• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ALGORITMA DALAM AL-QUR’AN

C. Algoritma Perulangan Dalam Al-Qur’an

1. While-do

Tipe perulangan while digunakan ketika jumlah dari perulangan yang akan dilakukan tidak diketahui atau memiliki kemungkinan dapat dilakukan kurang dari batas perulangan. Pada tipe ini, perulangan akan dilakukan selama kondisi terpenuhi. 81 Bentuk umum perulangan switch-case adalah sebagai berikut:

{inisialisasi}

...

WHILE kondisi_perulangan DO {proses}

...

{iterasi}

{end while}

Berikut contoh ayat dalam Al-Qur’an yang terdapat struktur Algoritma perulangan while-do di dalamnya:

Contoh pertama, pada firman Allah ﷻ:

81 Rosa A.S, Logika Algoritma dan Pemrograman Dasar, hal. 207.

61

َلََو ْمِِِبَّر َدْنِع ْمُهُر ْجَأ ْمَُلَ ۙ ىًذَأ َلََو اًّنَم اوُقَفْ نَأ اَم َنوُعِبْتُ ي َلَ َُّثْ َِّللَّا ِليِبَس ِفِ ْمَُلَاَوْمَأ َنوُقِفْنُ ي َنيِذَّلا َنوُنَزَْيَ ْمُه َلََو ْمِهْيَلَع ٌفْوَخ

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Ayat ini berisi pujian kpeada orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan tidak menyertai kebaikan dan sedekah yang diinfakkannya itu dengan mengungkit baik melalui ucapan maupun perbuatan tentang kebaikannya iru di hadapan yang diberi ataupun orang lain.

Mereka juga tidak melakukan hal-hal yang dibenci oleh penerima hingga menghapuskan kebaikan mereka sendiri. Allah menjanjikan pahala berlimpah untuk mereka, dan mereka mendapatkan ketenangan atas apa yang dihadapi dan tidak ada kesedihan atas gemerlap dunia yang ditiggalkan setelah memberikan harta tersebut.82

Berkaitan dengan larangan menyebut-nyebut pemberian ini Nabi bersabda:

:ٌميِلَأ ٌباَذَع ْمَُلََو ،ْمِهيِِكَزُ ي َلََو ْمِهْيَلِإ ُرُظْنَ ي َلََو ِةَماَيِقْلا َمْوَ ي ُالله ُمُهُمِِلَكُي َلَ ٌةَث َلََث ،ىَطْعَأ اَِبِ ُناَّنَمْلا

ِبِذاَكْلا ِفِلَْلِِبً ُهَتَعْلِس ُقِِفَ نُمْلاَو ،ُهَراَزِإ ُلِبْسُمْلاَو

83

Ada tiga orang yang pada hari kiamat kelak Allah tidak mengajak mereka bicara, tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka dan bagi mereka azab yang pedih. Yaitu: orang yang menyebut-nyebut pemberian yang ia telah berikan, orang yang memanjangkan kainnya, dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu. (HR. Ahmad)

Termasuk adab dalam kemanusiaan yaitu melupakan bahwa dirinya memiliki keutamaan ataupun bahwa dirinya banyak berinfak, tidak juga ia menampakkan kepada siapapun di sekitarnya akan kebaikannya maupun sedekahnya terhadap orang fakir.84

Yang demikian merupakan cara menafkahkan harta dengan cara yang direstui oleh Allah. Penggunaan kata مُث pada ayat ini juga menunjukkan

82 Abu al-Fidâ` Isma’îl ibn ‘Umar ibn Katsîr, Tafsîr ibn Katsîr, Juz 1, hal. 693.

83 Ahmad ibn Muhammad ibn Hanbal, Musnad al-Imâm Ahmad ibn H̲anbal, Beirut: Muassasah ar-Risâlah, 2001, Hadist No. 21481

84 Muhammad Mutawallî Sya’râwî, Tafsîr as-Sya’râwî, 1997, Juz 2, Hal. 1149.

62

perbedaan yang jauh antara nafkah yang direstui dengan yang dibarengi manna atau adzâ, sehingga tuntutan untuk tidak menyebut-nyebut hal ini tidak hanya berlaku pada saat pemberian tetapi hingga di kemudian hari setelah sekian lama pasca pemberian.85

Bentuk algoritma yang bisa digambarkan dari ayat di atas adalah sebagai berikut:

85 M. Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbâh̲, Vol. 1, hal. 692.

63

Tabel III.12, Contoh 1 While-do Algoritma

bool manna , adza manna = False adzâ = False

WHILE manna = False or adzâ = False DO tambahPahala()

READ manna , adza END

flowchart

64

Inisialisasi awal adalah mendeklarasikan variabel ‘manna’ dan

‘adzâ’ sebagai boolean. Ketika seseorang beramal maka pada awalnya variabel ‘manna’ dan ‘adza’ akan terisi dengan nilai False. Seperti yang dijelaskan pada ayat di atas, selama ia tidak menyebut-nyebut kebaikannya baik kepada yang diberi atau kepada orang lain (manna = False or adzâ = False) maka Allah akan memberikan pahala kepadanya, disinilah terjadi proses perulangan dimana pahala akan terus mengalir selama ia tidak melakukan apa yang menjadi terminasi dari perulangan di sini. Ketika di kemudian ia menyebut-nyebut kebaikannya baik kepada yang diberi atau siapa pun, maka berhenti lah proses perulangan yang terjadi karena telah menemui terminasi dari perulangan ( manna = True or adzâ = True ).

