• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI

KABUPATEN NIAS TAHUN 2009 - 2011 BERDASARKAN DATA TAHUN

2000 - 2006

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

KARTIKA KRISNAWATI HALAWA

052407134

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN NIAS TAHUN 2009 – 2011 BERDASARKAN DATA TAHUN 2000 - 2006

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : KARTIKA KRISNAWATI HALAWA

Nomor Induk Mahasiswa : 052407134

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Mei 2008

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Dra. Normalina N., M.Sc.

(3)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN NIAS TAHUN 2009 - 2011 BERDASARKAN

DATA TAHUN 2000 - 2006

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2008

(4)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat, hikmat dan kekuatan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dra. Normalina N., M.Sc. selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini, yang telah banyak memberi saran dan bimbingan kepada penulis sampai terselesaikannya tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M.Sc. dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departeman Matematika FMIPA USU, pegawai di FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah.

(5)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar isi v

Daftar Tabel vii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Metode Penelitian 4

1.5 Batasan Masalah 5

1.6 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Tinjauan Teoritis 8

2.1 Pengertian dan Manfaat Peramalan 8

2.2 Jenis-jenis Peramalan 9

2.3 Pengertian dan Manfaat Metode Peramalan 10

2.4 Jenis-jenis Metode Peramalan 11

2.5 Metode Peramalan Proyeksi Trend 12

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 15

2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar

Harga Berlaku dan Harga Konstan 16

2.8 Manfaat Data Pendapatan Regional 17

Bab 3 Sejarah Singkat Kabupaten Nias 18

3.1 Sejarah Pembentukan Kabupaten Nias 18

3.1.1 Zaman Penjajahan Belanda 18

3.1.2 Zaman Pendudukan Jepang 20

3.1.3 Zaman Kemerdekaan 21

3.2 Kondisi Wilayah 24

3.2.1 Keadaan Topografi 25

3.2.2 Keadaan Iklim 25

3.3 Keadaan Penduduk 26

3.4 Gambaran Umum Perkembangan Ekonomi 27

3.5 Perhubungan dan Telekomunikasi 28

3.5.1 Perhubungan 28

3.5.2 Telekomunikasi 29

(6)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Bab 4 Analisis Data 31

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias 31

4.2 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di

Kabupaten Nias 33

4.3 Hasil Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias Tahun 2009 – 2011 54

Bab 5 Implementasi Sistem 56

5.1 Program Microsoft Excel 56

5.2 Pengolahan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias Dengan Program Microsoft Excel 57

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 60

6.1 Kesimpulan 60

6.2 Saran 61

(7)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1.1 Tabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias Pada Tahun 2000 – 2006 31

Tabel 4.1.2 Tabel Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias Setiap Sektor

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 – 2006 32 Tabel 4.2.1 Tabel Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar

Harga Berlaku 33

Tabel 4.2.2 Tabel Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku

Dengan Microsoft Excel 2007 35

Tabel 4.2.3 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada

Sektor Pertanian 36

Tabel 4.2.4 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada

Sektor Pertanian Dengan Microsoft Excel 2007 37 Tabel 4.2.5 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias pada

Sektor Pertambangan/ Penggalian 38

Tabel 4.2.6 Tabel Peramalan Persentasa PDRB Kabupaten Nias pada Sektor

Pertambangan/ Penggalian dengan Mircosoft Excel 2007 39 Tabel 4.2.7 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Industri Pengolahan 40

Tabel 4.2.8 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Industri Pengolahan dengan Micosoft Excel 2007 41 Tabel 4.2.9 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Listrik, Gas dan Air Bersih 42

Tabel 4.2.10 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Listrik, Gas dan Air Bersih dengan Microsoft Excel 2007 43 Tabel 4.2.11 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Bangunan/ Konstruksi 44

Tabel 4.2.12 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Bangunan/ Konstruksi dengan Microsoft Excel 2007 45 Tabel 4.2.13 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Perdagangan, Hotel dan Restaurant 46

Tabel 4.2.14 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Perdagangan, Hotel dan Restaurant dengan Microsoft Excel 2007 47 Tabel 4.2.15 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Angkutan dan Komunikasi 48

Tabel 4.2.16 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Angkutan dan Komunikasi dengan Microsoft Excel 2007 49 Tabel 4.2.17 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 50

Tabel 4.2.18 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dengan Ms. Excel 2007 51 Tabel 4.2.19 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

(8)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.20 Tabel Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Jasa dengan Microsoft Excel 2007 53

Tabel 4.3.1 Tabel Peramalan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias Pada Tahun 2009 – 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 54 Tabel 4.3.2 Tabel Peramalan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias

Pada Tahun 2009 – 2011 dari Ms. Excel 2007 54 Tabel 4.3.3 Tabel Peramalan Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias

Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 – 2011 55 Tabel 4.3.4 Tabel Peramalan Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias

Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 – 2011

(9)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi merupakan masalah yang sangat perlu diperhatikan dan dikaji lebih dalam, bahkan perlu dilakukan perencanaan yang tepat untuk mendapatkan sasaran atau tujuan yang diharapkan. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, memeratakan pembagian pendapatan mayarakat dan meningkatkan hubungan ekonomi regional daerah. Dengan kata lain, arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan pendapatan yang sebaik mungkin.

(10)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

akan datang. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita kenal dengan apa yang disebut peramalan (forecasting).

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan perekonomian suatu daerah, diperlukan berbagai indikator dan informasi data yang akurat yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional atau regional, khususnya dalam bidang ekonomi. Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian tersebut adalah dengan perhitungan tingkat kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha kegiatan ekonomi dalam suatu daerah atau wilayah pada periode tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama satu periode, tentu tidak terlepas dari perkembangan masing-masing sektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu daerah. Dengan menganalisis data time series dan inform dari setiap sektor akan memberi gambaran tentang bagaimanakah perkembangan dan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap sektor dari tahun ke tahun. Apakah mengalami kenaikan, penurunan atau mengalami perubahan yang tidak signifikan. Dan dari analisis ini dapat dilihat potensi-potensi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Nias.

(11)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

pendidikan, perdagangan, terlebih dalam membangun perekonomian pasca gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Nias pada tanggal 28 Maret 2005 yang silam.

