THE INFLUENCE OF FAMILY EXPECTATIONS PROGRAM (FEP) IN OVERCOMING POVERTY
TINJAUAN TEORITIS Program Keluarga Harapan (PKH)
Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang harus dipecahkan. Penang- gulangan kemiskinan secara sinergis dan sistematika harus dilakukan agar seluruh warga Negara mampu menikmati kehidupan yang bermartabat. Oleh karena itu, sinergitas seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan.
Program Keluarga Harapan adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Sebagai imbalanya RTSM diwajibkan memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan kesehatan, utamanya bagi balita, anak prasekolah, dan sekolah, anak usia dasar SD dan SMP.
Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai salah satu instrument kebijakan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, diluncurkan oleh pemerintah Indonesia mulai tahun 2007 dan diharapkan berkesenambungan setidaknya sampai tahun 2015. Dalam skema PKH, bantuan akan diberikan kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan sebagai imbalannya RTSM penerima PKH memiliki berbagai kewajiban yang harus dipenuhi khususnya kewajiban kesehatan, pemberian aupan gizi dan imunisasi anak balita, kewajiban menyekolahkan anak kesekolah dasar dan lanjutan (SD-SLTP).
Nashihin mendeinisikan program keluarga harapan (PKH) bantuan (cash transfer) yang diberikan kepada RTSM yang disertai dengan kondisionalitas tertentu. Dengan PKH diharapkan RTSM penerima bantuan memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi termasuk menghilangkan kesengjangan sosial, ketidak bardayaan dan keterangisan
sosial yang selama ini melekat pada diri warga miskin.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mizwar, (2010) yang mendeininisikan Program Keluarga Harapan (PKH) harus benar-benar mampu menghapuskan kemiskinan itu dan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Adapun program keluarga harapan dapat untuk percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus sebagai sarana untuk mengembangkan sistem jaminan sosial bagi mereka yang sangat miskin yang berhak mendapatkan bantuan tunai bersyarat. Dengan PKH diharapkan RTSM penerima bantuan (selanjutnya disebut RTSM) memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan,pendidikan,pangan dan gizi termaksud menghillangkan kesenjangan sosial yang selama ini melekat pada diri warga miskin.
Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki barbagai kewajiban yang harus dipenuhi khususnya kewajiban kesehatan dan pendidikan. Kewajiban yang dimaksud disini adalah pemeriksaan ibu hamil,pemeriksaan kesehatan, pemberian asupan gizi dan imunisai anak balita, kewajiban menyekolahkan anak ke sekolah dasar dan lanjutan (SD s.d SLTP). PKH akan memberi manfaat jangka pendek dan pangjang.
Untuk jangka pendek PKH akan memberikan income effect kepada RTSM melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga. dan untuk jangka panjang memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui peningkatan kualitas kesehatan/ nutrisi, pendidikan dan kapasitas pendapatan anak dimasa depan (price effect
anak keluarga miskin); serta memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya (insurance effect).
Masyarakat Miskin
Suharto mendeinisikan kemiskinan dapat dilihat dari segi pendapatan dalam
316 S U T R I A N I
bentuk uang ditambah dengan keuntungan – keuntungan non material yang diterima oleh seseorang. Secara luas kemiskinan meliputi kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan yang buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan. Menurut Word Health Organization (WHO, 1995) kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan seseorang, dimana pendapatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan mendasar bagi kehidupannya.
