• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

20. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian

a. Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum

Untuk mendukung kelancaran kerja dan peningkatan kinerja anggota dewan, Pemerintah Kota Semarang telah memfasilitasi berbagai kegiatan DPRD Kota Semarang. Pada tahun 2011, total anggaran untuk DPRD Kota

Semarang dalam Perubahan APBD Kota Semarang adalah

Rp66.403.401.000,00 dengan perincian Rp13.426.849.000,00 untuk gaji DPRD Kota Semarang, Rp35.815.692.500,00 untuk pelaksanaan kegiatan DPRD dan Rp17.160.859.500,00 untuk kegiatan penunjang yang dikelola Sekretariat DPRD.

Berdasarkan sumber data dari Sekretariat DPRD, Raperda yang masuk Prolegda tahun 2011 sebanyak 39 Raperda, dan yang dibahas sebanyak 28 Raperda yang meliputi 24 Raperda usulan eksekutif dan 4 Raperda inisiatif

42

DPRD. Dari 28 Raperda yang dibahas tersebut, 23 Raperda telah berhasil ditetapkan menjadi Perda dan telah dicatat dalam lembaran daerah, yang meliputi 22 Perda yang berasal dari Raperda usulan eksekutif dan 1 Perda yang berasal dari Raperda inisitaif DPRD. Adapun jumlah keputusan DPRD yang di buat sebanyak 43 keputusan. Pencapaian kinerja ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya berhasil menetapkan 15 Perda dari 24 raperda yang dibahas.

Produk DPRD yang berupa Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD ditetapkan melalui suatu proses persidangan baik yang dilakukan secara internal DPRD maupun yang dilakukan dengan melibatkan jajaran eksekutif.

Pada tahun 2011, terdapat pergantian keanggotaan DPRD Kota Semarang dengan mekanisme pergantian antar waktu. Pergantian tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 170/51/2011 tanggal 21 Oktober 2011 yang berisi Peresmian Pemberhentian Antar Waktu Anggota DPRD Kota Semarang An. Edy Purwanto, A.Md. yang kemudian digantikan oleh Suhardi, ST.

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan optimalisasi Kinerja DPRD, pada tahun 2011 telah dilakukan rehabilitasi gedung DPRD, yang meliputi konstruksi fisik dan interior.

Selain produk-produk hukum yang dihasilkan oleh legislatif sebagaimana tersebut diatas, terdapat juga produk produk hukum yang dihasilkan oleh eksuktif yang berupa Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, dan Surat Perjanjian. Keberadaan produk produk hukum ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dan untuk memberikan dasar hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Secara rinci produk-produk hukum yang berupa Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota selama tahun 2011 tersaji dalam tabel berikut.

Jumlah Produk Hukum Yang dihasilkan eksekutif Tahun 2011

No Jenis Produk Hukum Jumlah

1 Peraturan Walikota 68

2 Keputusan Walikota 595

3 Surat Perjanjian 12

Sumber : Bagian Hukum Setda Kota Semarang, 2011

Dalam rangka pembinaan dan pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) telah dilakukan sosialisasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) kepada semua SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang, pembinaan di 19 Unit Penunjang Jaringan (UPJ) di Kecamatan/ Kelurahan. Selain itu juga dilakukan sosialisasi Peraturan Perundang – undangan Bidang Cukai yang diikuti oleh 100 peserta.

Terhadap masalah masalah hukum yang melibatkan aparatur, Pemerintah Kota Semarang juga memberikan bantuan bagi semua aparatur

43

yang sedang menghadapi perkara hukum dalam melaksanakan tugas baik di dalam maupun di luar pengadilan. Bantuan hukum ini diberikan tidak hanya pada saat aparatur berhadapan dengan Kejaksaan dan Kepolisian, akan tetapi juga pada saat berperkara di pengadilan. Selama tahun 2011 penanganan perkara di lembaga pengadilan sebanyak 12 perkara, baik di tingkat pertama, tingkat banding, tingkat kasasi, maupun peninjauan kembali. Sedangkan pendampingan penghadapan kepada aparatur yang berurusan masalah hukum di Kejaksaan, Kepolisian, maupun pengadilan untuk dimintai keterangan maupun sebagai saksi atas permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas telah dilakukan terhadap 61 orang. Selain itu masih ada kegiatan pembinaan keluarga sadar hukum yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hukum. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pembinaan Kadarkum di 16 Kecamatan (masing masing kecamatan 5 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 5 orang). Lomba Kadarkum tingkat Kota, Lomba Kadarkum tingkat Karisidenan, dan lomba Kadarkum Tingkat Provinsi.

