Bab 9 Transaksi dan Jurnal Perusahaan Dagang
I. Transaksi Perusahaan Dagang
Daya saing yang terjadi dalam perdagangan menjadikan setiap perusahaan untuk mempunyai strategi bisnis. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan antara lain adalah memberikan jangka waktu pembayaran (penjualan secara kredit), memberikan potongan, pelayanan purna jual, dan sebagainya. Setiap transaksi bisnis minimal terdiri dua pihak yaitu penjual dan pembeli, dimana ada ketentuan-ketentuan yang perlu disepakati antara lain:
1. Perpindahan Hak Kepemilikan
Perpindahan hak kepemilikan dalam transaksi bisnis menjadi hal yang penting dikarenakan hal ini berhubungan dengan kapan perpindahan ha katas barang dilakukan, dan siapa yang menanggung biaya-biaya yang berhubungan dengan perpindahan hak tersebut. Biaya-biaya tersebut antara lain adalah biaya pengiriman barang, biaya asuransi, biaya pajak, dan biaya administrasi lainnya. Ada dua ketentuan yang berhubungan dengan perpindahan hak kepemilikan antara lain:
a. Franko Gudang Penjualan (Free on Board – FOB Shipping Point)
FOB Shipping Point merupakan syarat penyerahan barang dimana hak kepemilikan atas barang tersebut terjadi di gudang penjual. Semua biaya-biaya seperti biaya angkut, biaya asuransi dan biaya administrasi lainnya yang berhubungan dengan penyerahan barang dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung jawab pihak pembeli.
Bab 9
b. Franko Gudang Pembeli (Free on Board – FOB Destination)
FOB Destination merupakan syarat penyerahan barang dimana hak kepemilikan atas barang tersebut terjadi di gudang pembeli. Semua biaya-biaya seperti biaya angkut, biaya asuransi dan biaya administrasi lainnya yang berhubungan dengan penyerahan barang dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung jawab pihak penjual.
2. Potongan Harga
Saat ini secara umum perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan transaksi bisnis perusahaan. Transaksi kredit menyebabkan perbedaan waktu antara penyerahan barang dengan penerimaan kas, sehingga menimbulkan piutang bagi pihak penjual dan di pihak pembeli akan menimbulkan hutang usaha. Selain itu, agar transaksi bisnis meningkat dapat juga dengan menerbitkan katalog atau daftar harga barang yang dijual, dengan tujuan untuk menarik perhatian pembeli sehingga terjadi transaki dalam jumlah yang besar.
a. Potongan Tunai (Cash Discount)
Syarat untuk waktu pembayaran yang disepakati oleh penjual dan pembeli disebut syarat kredit (credit terms). Diperlukan kejelasan mengenai syarat kredit ini agar kedua belah pihak dapat memahami kapan dilakukan pembayaran dan berapa jumlah yang harus dibayarkan. Waktu kelonggaran yang diberikan kepada pembeli untuk membayar disebut dengan periode kredit. Periode kredit biasanya dimulai dengan tanggal penjualan. Syarat kredit biasanya dinyatakan dengan syarat misal 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/60. Syarat 2/10, n/30 artinya pihak pembeli mendapatkan potongan sebesar 2% dari harga faktur apabila pembayaran dilakukan paling lambat hari ke sepuluh dan jatuh tempo pembayaran secara penuh pada hari ke tiga puluh. Syarat 2/EOM, n/60 artinya pihak pembeli mendapatkan potongan sebesar 2% dari harga faktur apabila pembayaran dilakukan paling lambat akhir bulan (end of the month) dan jatuh tempo pembayaran secara penuh pada hari ke enam puluh. Potongan yang diberikan karena membayar sesuai dengan syarat yang telah ditentukan (masa potongan) disebut dengan potongan tunai. Bagi pihak pembeli diakui sebagai potongan tunai pembelian, sedangkan bagi pihak penjual diakui sebagai potongan tunai penjualan.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 1 Januari 2018 PT. Azka Nabila membeli secara kredit barang elektronik kepada PT. Arifah Yasmin sebesar Rp. 10.000.000,- dengan syarat 2/10, n/30. Pada tanggal 7 Januari 2018 PT. Azka Nabila melunasi seluruh hutangnya kepada PT. Arifah Yasmin.
