• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tentang “Transensus", Atau V.BazaroV “Mengolah” Engels Namun kalau kaum Machis Rusia yang menghendak

Dalam dokumen v i lenin materialisme dan empiriokritisme (Halaman 123-136)

menjadi orang-orang Marxis secara diplomatis menyingkiri satu dari pernyataan Engels yang paling tegas dan paling defenitif, maka pernyataannya yang lain mereka “olah” sama sekali a la Chernov. Betapapun sepinya, betapapun beratnya tugas memperbaiki arti daripada sitiran yang diputar-balikkan, -- tapi daripada tak bisa menghindarkan diri orang yang ingin berbicara tentang kaum Machis Rusia.

Inilah pengolahan atas Engels oleh Bazarov.

Dalam artikel “Tentang Materialisme Historis”** Engels membicarakan tentang kaum agnostikus Inggris (ahli-ahli filsafat aliran Hume) sebagai berikut:

* Catatan penerjemah: aktivitas fenominal – yaitu aktivitas manusia untuk menerima dunia luar dengan pertolongan panca indera.

** Kata pengantar bagi terjemahan ke bahasa Inggris “Perkembangan Sosialisme dari Utopi ke Ilmu” yang diterjemah oleh Engels sendiri ke dalam bahasa Jerman dalam “4 5 ”, XI, 1 (189251893, No.1), S.15 dst. Terjemahan dalam bahasa Rusia – kalau saya tidak salah,

satu5satunya di dalam kumpulan “ ”, hal. 162 dst.

Sitiran diajukan oleh Bazarov dalam “- % 2 3 .” Hal. 64.

121

*

“…….Kaum agnostikus kita setuju bahwa semua pengetahuan kita berdasarkan pada informasi-informasi (Mitteilungen), yang kita terima dengan pertolongan panca –indera kita”………

Maka, kita catat untuk kaum Machis kita bahwa seorang agnostikus (seorang Humeanis) juga bertolak pada perasaan dan tidak mengakui sumber pengetahuan lain yang manapun. Seorang agnostikus – adalah “positivis” asli, menurut pendukung-pendukung “positivisme terbaru”

“ …. Tapi, -- dia (si agnostikus) tambahkan, -- dari mana kita tahu bahwa panca indera kita memberikan kepada kita gambaran ( Abbilder) yang benar daripada benda-benda yang ditanggapinya? Dan, selanjutnya dia memberitahu kepada kita, bahwa ketika dia berkata tentang benda-benda atau sifat-sifat daripada benda-benda itu, maka dia pada kenyataannya memaksudkan bukannya benda-benda itu sendiri atau sifat-sifatnya, tentang mana dia tidak bisa secara pasti mengetahuinya, tapi hanya kenang-kenangan yang diarahkan oleh benda-benda itu pada panca inderanya”…(37).

Dua garis aliran-aliran filsafat yang mana yang dipertentangkan oleh Engels di sini? Satu garis – bahwa panca indera memberikan kepada kita gambaran yang tepat atas benda-benda, bahwa kita tahu benda-benda itu sendiri, bahwa dunia luar berpengaruh pada alat-alat panca indera. Itu – adalah materialisme, terhadap mana tidak setuju kaum agnostikus. Terletak dalam hal yang bagaimanakah hakekat garisnya? Terletak dalam hal, bahwa dia hanya berhenti pada perasaan, dalam hal, bahwa dia hanya berhenti di seberang sini daripada gejala, dengan menolak untuk tahu sesuatu yang “pasti” di luar batas perasaan. Tentang benda-benda itu sendiri (yaitu tentang benda dalam dirinya, tentang “obyek-obyek sebagaimana adanya”, sebagaimana berbicara kaum materialis, dengan tegas tidak bisa tahu – demikianlah pernyataan yang pasti dari kaum agnostikus. Jadi, si materialis dalam perdebatan itu, tentang mana berbicara Engels, menegaskan adanya dan bisa dipahaminya benda dalam dirinya. Seorang agnostikus tidak mengijinkan adanya fikiran itu sendiri tentang benda dalam dirinya, dengan menyatakan bahwa kita secara tegas tidak bisa mengetahui tentangnya.

