• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. GAMBARAN UMUM KOMPAS

B. ANALISIS WACANA BERITA KOMPAS

4. Tema: Potensi Daerah yang Masih Minim Perhatian Negara

a. Analisis Struktur Makro

Dalam tema keempat ini, Kompas menyajikan tiga berita.

Menurut Jazali, hampir setiap minggu ada saja turis asing – biasanya dari Amerika dan Eropa – yang menginap 1-2 malam di uma. Ada dua daya tarik di situ: mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai yang eksotis serta menikmati aliran Sungai Butui nan jernih serta dikelilingi pasir dan bebatuan putih di depan uma.

(Korpus 163: Kompas, 20 Agustus 2009) Kehadirannya turis asing juga membuat sejumlah tempat di Mentawai ditumbuhi resor mewah, terutama di kawasan pantai yang memiliki ombak yang baik untuk selancar. Di resor-resor itu turis berduit menikmati eksotisme Mentawai yang terdiri dari 213 pulau sekaligus untuk berselancar.

(Korpus 164: Kompas, 20 Agustus 2009) Namun, berbagai keunggulan itu seolah belum mampu membuat negara untuk melihat Mentawai secara lebih serius. Fasilitas umum seperti kesehatan dan pendidikan di daerah kaya itu umumnya masih terbekalai. Aliran listrik dan jalan amat terbatas.

(Korpus165: Kompas, 20 Agustus 2009)

Potensi wisata yang dimiliki pedalaman Siberut, Mentawai, Sumatera Barat, membuat banyak wisatawan asing sering berkunjung. Namun eksotisme yang disuguhkan suku Mentawai beserta pemadangan alam yang dimilikinya, belum bisa menggugah pemerintah untuk lebih serius memperhatikan dan mengembangkan potensi pariwisata tersebut. Padahal jika hal itu dikembangkan, banyak pihak yang diuntungkan.

Arti pentingnya adalah bahwa “secuil” Pulau Nipah yang tidak terlihat di dalam peta Indonesia itu memiliki nilai strategis di bidang pertahanan. Keberadaan pulau Nipah – yang hampir lenyap saat air laut pasang sebelum direklamasi – menunjukkan betapa penting pulau terluar sebagai titik batas wilayah NKRI, termasuk titik tolak perundingan batas wilayah.

commit to user

147

Menurut Jaya, pemerintah merencanakan mengembangkan tiga zona di Pulau Nipah, yaitu pertahanan, kegiatan ekonomi terbatas, dan konservasi.

(Korpus 167: Kompas, 20 Agustus 2009)

Sebagai salah satu pulau terluar di Indonesia, Pulau Nipah merupakan salah satu simbol pertahanan di batas perairan Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan bagi negara untuk memperhatikan pulau ini dan pulau-pulau lain di tapal batas perairan Indonesia, karena pulau-pulau tersebut memiliki nilai strategis di bidang politik yaitu sebagai penjaga kedaulatan wilayah NKRI. Selain sebagai simbol pertahanan di batas perairan, Pulau Nipah juga memiliki nilai strategis lain yang bisa dikembangkan, yaitu dari segi ekonomi dan konservasi.

Karena kondisi inilah para TKI ilegal yang dideportasi menjadi incaran PJTKI. Mereka dipekerjakan kembali di Sabah. Cara ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan harus mengongkosi pengiriman para calon TKI yang didatangkan seperti dari Nusa Tenggara, Jawa, dan Sulawesi.

(Korpus 168: Kompas, 20 Agustus 2009)

Di perbatasan Kaltim-Malaysia, potensi penghasilan devisa negara melalui pengiriman TKI ke Malaysia cukup banyak, namun banyak juga dari mereka merupakan TKI ilegal. Banyaknya TKI ilegal ini yang kemudian difasilitasi dan dikirim kembali oleh PJTKI.

b. Analisis Superstruktur

Skematik berita-berita Kompas dalam tema keempat rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Tabel III.5 Skematik Tema Keempat

No. Edisi Judul Berita Skematik

1. Kompas, 11 Agustus 2009 Potensi Wisata Mentawai Mendandani Si Cantik Nan

Jenis berita features. Keberadaan lead untuk menggoda pembaca. Bagian awal berisi tentang kehadiran para turis asing untuk menikmati keesoktisan wisata di Butui, Mentawai. Dijelaskan pula tempat-tempat di

commit to user

148

Eksotis… Butui yang mengundang kunjungan para wisatawan asing tersebut. Bagian ending mempertanyakan kehadiran pemerintah untuk lebih memperhatikan Butui yang memiliki potensi eksotis tersebut.

2. Kompas, 12 Agustus 2009 Pulau Nipah Simbol Pertahanan Negara Kepulauan

Jenis berita features. Lead berisi deskripsi tentang Pulau Nipah. Bagian awal dijelaskan keadaaan perairan di perbatasan Pulau Nipah dengan Singapura. Kemudian dijelaskan nilai strategis Pulau Nipah sebagai simbol

pertahanan di wilayah perbatasan. Di bagian akhir berisi diskripsi peran negara untuk lebih memperhatikan pembangunan di pulau-pulau terluar Indonesia. 3. Kompas, 14 Agustus 2009 Nunukan, Kota “Daur Ulang” Untuk Penghasil Devisa

Jenis berita features. Gabungan beberapa lead menjadi awal feature ini. Dilanjutkan

penjelasan kondisi para TKI ilegal yang dideportasi kemudian ditampung PJTKI di Nunukan. Para TKI tersebut kemudian akan dibantu PJTKI untuk melengkapi dokumen- dokumen agar bisa kembali bekerja sebagai TKI di Sabah. Kegiatan “daur ulang” TKI ilegal di Nunukan itu masih subur.

c. Analisis Struktur Mikro

c. 1. Semantik

Berikut analisis semantik yang terbagi dalam 3 elemen yaitu: latar, detil, dan maksud.

c. 1.1. Latar

Penggunaan strategi latar dalam tema keempat rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Kehadiran wisatawan asing ini membuat Jazali memperoleh pemasukan yang lumayan karena setiap rombongan biasa memberinya uang sebelum pergi. Selain itu, juga membuatnya mampu sedikit berbahasa Indonesia, Inggris, dan berhitung.

commit to user

149

Potensi eksotis yang dimiliki pedalaman Siberut mampu mengundang daya tarik turis asing untuk berkunjung ke tempat itu. Bisa mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai dan menikmati indahnya keindahan alam di Mentawai adalah alasan bagi para turis menghabiskan waktu satu hingga dua hari untuk berwisata di Butui, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Dengan kehadiran para turis tersebut, masyarakat Mentawai memperoleh pemasukan. Tidak hanya itu, para turis juga mengajari mereka berbahasa Inggris, Indonesia, dan berhitung. Dengan demikian, keduanya sama-sama diuntungkan. Hal inilah yang menjadi latar pemberitaan Kompas, dimana potensi yang dimiliki Mentawai yang jelas mendatangkan keuntungan seharusnya mendapatkan perhatian dan dikembangkan pemerintah.

Pada 10 Maret 2009, Pemerintah RI dan Singapura menandatangani perjanjian batas wilayah laut di antara kedua negara untuk segmen barat. Perundingan untuk menyepakati batas laut di atas Pulau Nipah. (Kompas, 11/3).

(Korpus 170: Kompas, 12 Agustus 2009) Kesepakatan itu memiliki arti penting bagi Indonesia. Apalagi Indonesia sudah diakui dunia internasional sebagai negara kepulauan (archipelagic state) melalui ratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982 dengan UU No 17/1985 tentang Pengesahan UNCLOS.

(Korpus 171: Kompas, 12 Agustus 2009) Arti pentingnya adalah bahwa “secuil” Pulau Nipah yang tidak terlihat di dalam peta Indonesia itu memiliki nilai strategis di bidang pertahanan. Keberadaan pulau Nipah – yang hampir lenyap saat air laut pasang sebelum direklamasi – menunjukkan betapa penting pulau terluar sebagai titik batas wilayah NKRI, termasuk titik tolak perundingan batas wilayah.

commit to user

150

Pulau Nipah menjadi salah satu pulau terluar Indonesia yang bisa menjadi simbol pertahanan negara dalam menjaga keutuhan negara. Dengan diakuinya Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) melalui ratifikasi UNCLOS tahun 1982 dengan UU N0. 17/1985 tentang Pengesahan UNCLOS, maka Indonesia bisa menjadikan aturan itu sebagai dasar untuk lebih memperhatikan pulau-pulau terluar Indonesia, karena pulau-pulau tersebut sebagai penjaga kedaulatan NKRI. Oleh karena itu perhatian konkret negara dalam mengurus pulau-pulau terluar perlu diwujudkan.

Mereka mendata sebanyak-banyaknya TKI ilegal tersebut. Para petugas PJTKI itu menjadi penjamin untuk mereka yang terdata selama di Nunukan.

(Korpus 173: Kompas, 14 Agustus 2009) Oleh orang-orang yang menjadi penjamin tadi, mereka dibawa ke rumah-rumah yang menjadi tempat penampungan. Dari proses inilah sebagian besar mereka kembali terlibat dalam “daur ulang” untuk bisa masuk lagi ke Sabah menjadi TKI lagi.

(Korpus 174: Kompas, 14 Agustus 2009)

Persoalan TKI ilegal memang cukup familiar bagi negara ini. Hal tersebut juga dialami oleh Nunukan, Kalimantan Timur. Persolaan TKI ilegal yang dideportasi dari Sabah, Malaysia, itulah yang menjadi salah satu peluang PJTKI untuk memfasilitasi mereka agar bisa bekerja lagi sebagai TKI secara ilegal. Fasilitas tersebut seperti penampungan, pemberian pembekalan, dan pengurusan surat-surat untuk kelengkapan TKI. Kegiataan itu lebih menguntungkan bagi PJTKI karena tidak perlu mengeluarkan biaya terlalu besar.

commit to user

151

c. 1.2. Detil

Penggunaan strategi latar dalam tema keempat rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Eksotisme ala Butui tersebut masih ditambah indahnya perjalanan untuk mencapainya, yaitu naik pompang – perahu kayu dengan mesin tempel – selama sekitar 4 jam dari Muara Siberut, ibu kota Kecamatan Siberut Selatan menuju Desa Madobag. Dari Madobag, berjalan kaki sekitar 1,5 jam melalui hutan untuk menuju uma.

(Korpus 175: Kompas, 11 Agustus 2009) Kehadirannya turis asing juga membuat sejumlah tempat di Mentawai ditumbuhi resor mewah, terutama di kawasan pantai yang memiliki ombak yang baik untuk selancar. Di resor-resor itu turis berduit menikmati eksotisme Mentawai yang terdiri dari 213 pulau sekaligus untuk berselancar.

Ombak di kepulauan Mentawai – oleh berbagai organisasi selancar – merupakan terbaik ketiga sejagat setelah Hawaii dan Tahiti.

Di Mentawai, selancar biasanya dilakukan di Pulau Nyangnyang, Karang Majat, Masilok, Botik, dan Mainuk. Puncak kunjungan wisatawan ada di bulan Juli dan Agustus. Saat itu ketinggian ombak di Mentawai mencapai 7 meter.

(Korpus 176: Kompas, 11 Agustus 2009)

Potensi wisata yang dimiliki Pulau Mentawai, Sumatera Barat benar-benar mengundang kunjungan wisata mancanegara. Selain ingin mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai yang eksotis, Kompas memberi keterangan detil mengenai eksotisme yang dimiliki Mentawai. Perjalanan menuju Butui – salah satu daerah di pedalaman Mentawai yang masih kental dengan nuansa kehidupan suku Mentawai – menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Daya tarik tersebut dimana perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 5,5 jam menaiki perahu pompang dan berjalan kaki, disuguhi indahnya pemandangan hutan selama perjalanan. Selain itu, eksotisme juga dimiliki oleh pantai-pantai di Pulau Mentawai dengan suguhan ombak yang oleh berbagai organisasi

commit to user

152

selancar, mengkategorikan ombak di pantai-pantai Pulau Mentawai menjadi terbaik ketiga setelah Hawaii dan Tahiti. Oleh sebab itu daerah pantai di Mentawai bermunculan resor mewah untuk para turis. Dengan beragamnya potensi eksotis yang dimiliki Pulau Mentawai ini, seharusnya pemerintah lebih serius untuk memperhatikan dan memajukan sektor pariwisata di daerah tersebut, bukan membiarkan daerah tersebut berkembang sendiri dengan dengan mengandalkan pengelolaan pihak asing.

Itulah yang menjadi alasan kuat mengapa Pulau Nipah direklamasi sejak 2004. Dari sekian banyak pulau terluar di Indonesia, hanya Pulau Nipah yang direklamasi secara besar-besaran. Pulau Nipah jadi simbol pertahanan di wilayah perbatasan.

Direktur Rawa dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Jaya Murni mengungkapkan, biaya reklamasi Pulau Nipah sejak 2004 mencapai Rp 365 miliar.

Menurut Jaya, pemerintah merencanakan mengembangkan tiga zona di Pulau Nipah, yaitu pertahanan, kegiatan ekonomi terbatas, dan konservasi. Untuk zona pertahanan, pemerintah tetap menempatkan Pos TNI AL dan dermaga TNI AL. untuk zona ekonomi, kemungkinan dibuat tempat transit kapal-kapal tanker untuk pengisian bahan bakar, air, dan kebutuhan pokok. Untuk zona konservasim ditanam tanaman bakau.

(Korpus 177: Kompas, 12 Agustus 2009)

Keberadaan Pulau Nipah di perairan perbatasan Indonesia- Singapura memiliki nilai strategis secara politis. Hal itu karena Pulau Nipah menjadi salah satu simbol pertahanan kedaulatan Indonesia. Korpus 139 dan 140 tentang arti penting Pulau Nipah tersebut, sehingga pemerintah secara besar-besaran mereklamasi keberadaan pulau tersebut. Potensi Pulau Nipah juga tidak hanya sebatas nilai strategis secara politis sebagai penjaga pertahanan kedaulatan NKRI, melainkan juga bisa dikembangkan dari sektor ekonomi dan konservasi. Oleh sebab itu rencana pemerintah untuk

commit to user

153

mengembangkan zona ekonomi terbatas dan konservarium di Pulau Nipah sudah seharusnya segera diwujudkan.

c. 1.3. Maksud

Penggunaan strategi latar dalam tema keempat rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Negara perlu mengatur jangan sampai kekayaan alam ini jatuh ke tangan asing, antara lain membekali kemampuan masyarakat setempat mengelola kawasan mereka. Jika tidak, kekayaan alam Mentawai nan cantik ini sangat mungkin diserahkan pengelolaannya ke tangan asing.

(Korpus 178: Kompas, 11 Agustus 2009)

Dalam korpus di atas, maksud dari pemberitaan Kompas sangat jelas yaitu kehadiran pemerintah untuk mengatur kekayaan alam Mentawai yang bisa dikembangkan dari sektor pariwisata. Selama ini pembangunan pariwisata di Mentawai sudah didahului oleh investor-investor asing dengan mendirikan beberapa resor mewah di pantai-pantai yang ada di Mentawai. Jika pemerintah tidak mengatur dan memanfaatkan dengan baik para investor asing ini, maka tidak menutup kemungkinan pengelolaan pariwisata di Mentawai akan dikuasai pihak asing.

c. 2. Sintaksis

Pengguaan elemen tintaksis Kompas pada tema kedua rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi penggunaan bentuk kalimat dan koherensi.

c. 2.1. Bentuk Kalimat

commit to user

154

Kehadirannya turis asing juga membuat sejumlah tempat di Mentawai ditumbuhi resor mewah, terutama di kawasan pantai yang memiliki ombak yang baik untuk selancar.

(Korpus 179: Kompas, 11 Agustus 2009) Dalam enam bulan terakhir, Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan

mencatat sedikitnya 2.000 orang dipulangkan dari Sabah.

(Korpus 180: Kompas, 14 Agustus 2009)

Kedua korpus di atas menggunakan bentuk kalimat aktif. Pada korpus 179, bentuk kalimat aktif tersebut untuk menunjukkan pihak asing yang mengembangkan potensi pariwisata di Mentawai di tengah minimnya perhatian negara. Hal itu untuk menguatkan bahwa selama ini pemerintah masih membiarkan potensi wisata di pedalaman Siberut dan justru mengandalkan pihak asing dalam pengelolaannya. Padahal seharusnya pemerintah menjadi pengatur pengelolaan pariwisata di wilayah itu agar nantinya tidak jatuh ke tangan asing. Sedangkan Pada korpus 180, bentuk kalimat aktif menjelaskan tugas pemerintah dalam mengurus permasalahan TKI ilegal yang begitu besar di Indonesia.

Selain penggunaan bentuk kalimat aktif, Kompas juga menggunakan bentuk kalimat pasif.

Sejumlah aset di daerah itu juga mulai dikelola orang asing, seperti resor mewah di sejumlah lokasi selancar.

(Korpus 181: Kompas, 11 Agustus 2009) Saat diminta keluar satu per satu dari kapal, tidak ada kegembiraan di wajah para TKI ilegal tersebut. Yang ada hanyalah wajah-wajah kelelahan.

(Korpus 182: Kompas, 14 Agustus 2009)

Pada korpus 181, bentuk kalimat pasif menjelaskan daerah Mentawai yang mulai dikuasai pihak asing. Penduduk setempat tidak bisa mengembangkan potensi wisata tersebut dikarenakan

commit to user

155

minimnya pengetahuan dan modal dalam pengelolaannya. Sedangkan perhatian pemerintah untuk mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut belum optimal sehingga yang terjadi pihak asinglah yang banyak mengambil keuntungan. Sedangkan pada korpus 182, bentuk kalimat pasif menjelaskan para TKI ilegal yang terlibat berbagai masalah sehingga dideportasi ke Indonesia. Penggunaan bentuk kalimat pasif untuk menambah kesan lemahnya para TKI ilegal yang dideportasi seperti makna dari pemberitaan Kompas, dimana tidak ada kegembiraan pada wajah para TKI tersebut.

c. 2.2. Koherensi

Jenis koherensi yang digunakan Kompas pada tema keempat adalah koherensi kondisional.

Eksotisme ala Butui tersebut masih ditambah indahnya perjalanan untuk mencapainya, yaitu naik pompang – perahu kayu dengan mesin tempel – selama sekitar 4 jam dari Muara Siberut, ibu kota Kecamatan Siberut Selatan menuju Desa Madobag. Dari Madobag, berjalan kaki sekitar 1,5 jam melalui hutan untuk menuju uma.

(Korpus 183: Kompas, 11 Agustus 2009) Menurut Jaya, pemerintah merencanakan mengembangkan tiga zona di Pulau Nipah, yaitu pertahanan, kegiatan ekonomi terbatas, dan konservasi. Untuk zona pertahanan, pemerintah tetap menempatkan Pos TNI AL dan dermaga TNI AL. untuk zona ekonomi, kemungkinan dibuat tempat transit kapal-kapal tanker untuk pengisian bahan bakar, air, dan kebutuhan pokok. Untuk zona konservasim ditanam tanaman bakau.

(Korpus 184: Kompas, 12 Agustus 2009)

Dalam strategi koherensi kondisionalnya Kompas menggunakan kata “yaitu” untuk menjelaskan potensi yang dimiliki dua daerah perbatasan di Indonesia, yaitu Mentawai dan Pulau Nipah.

commit to user

156

c. 3. Leksikon

Strategi leksikon dalam tema keempat rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” adalah sebagai berikut:

Ada dua daya tarik di situ: mengalami sendiri kehidupan suku Mentawai yang eksotis serta menikmati aliran Sungai Butui nan jernih serta dikelilingi pasir dan bebatuan putih di depan uma.

(Korpus 185: Kompas, 11 Agustus 2009) Ombaik di kepulauan Mentawai – oleh berbagai organisasi selancar – merupakan terbaik ketiga sejagat setelah Hawaii dan Tahiti.

(Korpus 186: Kompas, 11 Agustus 2009) Namun, pengurusan dokumen TKI di Nunukan sekarang melesu.

(Korpus 187: Kompas, 14 Agustus 2009)

Kata “eksotis” pada korpus 185 digunakan Kompas untuk menggambarkan kehidupan suku Mentawai yang masih memegang teguh adat-istiadat dan budaya setempat, sehingga hal itu menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi dan merasakan secara langsung keseharian kehidupan suku Mentawai. Sedangkan pada korpus 186, Kompas memilih kata “sejagat”. Hal itu memberi kesan lebih menguatkan akan pesona alam yang dimiliki kepulauan Mentawai. Untuk kata “melesu” pada korpus 187 memberi kesan TKI malas dalam mengurus dokumen sebagai persyaratan TKI yang sah untuk bekerja di Malaysia, akibatnya akan muncul lagi persoalan TKI ilegal.

c. 4. Retoris

Pengguaan elemen retoris Kompas pada tema keempat rubrik “Nasionalisme di Tapal Batas” terdiri dari strategi grafis.

commit to user

157

c. 4.1. Grafis

Berikut strategi grafis yang tersaji dalam pemberitaan Kompas:

“Tempat tidur itu untuk para turis. Mereka juga yang membelinya, juga barang lain seperti tas,” kata Aman Jazali, sikerei yang menghuni rumah adat tersebut. Sikerei adalah pemimpin upacara adat.

(Korpus 188: Kompas, 11 Agustus 2009) Pulau seluas sekitar 1,5 hektar saat air laut pasang ini sebelum direklamasi berupa karang saja, tidak berpenghuni, dan nyaris

“tenggelam” bila air laut pasang.

(Korpus 189: Kompas, 12 Agustus 2009) Arti pentingnya adalah bahwa “secuil” Pulau Nipah yang tidak terlihat di dalam peta Indonesia itu memiliki nilai strategis di bidang pertahanan.

(Korpus 190: Kompas, 12 Agustus 2009) Hanya dalam hitungan satu jam, para TKI itu sudah “ludes” dari pelabuhan tersebut.

(Korpus 191: Kompas, 14 Agustus 2009) Tidak heran kegiatan “daur ulang” TKI ilegal di Nunukan masih subur.

(Korpus 192: Kompas, 14 Agustus 2009)

Ada dua macam tanda yang digunakan Kompas untuk menunjukkan strategi grafisnya, yaitu kata yang dicetak miring dan penggunaan tanda (“). Pada korpus 188, kata “sikerei” dicetak miring. “Sikerei” adalah pemimpin upacara adat. Selain Kompas sudah memberikan pengertian pada kata tersebut, namun penandaan pada kata tersebut memberi kesan untuk lebih menunjukan eksotisme kehidupan suku Mentawai yang masih menjunjung tingi adat-istiadat dan budaya setempat.

Sedangkan pada korpus 189, 190, 191, dan 192, Kompas memakai tanda (“) dalam penggunaan strategi grafisnya. Kata “tenggelam” dan “secuil” pada korpus 189 dan 190 memberikan

commit to user

158

kesan meski luas Pulau Nipah kecil tetapi menjadi hal penting sebagai penjaga kedaulatan NKRI, sehingga dibuat agar pulau tersebut jangan sampai tenggelam meski air laut pasang. Sedangkan kata “ludes” menjelaskan bahwa pendataan PJTKI terkait TKI ilegal yang dideportasi Malaysia berlangsung sangat cepat dan segera ditampung untuk kemudian diberikan pembekalan. Pada korpus 192 kata “daur ulang” digunakan Kompas untuk menjelaskan kegiatan pengiriman TKI bermasalah yang dideportasi setelah diberi pembekalan dan pengurusan dokumen-dokumen yang sah sebagai TKI.