal. Kalimat 1, Paragraf 1 2.

Now, panda is rare animal so the goverment are preserve it.

Now, panda is rare animal so government preserve it.

Kalimat 3, Paragraf 1

Kesalahan pertama terkait dengan tata bahasa adalah saat peserta didik menggunakan determiner ‘an’ yang kurang tepat. Seharusnya pada kalimat tersebut peserta didik menggunakan determiner ‘a’ karena kata sifat ‘unique’ memiliki bunyi konsonan saat diucapkan. Di sisi lain, determiner ‘an’ digunakan ketika mengikuti sebuah kata yang memiliki bunyi awal berupa vokal.

(26)

Selanjutnya, kesalahan kedua ditemukan pada kalimat ‘Now, panda is rare animal so the goverment are preserve it.’ Kesalahan pada kalimat tersebut terletak pada penggunaan be ‘are’. Seharusnya ‘are’ tidak digunakan karena preserve merupakan kata kerja yang pada pola kalimat berbahasa Inggris (simple present tense) tidak diawali dengan sebuah be. Oleh karena itu, kalimat tersebut akan benar jika diubah menjadi ‘Now, panda is rare animal so government preserve it.’

(4) Ide

Dalam menulis sebuah teks deskriptif, peserta didik hendaknya memperhatikan juga ide-ide yang akan dituangkan. Peserta didik VIIIC29, misalnya, menulis beberapa ide yang tidak sesuai dengan fakta, seperti ketika menuliskan bahwa seseorang dapat menemukan atau melihat panda di Bali Zoo. Bali Zoo adalah kebun binatang yang ada di Provinsi Bali dan di Bali Zoo tidak terdapat seekor panda pun.

Kalimat lain, yaitu ‘But in the zoo, they eat eggs, fish, and many other’ juga tidak relevan dengan fakta yang ada. Beberapa ekor panda memang ada yang bersifat omnivora, tetapi mereka tidak memakan telur.

Berdasarkan struktur teks yang disajikan, peserta didik VIIIC29 sudah memiliki pemahaman yang cukup baik. Akan tetapi, permasalahan muncul ketika pada bagian description hanya ada sedikit gambaran fisik dan sifat yang disajikan sehingga teks menjadi kurang baik. Selain itu, adanya kesalahan-kesalahan tata bahasa dan penanda kohesi yang ditandai dengan penggunaan kata ganti juga dapat memengaruhi ide ataupun kekoherensian teks deskriptif itu sendiri.

(27)

(5) Kata Ganti

Kata ganti merupakan salah satu komponen penanda kohesi yang tentu saja harus dipahami penggunaannya. Hal ini penting diperhatikan karena penanda kohesi dapat mengubah ataupun memengaruhi kekoherensian teks yang identik dengan aspek ide. Berikut ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik VIIIC29 dalam menggunakan salah satu komponen penanda kohesi.

‘Panda is omnivore. They usually eat bamboo.’ (Kalimat 5 dan 6, Paragraf 1) Pada kalimat di atas penggunaan kata ganti they tidak tepat karena pada kalimat sebelumnya dinyatakan bahwa ‘Panda is omnivore.’ Kalimat tersebut jelas menunjukkan bahwa acuan yang digunakan hanyalah seekor panda bukan lebih dari satu ekor panda. Oleh karena itu, kalimat kedua akan menjadi lebih baik jika ditulis ‘It usually eats bamboo.’

4.1.2.2 Analisis Kualitatif pada Pre-Test di Kelas VIII E

Analisis kualitatif teks deskriptif tidak hanya dilakukan terhadap hasil dari peserta didik di kelas VIII C, tetapi juga kelas VIII E. Dalam proses ini dipilih tiga teks deskriptif yang digunakan sebagai sampel dalam pembahasan berikut.

1) Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik VIIIE03

Teks deskriptif pertama adalah teks deskriptif yang ditulis oleh peserta didik VIIIE03. Berikut ini adalah pemaparan dan penjelasan terkait dengan permasalahan yang dialami peserta didik tersebut.

(28)

Teks Deskriptif oleh VIIIE03

Panda

Panda is one of the animals that big and large. They weigh more than 100kg. So if we look from distance they look so big and beautiful. Panda has black and white fur and look so beautiful. Panda came from China. They have two big hands and two big legs.

