Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
PERAMALAN JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN
PDAM TIRTA WAMPU KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE
PEMULUSAN (SMOOTHING)
EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI
062407132
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM TIRTA WAMPU KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)
EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI 062407132
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
PERSETUJUAN
Judul : PERAMALAN JUMLAH AIR MINUM YANG
DISALURKAN PDAM TIRTA WAMPU KABUPATEN LANGKAT 2008 – 2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI
Nomor Induk Mahasiswa : 062407132
Program Studi : D-3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juli 2009
Komisi Pembimbing :
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
PERNYATAAN
PERAMALAN JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM TIRTA WAMPU KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)
EKSPONENSIAL GANDA
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2009
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan berkat dan kasih sayang-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Drs. Pengarapen Bangun, Msi selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan tugas akhir ini. Panduan ringkas dan padat dan profesional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada
Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika, Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU.
Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya, Ayahanda H. Sianturi, dan Ibunda saya P.Limbong atas pengorbanan, bimbingan, dukungan moril dan material mereka selama ini serta seluruh saudara tercinta saya, khususnya Kakakku Eva Sianturi dan Adikku Ferdinand Sianturi, terimakasih atas segala dukungan dan semangat yang telah diberikan kepada saya selama kuliah sampai dengan selesainya Tugas Akhir ini.
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Pembatasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Manfaat Peneltian 3
1.6 Meteodologi Penelitian 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 6
1.8 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Tinjauan Teoritis 8
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.2 Kegunaan Peramalan 9
2.3 Metode Peramalan 10
2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 12
2.4 Analisa Deret Berkala 13
2.5 Penentuan Pola Data 14
2.6 Metode Pemulusan (Smoothing) 16
2.6.1 Metode Smoothing yang Digunakan 18
Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 22
3.1 Sejarah Singkat Tempat Riset 22
3.2 Visi dan Misi 26
3.2.1 Visi 26
3.2.2 Misi 26
3.3 Sejarah Singkat Kota Madya Medan 26
3.3.1 Letak 26
3.3.2 Batas 26
3.3.3 Geologi 27
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Bab 4 Analisa Data dan Evaluasi 28
4.1 Analisa Data 28
Bab 5 Implementasi Sistem 48
5.1 Tahapan Implementasi 48
5.2 Microsoft Excel 49
5.3 Langkah – Langkah Memulai Penglahan Data dengan Excel 49
5.4 Pembuatan Grafik 54
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 56
6.1 Kesimpulan 56
6.2 Saran 58
Daftar Pustaka 59
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data banyaknya Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta wampu Kabupaten Langkat Tahun 2005 – 2007 29 Tabel 4.2 Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Wampu Tahun 2005 – 2007 α= 0,1 33 Tabel 4.3 Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Wampu Tahun 2005 – 2007 α= 0,1 39 Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Wampu Tahun 2005 – 2007 α= 0,1 45 Tabel 6.1 Ramalan Jumlah Air Minum yang Diproduksi PDAM
Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 57
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pola Data Horizontal 14
Gambar 2.2 Pola Data Musiman 15
Gambar 2.3 Pola Data Siklis 15
Gambar 2.4 Pola Data Trend 16
Gambar 5.1 Tampilan kertas lembar kerja excel 50
Gambar 5.2 Tampilan data air yang diproduksi tahun 2005 – 2007 51
Gambar 5.3 Tampilan besarnya forecast untuk = 0,1 53
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah
satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri di negara tersebut.
Misalnya industri air minum.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat
penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama
pembangunan. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Seiring pertumbuhan penduduk maka jumlah air minum yang diproduksi
secara kontinu terus menunjukkan peningkatan sejalan dengan peningkatan kebutuhan
akan air bersih di masyarakat. Akan tetapi, dari waktu ke waktu Indonesia mengalami
krisis air bersih, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk memproyeksikan banyaknya jumlah
air minum yang di salurkan pada tahun 2008 – 2010, untuk mengetahui seberapa besar
peningkatannya. Untuk itu penulis mengambil beberapa data dari BPS dari tahun –
tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2005 – 2007.
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek – aspek jumlah air
minum yang diproduksi di Langkat serta metode – metode perhitungannya. Maka
permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana bentuk persamaan peramalan yang dapat digunakan untuk
meramalkan jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirta Wampu, Langkat
di masa yang akan datang yaitu untuk tahun 2008 – 2010.
2. Berapa banyak jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirta wampu untuk
tahun 2008 – 2010 di Langkat .
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun permasalahan yang dirangkum dalam Tugas Akhir ini hanya dibatasi
pada perhitungan jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirta Wampu Kabupaten
Langkat untuk tahun 2008 – 2010. Agar pembahasan yang akan dilakukan lebih
terarah, maka perlu ditentukan beberapa pembatasan permasalahan, yaitu :
1. Hanya jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirta Wampu Kabupaten
Langkat untuk tahun 2008 sampai dengan 2010 yang akan diramalkan.
2. Data yang dibutuhkan yaitu data jumlah air minum yang disalurkan PDAM
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bentuk
persamaan peramalan yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan jumlah air
minum yang diproduksi dan disalurkan PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat
berdasarkan penyalurannya dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.
Dengan penggunaan Metode Ekspnensial Ganda, maka dapat diramalkan
seberapa besar peningkatan jumlah air minum yang diproduksi PDAM Tirta Wampu
pada tahun 2008 sampai dengan 2010.
Pada kesempatan di dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul
“ Peramalan Jumlah Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Wampu Kabupaten
Langkat Tahun 2008 – 2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
Ganda” adalah dengan maksud untuk menjelaskan bagaimana pengaplikasian data –
data yang diperoleh tersebut dengan metode peramalan yang tersedia, sehingga
masalah yang timbul adalah memahami bagaimana karakteristik suatu metode
peramalan akan cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan yang dimaksud dalam tulisan ini, diharapkan dapat
menjadi suatu bahan pertimbangan yang berguna bagi PDAM Tirta Wampu dalam
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
dengan meningkatnya jumlah pelanggan air minumdi Kabupaten Langkat, sehingga
pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan tersebut.
1.6 Metodologi Penelitian
Meteodologi penelitian yang digunakan adalah dengan Metode Penelitian
Kepustakaan, Metode Pengumpulan Data, Metode Deskriptif dan Metode Analisa.
Studi pengolahan data dengan menggunakan Analisa Deret Berkala (Time Series).
Adapun tahapan yang dilaksanakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi adalah
sebagai berikut :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini, pengumpulan data serta keterangan – keterangan dapat dilakukan
dengan membaca serta mempelajari buku- buku atau literatur pelajaran yang didapat
di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan
dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera
Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam
bentuk angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
3. Metode Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dalam meramalkan jumlah air minum yang disalurkan di
Kabupaten Langkat tahun 2008 – 2010 dengan menggunakan perumusan:
Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda yaitu “Pemulusan Eksponensial
Linier Satu Parameter dari Brown”, dengan rumus:
a. Menentukan nilai pemulusan eksponensial tunggal (S't)
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1S't = Nilai pemulusan eksponensial tunggal
α = Parameter pemulusan eksponensial
Xt = Nilai riil periode t
S't-1= Nilai pemulusan eksponensial sebelumya
b. Menentukan nilai pemulusan eksponensial ganda
S''t = αS't + (1 - α) S''t-1
S''t = Nilai pemulusan eksponensial ganda
c. Menentukan besarnya konstanta (at)
at = S't + (S't – S''t) = 2S't – S''t-1
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
d. Menentukan besarnya Slope (bt)
bt =
(
St S t)
" '1−α −
α
bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya Forecast
Ft+m = at +btm
Ft+m = besarnya forecast
m = jangka waktu forecast
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil
data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna
melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah
selama 4 hari, yaitu mulai tanggal 31 Maret 2009 sampai dengan 3 April 2009.
1.8 Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab
tersebut berisikan sub – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti
dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut:
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,
Pembatasan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Metode Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup
penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang
diutarakan.
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat
Statistik (BPS) serta Struktur Organisasinya.
BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan
dikumpulkan.
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang telah dianalisis
beserta saran – saran.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang merupakan hasil
kerja yang telah dianalisis serta saran – saran berupa masukan bagi
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas
bermacam – macam cara yaitu Metode Pemulusan Eksponensial atau Rata – rata
Bergerak, Metode Box Jenkis, dan Metode Regresi. Semua itu dikenal dengan metode
peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa
yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada
masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang
bersifat objektif
Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan
atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan
yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan, maka akan
dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, di samping ditentukan oleh metode
yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama.
informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
2.2 Kegunaan Peramalan
Sering terdapat senjang waktu (Time Lag) antara kesadaran akan peristiwa. Adanya
waktu tenggang (Lead Time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan
peramalan. Dalam situasi itu peramalan diperlukan unutuk menetapkan kapan suatu
peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Dalam perencanaan di organisasi atau perusahaan peramalan merupakan
kebutuhan yang sangat penting, dimana baik buruknya peramalan dapat
mempengaruhi seluruh bagian organisasi, karena waktu tenggang untuk pengambilan
keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang
penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien. Di dalam bagian organisasi
terdapat kegunaan peramalan, yaitu :
1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber
daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas,
personalia dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu
adalah ramalan tingkat permintaan akan konsumennya atau pelanggan.
2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan Waktu tenggang (Lead
Time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli
mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa
tahun. Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus
menentukan sumber daya yang dimiliki dalam jangka panjang. Keputusan
semacam itu bergantung kepada faktor – faktor lingkungan, manusia dan
pengembangan sumber daya keuangan. Semua penentuan ini memerlukan
ramalan yang baik dan menejer yang dapat menafsirkan pendugaan serta
membuat keputusan yang baik.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga
kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek,
menengah dan panjang.
Dari uraian diatas dapat dikatakan Metode Peramalan sangat berguna, karena
akan membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu, sehingga
dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah, perencanaan
yng sistematis serta memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat atau disusun.
2.3 Metode Peramalan
Berdasarkan sifatnya teknik peramalan dibagi dalam 2 (dua) kategori utama yaitu :
1. Metode peramalan kualitatif atau tekhnologis
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang
yang menyusunnya.
2. Metode peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang digunakan
ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan
kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan semakin baik.
Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (Time Series) dan metode
kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga) kondisi yaitu :
1. Adanya informasi tentang masa lalu
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu
akan terus berlnjut di masa yang akan datang.
Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan
(Asumtion of Continuity), asumsi ini merupakan modal yang mendasari semua metode
peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan tekhnologis, terlepas dari
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan
Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri –
ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambil keputusan dan analisa keadaan
dalam mempersiapkan peramalan.
Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode
peramalan, yaitu :
1. Horizon Waktu
Ada 2 (dua) aspek dari Horizon Waktu yang berhubungan dengan masing –
masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan
datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
2. Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam – macam dari
pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
3. Jenis dari Model
Model – model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur
yang penting untuk menentukan perubahan – perubahan dalam pola.
Model – model perlu diperhatikan karena masing – masing model mempunyai
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
4. Biaya yang Dibutuhkan
Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup di dalam penggunaan suatu
prosedur peramalan, yaitu biaya – biaya pengembangan, penyimpanan (Storage)
data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik – teknik dan
metode lainnya.
5. Ketepatan Metode Peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian
yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
6. Kemudahan dalam Penerapan
Metode – metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah
merupakan suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan.
2.4 Analisa Deret Berkala
Data berkala (Time Series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu kejadian
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Metode Time Series merupakan metode peramalan kuantitatif yang didasarkan
atas penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan
dengan variabel waktu. Tujuan Time Series ini mencakup penelitian pola data yang
digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stasioner atau tidak dan
ekstrapolasi ke masa yang akan datang. Stasioner itu sendiri berarti bahwa tidak
terdapat pertumbuhan / penurunan pada data. Data secara kasar harus horizontal
sepanjang waktu. Dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.
2.5 Penentuan Pola Data
Hal yang penting diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan jenis
pola data historisnya. Sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis tersebut
dapat di uji, dimana pola data pada umumnya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Pola Data Horisontal : Pola ini terjadi bila nilai berfluktuasi di sekitar nilai
rata – rata yang konstan.
Gambar 2.1 Pola Data Horizontal
y
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
2. Pola Data Musiman (Seasonal) : Pola yang menunjukkan perubahan yang
berulang – ulang secara periodik dalam deret waktu. Pola yang ini terjadi bila
suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kwaltal tahun tertentu,
bulanan, atau hari – hari pada minggu tertentu.
Gambar 2.2 Pola Data Musiman
4. Data Siklis (Cyclical) : Pola data yang menunjukkan gerak naik turun dalam
jangka panjang dari suatu kurva trend. Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh
fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus
bisnis. y
waktu
y
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Gambar 2.3 Pola Data Siklis
4. Pola Data Trend : Pola yang menunjukkan kenaikan atau penurunan jangka
panjang dalam data.
Gambar 2.4 Pola Data Trend
2.6 Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode Smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan
penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata – rata dari nilai
beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Secara umum
metode smoothing diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Metode Rata – Rata
Metode rata – rata dibagi 4 (empat) bagian, yaitu :
a. Nilai tengah (mean)
b. Rata – rata bergerak tunggal (Single Moving Average) y
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
c. Rata – rata bergerak ganda (Double Moving Average)
d. Kombinasi rata – rata bergerak lainnya.
Metode rata – rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk
mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.
2. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
Bentuk umum dari Metode Pemulusan (Smothing) Eksponensial ini adalah:
Ft+1 = αXt + (1 – α)Ft
Dengan :
Ft+1 = ramalan suatu periode ke depan
Xt = data aktual periode t
Ft = ramalan pada periode t
α = parameter pemulusan (0<α<1)
Bila bentuk umum tersebut diperluas maka akan berubah menjadi :
Ft+1 = αXt + α(1 – α)Xt-1 +α(1 – α)2Xt-2 + ………+ (1 – α)N Ft+(N-1)
Dari perluasan bentuk umum di atas dapatlah dikatakan bahwa Metode Smoothing
Eksponensial secara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua atau dengan
kata lain observasi yang baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dengan nilai
observasi yang lebih tua.
Metode ini terdiri atas:
a. Smoothing Eksponensial Tunggal
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
a.2. Pendekatan aditif (ARRES)
Digunakan untuk data data yang bersifat stasioner dan tidak menunjukkan
pola atau trend.
b. Smoothing Eksponen Ganda
b.1. Metode Linier Satu Parameter dari Brown
b.2. Metode Dua Paremeter Dari Holt
c. Smoothing Eksponensial Triple
c.1. Metode Kuadratik Satu Parameter dari Brown
Digunakan untuk pola data kuadrati, kubik, atau orde yang lebih tinggi.
c.2. Metode kecenderungan dan musiman tiga parameter dari Winter
Dapat digunakan untuk data yang berbentuk trend dan musiman.
d. Smoothing Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels.
2.6.1 Metode Smoothing yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang
tepat. Data banyaknya jumlah air minum yang diproduksi dan disalurkan oleh PDAM
Tirta Wampu Langkat sudah diplot ke dalam grafis menunjukkan pola data trend
linier. Maka metode peramalan analisa Time Series yang digunakan untuk
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
dengan menggunakan Metode Smoothing Eksponensial Ganda, yaitu “Smoothing
Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown”
a. Smoothing Eksponensial Ganda, Metode Linier Satu Parameter dari Brown
Metode ini merupakan model linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar
pemikiran dari Metode Smoothing Eksponensial Linier satu Parameter dari Brown
adalah serupa dengan rata – rata bergerak linier karena kedua nilai pemulusan tunggal
dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai
pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan
disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing
Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut:
a. Menentukan nilai pemulusan eksponensial tunggal (S't)
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1S't = Nilai pemulusan eksponensial tunggal
α = Parameter pemulusan eksponensial
Xt = Nilai riil periode t
S't-1= Nilai pemulusan eksponensial sebelumya
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
S''t = αS't + (1 - α) S''t-1
S''t = Nilai pemulusan eksponensial ganda
c. Menentukan besarnya konstanta (at)
at = S't + (S't – S''t) = 2S't – S''t-1
at = besarnya konstanta periode t
d. Menentukan besarnya Slope (bt)
bt =
(
St S t)
" '1−α −
α
bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya Forecast
Ft+m = at +btm
Ft+m = besarnya forecast
m = jangka waktu forecast
b. Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standar, antara lain :
1. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan :
ME =
∑
− N t t N e 1
2. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat :
MSE =
∑
= N t t N e 1 2
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
MAE =
∑
= N t t N e 1
4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan
Persentase Absolut :
MAPE =
∑
= N t t N PE 1
4. SDE (Standard Deviation of Error) / Deviasi Standar Kesalahan:
SDE =
(
)
∑
N= − t t N e 1 2 15. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan
Persentase Absolut:
MAPE =
∑
= N t t N PE 1 Dengan :
et = Xt – Ft (kesalahan pada periode t)
Xt = Data aktual pada periode t
PEt =
− t t t X F X
x 100 (Kesalahan persentase pada periode t)
Ft = Nilai ramalan pada periode t
N = Banyaknya periode waktu.
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum
kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum
kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan
masa pemerintahan Jepang.
1. Masa Pemerintahan Belanda
Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
en Handel) yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk
mengolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang
anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut
diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh
mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistika di
Indonesia.
1.3 Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan
nama Central Kantor Voor de Statistiek (CKS) atau kantor statistik dan
dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan
mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor.
1.4 Invoer Uitvoer en Accijinsen (UIA) yang sekarang disebut kantor bea dan
cukai.
2 Masa Pemerintahan Jepang
2.1 Pada bulan Juni 1944, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
perang atau militer.
2.2 Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
3 Masa Kemerdekaan Republik
3.1 Setelah Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945, kegiatan statistika ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai
dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan
Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI
dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekwensi Linggarjati. Sementara ini
pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
3.2 Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950
No. 219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik
(KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Kemakmuran.
3.3 Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44,
lembaga KPS berada dibawah tanggung jawab Menteri Perekonomian.
Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953
No. 18.009/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang
disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut
Afdeling B.
3.4 Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementerian
Perekonomian dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan Perindustrian.
Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah
Perdana Menteri.
4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
4.1 Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik
yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan statistik
pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.
4.2 Dalam masa orde baru ini BPs telah mengalami empat kali perubahan
Struktur Organisasi, Yaitu :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1968 tentang Organisasi BPS
2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang Organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang Organisasi BPS dan
Keputusan Presiden No. 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, tugas, fungsi,
Susunan dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang – Undang No. Tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tentang BPS.
6. Keputusan Presiden RI No. 100 Tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BPS.
7. PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
4.3 Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
pengganti peraturan pemerintah No. 6 Tahun 1968. Berdasarkan peraturan
pemerintah No. 6 Tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS
dengan nama kantor statistik propinsi. Di kabupaten / kotamadya. Pada
tanggal 10 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.
6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan
nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan Struktur
Organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi Dan Misi
3.2.1 Visi
Badan Pusat Statistik mempunyai Visi untuk menjadikan informasi sebagai
tulang punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber
daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
yang mutahir.
3.2.2 Misi
Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban
misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik
yang bermutu dan handal, efektif dan efesien, peningkatan kesadaran
masyarakat akan kegunaan Badan Statistik dan pengemban ilmu
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
3.3 Sejarah Singkat Kotamadya Medan
3.3.1 Letak
Kota medan terletak -2”270- 2’470 Lintang Utara dan –98’350- 98’440 Bujur Timur.
Kota Medan diatas permukaan laut.
3.3.2 Batas
Kota Medan berbatasan dengan : sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur : Kabupaten
Deli Serdang.
3.3.3 Geologi
Kota Medan merupakan salah satu dari 19 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara
dengan luas daerah sekitar 265.10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan
Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli
Serdang Disebelah Utara, Selatan, Barat, dan Timur.
Sebagian besar wilayah kota Medan merupakan daratan rendah yang
merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu : Sungai Batubara dan Sungai
Deli.
