A. Heroin
1. Apa alasan utama Anda menggunakan heroin/putaw?
Lingkungan sih awalnya terus masalah keluarga, tapi lebih banyak lingkungan aja yah. Jadi dari 5 bersaudara, mulai dari anak ke 3,4,5 kena semua. Aku nih anak ke 5. Tapi yang dua berhenti aku masih terus sampe aku kena HIV. Kalau yang dua ini udah total bersih.
2. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda terjerumus menggunakan
heroin/putaw?
Pergaulan pasti turut pengaruhi. Aku mulai tahun 1998 langsung makai putaw
3. Berapa banyak heroin/putaw yang Anda konsumsi dalam sehari?
Waktu aku masih make masih murah ya 10.000-an, itu paling Cuma 2-3 kali beli dalam sehari. Aku pakai disuntik.
133
sebatas nyoba yah, dibadan aku ga enak. Jadi yang palin rutin putaw.
5. Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti program pemulihan NAPZA? Pernah berkali-kali, pernah di Fatmawati, di Bandung pengobatan alternatif, inabah juga pernah, udah bermacam-macam, dan permadosini rehab di Cawang tapi itu dulu kalau engga salah sekarang udah engga ada, sampai akhirnya sekarang ikut PTRM.
B. Keluarga
6. Apakah Anda sudah menikah?
(Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai)
Sudah menikah, saya menikah dua kali. Pernikahan yang pertama gagal dapet anak 1. Terus sekarang nikah sama dengan pecandu, sama-sama positif dan punya anak satu. Bulan ini tahun ke 7 pernikahan saya.
7. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Keluarga saya itu mendukung sekali, keluarga saya juga tahu saya positif HIV, mertua saya tahu, suami saya yang sekarang mendukung jadi semua support.
8. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Kalau untuk metadon ayah saya kurang mendukunng, karenqa ayah saya tanya sampai kapan efeknya. Apalagi saya sempat kena anemia kronis sampai dirawat berhari-hari di RS. Terus kena TB. Ortu saya sempat tanya “sampai kapan ini kamu terapi metadon ini, masa sampai seumur hidup…” saya juga berpikiran “iya juga sih apalagi sampai sekarang dosis
134
untuk berhenti pakai.
C. Pekerjaan
9. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda?
Ibu rumah tangga. Selain itu, kakak saya jualan kue jadi kadang-kadang kalau ada yang pesan deket-deket lebaran saya bantu-bantu belanjain.
D. Program Terapi Rumatan Metadon
10.Bagaimana Anda mengetahui Program Terapi Rumatan Metadon?
Saya tahu dari suami yang sekarang. Jadi suami saya ikut duluan pas PTRM ini buka tahun 2007. Saat itu saya ditawarin untuk ikut, tapi saya masih make. Tapi lama-lama saya lihat kok dia engga sakaw, terus saat itu barang juga sudah mulai susah, mahal, akhirnya saya ikut masuk.
11.Mengapa Anda memilih metadon sebagai terapi Anda?
Subuxon udah tapi saya pakainya emang salah ya, itukan harusnya di oral tapi saya pakainya disuntik. Akhirnya memang cocoknya di metadon alasannya juga satu karena dekat, murah, efek dibadan saya itu nutup 24 jam dan engga terlalu nagih. Kedua, kalau saya pakai putaw pun enggga berasa percuma aja. Efek berhenti ke putawnya lebih cepat.
12.Bagaimana prosedur yang Anda jalani saat pertama kali mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet?
Cuma wali waktu itu sama suami saya, KTP, surat nikah gitu-gitu, sama tes positif menggunakan Narkoba. Pertama kali masuk saya belum berani CD4, tapi saya sudah pernah tes HIV sampai 8 kali hasilnya negatif, itu pun karena ayah saya yang dominan meminta saya untuk tes ini itu. Tapi
135
VCT disini (PKC Tebet). Pas saya cek disini ternyata saya positif. Disitu saya mulai minnum ARV. Tapi sebelumnya suami saya itu sudah kena HIV duluan. Anak saya negatif karena lahir cecar.