Pada tahun 2011, Inspektorat Kota Semarang telah melakukan pemeriksaan internal secara berkala (reguler) di 159 obyek pemeriksaan dan14 kali pemeriksaan kasus/khusus. Selain itu, guna mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan pelayanan publik, Inspektorat Kota Semarang telah melakukan pemeriksaan khusus pelayanan publik pada 82 obyek pemeriksaan. Selain oleh Inspektorat Kota Semarang, pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah juga dilakukan oleh Inspektorat Provinsi, BPKP dan BPK. Tekait dengan pelaksanaan pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2010, BPK telah memberikan Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Di bidang pelayanan publik, pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, diantaranya melalui peningkatan kualitas sarana dan parasarana pelayanan. Pada Tahun 2011 telah dibangun 3 gedung tempat perekam data kependudukan (TPDK) di 3 kecamatan yaitu di Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Ngaliyan, dan Kecamatan Tembalang. Selain itu, upaya lain yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik ditingkat kecamatan dan kelurahan adalah dilakukannya rehab dan / atau pembangunan kantor Kecamatan, kantor Kelurahan, rumah dinas Camat, rumah dinas Lurah, dan balai kelurahan.

Disamping sarana dan prasarana yang berupa gedung tersebut, sarana dan prasarana lainya yang terus ditingkatkan adalah berupa kendaraan dinas. Pada tahun 2011 melalui bagian perlengkapan telah berhasil diadakan 11 kendaraan dinas roda empat dan 18 kendaraan dinas roda 2.

Berkaitan dengan pelayanan publik dengan pola “one stop service“ yang dilakukan oleh Badan pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Semarang, pada tahun 2011 jumlah masyarakat yang mengajukan perijinan sebanyak 16.092 permohonan, dan ijin yang berhasil diterbitkan sebanyak 16.003 perijinan.

44

Adapun untuk kinerja pelaksanaan pelayanan publik, dapat dilihat dari jumlah pengaduan masyarakat, baik yang melalui Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik (P5) maupun melalui media massa. Berdasarkan data yang tercatat di Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik (P5), jumlah pengaduan pelayanan publik pada tahun 2011 sebanyak 717 pengaduan, dan semuanya telah diteruskan oleh P5 ke SKPD guna mendapatkan penyelesaian tindaklanjut. Dari 717 pengaduan yang diteruskan ke SKPD tersebut, 668 pengaduan atau sekitar 93,2 % telah selesai di tindaklanjuti, dan sisanya yang sebanyak 49 pengaduan masih dalam proses penyelesaian tindaklanjut.

Dalam hal menjalin komunikasi antara Walikota dengan masyarakat, telah dilakukan dialog secara langsung antara Walikota dengan masyarakat di 43 kelurahan yang pelaksanaan bersamaan dengan jalan sehat bersama Walikota di 43 kelurahan tersebut. Sedangkan dalam hal menjalin kebersamaan aparatur dan masyarakat dalam menjaga kebersihan di Kota Semarang, telah dilakukan kerja bakti massal di 16 Kecamatan.

Pemerintah Kota Semarang melalui Bagian Umum dan Protokol selalu berusaha melakukan pelayanan dengan baik. Selama tahun 2011 jumlah tamu yang berkunjung ke Pemerintah kota Semarang sebanyak 49 tamu/rombongan termasuk rombongan tamu dari luar negeri yang merupakan delegasi ASEAN (SOCA dan ASCC) dan Guang Dhong China.