(1) Tanda baca

Dalam sebuah teks, tanda baca dapat dijadikan acuan bagaimana pembaca memahami ide-ide, bahkan dalam setiap kalimatnya. Oleh karena itu, dalam menulis teks, khususnya teks deskriptif, seorang peserta didik tidak dapat mengabaikannya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap teks peserta didik VIIIE03, ditemukan sebuah kesalahan pada kalimat berikut ini.

‘So if we look from distance they look so big and beautiful.’ (Kalimat 4, Paragraf 1)

Pada kalimat di atas kesalahan terjadi ketika peserta didik tidak meletakkan tanda koma (,) setelah kata so. Menurut Universitas Lincoln dalam modul yang berjudul Punctuation Basics (2013:6), tanda koma (,) dapat digunakan pada co-ordinating conjunction, seperti yet dan so. Oleh karena itu, kalimat tersebut akan menjadi lebih tepat jika ditulis ‘So, if we look from distance they look so big and beautiful’.

(2) Ejaan

Dalam teks yang ditulis oleh peserta didik VIIIE03 tidak ditemukan kesalahan penulisan satu kata pun. Dengan kata lain peserta didik tersebut telah

(29)

menunjukkan ketelitian dalam menulis setiap kata yang dituangkan ke dalam teks deskriptifnya.

(3) Tata Bahasa

Peranan tata bahasa dalam sebuah teks deskriptif juga tidak dapat dilepaskan begitu saja. Jika terdapat kesalahan tata bahasa, ide ataupun kekoherensian teks tersebut dapat menjadi kurang baik. Seiring dengan hal tersebut, berikut ini diuraikan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik VIIIE03 dalam teks deskriptifnya.

Tabel 4.8 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik VIIIE03

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1. Panda is one of the

animals that big and large.

Panda is one of the biggest animals.

Kalimat 1, Paragraf 1 2.

Panda has black and white fur and look so beautiful.

Panda has black and white fur and looks so beautiful.

Kalimat 3, Paragraf 1 3. Panda came from China. Panda comes from China. Kalimat 5, Paragraf 1 Kesalahan pertama ditemukan pada kalimat ‘Panda is one of the animals that big and large.’ Dalam kalimat ini peserta didik ingin menyampaikan bahwa panda merupakan salah satu binatang yang besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya kata big dan large untuk menekankan pernyataan tersebut. Akan tetapi, kalimat yang ditulis oleh peserta didik menjadi kurang efektif. Dengan kata lain, kalimat tersebut akan lebih baik jika diubah menjadi ‘Panda is one of the biggest animals.’

(30)

Kesalahan kedua yang dilakukan adalah kesalahan dalam menggunakan penanda kohesi, yaitu elipsis. Pada kalimat ‘Panda has black and white fur and look so beautiful, peserta didik VIIIE03 sebenarnya hendak menggabungkan dua kalimat berikut.

a) Panda has black and white fur. b) Panda looks so beautiful.

Jika diperhatikan, kesalahan terletak pada penggunaan kata kerja look dalam kalimat yang ditulis oleh peserta didik. Seharusnya peserta didik menulis looks karena acuan yang digunakan hanyalah seekor panda (it). Berdasarkan pola simple present tense, S (she, he, atau it) diikuti oleh kata kerja yang diberikan akhiran –s. Dari kedua kalimat tersebut, peserta dapat menggabungkan menjadi sebuah kalimat menjadi ‘Panda has black and white fur and looks so beautiful’.

Kesalahan terakhir adalah pada penggunaan kata kerja came. Hal ini disebabkan oleh kata kerja came adalah bentuk lampau (past) yang biasa digunakan untuk menyatakan kegiatan yang telah berlalu (seperti simple past). Di pihak lain faktanya adalah panda memang merupakan salah satu binatang endemik yang biasa ditemukan di dalam hutan bambu Cina. Selain itu, Seligson (2012:100--102) menyatakan bahwa jika subjek dalam sebuah kalimat bersifat tunggal seperti panda, maka kata kerja seharusnya berbentuk infinitive disertai dengan akhiran –s. Dengan kata lain, tense yang seharusnya digunakan adalah simple present tense dan kalimat di atas menjadi Panda comes from China.