Oleh karenanya, untuk melihat sejauh mana perkembangan perekonomian di Kabupaten Nias telah terlaksana, perlu diadakan suatu penelitian yang dapat memaparkan hasil-hasil yang telah dicapai dari setiap sektor ekonomi.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimanakah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari setiap sektor di Kabupaten Nias tahun 2009 - 2011 berdasarkan data tahun 2000 -2006.

1.3 Tujuan Penelitian

(12)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

1.4 Metode Penelitian

Beberapa metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Metode pengumpulan data.

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) cabang Medan. Data yang diperoleh tersebut kemudian dikumpulkan, diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai data tersebut.

2. Pengolahan data.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan akurat, maka haruslah diketahui dan digunakan rumus peramalan yang tepat. Maka untuk meramalkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Nias, penulis menggunakan metode peramalan trend, yaitu suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata-rata. Metode trend terdiri dari :

a. Trend linier

Persamaannya adalah : Y = a + bX + e

(13)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

X b Y a= −

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b

b. Trend parabolik

Persamaannya adalah : Y=a+bX+cX2+e

= +

+

2

X c X b na Y

=

+

2+

3 X c X b X a XY

2 =

+

3+

4 X c X b X a Y X

c. Trend Eksponensial

Persamaannya adalah : Y=abx

a dan b dapat dicari dengan rumus :

(

)

n X n b n Y

a=

log − log

log

(

)(

)

(

)

− − = 2 2 log log log X X n Y X Y X n b
(14)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

X = waktu

a dan b = bilangan konstan

1.5 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah tentang gambaran besarnya Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nias tahun 2009 - 2011 berdasarkan data tahun 2000 - 2006, dan atas dasar harga berlaku saja. Peramalan yang dilakukan adalah untuk setiap sektor yang berkaitan dengan Produk Domestik Regional Bruto, dimana unit-unit Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor), yaitu :

1. Pertanian;

2. Pertambangan dan Penggalian; 3. Industri Pengolahan;

4. Listrik, Gas dan Air Bersih; 5. Bangunan/Konstruksi;

6. Perdagangan, Hotel dan Restaurant; 7. Pengangkutan dan Komunikasi;

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; 9. Jasa-jasa.

(15)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang konsep dan definisi dari metode peramalan, sebagai metode dalam pembahasan nantinya.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT KABUPATEN NIAS

Bab ini menjelaskan secara singkat berdirinya Kabupaten Nias.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Bab ini membahas data yang telah diamati berikut analisanya.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

(16)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan dari pembahasan serta saran – saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat.

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian dan Manfaat Peramalan

Setiap kebijakan ekonomi tentu tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan keberhasilan pembangunan untuk

mencapai tujuannya pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu dilihat dan

dikaji situasi dan kondisi pada saat kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk

melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari kegiatan

peramalan. Peramalan merupakan proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan

di masa mendatang, yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu

dan lokasi yang dibutuhkan.

Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan

dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaaan kebijakan. Jadi,

(17)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

ada dan ancaman yang akan terjadi. Dalam usaha mengetahui atau melihat

perkembangan di masa depan, peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu

peristiwa akan terjadi atau suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan

kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.

Manfaat dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan

yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi

pada waktu keputusan dilaksanakan. Oleh karena itu, peran peramalan sangat penting,

baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan.

Baik tidaknya hasil suatu penelitian dalam ekonomi dan dunia usaha, sangat

ditentukan oleh ketetapan ramalan yang dibuat. Walaupun demikian, perlu disadari

bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya.

Yang penting diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahan

tersebut. Oleh karenanya, baik tidaknya suatu ramalan yang disusun sangat tergantung

pada orang yang melakukan langkah-langkah peramalan tersebut dan metode yang

digunakannya.

2.2 Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifat ramalan, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada

(18)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan

berdasarkan pemikiran yang bersifat pendapat, pengetahuan dan pengalaman dari

penyusunnya.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada

masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang

dipergunakan dalam peramalan tersebut. Metode yang baik adalah metode yang

memberikan nilai–nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi.

Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai

berikut :

a. Adanya informasi tentang keadaan pada masa yang lalu.

b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang

akan datang.

2.3 Pengertian dan Manfaat Metode Peramalan

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi

pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Karena metode

peramalan didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan

ini dipergunakan dalam peramalan yang obyektif. Keberhasilan suatu peramalan

sangatlah ditentukan oleh pengetahuan teknik tentang informasi yang lalu, serta teknik

(19)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Metode peramalan merupakan cara berfikir yang sistematis atas pemecahan

suatu masalah. Disamping itu, metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan

dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan. Metode peramalan

memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah, sehingga demikian dapat

digunakan teknik penganalisaan yang lebih maju. Dengan penggunaan

teknik-teknik tersebut, maka diharapkan dapat memberikan kepercayaan atau keyakinan yang

lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan yang terjadi secara

ilmiah.

Maka dapat disimpulkan bahwa metode peramalan sangat bermanfaat, karena

akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau

pola dari data yang lalu. Sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan

pemecahan yang sistematis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas

ketetapan hasil ramalan yang dibuat atau disusun.

2.4 Jenis-jenis Metode Peramalan

Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara

variabel yang akan diperkirakan, dengan variabel waktu atau analisa deret waktu,

terdiri dari :

1. Metode smoothing

Metode ini mencakup data lewat (past data), metode rata-rata kumulatif, metode

(20)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

smoothing digunakan untuk mengurangi ketidak teraturan musiman dari data

yang lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data yang lalu.

2. Metode Box Jenkins

Metode ini menggunakan dasar deret waktu dengan model matematis, agar dapat

sekecil mungkin terjadi kesalahan yang membutuhkan identifikasi model dan

estimasi parameternya.

3. Metode proyeksi trend dengan regresi

Metode ini merupakan dasar garis trend untuk suatu persamaan matematis,

sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal yang teliti

untuk masa depan.

2.5 Metode Peramalan Proyeksi Trend

Dalam peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias,

digunakan metode proyeksi trend. Trend merupakan suatu gerakan kecenderungan

naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari

waktu ke waktu dan nilainya cukup rata. Trend yang digunakan adalah trend linier,

trend parabolik dan trend eksponensial.