Berkaitan dengan peningkatan keindahan lingkungan Balai Kota, pada tahun 2011 Pemerintah kota Semarang telah melakukan pavingisasi halaman Balai Kota serta pembangunan pagar dan Gapura Balai Kota. Khusus untuk pembangunan Gapura Balai Kota, sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2011, pembangunan tersebut belum berhasil di selesaikan, hal ini karena rekanan yang melaksanakan pekerjaan tersebut melakukan wanprestasi sehingga Pemerintah Kota Semarang mengambil langkah tegas dengan melakukan pemutusan kontrak pembangunan Gapura Balai Kota.

b. Administrasi Keuangan Daerah

Dalam rangka meningkatkan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, pada tahun 2011 Pemerintah Kota telah melakukan pelelangan pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sistem E- Procurement yang diikuti oleh 13 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan jumlah paket yang dilelangkan sebanyak 74 paket. Selain itu, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa juga sudah mulai dilakukan. Adapun jumlah paket pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa sebanyak 17 paket.

Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan produktifitas BUMD, Pemerintah Kota Semarang melalui Bagian Perekonomian telah melakukan pembinaan dan peningkatan kompetensi pengelolaan BUMD. Pada tahun 2011, jumlah direksi dan karyawan setingkat eselon IV yang mengikuti pelatihan manajemen yang diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian sebanyak 50 orang. Selain melalui pelatihan manajemen, pembinaan dan

45

peningkatan kompetensi BUMD juga dilakukan melalui penyertaan modal bagi BUMD. Pada tahun 2011, Pemerintah Kota Semarang telah memberikan penyertaan modal bagi BUMD sebanyak Rp3.000.000.000,00, yang terdiri dari Rp2.000.000.000,00 untuk PDAM dan Rp1.000.000.000,00 untuk Perusda Percetakan.

Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, pada tahun 2011 penerimaan keuangan daerah Kota Semarang di targetkan sebesar Rp1.992.693.899.951,00 dan realisasinya sebesar Rp2.054.821.782.658,00 yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp22.440.279.093,00 dana perimbangan sebesar Rp969.374.571.789,00 dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp563.006.931.776,00. Pada tahun yang sama, realisasi belanja daerah Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp2.038.547.706.400,00 dari yang ditargetkan sebesar Rp2.260.097.665.000,00.

Sumber pendapatan terbesar pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2011 adalah berasal dari pajak daerah yang telah menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp361.471.100.496,00 atau sekitar 69,19 % dari PAD.

Keberhasilan Penerimaan pajak daerah Kota Semarang tak lepas dari adanya peningkatan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. Peningkatan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak dapat dilihat dari jumlah wajib yang membayar pajak sesuai dengan ketentuan yakni sebanyak 15.586 wajib pajak. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 11,2 % jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang berjumlah 14.019 wajib pajak. Adanya peningkatan kesadaran wajib pajak ini tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan aparat pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan kesadaran para wajib pajak, baik melalui sosialisasi maupun melalui pendekatan komunikasi dengan wajib pajak. Selain itu, adanya peningkatan kesadaran para wajib pajak juga tak lepas dari upaya pemerintah Kota Semarang dalam memberikan penghargaan (reward) kepada wajib pajak, serta pelaksanaan operasi yustisi perpajakan. Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang telah melakukan operasi yustisi perpajakan sebanyak 60 operasi. Pada tahun yang sama, jumlah wajib pajak yang mendapatkan penghargaan (reward) sebanyak 24 wajib pajak.

Selain penerimaan dan pendapatan daerah, hal lain yang cukup penting dalam administrasi keuangan daerah adalah keberadaan aset daerah.

