• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol.14 No.3 Juli 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Vol.14 No.3 Juli 2013"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 1412-968X Volume 14, Nomor 3, Juli 2013

FAKULTAS EKONOMI

Universitas Malikussaleh

JOURNAL OF

Economic

Management

& Business

Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia

I s w a d i 249

Analisis Pengaruh Pembatasan Pemakaian BBM Solar Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan

Studi Kasus pada Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe

Ikramuddin dan Yul Bahri 261

Potensi Zakat pada Nelayan di Wilayah Pusong Kota Lhokseumawe

D a m a n h u r 273

Analisis Capaian Kepuasan Masyarakat Atas Layanan Pegawai Pemerintah Kota Lhokseumawe

Muhammad Nasir 287

Pengaruh Laba, Arus Kas dan Leverage Terhadap Return Saham Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

Nur Afni Yunita dan Rayyan Firdaus 301

The Inluence Of Family Expectations Program (FEP) In Overcoming Poverty in Lhokseumawe

S u t r i a n i 313

Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Pupuk Iskandar Muda di Aceh Utara

Tafriadi dan Ristati 325

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Garmen di Pasar Tradisional Geudong, Aceh Utara

Teuku Zulkarnaen 335

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Usaha Industri Kerajinan Meubel di Kota Lhokseumawe

Umaruddin Usman 347

Kredit Bank Perkreditan Rakyat dan Pengaruhnya pada Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Banda Aceh

(2)
(3)

ISSN: 1412-968X Volume 14, Nomor 3, Juli 2013

FAKULTAS EKONOMI

Universitas Malikussaleh

JOURNAL OF

Economic

Management

& Business

Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia

I s w a d i 249

Analisis Pengaruh Pembatasan Pemakaian BBM Solar Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan

Studi Kasus pada Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe

Ikramuddin dan Yul Bahri 261

Potensi Zakat pada Nelayan di Wilayah Pusong Kota Lhokseumawe

D a m a n h u r 273

Analisis Capaian Kepuasan Masyarakat Atas Layanan Pegawai Pemerintah Kota Lhokseumawe

Muhammad Nasir 287

Pengaruh Laba, Arus Kas dan Leverage Terhadap Return Saham Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

Nur Afni Yunita dan Rayyan Firdaus 301

The Inluence Of Family Expectations Program (FEP) In Overcoming Poverty in Lhokseumawe

S u t r i a n i 313

Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Pupuk Iskandar Muda di Aceh Utara

Tafriadi dan Ristati 325

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Garmen di Pasar Tradisional Geudong, Aceh Utara

Teuku Zulkarnaen 335

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Usaha Industri Kerajinan Meubel di Kota Lhokseumawe

Umaruddin Usman 347

Kredit Bank Perkreditan Rakyat dan Pengaruhnya pada Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Banda Aceh

(4)

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh

Dewan Penasehat/Advisory Board

Rektor Universitas Malikussaleh

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh

Ketua Penyunting/ Chief Editor

Wahyuddin (Chief)

Pengelola Penyunting/Managing Editor

Khairil Anwar (Chief)

Iswadi, Anwar Puteh, Ichsan, Ghazali Syamni, Damanhur, Naufal Bachri, Husaini, Yulbahri

Penasehat Editorial dan Dewan Redaksi/ Editorial Advisory and Review Board

Prof. A. Hadi Ariin (Unimal), Jullimursyida, Ph.D (Unimal), Adi Aif Zakaria, Ph.D (UI), Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI),

Fachruzzaman (UNIB), Erlina, Ph.D (USU), Muhammad Nasir, Ph.D (USK), Sofyan Syahnur, Ph.D (USK), Tafdil Husni, Ph.D (UNAND),

Jeliteng Pribadi, MA (USK),

Sirkulasi & Secretary :

Kusnandar Zainuddin, Fuadi, Karmila, Ismail

Kantor Penyunting/Editorial Ofice

Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941 E-mail : emabis@fe-unimal.org - Hompage: www.fe-unimal.org/jurnal/emabis

Jurnal E-Mabis Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh diterbitkan sejak tahun 2000 sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Malikussaleh nomor SK. No.34/UM.H/KP/2000

Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FE Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe

Dekan : Wahyuddin, Pembantu Dekan I : Khairil Anwar, Pembantu Dekan II: Iswadi,

Pembantu Dekan III : Anwar Puteh, Pembantu Dekan IV : Ichsan

Jurnal E-Mabis terbit 4 kali setahun pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.

ISSN : 1412-968X. keputusan terbit 4 kali setahun mulai Edisi Vol.13 Nomor: 1, Januari 2012

E-MABIS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

(5)

Daftar Isi

Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia

I s w a d i 249

Analisis Pengaruh Pembatasan Pemakaian BBM Solar Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan

Studi Kasus pada Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe

Ikramuddin dan Yul Bahri 261

Potensi Zakat pada Nelayan di Wilayah Pusong Kota Lhokseumawe

D a m a n h u r 273

Analisis Capaian Kepuasan Masyarakat Atas Layanan Pegawai Pemerintah Kota Lhokseumawe

Muhammad Nasir 287

Pengaruh Laba, Arus Kas dan Leverage Terhadap Return Saham Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

Nur Afni Yunita dan Rayyan Firdaus 301

The Inluence Of Family Expectations Program (FEP) In Overcoming Poverty in Lhokseumawe

S u t r i a n i 313

Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Pupuk Iskandar Muda di Aceh Utara

Tafriadi dan Ristati 325

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Garmen di Pasar Tradisional Geudong, Aceh Utara

Teuku Zulkarnaen 335

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Laba Usaha Industri Kerajinan Meubel di Kota Lhokseumawe

Umaruddin Usman 347

Kredit Bank Perkreditan Rakyat dan Pengaruhnya pada Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Banda Aceh

(6)
(7)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 249 JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS

Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 ISSN: 1412 – 968X

Hal. 249-259

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS

INVESTASI, DAN ARUS KAS PENDANAAN

TERHADAP

RETURN

SAHAM PADA PERUSAHAAN

GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

I S W A D I

Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh

The objective of this research is to prove the inluence of operating cash low, investing cash low, and inancing cash low on stock return. This research was conducted at Indonesian Stock Exchange. The data were collected from the Capital Market Reference Center. Data analysis used is multiple linear regression method. The result of the research indicated that operating cash low inluence stock return signiicantly, investing cash low and inancing cash low not inluence stock return signiicantly.

(8)

250 I S W A D I

LATAR BELAKANG

Investasi saham merupakan jenis investasi yang diminati oleh investor. Ada dua keuntungan yang diharapkan investor dari investasi saham yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham sedangkan capital gain merupakan selisih positif antara harga jual dengan harga beli suatu saham. Harga saham merupakan cerminan ekspektasi investor dalam memperoleh keuntungan. Harga saham sering dipertimbangkan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi.

Harga saham di pasar modal selalu berluktuasi. Investor biasanya melakukan analisis saham dalam usaha untuk memperoleh imbal hasil saham yang baik. Salah satu informasi penting yang dibutuhkan oleh investor dalam melakukan analisis saham adalah informasi kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan tercermin pada laporan keuangan sehingga laporan ini dijadikan sumber informasi utama oleh investor.

Husnan (2002:5) menyatakan bahwa “dalam pasar modal yang eisien, harga saham mencerminkan semua informasi publik yang relevan yang tersedia di pasar”. Informasi publik tersebut antara lain adalah laporan arus kas (cash low) yang diterbitkan melalui laporan keuangan. Arus kas merupakan ukuran kinerja keuangan perusahaan yang menggunakan akuntansi arus kas. Investor menggunakan informasi arus kas sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham. Jogianto (2000:96) berpendapat bahwa “Jika Informasi aliran kas lebih diyakini mewakili nilai dari perusahaan dibandingkan informasi laba, maka seharusnya investor yang canggih menggunakan informasi arus kas”.