Dalam menentukan penggunaan salah satu dari tiga metode tersebut, maka

dibuat scatter diagram data observasinya. Bila scatter diagramnya menunjukkan

kenaikkan secara linier maka digunakan trend linier. Tetapi bila trend linier tidak

(21)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

parabola, baik terbuka ke atas atau terbuka ke bawah. Sehingga trend parabolik cocok

dengan data tersebut. Selanjutnya, bila scatter diagram tersebut tidak memperlihatkan

linier dan parabola, maka diperhatikan secara rinci apakah kenaikannya secara berlipat

ganda atau hitung lebih dahulu logaritma data asli dan gambarkan, maka trendnya

adalah trend eksponensial.

Persamaan dari trend tersebut, sebagai berikut :

A. Trend Linier

Trend linier adalah suatu trend yang kenaikkan atau penurunan nilai yang akan

diramalkan naik atau turun secara linier. Variabel waktu sebagai variable bebas

dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran, kuartalan, triwulan, bulanan

maupun mingguan. Waktu yang digunakan tersebut tergantung kebutuhan dari

pemakai model ini, tetapi datanya harus tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan.

Persamaannya adalah :

Y = a + bX + e

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan metode kuadrat terkecil yaitu :

X b Y

a= −

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b
(22)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Trend parabolik adalah trend yang nilai variabel tak bebasnya naik atau turun

tidak secara linier atau terjadi parabola bila datanya dibuat scatter diagram.

Persamaan trend parabolik tersebut sebagai berikut :

e cX bX a

Y= + + 2+

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil akan diperoleh persamaan

normalnya sebagai berikut :

= +

+

2

X c X b na Y

=

+

2+

3

X c X b X a XY

2 =

+

3+

4

X c X b X a Y X

Persamaan tersebut menunjukkan adanya tiga persamaan dengan tiga bilangan tak

diketahui, maka bilangan tak diketahui tersebut dapat dihitung dengan cara

substitusi.

C. Trend Eksponensial

Trend eksponensial adalah sebuah trend yang nilai variabel bebasnya naik secara

berlipat ganda atau tidak linier. Persamaan trend eksponensial adalah sebagai

berikut :

x

ab Y=

Untuk mendapatkan nilai a dan b diperoleh dengan metode kuadrat terkecil, tetapi

(23)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

log Y = log a + X log b

maka nilai a dan b adalah :

(

)

n X n b n Y

a=

log − log

log

(

)(

)

(

)

− − = 2 2 log log log X X n Y X Y X n b

2.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya merupakan jumlah Nilai

Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah

tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi.

Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti

nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang

melakukan kegiatan usahanya di suatu wilayah atau region (dalam hal ini kabupaten)

dihitung dan dimasukkan, tanpa memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi.

Dengan kata lain, PDRB secara agregatif menunjukkan kemampuan suatu daerah

dalam menghasilkan pendapatan atau balas jasa kepada faktor-faktor produksi yang

ikut berpartisipasi dalam proses produksi di daerah tersebut. Dapat dikatakan, PDRB

(24)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Dalam perhitungan PDRB, seluruh lapangan usaha dikelompokkan menjadi

Sembilan sektor ekonomi, sesuai dengan pembagian penghitungan Produk Domestik

Bruto (PDB) di tingkat Nasional. Pembagian ini sesuai dengan System of National

Account (SNA). Hal ini juga memudahkan para analis untuk membandingkan PDRB

antar daerah. Dengan demikian kegiatan ekonomi/ lapangan usaha dirinci menjadi :

(1) Pertanian, (2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Listrik,

Gas dan Air Minum, (5) Bangunan, (6) Perdagangan, Restoran dan Hotel, (7)

Pengangkutan dan Komunikasi, (8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, (9)

Jasa-jasa. Setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor.

2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku dan

Harga Konstan

Hasil penghitungan PDRB disajikan atas harga berlaku dan harga konstan.

a. Penghitungan atas dasar harga berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah dari seluruh Nilai Tambah

Bruto (NTB) atau Nilai Barang dan Jasa Akhir yang dihasilkan oleh unit-unit

produksi dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan

harga tahun yang bersangkutan. NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari

pengurangan Output dengan biaya antara masing-masing, dinilai atas dasar harga

berlaku. NTB menggambarkan perubahan harga dari masing-masing kegiatan, sub

sektor dan sektor.

(25)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar

harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar

tertentu. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga konstan menggambarkan

perubahan volume/ kuantum produksi jasa. Pengaruh perubahan harga telah

dihilangkan dengan cara menilai produksi dengan harga suatu tahun dasar

tertentu. Penghitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau sektoral, juga untuk melihat

perubahan struktur perekonomian suatu daerah dari tahun ke tahun

2.8 Manfaat Data Pendapatan Regional

Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan

kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data

ini antara lain :

1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya

ekonomi yang dihasilkan oleh wilayah suatu regional. Nilai PDRB yang besar

menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga

sebaliknya.

2. Pendapatan Regional harga berlaku menunjukkan pendapatan yang

memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu wilayah.

3. PDRB harga konstan dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan

(26)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

4. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur

perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu wilayah.

Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis

perekonomian suatu wilayah.

5. PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku

menunjukkan nilai PDRB dan pendapatan regional per kepala atau per satu

orang penduduk.

BAB 3

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN NIAS

3.1 Sejarah Pembentukan Kabupaten Nias

Sejarah pembentukan Kabupaten Nias dapat diketahui dari tiga fase berikut, yang

mana fase yang satu adalah kelanjutan dari fase sebelumnya, fase tersebut adalah :

1. Zaman Penjajahan Belanda

(27)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

3. Zaman Kemerdekaan

3.1.1 Zaman Penjajahan Belanda

Sejak tahun 1864 Daerah Nias merupakan bagian Wilayah Residentil Tapanuli yang

termasuk dalam lingkungan Government Sumatera Wesiklet. Dapat dikatakan mulai

tahun 1864, secara efektif Pemerintahan Hindia Belanda mengatur Pemerintahan di

Nias sebagai bagian daerah Wilayah Hindia Belanda pada waktu itu.