122

Ada pertanyaan, dengan apakah dibedakan titik tolak seorang agnostikus yang dibentangkan oleh Engels itu dari titik tolak Mach? Dengan istilah “baru” “elemen”? Itu kan betul-betul kekanak-kanakan – untuk berfikir bahwa penderetan istilah-istilah mampu mengubah garis filsafat, bahwa perasaan yang disebut dengan nama “elemen” bukan lagi merupakan perasaan! Atau dengan ide “baru” tentang hal, bahwa elemen-elemen yang itu-itu juga dalam satu hubungan merupakan elemen fisis, di hubungan lain merupakan elemen psykhis? Tapi masakan kalian tidak mencatat bahwa seorang agnostikusnya Engels juga meletakkan “impresi” sebagai ganti “benda-benda itu sendiri”? Berarti, pada kenyataannya, seorang agnostikus juga membedakan “impresi” yang fisis dan yang psykhis! Perbedaannya, sekali lagi, semata-mata hanya dalam pengajuan istilah-istilah. Ketika Mach berkata: benda adalah kompleks-kompleks perasaan, maka Mach – adalah seorang Berkeleianis. Ketika Mach “meralat”: “elemen- elemen” (perasaan) bisa dalam satu hubungan berupa elemen-elemen fisis, sedang dalam hubungan lain berupa elemen-elemen psykhis, maka Mach – seorang agnostikus, seorang Humeanis. Di dalam filsafatnya Mach tidak melangkah lebih jauh dari dua garis itu dana hanya kenaifan yang keterlaluan bisa percaya pada kata-kata orang bingung itu, bahwa dia betul-betul “mengungguli” baik materialisme maupun idealisme.

Engels dengan sengaja dalam pembentangannya tidak mengajukan nama-nama ketika mengkritik wakil-wakil yang tersendiri-sendiri dari Humeanisme (ahli-ahli filsafat professional sangat cenderung untuk menamakan variasi-variasi yang sangat kecil yang diajukan oleh yang ini atau yang itu di antara mereka ke dalam terminologi atau argumentasi, sebagai sistim-sistim yang orisinil) tapi pada seluruh humeanisme. Engels mengkritik bukan bagian-bagian, tapi hakekat, dia mengambil suatu dasar, dalam mana semua pengikut Hume menjauhkan diri dari materialisme, dan oleh karena itu yang tersasar oleh kritik Engels adalah juga Mill, juga Huxley dan juga Mach, kita katakanlah bahwa materi adalah kemungkinan yang tetap daripada perasaan

123

*

(menurut J.S.Mill), atau bahwa materi adalah kompleks-kompleks “elemen-elemen” – perasaan-perasaan yang agak teguh (menurut E.Mach), Humeanisme; kedua titik tolak atau, lebih tepatnya kedua perumusan itu tercaku oleh pembentangan yang dibuat oleh Engels atas agnostisisme: seorang agnostikus tidak berjalan lebih jauh dari perasaan, dengan menyatakan bahwa tidak bisa mengetahui secara pasti tentang asal-usulnya atau orisinilnya dsb. Dan kalau mach memberikan arti yang sangat besar pada perbedaannya demi mill dalam masalah yang kita ajukan tadi, maka itu justru karena Mach cocok dengan ciri-ciri yang diberikan kepada profesor-profesor resmi oleh Engels: Flocknacker, tuan-tuan hanya menjepit kutu, dengan jalan memberikan koreksi kecil-kecilan dan dengan jalan mengubah istilah-istilah dan bukannya meninggalkan titik tolak yang setengah-setengah!

Bagaimana Engels yang materialis, -- (pada permulaan artikelnya, Engels secara terbuka dan tegas mempertentangan materialisme dengan agnostisisme), -- membatah alasan-alasan yang dibentangkan?

“….. Benar, -- katanya, -- itu adalah titik tolak, yang sulit, rupanya, untuk dibantah hanya dengan argumentasi belaka. Namun sebelum orang mulai beragumentasi, mereka sudah berbuat. “Sejak semual sudah ada tindakan”. Dan aktivitas manusia menyelesaikan kesukaran itu jauh sebelum kecerdikan manusia memikirkannya. The proof of the pudding is in the eating (pembuktian bagi pudding, atau percobaan, pemeriksaan atas pudding yalah agar dia dimakan). Pada saat, ketika, menurut sifat-sifat yang kita tanggapi daripada sesuatu barang, kita menggunakan barang itu untuk kita sendiri, -- kita pada saat itu melakukan percobaan yang tanpa salah atas keaslian atau kepalsuan tanggapan panca indera kita. Kalau tanggapan itu adalah palsu, maka juga penafsiran kita tentang kemungkinan penggunaan barang tersebut mutlak akan palsu, dan semua usaha untuk penggunaan semacam itu secara tak terelakkan akan mengarah ke kegagalan. Tapi kalau kita mencapai tujuan kita, kalau kita dapati bahwa sesuatu barang sesuai dengan bayangan kita tentangnya, bahwa dia memberikan hasil sebagaimana yang kita

124

bayangkan atas penggunaannya, -- maka kita memiliki pembuktian positif, bahwa dalam batas-batas itu tanggapan kita tentang sesuatu barang dan sifatnya-sifatnya bertepatan dengan kenyataan yang ada di luar kita”….

