• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN PUSTAKA

Setelah mengidentifikasi satu topik yang dapat dan perlu diteliti barulah peneliti bisa melakukan tinjauan pustaka atas topik tersebut.Tinjauan pustaka memiliki beberapa tujuan utama: menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya (Cooper, 1984; Marshall & Rossman, 2006). Tinjauan ini juga dapat menyediakan kerangka kerja dan tolok ukur untuk mempertegas pentingnya penelitian tersebut, seraya membandingkan hasil-hasilnya dengan penemuan-penemuan lain. Semua atau beberapa alasan ini bisa menjadi dasar bagi peneliti untuk menuliskan literatur-literatur yang relevan ke dalam penelitianya (lihat Miller, 1991 untuk pembahasan lebih jelas mengenai tujuan-tujuan menggunakan literatur dalam penelitian).

Pemanfaatan Pustaka/Literatur

Persoalan lain yang juga penting dipertimbangkan dalam menulis tinjauan pustaka adalah bagaimana menggunakan pustaka/ literatur tersebut dalam proposal penelitian. Terkait hal ini,

ada banyak cara yang bisa diterapkan. Saya menyarankan anda agar meminta pendapat dari pembimbing atau pihak fakultas tentang keinginan mereka terkait dengan penyajian tinjauan pustaka ini. Menurut saya, tinjauan pustaka sebaiknya disajikan secara jelas dan dapat meringkas berbagai literatur yang relevan dengan masalah penelitian; namun, tinjauan pustaka ini jangan sampai terlalu rumit dan komprehensif karena pihak fakultas sangat mungkin akan meminta perubahan-perubahan besar ketika proposal penelitian diajukan. Selain itu, tinjauan pustaka juga jangan terlalu panjang—katakanlah maksimal 20 halaman—namun mampu menunjukkan kepada pembaca bahwa anda benarbenar memahami literatur-literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Pendekatan lain dalam menulis tinjauan pustaka adalah dengan membuat ringkasan detail tentang topik penelitian dan referensi-referensi yang terkait dengan topik ini untuk nantinya dikembangkan kembali dalam bab khusus biasanya dalam bab dua, ―Tinjauan Pustaka,‖ yang mungkin saja membutuhkan 20 hingga 60 halaman lebih.

Tidak seperti dalam disertasi dan tesis, tinjauan pustaka dalam artikel jurnal pada umumnya ditulis secara rngkas. Tinjauan itu biasanya disajikan dalam bagian khusus bertajuk "Bacaan Terkait" setelah Pendahuluan. Ini sudah menjadi pola umum untuk artikel-artikel penelitian kuantitatif dalam jurnal-jurnal ilmiah. Akan tetapi untuk artikel penelitian kualitatif, tinjauan pustaka bisa jadi ditulis secara terpisah, namun tetap berada dalam bagian pendahuluan, atau justru disajikan secara intrinsik di sepanjang penelitian. Singkatnya, bagaimanapun tinjauan pustaka ini ditulis, yang jelas hal ini akan sangat bergantung pada jenis penelitian yang hendak dilakukan, apakah kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan literatur secara konsisten berdasarkan asumsi-asumsi yang berasal dari para partisipan, tidak memberi ruang bagi pandangan pribadi peneliti. Penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan dengan pertimbangkan bahwa penelitian tersebut haruslah eksploratif. Hal ini berarti bahwa peneliti tidak boleh terlalu banyak menulis tentang topik atau populasi yang tengah diteliti. Sebaliknya, peneliti harus berusaha mendengarkan opini partisipan dan membangun pemahaman berdasarkan pada apa yang ia dengar.

Namun demikian, penggunaan literatur dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beragam cara. Untuk penelitian yang berorientasi teoretis, seperti etnografi atau etnografi kritis, literatur-literatur tentang konsep kebudayaan atau teori kritis diperkenalkan terlebih dahulu dalam laporan atau proposal sebagai kerangka kerja orientasi. Namun, untuk penelitian

grounded theory, studi kasus, dan fenomenologi, literatur-literatur jarang sekali digunakan untuk membangun tahap-tahap penelitian secara keseluruhan.