Mulai tahun 1919 Residentil Tapanuli terdiri atas empat afdeeling yang

masing-masing dipimpin oleh Asisten Residen, yaitu :

a. Afdeeling Sibolga dan sekitarnya dengan Ibukota Sibolga.

b. Afdeeling Padang Sidempuan dengan Ibukota Padang Sidempuan.

c. Afdeeling Batak Landen dengan Ibukota Tarutung.

d. Afdeeling Nias termasuk pulau-pulau sekitarnya (kecuali Pulau-Pulau Batu) yang

merupakan Afdeeling yang baru dibentuk pada tahun 1919 dengan Ibukota

Gunungsitoli.

Pembentukan daerah Nias sebagai satu Afdeeling didasarkan pada

pertimbangan Antropologis, namun demikian sebelum itu tidak ada pemerintahan

yang meliputi keseluruhan daerah Nias yang didiami oleh suku Nias. Afdeeling Nias

(28)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Teluk Dalam dan Onderafdeeling Nias Utara dengan Ibukota Gunungsitoli yang

masing-masing dipimpin oleh seorang Controleur atau Gezeghebber.

Dibawah Onderafdeeling terdapat lagi satu tingkat pemerintahan yang disebut

Distrik dan Onderdistrik yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang dan

Asisten Demang. Batas antara masing-masing wilayah tersebut tidak ditentukan secara

tegas. Onderafdeeling Nord Nias terbagi atas satu distrik, yaitu Distrik Gunungsitoli

dan empat Onderdistrik, yaitu Onderdistrik Idano Gawo, Onderdistrik Hiliguigui,

Onderdistrik Lahewa, dan Onderdistrik Lahagu. Sedangkan Onderdistrik Zuid Nias

terbagi atas satu distrik yaitu Distrik Teluk Dalam, dan dua onderdistrik, yaitu

Onderdistrik Balaekha, dan Onderdistrik Lolowau.

Pada bulan Desember 1928 Pulau-Pulau Batu yang sebelumnya masuk dalam

Residentie Sumatera Barat dengan status Onderafdeeling dimasukan kedalam wilayah

Afdeeling Nias. Sehingga sejak tahun 1928 Afdeeling Nias resmi terdiri atas tiga

Onderafdeeling yakni Onderafdeeling Nord Nias, Ondeafdeeling Zuid Nias, dan

Onderafdeeling Der Batu Einlanden. Tingkat Pemerintahan yang paling rendah di

Nias dikenal dengan istilah Banua (kampung) yang dipimpin oleh seorang Salawa

(Nias Utara) dan si Ulu (Nias Selatan).

(29)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1942 pembagian Wilayah Pemerintahan di

Daerah Nias tidak mengalami perubahan atau sama seperti pada masa pemerintahan

Hindia Belanda. Kecuali Onderafdeeling dihilangkan dan ada perubahan nama untuk :

a. Afdeeling diganti menjadi Gunsu Sibu yang dipimpin oleh seorang Setyotyo

b. Distrik diganti menjadi Gun yang dipimpin oleh seorang Guntyo

c. Onderdistrik diganti menjadi Fuku Gu yang dipimpin oleh seorang Fuku Guntyo

Mengenai pengaturan Pemerintahan, juga didasarkan pada UU No. 1 Tahun 1942

yang mengatakan bahwa semua Badan Pemerintahan dan kekuasaannya, Hukum dan

Undang-Undang dari Pemerintahan Hindia Belanda untuk sementara diakui sah

sepanjang tidak bertentangan dengan aturan Pemerintahan Militer Jepang.

3.1.3 Zaman Kemerdekaan

Pada tahun-tahun pertama zaman kemerdekaan pembagian wilayah pemerintahan di

Daerah Nias tidak mengalami perubahan, yang berubah hanya nama wilayah dan

nama pempinannya sebagai berikut :

a. Nias Gunsu Sibu diganti menjadi Pemerintahan Nias yang dipimpin oleh Kepala

(30)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

b. Gun diganti menjadi Urung yang dipimpin oleh seorang Asisten Kepala Urung

(Demang).

c. Fuku Gun diganti menjadi Urung Kecil yang dipinmpin oleh Kepala Urung Kecil

(Asisten Demang).

Sesuai dengan distrik dan onderdistrik pada zaman Belanda, pembagian nama tetap

berlaku pada zaman jepang, maka pada awal kemerdekaan terdapat sembilan

kecamatan. Hanya saja di antara kecamatan itu terdapat tiga kecamatan yang

mengalami perubahan nama dan lokasi ibu kota yaitu :

1. Onderdistrik Hiliguigui menjadi Kecamatan Tuhemberua dengan ibu kota

Tuhemberua.

2. Onderdistrik Lahagu menjadi Kecamatan Mandrehe dengan ibu kota Mandrehe.

3. Onderdistrik Balaekha menjadi Kecamatan Lahusa dengan ibu kota Lahusa.

Pada tahun 1946 Daerah Nias berubah dari pemerintahan Nias menjadi Kabupaten

Nias dengan pimpinan seorang Bupati. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk

dan pemekaran wilayah, berikut ini diuraikan nama-nama Kecamatan yang baru

dibentuk pada zaman kemerdekaan. Pada tahun 1953 dibentuk tiga kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Gido yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah Kecamatan

Gunungsitoli dan sebagian diambil dari Kecamatan Idanogawo, dengan ibu kota

Lahemo.

2. Kecamatan Gomo yang wilayahnya sebagian diambil dari Kecamatan Idanogawo

(31)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

3. Kecamatan Alasa yang wilayahnya sebagian diambil dari kecamatn Lahewa

sebagian dari wilayah Kecamatan Tuhemberua dan sebagian dari Kecamatan

Mandrehe dengan ibu kota Ombolata.

Pada tahun 1956 dibentuk lagi satu Kecamatan yang baru yaitu Kecamatan

Sirombu yang wilayahnya sebagian dari wilayah Kecamatan Mandrehe dan sebagian

dari Kecamatan Lolowa’u. Berdasarkan PP No. 35 tahun 1992 dibentuk lagi dua

Kecamatan baru, yaitu Kecamatan Lolofitumoi yang wilayahnya sebagian dari

Kecamatan Gido dan Kecamatan Mandrehe, dan Kecamatan Hiliduho. PP No. 01

tahun 1996 tanggal 03 Januari 1996 membuka peluang untuk terbentuknya dua

Kecamatan baru yaitu Kecamatan Amandraya yang wilayahnya sebagian dari

Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Lahusa, kemudian Kecamatan Lolomatua

yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Lolowa’u. Terakhir dengan berlakunya UU

No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dengan mempedomani

KEPMENDAGRI No. 04 tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan,

maka melalui PERDA Kabupaten Nias No. 06 tahun 2000 tanggal 24 November 2000

tentang pembentukan lima Kecamatan di Kabupaten Nias. Lima Kecamatan pembantu

yang masih tersisa selama ini akhirnya ditetapkan menjadi kecamatan yang defenitif

masing-masing :

a. Kecamatan Hibala yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Pulau-Pulau Batu.

b. Kecamatan Bawolato yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Idanogawo.

c. Kecamatan Namohalu Esiwa, wilayahnya sebagian dari Kecamatan Alasa dan

(32)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

d. Kecamatan Lotu yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Tuhemberua dan

Kecamatan Lahewa.

e. Kecamatan Afulu yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Lahewa dan

Kecamatan Alasa.