(31)

(4) Ide

Berdasarkan apa yang telah dituangkan peserta didik VIIIE03 dalam teks deskriptifnya, ditemukan kesalahan yang dapat memengaruhi ide yang ingin disajikan, yaitu dari sisi struktur teksnya. Dilihat dari teks deskriptif secara umum, terdapat dua struktur, yaitu identification dan description, sedangkan peserta didik ini hanya menuliskannya dalam satu paragraf.

Hal lain yang mendukung dalam aspek ide adalah peserta didik dapat menyampaikan lebih dari delapan ide yang relevan dengan keadaan seekor panda sekarang. Hal ini dapat mendukung terciptanya koherensi yang baik pada teks tersebut. Di sisi lain, untuk membuat ide-ide dari sebuah teks deskriptif dapat mendukung satu sama lain, seharusnya peserta didik memperhatikan juga penggunaan tata bahasa yang tepat, seperti kalimat ‘Panda came from China’ yang seharusnya adalah ‘Panda comes from China’.

(5) Kata Ganti

Dalam teks deskriptif yang disusun oleh peserta didik VIIIE03 terdapat dua kesalahan penggunaan kata ganti yang serupa. Berikut ini dipaparkan kesalahan-kesalahan tersebut.

a) Panda is one of the animals that big and large. They weigh more than 100kg. (Kalimat 1 dan 2, Paragraf 1)

b) Panda came from China. They have two big hands and two big legs. (Kalimat 5 dan 6, Paragraf 1)

(32)

Kesalahan pertama dan kedua ini sama-sama terletak pada penggunaan kata ganti they. Seharusnya peserta didik menggunakan kata ganti it karena acuan yang digunakan pada kalimat sebelumnya adalah seekor panda. Oleh karena itu, kalimat tersebut hendaknya ditulis secara berturut-turut, yaitu ‘it weighs more than 100kg’ dan ‘It has two big hands and two big legs’.

2) Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik VIIIE18

Teks deskriptif kedua yang digunakan sebagai sampel adalah teks peserta didik VIIIE18. Berikut ini adalah teks deskriptif peserta didik tersebut.

Teks Deskriptif oleh VIIIE18

Panda

Before I describe about panda, I want tell you that I really love panda. Panda habitat is bamboo forest in China. In China, Panda is used to be their symbol. China’s people belive that Panda can bring them luck. Panda loves interaction with human. It is a tame animal, but if them think that panda in dangerous time panda can change to be a wild animal.

The caracteris tic of panda are panda have big body with soft fur. Panda have two handas, the colour is black and two legs, the colour is black. Stomach’s panda colour is white. Around panda’s eyes, there are black fur out there. It makes panda look like pocket. The unic of panda, panda like roll body in the ground land

Now, Panda is getting lost. So now we have to save them.

(1) Tanda baca

Berdasarkan hasil analisis, ditemukan empat kesalahan dalam menggunakan tanda baca yang dilakukan oleh peserta didik VIIIE18. Berikut ini adalah pemaparan dan penjelasan tentang kesalahan-kesalahan tersebut.

(33)

a) In China, Panda is used to be their symbol. (Kalimat 3, Paragraf 1)

b) China’s people belive that Panda can bring them luck. (Kalimat 4, Paragraf 1)

Pada kalimat pertama dan kedua di atas terdapat kesalahan yang sama, yaitu penggunaan huruf kapital. Peserta didik seharusnya tidak menggunakan huruf kapital pada kata Panda, karena huruf kapital hanya digunakan untuk menunjukkan nama seseorang, nama daerah, institusi, ataupun untuk mengawali sebuah kalimat (menurut Universitas Lincoln dalam modul yang berjudul Punctuation Basics, 2013:4).

c) The unic of panda, panda like roll body in the ground land (Kalimat 6, Paragraf 2)

Pada kalimat ketiga ini kesalahan terjadi akibat tidak adanya tanda titik (.) untuk mengakhiri sebuah kalimat. Berdasarkan modul berjudul Punctuation Basics (2013:5) yang disusun oleh Universitas Lincoln, untuk mengakhiri kalimat, tanda titik (.) harus diletakkan di akhir kalimat. Hal ini terjadi karena tanda titik dapat mempermudah pembaca memahami ide yang ditunjukkan kalimat tersebut dan kalimat-kalimat berikutnya.

d) Now, Panda is getting lost. (Kalimat 1, Paragraf 3)

Kesalahan terakhir juga memiliki kesamaan dengan kesalahan pertama dan kedua. Kata panda pada kalimat di atas pun seharusnya tidak menggunakan huruf kapital karena panda bukanlah nama seseorang atau daerah, melainkan seekor binatang.