Arus kas begitu vital karena perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya membutuhkan kas. Gambaran menyeluruh

mengenai penerimaan dan pengeluaran kas hanya bisa diperoleh dari laporan arus kas. Informasi laporan arus kas dapat diukur dengan menggunakan kekuatan hubungan antara arus kas dengan return saham. Penelitian tentang arus kas sudah banyak dilakukan yang diantaranya adalah Triyono dan Jogiyanto (2000) yang sudah memisahkan komponen arus kas menjadi arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan, Daniati dan Suhairi (2006), dan Pamudji dkk (2008) yang hasilnya masih kontradiktif sehingga menarik untuk diteliti kembali. Penelitian ini mengkaji pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap return saham.

Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal Indonesia yang berfungsi untuk memediasi pemindahan dana dari lender ke borrower dengan cara berinvestasi dalam bentuk sekuritas perusahaan go publik. Melalui pasar modal, lender dimungkinkan melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana operasi perusahaan. Dengan investasi ini, pemilik dana mengharapkan return dari investasinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini menguji Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia”. Masalah pokoknya adalah apakah arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham?

TINJAUAN TEORITIS

(9)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 251

setara kas. Schroeder (1995:224) menyatakan arus kas masuk dan arus kas keluar entitas bisnis sangat penting bagi investor dan kreditor. Penyajian informasi arus kas membantu investor untuk memprediksi jumlah kas yang yang dapat didistribusikan sebagai dividen dan untuk mengevaluasi risiko potensial investasi.

Prastowo (2000:120) menyatakan bahwa ada tiga klasiikasi arus kas yaitu:

1. Aktivitas operasi (operating activi-ties) adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang mencakup aktivitas produksi dan pengiriman barang atau penyerahan jasa;

2. Aktivitas investasi (investing activities) mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang serta mem -peroleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang produktif;

3. Aktivitas pendanaan (inancing activities) berkaitan dengan pos-pos hutang jangka panjang dan modal.

Return Saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut Jogianto (2000:142) “return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya”. Sedangkan pengertian return menurut Ang (2001:202) “tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya”. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya di pasar. Komponen return terdiri dari 2 jenis yaitu current income (pendapatan lancar) dan capital gain (keuntungan selisih harga). Current income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periode seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga/jasa giro dan dividen tunai. Dan yang

setara kas adalah saham bonus atau dividen saham yaitu dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat dikonversi menjadi uang kas.

Komponen kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli saham dari suatu instrumen investasi. Capital gain sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangkan di pasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan capital gain. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan.

Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham

Menurut PSAK No.2 (2009:2.4) Arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus kas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Livnat dan Zarowin (1990) menyatakan

kemampuan perusahaan dalam

(10)

252 I S W A D I

penelitian Triyono dan Hartono (2000) membuktikan total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signiikan dengan harga saham, tetapi pemisahan arus ke dalam komponen arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan menunjukkan adanya hubungan yang signiikan dengan harga saham. Pamudji dkk (2008) bahwa arus kas operasi berpengaruh signiikan terhadap return saham.

Menurut PSAK No.2 (2009:2.4) Arus kas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebut serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang produktif. Penelitian yang dilakukan oleh Daniati dan Suahiri (2006) memperoleh hasil adanya pengaruh yang signiikan dan negatif antara arus kas investasi terhadap return saham. Secara teori, semakin tinggi arus kas investasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula return saham.

Menurut PSAK No.2 (2009:2.5) pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi kalim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham umumnya dijelaskan dengan menggunakan signaling theory. Miller dan Rock (1985) dalam Triyono dan Jogiyanto (2000) menyatakan pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari luar karena akan berpengaruh terhadap arus kas operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang. Lebih lanjut Smith (1986) dalam Triyono dan Jogiyanto (2000) berpendapat bahwa berdasarkan teori

keuangan, penerbitan atau penarikan saham biasa akan berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ha1 : Arus kas operasi berpengaruh signii -kan terhadap return saham.

Ha2 : Arus kas investasi berpengaruh signii -kan terhadap return saham.

Ha3 : Arus kas pendanaan berpengaruh sig -niikan terhadap return saham.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa efek Indonesia pada tahun 2009-2011 yang berjumlah 131 perusahaan yang dimuat dalam IDX. Data arus kas tahun 2009 digunakan untuk mengukur perubahan arus kas tahun 2010. Subjek penelitiannya dibatasi pada perusahaan manufaktur karena jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih banyak dibanding sektor-sektor lain, sehingga analisis dalam suatu penelitian dapat menghasilkan simpulan yang dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan perusahaan manufaktur mempunyai kriteria pengungkapan yang lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan lainnya seperti perusahaan perbankan cenderung mempunyai rasio hutang atas modal yang relatif sangat tinggi.

(11)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 253

berturut-turut selama tahun 2009 sampai tahun 2011, dan tersedia harga saham selama periode 2010-2011 secara berturut-turut.

Sumber data penelitian ini merupakan data sekunder, berupa laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan dipublikasikan di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2009 sampai tahun 2011. Sedangkan data harga saham yang digunakan hanya harga tahun 2010 dan 2011 selama event windows

yang ditetapkan. Sumber data penelitian situs BEI yaitu www.idx.co.id.

Variabel Independen 1. Arus kas operasi

Arus kas operasi merupakan aktivitas penghasil utama perusahaan dan aktivitas lain selain investasi dan pendanaan. Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan selisih antara arus kas operasi masuk dengan arus kas operasi keluar. Arus kas operasi diukur melalui perubahan arus kas operasi yang dihitung dengan cara: arus kas operasi perusahaan i pada periode t dikurangi arus kas operasi perusahaan i pada periode t-1 dibagi arus kas operasi perusahaan i pada periode t-1.

2. Arus kas investasi

Arus kas investasi merupakan aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang. Arus kas investasi pada penelitian ini diproksi menggunakan selisih antara arus kas investasi masuk dengan arus kas investasi keluar. Arus kas investasi diukur melalui perubahan arus kas investasi yang dihitung dengan cara: arus kas investasi perusahaan I pada periode t dikurangi arus kas investasi perusahaan i pada periode t-1 dibagi arus kas investasi perusahaan i pada periode t-1.

3. Arus kas pendanaan

Arus kas operasi merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan selisih antara arus kas pendanaan masuk dengan arus kas pendanaan keluar. Arus kas pendanaan diukur melalui perubahan arus kas pendanaan yang dihitung dengan cara: arus kas pendanaan perusahaan i pada periode t dikurangi arus kas pendanaan perusahaan i pada periode t-1 dibagi arus kas pendanaan perusahaan i pada periode t-1.

Variabel dependen

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah return saham. Indikator yang digunakan adalah rata-rata actual return (Rit) yang dihitung mengacu kepada Jogianto (2000:34) dengan rumus :

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda (multiple regression) untuk mencari pengaruh fungsional antara arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk menentukan variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Adapun persamaan yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda sebagai berikut :

(12)

254 I S W A D I

Dimana :

Y = Return saham

β1-4 = Koeisien regresi variabel independen X1 = Arus kas dari aktivitas operasi X2 = Arus kas dari aktiitas investasi X3 = Arus kas dari aktiitas pendanaan α = Konstanta

e = Error term

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik terhadap data yang didapat. Uji asumsi klasik dilakukan agar nilai parameter penduga sahih dan tidak bias. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji: normalitas, multikolinearitas,heteroskedast isitas, dan autokorelasi.