Jadi, teori materialis, teori pencerminan obyek-obyek oleh fikiran, dibentangkan di sini dengan penuh kejelasan: di luar kita ada benda-benda. Tanggapan dan bayangan kita – adalah gambaran daripadanya. Pengontrolan atas gambaran-gambaran itu, pemisahan atas yang asli dari yang palsu diberikan oleh praktek. Namun kita mendengarkan Engels agak sedikit lebih jauh (Bazarov di sini menghentikan sitiran dari Engels atau dari Plekhanov, sebab dia, rupanya merasa sia-sia menghormati Engels).

“…….Sedang, kalau sebaliknya, kalau kita telah temukan, bahwa kita telah membuat kesalahan, maka sebagian besar, dalam waktu yang dekat kita bisa menemukan sebab kesalahan; kita temukan bahwa tanggapan yang yang menjadi dasar dari percobaan kita, ataukah dia sendiri tidak sepenuhnya atau dangkal, atau telah berhubungan dengan gasil-hasil tanggapan-tanggapan lain sedemikian rupa, yang tidak bisa dibenarkan oleh kenyataan.”(terjemahan dalam bahasa Rusia dalam “Materialisme Histori” tidak benar). Sampai pada saat, sementara kita sebaik mungkin mengembangkan panca indera kita dan menggunakannya, sementara kita meletakkan aktivitas kita di dalam batas-batas yang diletakkan secara tepat olah tanggapan-tanggapan yang diterima dan digunakan, -- pada saat itu kita akan selalu menemukan bahwa suksesnya aktivitas kita memberikan bukti kecocokan (Ubereinstimmung) tanggapan kita dengan alamiah yang obyektif (gegenstandlich) daripada barang-barang yang ditanggapi. Tidak ada satu kejadianpun, sebetapa kita ketahui sampai saat ini, di mana kiranya kita terpaksa menyimpulkan, bahwa tanggapan panca indera kita yang dikontrol secara ilmiah menghasilkan di dalam kepala kita bayangan-bayangan tentang dunia luar yang menurut alamiahnya berbeda dengan kenyataan, atau antara dunia luar dan tanggapan panca indera atasnya terdapat ketidak cocokan yang khas.

“Tapi di sini muncullah agnostikus Kantianis-baru dan berkata”…(38)

125

*)

Kita tinggalkan sampai lain kali saja analisa atas alasan-alasan Kantianis-baru. Kita catat bahwa orang yang sedikit saja berkenalan dengan masalahnya, atau, bahkan sekedar orang yang berperhatian, tidak bisa tidak mengerti bahwa di sini Engels membentangkan materialisme yang itu-itu juga, yang di mana saja dan kapan saja selalu diperangi oleh semua kaum Machis. Dan lihatlah sekarang cara-cara pengolahan oleh Bazarov atas Engels:

“Di sini Engels, betul-betul, -- tulis Bazarov mengenai sebungkal sitiran yang kita catat tadi, --tampil melawan idealisme Kantianisme”…..

Tidak benar. Bazarov kacau. Di dalam sepotong kutipan yang dia ajukan dan yang secara penuh kita ajukan tidak ada sepatah katapun baik tentang Kantianisme maupun tentang idealisme. Andaikata Bazarov membaca seluruh artikel Engels, maka kiranya dia tidak bisa untuk tidak melihat banwa tentang Kantianisme- baru dan tentang seluruh garis Kant, dibentangkan oleh Engels baru dalam alenea berikutnya, yaitu di tempat dimana kita memotong sitiran kita. Dan andaikata Bazarov secara teliti membaca dan berfikir tentang potongan yang dia sitir sendiri, maka dia tidak bisa untuk tidak tahu bahwa di dalam alasan-alasan kaun agnostikus yang di sini dibantah oleh Engels, sama sekali tidak ada, baik alasan-alasan yang idealis maupun yang Kantianis, sebab idealisme baru mulai muncul hanya ketika ahli filsafat berkata bahwa benda adalah perasan kita; Kantianisme beru mulai muncul ketika ahli filsafat berkata: benda dalam dirinya ada, tapi dia tidak bisa dipahami. Bazarov mencampur adukkan Kantianisme dengan Humeanisme, dan dia mencampur adukkan karena dia yang setengah Berkeleanis dan setengah Humeanis daripada sekte Machis, tidak tahu (sebagaimana secara mendetil akan ditunjukkan di bawah nanti) perbedaan antara oposisi yang secara Humeanis dengan oposisi yang secara materialis terhadap Kantianisme.