Dalam rangka memberikan kepastian hukum atas kepemilikan aset – aset yang berupa tanah, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan pensertifikan atas aset aset tanah milik Pemerintah Kota Semarang. Sampai akhir tahun 2011, jumlah aset tanah Pemerintah Kota Semarang yang terdata sebanyak 2.977 bidang. Dari 2.997 bidang tersebut, yang telah bersertifikat sebanyak 2007 bidang, 86 bidang diantaranya merupakan hasil pensertifikatan tahun 2011. Adapun aset tanah yang belum bersertikat sebanyak 970 bidang. Dari 970 bidang yang belum bersertifikat tersebut, 379 bidang masih dalam proses pensertifikatan di BPN. Terhadap aset aset tanah yang belum

46

bersertifikat, secara bertahap akan terus diupayakan pensertifikatannya dengan menyesuaikan kemampuan keuangan Pemerintah Kota Semarang.

Kemudian untuk mendukung pengelolaan keuangan daerah, pada tahun 2011 pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan beberapa pedoman pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk Peraturan Walikota, seperti Peraturan Walikota tentang pedoman analisis harga satuan barang dan upah, Peraturan Walikota tentang pedoman pelaksanaan APBD, dan Peraturan Walikota tentang Standar Satuan harga (SSH) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

c. Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Semarang disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang menghasilkan Penataan kelembagaan perangkat daerah dengan penetapan 5 Peraturan Daerah tentang perangkat daerah Pemerintah Kota Semarang. Pada perkembangannya 1 diantara Peraturan daerah telah mengalami perubahan yaitu Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang yang dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010, guna membentuk lembaga baru yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, sehingga perangkat daerah Pemerintah Kota Semarang secara keseluruhan terdiri dari :

1) Sekretariat Daerah yang terdiri dari 4 Asisten, 13 Bagian dan 39 Sub Bagian;

2) Sekretariat DPRD yang terdiri dari 3 Bagian dan 9 Sub Bagian; 3) Staf Ahli Walikota yang terdiri dari 5 Bidang;

4) Dinas Daerah yang terdiri dari 19 Dinas;

5) Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari 7 Badan, 3 Kantor, RSUD dan Inspektorat, Satpol PP;

6) Kecamatan dan Kelurahan yang terdiri dari 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan;

Sampai dengan akhir tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang masih membahas perubahan struktur Satpol PP Kota Semarang terkait dengan penambahan fungsi Linmas.

Di bidang kepegawaian, hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2011 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut.

Formasi PNS Pemerintah Kota Semarang, berdasarkan Rekapitulasi usulan Kebutuhan PNS Daerah dari 51 Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2011 adalah sebagai berikut.

No Indikator Kinerja Tahun 2010 Tahun 2011

1 Jumlah PNS 16.564 16.212

2 Jumlah Usulan Formasi 3.755 4.097

3 Jumlah formasi persetujuan Menpan 330 0

47

Jumlah TPHL Pemerintah Kota Semarang per 01 Januari 2011 adalah 223, sampai dengan 01 Januari 2012 jumlahnya tinggal 187, dan 36 diantaranya diberhentikan karena telah mencapai usia 55 Tahun, diangkat CPNS, meninggal dunia, mengundurkan diri, dan indisipliner.

Tenaga Pekerja Harian Lepas (TPHL) sejumlah 187 tersebut yang memenuhi syarat SE Menpan-RB nomor 05 Tahun 2010 Kategori I sejumlah 3, dan 184 tidak memenuhi syarat kategori I dan kategori II karena usia telah lanjut, dan masa kerja kurang dari ketentuan.

Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan Keputusan Kenaikan Pangkat secara kolektif dan diberikan kepada yang bersangkutan sebelum masa berlaku Keputusan Kenaikan Pangkat tersebut. Adapun realisasi kenaikan pangkat PNS Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 periode April 1.688 PNS dan periode Oktober 829 PNS. Sehingga total kenaikan pangkat PNS Tahun 2011 sejumlah 2.517 PNS.

Tahun 2011 Pemertintah Kota Semarang melaksanakan ujian penyesuaian ijazah dengan peserta 101 PNS, PNS yang dinyatakan lulus 85 dan tidak lulus sejumlah 16 PNS.

Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang melaksanakan dan mengirimkan peserta Diklat sebagai berikut.

