• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teks Deskriptif yang Disusun oleh Peserta Didik VIIIE24

Teks terakhir yang digunakan sebagai sampel adalah teks deskriptif yang disusun oleh peserta didik VIIIE24. Berikut ini adalah hasil karya peserta didik tersebut berupa sebuah teks deskriptif.

Teks Deskriptif oleh VIIIE24

Panda

Panda famous with it black and white fur. Panda stay in the China. Panda stay in the jungle. It has 2 hand and 2 legs. It hand to use eat. they eat bamboo everyday. they just eat, sleep, eat, sleep. they weight can 100-150kg. Panda is lazy animal.

Panda is bigger animal, because they just eat, sleep. they love it life. they are mamal animals. When given birth, they love they child. Panda has cute eyes and body.

(1) Tanda baca

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap teks peserta didik VIIIE24, ditemukan lima kesalahan serupa. Kesalahan-kesalahan tersebut dikategorikan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital. Berikut ini merupakan pemaparan kesalahan-kesalahan tersebut.

a) they eat bamboo. (Kalimat 6, Paragraf 1) b) they just eat, …. (Kalimat7, Paragraf 1)

c) they weight can 100-150kg. (Kalimat 8, Paragraf 1) d) they love it life. (Kalimat 2, Paragraf 2)

Walaupun ditemukan dalam lima kalimat, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik VIIIE24 dikategorikan ke dalam sebuah kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan huruf kapital. Dalam bahasa Inggris, huruf kapital digunakan untuk mengawali sebuah kalimat baru, menunjukkan nama orang, daerah, lokasi tertentu, hari, bulan, dan negara. Menurut Universitas Lincoln (2013:4) dalam modulnya yang berjudul Punctuation Basics, huruf kapital digunakan pada huruf pertama sebuah kalimat. Oleh karena itu, kata ganti they pada daftar di atas seharusnya ditulis They karena kata ganti tersebut digunakan untuk mengawali kalimat baru.

(2) Ejaan

Berdasarkan analisis teks deskriptif peserta didik, ditemukan sebuah kesalahan ejaan kata. Berikut ini adalah kalimat yang mengandung kesalahan ejaan.

‘they are mamal animals.’ (Kalimat 3, Paragraf 2)

Dalam kalimat di atas peserta didik sebenarnya ingin menyatakan bahwa para panda merupakan mamalia atau binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya. Dengan kondisi seperti itu, kata yang seharusnya digunakan oleh peserta didik VIIIE24 adalah mammal.

(3) Tata Bahasa

Dalam kalimat bahasa Inggris, peserta didik harus memerhatikan tense yang benar, terutama ketika menulis sebuah teks deskriptif. Hal ini dilakukan agar ide ataupun gagasan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh

pembaca. Berdasarkan teks deskriptif yang dikumpulkan, peserta didik VIIIE24 melakukan beberapa kesalahan seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 4.10 Kesalahan Tata Bahasa yang Ditemukan dalam Teks Deskriptif Peserta Didik VIIIE24

No. Kesalahan Perbaikan Keterangan

1. Panda famous with it black and white fur.

Panda is famous with its black and white fur.

Kalimat 1, Paragraf 1 2. Panda stay in the China. Panda stays in China. Kalimat 2, Paragraf 1 3. Panda stay in the jungle. Panda stays in the jungle. Kalimat 3, Paragraf 1 4. It has 2 hand and 2 legs. It has 2 hands and 2 legs. Kalimat 4, Paragraf 1 5. It hand to use eat. Its hands are used to eat. Kalimat 5, Paragraf 1 6. they weight can

100-150kg.

Their weight can be 100-150kg.

Kalimat 8, Paragraf 1 7. Panda is lazy animals. Panda is a lazy animal. Kalimat 9, Paragraf 1 8. When given birth, they

love they child.

When giving birth, they love their child.

Kalimat 4, Paragraf 2 Kesalahan pertama ditemukan pada kalimat ‘Panda famous with it black and white fur’. Pada kalimat tersebut peserta didik tidak melengkapi kalimatnya dengan be. Penggunaan be merupakan salah satu komponen penting dalam simple present tense karena be dapat menjelaskan kualitas seseorang, benda, ataupun binatang. Pada kalimat tersebut peserta didik hendak menyatakan bahwa panda adalah binatang yang terkenal karena bulu hitam dan putihnya. Oleh karena itu, be yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah is.

Kesalahan kedua terletak pada penggunaan kata kerja stay. Dalam konteks kalimat kedua di atas, subjek yang diacu adalah seekor panda. Berdasarkan pola simple present tense yang dikemukakan oleh Seligson (2012:100--102), peserta didik seharusnya menambahkan akhiran –s pada kata kerja stay. Selain itu, penggunaan determiner ‘the’ juga tidak tepat karena kata yang mengikutinya adalah nama sebuah negara, yaitu Cina. Dengan demikian, kalimat yang seharusnya dituangkan dalam teks deskriptif peserta didik VIIIE24 adalah Panda stays in China. Tidak berbeda dengan apa yang dilakukan peserta didik dalam menulis kalimat sebelumnya, kesalahan serupa pun dijumpai pada kalimat Panda stay in the jungle. Pada kalimat ini peserta didik seharusnya menulis kata kerja stays.