Untuk pendekatan kualitatif yang didasarkan pada opini partisipan, ada beberapa model tinjauan pustaka yang bisa anda pertimbangkan. Saya menawarkan tiga model penempatan, yang berarti tinjauan pustaka bisa anda letakkan dalam ketiga lokasi ini. Model pertama, seperti yang tampak pada Tabel 2.1, peneliti bisa saja memasukkan tinjauan pustaka dalam pendahuluan. Artinya, dengan posisi ini, pustaka/literatur berfungsi untuk menjelaskan latar belakang "teoretis" atas masalah penelitian, seperti siapa saja yang telah menulis mengenai masalah ini, siapa saja yang telah menelitinya, dan siapa saja yang telah menunjukkan upaya-upaya penelitian ke arah itu. Penyajian latar belakang teoretis ini, tentu saja, sangat bergantung pada literatur-literatur atau penelitian-penelitian yang tersedia. Peneliti dapat mencari model seperti ini di berbagai penelitian kualitatif yang menerapkan jenis strategi penelitian yang berbeda-beda.

Model kedua adalah dengan menempatkan tinjauan pustaka di bagian terpisah. Model ini biasanya diterapkan dalam penelitian kuantitatif atau dalam jurnal-jurnal yang berorientasi kuantitatif. Meski demikian, dalam penelitian kualitatif yang berorientasi pada teori seperti etnografi, teori kritis, dan advokasi atau emansipatoris, peneliti juga dapat menempatkan tinjauan pustaka di bagian terpisah.

Model ketiga, peneliti menyertakan bagian khusus, seperti ―Bacaan/Literatur Terkait,‖ di akhir penelitian. Penempatan ini dimaksudkan untuk membandingkan dan membedakan hasil-hasil atau kategori yang muncul dalam penelitian dengan hasil-hasil-hasil-hasil atau kategori-kategori yang terdapat dalam literatur. Model ini banyak dijumpai dalam penelitian grounded theory, dan saya merekomendasikan model ketiga ini karena penelitian grounded theory pada umumnya mengguakan literatur secara induktif.

Tabel 2.1 Menggunakan Literatur dalam Peneitian Kualitatif

Penelitian kuantitatif, di sisi lain, menyertakan sejumlah besar literatur utama di awal penelitian untuk memberikan arahan/petunjuk atas pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis-hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif juga menggunakan literatur untuk mennperkenalkan masalah atau menggambarkan secara detail literatur-literatur sebelumnya dalam bagian khusus berjudul ―Literatur Terkait‖ atau "Tinjauan Pustaka,‖ atau judul-judul yang sejenis. Selain itu, tinjauan pustaka dalam penelitian kuantitatif dapat ditulis untuk memperkenalkan suatu teori suatu penjelasan atas hubungan-hubungan yang diinginkan (lihat Bab 3), menggambarkan teori yang akan digunakan, dan menjelaskan mengapa teori tersebut penting untuk dikaji. Pada akhir penelitian, peneliti meninjau kembali literatur yang ada dan membuat perbandingan antara hasil penelitian dengan penemuan-penemuan yang terdapat dalam literatur. Dalam hal ini, peneliti kuantitatif menggunakan literatur secara deduktif sebagai kerangka kerja untuk merancang rumusan masalah dan hipotesis-hipotesis penelitian.

Model Penggunaan Kriteria Strategi Penelitian yang

sesuai

Tinjuan pustaka disajikan dalam pendahuluan untuk menjelaskan kerangka ―teoritis-kronologis‖ masalah peneitian

Harus ada beberapa literatur yang tersedia

Model ini bisanya digunakan dalam peneitian-penelitian kualitatif, apa pun itu jenis strateginya

Tinjauan pustaka disajikan dalam bagian terpisah dengan judul ―Tinjauan Pustaka.‖

Pendekatan ini lebih disukai oeh pembaca-pembaca yanng sudah terbiasa dan nyaman dengan pendekatan pospositivis tradisional untuk tinjauan pustaka

Pendekatan ini biasanya diterapkan dalam penelitian-penelitian yang menggunakan teori yang sudah kuat di awal penelitian, seperti etnografi dan kajian teori kritis

Tinjauan pustaka disajikan di akhir penelitian. Biasanya berjudu ―Bacaan/Literatur untuk membandingkan dan membedakan hasil penelitian dengan apa yang terdapat dalam literatur.