1). Pengiriman Diklat Teknis/Fungsional sebanyak 296 orang dengan realisasi sebanyak 296 orang (100%);

2). Penyelenggaraan Diklat teknis/Fungsional sebanyak 5 jenis diklat dengan peserta 210 orang dengan realisasi 209 orang (99,52%);

3). Diklat Kepemimpinan sebanyak 43 orang terdiri atas Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III dan IV dengan realisasi pelaksanaan dan pengiriman Diklat Kepemimpinan sebanyak 43 (realisasi mencapai 100%). Diklat Kepemimpinan Tingkat IV diselenggarakan melalui pola kemitraan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sejumlah 30 orang, sedangkan Diklat Pim II dan III dilaksanakan dengan cara pengiriman ke Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sejumlah 13 orang pejabat;

4). Diklat Prajabatan sebanyak 872 orang Calon Pegawai Negeri Sipil, dengan realisasi CPNS yang dapat mengikuti Diklat Prajabatan dan dinyatakan lulus untuk Golongan I,II dan III tahun sebanyak 865 orang CPNS, sehingga realisasinya mencapai 99,20%. CPNS yang tidak mengikuti diklat prajabatan sebanyak 7 orang dengan rincian 4 orang meninggal dunia, 1 orang sakit, 2 orang tidak lulus prajabatan karena tidak memenuhi syarat kelulusan.

Analis Kebutuhan Diklat, tahun 2011 dengan sasaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang, hasilnya menunjukkan Prioritas kebutuhan diklat teknis untuk tahun 2012 sebanyak 5 jenis diklat yaitu : Diklat Penyusunan Renstra, Renja dan LAKIP dengan nilai 83, Diklat Pengawasan Internal Keuangan Daerah nilai 77, Diklat Manajemen Pengadaan Barang / Jasa nilai 72, Diklat Penatausahaan Keuangan Daerah

48

nilai 64 dan Diklat Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah nilai 56. Diklat spesfik SKPD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sejumlah 16, Dinas Pertanian sejumlah 24, Dinas Kelautan dan Perikanan sejumlah 29, Satuan Polisi Pamong Praja sejumlah 6.

Satya Lancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang dianugerahkan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10 Tahun, 20 Tahun, 30 Tahun atau lebih dengan penuh kesetiaan pada Pancasila dan UUD. 1945, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya terhadap negara, yang penyerahannya dilaksanakan pada saat Hari Jadi Kota Semarang dan HUT. Korpri. Adapun jumlah Satya Lancana Karya Satya yang telah disampaikan kepada PNS Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 sejumlah 167.

Pemberian penghargaan sebagai PNS Teladan/Berprestasi Kerja diberikan kepada PNS jabatan staf yang menurut penilaian pimpinan yang bersangkutan memenuhi syarat secara umum yaitu disiplin, jujur dan berdedikasi tinggi, serta syarat khusus yaitu berprestasi kerja sangat baik dan bermanfa’at bagi SKPD, sehingga yang bersangkutan dapat menjadi contoh/teladan yang setiap tahunnya ditetapkan sebanyak 3 PNS yang memperoleh penghargaan sebagai PNS Teladan/Berprestasi Kerja.

Sesuai Keputusan Walikota Semarang Nomor : 861/67 tanggal 3 Juni 2008 Pemerintah Kota Semarang memberikan Penghargaan dan Kenang-kenangan untuk PNS yang akan pensiun berupa tali asih uang sebesar Rp5.000.000,00 (Lima juta rupiah). Tahun 2011 penyerahan penghargaan dilaksanakan dalam lima tahap yaitu bulan Mei, Juli, September, November dan bulan Desember 2011 dengan total 537 orang PNS yang akan purna tugas.

Sesuai Keputusan Walikota Semarang Nomor : 846/356 tanggal 2 Desember 2002, bagi PNS Pemerintah Kota Semarang yang meninggal dunia aktif memperoleh bantuan tali asih pemakaman bagi ahli warisnya. Pemberian uang santuan (bantuan tali asih pemakaman) kepada ahli waris sebesar Rp750.000,00 (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) yang diserahkan sebelum pemakaman. Tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang memberikan bantuan tali asih pemakaman bagi 80 orang ahli waris PNS yang meninggal dunia aktif.