(34)

(2) Ejaan

Dalam teks deskriptif yang ditulis oleh peserta didik VIIIE18 ditemukan beberapa kesalahan ejaan. Berikut ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung kesalahan ejaan pada teks tersebut.

a) China’s people belive that Panda can bring them luck. (Kalimat 4, Paragraf 1)

Pada kalimat pertama di atas peserta didik menulis kata belive. Berdasarkan konteks kalimat tersebut, seharusnya peserta didik menulis kata kerja believe yang berarti ‘memercayai’.

b) The caracteris tic of panda are panda have big body with soft fur. (Kalimat 1, Paragraf 2)

Kesalahan ejaan kedua ditemukan saat peserta didik menulis kata caracteris tic. Pada kalimat di atas peserta didik menyampaikan ‘karakteristik-karakteristik seekor panda adalah …’ sehingga kata yang seharusnya ditulis oleh peserta didik adalah kata characteristics.

c) Panda have two handas, the colour is black and two legs, the colour is black. (Kalimat 2, Paragraf 2)

Selanjutnya, peserta didik melakukan kesalahan ketika menggunakan kata benda yang bersifat jamak. Kata handas pada kalimat ketiga tidak tepat dilihat dari konteks kalimat, yakni peserta didik ingin menyampaikan bahwa panda memiliki dua tangan. Oleh karena itu, kata hand untuk tangan jika diubah ke dalam bentuk jamak, maka akan menjadi hands.

(35)

d) The unic of panda, panda like roll body in the ground land (Kalimat 6, Paragraf 2)

Saat menulis kalimat keempat di atas, peserta didik ingin menyampaikan bahwa ‘Keunikan seekor panda adalah ….’, tetapi peserta didik menulis kata unic yang tidak memiliki makna dalam bahasa Inggris. Untuk mengganti kata tersebut, kata yang seharusnya dipilih oleh peserta didik adalah kata ‘uniqueness’.

(3) Tata Bahasa

Dalam menganalisis kalimat-kalimat yang ditulis oleh peserta didik VIIIE18 ditemukan pula kesalahan-kesalahan yang dapat dikategorikan ke dalam tata bahasa. Tabel berikut ini merupakan pemaparan dari kalimat-kalimat yang mengandung kesalahan dari segi tata bahasa.

Tabel 4.9 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik VIIIE18

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1.

Before I describe about panda, I want tell you that I really love panda.

Before I describe panda, I want to tell you that I really love panda.

Kalimat 1, Paragraf 1 2.

China’s people belive that Panda can bring them luck.

Chinese people believe that panda can bring luck.

Kalimat 4, Paragraf 1

3.

It is a tame animal, but if them think that panda in dangerous time panda can change to be a wild animal.

It is a tame animal. However if panda is in dangerous time, it can be angry.

Kalimat 6, Paragraf 1

4.

The caracteris tic of panda are panda have big body with soft fur.

The characteristics of a panda are big body and soft fur.

Kalimat 1, Paragraf 2

5.

Panda have two handas, the colour is black and two legs, the colour is black’

Panda has two hands. It also has two black legs.

Kalimat 2, Paragraf 2

(36)

6. Stomach’s panda colour is white.

Panda’s stomach colour is white.

Kalimat 3, Paragraf 2 7.

The unic of panda, panda like roll body in the ground land

Panda is a unique animal because it likes rolling its body on the ground.