Contoh kedua, pada firman Allah ﷻ:

ْمُكْتَءاَج ْدَق ۖ ُهُْيَغ ٍهَٰلِإ ْنِم ْمُكَل اَم ََّللَّا اوُدُبْعا ِمْوَ ق َيَ َلاَق ۗ اًِلِاَص ْمُهاَخَأ َدوَُثَ َٰلَِإَو ۖ ْمُكِِبَر ْنِم ٌةَنِِيَ ب

وُرَذَف ۖ ًةَيآ ْمُكَل َِّللَّا ُةَقَنَّ ِهِذَٰه ٌميِلَأ ٌباَذَع ْمُكَذُخْأَيَ ف ٍءوُسِب اَهوُّسََتَ َلََو ۖ َِّللَّا ِضْرَأ ِفِ ْلُكَْتَ اَه

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih”. (QS. Al-A’râf/ 7: 73)

Ayat di atas bercerita tentang kisah Shâlih dengan kaumnya yaitu kaum Tsamûd. Kaum Tsamûd pada awalnya merupakan kaum yang beriman kepada Allah karena bisa mengambil pelajaran dari apa yang menimpa kaum ‘Ad di masa lampau. Namun, keberhasilan mereka membangun peradaban dengan bangunan-bangunan yang indah kemudian melalaikan mereka dan membuat mereka kembali menyembah berhala seperti pendahulu mereka.86

Nabi Shâlih memerintahkan kepada kaumnya untuk beribadah kepada Allah, ia mengabarkan bahwa hanya pada Allah semata Ibadah boleh dilakukan dan pada dasarnya Allah menciptakan makhluk-Nya untuk beribadah kepada-Nya.87

Kemudian Nabi Shâlih memperlihatkan mukjizat sebagai bukti yang nyata dari Allah berupa unta yang keluar dari batu. Unta tersebut minum pada hari tertentu maka kaum Tsamûd diminta untuk membiarkan ia makan dan minum di bumi Allah dan tidak dibenarkan untuk menyakitinya karena

86 M. Quraish Shihab, Tafsîr al-Mishbâh̲, Vol. 4, hal. 179.

87 Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqar, Zubdah at-Tafsîr, hal..159.

65

akan mendatangkan suatu azab yang begitu pedih.88

Sebelumnya kaum Tsamûd menantang Nabi Shâlih untuk mendatangkan hujjah kenabian dari Allah, kemudian ada salah seorang dari mereka mengusulkan untuk mengeluarkan seekor unta betina yang besar dari bongkahan batu besar dan keras yang bernama al-Kâtibah. Setelah Nabi Shâlih mengambil sumpah janji mereka untuk beriman kemudian beliau berdoa dan keluarlah unta betina yang sedang hamil dari dalam bongkahan batu tersebut.

Kaum Tsamûd merupakan kaum yang memiliki keahlian dalam memahat gunung. Relief yang mereka buat begitu indah hingga seakan seperti sesuatu yang benar-benar hidup

Unta tersebut kemudian melahirkan lalu ia dan anaknya tinggal agak lama dan memberikan manfaat berupa susu kepada kaum Tsamûd. Namun, setelah berlangsung sekian lama mereka justru semakin mendustakan Nabi Shalîh dan membunuh unta tersebut hingga kemudian datang azab kepada mereka.89

Dari peristiwa pada ayat di atas maka bisa dibuat algoritma sebagai berikut:

88 Tim Ulama Tafsir Saudi, Tafsir al-Muyassar, hal. 159.

89 Abu al-Fidâ` Isma’îl ibn ‘Umar ibn Katsîr, Tafsîr ibn Katsîr, Juz 3, hal. 441.

66

Tabel III.13, Contoh 2 While-do Algoritma

bool unta unta = True

WHILE (unta = True) DO beriRezeki()

END azab()

flowchart

Inisialisasi awal adalah mendeklarasikan variabel ‘unta’ sebagai

67

boolean. Nilai True pada variabel ‘unta’ menandakan bahwa unta tersebut sehat dan tidak disakiti sedangkan nilai False menandakan bahwa unta telah disakiti atau dibunuh.

Proses yang terjadi di sini adalah selama unta tersebut masih sehat dan tidak disakiti maka kaun Tsamûd diberi rezeki oleh Allah yang salah satunya adalah berupa air susu yang ketika diperas bisa mengisi semua tempat minum dan bejana mereka sekehendak hati.90 Rezeki berupa susu ini bisa terus mereka nikmati dan manfaatkan selama unta tidak mereka sakiti (While unta = True), namun ketika unta tersebut disakiti hingga dibunuh (unta = False). Maka tidak ada lagi rezeki berupa air susu yang melimpah kepada mereka dan yang berlaku adalah azâb dari Allah karena telah mengingkariNya.

Dokumen terkait