“….Namun – wahai! – terus Bazarov,-- argumentasinya menentang filsafat Plekhanov dalam batas-batas tertentu juga sebagai melawan filsafat Kant. Di dalam aliran Plekhanov-Ortodoks, sebagaimana hal itu sudah dicatat Bogdanov, ada kesalahan-kesalahan yang menyedihkan mengenai kesadaran. Bagi Plekhanov, sebagaimana

126

bagi kaum idealis, nampak bahwa segala sesuatu yang bisa dirasakan, yaitu yang disadari, adalah “subyektif” , bahwa bertolak dari fakta yang ada, berarti menjadi seorang solipsis, bahwa kenyataan yang riil bisa ditemukan hanya di luar semua yang secara langsung…….”

Itu sama sekali dalam jiwa Chernov dan yakin akan hal bahwa Liebknecht pernah menjadi seorang Narodnik Rusia sejati! Kalau Plekhanov seorang idelais yang menyimpang dari Engels, maka, mengapa kawan, yang seolah-olah mengikuti Engels, tidak materialis? Bukankah itu betul-betul mistifikasi yang menyedihkan, kawan Bazarov! Dengan kata-kata Machis “yang ada secara langsung” kawan mulai mengacau balaukan perbedaan antara agnostisisme, idealisme dengan materialisme. Kawan mengertilah bahwa “yang ada secara langsung”, “yang ada secara faktis” adalah kebingungan kaum Machis, kaum immanent dan kaum reaksioner lain dalam filsafat, adalah maskarat (arak-arakan bertopeng, Pent.) dalam mana seorang agnostikus (kadang-kadang dalam filsafat Mach juga seorang idealis) berpakaian baju materialis. Bagi seorang materialis “yang ada secara faktis” adalah dunia luar, yang gambarannya berupa perasaan kita. Bagi seorang idealis “yang ada secara faktis” adalah perasaan , di mana dunia luar merupakan “kompleks-kompleks perasaan”. Bagi seorang agnotikus tidak berjalan lebih jauh baik menuju ke pengakuan idealis bahwa dunia dianggap sebagai perasaan. Oleh sebab itu penytaan kawan: “kenyataan secara riil (menurut Plekhanov) bisa ditemukan hanya di luar semua yang ada secara langsung” adalah tanpa arti, yang timbul secara tak terelakkan dari posisi Machis kawan. Tapi kalau kawan bertumpu pada sesuatu posisi yang manapun, salah satu di antaranya pada posisi Machis, maka kawan tak berhak untuk memutar balikkan Engels, ketika kawan membicarakan dia. Sedang dari kata- kata Engels jelas jemelas tampak bahwa bagi seorang materialis kenyataan riil terletak di luar “tanggapan panca indera”, di luar kenangan dan di luar bayangan manusia, sedang bagi seorang agnostikus, keluar dari tanggapan itu tidak mungkin. Bazarov mempercayai Mach, Avenarius dan Schuppe, seolah-olah yang ada “secara langsung” (atau secara faktis) menyatukan Aku yang menanggapi dan alam sekita yang ditanggapi di dalam koordinasi “yang

127

*

tak terpisah” yang dibualkan, dan berusaha secara sembunyi-sembunyi dari pembaca menyelundupkan omong kosong itu pada si materialis Engels.

“….. Cuplikan yang diajukan di atas dari Engels seolah-olah secara sengaja ditulis oleh yang tersebut terakhir tadi, agar supaya dalam bentuk yang populer dan mudah dimengerti menghilangkan kesalah-fahaman idealis itu…..”

Tak sia-sia Bazarov mengikuti aliran Avenarius! Dia melanjutkan mistifikasinya: dengan kedok perjuangan melawan idealisme (tentang mana di sini tidak ada pada Engels) menyelundupkan secara kontrabandis “koordinasi” idealis. Tidak jelek, kawan Bazarov!

“……Kaum agnostikus bertanya: dari mana kita tahu, bahwa rasa subyektif kita memberikan kepada kita gambaran yang benar tentang benda-benda?…….”