Berdasarkan UU NO. 07 tahun 1956 Kabupaten Nias ditetapkan sebagai

daerah otonom yang disebut Daerah Swatantra Kabupaten Daerah Tingkat II Nias,

yang dipimpin oleh Bupati Kepala Daerah. Disamping Bupati Kepala Daerah,

dibentuk Dewan Pemerintahan Daerah yang dipilih dari anggota DPRD. Secara

singkat dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan pemerintahan di Kabupaten

Nias, mengikuti perubahan-perubahan tentang pemerintahan di daerah yang berlaku

secara Nasional.

Desa/Kelurahan sebagai tingkat Pemerintahan yang paling bawah di

Kabupaten Nias terdapat sebanyak 657 desa. Desa/Kelurahan tersebut dibentuk karena

persekutuan masyarakat menurut hukum setempat yang dahulunya masing-masing

berdiri sendiri-sendiri tanpa ada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi yang

mencakup beberapa atau keseluruhan Desa/Kelurahan itu. Sejak awal kemerdekaan

sampai tahun 1967 terdapat satu tingkat pemerintahan lagi di antara Kecamatan

dengan Desa/Kelurahan yang disebut “ORI” yang meliputi beberapa desa. Memang

ORI ini sejak dahulu telah ada yang dibentuk karena perserikatan beberapa Desa yang

menyangkut pesta, sedang masalah-masalah pemerintahan Desa langsung diatur oleh

(33)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

II Nias dihapuskan pada tahun 1965 dengan surat keputusan Gubernur tanggal 26 Juli

1965 No. 222/V/GSU dengan tidak menyebutkan alasan-alasan yang jelas.

Selanjutnya berdasarkan keputusan DPRD Kabupaten Nias No. 02/KPTS/2000

tanggal 01 Mei 2000 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Nias menjadi dua

Kabupaten, keputusan DPRD Propinsi Sumatera Utara No. 19/K/2002 tanggal 25

Agustus 2002, Undang-undang Republik Indonesia tahun 2002 tanggal 25 Februari

2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan

Kabupaten Humbang Hasundutan, dan lembaran Negara Republik Indonesia No. 29

tahun 2002 tanggal 28 Juli 2003, maka Kabupaten Nias resmi dimekarkan menjadi

dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.

3.1 Kondisi Wilayah

Kabupaten Nias merupakan salah satu Kabupaten dalam wilayah Propinsi Sumatera

Utara dan berada disebelah barat Pulau Sumatera yang berjarak ± 92 mil laut dari kota

Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah. Kabupaten Nias mempunyai luas wilayah

3.799,80 Km2 yang terdiri dari 14 wilayah Kecamatan, 443 desa dan 4 Kelurahan.

Ibukota Pulau Nias terletak di Pulau Nias yaitu Gunungsitoli. Kabupaten Nias

berbatasan dengan :

a. Sebelah Utara dengan Pualu-Pulau Banyak Propinsi Nanggroe Aceh

Darusallam.

(34)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

c. Sebelah Timur dengan Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah dan Natal

Kabupaten Mandailing Natal.

d. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.

3.2.1 Keadaan Topografi

Pulau Nias mempunyai kondisi alam/topografi berbukit-bukit sempit dan terjal serta

pegunungan dimana tinggi dari permukaan laut bervariasi antara 0 - 800 m, terdiri

dari dataran rendah sampai tanah bergelombang mencapai 24 %, dari tanah

bergelombang sampai tanah berbukit-bukit 28,8 % dan dari tanah berbukit sampai

pegunungan 51,2 % dari keseluruhan luas daratan. Dengan kondisi topografi yang

demikian mengakibatkan sulitnya membuat jalan-jalan lurus dan lebar. Hal ini

menyebabkan kota-kota utama di Kabupaten Nias terletak di tepi pantai.

3.2.2 Keadaan Iklim

Kabupaten Nias terletak di daerah katulistiwa yang mengakibatkan curah hujan cukup

tinggi. Menurut data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kabupaten Nias,

rata-rata curah hujan pertahun 3145,1 mm dan banyaknya hari hujan dalam setahun

273 hari atau rata-rata 22 hari per bulan pada tahun 2002. Akibat banyaknya curah

hujan, maka kondisi alamnya sangat lembab dan basah. Musim kemarau dan hujan

datang silih berganti dalam setahun. Disamping struktur batuan dan susunan tanah

(35)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

aspal dan longsor disana sini, bahkan sering terjadi daerah aliran sungai yang

berpindah-pindah.

Keadaan iklim diperangaruhi oleh Samudera Hindia. Suhu udara berkisar

antara 14,30-30,40 dengan kelembaban sekitar 80-90 % dan kecepatan angin antara 5-6

knot/jam. Curah hujan tinggi dan relatif turun hujan sepanjang tahun dan seringkali

disertai dengan badai besar. Musim badai laut biasanya berkisar antara bulan

September sampai Nopember, namun kadang badai terjadi juga pada bulan Agustus,

karena cuaca bisa berubah secara mendadak.

3.3 Keadaan Penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2005 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS), diperoleh data jumlah penduduk Kabupaten Nias 441.733 jiwa,

dengan rata-rata pertumbuhan penduduk (periode tahun 2000-2005) sebesar 2,01 %

pertahun. Kepadatan penduduk Kabupaten Nias tahun 2005 sebesar 126 jiwa/km2,

kepadatan penduduk ini tidak sama untuk setiap kecamatan. Kecamatan yang terpadat

penduduknya adalah Kecamatan Gunungsitoli sebesar 466 jiwa/km2, ini disebabkan

oleh wilayah yang tidak cukup luas, sedangkan Kecamatan yang terjarang

penduduknya adalah Kecamatan Lahewa Timur sebesar 43 jiwa/km2.

