• Tidak ada hasil yang ditemukan

unit layanan & garda center

Dalam dokumen annual report astra 2014 (Halaman 181-184)

Pembiayaan mobil

astra Credit Companies

Sinergi antar usaha di Grup Astra, jaringan yang luas, program pemasaran yang berkualitas dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, membuat ACC mampu membukukan kenaikan pembiayaan sekitar 5% dari Rp 26,1 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 27,5 triliun, di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi, dengan kualitas kredit yang tetap terkelola dengan baik.

Realisasi unit pembiayaan mobil meningkat 9% dari 193.473 unit di tahun 2013 menjadi 210.809 unit di tahun 2014. ACC konsisten menjaga keseimbangan sumber pendanaan, dimana untuk tahun 2014 komposisinya terdiri dari obligasi (37%), pinjaman sindikasi (31%), joint financing (20%), pinjaman bilateral (9%),

bilateral multicurrency dan lainnya (3%). Sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan sumber pendanaan dan memastikan likuiditas kondisi keuangan, di tahun 2014 ACC menerbitkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014 dengan total emisi sebesar Rp 2,0 triliun dengan suku bunga 9,6% untuk Seri A senilai Rp 1,1 triliun, 10,5% untuk Seri B senilai Rp 740 miliar dan 10,6% untuk seri C senilai Rp 75 miliar. Ketiga obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia.

ACC juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II dengan bunga tetap Tahap IV dengan total emisi senilai Rp 2,5 triliun, terdiri dari obligasi seri A senilai Rp 1 triliun dengan bunga 9,6% dan seri B senilai Rp 1,5 triliun dengan bunga 10,5%. Kedua obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia.

Kinerja ACC yang terjaga serta komitmennya yang tinggi terhadap seluruh kewajiban keuangan yang jatuh tempo membuat PEFINDO

automobile Financing

astra Credit Companies

On the back of synergy between business units in Astra Group, its extensive network, strong marketing programs and services that meet the needs of customers, ACC recorded financing growth of approximately 5% from Rp 26.1 trillion in 2013 to Rp 27.5 trillion, despite the sluggish economy and with maintained credit quality.

Car financing units rose by 9% from 193,473 units in 2013 to 210,809 units in 2014. ACC consistently maintains the balance of funding; in 2014, funding consisted of syndicated loans (37%), bonds (31%), joint financing (20%), and bilateral loans (9%) and bilateral multicurrency and others (3%). As part of the funding strategy and to ensure the liquidity level of the company’s finance, in 2014 ACC issued three series of Phase III Continuous Bonds II Astra Sedaya Finance with a fixed interest rate. The issue of bonds amounted to Rp 2.0 trillion: 9.6% interest rate for Series A amounted to Rp 1.1 trillion; 10.5% for Series B amounted to Rp 740 billion; and 10.6% for Series C with total value of Rp 75 billion. All series earned an AAA(idn) rating from PT Fitch Rating Indonesia.

ACC also held Phase IV Continuous Bonds II with a fixed interest rate and a total amount of Rp 2.5 trillion, which consisted of Series A with a face value of Rp 1 trillion and 9.6% interest rate and Series B with face value of Rp 1.5 trillion and 10.5% interest rate. Both types of bonds earned an AAA(idn) rating from PT Fitch Rating Indonesia.

With respect to ACC’s solid performance and its utmost commitment to its financial obligations, on 3 October 2014 PEFINDO raised the rating of

2014 Performance

Kinerja Tahun 2014

per tanggal 3 Oktober 2014, menaikkan peringkat kredit korporasi PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan peringkat obligasi Perusahaan menjadi idAAA dari idAA+ (berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan II ASF tahap I dan tahap II, Obligasi Berkelanjutan I ASF dan Obligasi XII).

toyota astra Financial services

Kondisi usaha yang menantang direspon TAFS dengan konsisten melakukan perbaikan operasional guna mendapatkan efisiensi biaya sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berimbang dengan struktur biaya yang optimal. TAFS juga menyempurnakan penerapan

New Core IT System sebagai respon terhadap kebutuhan pelanggan sekaligus memperlancar proses operasional.

Hasilnya, TAFS mencatat total pembiayaan atas 68.933 unit kendaraan (2013: 61.640 unit), dengan jumlah pembiayaan disalurkan mencapai Rp 10,3 triliun (2013: Rp 9,4 triliun). Dari sisi sumber pendanaan, menghadapi peningkatan suku bunga, TAFS menerapkan strategi pendanaan yang fleksibel, yakni menggunakan pinjaman bank dan penerbitan obligasi sehingga dapat menekan kenaikan tingkat suku bunga. TAFS juga menerapkan 100% hedging policy sehingga meminimisasi risiko tingkat bunga dan nilai tukar untuk hutang dalam mata uang asing.

Pada Februari tahun 2014, TAFS berhasil merealisasikan PUB 1 Tahap 1 Tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar dengan seri A untuk tenor 1 tahun sebesar Rp 88 miliar dengan kupon 9,6% dan seri B untuk tenor 3 tahun sebesar Rp 512 miliar dengan kupon 10,5%. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. TAFS juga berhasil menerbitkan dua shogun bond

di Jepang masing-masing senilai USD 50 juta yang sepenuhnya dijamin oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura dengan kupon 9,89% dan Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD dengan kupon 7,85%.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) corporate credit and the company’s bonds to idAAA from idAA+ (for Continuous Bonds II ASF phase I and II, Continuous Bonds I ASF and Bonds XII ).

toyota astra Financial services

TASF responded to challenging business conditions by carrying out operational improvement to achieve cost efficiency and boost business growth in all areas on the back of optimum cost structure. TAFS also enhanced the implementation of its new core IT system to meet customers’ needs and to refine operational processes.

The strategies resulted in a total TAFS financing of 68,933 units (2013: 61.640 units of vehicles) with a total value of Rp 10.3 trillion (2013: Rp 9.4 trillion).

In terms of funding, to address the interest- rate increase, TAFS applied a flexible funding strategy, specifically by utilizing bank loans and bond issuance to manage an interest-rate increase lower than the market’s. TAFS also applied a 100% hedging policy that effectively minimized interest-rate and exchange-rate risks of debts in foreign currency.

In February 2014, TAFS held Phase I Shelf Offering of 2014 with a total value of Rp 600 billion, consisting of Series A for 1-year tenor and total value of Rp 88 billion with 9.6% coupon rate; and Series B for 3-year tenor and total value of Rp 512 billion with 10.5% coupon rate. The bonds earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. TAFS also issued two shogun bonds in Japan for a total value of US$ 50 million each, guaranteed in entirety by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch with 9,89% coupon rate and Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD with 7,85% coupon rate.

Dalam dokumen annual report astra 2014 (Halaman 181-184)