• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan Liberalisme

KATA PENgANTAR untuk Edisi Bahasa Inggris

4. Tujuan Liberalisme

4. Tujuan Liberalisme

Ada pendapat luas bahwa liberalisme dibedakan dari gerakan politik lain oleh kenyataan bahwa ia menempatkan kepentingan sebagian anggota masyarakat—kelas para pemilik kekayaan, kaum kapitalis, pengusaha—di atas kepentingan kelas-kelas lain. Pernya-taan ini benar-benar keliru. Liberalisme hanya menginginkan yang terbaik bagi semua orang, bukan hanya satu kelompok khusus. Inilah yang ingin disampaikan oleh kaum utilitarianis Inggris—meski-pun dengan cara yang tidak terlalu tepat—melalui rumus terkenal mereka, “kebahagiaan terbesar untuk sebagian besar orang.” Secara historis, liberalisme adalah gerakan politik yang pertama yang ber tujuan meningkatkan kesejahteraan semua, bukan kelompok khusus. Liberalisme dibedakan dari sosialisme, yang juga mengaku berjuang untuk kebaikan semua, bukan dari tujuan yang ingin dicapai, tetapi dari cara yang dipilih untuk mencapai tujuan itu.

Andai dinyatakan bahwa konsekwensi dari kebijakan liberal adalah keharusan mendukung kepentingan khusus dari strata tertentu masyarakat, masih terbuka kemungkinan untuk perdebatan. Inilah salah satu tujuan karya ini, yaitu untuk menunjukkan bahwa

L U D W I G v o N M I S E S 9

kecaman itu sama sekali tidak beralasan. Tapi orang tidak bisa menuduh mereka yang mengangkat masalah itu berlaku tidak adil, meskipun kita menganggap pendapatnya salah, bisa saja pendapat itu diajukan dengan niat baik. Bagaimana pun juga, siapa pun yang menyerang liberalisme dengan cara ini mengakui bahwa tujuan liberalisme bersifat netral dan tidak ada tujuan lain di balik pernyataan tentang apa yang menjadi tujuannya.

Lain halnya dengan para kritikus yang mengecam liberalisme karena ingin memajukan kepentingan khusus kelas-kelas tertentu, bukan kesejahteraan umum. Kritikus seperti itu tidak adil dan tidak tahu apa-apa. dengan memilih modus serangan ini, mereka menunjukkan bahwa, dalam hati, mereka menyadari kelemahan kasus mereka sendiri. Mereka meraih senjata beracun karena jika tidak mereka tidak dapat berharap dapat meraih sukses. Jika dokter menjelaskan kepada pasiennya yang sangat menginginkan makanan yang membahayakan kesehatannya, bahwa keinginannya itu tidak baik bagi kesehatannya, tak seorang pun akan dengan bodohnya mengatakan: ”dokter tidak peduli pada pasiennya; siapa pun yang menginginkan yang terbaik bagi pasiennya tidak akan melarangnya menikmati makanan lezat seperti itu.” Semua orang memahami bahwa dokter menyarankan pasiennya untuk melupakan kese-nangan yang ditimbulkan oleh kenikmatan makanan yang berba-haya itu semata-mata untuk melindungi kesehatannya. Akan tetapi, begitu masalahnya menyangkut kebijakan sosial, orang cen-de rung melihatnya cen-dengan cara berbeda. Ketika seorang liberal menyarankan penolakan terhadap langkah-langkah populer tertentu karena ia mengetahui konsekwensi merugikan dari langkah-langkah tersebut, ia dikecam sebagai musuh rakyat, dan pujian diberikan kepada para demagog yang, tanpa mempertimbangkan kerugian yang akan ditimbulkan, merekomendasikan apa yang tampaknya bijaksana untuk saat itu.

Tindakan yang masuk akal dibedakan dari tindakan yang tidak masuk akal oleh fakta bahwa tindakan yang masuk akal meli batkan pengorbanan sementara. Pengorbanan menyangkut

tindakan yang tidak masuk akal hanya pengorbanan semu karena tidak sebanding dengan konsekwensi yang menguntungkan yang kemudian terjadi. Orang yang menghindari makanan lezat namun tidak sehat membuat pengorbanan sementara. hasilnya—tidak terjadi gangguan pada kesehatannya—menunjukkan bahwa ia tidak dirugikan tapi diuntungkan. Untuk melakukan hal seperti ini dibutuhkan pemahaman yang mendalam (wawasan) ten tang konsekwensi dari tindakan seseorang. Seorang demagog meman -faatkan fakta ini. dia menentang kelompok liberal, yang menye-rukan pengorbanan yang bersifat sementara dan sebenarnya bukan pengorbanan sesungguhnya, dan mengecam mereka sebagai musuh rakyat yang tidak berperasaan seraya menempatkan dirinya sebagai sahabat kemanusiaan.

dalam mendukung langkah-langkah yang ia anjurkan, ia tahu benar cara untuk menyentuh hati pendengarnya dan membuat mereka mengucurkan air mata dengan berbagai kiasan tentang kemiskinan dan kesengsaraan. Kebijakan antiliberal adalah kebi-jakan konsumsi modal. Kebikebi-jakan antiliberal menganjurkan agar kebutuhan hari ini tersedia secara melimpah dengan mengor-bankan masa depan. hal ini persis sama dengan kasus pasien yang telah kita bicarakan. dalam kedua kasus itu kerugian yang cukup memilukan akan terjadi di masa depan sebagai akibat kese-nangan sesaat. Membicarakan masalah itu seakan-akan hal itu me-nyangkut pertentangan antara hati yang tidak memiliki perasaan dan kedermawanan, benar-benar tidak jujur dan tidak benar. Bukan hanya politisi dan pers dari pihak antiliberal yang secara terbuka melakukan kecaman itu. hampir semua penulis dari aliran Sozialpolitik pernah memanfaatkan metode pertempuran licik ini.

Bahwa di dunia ini ada kemiskinan dan kesengsaraan bukan merupakan sanggahan terhadap liberalisme seperti keyakinan yang umum dianut para pembaca surat kabar yang bodoh. Sebaliknya, justru kemiskinan dan kesengsaraan itulah yang ingin dihapus oleh liberalisme, yang menganggap kiat yang diusulkannya sebagai satu-satunya kiat yang sesuai untuk pencapaian tujuan ini. Biarkan

L U D W I G v o N M I S E S 11

siapa pun yang percaya bahwa dia tahu cara yang lebih baik atau bahkan untuk mencapai tujuan ini membuktikannya. Pernyataan bahwa kaum liberal tidak berjuang untuk kebaikan semua anggota masyarakat, tetapi hanya untuk kelompok-kelompok khusus, sama sekali tidak mewakili bukti itu.

Fakta bahwa kemiskinan dan penderitaan itu ada bukan meru-pakan sanggahan terhadap liberalisme bahkan jika dunia saat ini mengikuti kebijakan liberal. Akan selalu menjadi pertanyaan apakah kemiskinan dan kesengsaraan lebih besar tidak akan ter ja di jika kebijakan lain diikuti. Mengingat semua cara yang dite rapkan di semua lini oleh kebijakan antiliberal dewasa ini untuk mengekang dan menghambat institusi hak milik pribadi, tidak masuk akal (absurd) menyimpulkan segala sesuatu yang menen tang kebenaran prinsip-prinsip liberal berdasarkan kenya taan bahwa kondisi ekonomi saat ini sama sekali tidak seperti yang diha rapkan. Untuk menghargai apa yang telah dicapai liberalisme dan kapitalisme, orang harus membandingkan kondisi mereka saat ini dengan kondisi di Abad Pertengahan atau abad-abad per mulaan era modern. Apa yang bisa dicapai liberalisme dan kapi talisme seandainya keduanya diberi kebebasan penuh hanya dapat disimpulkan dari pertimbangan-pertimbangan teoritis.