Penduduk Kabupaten Nias berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2005 mayoritas

(36)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

(0,37 %), suku Batak (Karo, Simalungun, Toba, Madina, dan Pakpak; 0,34 %) dan

suku-suku lainnya. Mayoritas penduduk Nias menganut agama Kristen Protestan,

disusul Katholik, Islam, Budha dan Hindu.

3.4 Gambaran Umum Perkembangan Ekonomi

Tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan disuatu daerah dapat dilihat

dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Laju pertumbuhan ekonomi tertentu

dari berbagai sektor ekonomi yang secara tidak langsung akan menggambarkan

tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah. Berdasarkan

perhitungan Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) tahun 2003 menunjukan

bahwa Kabupaten Nias memiliki dua lapangan usaha utama yaitu sektor usaha

pertanian dan usaha perdagangan, hotel dan restoran.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Nias tahun 2004, laju pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Nias atas dasar harga konstan dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Pada tahun 2001 tercatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias sebesar

0,23 % atau masih berada dibawah angka pertumbuhan ekonomi Sumut (3,72 %) dan

Nasional (3,45 %). Hingga tahun 2004 pertumbuhan ekonomi naik sebesar 5,13 %

yang berarti berada diatas angka pertumbuhan ekonomi Sumut (4,42 %) dan Nasional

(4,10 %). Namun pada tahun 2005 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias

mengalami penurunan sebesar minus 3,61 % karena bencana gempa yang melanda

Pulau Nias. Secara umum sektor primer (Pertanian) sangat mendominasi dalam

(37)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

ke tahun mengalami kenaikan. Tanpa bermaksud mengabaikan peranan sektor-sektor

yang lain, hal ini sudah menjadi modal bagi pemerintah daerah Kabupaten Nias untuk

lebih memprioritaskan kedua sektor tersebut diatas.

3.5 Perhubungan dan Telekomunikasi

3.5.1 Perhubungan

Hubungan darat antar Kecamatan terdiri atas dua jenis status jalan, yaitu Jalan

Propinsi, dan Jalan Kabupaten. Secara umum kondisi jalan di Kabupaten Nias rusak

berat, dan inilah salah satu penyebab utama mengapa pembangunan masyarakat di

Nias berjalan lambat. Di Kabupaten Nias sendiri terdapat tiga pelabuhan laut yaitu,

Pelabuhan Laut Gunungsitoli, Pelabuhan Laut Lahewa, dan Pelabuhan Laut Sirombu.

Pelabuhan laut Gunungsitoli adalah pelabuhan yang paling dominan baik dari segi

kegiatan penumpang maupun arus keluar masuknya barang. Pelabuhan laut

merupakan sarana perhubungan yang paling penting mengingat letak Kabupaten Nias

yang terpisah dari daratan Sumatera.

Kabupaten Nias saat ini memiliki satu lapangan udara yaitu Bandar Udara

BINAKA, yang terletak di Kecamatan Gido. Pesawat yang tersedia untuk melayani

rute penerbangan diusahakan oleh perusahaan swasta nasional, PT MERPATI

NUSANTARA dengan kapasitas 50 penumpang, dan PT SMAC dengan kapasitas 50

(38)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

3.5.2 Telekomunikasi

Saat ini sarana telekomunikasi yang tersedia di Kabupaten Nias adalah telepon yang

diusahakan oleh Perumtel, dan untuk hubungan antar telepon seluler, sejak bulan

Oktober 2003 telah dilayani oleh pihak Telkomsel dan Satelindo. Sejak tahun 2004

pihak Perumtel juga telah meningkatkan layanan mereka dengan membuka jalur

internet di Kabupaten Nias melalui program TelkomNet Instan. Selain sarana

telekomunikasi elektronik diatas di Nias saat ini hampir semua kecamatan dilayani

oleh PT. POS Indonesia Tbk, hanya saja kecepatan pengiriman menjadi kendala oleh

karena sarana transportasi yang tidak begitu mendukung.

3.6Nias Pasca Gempa

Nias adalah daerah terisolir dan telah lama tertinggal secara sosial, ekonomi dan

pendidikan. Bahkan sebelum dua bencana berurutan, tsunami pada 26 Desember 2004

dan gempa bumi dahsyat 28 Maret 2005, daerah Nias pada umumnya tidak memiliki

infrastruktur fisik yang memadai. Sebagian besar kecamatan tidak dihubungkan

jaringan jalan yang dapat dilalui kendaraanbermotor. Demikian juga dengan kapasitas

pelabuhan dan bandar udara untuk menopang mobilisasi barang dan jasa dengan

(39)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Kerusakan akibat bencana tsunami dan gempa di Kepulauan Nias diperkirakan

sebesar Rp. 4 trilyun. Tetapi untuk membangun kembali Nias yang lebih baik

dibutuhkan dana sebesar Rp. 10 triliun. Hingga akhir 2006, realisasi bantuan baru

sekitar Rp. 1.869 miliar, terdiri dari Rp.1.232 Miliar dana On-Budget (APBN) dan

Off-Budget Rp. 673 Miliar. Kekurangan dana pembangunan kembali Nias yang lebih

baik masih sangat besar sekitar Rp. 8 trilyun. Karena itu, sangat diharapkan adanya

komitmen baru dan dukungan lebih besar bagi upaya pembangunan Nias yang lebih

baik.

(40)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

ANALISIS DATA

4.1 Pengumpulan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Nias

Sebagai dasar dalam melakukan peramalan PDRB di Kabupaten Nias pada tahun

2009-2011, maka terlebih dahulu dilakukan peramalan dengan data-data pada tahun

yang lalu, yaitu dari tahun 2000-2006.