Kawan bingung, kawan Bazarov! Engels sendiri tidak berkata dan tidak mengecap musuhnya, kaum agnostikus, untuk mengatakan sesuatu yang tak berarti semacam itu, seperti rasa “subyektif”. Tidak ada rasa-rasa lain, kecuali rasa-rasa manusia, yaitu “yang subyektif”, sebab kita menganalisa dari segi manusia dan bukan dari segi hantu. Kawan sekali lagi mulai menyelipkan Machisme pada Engels: seolah- olah si agnostikus menganggap rasa, lebih tepatnya: perasaan-perasaan hanya perasaan-perasaan yang subyektif, (kaum agnostikus tidak menganggap hal itu), sedang kita bersama dengan Avenarius “mengkordinir” obyek dalam satu hubungan yang tak terpisahkan dengan subyek. Tidak jelek, kawan Bazarov!

“……. Namun apakah yang kalian namakan “hal-hal yang benar”? – tolak Engels. – Yang secara benar yalah apa, yang dibenarkan oleh praktek kita; oleh sebab itu, karena tanggapan panca indera itu tidak “subyektif”, yaitu tidak ngawur, atau khayal, melainkan benar, riil, sebagaimana adanya….”

Kawan bingung, kawan Bazarov! Masalah tentang adanya benda-benda di luar perasaan kita, di luar tanggapan kita, di luar

128

bayangan kita, kawan nanti dengan masalah tentang kriteria ketepatan bayangan kita tentang benda-benda “itu sendiri”, atau lebih tepatnya: kawan memagari masalah pertama dengan masalah kedua. Sedangkan Engels secara langsung dan jelas berkata bahwa dia dibedakan dari si agnostikus bukan hanya oleh keragu-raguannya kaum agnostikus dalam hal ketepatan gambaran, tetapi juga oleh keragu-raguan kaum agnostikus dalam hal, bolehkah berbicara tentang benda-benda sendiri, bolehkah “secara tepat” mengetahui dengan adanya benda-benda itu. Untuk apakah Bazarov membutuhkan penyelundupan semacam itu? Agar supaya menggelapi, membuat bingung masalah dasar bagi materialisme (juga bagi Engels sebagai seorang materialis) tentang adanya benda-benda di luar kesadaran kita yang dengan pengaruhnya pada panca indera kita menimbulkan perasaan-perasaan. Tidak boleh menjadi seorang materialis tanpa memutuskan secara tegas masalah itu, tapi boleh menjadi seorang materialis dengan memiliki bermacam- macaam pandangan atas masalah tentang kriteria ketepatan daripada gambar-gambar yang diberikan kepada kita oleh panca indera.

Bazarov telah terbingungkan lagi, ketika mengecap Engels yang dalam berdebat dengan seorang agnostikus, memiliki perumusan, seolah-olah tanggapan panca indera kita diuji kebenarannya “oleh pengalaman”. Engels tidak memakai dan di sini tidak bisa memakai perkataan itu, sebab Engels tahu bahwa baik si idealis Berkeley, si agnostikus Hume maupun si materialis Diderot mengambil sumber pada kata itu.

“….Dalam batas-batas, di dalam mana kita bersangkut paut dengan benda-benda, bayangan tentang benda-benda dan tentang sifat- sifatnya bertepatan dengan kenyataan yang ada di luar kita. “bertepatan”, -- itu sedikit berbeda dengan “hiroglif”. Bertepatan – itu berarti: di dalam batas-batas ini tanggapan panca indera justru adalah (huruh miring Bazarov) kenyataan yang ada di luar kita….”

Masalahnya berakhir dengan sukses besar! Engels di olah a la Mach, dipanggang dan disuguhkan dengan sous Machis. Hanya juru masak kita yang terhormat saja yang tidak tersumbat tenggorokannya. “Tanggapan panca indera justru adalah kenyataan yang ada di luar kita”!! Itu justru adalah ketidak-masuk-akalan yang fundamentil, kekusutan dan kepalsuan yang fundamentil