Pencatatan:
PT. Azka Nabila
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 01 Barang Elektronik 10.000.000
Hutang Usaha 10.000.000
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 07 Hutang Usaha 10.000.000
Potongan Tunai Pembelian *) 200.000
Kas 9.800.000
*) Potongan tunai pembelian: 2 % × Rp. 10.000.000 = Rp.
200.000,-PT. Arifah Yasmin
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 01 Barang Elektronik 10.000.000
Penjualan 10.000.000
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 07 Hutang Usaha 9.800.000
Potongan Tunai Penjualan *) 200.000
Piutang Usaha 10.000.000
**) Potongan tunai penjualan: 2 % × Rp. 10.000.000 = Rp. 200.000,-b. Potongan Dagang (Trade Discount)
Strategi perusahaan untuk mendorong para pelanggan agar dapat membeli jumlah besar adalah dengan memberikan potongan berdasarkan harga dari katalog. Harga yang ada di katalog bukan merupakan harga yang dibayarkan oleh pelanggan. Jadi, potongan yang diberikan kepada pelanggan dikarenakan jumlah pembelian yang besar atau kondisi tertentu disebut sebagai potongan dagang.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 1 Januari 2018 PT. Azka Nabila membeli secara kredit barang elektronik kepada PT. Arifah Yasmin berdasarkan harga katalog sebesar Rp. 10.000.000,-. PT. Arifah Yasmin memberikan potongan dagang kepada PT. Azka Nabila sebesar 30% + 15% berdasarkan harga katalog.
Berdasarkan informasi tersebut harga yang harus dibayarkan PT. Azka Nabila adalah sebesar:
Harga Katalog Rp. 10.000.000
Potongan Dagang 30% Rp. (3.000.000)
Rp. 7.000.000
Potongan Dagang 15% Rp. (1.050.000)
Harga yang Harus Dibayarkan Rp. 5.950.000
3. Retur dan Keringanan Harga (Return and Allowances)
Barang yang dibeli oleh pembeli dalam kondisi barang yang rusak, cacat atau tidak sesuai dengan yang dipesan maka pembeli diperkenankan untuk dapat mengembalikan (retur) barang tersebut atau meminta keringanan harga. Retur dan keringanan harga berlaku untuk transaksi yang dilakukan secara tunai ataupun kredit.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 1 Januari 2018 PT. Azka Nabila membeli secara kredit barang elektronik kepada PT. Arifah Yasmin sebesar Rp. 10.000.000,-. Diketahui ada barang elektronik yang dibeli PT. Azka Nabila mengalami cacat senilai Rp. 1.300.000,-.
Tanggal 3 Januari 2018 PT. Azka Nabila meretur barang tersebut ke PT. Arifah Yasmin.
Pencatatan:
PT. Azka Nabila
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 03 Hutang Usaha 1.300.000
Retur dan Keringanan Harga 1.300.000
PT. Arifah Yasmin
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 03 Retur dan Keringanan Harga 1.300.000
Piutang Usaha 1.300.000
4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia setiap penyerahan barang atau jasa dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Bagi pihak penjual, pada saat menjual barang dagang (barang kena pajak) akan memungut pajak kepada pihak pembeli yang akan dicatat sebagai hutang PPN atau disebut juga sebagai PPN Keluaran.
Sedangkan bagi pihak pembeli, pembelian barang dagang (barang kena pajak) dipungut pajak oleh penjual dan dicatat sebagai piutang PPN atau disebut juga sebagai PPN Masukan. Bagi perusahaan, secara periodik (setiap bulan) selisih antara PPN masukan dengan PPN keluaran disetorkan ke kas Negara.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal 1 Januari 2018 PT. Azka Nabila membeli secara kredit barang elektronik kepada PT. Arifah Yasmin sebesar Rp. 10.000.000,- dikenakan PPN.
Pencatatan:
PT. Azka Nabila
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 01 Barang Elektronik 10.000.000
PPN Masukan 1.000.000
Hutang Usaha 11.000.000
PT. Arifah Yasmin
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jan 01 Piutang Usaha 11.000.000
PPN Keluaran 1.000.000
Penjualan 11.000.000