Dari pengumpulan data, maka diperoleh data pada tahun 2000-2006, sebagai

[image:40.595.105.494.304.645.2]

berikut :

Tabel 4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Nias pada Tahun 2000-2006

(Jutaan Rupiah)

TAHUN

ATAS DASAR HARGA BERLAKU 2000 1 248 043,38 2001 1 394 942,83 2002 1 643 967,77 2003 1 852 518,16 2004 2 106 529,78 2005 2 412 961,43 2006 2 710 471,62

(41)
[image:41.842.84.771.106.465.2]

Tabel 4.1.2 Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 – 2006

Tahun Pertanian

Pertambangan/

Penggalian

Industri

Pengolahan

Listrik,

Gas, dan

Air Bersih

Bangunan/

Konstruksi

Perdagangan,

Hotel dan

Restaurant

Angkutan

dan

Komunikasi

Keuangan,

Persewaan dan

Jasa

Perusahaan

Jasa Jumlah

2000 40,86 2,15 1,95 0,28 7,31 24,26 5,78 4,77 12,64 100

2001 40,90 2,19 1,94 0,31 7,48 25,35 6,07 4,85 10,91 100

2002 42,49 2,30 2,18 0,38 7,29 23,48 6,31 5,00 10,57 100

2003 41,09 2,52 2,02 0,45 7,68 22,30 6,91 4,77 12,26 100

2004 41,09 2,71 1,98 0,46 8,28 21,78 6,90 5,04 11,75 100

2005 44,69 2,54 1,69 0,37 6,69 20,10 8,10 4,77 11,06 100

2006 44,47 2,52 1,63 0,36 7,85 18,92 8,26 5,32 10,69 100

(42)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

4.2 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Nias

Peramalan PDRB di Kabupaten Nias pada tahun 2009-2011 dapat dilakukan dengan

menggunakan metode proyeksi trend. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya,

dimana scatter diagram dari data tersebut digambarkan terlebih dahulu, sehingga dapat

diketahui metode apa yang digunakan, apakah dengan menggunakan trend linier, trend

parabolik atau trend eksponensial. Scatter diagram dari peramalan tersebut dapat

[image:42.595.126.503.354.562.2]

dilihat pada lampiran.

Tabel 4.2.1 Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku

TAHUN Y Log Y X X LogY X2

2000 1 248 043,38 6,1 -3 -18,3 9 2001 1 394 942,83 6,14 -2 -12,28 4 2002 1 643 967,77 6,22 -1 -6,22 1 2003 1 852 518,16 6,27 0 0 0 2004 2 106 529,78 6,32 1 6,32 1 2005 2 412 961,43 6,38 2 12,76 4 2006 2 710 471,62 6,43 3 19,29 9

JUMLAH 13 369 434,97 43,86 0 1,57 28

Nilai a dan b adalah :

(

)(

)

(

)

− − = 2 2 log log log X X n Y X Y X n b

=

(43)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

b = 1,15

(

)

n X n b n

Y

a=

log − log

log

= 6,27

a = 1862087,14

Persamaan eksponensialnya adalah :

Y = abx

= (1862087,14)(1,15)x

Y2009 = (1862087,14)(1,15)6

= 4307120,71

Y2010 = (1862087.14)(1.15)7

= 4953188,81

Y2011 = (1862087,14)(1,15)8

(44)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:44.595.108.525.145.555.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.2 Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku

(45)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:45.595.109.524.84.348.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.3 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Pertanian

TAHUN Y X XY X2

2000 40,86 -3 -122,58 9 2001 40,9 -2 -81,8 4 2002 42,49 -1 -42,49 1 2003 41,09 0 0 0 2004 41,09 1 41,09 1 2005 44,69 2 89,38 4 2006 44,47 3 133,41 9

JUMLAH 295,59 0 17,01 28

RATA-RATA 42,23 0 2,43 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2

) )( (

∑ ∑

− − =

X X

n

Y X XY

(46)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

= 0,61

X b Y

a= −

= 42,23 – 0,61(0)

= 42,23

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + Bx

= 42,23 + 0,61(X)

Y2009 = 42,23 + 0,61(6)

= 45,89

Y2010 = 42,23 + 0,61(7)

= 46,5

Y2011 = 42,23+ 0,61(8)

[image:46.595.109.525.716.841.2]

= 47,11

Tabel 4.2.4 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

(47)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:47.595.157.445.285.456.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.5 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Pertambangan/Penggalian

TAHUN Y X XY X2

2000 2,15 -3 -6,45 9 2001 2,19 -2 -4,38 4 2002 2,30 -1 -2,3 1 2003 2,52 0 0 0 2004 2,71 1 2,71 1 2005 2,54 2 5,08 4 2006 2,52 3 7,56 9

JUMLAH 16,93 0 2,22 28

RATA-RATA 2,42 0 0,32 4

(48)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b

= 0,08

X b Y

a= −

= 2,42 – 0,08(0)

= 2,42

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 2,42 + 0,08(X)

Y2009 = 2,42 + 0,08(6)

= 2,9

Y2010 = 2,42 + 0,08(7)

= 2,98

Y2011 = 2,42+ 0,08(8)

(49)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.6 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

[image:49.595.107.525.174.511.2]

Pertambangan/Penggalian Dengan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.2.7 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Industri Pengolahan

TAHUN Y X XY X2

2000 1,95 -3 -5,85 9 2001 1,94 -2 -3,88 4 2002 2,18 -1 -2,18 1 2003 2,02 0 0 0 2004 1,98 1 1,98 1 2005 1,69 2 3,38 4 2006 1,63 3 4,89 9

JUMLAH 13,39 0 -1,66 28

(50)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = -0,06 X b Y

a= −

= 1,91 – (-0,08)(0)

= 1,91

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 1,91 + (-0,06)(X)

Y2009 = 1,91 - 0,06(6)

= 1,55

Y2010 = 1,91 - 0,06(7)

= 1,49

Y2011 = 1,91- 0,06(8)

(51)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:51.595.109.524.166.560.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.8 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Industri Pengolahan Dengan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.2.9 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Listrik, Gas dan Air Bersih

TAHUN Y X XY X2

[image:51.595.162.471.636.745.2]
(52)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

2005 0,37 2 0,74 4 2006 0,36 3 1,08 9

JUMLAH 2,61 0 0,44 28

RATA-RATA 0,37 0 0,06 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,02 X b Y

a= −

= 0,37 – 0,02(0)

= 0,37

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 0,37 + 0,02(X)

Y2009 = 0,37 + 0,02(6)

(53)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Y2010 = 0,37 + 0,02(7)

= 0,51

Y2011 = 0,37 + 0,02(8)