Uji normalitas dilakukan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal. Alat uji yang digunakan adalah graik normal probability plot. Ghozali (2011;161) mengatakan” distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya”. Dengan demikian data dikatakan berdistribusi normal jika menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal.

Uji Multikolinearitas bertujuan me-ngetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel-variabel independen. Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inlation factor (VIF). Menurut Ghozali (2011:106) nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance ≤

0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10.

Uji heteroskesdastisitas bertujuan meng-uji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Menurut Ghozali (2011:139),

heteroskesdastisitas dapat dilihat melalui graik scatterplots antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika pola pada graik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi.

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson (Uji DW). Menurut Ghozali (2011:111) uji DW hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variable lag di antara variable independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : tidak ada autokerelasi ( r = 0) HA : ada autokorelasi ( r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

(13)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 255

signiikansi hitung masing-masing variable lebih kecil dari tingkat signiikansi (α ) 5%, Ha diterima dan H0 ditolak.

HASIL PENELITIAN

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan normal probality plot. Hasil uji normalitas terlihat pada Gambar 1.

Berdasarkan graik tersebut terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan data penelitian ini berdistribusi normal.

Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inlation factor (VIF). Hasil uji multikolonieritas disajikan pada tabel 1 berikut :

Tabel 1

Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

AKO .954 1.048

AKI .986 1.014

AKP .942 1.062

Gambar 1. Normal Probability Plot

(14)

256 I S W A D I

Dari tabel 1 di atas terlihat tidak ada variabel independen yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebi dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini bebas multikolinieritas.

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan graik scatterplots. Hasil uji heteroskesdastisitas dapat dilihat pada Gambar 2.

Dari graik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y sehinnga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi ini.

Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson (Uji DW). Berdasarkan hasil uji autokorelasi didapat nilai DW sebesar 2,132. Nilai DW 2,132 lebih besar dari batas atas (du) 1,70 dan kurang dari (4 – du) 4 – 1,70 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif ataupun negatif.

Hasil Regresi Linear Berganda. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan model yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi uji asumsi klasik. Hasil regresi berganda disajikan pada Tabel 2 berikut:

Berdasarkan hasil pada Tabel 2 di atas maka dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -0.013 + 0,055 X1 + 0,010X2 + 0,008 X3

Dari persamaan regresi linear tersebut dapat dilihat bahwa besarnya nilai konstanta adalah -0.013. Ini berarti bahwa dengan asumsi pada saat variabel independen (arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) bernilai nol maka return saham berada pada posisi -0.013. Jika arus kas operasi meningkat satu persen maka return saham akan meningkat 5,5 persen (0.055) pada kondisi arus kas investasi dan arus kas pendanaan konstan. Jika arus kas investasi meningkat satu persen maka return saham akan meningkat satu persen (0.010) pada kondisi arus kas operasi dan arus kas pendanaan konstan. Jika arus kas pendanaan meningkat satu persen maka maka return saham akan meningkat 0,8 persen (0.008) pada kondisi arus kas operasi dan investasi konstan.

Nilai F dipergunakan untuk melihat tingkat signiikansi hubungan dan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Selanjutnya seberapa besar hubungan dan pengaruh yang signiikan tersebut dilihat dari nilai R (koeisien korelasi). Nilai koeisien korelasi berganda menjelaskan tingkat keeratan

Tabel 2 Hasil Regeresi Berganda

Variabel Independen Koeisien

Regresi Standard of Error thitung Signiikansi

Konstanta -0.013 0.036 -0.350 0.727

Arus Kas Operasi (AKO) X1 0.055 0.023 2.426 0.018 Arus Kas Investasi (AKI) X2 0.010 0.015 0.660 0.511 Arus Kas Pendanaan (AKP)

X3 0.008 0.008 0.951 0.345

R 0.335

R Square 0.112 Adjusted R Square 0.074F 2.955 Sig F 0.038

(15)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 257

hubungan antara variabel dependen dengan independen. Dari analisis diperoleh nilai koeisien korelasi sebesar 0.335 (R = 33,5%). Artinya tingkat keeratan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen lemah.

Nilai R2 atau koeisien determinasi

merupakan ukuran yang menyatakan kontribusi dari variabel independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis) diperoleh R2 (nilai koeisien determinasi)

sebesar 0.112 atau 11,2%. Hal ini menjelaskan bahwa besarnya pengaruh dari return saham dalam perusahaan yang mampu dijelaskan oleh variabel arus kas operasi,arus kas

Pengaruh Arus kas operasi terhadap return saham

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa arus kas operasi (X1) memiliki nilai signiikansi sebesar 0,018 lebih kecil dari α 0,05 yang berarti arus kas operasi (X1) berpengaruh signiikan terhadap return saham. Degan demikian Ha1 diterima. Pengaruh arus kas operasi terhadap return saham sebesar 0.055. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa

mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

Arus kas operasi berpengaruh signiikan terhadap return saham karena arus kas operasi yang positif mencerminkan kinerja atau realitas ekonomi perusahaan yang baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan return saham. Arus kas operasi yang positif juga memberi sinyal ke public bahwa perusahaan akan mengalirkan dividen kepada investor. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Pamudji dkk (2008) dan Triyono dan Hartono (2000) bahwa arus kas operasi berpengaruh signiikan terhadap return saham.

Pengaruh Arus kas investasi terhadap return saham

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa arus kas investasi (X2) memiliki nilai signiikansi sebesar 0,511 lebih besar dari α 0,05 yang berarti bahwa arus kas investasi (X2) tidak berpengaruh signiikan terhadap return saham. Dengan demikian Ha2 ditolak. Pengaruh arus kas investasi terhadap return saham sebesar 0.010. Arus kas investasi tidak berpengaruh signiikan terhadap return saham karena investor tidak tertarik pada arus kas investasi perusahaan. Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan sehingga mengakibatkan penundanaan atau pengurangan pembayaran dividen kepada pemegang saham karena sebagian kas digunakan untuk investasi perusahaan.

Pengaruh Arus kas pendanaan terhadap return saham

(16)

258 I S W A D I

return saham sebesar 0.008. Laporan arus kas pendanaan berisi informasi aktivitas-aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham kemungkinan disebabkan oleh komponen arus kas dari aktivitas pendanaan dianggap tidak memberikan kontribusi terhadap hubungan arus kas pendanaan dengan return saham dan tidak memiliki kandungan informasi yang digunakan bagi investor. Selain hal tersebut, tidak adanya pengaruh yang signiikan ini dapat disebabkan oleh keputusan pendanaan tidak mereleksikan kinerja perusahaan yang dianggap sebagai tolak ukur nilai perusahaan. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Daniati dan Suhairi (2006) bahwa arus kas pendanaan tidak berpengaruh signiikan terhadap return saham.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa hanya arus kas operasi yang berpengaruh

signiikan terhadap return saham sedangkan arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh signiikan terhadap return saham. Arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham mencerminkan kinerja baik perusahaan. Arus kas investasi tidak berpengaruh signiikan terhadap return saham menggambarkan penggunaan kas untuk investasi dapat menunda pembayaran diveiden kepada pemegang saham. Arus kas pendanaan tidak berpengaruh signiikan terhadap return saham karena ini dipandang sinyal buruk bagi investor.

SARAN

(17)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 259

REFERENSI

Ang, Robert. (1997), Pasar Modal Indonesia. Media Soft Indonesia. Jakarta.

Daniati, Ninna dan Suhairi, (2006). “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Darsono dan Ashari, (2005), Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi Yogyakarta.

Ghozali, Imam, (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, Edisi Keenam, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Husnan, Suad, (2002). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi I, BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, (2009), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, PT. Salemba Empat, Jakarta.

Jogianto, Hartono. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi II. BPFE. Yogyakarta.

Livnat, Joshua dan Zarowin, Paul (1990), The Incremental information of Cash Flows Component, Journal of Accounting and Economics, Vol 13.p 25-46

Pamudji, Sugeng, Hariono, dan Hardian, Sinaga (2008) . “Analisis Pengaruh Total Arus Kas, Komponen Arus Kas, Laba Akuntansi Terhadap Return Saham”.Jurnal Ekonomi.

Prastowo, Henry (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.

Schroeder, Richad G and Clark, Myrtle (1995), Accounting Theory; Text and Reading, Fifth Edition, John Willey and Sons Inc, New York

(18)
(19)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 261 JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS

Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 ISSN: 1412 – 968X

Hal. 261-271

ANALISIS PENGARUH PEMBATASAN PEMAKAIAN

BBM SOLAR TERHADAP PENDAPATAN RUMAH

TANGGA NELAYAN

Studi Kasus pada Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti

Kota Lhokseumawe

IKRAMUDDIN DAN YUL BAHRI

Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh

Usage BBM demarcation affect to earnings degradation socialize isherman Gampong Ujong Blang, which can generate impact for condition citizen life and growth specially in area of coastal area in Gampong Ujong Blang, whereabout its resident very drape to live by ishery sector. This research target is to know how usage demarcation inluence BBM of diesel fuel to earnings socialize isherman in Gampong Ujong Blang of Town Lhokseumawe. Result of research obtained by a Coeficient regresi demarcation BBM variable value ( X) equal to - 0,627, its]meaning if demarcation BBM experience of increase 1 times hence the isherman earnings ( Y) will be downhill equal to -62,7 %. value T calculate is equal to 7,109 ( t calculate > t table or 7,109 > 1,991) hence H0 refused and Ha accepted. Its meaning is demarcation BBM have inluence which signiikan to isherman earnings. This matter because of decreasing the isherman activity go sea because lack of fuel for the sea. Better be governmental give more attention to isherman chance in order to all isherman earn competent life.

(20)

262 IKRAMUDDIN DAN YUL BAHRI

LATAR BELAKANG

Nelayan mempunyai peran yang sangat substansial dalam memajukan kehidupan manusia.Mereka termasuk

agent of development yang paling reaktif terhadap perubahan lingkungan.Sifatnya yang lebih terbuka dibandingkan kelompok masyarakat yang hidup di pedalaman, menjadi stimulator untuk menerima perkembangan peradaban yang lebih modern.Dalam konteks yang demikian, timbul sebuah stereotif yang positif tentang identitas nelayan khususnya dan masyarakat pesisir pada umumnya.Pendapatan Rumah Tangga Nelayan sangat bergantung terhadap pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan yang terdapat di lautan.

Pendapatan Rumah Tangga Nelayan secara langsung maupun tidak akan sangat mempengaruhi kualitas hidup mereka, karena pendapatan dari hasil menangkap ikan merupakan sumber pemasukan utama atau bahkan satu-satunya bagi mereka, sehingga besar kecilnya pendapatan akan sangat memberikan pengaruh terhadap kehidupan mereka, terutama kemampuan mereka dalam mengelola lingkungan tempat hidup mereka.

Keberadaan nelayan di Gampong Ujong Blang yang terletak di daerah pantai utara Kota Lhokseumawe membuat Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe menjadi salah satu Gampong yang memiliki karakteristik pesisir sebagai penghasil perikanan. Kenaikan harga-harga kebutuhan melaut terutama harga-harga BBM dan harga perbekalan lainnya dapat menyebabkan terjadinya perubahan Pendapatan Rumah Tangga Nelayan yang memiliki kecenderungan untuk semakin menurun.

Menurunnya pendapatan nelayan di Gampong Ujong Blang ini diduga dengan berkurangnya hasil tangkapan ikan maupun nilai produksi dari hasil tangkapan para nelayan.Penurunan Pendapatan Rumah Tangga Nelayan di Gampong Ujong Blang

ini tidak hanya disebabkan oleh menurunnya nilai produksi perikanan, namun juga diduga dikarenakan semakin meningkatnya biaya operasional dan perbekalan nelayan untuk sekali layar, terutama sejak kenaikan harga BBM khususnya jenis solar.

Subsidi BBM merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan pada sektor perikanan, khususnya untuk nelayan kecil. Kondisi kesejahteraan nelayan akan semakin menurun jika pemerintah gagal dalam perannya sebagai pengambil kebijakan dalam mendorong ekonomi sektor perikanan. Hal ini akan semakin diperburuk dengan berkurangnya aktivitas nelayan untuk melaut akibat iklim yang tidak menentu dan keadaan perikanan yang sudah dieksploitasi penuh.

Bahan bakar minyak menempati posisi yang sangat strategis dalam percaturan masalah perekonomian di semua negara termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena hingga saat ini, manusia belum mampu menciptakan energi alternatif yang diproduksi dalam skala massal yang mampu menggantikan fungsi dan kedudukan BBM. Tidaklah mengherankan jika terjadi perubahan kebijakan pemerintah yang sedikit saja berkaitan dengan BBM, hal itu akan memberikan dampak dan reaksi yang sangat luas dari seluruh lapisan masyarakat.

Pembatasan pemakaian BBM ini dapat berdampak pada penurunan Pendapatan Rumah Tangga NelayanGampong Ujong Blang, yang dapat menimbulkan dampak bagi perkembangan kondisi permukiman dan kehidupan warga di Gampong Ujong Blang khususnya pada kawasan pesisir Gampong Ujong Blang, di mana penduduknya sangat menggantungkan hidup dari sektor perikanan.

TINJAUAN TEORITIS

Pengertian Pertanian Perikanan

(21)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 263

kegiatan bercocok tanam.b) Pertanian dalam arti luas atau pertanian dalam arti ilmiah, yaitu semua kegiatan manusia yang meliputi bercocok tanam, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan, serta pengolahan hasil bumi.Menurut Undang Undang Perikanan No. 31 Tahun 2004, perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dengan suatu sistem bisnis perikanan.

Sedangkan Menurut Irzal dan Wawan (2006:2) dalam Manajemen Agribisnis Perikanan, perikanan berarti semua kegiatan yang berkaitan dengan ikan, termasuk memproduksi ikan, baik melalui penangkapan maupun budidaya dan atau mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pangan sumber protein dan non pangan.

Lackey dalam Akhmad Fauzi (2010:16) yang mengartikan perikanan sebagai suatu sistem yang terdiri dari tiga komponen yakni biota perairan, habitat biota, dan manusia sebagai pengguna sumber daya tersebut. Setiap komponen tersebut akan mempengaruhi performa perikanan.

Pengertian Nelayan

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan (UndangUndang Republik Indonesia No. 31 Tahun 2004).Desa pantai (laut) ditandai dengan kondisi daerahnya langsung berhadapan dengan lautan, maka masyarakat yang berdiam di daerah tersebut pada umumnya mempunyai sumber penghidupan dari hasil laut. Masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dan berpenghasilan dari hasil laut disebut sebagai nelayan.Nelayan merupakan salah satu dari kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas usaha dengan mendapat penghasilan bersumber dari kegiatan nelayan itu sendiri.Nelayan sering juga disebut dengan Rumah Tangga

Perikanan.

Sedangkan Statistik Perikanan PPN mendeinisikan nelayan sebagai orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya termasuk ahli mesin dan juru masak yang bekerja di atas kapal atau perahu penangkap ikan.

Menurut Manurung (2000:19)Masyarakat desa pantai, terutama masyarakat nelayan tergolong masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah dan lebih rendah dari pendapatan petani di desa sekitarnya. Para nelayan di Gampong Ujong Blang rata-rata memiliki tingkat pendapatan yang minim, hal ini dikarenakan berkurangnya aktivitas nelayan (melaut) yang disebabkan oleh pembatasan BBM. Secara langsung hal ini mengakibatkan menurunnya tingkat kesejahteraan nelayan tersebut.

Dahuri (1999:17) mengatakan sementara itu tingkat kesejahteraan para pelaku perikanan (nelayan) pada saat ini masih dibawah sektor-sektor lain. Menurut sumber dari BPS, dari total jumlah masyarakat miskin di Indonesia sekitar 60 persennya diperkirakan merupakan masyarakat pesisir pantai.

Dalam Marbun (2002:18) dikatakan bahwa berdasarkan sumber pendapatannya, nelayan dapat dibagi menjadi:

1. Nelayan tetap atau nelayan penuh, yakni nelayan yang pendapatan seluruhnya be -rasal dari perikanan.

2. Nelayan sambilan utama, yakni nelayan yang sebagian besar pendapatannya be -rasal dari perikanan.

3. Nelayan sambilan tambahan, yakni ne -layan yang sebagian kecil pendapatan -nya berasal dari perikanan.

4. Nelayan musiman, yakni orang yang dalam musim-musim tertentu saja aktif sebagai nelayan.

(22)

264 IKRAMUDDIN DAN YUL BAHRI

daerah pesisir. Desa pesisir merupakan cerminan dari desa-pantai danterisolasi yang memiliki karakteristik dalam beberapa aspek, diantaranya:

1. Sistem Pengetahuan

Pengetahuan mengenai teknik penang -kapan ikan umumnya diperolehsecara turun temurun dengan berdasarkan pengalaman empirik.Kuatnyapengeta -huan lokal ini menjadi salah satu faktor terjaminnyakelangsungan hidup sebagai nelayan.

2. Sistem Kepercayaan

Nelayan masih memiliki kepercayaan yang kuat bahwa laut memikikekuatan khusus dalam aktivitas penangkapan ikan agar keselamatan danhasil tang -kapan terjamin.Namun seiring dengan berjalannya waktutradisi dilangsungkan hanya sebagai instrumen stabilitas sosial dalamkomunitas nelayan.

3. Peran Wanita

Istri nelayan dominan dalam hal men -gatur ekonomi rumah tangga sehari -harisehingga sepatutnya dalam program pengembangan masyarakat paraistri ne -layan dilibatkan.

4. Struktur Sosial

Struktur yang terbentuk dalam hubun -gan produksi (termasuk pasar)dalam usaha perikanan, perikanan tangkap maupun perikanan budidaya,umumnya dicirikan dengan ikatan patron-klien yang kuat.Kuatnyahubungan ini konsekuensi akibat ketidakpastian dan resiko yang tinggidalam penangkapan ikan.Bentuk stratiikasi sosial masyarakat pesisir di -Indonesia cenderung beragam.Hal ini dapat dilihat dari semakinbertambahnya jumlah posisi sosial yang terjadi lebih mengarah kepadastratiikasi yang verti -kal, berjenjang menurut ekonomi, pres -tise, ataukekuasaan.

5. Posisi Sosial Nelayan

Rendahnya posisi sosial nelayan ini merupakan akibat dari keterasingan -nelayan sehingga masyarakat bukan ne -layan tidak mengetahui lebih jauhcara

hidup nelayan. Hal ini terjadi akibat se -dikitnya waktu dankesempatan nelayan untuk berinteraksi dengan masyarakat lain karenaalokasi waktu yang besar un -tuk kegiatan penangkapan ikan diband -inguntuk bersosialisasi dengan masyara -kat bukan nelayan yang memangsecara geograis relatif jauh dari pantai. Secara politis posisi nelayankecil terus dalam posisi dependen dan marjinal akibat dari faktor kapitalyang dimilikinya sangatlah terbatas.

Pengertian Bahan Bakar Minyak (BBM) Secara etimologi, minyak (petroleum) berasal dari dua kata, yaitu petro yang berarti batu dan leaum yang memiliki arti minyak. Minyak merupakan campuran kimia yang disebut hydrocarbons karena terdiri atas campuran molekul karbon dan hidrogen

(www.pertamina.com). Pembentukan minyak

diawali dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terkubur selama jutaan tahun dan sebagian besar terjadi di bawah dasar lautan.Material-material organik tersebut berubah menjadi minyak akibat efek kombinasi temperatur dan tekanan di dalam kerak bumi.Kumpulan dari minyak tersebut membentuk reservoir-reservoir minyak (www.pertamina.com di unduh tanggal, 4 Agustus 2012).

(23)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 265

seperti naphta, light sulfur wax residue (LSWR) dan aspal. BBM seperti dideinisikan oleh pemerintah Indonesia untuk keperluan pengaturan harga dan subsidi sekarang meliputi: a) bensin (premium gasoline), b) solar (IDO & ADO: industrial diesel oil & automotive diesel oil), c)minyak bakar (FO: iel oil) serta, d) minyak tanah (kerosene).

Minyak merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan minyak. Disamping itu minyak merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang paling bernilai sebagai bahan bakar untuk memasak.

Menurut Sayogyo (1999:18), Minyak adalah salah satu hasil pertambangan yang mempunyai nilai sangat strategis bagi kehidupan suatu negara. Tingkat kehidupan stategisnya bervariasi dari suatu negara ke negara lainnya, bahkan sebagian negara karena kondisi setempatnya tidak menganggap minyak sebagai hal yang strategis, namun sebagian negara justru menganggap minyak adalah komoditas yang sangat strategis.

Kandungan zat kimia yang terkandung dalam bahan bakar (minyak) sangat mempengaruhi mutu minyak ketika digunakan.Semakin baik kandungannya maka semakin cepat pula prosesnya bekerja.

Pengertian Pembatasan BBM

Pembatasan BBM sebagaimana dapat dipahami dari naskah RAPBN dan Nota Keuangan setiap tahun, adalah pembayaran yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada PERTAMINA (pemegang monopoli pendistribusian BBM di Indonesia) dalam situasi dimana pendapatan yang diperoleh PERTAMINA dan tugas menyediakan BBM di Tanah Air adalah lebih rendah dibandingkan biaya yang dikeluarkannya untuk rnenyediakan BBM tersebut dengan membatasi pasokan disetiap daerah (Pemerintah Republik Indonesia, 2011).

Sedangkan menurut Daryanto (2007:12)

Pembatasan BBM adalah penghematan Bahan Bakar Minyak yang diberlakukan pemerintah Indonesia untuk kesejahteraan rakyat banyak.

Harga BBM di Indonesia adalah harga yang diatur oleh pemerintah dan berlaku sama di seluruh wilayah Indonesia. Pada dasarnya, pemerintah bersama DPR menetapkan harga BBM setelah memperhatikan biaya-biaya pokok penyediaan BBM yang diberikan PERTAMINA serta tingkat kemampuan (willingness to pay) masyarakat. Belakangan, dalam upaya menyesuaikan harga BBM di dalam negeri dengan perkembangan harga BBM internasional, dikeluarkan Keputusan Presiden yang memungkinkan PERTAMINA untuk secara berkala menyesuaikan harga BBM sesuai perkembangan MOPS (Middle Oil Platts, Singapore). Namun, mekanisme penyesuaian harga otomatis tersebut tidak terus dapat dipertahankan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembatasan BBM

Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh terhadap total biaya produksi suatu produk. Itulah mengapa jika saat harga BBM naik, pasti selalu diikuti oleh perubahan harga, baik itu untuk barang – barang kebutuhan konsumen, maupun pada jasa angkutan, serta berbagai industri lainnya.Oleh karena itu, selain mensubsidi BBM, pemerintah juga melakukan pembatasan BBM.Faktor-faktor pembatasan BBM yang dilakukan pemerintah antara lain (www.okezone. com):

1. Adanya ketidakseimbangan antara per -mintaan dan penawaran

2. Mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar

3. Adanya suatu kesenjangan ekonomi an -tar daerah di Indonesia

4. Meratakan pendistribusian bahan bakar mengingat persediaannya yang semakin menipis

(24)

266 IKRAMUDDIN DAN YUL BAHRI

Adanya pembatasan BBM terhadap masyarakat menimbulkan berbagai dampak. Dampak tersebut antara lain:

1. Mulai berkurangnya jumlah stok BBM di SPBU

2. Berkurangnya aktivitas transportasi (dalam hal ini nelayan mulai mengurangi frekuensi melautnya)

3. Jumlah pendapatan yang menurun dika -renakan naikknya harga-harga kebutu -han pokok

4. Segala kegiatan yang menggunakan ba -han bakar lebih sedikit

5. Seluruh lapisan masyarakat (termasuk nelayan) mulai merasakan sulitnya men -cukupi kebutuhan hidup.

Pengertian Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan diartikan sebagai penerimaan baik berupa uangmaupun barang, baik dari pihak lain maupun pihak sendiri dari pekerjan atauaktivitas yang kita lakukan dan dengan dinilai sebuah uang atas harga yangberlaku pada saat ini. Pendapatan seorang dikatakan cukup apabila ia telah mampu memenuhi segala kebutuhan pokoknya.

Pendapatan rumah tangga yaitu jumlah penghasilan riil dariseluruh anggota keluarga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhanbersama atau perseorangan (Sumardi, 2001:94). Dengan demikian untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraandalam hidupnya seseorang harus berusaha untuk mendapatkan penghasilanguna memenuhi kebutuhan keluarganya.Tinggi rendahnya ekonomimasyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara besarnya pendapatan, pengeluaran, dan pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari.

Menurut Sumardi (2001:94) jenis-jenis pendapatan dan penerimaan anggota keluarga dapat dilihat dari :

a. Pendapatan berupa uang, yaitu segala penghasilan berupa uang dari hasil gaji, upah, usaha sendiri dan segala kegiatan yang berhubungan dengan penjualan

barang-barang.

b. Pendapatan berupa barang yaitu segala penghasilan yang diperoleh dalam ben -tuk barang terhadap jasa yang diberi -kan tetapi ada juga bentuk barang yang diterima bukan berupa balas jasa.

c. Lain- lain yakni penerimaan berupa uang dan barang yakni bersifat transfer yang biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Pendapatan mengacu pada pendapatan bersih dari satu bulan dari tiap keluarga

Pendapatan adalah sama dengan pengeluaran. Pendapatan yang dicapai oleh jangka waktu tertentu senantiasa sama dengan pengeluaran jangka waktu tersebut. Pendapatan senantiasa harus sama dengan pengeluaran karena kedua istilah ini menunjukan hal yang sama hanya dipandang dari sudut pandang lain (Manurung, 2000:15).

Selanjutnya Haryono (2005:10) membagi sumber penerimaan rumah tangga sebagai pendapatan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Pendapatan dari gaji dan upah yang mer

-upakan balas jasa sebagai tenaga kerja. Besar gaji / upah dipengaruhi produkti -vitas, diantaranya tingkat keahlian (skill), kualitas modal manusia (human capital), dan kondisi kerja (working condition). b. Pendapatan dari aset produktif, berupa

pemasukan balas jasa penggunaan, dian -taranya aset inansial (deposito, modal dan saham), dan aset bukan inansial (ru -mah, tanah dan bangunan).

c. Pendapatan dari pemerintah (transfer payment), berupa pendapatan yang dite -rima sebagai balas jasa atas input yang diberikan, misalnya dalam bentuk sub -sidi, tunjangan atau jaminan sosial.

(25)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 267

akan memberi peluang yang lebih besar pada rumah tangga untuk memilih pangan yang lebih baik dalam jumlah maupun gizi mutunya. Rendah pendapatan akan menyebabkan orang tidak mampu membeli kebutuhan pangan serta memilih pangan yang bermutu gizi kurang serta tidak beragam.

Badan Pusat Statistik (BPS) (1998:12) menyatakan bahwa seluruh pendapatan dan penerimaan rumah tangga adalah seluruh pendapatan dan penerimaan yang diterima oleh seluruh anggota ekonomi yang terdiri atas:

1. Pendapatan dari upah atau gaji yang mencakup upah ataua gaji yang diterima seluruh keluarga ekonomi yang bekerja sebagai buruh dan merupakan imbalan bagi pekerjaan yang dilakukan untuk suatu perusahaan/ majikan/ instansi tersebut baik barang maupun jasa. 2. Pendapatan dari usaha seluruh anggota

keluarga yang berupa pendapatan kotor yaitu selisih jual barang dan jasa yang diproduksi dengan biaya produksinya. Pendapatan lainnya yaitu pendapatan di -luar gaji atau upah yang menyangkut us -aha lain yaitu dari perkiraan sewa rumah milik sendiri dan bunga deviden, royalti, paten, sewa/kontrak, lahan, rumah, ge -dung, bangunan dan peralatan.

Pendapatan rumah tangga dipengaruhi oleh mata pencahariannya, mata pencaharian yang satu berbeda pendapatannya dengan mata pencaharian yang lainnya.Hal ini juga berlaku pada nelayan yang berbeda pendapatannya sesuai dengan posisi yang dimilikinya. Anggraini (2006:22) mengatakan bahwa, dalam konteks wilayah pesisir dan laut, keuntungan ekonomi dari pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut baru dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu seperti juragan kapal dan pengusaha perikanan namun belum oleh masyarakat pesisir dan nelayan.Kesenjangan dalam hal kepemilikan menjadi masalah yang serius. Akumulasi sumberdaya pada pihak-pihak

tertentu mengarah pada deaksesasi oleh masyarakat nelayan kecil dengan teknologi sederhana menjadi terpinggirkan dan semakin sulit berusaha sehingga mereka terjerat kemiskinan.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Data serta Model Analisis Data

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) nelayan yang berdomisili di Gampong Ujong Blang, yang berjumlah 400 KK (kepala desa gampong Ujong Blang, 2012). Dan akan diambil sampel dengan toleransi presisi sebesar 10% dengan rumus slovin.

Rumus Slovin menyatakan bahwa ukuran sampel adalah:

e = toleransi presisi ketepatan rata-rata yang diharapkan tidak menyimpang dari 10%

Jumlah sampel yang diperoleh dari rumus di atas yaitu :

400

Jadi berdasarkan penghitungan di atas, maka sampel yang ditetapkan adalah 80 orang kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan.

Adapun model analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan

n =

n =

n =

n =

(26)

268 IKRAMUDDIN DAN YUL BAHRI

untuk menguji hubungan antara dua variabel satu variabel tergantung Y dipengaruhi oleh variabel bebas X.

Menurut Arikunto (2003), persamaan regresi linier sederhana adalah:

Y = α + βχ + ε Dimana:

Y = Pendapatan Rumah Tangga Nelayan α = Konstanta,

β = Koeisien regresi, χ = Pembatasan BBM, ε = Error Term.

HASIL PENELITIAN

Pengaruh Pembatasan BBM Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Gampong Ujong Blang

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, atau pun rasio (Priyatno, 2010:71). Data dinyatakan berdistribusi normal jika signiikansi lebih besar dari 0,05.

Dari hasil uji normalitas diatas, nilai signiikansi variabel X sebesar 0,628 dan variabel Y sebesar 0,516. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel X (Pembatasan BBM) dan variabel Y (Pendapatan Rumah Tangga Nelayan) berdistribusi normal karena nilai signiikansinya lebih besar dari 0,05.

Uji Korelasi dan Determinasi

Untuk melihat besarnya hubungan dan besarnya pengaruh dari masing-masing variabel dapatdijelaskan pada Tabel 2.

Berdasarkan Tabel 2, diperoleh koeisien korelasi sebesar 0.627, artinya terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 62,7%. Nilai ini menunjukan bahwa Pembatasan BBM (X) mempunyai hubungan yang positif terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan.

Koeisien determinasi yang diperoleh dengan nilai sebesar 0.393 berarti bahwa sebesar 39,3% perubahan-perubahan dalam variabel terikat (Pendapatan Rumah Tangga Nelayan) dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam variabel Pembatasan BBM (X). Sedangkan selebihnya yaitu 50,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar dari model penelitian ini.

Pengujian secara parsial (uji t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial melalui pengujian statistik. Adapun pengujian secara parsial dapat dilahat pada tabel berikut:

Berdasarkan Tabel 3, maka persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = 7,511 + -0,627X

Dari hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh konstanta sebesar 7,551, artinya jika pembatasan BBM (X) nilainya adalah 0, maka Pendapatan Rumah Tangga Nelayan (Y) nilainya sebesar 75,51%. Dan koeisien regresi variabel pembatasan BBM (X) sebesar -0,627, artinya jika pembatasan BBM mengalami kenaikan 1 kali maka pendapatan rumah tangga nelayan (Y) akan turun sebesar 62,7%. Koeisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara pembatasan BBM dan Pendapatan Rumah Tangga Nelayan. Semakin tinggi pembatasan BBM maka semakin rendah Pendapatan Rumah Tangga Nelayan.

Tabel distribusi t dapat dicari pada tingkat signiikansi 5% : 2 = 2,5 % (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 80-2-1 = 77 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel). Dengan pengujian 2 sisi (signiikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,991. Kriteria pengujian hipotesisnya adalah:

(27)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 269

Tabel 1 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 80 80

Normal Parametersa Mean 17.5000 13.5500

Std. Deviation 2.28922 3.71756

Most Extreme Differences Absolute .186 .174

Positive .094 .174

Negative -.186 -.111

Kolmogorov-Smirnov Z 1.668 1.558

Asymp. Sig. (2-tailed) .628 .516

Sumber : Data diolah (2012)

Tabel 2

Hasil Uji Korelasi dan Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .627a .393 .385 2.44676

a. Predictors: (Constant), Pembatasan BBM Sumber : Data diolah (2012)

Tabel 3 Regresi linier sederhana

Coeficientsa

Model

Unstandardized Coeficients Standardized Coeficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.511 1.797 4.179 .000

Pembatasan BBM -.627 .088 .627 7.109 .000

a. Dependent Variable: PendapatanRumah Tangga Nelayan

Sumber : Data diolah (2012)

(Pendapatan Rumah Tangga Nelayan). 2. Jika thitung> ttabel (n-k-1), maka Ho ditolak

dan menerima Ha artinya variabel inde-pendent (pembatasan BBM) berpengaruh terhadap variabel dependent (Pendapatan Rumah Tangga Nelayan).

Dari tabel 3 dapat dilihat nilai t hitung adalah sebesar 7,109 ( thitung > ttabel atau 7,109 < 1,991) maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya pembatasan BBM mempunyai pengaruh yang signiikan terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pembatasan BBM pada masyarakat desa Ujong Blang maka akan berpengaruh terhadap Pendapatan Rumah Tangga Nelayan atau menurunnya Pendapatan Rumah Tangga Nelayan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aktivitas nelayan pergi melaut karena kurangnya pasokan bahan bakar untuk melaut. Sebaiknya pemerintah memberikan perhatian yang lebih terhadap nasib nelayan agar para nelayan dapat hidup layak.

KESIMPULAN

(28)

270 IKRAMUDDIN DAN YUL BAHRI

REFERENSI

Anggraini, Oktiva. 2006. Kajian Restropektif Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik. Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada. Volume 10 Nomor 1 Mei 2006.

Anonimous, Kamus Besar Bahasa Indonesia Website: (http:bahasa.kemendiknas.go.id)

_______, Undang Undang Perikanan No. 31 Tahun 2004

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta

Asri. 2000. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Perikanan Laut. Tesis, Program Perencanaan Pembangunan, Universitas Andalas, Padang.

Badan Pusat Statistik. 1998. Indikator Kesejahteraan Rumah Tangga. Jakarta: BPS.

BKKBN, 1999.Ekspose Pendataan Keluarga. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Jakarta.

Dahuri, Rochmin, 1999. Reposisi Pembangunan Perikanan Indonesia dalam Rangak Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Kementrian Eksplorasi Laut.

Daryanto, Ali, 2007. Bahan Bakar Minyak (BBM). Bumi Aksara. Jakarta.

_______ , 2007. Pembatasan BBM. Bumi Aksara. Jakarta.

Departemen PSP, FPIK, IPB. 2010. Dasar-Dasar Perikanan Tangkap TPI-1. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Encyclopedia Brittanica.Website: www.britannica.com

Fauzi, Akhmad. 2010. Ekonomi Perikanan. Teori, Kebijakan, dan Pengelolaan. : PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Haryono, T.J.S. 2005.Strategi Kelangsungan Hidup Nelayan Studi Tentang Diversiikasi Pekerjaan Keluarga Nelayan Sebagai Salah Satu Strategi Dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidup.

Hia, Yasifa. 2005. Analisis Karakteristik Nelayan dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Di Kabupaten Nias (Studi Kasus Desa Fowa Kabupaten Nias), Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara.

Irzal dan Wawan Oktariza. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kusmayadi.2000.Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan: PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Pasaribu, Labora. 2008. Dampak Kenaikan Harga BBM (Solar) Terhadap Usaha Penangkapan Ikan Dengan Pukat Cincin (Studi Kasus: Kel. Bagan Deli Kec.Medan Belawan Kota Medan), Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Aanalisa Statistik Data dengan SPSS. Mediakom.Yogyakarta.

Leonardo, Pauly. 2002. Towards sustainability in world isheries nature.

(29)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 271

Manurung, M. Rahardja, P. 2000. Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Marbun, Leonardo, 2002. Masyarakat Pinggiran Yang Kian Terlupakan :Membela Persoalan Nelayan Tradisional Sumatera Utara, JALA, Medan.

Moleong J. Lexy. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif: Remaja Rosdakarya.Bandung

Nasir Moh, Phd. 1998. Metode Penelitian: Ghalia Indonesia . Jakarta

PERTAMINA, 2005.Jenis dan Harga BBM.Website: www.pertamina.comdiunduh tanggal 4 Agustus 2012

Rahmayanti, 2006.Analisis Dampak Kenaikan BBM terhadap Pendapatan Nelayan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa T imur.Skripsi. Fakultas Ekonomi, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas Muhammadiyah, Malang.

Sajogyo. 1997. Garis kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan. Bogor: LPSP

_______ 1999. MIGAS dan Usaha MIGAS (Kumpulan Pokok-Pokok Pikiran). Sketsa Aksara Latitya. Jakarta

Sembiring,R.K. 1995. Analisis Regresi. Bandung: ITB

Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta.

Soejono, Abdurrahman.1999. Metode penelitian: Suatu pemikiran dan penerapan: Rineka Cipta . Jakarta

Soenarta, Nakoela. Shoichi Furuhama. 1989. Motor Serba Guna. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan. Jakarta

Subari, Slamet. 2008. Analisis Dampak Kebijakan Penurunan Subsidi BBM Terhadap Indikator Makroekonomi. Jurnal Studi Manajemen, Vol.2, No.1, April 2008.

Sudarsono. 1991. Pengantar Ekonomi Mikro. PT Jasa Pirusa.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kualitatif: Alfabeta.Bandung

Sumardi, Mulyanto. 2001. Pendapatan Rumah Tangga. Salemba Empat, Jakarta.

Suryana, 2000.Ekonomi Pembangunan Problema dan Pendekatan. Salemba Empat, Jakarta.

Ujang Sumarwan, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengeruhi Kesejahteraan Keluarga.Bogor : IPB.

Sekaran, 2006.Research Methods For Business, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

UNEP (United Nations of Environment Program). 2006. Pedoman Eisiensi Energi untuk Industri di Asia. United Nations (UN)

www.wikipedia.com diunduh tanggal 23 Juli 2012

www.merriam-webster.com diunduh tanggal 4 mei 2012

(30)
(31)

Journal Of Economic Management & Business - Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 273 JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS

Volume 14, Nomor 3, Juli 2013 ISSN: 1412 – 968X

Hal. 273-286

POTENSI ZAKAT PADA NELAYAN DI WILAYAH

PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE

D A M A N H U R

Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh

This is study aims to determine the potential of zakat on the ishermen in the area Pusong Lhokseumawe. Research object is the size of ishing vessel owners and employ as many machines 160pk 25-30 people doing 3 days of ishing in the village of Pusong Lhokseumawe a many as 23 people selected by the research respondents, because it was not until 100 then sample using census method. The total result of ishing in the area as much as 1122 ton Pusong in 2011 with the assumption Rp.2.500.000/180kg the total market value of Rp1.975.000, if the zakat on ishing imposed 2.5% of total market value then the amount of zakat is Rp38.975 million. This indicates that the amount of zakat which can accumulate quite alot. This study uses qualitative research methodology as for the equations used in this research that analyzes the cost structure and proit П=TR-TCTR=Q. PqTC=TFC+TVCTFC=(BST) TVC=(BBP +BTK). Based on the results once in corporated into the formula above, the total proits of ishermen at once (3 day) ishing at Rp893.200.000, if subject to zakat 2,5% in total of Rp22.330.000 and the total net in come of Rp884.608.000/ ishermen.

(32)

274 D A M A N H U R

LATAR BELAKANG

Metwally (1997 : 941) Usaha serius untuk menerapkan hukum-hukum Islam dalam berbagai aspek kehidupan termasuk tingkah laku masyarakat dalam menjalankan aktivitas perekonomian merupakan langkah yang sangat baik. Namun, masyarakat akan tertekan dan menderita apabila aktualisasi hukum Islam diterapkan secara paksa tanpa mengikut tabiat hukum tersebut.

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan dalam upaya memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Maka dari itu manusia senantiasa berkerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut, seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Karena adanya berbagai macam kebutuhan, situasi dan lingkungan hidup yang berbeda-beda, maka terjadilah berbagai macam hubungan (mu’amalah) antara masyarakat. Jadi melalui sebuah wadah lembaga zakat orang yang mampu memberikan hartanya kepada yang berhak menerimanya, seperti fakir, miskin, yatim piatu, kaum dhu’afa dan lain sebagainya.

Dilihat dari segi ekonomi, sepintas zakat merupakan pengeluaran (konsumsi) bagi pemilik harta sehingga kemampuan ekonomis yang dimilikinya berkurang. Namun logika tersebut terbantahkan oleh irman Allah SWT, melalui kitab suci Al-Quran yang menyatakan bahwa segala macam bentuk pengeluaran yang ditujukan untuk mencapai keridhaan Allah, akan digantikan dengan pahala (harta sejenis maupun kebaikan yang lain) yang berlipat. (Al-Baqarah : 251 dan Ar-Ruum : 39).

Pelaksanaan Syari’at Islam di Acehberdasarkan Peraturan Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 5 Tahun 2000. Pada Fasal 10 ayat 1 disebutkan, bahwa “Pemerintah Daerah (Pemda) mengatur, menertibkan dan mengawasi pelaksanaan segala sesuatu yang berhubungan dengan mu’amalah di dalam kehidupan masyarakat menurut ketentuan syari’at Islam”. Setelah itu dikeluarkan pula Undang-Undang

Nomor 18 tahun 2001, pada fasal (4) menyebutkan zakat sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Zakat adalah ibadah yang bertalian dengan harta benda.Agama Islam menuntut supaya orang yang mampu menolong rakyat kecil dalam menutupi pembelanjaan hidupnya dan juga untuk melaksanakan kepentingan umum. Muhammad Saltut (1994 : 94) menyatakan bahwa zakat wajib bagi orang yang mampu, dari kekayaannya yang berlebihan dari kepentingan dirinya dan kepentingan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Harta tersebut biasa berupa uang, barang perniagaan, ternak, hasil tanaman, dan sebagainya.Hasil zakat untuk menutupi keperluan orang miskin dan kepentingan masyarakat umum. Zakat seperti dikatakan Dr. Al-‘Arabi (1381 H : 363 ) memiliki dua makna: Pertama pencucian jiwa dan ini merupakan tujuan ritual spritual, kedua pencucian dan pengembangan harta dan ini merupakan tujuan ekonomis dalam rangka membangun solidaritas sosial.

Gambar

Gambar 1. Normal Probability Plot
Tabel 2Hasil Regeresi Berganda
Tabel 2Hasil Uji Korelasi dan Determinasi
Tabel 1Rata-rata produksi penangkapan ikan di Pusong Lhokseumawe Tahun 2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul tugas akhir program masgister saya ini berjudul " Evaluasi Kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Lubuklinggau Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pekan Olahraga

pengaruh yang signifikan latihan pliometrik single-leg tuck jump dan double-leg tuck jump terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada pemain sepakbola mahasiswa FIK UNM

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Hal ini dibuktikan dengan Fhitung&gt; Ftabel, yaitu 13,538&gt;1,79 dengan tingkat signifikansi 0,000 &lt; 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh

Kategori DRPs yang diteliti adalah obat tanpa indikasi yang sesuai, indikasi butuh obat, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi,

Penggunaan APD adalah perilaku pekerja dalam memakai APD untuk melindungi diri dari luka/cedera atau penyakit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

Seni 3.15.2-4.15.2: Menggambar alat-alat sekolah dan membuat tempat pensil dari lidi (HOTS) Materi yang masuk dalam SOP Untuk pembiasaan. 1.Bersyukur sebagai

Sistem pendidikan sekolah pada masa ini dikenal adanya tiga kegiatan yaitu kegiatan intrakurikuler (kegiatan yang dilakukan di sekolah yang penjatahan waktunya telah