13.Apakah Dokter atau perawat maupun kader muda memberikan pengetahuan selama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Iya petugas medis pasti memberikan informasi tentang PTRM. Disini juga suka ada pertemuan kecil. Sebulan dua kali tapi untuk pertemuan besarnya bisa dua bulan sekali.
14.Berapa lama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di
Puskesmas Kecamatan Tebet? 7 tahun sejak tahun 2007.
15.Apa yang membuat Anda bertahan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Karena untuk jatuh ke lubang yang samanya lebih kecil, maksudnya saya menggunakan ini jadi tidak ada indikasi untuk menggunakan putaw lagi.
16.Menurut Anda apakah manfaat setelah mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Banyak ya… rumah tangga saya lebih harmonis, saya lebih tahu tentang penyakit-penyakit. Puskesmas juga lebih welcome, diterima dengan baik saat saya mengeluhkan penyakit saya. Jadi tidak ada diskriminasi.
17.Jika Anda mendapatkan THD (Take Home Dose) bagaimana Anda bisa mendapatkan THD? Sudah berapa lama Anda mendapatkan THD? Berapa
136
Saya pernah dapat THD jika ada pertemuan keluarga atau saya lagi sakit. Untuk syarat misalnya waktu itu saya ke bali tiket pesawat saya diminta, biar tidak disalahgunakan.
18.Apakah Anda pernah memberikan metadon Anda ke orang lain? Jika “iya” mengapa Anda memberikannya? Kapan Anda memberikannya? Apakah petugas pernah mengetahuinya?
Kalau saya terus terang saya pernah ya. Justru saya dibantu karena saya kan TB dan dosisnya itu lebih kemakan, sakawnya itu dua kali lipat, nah saya meminta agar dosis saya di split tapi dokter ini ngasih dosis langsung dimunm besar tapi yang di split sedikit. Jadi engga nutup dan sakawnya parah, mau engga mau saya meminta tolong keteman karena kalau saya beli putaw engga mungkin. Jadi, kalau saya bukan memberikan tapi minta sama teman yang punya THD. Saya melakukan ini sekitar 1 tahun yang lalu. Saya dan teman saya tidak diketahui petugas.
19.Apakah Anda pernah menggunakan NAPZA selama mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “iya” NAPZA jenis apa yang Anda gunakan? Kapan Anda terakhir menggunakan NAPZA tersebut? Kenapa Anda masih mengkonsumsi NAPZA tersebut? Apakah petugas pernah mengetahuinya?
Saat ini saya tidak pernah, saya bersih. Dua atau tiga tahun pertama saya masih selip putaw/benzo, alprazolam tapi setelah itu tidak pernah sama sekali. Alasan pakai masih ada masalah-masalah pribadi, kayak alprazolam kan obat anti depresan. Jadi saya ini pribadi yang tertutup kalo ada masalah-masalah dipendem sampai saya sakit sendiri dan saya ngerasa semenjak konsumsi alprazolam kok semakin parah bukan membaik. Akhinya saya berhenti tapi dulu saya rutin konsumsi itu selama tiga mingguan, sampai Yudi, teman-teman pada negor dan putus obatnya
137
20.Menurut Anda bagaimana jadwal pelayanan di Program Terapi Rumatan Metadon?
Sebenernya lebih baik kalau kata anak-anak yang lain yang kerja buka dua kali dalam sehari. Kayak di PTRM lain kan buka 2 kloter. Tapi untuk saya pribadi dan suami saya yang wirausaha ga masalah dengan jam buka disini. Apalagi kalau terlambat minum kita bisa tetep minum di apotek. Tapi bisa dua kloter sebenernya lebih baik lagi.