Kesalahan keempat yang dilakukan oleh peserta didik VIIIE24 adalah penjamakan suatu kata benda. Pada kalimat It has 2 hand and 2 legs, peserta didik seharusnya menggunakan kata hands karena nominal yang digunakan lebih dari satu. Selanjutnya, kesalahan juga ditemukan ketika peserta didik menulis kalimat It hand to use eat. Kategori kesalahan yang ditemukan adalah penggunaan kalimat pasif dan penjamakan suatu kata benda. Dalam kalimat tersebut seharusnya peserta didik menggunakan kata hands karena faktanya panda memiliki dua tangan. Oleh sebab itu, kalimat tersebut akan benar jika diubah menjadi Its hands are used to eat.

Pada kalimat they weight can 100-150kg, peserta didik seharusnya menambahkan kata kerja be karena hal yang disampaikan setelah modal verb

‘can’ bersifat ciri, bukan suatu aktivitas. Dengan demikian, kalimat tersebut akan menjadi tepat jika ditulis ‘Their weight can be 100-150kg.’

Dalam teks deskriptif peserta didik VIIIE24 juga terdapat kesalahan pada saat peserta didik menulis ‘Panda is lazy animals’. Kesalahan pada kalimat ini terletak pada kata animals karena dengan kalimat ini, peserta didik hanya ingin menyatakan bahwa panda merupakan seekor binatang yang malas. Di sisi lain, kata animals bersifat jamak. Oleh karena itu, kalimat tersebut akan tepat jika diubah menjadi ‘Panda is a lazy animal’.

Kesalahan terakhir terkait dengan tata bahasa yang dilakukan peserta didik terdapat pada kata given. Kata kerja given merupakan past participle yang biasanya digunakan untuk kalimat pasif dan perfect tense. Pada konteks kalimat ini, seharusnya digunakan kata kerja yang berakhiran –ing. Jadi, peserta didik hendaknya memperbaiki kalimat tersebut menjadi When giving birth, they love their child.

(4) Ide

Terkait dengan aspek keempat ini, peserta didik telah berupaya untuk menampilkan teks yang terdiri atas dua paragraf, yaitu bagian identification dan description. Akan tetapi, peserta didik terlihat ragu ketika menuangkan ide-ide, baik yang terkait dengan identification maupun description.

Kesalahan-kesalahan pada tata bahasa juga membuat ide yang ingin disampaikan menjadi tidak utuh. Dengan kata lain, koherensi pada teks ini pun menjadi kurang baik. Kekoherensian dalam teks deskriptif dapat dilihat pada

kalimat Panda has cute eyes and body. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa ide yang ditampilkan tidak koheren karena ciri mata dan badan seekor panda tentunya berbeda. Pada umumnya panda memiliki badan yang besar (big body).

Selain struktur dan tata bahasa, penggunaan kata ganti juga dapat dijadikan indikator apakah ide yang disampaikan baik karena kata ganti merupakan salah satu indikasi penggunaan penanda kohesi. Selanjutnya ditampilkan beberapa kesalahan dalam penggunaan kata ganti.

(5) Kata Ganti

Kesalahan-kesalahan penggunaan kata ganti atau penanda kohesi yang ditemukan dapat dilihat dalam empat kalimat berikut ini.

a) Panda famous with it black and white fur. (Kalimat 1, Paragraf 1)

b) It has 2 hand and 2 legs. It hand to use eat. (Kalimat 4 dan 5, Paragraf 1) Pada kalimat pertama dan kedua terdapat kesalahan yang serupa ketika peserta didik menggunakan kata ganti it. Pada kedua kalimat tersebut peserta didik ingin menyampaikan bahwa seekor panda memiliki bulu yang berwarna putih dan hitam serta tangannnya digunakan untuk memakan sesuatu. Oleh karena itu, dua kalimat pertama tersebut seharusnya menggunakan kata ganti its yang menyatakan kepemilikan terhadap sesuatu. Dengan kata lain, dua kalimat tersebut seharusnya ditulis ‘Panda is famous with its black and white fur’ dan ‘Its hands are used to eat’. Dalam kalimat berikut ini juga ditemukan kesalahan penggunaan kata ganti yang serupa.

c) they weight can 100-150kg. (Kalimat 8, Paragraf 1)

d) When given birth, they love they child. (Kalimat 4, Paragraf 2)

Pada kalimat ‘they weight can 100-150kg’ terdapat kesalahan penggunaan kata ganti they. Hal ini disebabkan oleh they yang diletakkan untuk menunjukkan kepemilikan. Faktanya, kata ganti tersebut seharusnya digunakan sebagai subjek kalimat. Akan tetapi, pada kalimat tersebut, peserta didik hendak menyampaikan bahwa berat badan yang dimiliki oleh para panda dapat mencapai 150 kg. Oleh karena itu, kata ganti yang tepat untuk kalimat tersebut adalah their sehingga kalimat tersebut menjadi Their weight can be 100-150kg. Kesalahan serupa pun ditemukan pada kalimat keempat, yaitu penggunaan kata ganti they. Dengan kata lain, kalimat tersebut dapat langsung diubah menjadi When giving birth, they love their child.

4.1.3 Refleksi Hasil Pre-Test di Kelas VIII C dan VIII E

Berdasarkan data pre-test yang ditampilkan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, peserta didik di kelas VIII C dan VIII E memiliki permasalahan yang serupa, terutama pada aspek tata bahasa, ide, kata ganti, tanda baca, dan ejaan. Permasalahan utama adalah bagaimana peserta didik menggunakan kalimat yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Inggris. Permasalahan kedua muncul ketika peserta didik ingin menentukan, mengembangkan, dan menyusun ide agar sesuai dengan struktur teks deskriptif (identification dan description). Selanjutnya, permasalahan muncul pada saat peserta didik menggunakan kata ganti yang dalam hal ini merupakan penanda kohesi. Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap

teks, diketahui bahwa peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memilih dan menggunakan kata ganti yang tepat agar teks mudah dipahami (koherensi). Dua permasalahan yang terakhir adalah penggunaan tanda baca dan penulisan setiap kata yang digunakan.

Jika dilihat nilai rerata dan sebaran nilai peserta didik yang memperoleh nilai 80.00 (KKM mata pelajaran bahasa Inggris kelas VIII), dapat disimpulkan bahwa peserta didik belum terampil dengan baik dalam menulis sebuah teks, khususnya teks deskriptif. Hal yang serupa pun ditemukan pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Swardiani (2007), Ginting dan Sitanggang (2012), Palupi (2013), Javed dkk. (2013), dan Siburian (2013). Secara umum, pada penelitian Swardiani, Ginting dan Sitangang, Siburian, serta penelitian ini ditemukan nilai rerata peserta didik pada pre-test atau tes awal yang menunjukkan bahwa mereka belum cukup terampil dalam menulis teks deskriptif berbahasa Inggris. Selain itu, permasalahan-permasalahan yang dipaparkan pada penelitian Javed dkk. dan Palupi menunjukkan kemiripan yakni pada penelitian ini ditemukan kesalahan dalam aspek tata bahasa, ide, dan kata ganti yang merupakan indikasi penggunaan penanda kohesi. Perbedaan penelitian ini dengan kelima penelitian sebelumnya adalah pada data yang diperoleh karena jumlah kelas yang digunakan pada penelitian ini adalah dua kelas.

Selanjutnya, terkait dengan teori yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan (1976) tentang kohesi, khususnya referensi, sebagian besar peserta didik masih mengalami kesulitan, baik di kelas VIII C maupun VIII E. Penggunaan tata bahasa dan pemaparan ide yang mengindikasikan kekoherensian teks deskriptif

juga menjadi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik, terutama pada tataran kalimat dan seleksi fakta yang digunakan dalam menulis teks deskriptif pada saat pre-test.

Setelah melakukan analisis secara kuantitatif dan kualitatif terhadap teks deksriptif, penentuan kelas mana yang digunakan sebagai experimental group dan control group dilakukan melalui undian atau lottery. Hasil lottery menunjukkan bahwa kelas VIII C menjadi experimental group (dalam pemaparan selanjutnya peserta didik diberikan kode EG), sedangkan VIII E menjadi control group (diberikan kode CG).

4.2 Penggunaan Penanda Kohesi dalam Teks Deskriptif Berbahasa Inggris Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/ 2015 setelah Penerapan Strategi Tell And Show

Setelah melakukan analisis terhadap teks deskriptif peserta didik pada pre-test, baik secara kualitatif maupun kualitatif, analisis juga dilakukan terhadap hasil post-test di experimental group dan control group. Bagian ini diawali dengan pemaparan proses pembelajaran di experimental group dan control group.

4.2.1 Proses Pembelajaran di Experimental Group dan Control Group

Berdasarkan pemilihan secara lottery, ditentukan bahwa kelas VIII C menjadi experimental group yang proses pembelajarannya diintegrasikan dengan strategi tell and show, sedangkan kelas VIII E menjadi control group. Control group ini

diajarkan dengan strategi konvensional guru pengajar bahasa Inggris di kelas tersebut.

Setelah penyelenggaraan pre-test di experimental group, proses pembelajaran menulis teks deskriptif yang diintegrasikan dengan strategi tell and show dilakukan selama empat kali, yaitu pada 11, 12, 25 Februari dan 5 Maret 2015. Di sisi lain, observasi terhadap control group juga dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada 11, 25, 27 Februari dan 4 Maret 2015. Berikut ini adalah perincian dari kegiatan yang dilakukan, baik pada experimental group maupun control group, pada setiap pertemuan.

1) Pertemuan Pertama di Experimental Group (Rabu, 11 Februari 2015)