• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM (BUYCAK)

B. Proses Eksekus

1. Tata Cara Transaks

Proses eksekusi tranksaksi dalam buyback tidak lah berbeda dengan transaksi dalam pasar modal biasanya. Semua mekanisme yang harus ditempuh dalam tranksaksi dalam kondisi normal juga dilaksanakan dalam skema tranksaksi buyback. Semua mekanisme dan instrumen hukum juga harus dipatuhi dalam tranksaksi buyback.

Tata cara pelaksanaan transaksi selanjutnya kan dijelaskan dalam uraian dan bagan berikut.

1)Investor dapat membuka rekening di perusahaan efek dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, perusahaan efek biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.

2)Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke perusahaan efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan.

3)Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh perusahaan efek bersangkutan.

4)Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di bursa efek.

5)Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan dikumpulkan di bursa efek dalam sistem yang disebut JATS.54

PROSES PERDAGANGAN SAHAM PADA PASAR SEKUNDER

54

Jan 2010

Segmen Pasar di Bursa

Bursa Efek Indonesia menggolongkan perdagangan Saham dalam 3 Segmen Pasar:

a) Pasar Reguler

Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh anggota bursa efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi bursa (T+3).

b) Pasar Negosiasi

Pasar negosiasi adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (Non Continuous Auction Market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan anggota bursa efek.

c) Pasar Tunai

Pasar reguler tunai (pasar tunai) adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh anggota bursa efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama dengan terjadinya transaksi bursa (T+0).

Pelaksanaan Perdagangan

1. Pelaksanaan perdagangan efek di bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS.

2. Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai dijamin oleh KPEI

3. Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai dilaksanakan melalui KSEI setelah melalui kliring secara netting oleh KPEI.

4. Penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi dilakukan berdasarkan hasil per-transaksi.

Pesanan Nasabah

1. Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa hanya pesanan terbatas (limit order)

2. Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor rekening nasabah, jumlah dan nama (atau kode) efek, batasan harga, jenis transaksi (jual/beli), serta keterangan mengenai status nasabah (asing/lokal), dan instruksi khusus, jika ada sebelum dimasukan ke JATS.

Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain hak memesan efek terlebih dahulu hanya boleh ditransaksikan oleh anggota bursa efek di pasar reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis

bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di pasar tunai atau pasar

1. Perdagangan di pasar reguler dan pasar tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) efek atau kelipatannya. Satu satuan perdagangan (round lot) saham ditetapkan 500 (lima ratus) saham.

2. Perdagangan di pasar negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (round lot).

Satuan perubahan harga (fraksi)

RENTANG <200 1 10 1 10 1 10 200 - <500 5 50 5 50 5 50 500 - <2000 10 100 10 100 10 100 2000 - <5000 25 250 25 250 25 250 > 5000 50 500 50 500 50 500

REGULER HMETD WARRAN

1. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga (price priority), dalam arti permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.

2. Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu (time priority).

Jam Perdagangan

a) Senin sampai dengan Kamis: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 12:00:00; Sesi II pukul 13:30:00 sampai dengan 16:00:00.

b) Jumat: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00; Sesi II pukul 14:00:00 sampai dengan 16:00:00.

2. Jam Perdagangan Pasar Tunai:

a) Senin sampai dengan Kamis: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 12:00:00;

Jumat: Sesi I pukul 09:30:00 sampai dengan 11:30:00.55

1. Transaksi jual harus melalui salah satu anggota bursa Penjualan kembali saham

Saham yang dibeli kembali dapat dijual melalui bursa efek dengan ketentuan sebagai berikut:

2. Transaksi jual hanya dapat dilaksanakan setelah 30 ( tiga puluh hari ) sejak pembelian kembali oleh emiten atau perusahaan publik dilaksanakan seluruhnya.

3. Penjualan dilarang dilaksanakan pada saat pembukaan dan penutupan perdagangan atau dalam waktu 30 (tiga puluh) menit sesudah pembukaan atau (tiga puluh) menit sebelum penutupan.

4. Penawaran jual harus sama atau lebih tinggi dari harga perdaganag sebelumnya.

5. Maksimum penjualan kembali saham pada setiap hari adalah 25 % (dua puluh lima perseratus) dari volume perdagangan harian emiten atau perusahaan publik tersebut,dengan ketentuan apabila mengakibatkan pecahan satuan

perdanganagan maka pecahan tersebut dibulatkan menjadi satu satuan perdangangan.

6. Orang dalam emiten atau perusahaan publik melakukan tranksasi saham emiten atau perusahaan publik tersebut pada hari yang sama dengan penjualan kembali saham yang dilakukan oleh emiten atau perusahan publik melalui bursa efek.56

Jika dalam rangka memenuhi peraturan perundang-undangan, emiten atau perusahaan publik menjual saham yang dibeli kembali pada harga yang lebih rendah dari harga pembelian kembali, maka kerugian yang terjadi wajib diungkapkan secara jelas dalam laporan laba rugi emiten atau perusahaan publik. emiten atau perusahaan publik yang sahamnya dicatatkan pada bursa efek dilarang membeli kembali sahamnya jika akan mengakibatkan berkurangnya jumlah saham pada suatu tingkat tertentu yang mungkin mengurangi secara signifikan likuiditas saham pada pasar atau dipenuhinya persyaratan delisting saham tersebut dalam bursa efek. Kondisi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 ditetapkan oleh Bapepam dan LK.