21.Bagaimana pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon yang diberikan Puskesmas Kecamatan Tebet? Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan?
Sudah cukup memuaskan dan nyaman.
22.Bagaimana pandangan masyarakat setelah Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ini?
Kalau lingungan rumah saya pribadi kan saya ngontrak nih. Mereka tidak tahu saya menggunakan metadon. Tapi kalau pergaulan teman-teman, keluarga tahu dan positif menilai saya karena dampak metadon ini membuat saya jadi tidak pernah pakai (heroin) lagi. Terus saya jadi rajin solat, saya lebih baik lagi.
23.Apa saran Anda dalam Program Terapi Rumatan Metadon ini?
Dr. Eli kurang paham keluhan pecandu. Jadi saya pernah dari dosisi 70 langsung ke 150 karena dia engga mau dosis saya di split. Maunya saya dia lebih tahu tentang metadon.
138 Identitas Pasien
1. Nama Inisial : RH
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Usia : 45 tahun
4. Pekerjaan : Karyawan
5. Hari/Tanggal : Jumat/02 Mei 2014
6. Tempat Wawancara : Puskesmas Kecamatan Tebet
Hasil Wawancara
A. Heroin
1. Apa alasan utama Anda menggunakan heroin/putaw?
ditawarin juga dikasih suami. Sebelumnya sih suami sudah pakai duluan. Awalnya sih sekali-sekali doing terus berlanjut.
2. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda terjerumus menggunakan
heroin/putaw?
Kalau pergaulan tidak mempengaruhi.
3. Berapa banyak heroin/putaw yang Anda konsumsi dalam sehari?
Aku kalau pakai, misalnya paketan seharga seratus ribu pada tahun 2008 itu dibagi dua sama suami tapi aku hanya pakai seperempatnya saja. Aku pakai dengan cara disuntik.
139
5. Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti program pemulihan NAPZA? Belum pernah ikut rehab, langsung metadon.
B. Keluarga
6. Apakah Anda sudah menikah?
(Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai)
sudah, sama yang sekarang aku menikah yang ketiga kali. Yang pertama tahun 1991 menikah lalu ga lama tahun 1995 cerai. Tahun 2004 menikah lagi terus suami meninggal karena jungki. Sama yang ketiga menikah tahun 2008.
7. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Suami mendukung karena suami duluan yang ikut PTRM baru saya.
8. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Suami saja sih yang paling support. Kalau anak dari suami yang pertama sudah kuliah dan tidak tahu sama sekali.
C. Pekerjaan
9. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda?
Kerja di YPI (Yayasan Pelita Ilmu) ya disana aku bantu-bantu support temen-temen gitu kayak motivatorlah.
140
11.Apakah lingkungan pekerjaan Anda mendukung Anda mengikuti PTRM? Jika “tidak” kegiatan apa yang Anda lakukan setelah mengikuti PTRM?
Sebenarnya teman-teman kerjaan tidak terlalu mendukung karena sebagian mereka bukan pecandu. Mereka justru suka bertanya, “mba bisa ga sih ilangin sendiri” karena menurut mereka dengan aku minum metadon itu masih dosa, ya aku bilang aja,”aku juga gamau tapi karena proses terapi mau bagaimana”.
D. Program Terapi Rumatan Metadon
12.Bagaimana Anda mengetahui Program Terapi Rumatan Metadon?
Saya mengetahui metadon dari suami dan suami tahu dari teman-temannya yang juga pecandu.
13.Mengapa Anda memilih metadon sebagai terapi Anda?
Habis mau bagaimana lagi pilihannya mau rehab seperti di Lido gitu engga ngerti dan engga tahu informasinya. Selain itu, aku sendiri juga takut kalau ikut rehab nanti keluarga tahu dan anak aku juga tahu. Jadi ikut metadon ini aja walaupun keluarga akhirnya tahu tapi sampai sekarang anak aku tidak tahu.