[image:53.595.105.525.317.618.2]

= 0,53

Tabel 4.2.10 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Listrik, Gas dan Air Bersih Dengan Microsoft Excel 2007

Tabel 4.2.11 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Bangunan/Konstruksi

TAHUN Y X XY X2

[image:53.595.160.475.691.749.2]
(54)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

2002 7,29 -1 -7,29 1 2003 7,68 0 0 0 2004 8,28 1 8,28 1 2005 6,69 2 13,38 4 2006 7,85 3 23,55 9

JUMLAH 52,58 0 1,03 28

RATA-RATA 7,51 0 0,15 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,04 X b Y

a= −

= 7,51 – 0,04(0)

= 7,51

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

(55)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Y2009 = 7,51 + 0,04(6)

= 7,75

Y2010 = 7,51 + 0,04(7)

= 7,79

Y2011 = 7,51 + 0,04(8)

[image:55.595.108.526.304.662.2]

= 7,83

Tabel 4.2.12 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Bangunan/Konstruksi Dengan Microsoft Exel 2007

Tabel 4.2.13 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

(56)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

TAHUN Y X XY X2

2000 24,26 -3 -72,78 9 2001 25,35 -2 -50,7 4 2002 23,48 -1 -23,48 1 2003 22,30 0 0 0 2004 21,78 1 21,78 1 2005 20,10 2 40,2 4 2006 18,92 3 56,76 9

JUMLAH 156,19 0 -28,22 28

RATA-RATA 22,31 0 -4,03 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = -1,01 X b Y

a= −

= 22,31 – (-1,01)(0)

= 22,31

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

(57)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Y2009 = 22,31 – 1,01(6)

= 16,25

Y2010 = 22,31 – 1,01(7)

= 15,24

Y2011 = 22,31- 1,01(8)

[image:57.595.109.526.322.733.2]

= 14,23

Tabel 4.2.14 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

(58)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:58.595.107.470.145.702.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.15 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Angkutan dan Komunikasi

TAHUN Y X XY X2

2000 5,78 -3 -17,34 9 2001 6,07 -2 -12,14 4 2002 6,31 -1 -6,31 1 2003 6,91 0 0 0 2004 6,90 1 6,9 1 2005 8,10 2 16,2 4 2006 8,26 3 24,78 9

JUMLAH 48,33 0 12,09 28

RATA-RATA 6,90 0 1,73 4

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,43 X b Y

a= −

= 6,90 – 0,43(0)

= 6,90

Persamaan trend liniernya adalah :

(59)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

= 6,90+ 0,43(X)

Y2009 = 6,90 + 0,43(6)

= 9,48

Y2010 = 6,90 + 0,43(7)

= 9,91

Y2011 = 6,90 + 0,43(8)

[image:59.595.104.499.104.566.2]

= 10,34

Tabel 4.2.16 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

(60)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:60.595.107.527.82.458.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.17 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

TAHUN Y X XY X2

2000 4,77 -3 -14.31 9 2001 4,85 -2 -9.7 4 2002 5,00 -1 -5 1 2003 4,77 0 0 0 2004 5,04 1 5,04 1 2005 4,77 2 9,54 4 2006 5,32 3 15,96 9

JUMLAH 34,52 0 1,53 28

RATA-RATA 4,93 0 0,22 4

(61)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = 0,05 X b Y

a= −

= 4,93 – 0,05(0)

= 4,93

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 4,93 + 0,05(X)

Y2009 = 4,93 + 0,05(6)

= 5,23

Y2010 = 4,93 + 0,05(7)

= 5,28

Y2011 = 4,93 + 0,05(8)

(62)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:62.595.108.526.165.514.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.2.18 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Dengan Microsoft

Excel 2007

Tabel 4.2.19 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Jasa

TAHUN Y X XY X2

2000 12,64 -3 -37.92 9 2001 10,91 -2 -21.82 4 2002 10,57 -1 -10.57 1 2003 12,26 0 0 0 2004 11,75 1 11,75 1 2005 11,06 2 22,12 4 2006 10,69 3 32,07 9

JUMLAH 79,88 0 -4.37 28

[image:62.595.163.469.563.745.2]
(63)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

Nilai a dan b adalah :

(

)

2

2 ) )( (

∑ ∑

− − = X X n Y X XY n b = -0,16 X b Y

a= −

= 11,41 – (-0,16)(0)

= 11,41

Persamaan trend liniernya adalah :

Y = a + bX

= 11,41 + (-0,16)(X)

Y2009 = 11,41 – 0,16(6)

= 10,45

Y2010 = 11,41 – 0,16(7)

= 10,29

(64)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

USU Repository © 2009

[image:64.595.107.527.220.579.2]

= 10,13

Tabel 4.2.20 Peramalan Persentase PDRB Kabupaten Nias Pada Sektor Jasa

Dengan Microsoft Excel 2007

4.3 Hasil Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nias

Tahun 2009–2011

Setelah perhitungan peramalan PDRB Kabupaten Nias pada tahun 2009-2011

dilakukan, baik itu berdasarkan harga berlaku maupun untuk setiap sektor, maka hasil

(65)

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008.

[image:65.595.170.464.190.297.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.3.1 Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Nias Pada Tahun 2009-

Gambar

Tabel 4.3.4 Tabel Peramalan Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias
Tabel 4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tabel 4.1.2   Deskripsi Persentase PDRB Kabupaten Nias Setiap Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 – 2006
Tabel 4.2.1 Peramalan PDRB Kabupaten Nias Atas Dasar Harga Berlaku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kategori-kategori dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status hipertensi yaitu Laki-laki yang berumur kurang dari 54 tahun serta tidak memiliki keturunan

Tanggal Waktu Tempat Kuota Program Studi N P M.. 08.00 s/d 09.00

[r]

JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN SISTEM INFORMASI

[r]

Pada hari ini Rabu tanggal Sembilan bulan Nopember tahun Dua ribu sebelas, yang bertanda tangan di bawah ini kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten

Pada hari ini Rabu tanggal Sembilan bulan Nopember tahun Dua ribu sebelas , yang bertanda tangan di bawah ini kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

09.I/PVIII-ULP/MT/APBD-PERINDAG/VIII/2016 Tanggal 10 September 2016 dengan ini Pokja VIII ULP Kabupaten Maluku Tengah mengumumkan Pemenang Pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan