• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

4. Urusan Wajib Perumahan

Target dalam upaya penanganan perumahan dan permukiman oleh Pemerintah Kota Semarang adalah sebagai berikut.

a. Pembangunan Sarpras Rusunawa Kaligawe.

Pembangunan ini guna menciptakan suasana lingkungan yang tertata rapi, bersih dan sehat serta pembangunan fisik berupa pekerjaan urugan (47,75 m³), paving (191 m²), saluran (128 m¹), tempat kontainer sampah (180 m²), sehingga peningkatan pembangunan sarpras mencapai 80 %. b. Pembebasan Tanah di Kelurahan Kaligawe.

Kegiatan ini menyediakan tanah untuk jalan dan saluran di kawasan Kaligawe dan penafsiran harga tanah, meningkatkan kualitas lingkungan kawasan dan pembebasan tanah seluas 1.797 m².

c. Perbaikan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu.

Kegiatan ini memperbaiki rumah layak huni bagi masyarakat MBR sebanyak 204 unit rumah di Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Timur.

d. Study Inventarisasi Pengembang Perumahan Kota Semarang.

Sebagai acuan kesesuaian pemanfatan lahan di sektor perumahan dan permukiman serta kesesuaian dengan perencanaan yang tertuang dalam RTRW. Dari hasil inventarisasi didapatkan jumlah pengembang sebanyak 118 pengembang.

e. Urugan Penyiapan Lahan Rusunawa di Kelurahan Karangroto.

Kegiatan ini merupakan pekerjaan urugan untuk lahan Rusunawa di Kelurahan Karangroto (11.500 m³).

f. Pembuatan Sanitasi Komunal Permukiman.

Kebutuhan MCK Komunal untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan, 1 (satu) unit MCK Komunal di Kel. Kemijen serta perencanaan pembangunan MCK Komunal di Kel. Kemijen dan MCK Komunal di Rusun Karangroto.

g. Perbaikan Lingkungan Permukiman.

Terwujudnya penataan pembangunan sarana prasarana lingkungan permukiman yang aman, tertib, asri dan sehat. Volume kegiatan ini adalah pembangunan jalan paving 33.621,1 m², jalan aspal 23.410 m², saluran 1.055 m¹, talud 1.156 m¹, supaya dapat memperlancar arus lalu lintas dan saluran lingkungan permukiman serta meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sehat (melayani kawasan yang tertangani 15 Ha). Pada tahun 2011 telah dilakukan perbaikan lingkungan permukiman di 83 lokasi di Kota Semarang.

h. Penanganan Jalan dan Saluran di Kawasan Pasar Waru Kel. Kaligawe. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan pembangunan rumah pompa 1 unit dan pembangunan tanggul ± 220 m¹ sehingga terwujudnya jalan dan

19

saluran di kawasan Pasar Waru. Kegiatan ini untuk mendukung pembangunan Rusunawa.

i. Penanganan dan Penataan Permukiman Kumuh dan Permukiman

Nelayan.

Kegiatan ini merupakan penataan pembangunan lingkungan permukiman nelayan yang bersih dan sehat, terwujudnya jalan paving 472,5 m², saluran 1.062 m¹ dan pasangan batu kali 226,86 m³.

j. Pemeliharaan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman.

Kegiatan ini bertujuan untuk pemeliharaan sarana prasarana lingkungan permukiman yang dapat mewujudkan lingkungan menjadi tertib, asri dan sehat. Kegiatan ini meliputi pengadaan material bahan bangunan untuk pemeliharaan sarana prasarana lingkungan permukiman seluas 1 Ha, sehingga dapat memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang bersih dan sehat.

k. Pembuatan MCK Permukiman.

Kegiatan ini dibagi 7 paket Kelurahan yang terdiri dari Kel. Kec. Gunungpati ( Kel. Cepoko dan Kel Patemon ) Kec. Ngaliyan ( Kel. Wonosari ) Kec. Tugu ( Kel. Mangkang Wetan, Kel. Mangkang Kulon, Kel. Mangunharjo dan Kel. Karanganyar ) serta merencanakan dan mengawasi yang dilakukan oleh pihak ke tiga yaitu Konsultansi ( MCK 7 unit ).

l. Infrastruktur Perumahan dan Permukiman.

Kegiatan ini adalah pembuatan air bersih, air limbah, PJU dan jaringan listrik sebanyak 500 unit sehingga tercapainya infrastruktur sarana prasarana perumahan dan permukiman MBR di 2 lokasi, yaitu Perumahan Palir Sejahtera dan Perumahan Mutiara Jaya Metro.

m. Perbaikan Sarpras Lingkungan Permukiman Kecamatan Gayamsari, Pedurungan, Genuk, Gunungpati, Tembalang dan Mijen.

Kegiatan ini untuk pembangunan jalan paving 12.339,4 m², jalan aspal 1.794 m², talud 535 m¹, saluran 293 m¹ supaya dapat memperlancar arus lalu lintas dan saluran lingkungan permukiman serta meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang sehat.

n. Pendampingan Fasilitasi Prog. Urban Sanitasi And Rural Infrastruktur (USRI) Suport to PNPM.

Pada tahun 2011 kegiatan ini dilaksanakan di 10 Kelurahan yaitu Kelurahan Wates, Sukorejo, Mangunharjo, Mangkang Kulon, Dadapsari, Muktiharjo Lor, Sarirejo, Tanjung Mas, Sawah Besar, dan Rowosari. o. Pendampingan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman

Kegiatan ini merupakan pendampingan kegiatan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman yaitu meningkatnya Infrastruktur sarana prasarana perumahan dan permukiman untuk kebutuhan MBR.

p. Infrastruktur Sanitasi.

Kegiatan ini meningkatkan sanitasi komunal di lingkungan permukiman sebanyak 4 unit di Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Candisari.

20

Di bidang pemakaman, makam/Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola dan dalam pengawasan serta pembinaan Pemerintah Kota Semarang ada 11 lokasi Makam yaitu :

a. TPU Bergota terletak di kelurahan Randusari Kecamatan Semarang Selatan.

b. TPU Kedungmundu Kristen terletak di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang.

c. TPU Tawangaglik terletak di Kelurahan Tawang Mas Kecamatan Semarang Barat.

d. TPU Banyumanik terletak di Jl. Trunojoyo Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik.

e. TPU Kesambi/Sompok, kondisinya sudah penuh, terletak di Kelurahan Peterongan Kecamatan Semarang Selatan.

f. TPU Kembangarum terletak di Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan.

g. TPU Pedurungan Lor terletak di Kelurahan Pedurungan Lor Kecamatan Pedurungan.

h. TPU Kedungmundu Veteran terletak di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang.

i. TPU Kedungmundu Cina/Sendang Guwo terletak di Kelurahan Sendang Guwo Kecamatan Tembalang berbatasan dengan wilayah Kelurahan Kedungmundu.

j. TPU Sendangmulyo terletak di Kelurahan Meteseh Kecamatan

Tembalang.

k. TPU Banjardowo Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk.

Peningkatan ketersediaan TPU per satuan penduduk hingga 2015 ditargetkan 60%, dan di tahun 2011 sudah mencapai 40%. Realisasi ini ditunjukkan oleh rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk (daya tampung pemakaman) di tahun 2011 adalah 408,40% dengan daya tampung TPU 142.789 nisan, dilain pihak jumlah nisan yang terawat adalah 7.515 nisan. Walaupun daya tampung TPU yang dikelola Pemkot dan tersebar di 16 Kecamatan Kota Semarang masih memadai, ternyata 75%-nya sudah terisi, karena itu perlu adanya kerja sama dengan pihak kelurahan dalam memanfaatkan tanah bengkok untuk dijadikan TPU baru, dan juga dibutuhkan kerja sama dengan pengembang perumahan agar menyediakan 2% dari lahannya untuk kebutuhan makam sesuai aturan yang berlaku. Untuk pengembangan perumahan kurang dari 250 Hektar pengadaan lahan makam bisa dilakukan di luar kawasan permukiman tersebut, sedangkan untuk pengembangan perumahan dengan luas lahan lebih dari 250 Hektar pengadaannya harus di dalam lingkungan perumahan tersebut.

Urusan perumahan juga mengampu program pencegahan bahaya kebakaran, Dinas Kebakaran menyatakan tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) pada tahun 2011 mencapai 81,46.

21 5. Urusan Wajib Penataan Ruang

Kebijakan penataan ruang Kota Semarang ditetapkan dalam Perda No. 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 – 2031, dimana pembahasannya telah dilaksanakan dari tahun 2010 dan di telah disahkan pada tahun 2011 ini. Perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2011 – 2031 didasarkan pada terjadinya perubahan kondisi wilayah yang akan berpengaruh terhadap pola dan struktur ruang.

Pada tahun 2011 ini dalam rangka melaksanakan penataan ruang di bidang pengelolaan reklame, telah dilakukan kegiatan-kegiatan penataan elemen dekorasi kota. Reklame sebagai salah satu elemen dekorasi kota yang merupakan kosmetik wajah kota diharapkan dapat mendukung keindahan kota melalui penataan dan pengendalian penempatan titik-titik reklame di dalam kota.

Selain itu, dalam hal kegiatan pengawasan dan pengendalian reklame cukup efektif, terlihat dari hasil penertiban reklame illegal yang mengalami kenaikan dari 4.732 buah pada tahun 2010 menjadi 5091 buah pada tahun 2011 hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat masih kurang sehingga perlu adanya sosialisasi baik ke biro reklame maupun ke masyarakat dan monitoring serta pengawasan yang lebih intensif.