14.Bagaimana prosedur yang Anda jalani saat pertama kali mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet?
Prosedurnya ya harus lengkap, menyerahkan KTP, didampingi wali saat itu suami, KK, dan tes urin
15.Apakah Dokter atau perawat maupun kader muda memberikan pengetahuan selama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
141
16.Berapa lama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet?
2011 akhir bearti tiga tahunan.
17.Apa yang membuat Anda bertahan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Karena dengan dosis 70 saja aku masih pedaw. Jadi belum berani berenti.
18.Menurut Anda apakah manfaat setelah mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Aku jadi lebih banyak teman, tahu bahwa ada komunitas metadon sehingga bisa memuat kelompok dukungan sebaya,
19.Jika Anda mendapatkan THD (Take Home Dose) bagaimana Anda bisa mendapatkan THD? Sudah berapa lama Anda mendapatkan THD? Berapa kali Anda datang ke Puskesmas untuk mengambil THD? Apakah perbedaan dan manfaat yang Anda rasakan saat mendapatkan THD?
THD pernah kalau lagi ada acara.
20.Apakah Anda pernah memberikan metadon Anda ke orang lain? Jika “iya” mengapa Anda memberikannya? Kapan Anda memberikannya? Apakah petugas pernah mengetahuinya?
Enggalah aku aja kurang kalau minta juga engga pernah.
21.Apakah Anda pernah menggunakan NAPZA selama mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “iya” NAPZA jenis apa yang Anda gunakan?
142
Untuk putaw dan shabu engga pernah, tapi kalau alprazolam aku pakai karena aku punya kecemasan yang tinggi. Dalam sehari aku konsumsi setengah tablet. Aku konsumsi alprazolam sejak tahun 2013. Nah aku selalu ketahuan positif sama petugas pada saat tes urin. Aku sih suka bilang, “Yailah.. dok diperiksa lagi, diperiksa lagi paling-paling benzo saya dok”. Kalau ketahuan gitu THD aku jadi dipersulit. Tapi untuk saat ini aku mulai ngurangin dosis alprazolam sehari jadi seperempat tablet.
22.Menurut Anda bagaimana jadwal pelayanan di Program Terapi Rumatan Metadon?
Kalau aku sih engga masalah. Seandainya ada pagi-pagi pun apakah mereka (pasien PTRM) bisa datang pagi.
23.Bagaimana pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon yang diberikan Puskesmas Kecamatan Tebet? Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan?
Pelayanan sudah memuaskan sih petugas juga baik-baik tapi menurut aku perlu disediakan tempat soalnya disini aja suka diusir-usir.
24.Bagaimana pandangan masyarakat setelah Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ini?
Aku sebisa mungkin jaga karena mnurut aku ini aib. Ya menurut aku ini aib karena nanti mereka akan tanya apasih metadon? Kenapa makai metadon? Nanti kalau aku jawab karena ini, malah membuat kita buka aib sendiri dan yang tadinya pandangan masyarakat bagus jadi ga bagus lagi.
25.Apa saran Anda dalam Program Terapi Rumatan Metadon ini? Diperketat aja untuk tes urin.
143 Identitas Pasien
1. Nama Inisial : AJ
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia : 47 tahun
4. Pekerjaan : Karyawan
5. Hari/Tanggal : Rabu/30 April 2014
6. Tempat Wawancara : Puskesmas Kecamatan Tebet
Hasil Wawancara
A. Heroin
1. Apa alasan utama Anda menggunakan heroin/putaw?
Pergaulan sih tapi memang dari kecilnya juga sudah bandel
2. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda terjerumus menggunakan
heroin/putaw?
Pergaulan pengaruh yah di kostan itu.
3. Berapa banyak heroin/putaw yang Anda konsumsi dalam sehari? Sehari satu gram bisa. Harganya sekitar Rp. 350.000.
4. Apa saja jenis obat (opiat) yang pernah Anda konsumsi?
Pertama pakai putaw tahun 1996, tapi semua jenis Narkoba pernah saya cobain. Cuma yah… yang paling rutin ya ini putaw.