129

*

daripada Machisme, darimana bermunculan omongkosong- omongkosong lain daripada filsafat itu dan demi mana Mach dan Avenarius dipeluk oleh kaum immanentis, yaitu kaum reaksioner terkutuk dan pengkhotbah keagamaan. Betapapun V.Bazarov berputar-putar, betapapun dia berkecerdikan, betapapun dia berdiplomasi dengan melangkahi titik-titik yang sensitif, namun bagaimanapun juga akhirnya mengigau dan membeberkan seluruh alamiah Machisme! Berkata: “tanggapan panca indera justru adalah kenyataan yang ada di luar kita” – berarti kembali ke Humeanisme atau bahkan ke Berkeleianisme, yang bersembunyi di dalam kabut “koordinasi”. Itu – adalah kebohongan idealis atau kecerdikan seorang agnostikus, kawan Bazarov, sebab tanggapan panca indera bukannya kenyataan yang ada di luar kita, tapi hanya gambaran dari pada kenyataan itu. Kawan akan berpegangan pada kata Rusia yang ber-dua-arti sovpadat?Kawan akan memaksa pembaca yang kurang mengerti untuk percaya bahwa “sovpadat” di sini berarti “menjadi identik”, dan bukannya “sesuai”? Itu berarti pemalsuan atas Engels a la Mach dengan pemutar balikan atas sitiran, tidak lebih dari itu. Ambillah orisinilnya dalam bahasa Jerman, dan kawan melihat kata “stimmen mit”, yaitu sesuai, se-suara – terjemahan terkahir itu harfiah, sebab Stimme berarti suara. Kata “stimme mit” tidak bisa berarti sovpadat dalam arti: “menjadi identik”. Juga bagi pembaca yang tidak tahu bahasa Jerman, tapi membaca karya-karya Engels dengan setetes perhatian, adalah sungguh jelas, bahwa Engels selalu di sepanjang penelaahannya menjelaskan “tanggapan panca indera” sebagai gambaran (Abbild) daripada kenyataan yang ada di luar kita, bahwa, oleh sebab itu, kata “sovpadat” boleh dipakai dalam bahasa Rusia sungguh-sungguh dalam arti sesuai, sesuara dsb. Mengecap Engels memiliki fikiran bahwa “tanggapan panca indera adalah justru kenyataan yang ada di luar kita”, itu adalah mutiara pemutar balikan Machis, mutiara penyelundupan agnostisme dan idealisme ke dalam materialisme, sehingga Bazarov tidak bisa untuk tidak diakui telah memecahkan semua rekor.

Ada pertanyaan, bagaimana bisa ada orang yang tidak gila, menekankan dengan akal sehat dan ingatan kuat, seolah-olag

130

“tanggapan panca indera (tak ada bedanya dalam batas-batas mana) adalah justru kenyataan yang ada di luar kita. Dia tidak bisa untuk “sovpadat” (dalam arti : menjadi identik) dengan tanggapan panca indera kita, untuk dengan tanggapan panca indera kita berada dalam koordinasi yang tak terpisahkan, untuk menjadi “kompleks elemen- elemen”, yaitu elemen-elemen yang dalam hubungan lain identik dengan perasaan, sebab bumi ada pada saat sebelum ada manusia, sebelum ada alat-alat panca indera, sebelum ada materi yang terorganisir dalam bentuk yang tinggi, di bawah bentuk mana secara jelas kelihatan, meski betapapun sedikitnya, sifat materi yang memiliki perasaan.

Justru di luar situ-lah letak masalahnya bahwa untuk menutupi ketidak-masuk-akalan idealis itu maka diajukan dengan susah payah teori “koordinasi”, “introyeksi”, penemuan baru elemen-elemen dunia yang kita telaah dalam bab pertama. Perumusan Bazarov yang disodorkannya secara tidak sengaja dan kurang hati-hati itu adalah sangat baik dalam arti bahwa dengan jelas menyingkap ketidak-masuk-akalan yang keterlaluan, yang pada orang lain harus digali dari bawah tumpukan hiasan-hiasan tanpa guna yang keprofesoran, yang ilmiah semu, yang picik.

Pujian untuk kawan, kawan Bazarov! Di zaman hidup kawan, kita dirikan monumen: di balik yang satu kita tuliskan ungkapan kawan, sedang pada balik lain : untuk seorang Machis Rusia, yang mengubur Machisme di sekitar kaum Marxis Rusia.

131

*'

Tentang dua point yang disinggung oleh Bazarov dalam sitiran yang diajukan: kriteria praktek dari kaum agnostikus (di antaranya bagi kaum Machis) dan dari kaum materialis dan perbedaan teori cerminan (atau gambaran) dengan teori symbol-simbol (atau hiroglif), kita akan berbicara secara khusus. Sedang sekarang kita lanjutkan sedikit sitiran

Dalam dokumen v i lenin materialisme dan empiriokritisme (Halaman 123-136)