Penegakkan disiplin sebagai antisipasi terhadap pelanggaran yang kemungkinan terjadi dilapangan. Selama tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang melaksanakan kegiatan rutin antara lain berupa.

1) Kegiatan upacara bendera setiap hari Senin dan hari-hari besar nasional dan apel pagi setiap hari selasa s/d jumat di halaman Balaikota Semarang dan diperuntukkan bagi instansi yang ada di lingkungan Balaikota dan Gedung Pandanaran, juga dilaksanakan disetiap Kecamatan bagi staf Kecamatan dan Kelurahan.

2) Inspeksi mendadak di bawah koordinasi dari Inspektorat Wilayah dilaksanakan secara insidentil dengan menitik beratkan pada moment-moment tertentu antara lain saat menjelang long week end, sebelum dan sesudah liburan panjang Hari Raya dan lain-lain yang dipertimbangkan rawan pelanggaran disiplin.

49

3) Operasi yustisi gabungan di fasilitas-fasilitas umum pada jam-jam kerja seperti di pasar-pasar, mall dan tempat lainnya.

4) Melaksanakan sosialisasi PP No. 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai sebagai perubahan atas PP No. 30 Tahun 1980.

Pada tahun 2011 terdapat 29 rekomendasi laporan hasil pemeriksaan kasus dari Inspektorat yang seluruhnya telah ditindak lanjuti dengan menerbitkan SK penjatuhan hukuman disiplin yang meliputi 9 hukuman kategori ringan, 3 hukuman kategori sedang, 17 hukuman kategori berat.

Adapun PNS Pemerintah Kota Semarang yang pensiun tahun 2011 sebagai berikut.

No Jenis pensiun Jumlah Keterangan

1 Mencapai BUP 517 Dari 615 PNS tersebut yang mendapatkan

Kenaikan pangkat pengabdian

2 Permintaan Sendiri 23 Mencapai 564, (termasuk PNS yang meninggal

dunia)

3 Keuzuran Jasmani 1

4 Meninggal Dunia 74

Jumlah 615

Sumber data : BKD Kota Semarang, Tahun 2011 21. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Perkembangan pembangunan Ketahanan Pangan pada tahun 2011 dapat diketahui melalui gambaran perkembangan kondisi urusan sebagai berikut.

a. Pemberdayaan keluarga miskin melalui fasilitasi warung desa/lumbung pangan mengalami peningkatan sebesar 75% dari yang semula hanya untuk 100 KK pada tahun 2010 meningkat menjadi untuk 175 KK pada tahun 2011. Sedangkan pemberdayaan keluarga miskin melalui fasilitasi untuk pengembangan pekarangan terpadu juga mengalami peningkatan yaitu sebanyak 33,33% dari yang semula hanya 270 KK pada tahun 2010 menjadi 360 KK pada tahun 2011.

b. Pemberian bantuan bagi keluarga rawan pangan pada tahun 2010 yang hanya 370 KK meningkat menjadi 570 KK pada tahun 2011. Selain itu, dilihat dari jumlah lokasi yang dipantau keamanan pangannya juga mengalami peningkatan yang semula pada tahun 2010 hanya berjumlah 20 lokasi, pada tahun 2011 meningkat menjadi 28 lokasi.

c. Dilihat dari jumlah konsumsi umbi-umbian pada tahun 2011 juga mengalami peningkatan, dari yang semula hanya sebanyak 51,9 gr/kapita/hr pada tahun 2010 menjadi 70,6 gr/kapita/hr pada tahun 2011. Sedangkan skor pola pangan harapan yang semula 79,5 pada tahun 2010 meningkat menjadi 84 pada tahun 2011.

d. Pelatihan pengolahan pangan bagi pengolah pangan yang semula pada tahun 2010 berjumlah 210 orang mengalami peningkatan menjadi 290 orang pada tahun 2011.