Kalimat 6, Paragraf 2

Pertama, kesalahan terjadi pada kalimat ‘Before I describe about panda, I want tell you that I really love panda’. Kesalahan pertama ditemukan pada penggunaan preposisi about setelah kata kerja describe. Dalam penggunaannya, kata kerja describe tidak diikuti oleh preposisi about, tetapi diikuti sebuah kata benda sebagai objek pada kalimat tersebut. Selanjutnya, ditemukan ketika peserta didik menggunakan kata want. Ketika menggunakan kata kerja want, peserta didik seharusnya menambahkan to sebelum kata kerja lainnya (seperti tell). Oleh karena itu, kalimat tersebut akan menjadi lebih tepat jika diganti menjadi ‘Before I describe panda, I want to tell you that I really love panda’.

Kesalahan kedua ditemukan ketika peserta didik salah menggunakan istilah atau kata. Pada kalimat kedua tersebut peserta didik menulis ‘China’s people’. Dalam konteks ini terdapat kata Chinese yang memiliki arti ‘orang Cina’ yang akan membuat kalimat tersebut menjadi lebih baik.

Kesalahan penyusunan kalimat yang baik dan benar ditemukan pada kalimat ‘It is a tame animal, but if them think that panda in dangerous time panda can change to be a wild animal’. Dengan menggunakan kalimat ini peserta didik VIIIE18 hendak menyampaikan idenya, yakni panda merupakan binatang yang jinak, tetapi jika berada dalam bahaya, panda tetap bisa saja marah. Selain itu, peserta didik juga tidak menggunakan be ‘is’ sebelum menggunakan preposisi in.

(37)

Oleh karena itu, kalimat tersebut akan lebih mudah dimengerti jika ditulis, seperti ‘It is a tame animal. However if panda is in dangerous time, it can be angry’

Selain kesalahan ejaan, kalimat ‘The caracteris tic of panda are panda have big body with soft fur’ juga mengandung kesalahan gramatika. Dalam hal ini, peserta didik seharusnya hanya menyebutkan karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh panda, tanpa membuat sebuah kalimat lain setelah kalimat sebelumnya. Oleh karena itu, kalimat peserta didik VIIIE18 akan lebih baik jika ditulis ‘The characteristics of a panda are big body and soft fur’.

Selanjutnya, kesalahan juga ditemukan dalam teks peserta didik ketika menggunakan kata kerja yang menunjukkan kepunyaan. Pada kalimat ‘Panda have two handas, the colour is black and two legs, the colour is black’, peserta didik seharusnya mengganti kata kerja have menjadi has karena subjek dalam kalimat tersebut adalah tunggal (it). Selain itu, kalimat ini juga kurang efektif karena peserta didik telah menyatakan bahwa kaki panda berwarna hitam. Jadi, kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif jika ditulis ‘Panda has two hands. It also has two black legs’.

Kesalahan tata bahasa juga ditemukan ketika peserta didik menyusun kata-kata untuk menunjukkan kepemilikan. Susunan kata-kata ‘Stomach’s panda colour’ seharusnya ditulis ‘Panda’s stomach colour’ karena yang memilki perut berwarna putih adalah panda, bukan perut yang memilki panda berwarna.

Kesalahan terakhir dalam teks deskriptif peserta didik VIIIE18 adalah penggunaan kalimat yang kurang efektif. Selain mengandung sebuah kesalahan ejaan, kalimat ‘The unic of panda, panda like roll body in the ground land’ juga

(38)

kurang efektif karena peserta didik hanya ingin menyampaikan bahwa panda adalah seekor binatang yang unik karena suka menggulingkan badannya di atas tanah. Oleh sebab itu, kalimat tersebut akan menjadi lebih baik jika peserta didik menulis ‘Panda is a unique animal because it likes rolling its body on the ground’.

(4) Ide

Berdasarkan struktur teks deksriptif yang ditulis oleh peserta didik VIIIE18, teks tersebut dapat dikategorikan cukup baik karena sudah terdapat bagian identification dan description. Bahkan, peserta didik memberikan bagian conclusion yang tentu saja diperbolehkan dalam menulis teks deskriptif, tetapi bersifat opsional.

