• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Parasetamol Sirup (Asuhan Kefarmasian Pada Penanganan Demam Anak di Puskesmas Dinoyo Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Parasetamol Sirup (Asuhan Kefarmasian Pada Penanganan Demam Anak di Puskesmas Dinoyo Malang)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh diatas normal, yaitu diatas 380 C (Neto G, 2004). Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan. Pada tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh yang bermanfaat karena timbul dan menetap sebagai respon terhadap suatu penyakit (Plipat et al, 2002).

Demam pada anak merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh orang tua mulai di ruang praktek dokter sampai ke unit gawat darurat (UGD) anak, meliputi 10-30% dari jumlah kunjungan (Crocetti M., et al, 2001). Pada SDKI 2012 dilaporkan bahwa terdapat 31% anak balita mengalami demam (Badan Pusat Statistik, 2012).Penanganan demam pada anak berbeda-beda termasuk pemilihan antipiretik. Spesialis anak lebih sering menganjurkan parasetamol sebagai antipiretik untuk demam anak khususnya pada demam yang menetap (Pursssel E, 2004).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Terapul Tarigan (2007), dilaporkan bahwa antipiretik dari dokter terbanyak adalah sirup (65%), jenis sendok dijelaskan oleh dokter (68%) dan dosis juga dijelaskan oleh dokter (71%). Pemberian antipiretik pada demam anak ditujukan untuk menurunkan suhu tubuh pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya, atau mencegah terjadinya kejang demam serta mengatasi ketidaknyamanan anak yang dikarenakan oleh demam (El-Radhi, 2006). Antipiretik yang digunakan oleh responden di rumah yang terbanyak adalah parasetamol (95%) (Riandita, 2012).

(2)

2

dosis yang benar. Sebanyak 6% orang tua tidak menyadari bahwa ada batas dosis harian dalam pemberian parasetamol yang aman untuk anak-anak (Riandita, 2012).

Hasil Laporan dokumentasi AAPCC-NPDS tahun 2005 terdapat 67.393 kasus keracunan parasetamol dan 138 kematian akibat keracunan paracetamol, dengan hasil 49% merupakan anak-anak kurang dari 6 tahun. Perbedaan usia berpengaruh dalam proses metabolisme parasetamol yang merupakan faktor toksisitas yang serius (Dipiro et al, 2008). Di Indonesia dilaporkan sebanyak 53% terdapat keracunan parasetamol yang menyebabkan gangguan hati (Arief, 2005).

Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang menstruasi, dan diindikasikan juga untuk demam. Parasetamol boleh dikonsumsi tidak lebih dari 5 hari untuk anak-anak, dan 10 hari untuk dewasa (Gerald,2008).

Parasetamol merupakan obat bebas yang digunakan secara luas oleh masyarakat, maka dapat terjadi kesalahan dalam penggunaannya sehingga dapat menimbulkan keracunan parasetamol. Adanya pemberian informasi dan edukasi terhadap penggunaan parasetamol yang benar dapat mencegah keracunan parasetamol (Rusdiaman, 2010).

Obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan. Oleh karena itu sebelum menggunakan obat, harus diketahui sifat dan cara penggunaannya agar tepat, aman dan rasional. Informasi tentang obat, dapat diperoleh dari etiket atau brosur yang menyertai obat tersebut. Apabila isi informasi dalam etiket atau brosur obat kurang dipahami, dianjurkan untuk menanyakan pada tenaga kesehatan (DepKes, 2008).

(3)

3

pada pasien (patient oriented) yang mengacu pada azas Pharmaceutical Care. Kegiatan pelayanan yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi bertambah menjadi pelayanan yang komprehensif berbasis pasien dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (DepKes, 2008).

Home Pharmacy Care adalah pendampingan pasien oleh farmasis dalam pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarganya. Pelayanan kefarmasian di rumah terutama untuk pasien yang tidak atau belum dapat menggunakan obat dan atau alat kesehatan secara mandiri, yaitu pasien yang memiliki kemungkinan mendapat resiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karakteristik obat, kompleksitas penggunaan obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan obat dan atau alat kesehatan agar tercapai efek yang terbaik (DepKes RI, 2008).

Home Pharmacy Care diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pengobatan dan memastikan bahwa pasien yang telah berada di rumah dapat menggunakan obat dengan benar(DepKes, 2008). Dengan adanya pemahaman tentang penggunaan obat parasetamol sirup melalui Home Pharmacy Care yang ditetapkan oleh farmasis, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan rasional parasetamol sirup sehingga mengubah perilaku kesehatan masyarakat menjadi lebih hati-hati dalam menggunakan obat.

(4)

4

1.2.Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh Home Pharmacy Care terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan parasetamol sirup pada penanganan demam anak.

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien tentang penggunaan parasetamol sirup yang rasional beserta cara penyimpanan yang baik dan benar.

1.3.2. Tujuan Khusus

Mengetahui apakah Home Pharmacy Care dapat mempengaruhi pengetahuan tentang penggunaan parasetamol sirup pada penanganan demam anak.

1.4.Hipotesis Penelitian

Home pharmacy care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan tentang penggunaan parasetamol sirup pada penanganan demam anak.

1.5.Manfaat Penelitian

(1) Memberikan gambaran untuk pengembangan Home Pharmacy Care

pada pengguna parasetamol sirup

(2) Memberikan data untuk pengembangan peran apoteker pada pelayanan kefarmasian yang berkaitan dengan Home Pharmacy Care

(3) Meningkatkan kepatuhan pasien

(4) Memberikan pengetahuan tentang penggunaan parasetamol sirup beserta cara penyimpanan yang baik dan benar

(5)

i

SKRIPSI

RAHAYU HUSNUL KHOTIMAH

PENGARUH HOME PHARMACY CARE

TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

PENGGUNAAN OBAT PARASETAMOL SIRUP

(Asuhan Kefarmasian pada Penanganan Demam

Anak Di Puskesmas Dinoyo Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(6)
(7)
(8)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Parasetamol Sirup (Asuhan Kefarmasian pada Penanganan Demam Anak di Puskesmas Dinoyo Malang) ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akir zaman.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini bukan semata-mata karena penulis sendiri, melainkan penulisan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik materi, moral dan spiritual. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Uswatun Chasanah M.Kes, Apt. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan koreksi dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

4. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt. selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan koreksi dan sarannya demi sempurnanya skripsi ini.

5. Ibu Liza Pristianty, MSi, MM, Apt. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta memberikan dukungan semangat kepada penulis.

(9)

v

7. Bapak dr. Bayu Tjajahwibawa selaku Kepala Puskesmas Dinoyo Malang yang telah memberikan izin untuk melakukan pengambilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang.

8. Ibu Arum Endah K, S.Farm., Apt. selaku apoteker di Apotek Puskesmas Dinoyo Malang yang telah memberikan izin, membantu dan membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang.

9. Ibu Lutfiana Arifiyanti, Amd. Farm. selaku asisten apoteker di Apotek Puskesmas Dinoyo Malang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang. 10. Seluruh pegawai di Puskesmas Dinoyo Malang yang telah membantu dan

membimbing penulis dalam melakukan pengambilan data penelitian di Puskesmas Dinoyo Malang.

11. Keluarga atau kerabat pasien anak demam di Puskesmas Dinoyo Malang yang bersedia meluangkan waktunya di rumah untuk menjadi subyek penelitian.

12. Bapak dan Ibu Dosen, pegawai Tata Usaha, pegawai laboratorium Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan semua ilmu, jasa dan motivasi selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

13. Ayah dan mam yang tercinta, adik-adikku tersayang dan semua keluarga di Sampit, Banjarmasin, Jakarta, Belitang dan Malang yang selalu memberikan dukungan dalam segala hal baik moral, materi, spiritual serta doa dan kasih sayang yang tak terhingga.

14. Sahabat-sahabat tercinta yang telah memberikan dukungan dan selalu bersama. Semoga silahturahmi selalu terjaga.

15. Teman-teman mahasiswa Farmasi Angkatan 2010, suka dan duka yang pernah dilalui bersama dan terima kasih atas kebaikan kalian.

(10)

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Allahumma amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, Juni 2014

(11)

vii

RINGKASAN

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Parasetamol Sirup

(Asuhan Kefarmasian Pada Penanganan Demam Anak di Puskesmas Dinoyo Malang)

Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh diatas normal, yaitu diatas 38o C (Neto G, 2004). Penanganan demam pada anak berbeda-beda termasuk pemilihan antipiretik. Spesialis anak lebih sering menganjurkan parasetamol sebagai antipiretik untuk demam anak khususnya pada demam yang menetap (Pursssel E, 2004). Dari penelitian Purssell (2004) dilaporkan bahwa sebagian besar pengguna parasetamol tidak mengetahui takaran dosis dan efek samping dari parasetamol. Hanya 32% sampai 35% dari orang tua yang mengobati anak menggunakan obat antipiretik parasetamol dengan takaran dan dosis yang benar.

Sebanyak 6% orang tua tidak menyadari bahwa ada batas dosis harian dalam pemberian parasetamol yang aman untuk anak-anak (Riandita, 2012).Hasil Laporan dokumentasi AAPCC-NPDS tahun 2005 terdapat 67.393 kasus keracunan parasetamol dan 138 kematian akibat keracunan paracetamol, dengan hasil 49% merupakan anak-anak kurang dari 6 tahun. Perbedaan usia berpengaruh dalam proses metabolisme parasetamol yang merupakan faktor toksisitas yang serius ( Dipiro et al, 2008). Di Indonesia dilaporkan sebanyak 53% terdapat keracunan parasetamol yang menyebabkan gangguan hati (Sjamsul, 2005). Bentuk kepedulian farmasis dalam pelayanan kesehatan terhadap penggunaan parasetamol untuk demam anak diwujudkan dalam bentuk asuhan kefarmasian. Salah satu bentuk asuhan kefarmasian yang diterapkan adalah melalui Home Pharmacy Care.

Home Pharmacy Care oleh farmasis adalah pendampingan pasien oleh farmasis di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarganya. Adapun metode

Home Pharmacy Care yang diterapkan pada penggunaan parasetamol sirup pada penanganan demam anak yaitu melalui pendidikan dan konseling yang difokuskan pada pengetahuan tentang penggunaan obat parasetamol sirup yang tepat. Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan obat yang tepat akan mempengaruhi perilaku kesehatan dalam menggunakan obat tersebut. Oleh karena itu, sangat penting memberikan pengetahuan tentang penggunaan obat parasetamol sirup. Dengan meningkatnya pengetahuan penggunaan parasetamol sirup pada penanganan demam anak dapat mengubah perilaku menjadi patuh dalam menggunakan obat parasetamol sirup.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Home Pharmacy Care dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan penggunaan obat parasetamol sirup pada penanganan demam anak di Puskesmas Dinoyo. Sedangkan tujuan penelitiannya adalah mengetahui apakah Home Pharmacy Care

(12)

viii

Secara konseptual, peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan dan usia. Dalam meningkatkan pengetahuan pengguna parasetamol sirup tentang gejala demam dan informasi terkait parasetamol sirup untuk demam anak maka diberikan asuhan kefarmasian berupa pendidikan dan konseling melalui Home Pharmacy Care. Home Pharmacy Care yang dilakukan oleh farmasis difokuskan tentang penggunaan obat parasetamol sirup pada penanganan demam anak yang meliputi gejala demam, pengertian demam, kerugian demam, kegunaan parasetamol sirup, penakaran parasetamol sirup, efek samping dan cara penyimpanan. Dengan pemberian Home Pharmacy Care, pengetahuan responden mengalami peningkatan sehingga mengubah perilaku kesehatan pengguna parasetamol sirup untuk demam anak menjadi patuh dalam menggunakan obat parasetamol sirup.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Pre Eksperimental Design jenis One Group Pre Test – Post Test Design. Sampel berjumlah 32 responden yang dipilih menggunakan teknik aksidental. Variabel yang diamati adalah peningkatan pengetahuan penggunaan parasetamol sirup pada penanganan demam anak. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu booklet

dan kuesioner. Perlakuan yang diberikan terhadap kerabat atau keluarga pasien anak demam adalah pemberian Home Pharmacy Care dalam bentuk pendidikan dan konseling tentang penggunaan obat parasetamol sirup melalui booklet dan penjelasan. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji-t (t-test).

Dari penelitian ini diperoleh hasil, jumlah responden terbesar pada usia 24-30 tahun (44%). Pada distribusi frekuensi jenis kelamin diperoleh hasil jumlah responden terbesar jenis kelamin wanita (100%). Sedangkan pada tingkat pendidikan diperoleh jumlah responden terbesar pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 44%. Pada distribusi frekuensi pekerjaan diperoleh jumlah responden terbesar pada lain-lain (Ibu rumah tangga) sebesar 75%. Tingkat pengetahuan pengguna parasetamol sirup pada penanganan demam anak sebelum diberikan Home Pharmacy Care adalah sebesar 75% dan sesudah diberikan Home Pharmacy Care meningkat menjadi 97%. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung =

10,5640 lebih besar dari harga ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05.

Jadi, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan penggunaan obat parasetamol sirup pada penanganan demam anak di Puskesmas Dinoyo Malang sebelum Home Pharmacy Care 75% dan setelah pemberian

Home Pharmacy Care menjadi 97% yang termasuk dalam kriteria baik, dilihat dari hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung = 10,5640 lebih besar dari harga ttabel =

(13)

ix

ABSTRAK

Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Parasetamol Sirup

(Asuhan Kefarmasian Pada Penanganan Demam Anak di Puskesmas Dinoyo Malang)

Latar Belakang: Parasetamol sirup banyak digunakan dan diresepkan untuk menangani demam pada anak. Tetapi hanya 32% sampai 35% dari orang tua yang mengobati dengan takaran dan dosis yang benar. Pemberian pengetahuan kepada kerabat atau orang tua dalam menggunakan obat parasetamol sirup yang baik dan benar untuk anak dapat mencegah terjadinya keracunan parasetamol. Home pharmacy care yaitu pendampingan pasien oleh farmasis dalam pelayanan kefarmasian di rumah, terutama dalam memberikan konseling, informasi dan edukasi tentang penggunaan obat parasetamol sirup yang tepat. Dengan meningkatnya pengetahuan diharapkan dapat mengubah perilaku pasien menjadi patuh dalam menggunakan obat.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Home Pharmacy Care terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat parasetamol sirup pada penanganan demam anak di Puskesmas Dinoyo Malang.

Metode: Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Pre Eksperimental Design jenis One Group Pre Test – Post Test Design. Sampel berjumlah 32 responden yang dipilih menggunakan teknik aksidental. Variabel yang diamati adalah peningkatan pengetahuan penggunaan parasetamol sirup. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu booklet dan kuesioner. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji-t (t-test). Hasil & Kesimpulan: Dari penelitian ini diperoleh hasil yaitu tingkat pengetahuan penggunaan parasetamol sirup sebelum diberikan Home Pharmacy Care menunjukkan kriteria baik sebanyak 75% dan sesudah diberikan Home Pharmacy Care meningkat menjadi 97%. Hasil uji-t (t-test) menunjukkan thitung =

10,5640 lebih dari harga ttabel = 2,042 dalam taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa Home Pharmacy Care memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggunaan obat parasetamol sirup.

(14)

x

ABSTRACT

The Influence of Home Pharmacy Care to Increase The Knowledge about Uses of Paracetamol Syrup

(Pharmaceutical Care for Treatment Children with Fever in Puskesmas Dinoyo Malang)

Backgrounds: Paracetamol is widely used and the doctors prescribed to treat fever. Especially for children, doctors often prescribe paracetamol syrup.

However, there’s only 32% to 37% among of parents used paracetamol syrup with

correct dosages. So the need for the provision of knowledge to the child's parents or relatives in the use of drugs paracetamol syrup with correct and right dosage for the children and prevent the occurrence of paracetamol poisoning. Home Pharmacy Care is assisting the patient's by pharmacists at their home, especially in providing counseling, information and education on the use of paracetamol syrup proper medication. With increasing knowledge are expected to change the behavior of patients become adherents to medication use.

Objective: This study aims to determine the effect of Home Pharmacy Care to the increasing knowledge about the use of paracetamol syrup in the treatment of children with fever in health center Dinoyo Malang.

Methods: In this study using Pre Experimental Design types One Group Pre Test - Post Test Design. Samples are 32 respondents who selected using techniques accidental. The variables measured were increased knowledge of the use of paracetamol syrup. Instruments used to collect the data that is booklets and questionnaires. The data were analyzed using descriptive statistics and t-test (t-test).

Result & Conclusions: Results obtained from this study are the level of knowledge of the use of paracetamol syrup before being given a Home Pharmacy Care is good 75%, and after being given Home Pharmacy Care increase became 97%. The results of the t-test (t-test) showed t-count = 10.5640 over the price table = 2.042 in the 0.05 significance level. Thus, it can be concluded that Home Pharmacy Care has a significant effect on the increase in knowledge about the use of the drug paracetamol syrup.

(15)

xi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ...4

1.3.1 Tujuan Umum ...4

1.3.2 TujuanKhusus ...4

1.4Hipotesis Penelitian ...4

1.5Manfaat Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Demam ...5

2.1.1 Pengertian Demam ...5

2.1.2 Penyebab Demam ...5

2.1.3 Mekanisme Demam ...6

2.1.4 Alasan Pengobatan Demam ...8

2.2 Penanganan Demam ...9

2.3 Macam-macam Kriteria Anak Menurut Umur ...10

(16)

xii

2.5 Parasetamol ...11

2.5.1 Dosis Parasetamol ...12

2.5.2 Toksisitas Parasetamol ...13

2.5.3 Gejala Keracunan Parasetamol ...15

2.6 Sirup ...16

2.6.1Penggunaan Sendok Takar dan Pipet Pada Sediaan Sirup ..17

2.7 Asuhan Kefarmasian ...17

2.7.1 Pengertian Asuhan Kefarmasian ...17

2.7.2 Perkembangan Asuhan Kefarmasian ...18

2.7.3 Peran Farmasis dalam Asuhan Kefarmasian ...19

2.8 Home Pharmacy Care ...22

2.8.1 Pengertian Home Pharmacy Care ...22

2.8.2 Tujuan Home Pharmacy Care ...22

2.8.3 Pentingnya Home Pharmacy Care ...23

2.8.4 Pelayanan Farmasis dalam Home Pharmacy Care ...24

2.9 Pengetahuan ...24

2.9.1 Pengertian Pengetahuan ...24

2.9.2 Tingkat Pengetahuan ...25

2.9.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan .26 2.10 Perilaku Kesehatan ...27

2.11 Penggunaan Antipiretik Sirup ...27

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...30

BAB IV METODE PENELITIAN ...31

4.1 Desain Penelitian ...31

4.2 Populasi Penelitian ... 31

4.3 Sampel Penelitian ... 31

4.3.1 Sampel ... 31

4.3.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 31

4.3.3 Teknik Sampling ... 32

4.4 Klasifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 33

(17)

xiii

4.6 Pengumpulan Data ... 36

4.6.1 Instrumen Penelitian ... 36

4.6.2 Teknik Pengumpulan Data ... 37

4.6.3 Uji Validitas ... 37

4.6.4 Uji Reliabilitas ... 38

4.7 Analisa Data ... 39

4.7.1 Analisa Deskriptif ... 39

4.7.2 Analisa Statistik ... 40

BAB 5 HASIL PENELITIAN ...41

5.1 Gambaran Umum Penelitian ...41

5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ...41

5.2.1 Uji Validitas ...41

5.2.2 Uji Reliabilitas ...44

5.3 Karakteristik Responden ...45

5.3.1 Usia ...45

5.3.2 Jenis Kelamin ...45

5.3.3 Tingkat Pendidikan ...46

5.3.4 Pekerjaan ...48

5.4 Analisa Deskripsi Jawaban dan Distribusi Frekuensi Skor Responden ...49

5.4.1Pengertian Demam ...50

5.4.2 Kerugian Demam ...51

5.4.3 Kegunaan Parasetamol sirup ...54

5.4.4 Penyimpanan Parasetamol Sirup ...56

5.4.5 Penakaran Parasetamol Sirup ...58

5.4.6 Efek Samping Parasetamol Sirup ...59

5.5 Prosentase Skor dan Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...61

5.5.1 Prosentase Skor Responden ...61

5.5.2 Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...62

5.6 Analisa Data ...63

(18)

xiv

versi 16.0 ...66

BAB 6 PEMBAHASAN ...68

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...76

7.1 Kesimpulan ...77

7.2 Saran ...78

DAFTAR PUSTAKA ...79

(19)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II. 1 Dosis Parasetamol Menurut Umur ...12

II. 1.1 Dosis Parasetamol Menurut Umur ...13

IV. 1 Defenisi operasional...33

IV. 2 Kisi-kisi kuesioner ...36

V. 1 Hasil Pengujian Validitas ...42

V. 2 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas ...44

V. 3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ...44

V. 4 Distribusi Frekuensi Usia Responden ...45

V. 5 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden ...46

V. 6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden ...47

V. 7 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ...48

V. 8. 1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Pengertian Demam ...50

V. 9. 1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Kerugian Demam ...51

V. 10. 1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Kegunaan Parasetamol Sirup ...54

V. 11. 1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Peyimpanan Parasetamol Sirup ...56

V.12.1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Penakaran Parasetamol Sirup ...58

V. 13. 1 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Efek Samping Obat Parasetamol Sirup ...60

V. 14 Distribusi Frekuensi Prosentase Skor Kuesioner Responden ...61

V. 15 Distribusi Frekuensi Kriteria Tingkat Pengetahuan Responden ...62

(20)

xvi

(21)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. 1 Mekanisme Pengaturan Suhu ...7

2.2 Mekanisme Demam ... 8

2.3 Struktur Kimia Parasetamol ...11

2.4 Mekanisme Metabolisme Parasetamol ...14

3. 1 Kerangka Konseptual ...30

4. 1 Bagan Kerangka Penelitian ...35

5. 1 Distribusi Frekuensi Usia Responden (N=32) ...45

5. 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden (N=32) ...46

5. 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden (N=32) ...47

5. 4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden (N=32) ...48

5. 5 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Pengertian Demam Pertanyaan No.1 ...49

5. 6 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Pengertian Demam Pertanyaan No.2 ...50

5. 7 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Pengertian Demam Pertanyaan No.6 ...51

5. 8 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Kerugian Demam pada Anak Pertanyaan No.3 ...52

5. 9 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Kerugian Demam pada Anak Pertanyaan No.4 ...53

5. 10 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Kerugian Demam pada Anak Pertanyaan No.3 ...54

5. 11 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Kegunaan Parasetamol Sirup Pertanyaan No.7 ...55

5. 12 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Kegunaan Parasetamol Sirup Pertanyaan No.8 ...56

(22)

xviii

5. 14 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Kegunaan Parasetamol Sirup Pertanyaan No.10 ...58 5.15 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Kegunaan Parasetamol