Berdasarkan pengertian kemiskinan tersebut, maka yang dikatakan masyarakat miskin adalah masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya (pendidikan, kesehatan) dikarenakan kurangnya pendapatan. Menurut Dwisetiati Indikator masyarakat miskin dapat dilihat dari :
1. Penghasilan rendah berdasarkan standar BPS
2. Ketergantungan pada bantuan pangan 3. Keterbatasan kepemikikan pakaian 4. Tidak mampu membiayai pendidikan 5. Tidak memiliki aset yang dapat dimam-
faatkan hasilnya 6. Kesulitan air bersih
7. Rumah yang kurang dari luas 4 meter persegi
8. Sanitasi lingkungan yang kumuh
Berdasarkan ciri – ciri tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat miskin pada umumnya tidak dapat memenuhi pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan bagi anggota keluarganya, maka berdasarkan asumsi tersebut keberadaan PKH diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kota Lhokseumawe dengan subjek penelitian yaitu para penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Populasi adalah suatu kelompok dari
elemen penelitian, Kuncoro. Metode pengumpulan data dengan jalan mencatat seluruh elemen yang menjadi subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh penerima bantuan PKH Kota Lhokseumawe dengan jumlah empat kecamatan yaitu: kecamatan banda sakti, muara satu, muara dua dan blang mangat..
Sugiyono menyebutkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penentuan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode random sampling (acak random). Sedangkan sampel yang dijadikan dalam penelitian ini sebanyak 45 orang.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan men- gadakan komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dengan pihak terkait. 2. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan men- gajukan sejumlah pertanyaan dalam ben- tuk daftar tertulis yang telah dipersiap- kan kepada responden.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengum- pulan data sekunder dengan cara telaah kepustakaan, yang terdiri dari berbagai literatur dan bahan bacaan (referensi) lainnya, baik berbentuk buku, jurnal, skripsi, tesis, atau artikel yang mendu- kung penelitian ini.
Deinisi Operasional Variabel
Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah program PKH bidang pendidikan dan program PKH bidang kesehatan, sedangkan variabel dependentnya adalah (Y) pengentasan kemiskinan. Pemberian defenisi terhadap operasional variabel yang digunakan dimaksudkan untuk memudahkan dalam menganalisa data dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 317
Program Pemberian Bantuan Pendidikan bagi anak usia sekolah wajib belajar sem- bilan tahun ( SD – SLTP )
2. Program PKH Bidang Kesehatan, adalah Program Pemberian Bantuan untuk Ibu Hamil dan Ibu yang mempunyai balita dengan anak usia sekolah.
3. Pengentasan Kemiskinan, adalah pro- gram pembangunan yang bertujuan mengurangi tingkat kemiskinan pen- duduk melalui berbagai program yang bersifat basic need.
Metode Analisis Data
Untuk mengetahui Pengaruh Program Keluarga Harapan dalam mengatasi kemiskinan di Kota Lhokseumawe digunakan Analisis Regresi Linier Berganda dengan asumsi-asumsi yang digunakan adalah variabel independent dan variabel dependent mempunyai hubungan linier.
Variabel-variabel independent dan variabel dependent mempunyai hubungan linear yang dinyatakan dengan model sebagai berikut:
Y = a +b1x1 +b2x2 + ei Dimana :
Y = pengentasan kemiskinan a = konstanta
b1 = koefesien regresi PKH bidang pendidi- kan
b2 = koefesien regresi PKH bidang kesehat- an
x1 = variabel PKH bidang pendidikan
x2 = variabel PKH bidang kesehatan ei = error term
Dalam penelitian ini dilakukan Analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan data yang berbentuk angka-angka dan menggunakan pendekatan statistik, dan diolah dengan program SPSS Versi 20 (Statistical Package For Social and Science).
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner atau daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden sehingga
perlu dilakukan pengujian atas instrument pengumpulan data tersebut. Uji instrument tersebut dilakukan dengan Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan Uji Asumsi Kalsik.
Pengujian Hipotesis sejauh mana perkembangan kreatiitas dapat dianalisis dengan menguji F (secara simultan). Pengujian uji F bahwa jika Ftest > Ftabel maka menerima hipotesis alternatif (Hi) dan menolak hipotesis nol (Ho) artinya bahwa variabel PKH bidang pendidikan (X1) dan PKH bidang kesehatan (X2) secara bersama- sama berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan (Y).
Sedangkan secara persial digunakan uji t, untuk melihat hubungan antara masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika hasil penelitian dan pengolahan data dijumpai, nilai thitung > ttabel untuk masing-masing faktor, maka faktor PKH bidang pendidikan (X1) dan PKH bidang kesehatan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan (Y).
HASIL PENELITIAN