144 B. Keluarga
6. Apakah Anda sudah menikah?
(Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai) Sudah menikah.
7. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Sebenarnya saya sendiri sih. Saya cerita ke istri yah istri ikut dukung aja.
8. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Alhamdulillah yah bagus responnya.
C. Pekerjaan
9. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda?
Saya bekerja di crew film. Hmmm diatur aja sih waktunya dan saya kan bisa THD apalagi saya di crew film ini bagian lapangan antar jemput. Jadi pas orang-orang lagi shooting saya bisa ambil THD.
10.Bagaimana manfaat PTRM terhadap pekerjaan Anda?
Banyak yah saya bisa beraktifitas bekerja dengan leluasa.
11.Apakah lingkungan pekerjaan Anda mendukung Anda mengikuti PTRM? Jika “tidak” kegiatan apa yang Anda lakukan setelah mengikuti PTRM?
Lingkungan pekerjaan tidak tahu, kalau pekerjaan kan beda urusannya. Kalau tidak bekerja yah di rumah istirahat.
145
Dari lingkungan sesam jangki tahun 2006. Pertama coba metadon langsung pas PTRM ini tahun 2007 buka. Dosis awal 20. Alhamdulillah dari dulu dosis saya engga pernah tinggi, sekarang dosis saya 25, paling tinggi cuma 50 dan engga pernah lebih karena disitu sudah cukup menurtut saya.
13.Mengapa Anda memilih metadon sebagai terapi Anda?
Selain terjangkau harganya,rasa nikmatnya hampir sama dengan putaw.
14.Bagaimana prosedur yang Anda jalani saat pertama kali mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet?
Seperti peraturan yang ada disini, pertama tes urin, terus dilihat tangannya ada bekas suntikan engga.
15.Apakah Dokter atau perawat maupun kader muda memberikan pengetahuan selama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Sering, biasanya ada seminar-seminar sebulan sekali di aula tentang HIV yang paling sering. Sama komunitas MUST lebih banya sharing pengalaman kita tentang metadon, HIV dan informasi lainnya.
16.Berapa lama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di
Puskesmas Kecamatan Tebet?
Sejak 2007, bulan ini pas udah 7 tahun.
17.Apa yang membuat Anda bertahan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Ya.. cocok aja bisa bikin kualitas hidup lebih bagus dibandingin sama belum minum metadon.
146
Mendapat banyak informasi pengetahuan seputar kesehatan dan ya itu tadi kulaitas hidup jadi lebih bagus.
19.Jika Anda mendapatkan THD (Take Home Dose) bagaimana Anda bisa mendapatkan THD? Sudah berapa lama Anda mendapatkan THD? Berapa kali Anda datang ke Puskesmas untuk mengambil THD? Apakah perbedaan dan manfaat yang Anda rasakan saat mendapatkan THD?
Ya.. seperti itu haru ada surat kerja, harus sama wali, waktu itu saya sama istri. Tes urin harus rutin dan hasilnya engga boleh positif. THD sudah hampir enam tahun jalan THD.
Kalau rutin datang kesini pekerjaan saya kan bisa rusak engga ke handle. Namanya kita kerja kan ngikut waktu jam kerja disana tapi dengan THD kita bisa menyiasati waktu ke Puskesmas.
20.Apakah Anda pernah memberikan metadon Anda ke orang lain? Jika “iya” mengapa Anda memberikannya? Kapan Anda memberikannya? Apakah petugas pernah mengetahuinya?
Engga sih karena emang dosis saya kecil jadi engga perlu gitu. Saya pun kalau engga minum sehari juga engga apa-apa karena dosis saya kecil, engga tahu kalau yang dosisnya besar-besar yah. Kalau saya dosis kecil engga masalah.
21.Apakah Anda pernah menggunakan NAPZA selama mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “iya” NAPZA jenis apa yang Anda gunakan? Kapan Anda terakhir menggunakan NAPZA tersebut? Kenapa Anda masih mengkonsumsi NAPZA tersebut? Apakah petugas pernah mengetahuinya?
147
lebih ya baru (ujarnya tertawa).
Metadon sih sudah nutup semua yah tapi rasa kangennya itu sama putaw. Petugas engga tahu karena pas dicek pas udah bersih. Kalau ketahuan hasil positif THD akan dicabut dan namanya biasanya ditulis didepan atau diumumin dokter.
22.Menurut Anda bagaimana jadwal pelayanan di Program Terapi Rumatan Metadon?
Bagus aja saya sih fine-fine aja.
23.Bagaimana pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon yang diberikan Puskesmas Kecamatan Tebet? Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan?
Memuaskan, nyaman, petugas juga baik.
24.Bagaimana pandangan masyarakat setelah Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ini?
Teman pecandu sekarang cuam di metadon kalau teman-teman yang dulu banyak yang udah pada mati. Pandangan masyarakat yang dulu mandang jelek sekarang jadi segen, terangkatlah martabat. Kualitas hidup yang tadinya ngurusin keluarga kurang, Alhamdulillah jadi lebih baik.
25.Apa saran Anda dalam Program Terapi Rumatan Metadon ini?
Udah baik sih. Tingkatin ini aja kualitas pelayanan, ruangan juga bagusan gini ada diluar karena kalau didalamkurang bebas anak-anaknya.
148 Identitas Pasien
1. Nama Inisial : DN
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia : 35 tahun
4. Pekerjaan : Karyawan
5. Hari/Tanggal : Rabu/30 April 2014
6. Tempat Wawancara : Puskesmas Kecamatan Tebet
Hasil Wawancara
A. Heroin
1. Apa alasan utama Anda menggunakan heroin/putaw?
Awal mulanya sih galau aja gitu, ikut teman-teman satu kostan pas kuliah. Tapi sebelumya juga minum (alcohol), ganja sesekali terus putaw tahun 1995.
2. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda terjerumus menggunakan
heroin/putaw?
Pergaulan pengaruh yah di kostan itu.
3. Berapa banyak heroin/putaw yang Anda konsumsi dalam sehari? Sehari satu gram bisa. Harganya sekitar Rp. 350.000.
4. Apa saja jenis obat (opiat) yang pernah Anda konsumsi? Ganja, shabu, alkohol dan putaw.
149
pesantren gitu.
B. Keluarga
6. Apakah Anda sudah menikah?
(Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai) Sudah.
7. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Pasangan tahu masa lalu saya dengan Narkoba, saat ikut PTRM istri juga tahu. Jadi saya ikut metadon baru menikah. Istri mendukung istilahnya memahami, lebih pengertian dan memotivasi selalu mengingatkan.
8. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon?
Keluarga mendukung terutama abang saya.
C. Pekerjaan
9. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda?
Saya bekerja di titipan kilat. Jadi bertahap setelah saya minum metadon dan udah bersilah selama lima tahun lalu saya kerja.
10.Bagaimana manfaat PTRM terhadap pekerjaan Anda?
Membantu banget dalam segi sakawnya jadi ketutup, kerja juga engga mikir sana sini, fokus, teratur, waktu juga jadi lebih enak.
150
Lingkungan pekerjaan tidak tahu sama sekali. Tapi teman-teman pecandu dukung-dukung aja justru kalau ketemu suka kasih tahu mereka supaya ikutan. Jadi saling mengingatkan. Kalau engga kerja paling main sama keluarga.
D. Program Terapi Rumatan Metadon
12.Bagaimana Anda mengetahui Program Terapi Rumatan Metadon?
Awal mula dari temen juga, dia sudah nyoba duluan terus saya perhatiin