Sirup Pertanyaan No.14 ...59 5.16 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Penakaran Parasetamol

Sirup Pertanyaan No.11 ...59 5.17 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Efek Samping Obat

Parasetamol Sirup Pertanyaan No.12 ...60 5.18 Distribusi Frekuensi Skor Responden Tentang Efek Samping Obat

(23)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ...82

2 Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ...83

3 Surat Pengantar ijin Penelitian dari Prodi Farmasi ...84

4 Surat Pengantar ijin Penelitian dari Dinkes Kabupaten Malang ...85

5 Surat Keterangan Penelitian dari Puskesmas Dinoyo Malang ...86

6 Lembar Permohonan Menjadi Respoden ...87

7 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ...87

8 Kuesioner Penelitian ...89

9 Kusioner Penelitian Sesudah Validitas ...92

10 Kisi-kisi Kuesioner Sebelum Validitas ...93

11 Kisi-kisi Kuesioner Sesudah Validitas ...94

12 Uji Validitas dan Reliabilitas ...95

13 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi T ...99

14 Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan Responden Sebelum Diberikan Home Pharmacy Care...100

15 Tabulasi Skor Kuesioner dan Peningkatan Pengetahuan Responden Sesudah Diberikan Home Pharmacy Care ...101

16 Booklet...102

(24)

xx

DAFTAR PUSTAKA

American Pharmacists Association. 2009. Drug Information Handbook. Ohio: Lexi comp inc.

Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke-4. Jakarta: Universitas Indonesia, pp.305-352.

Arief, Sjamsul. 2005. Tatalaksana Gagal Hati Akut. Surabaya: Universitas Airlangga

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta., p. 96.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta., p.131.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azis, L.A., Ira, D., Kushartono, H. 2008. Hiperpirexia. Pedoman Diagnosis dan Terapi BAG/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-3. Buku ketiga. Surabaya: Universitas Airlangga, hal. 2.

Badan Pusat Statistik, 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, pp. 22 Crocetti M., Moghbelli N., Serwint J., 2001. Fever phobia revisited: Have parental

misconceptions about fever changed in 20 years. Pediatric

Departemen Kesehatan .2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp. 13.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care). Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp. 11-16.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas Berdasarkan Gejala. Jakarta:Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp.37-42

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Modul I Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp. 11.

(25)

xxi

Tenaga Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp. 22-23.

El-Radhi ,AS., Barry, W. 2006. Thermometry in pediatric practice. Arch Dis Child, pp. 6.

Finkelstein, J.A., Christiansen, C.L., Platt, R. 2000. Fever in Pediatric Primary Care: Occurrence, Management and Outcome. Pediatrics, pp.6.

Gilpin, R.K., Zhou, W., 2004. Studies of the Thermal Degradation of Acetaminophen Using a Conventional HPLC Approach and Electrospray Ionization-Mass Spectrometry. Chromatographic, Vol. 42, pp.15.

Hamid, Mohammad Ali. 2011. Keefektifan Kompres Tepid Sponge Yang Dilakukan Ibu Dalam Menurunkan Demam Pada Anak: Randomized Control Trial. Surakarta: Tesis Program Pascasarjana

Hay AD, et al. 2009. Paracetamol And Ibuprofen For The Treatment Of Fever In Children: The PITCH Randomised Controlled Trial. Health Technology Assesment, No. 27, Vol. 13, p. 1-11.

Ikawati, Z. 2010. Cara Mengenali Obat. Yogyakarta: Kanisius. ISFI. 2009. Informasi Spesialite Obat. Jakarta: PT.ISFI, hal. 589.

Ismoedijanto., Kaspan, M.F. 2008. Demam tanpa penyebab yang jelas. Pedoman Diagnosis dan Terapi BAG/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-3. Buku satu. Surabaya: Universitas Airlangga, hal. 84.

K, Gerald., McEvoy. 2008. AHFS Drug Information. Bethesda: American society of health-system pharmacist,inc.

Katzung, B.G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology. 10th Edition, New York: Mc Graw-Hill Companies.

Kayman, H. 2003. Management of Fever: making evidence-based decisions. Clin Pediatr, pp. 383

Lee, G.M., et al.2003. Misconceptions about colds and predictors of health service utilization. Pediatrics,pp.6.

Lisa.,M.A.,Daigle., 2009. Pharmacists MTM Services Key To Health Care

Homes’ Success. ASHP Policy Analysis.pp 1-3

Lubis MB. 2009. Demam pada bayi baru lahir. Ragam Pediatrik Praktis. Medan: USU Press., p. 82

Lubis, I.N.D., Lubis, C.P.2011. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas

Terbatas Penanganan Demam pada Anak

(26)

xxii

Madsen, K.A., Bennet, J.E. 2006. The role of parentral preferences in the management of fever without source among 3 to 36 month old children: a decision analysis. J. Pediatrics, pp.76.

Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara., pp. 54-55.

Mayoral, C.E., Marino, R.V., 2000. Alternating antipyretics: is this an alternative?. J Pediatrics, p.12.

Mozayani, A., Raymon, L.P.2008.Handbook of Drug Interactions. New Jersey:

Humana Press Inc, pp. 358-360.

Muchid, A., dkk., 2008. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care). Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, pp. 11-16

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Neto, G.2004. Evidence-based pediatrics and child health. Canada: BMJ Books.

Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta, pp.97-128

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi ke-1. Jakarta: Salemba Medica, pp.96-124

Oshikoya K, Senbajo I., 2008. Fever in children: mother’s perceptions and their

home management., Iran J Pediatr,pp. 36

Plipat, N., Hakim, S., Ahrens, W.R .2002. The febrile child. Pediatric Emergency Medicine. 2nd ed. New York: McGraw-Hill, p.24.

Porter, R., Wenger, F. 2002. Diagnosis and treatment of pediatric fever by caretakers. J of Emergency Medicine, pp.1-4.

Pujiarto, Purnamawati Sujud.2008. Demam Pada Anak. Majalah Kedokteran Indonesia,Vol. 58 No. 9, hal.346-352

Purssell, E.2004. Fever phobia revisted. Arch Dis Child, p.89-95

Riandita, A. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Dengan Pengelolaan Demam Pada Anak. Semarang: Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program S-1 Kedokteran Umum Universitas Diponegoro.

Rusdiaman.,2010. Parasetamol Meracuni Hati. Fajar, hal.6

(27)

xxiii

Soedibyo, S., Souvriyanti, E. 2006. Gambaran Persepsi Orang Tua tentang Penggunaan Antipiretik sebagai Obat Demam http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/8-2-9.pdf Diakses tanggal 20 desember 2013.

Sugiyono, Dr. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta., pp. 66, 116-122.

Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta., p.115.

Sugiyono, Dr. 2011. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, Dr. 2012. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: EGC, hal. 104.

Tarigan, T., Harahap, C.A., Lubis, S. 2007. Pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang demam dan pentingnya edukasi oleh dokter, http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/8-3-5s.pdf Diakses tanggal 20 desember 2013.

Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.I., Cindy, W., 2008. Pharmacoterapy handbook. 7th Edition, New York: Mc Graw-Hill Companies, pp. 75.

Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Malang: Penerbit CV Cahaya Press. Wilmana, P.F., Gan, S.G., Analgesik, antipiretik, antiinflamasi nonsteroid dan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

Untuk mengetahui perkembangan Kopwan SU “Setia Budi Wanita” Malang, berikut disajikan kondisi laporan keuangan periode berupa neraca dan laporan laba rugi Kopwan SBW

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

Sasaran Manulife Indonesia adalah untuk menjadi perusahaan yang memiliki standar profesionalisme tinggi di industri asuransi jiwa yang didukung oleh karyawan dan agen yang

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat