• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tips Menghindari Plagiarism

Dalam dokumen BAHASA INDONESIA: MEMBANGUN KARAKTER BANGSA (Halaman 188-192)

BAB 5. MENULIS KARYA ILMIAH

5.8 Tips Menghindari Plagiarism

Plagiarisme adalah cara pandang melegalkan penjiplakan, pengambilan karya, tulisan, pandangan orang lain. Aktivitas plagiarisme dikenal dengan plagiat. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan RI No. 17 Tahun 2010, telah menjelaskan dalam pasal 1 ayat (1) bahwa “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.” Menurut Soelistyo (2011) ada beberapa tipe plagiarisme, yakni sebagai berikut.

a. Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarism). Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya.

b. Plagiarisme atas sumber (plagiarism of source). Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas).

c. Plagiarisme Kepengarangan (plagiarism of authorship). Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.

d. Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi dan mendaur ulang karya tulis ilmiah. Seharusnya ketika mengutip karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Dengan demikian, karya lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan sehingga pembaca akan memperoleh hal baru.

Sebagai akademisi dan peneliti, sudah seharusnya menjunjung tinggi hasil pemikiran dan penelitian orang lain. Justru akan lebih baik lagi bila hasil pemikiran atau penelitian kita dapat mendukung atau menguji hasil pemikiran dan penelitian orang lain. Dengan begitu, ilmu pengetahuan akan berkembang, Beberapa hal dapat dilakukan untuk menghindari aktivitas plagiarisme sebagai berikut.

1) Penulis hendaknya menguasai keterampilan berbahasa (khususnya membaca dan menulis) dengan baik sehingga memiliki rasa percaya diri yang tinggi terhadap hal yang ditulisnya.

2) Penulis harus menguasai tekni pengutipan dengan baik, baik teknik pengutipan secara langsung, maupun tidak langsung.

177 3) Penulis perlu memperkaya bahan bacaan yang mutakhir bila perlu bahan yang berasal dari artikel jurnal internasional setidaknya 70% agar topik yang dibahas mengikuti perkembangan dan menjawab kebutuhan zaman.

4) Peneliti harus memiliki sikap jujur dan bertanggung jawab atas hal yang ditulisnya.

5) Peneliti dapat tetap menggunakan teknik parafrase dengan wajib menuliskan sumber rujukan.

6) Sebelum mengirimkan karya tulis ilmiahnya, peneliti dapat mengecek tingkat plagirismenya menggunakan alat pendeteksi plagiarisme, seperti Turnitin, Wcopyfind, dan sebagainya.

7) Penggunaan aplikasi Zotero, Endnote dan aplikasi sejenis untuk pengelolaan sitiran dan daftar pustaka.

5.9 Rangkuman

Praktik menulis karya ilmiah, membutuhkan persiapan yang matang terkait penyediaan bahan bacaan (eksplorasi) guna memperkaya pemikiran dan tulisan, pengembangan tulisan, dan perbaikan tulisan untuk mencapai kesempurnaan. Pada tahap menyiapkan bahan tulisan, penulis harus melakukan aktivitas membaca bahan-bahan terkait topik. Keterampilan membaca kritis dapat dilatih melalui teknik membaca skimming, scanning, KWLH, dan SQ3R. Selain itu, penulis harus terlebih dahulu memahami tiga pilar ilmu yang wajib ada dalam karya tulis ilmiah, yaitu ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Ketiga dimensi ilmu tersebut harus dinyatakan secara jelas agar pembaca mudah mengambil informasi dan manfaat karya tulis ilmiah.

Tahapan menulis karya ilmiah meliputi tahap perencanaan, pengembangan tulisan, dan perbaikan. Masing-masing tahapan harus dilakukan secara sungguh-sungguh, objektif, konsisten, dan sistematis mengikuti sistematika karya tulis ilmiah. Sikap jujur dan bertanggung jawab harus dijunjung tinggi oleh peneliti agar terbebas dari aktivitas-aktivitas plagiarisme.

5.10 Bahan Diskusi

Setelah mempelajari materi tentang penulisan karya tulis ilmiah, Saudara memahami pentingnya proses menulis dan karya tulis ilmiah untuk mendukung perkembangan ilmu dan teknologi. Untuk itu, kiranya sangat besar harapan bangsa kepada generasi muda untuk turut berkiprah dalam kegiatan-kegiatan akademis (ilmiah) guna mendukung pemajuan bangsa dan negara.

178

5.11 Daftar Rujukan

Chaer, A. (2011). Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwiloka, B. (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, Ade. 2015. Persoalan Filsafat Ilmu. (Ebook)

https://www.researchgate.net/publication/284442954 diaksses pada tanggal 28 September 2019.

Jahja, A. S. 2017. Perbedaan Skripsi, Thesis, dan Disertasi. (On Line) https://dosen.perbanas.id: https://dosen.perbanas.id/perbedaan-skripsi-thesis-dan-disertasi/ diakses pada tanggal 12 April 2019. Mirahayuni, Ni Ketut. 2018. Abstraksi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa

Indonesia Ilmiah dan Implikasinya bagi Penulisan Artikel Berbahasa Inggris (Abstraction in English and Indonesian Scientific Language and its Implication on English Article Writing). Mozaik

Humaniora Vol. 18 (2): 214-224. (On Line) https://e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/download/10936/6212 diakses pada tanggal 18 September 2019.

Mussofa. 2012. Proses Membaca dan Hubungannya dengan Proses

Berpikir. (On Line)

https://massofa.wordpress.com/2012/01/02/proses-membaca-dan-hubungannya-dengan-proses-berpikir/ diakses pada tanggal 20 Juni 2019.

Patiung, Dahlia. 2016. Membaca sebagai Sumber Pengembangan

Intelektual. Artikel. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin

Makassar. (On Line)

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/viewFile/4854/4346 diakses pada tanggal 18 September 2019.

Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan

Etika. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sumarto. 2017. Filsafat Ilmu. Jambi: Pustaka Ma’arif Press. (Ebook). https://staimaarif-jambi.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/BUKU-FILSAFAT-ILMU.pdf diakses pada tanggal 27 Juli 2019.

179 Syarifuddin, d. 2013. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Makassar:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif

dan Efisien. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1984. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim. 2007. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Universitas Jember. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Tim. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UPT Penerbitan Universitas Jember.

5.12 Latihan Soal

Kerjakanlah soal-soal berikut untuk menguji pemahaman Saudara terkait materi penulisan karya tulis ilmiah!

1. Jelaskan menurut pemahaman Saudara yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah dan sebutkan ciri-cirinya!

2. Cobalah Saudara paparkan kembali tiga pilar ilmu dalam karya tulis ilmiah yakni ontologis, epistimologis, dan aksiologis!

3. Menurut Saudara samakah abstrak dan ringkasan? Bila berbeda, jelaskan perbedaan antara keduanya!

4. Apa tanggapan Saudara bila dikatakan penulis yang baik adalah pembaca yang baik?

5. Buatlah karya tulis ilmiah sesuai bidang akademik Saudara dengan terlebih dahulu membuat kerangka karangan. Tulislah dengan memperhatikan sistematika dan logika penalaran yang tepat! Ketik dalam format kertas A4 menggunakan font Times New Roman 12 spasi 1,5 maksimal 8-10 halaman.

180

BAB 6. KETERAMPILAN BERBICARA DALAM FORUM ILMIAH

Dalam dokumen BAHASA INDONESIA: MEMBANGUN KARAKTER BANGSA (Halaman 188-192)