Pendekatan ini cocok untuk penelitian kualitatif yang bersifat induktif; literatur tidak membimbing dan mengarahkan penelitian, tetapi menjadi pentunjuk dan pembanding atas pola-pola atau kategori-kategori yang diperkenalkan dalam penelitian

Pendekatan ini dapat diterapkan di semua jenis rancangan kuaitatif, tetapi lebih sering diterapkan dalam penelitian grounded theory dimana seseorang dapat

membedakan dan

membandingkan satu teori dengan teori-teori lain yang terdapat dalam literatur

Cooper (1984) menyarankan tinjauan pustaka yang bersifat integratif: peneliti menyimpulkan tema-tema umum yang terdapat dalam literatur. Model ini sering digunakan dalam proposal disertasi dan dalam disertasi itu sendiri. Model kedua yang direkomendasikan Cooper adalah tinjauan pustaka yang bersifat teoretis: peneliti fokus pada teori-teori dalam berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Model ini biasanya banyak muncul dalam artikel-artikel jurnal, yang di dalamnya penulis sering kali menjelaskan teori di bagian pendahuluan. Model terakhir yang disarankan Cooper adalah tinjuan pustaka yang bersifat metodologis: peneliti fokus pada metode-metode dan definisi-definisi. Tmjauan semacam ini biasanya menyajikan ringkasan atas penelitian-penelitian sebelumnya, dan kritik atas kekuatan dan kelemahan metodologis dalam penelitian-penelitian tersebut. Model yang terakhir ini kini sudah jarang ditemukan dalarn tesis dan disertasi.

Dalam penelitian metode campuran, peneliti menerapkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sebelumnya dalam menulis tinjauan pustaka, bergantung pada jenis strategi yang digunakan. Untuk strategi sekuensial, literatur disajikan pada setiap tahapan penelitian dengan tetap konsisten pada metode yang digunakan. Misalnya, jika penelitian dimulai dengan tahap kuantitatif, peneliti boleh jadi memasukkan tinjauan pustaka di awal penelitian yang dapat membantunya membangun logika atas rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Jika penelitian dimulai dengan tahap kualitatif, tinjauan pustaka tidak terlalu ditekankan, yang berarti si peneliti bisa menyajikannya secara detail di akhir penelitian jika pendekatannya berslfat induktif. Jika peneliti menerapkan penelitian konkuren dengan bobot dan prioritas yang seimbang antara data kualitatif dan kuantitatif, peneliti bisa menyajikan literatur secara detail di setiap tahap kualitatif dan kuantitatif. Singkatnya, penggunaan literatur dalam proyek metode campuran sangat bergantung pada strategi dan bobot yang diberikan antara penelitian kualitatif atau kuantitatif.

Saya merekomendasikan beberapa langkah dalam menulis atau menggunakan pustaka untuk penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode campuran.

 Dalam penelitian kualitatif, gunakanlah literatur secara hemat di awal penelitian agar nantinya bisa terbentuk rancangan yang induktif, kecuali jika jenis rancangan yang diinginkan benar-benar membutuhkan orientasi atau petunjuk literatur yang detail di awal penelitian.

 Masih dalam penelitian kualitatif, pertimbangkan pula segmen tempat yang benar-benar sesuai untuk tinjauan pustaka, dan jadikan pembaca sebagai dasar keputusan untuk

pertimbangan ini. Ingatlah opsi-opsi berikut: meletakkan tinjauan pustaka diawal tulisan untuk membantu membangun kerangka masalah penelitian; meletakkan tinjauan pustaka di bagian terpisah atau meletakkan tinjauan pustaka di akhir penelitian untuk membandingkan dan membedakannya dengan hasil penelitian.

 Dalam penelitian kuantitatif, gunakanlah literatur secara deduktif, sebagai dasar untuk merancang rumusan masalah dan hipotesis penelitian.

 Masih dalam proposal penelitian kuantitatif, gunakanlah literatur untuk memperkenalkan penelitian, dan sajikanlah literatur tersebut (tinjauan pustaka) dalam bagian terpisah untuk membandingkan hasil penelitian dengan konsep-konsep yang terdapat dalam literatur.

 Jika tinjauan pustaka diletakkan dalam bagian terpisah, pertimbangkan apakah tinjauan tersebut akan ditulis secara integratif, teoretis, atau metodologis. Praktik yang biasa diterapkan dalam penulisan disertasi pada umumnya adalah tinjauan pustaka secara integratif.

 Dalam penelitian metode campuran, gunakanlah literatur dalam satu pola yang konsisten dengan jenis strategi yang dipilih dan sesuai dengan bobot yang diberikan pada pendekatan kualitatif atau kuantitatif.

Teknik-Teknik Tinjauan Pustaka

Apa pun jenis penelitiannya, ada beberapa proses yang harus dilalui dalam melakukan tinjauan pustaka.

Langkah-Langkah melakukan Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berarti menempatkan dan menyimpulkan kajian-kajian tentang suatu topik tertentu. Kajian-kajian tersebut sering kali berupa studi-studi penelitian (karena anda memang tengah menggarap suatu penelitian), tetapi kajian-kajian ini bisa juga meliputi artikel-artikel atau pemikiran-pemikiran yang memberikan kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik. Ada banyak cara dalam menggarap tinjauan pustaka, tetapi sebagian besar sarjana melakukannya dengan cara yang sistematis untuk menangkap, mengevaluasi, dan menyirnpulkan pustaka/literatur yang ada. Di bawah ini adalah beberapa cara yang saya rekomendasikan untuk anda:

1. Mulailah dengan mengidentifikasi beberapa kata kunci (keywords) penelitian. Langkah ini utamanya pent.ng ketika Anda ingin mencari materi-materi, referensi-referensi, dan bahanbahan pustaka di perpustakaan universitas. Kata kunci ini bisa saja Anda peroleh ketika Anda tengah mengidentifikasi topik penelitian atau bisa jadi berasal dari hasil pembacaan beberapa buku.

2. Setelah kata kunci diperoleh, selanjutnya kunjungi perpustakaan dan mulailah-mencari katalog untuk materi-materi referensi (seperti, jurnal-jurnal dan buku-buku). Namun, kebanyakan perpustakaan saat ini sudah memiliki database terkomputerisasi, dan saya menyarankan Anda fokus terlebih dahulu pada jurnal-jurnal dan buku-buku yang relevan dengan topik penelitian anda. Selain itu, cobalah untuk mencari database-database terkomputerisasi yang telah direview dan direkomendasikan oleh para peneliti ilmu sosial, seperti ERIC, PsycINFO, Sociofile, Social Science Citation Index, Google Schoolar, ProQuest, dan sebagainya. Database-database ini sudah bisa diakses secara online, bahkan beberapa di antaranya sudah tersedia dalam bentuk CD-ROM.

3. Pertama-tama, cobalah menemukan sedikitnya 50 laporan penelitian, seperti artikel-artikel atau buku~uku, yang berhubungan dengan topik penelitian anda. Prioritaskan pencarian pada artikel-artikel jurnal dan buku-buku karena sumber-sumber seperti ini sangat mudah diperoieh. Pastikan apakah artikel-artikel danbuku-buku tersebut tersedia diperpustakaan akademik anda, atau apakah anda perlu meminta bantuan dari pustakawan untuk mengirimkannya, atau apakah Anda harus membelinya di toko buku.

4. Bacalah sepintas sekumpulan artikel atau bab dalam buku, lalu salinlah/gandakanlah bab-bab atau artikel-artikel yang memang relevan dengan topik anda. Dalam proses ini, pastikan apakah artikel ataubab tersebut akan cukup memberi kontribu.si yang memadai untuk tinjauan pustaka Anda

5. Ketika Anda mengidentifikasi beberapa literatur, mulaiIah merancang peta literatur (yang akan dibahas lebih detail pada subbab khusus). Peta literatur (literature map) merupakan sejenis gambar visual yang menampilkan pengelompokan literatur berdasarkan topik penelitian. Peta inilah yang nantinya akan menggambarkan bagaimana penelitian Anda memberikan kontribusi pada literatur-literatur yang ada.

6. Setelah mernbuat peta literatur, buatlah ringkasan dari beberapa artikel yang paling relevan. Ringkasan-ringkasan inilah yang nantinya akan dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka anda.

Masukkanlah referensi-referensi relevan dalam tinjauan pustaka dengan menggunakan petunjuk penulisan yang sesuai, seperti petunjuk American Psychological Association (APA) (APA, 2001) agar anda memiliki referensi yang lengkap untuk digunakan di akhir proposal penelitian.

7. Setelah rnembuat ringkasan dari beberapa literatur yang anda peroleh, kini saatnya membuat tinjauan pustaka, dengan menyusunnya secara tematis atau berdasarkan konsep-konsep penting. Di akhir tinjauan pustaka, utarakan pandangan umum anda tentang tema keseluruhan yang anda peroleh dari literatur-literatur yang ada, lalu jelaskan mengapa penelitian anda benar-benar memiliki kebaruan tersendiri dibandingkan literatur-literatur yang sudah ada.

Database Terkomputerisasi

Dalam proses pengumpulan bahan/materi yang relevan, database terkomputerisasi memberikan akses yang cepat dan mudah. Saat ini, database terkomputerisasi sudah banyak tersedia di berbagai perpustakaan dan menyediakan akses pada ribuan jurnal, makalah seminar, dan materi-materi lain tentang berbagai topik yang berbeda-beda. Perpustakaan akademik di sebagian besar Universitas pada urnumnya juga sudah memiliki database komersial ataupun database-database domain publik. Beberapa database yang akan saya sajikan dalam buku ini memang sedikit, namun database-database ini sudah populer dan menjadi sumber utama yang seriing kali digunakan oleh para peneliti profesional untuk mencari artikel-artikel jurnal dan dokurnen-dokumen lain yang diar.ggap penting.

ERIC (Educational Resources Information center) merupakan perpustakaan digital Qnline gratis yang berisi berbagai penelitian dan informasi yang berhubungan dengan pendidikan. Database yang disponsori oleh Institute of Educational Sciences (IES) Departemen Pendidikan AS ini dapat Anda kunjungi di http://www.erx.ed.gov. ERIC memungkinkan user mengakses sekitar 1,2 juta item yang telah terindeks sejak 1966. Koleksinya meliputi artikel ilmiah, buku, sintesis penelitian, makalah seminar, laporan teknis, undang-undang, dan materi-materi lain yang berhubungan dengan pendidikan. ERIC mengindeks lebih dari 600 jurnal, dan link-link untuk berbagai materi yang full-text. Jika Anda berminat menggunakan ERIC, idenditikasilah deskriptor-deskriptor yang berhubungan dengan topik anda. Deskriptor

merupakan istilah yang digunakan oleh indexer dalam mengategorisasi artikel atau dokumen-dokumen lain. Anda bisa mencari deskriptor ini melalui Thesaurus of ERIC Descriptors (Educational Resources Information, Center, 1975) atau melalui thesaurus online lain. Untuk memperoleh hasil maksimal dari program ERIC, saya merekomendaskan agar anda mencari artikel-artikel ilmiah dan dokumen-dokumen terkini yang berhubungan dengan topik ~^r^lda. Kemudian, lihatlah dengan cermat deskriptor-deskriptor yang digunakan dalam artkel dan dokumen tersebut, lalu lakukan pencarian lain dengan menggunakan islah-istilah yang baru anda temukan ini. Tips ini akan memaksimalkan kemungkinan diperolehnya beberapa artikel yang layak untuk tinjauan pustaka.

Database gratis lain adalah Google Scholar. Database ini memungkinkan anda mencari materi-materi dari berbagai sumber dan disiplin pengetahuan, seperti makalah peer-reviewed, tesis, buku, abstraksi, dan artikel-artikel dari penerbit akademik, kelompok profesional, universitas, dan organisasi-organisasi intelektual yang lain. Artikel-artikel yang terdaftar dalam Google Schoolar pada umumnya dilengkapi dengan link-link yang terhubung dengan abstraksi, artikel-artikel relevan, versi artikel elektronik yang berafiliasi dengan perpustakaan tertentu, website-website relevan, dan sumber-sumber untuk membeli full-fext artikel tersebut.

Selain Google Schoolar, Anda juga bisa memperoleh abstraksi materi ilmu-ilmu kesehatan mealui database PubMed gratis. Database ini merupakan layanan Perpustakaan Nasional Kesehatan AS, yang memiliki lebih dari 17 juta kutipan dari MEDLINE; dan jurnal-jurnal life science yang menerbitkan artikel-artikel biomedis sejak 1950-an (www.ncbi.nlm.nih.gov). PubMed juga memiliki link-link yang terhubung dengan artikel-artikel full-text (yang terdapat di perpustakaan-perpustakaan akademik) dan sumber-sumber lain yang relevan. Untuk mendapatkan hasil pencarian yang maksimal dari PubMed, anda sebaiknya menggunakan MeSH (Medical Subject Hendings), sejenis thesaurus kosakata yang dikontrol oleh Perpustakaan Nasional Kesehatan AS, untuk mengindeks artikel-artikel di MEDLINE/PubMed. Dengan MeSH, anda bisa memperoleh referensi-referensi yang sesuai dengan topik yang Anda cari.

Perpustakaan-perpustakaan akademik saat ini juga sudah memiliki situs-situs berlisensi untuk database-database komersial tertentu. Salah satu situs yang biasanya dimiliki adalah ProQuest (http://proquest.com), yang memungkinkan peneliti mencari berbagai database yang

berbeda-beda. Situs ini, konon, merupakan salah satu tempat penyimpanan konten onine terbesar di dunia. Misalnya, anda bisa mencari ERIC, PsycInfo, Dissertation Abstracts, Periodicals Index, Health and Medical Complete, dan berbagai database spesifik lain (seperti International Index to Black Periodicals), hanya dengan mengakses situs ini. Karena memasukkan berbagai database yang berbeda-beda, tentu saja situs ini bisa menjadi salah satu perangkat pencarian yang dapat anda gunakan sebelum memanfaatkan database-database yang lain.

Database komersial lain yang berlisensi yang sudah banyak dimiliki oleh berbagai perpustakaan akademik adalah Sociological Abstracts (Cambridge Scientific Abstracts, http://www.csa.com). Database ini mengindeks lebih dari 2000 jurnal, makalah seminar, disertasi resensi buku, dan buku-buku terpilih dalam sosiologi, kajian sosial, dan disiplin-disiplin lain yang relevan. Untuk literatur dalam bidang psikologi dan bidang-bidang yang terkait, anda bisa mengakses database komersial psikologi, PsyclNFO (http:// www.apa.org). Database ini mengindeks 2.150 judul jurnal, buku, disertasi dari berbagai negara. Database ini mencakup bidang psikologi serta aspek-aspek psikologis dari disiplin-disiplin yang relevan, seperti kedokteran, psikiater, keperawatan, sosiologi, pendidikan, farmasologi, fisiologi, linguistik, antropologi, bisnis, dan hukum. Database ini memilild Thesaurus of Psychological Index Terms yang dapat dirnanfaatkan untuk mencari istiaah-istiaah penting dalam literatur psikologi.

Database komersial terakhir yang banyak tersedia di perpustakaan adalah Social Sciences Citation Index (SSCI, Web of Knowledge, Thomson Scientific [http://isiwebofknowledge.com]). Database ini mengindeks sekitar 1.700 jurnal yang meliputi 50 disiplin dan juga mengindeks item-item relevan dari lebih 3300 jurnal sains dan teknik. Database ini dapat digunakan untuk mencari artikel-artikel dan pengarang-pengarang yang telah melakukan penelitian mengenai topik tertentu. Database ini terutama berguna ketika anda ingin mencari satu penelitian kunci yang dijadikan awal mula rujukan oleh penelitian-penelitian lain. Dengan demikian, anda bisa membuat daftar referensi secara kronologis yang mendokumentasikan evolusi historis dari suatu gagasan atau penelitian tertentu. Daftar kronologis tersebut bisa jadi sangat membantu dalam melacak perkembangan gagasan-gagasan tentang topik tinjauan pustaka Anda.

Ringkasnya, ada beberapa tips yang saya rekomendasikan jika Anda ingin memanfaatkan database terkomputerisasi ini:

 Gunakanlah database literatur online gratis serta database-database gratis lain yang tersedia di perpustakaan akadernik anda.

 Carilah beberapa database yang berbeda, misalnya Anda harus tetap menggunakan database ERIC meskipun topik penelitian anda tidak terlalu berhubungan dengan pendidikan, atau anda menggunakan PsycINFO meskipun anda merasa topik anda tidak terlalu berkaitan dengan psikologi. Baik ERIC maupun PsycINFO sama-sama memandang pendidikan dan psikologi sebagai istilah umum yang bisa diteliti dengan berbagai topik yang berbeda

 Gunakanlah panduan istilah-istilah untuk mencari artikel yang anda inginkan, seperti thesaurus --jika tersedia.

 Carilah satu artikel yang sangat berkaitan dengan topik anda, lalu lihatlah istilah-istilah penting yang digunakan dalam artikel tersebut, kemudian gunakan istilah-istilah itu untuk men-search literatur lain yang relevan.

 Gunakanlah database-database yang menyediakan akses, link, atau informasi tentang gandaan full-text dari artikel-artikel yang anda inginkan (baik di perpustakaan atau di toko buku) agar anda bisa menghemat lebih banyak waktu untuk mencari gandaan artikel-artikel lni.