Hal yang menjadi perhatian adalah bagaimana peserta didik ini menyusun hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai identification dan description. Selain itu, cukup banyaknya kesalahan, baik tata bahasa maupun penggunaan kata ganti, membuat inti teks deskriptif menjadi sulit dipahami. Sebagai contoh, kalimat ‘Stomach’s panda colour is white’ menunjukkan ketidakkoherensiannya karena yang memiliki perut itu adalah seekor panda, bukan perut yang memiliki seekor panda. Oleh karena itu, dalam menulis teks deskriptif, peserta didik VIIIE18 juga perlu memperhatikan koherensi, terutama pada tataran kalimat.

(39)

(5) Kata Ganti

Kata ganti dalam sebuah teks juga perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi alur dari ide-ide yang dituangkan. Tak terkecuali kesalahan-kesalahan penggunaan kata yang ditemukan dalam teks deskriptif peserta didik VIIIE18. Berikut ini adalah pemaparan kesalahan-kesalahan kata ganti yang dilakukan oleh peserta didik VIIIE18.

a) It is a tame animal, but if them think that panda in dangerous time panda can change to be a wild animal. (Kalimat 6, Paragraf 1)

Kesalahan pertama ditemukan ketika peserta didik menggunakan kata ganti them untuk mengacu pada seekor binatang. Berdasarkan konteks kalimat tersebut, peserta didik seharusnya menggunakan kata ganti it yang berfungsi sebagai kata ganti yang dapat diposisikan sebagai subjek sebuah kalimat untuk menggambarkan suatu benda atau seekor binatang. Hal ini penting karena kata ganti them merupakan kata ganti yang digunakan sebagai objek dalam sebuah kalimat dan mengacu pada benda atau binatang yang berjumlah lebih dari satu. Selanjutnya, kesalahan serupa pun ditemukan pada kalimat berikut ini.

b) Now, Panda is getting lost. So now we have to save them. (Kalimat 1 dan 2, Paragraf 3)

Kesalahan kedua ditemukan ketika peserta didik menggunakan kata ganti them. Berdasarkan kalimat yang ditulis sebelumnya, peserta didik menunjukkan bahwa panda yang dimaksud hanyalah seekor. Oleh karena itu, kata ganti yang tepat untuk menggantikan kata ganti them adalah it.

(40)

3) Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik VIIIE24

Teks terakhir yang digunakan sebagai sampel adalah teks deskriptif yang disusun oleh peserta didik VIIIE24. Berikut ini adalah hasil karya peserta didik tersebut berupa sebuah teks deskriptif.

Teks Deskriptif oleh VIIIE24

Panda

Panda famous with it black and white fur. Panda stay in the China. Panda stay in the jungle. It has 2 hand and 2 legs. It hand to use eat. they eat bamboo everyday. they just eat, sleep, eat, sleep. they weight can 100-150kg. Panda is lazy animal.

Panda is bigger animal, because they just eat, sleep. they love it life. they are mamal animals. When given birth, they love they child. Panda has cute eyes and body.

(1) Tanda baca

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap teks peserta didik VIIIE24, ditemukan lima kesalahan serupa. Kesalahan-kesalahan tersebut dikategorikan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital. Berikut ini merupakan pemaparan kesalahan-kesalahan tersebut.

a) they eat bamboo. (Kalimat 6, Paragraf 1) b) they just eat, …. (Kalimat7, Paragraf 1)

c) they weight can 100-150kg. (Kalimat 8, Paragraf 1) d) they love it life. (Kalimat 2, Paragraf 2)

(41)

Walaupun ditemukan dalam lima kalimat, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik VIIIE24 dikategorikan ke dalam sebuah kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan huruf kapital. Dalam bahasa Inggris, huruf kapital digunakan untuk mengawali sebuah kalimat baru, menunjukkan nama orang, daerah, lokasi tertentu, hari, bulan, dan negara. Menurut Universitas Lincoln (2013:4) dalam modulnya yang berjudul Punctuation Basics, huruf kapital digunakan pada huruf pertama sebuah kalimat. Oleh karena itu, kata ganti they pada daftar di atas seharusnya ditulis They karena kata ganti tersebut digunakan untuk mengawali kalimat baru.

(2) Ejaan

Berdasarkan analisis teks deskriptif peserta didik, ditemukan sebuah kesalahan ejaan kata. Berikut ini adalah kalimat yang mengandung kesalahan ejaan.

‘they are mamal animals.’ (Kalimat 3, Paragraf 2)

Dalam kalimat di atas peserta didik sebenarnya ingin menyatakan bahwa para panda merupakan mamalia atau binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya. Dengan kondisi seperti itu, kata yang seharusnya digunakan oleh peserta didik VIIIE24 adalah mammal.

(3) Tata Bahasa

Dalam kalimat bahasa Inggris, peserta didik harus memerhatikan tense yang benar, terutama ketika menulis sebuah teks deskriptif. Hal ini dilakukan agar ide ataupun gagasan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh

(42)

pembaca. Berdasarkan teks deskriptif yang dikumpulkan, peserta didik VIIIE24 melakukan beberapa kesalahan seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 4.10 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik VIIIE24

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1. Panda famous with it black and white fur.

Panda is famous with its black and white fur.

Kalimat 1, Paragraf 1 2. Panda stay in the China. Panda stays in China. Kalimat 2, Paragraf 1 3. Panda stay in the jungle. Panda stays in the jungle. Kalimat 3, Paragraf 1 4. It has 2 hand and 2 legs. It has 2 hands and 2 legs. Kalimat 4, Paragraf 1 5. It hand to use eat. Its hands are used to eat. Kalimat 5, Paragraf 1 6. they weight can

100-150kg.

Their weight can be 100-150kg.

Kalimat 8, Paragraf 1 7. Panda is lazy animals. Panda is a lazy animal. Kalimat 9, Paragraf 1 8. When given birth, they

love they child.

When giving birth, they love their child.

Kalimat 4, Paragraf 2 Kesalahan pertama ditemukan pada kalimat ‘Panda famous with it black and white fur’. Pada kalimat tersebut peserta didik tidak melengkapi kalimatnya dengan be. Penggunaan be merupakan salah satu komponen penting dalam simple present tense karena be dapat menjelaskan kualitas seseorang, benda, ataupun binatang. Pada kalimat tersebut peserta didik hendak menyatakan bahwa panda adalah binatang yang terkenal karena bulu hitam dan putihnya. Oleh karena itu, be yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah is.

(43)

Kesalahan kedua terletak pada penggunaan kata kerja stay. Dalam konteks kalimat kedua di atas, subjek yang diacu adalah seekor panda. Berdasarkan pola simple present tense yang dikemukakan oleh Seligson (2012:100--102), peserta didik seharusnya menambahkan akhiran –s pada kata kerja stay. Selain itu, penggunaan determiner ‘the’ juga tidak tepat karena kata yang mengikutinya adalah nama sebuah negara, yaitu Cina. Dengan demikian, kalimat yang seharusnya dituangkan dalam teks deskriptif peserta didik VIIIE24 adalah Panda stays in China. Tidak berbeda dengan apa yang dilakukan peserta didik dalam menulis kalimat sebelumnya, kesalahan serupa pun dijumpai pada kalimat Panda stay in the jungle. Pada kalimat ini peserta didik seharusnya menulis kata kerja stays.

Kesalahan keempat yang dilakukan oleh peserta didik VIIIE24 adalah penjamakan suatu kata benda. Pada kalimat It has 2 hand and 2 legs, peserta didik seharusnya menggunakan kata hands karena nominal yang digunakan lebih dari satu. Selanjutnya, kesalahan juga ditemukan ketika peserta didik menulis kalimat It hand to use eat. Kategori kesalahan yang ditemukan adalah penggunaan kalimat pasif dan penjamakan suatu kata benda. Dalam kalimat tersebut seharusnya peserta didik menggunakan kata hands karena faktanya panda memiliki dua tangan. Oleh sebab itu, kalimat tersebut akan benar jika diubah menjadi Its hands are used to eat.

Pada kalimat they weight can 100-150kg, peserta didik seharusnya menambahkan kata kerja be karena hal yang disampaikan setelah modal verb

(44)

‘can’ bersifat ciri, bukan suatu aktivitas. Dengan demikian, kalimat tersebut akan menjadi tepat jika ditulis ‘Their weight can be 100-150kg.’

Dalam teks deskriptif peserta didik VIIIE24 juga terdapat kesalahan pada saat peserta didik menulis ‘Panda is lazy animals’. Kesalahan pada kalimat ini terletak pada kata animals karena dengan kalimat ini, peserta didik hanya ingin menyatakan bahwa panda merupakan seekor binatang yang malas. Di sisi lain, kata animals bersifat jamak. Oleh karena itu, kalimat tersebut akan tepat jika diubah menjadi ‘Panda is a lazy animal’.

Kesalahan terakhir terkait dengan tata bahasa yang dilakukan peserta didik terdapat pada kata given. Kata kerja given merupakan past participle yang biasanya digunakan untuk kalimat pasif dan perfect tense. Pada konteks kalimat ini, seharusnya digunakan kata kerja yang berakhiran –ing. Jadi, peserta didik hendaknya memperbaiki kalimat tersebut menjadi When giving birth, they love their child.

(4) Ide

Terkait dengan aspek keempat ini, peserta didik telah berupaya untuk menampilkan teks yang terdiri atas dua paragraf, yaitu bagian identification dan description. Akan tetapi, peserta didik terlihat ragu ketika menuangkan ide-ide, baik yang terkait dengan identification maupun description.

Kesalahan-kesalahan pada tata bahasa juga membuat ide yang ingin disampaikan menjadi tidak utuh. Dengan kata lain, koherensi pada teks ini pun menjadi kurang baik. Kekoherensian dalam teks deskriptif dapat dilihat pada

(45)

kalimat Panda has cute eyes and body. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa ide yang ditampilkan tidak koheren karena ciri mata dan badan seekor panda tentunya berbeda. Pada umumnya panda memiliki badan yang besar (big body).

Selain struktur dan tata bahasa, penggunaan kata ganti juga dapat dijadikan indikator apakah ide yang disampaikan baik karena kata ganti merupakan salah satu indikasi penggunaan penanda kohesi. Selanjutnya ditampilkan beberapa kesalahan dalam penggunaan kata ganti.

(5) Kata Ganti

Kesalahan-kesalahan penggunaan kata ganti atau penanda kohesi yang ditemukan dapat dilihat dalam empat kalimat berikut ini.

a) Panda famous with it black and white fur. (Kalimat 1, Paragraf 1)

b) It has 2 hand and 2 legs. It hand to use eat. (Kalimat 4 dan 5, Paragraf 1) Pada kalimat pertama dan kedua terdapat kesalahan yang serupa ketika peserta didik menggunakan kata ganti it. Pada kedua kalimat tersebut peserta didik ingin menyampaikan bahwa seekor panda memiliki bulu yang berwarna putih dan hitam serta tangannnya digunakan untuk memakan sesuatu. Oleh karena itu, dua kalimat pertama tersebut seharusnya menggunakan kata ganti its yang menyatakan kepemilikan terhadap sesuatu. Dengan kata lain, dua kalimat tersebut seharusnya ditulis ‘Panda is famous with its black and white fur’ dan ‘Its hands are used to eat’. Dalam kalimat berikut ini juga ditemukan kesalahan penggunaan kata ganti yang serupa.

Gambar

Tabel 4.5 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif   Peserta Didik VIIIC05
Tabel 4.6 Kesalahan Tata Bahasa yang ditemukan dalam Teks Deskriptif   Peserta Didik VIIIC14
Tabel 4.7 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta  Didik VIIIC29
Tabel 4.8 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta  Didik VIIIE03
+7

Referensi

Dokumen terkait

Multi Karya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri rotan, sebelumnya perusahaan ini melakukan pengolahan data secara manual namun dengan semakin banyaknya

Her footsteps died away, and Professor Watson looked round the empty control room.. Suddenly he realised that the phones were

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses penilaian penawaran

interpersonal melalui permainan kelompok yang sesuai pada siswa kelas. VIII MTs Al Inayah Bandung tahun

Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan .Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia..

Salah satu jenis bahan tambahan makanan adalah bahan pengawet makanan, yang berfungsi untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian dan perusakan

Lain halnya dengan metode condition based maintenance, penanganan dan perawatan pada mesin dilakukan berdasarkan kondisi dari mesin itu sendiri, jadi perawatan dilakukan

Obyek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah pengaruh transparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan sikap pengelola terhadap