3.3.4 Iklim
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut stasiun Polonia
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
antara 30,80C – 33,70C serta menurut stasiun Sampali suhu minimum berkisar antara
23,40C – 24,10C dan suhu maksimum berkisar antara 30,90C – 33,80C.
Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah kota Medan rata – rata
berkisar antara 84% - 84%, dan kecepatan angin rata – rata sebesar 0,48 m/sec,
sedangkan rata – rata total laju penguapan tiap bulannya 112,2 mm. Hari hujan di kota
Medan pada tahun 2004 rata – rata per bulan 16 hari dengan rata – rata curah hujan
menurut stasiun Sampali perbulannya 120,9 mm dan pada stasiun Polonia per
bulannya 169,6 mm.
BAB 4
ANALISA DATA DAN EVALUASI
4.1 Analisa Data
Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m perioe
ke depan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya (data masa lalu).
Dalam hal ini penulis akan menganalisa perkembangan jumlah air minum yang
disalurkan PDAM Tirta Wampu Kabupaten Langkat serta meramalkan jumlah air
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Adapun data jumlah air minum yang disalurkan PDAM Tirta Wampu
Kabupaten Langkat dapat dilihat pada tabel berikut ini :
[image:39.595.160.469.278.754.2]
Tabel 4.1 Data Banyaknya Jumlah Air Minum yang
Disalurkan PDAM Tirta Wampu
Kabupaten Langkat Tahun 2005 – 2007
TAHUN / BULAN BANYAKNYA AIR
MINUM YANG DIPRODUKSI
Januari 05 247.369
Februari 05 260.969
Maret 05 251.932
April 05 259.249
Mei 05 262.681
Juni 05 267.174
Juli 05 257.522
Agustus 05 258.232
September 05 263.940
Oktober 05 253.588
November 05 248.268
Desember 05 256.544
Januari 06 255.910
Februari 06 261.419
Maret 06 253.337
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Mei 06 261.668
Juni 06 261.832
Juli 06 256.411
Agustus 06 251.477
September 06 257.635
Oktober 06 252.842
November 06 255.211
Desember 06 246.054
Januari 07 255.910
Februari 07 261.419
Maret 07 253.337
April 07 265.881
Mei 07 261.668
Juni 07 261.832
Juli 07 256.411
Agustus 07 251.477
September 07 257.635
Oktober 07 252.842
November 07 255.211
Desember 07 246.054
Jumlah / Total
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat I Sumatera Utara
Dari data di atas, untuk jumlah air minum yang diprduksi PDAM Tirta Wampu
Langkat maka penulis akan menganalisis data tersebut dan meramlakan jumlah air
minum yang diproduksi untuk tahun 2008 – 2010 dengan menggunakan metode
pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan menggunakan rumus persamaan:
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1Maka dari rumus di atas dapat di hitung:
Februari 2005 = (0,1) (260.969) + (1 – 0,1) (247.369)
= 248.729
Maret 2005 = (0,1) (251.932) + (1 – 0,1) (248.729)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
April 2005 = (0,1) (259.249) + (1 – 0,1) (249.049,3)
= 250.069,27
Januari 2006 = (0,1) (255.910) + (1 – 0,1) (254.339,69)
= 254.496,72
Februari 2006 = (0,1) (261.419) + (1 – 0,1) (254.496,72)
= 255.188,95
Maret 2006 = (0,1) (253.337) + (1 – 0,1) (255.188,95)
= 255.003,75
Januari 2007 = (0.1) (255910) + (1 – 0.1) (248729)
= 255222.14
Februari 2007 = (0,1) (261.419) + (1 – 0,1) (255.222,14)
= 255.841,83
Maret 2007 = (0,1) (253.337) + (1 – 0,1) (255.841,83)
= 256.620,31
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
disalurkan yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
rumus:
S t = αS't + (1 - α) S t-1
Maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,1) (248.729) + (1 – 0,1) (247.369)
= 247.505
Maret 2005 = (0,1) (249.049,3) + (1 – 0,1) (247.505)
= 247.659,43
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
= 247.900,41
Januari 2006 = (0,1) (254.496,72) + (1 – 0,1) (247.900,41)
= 251.627,55
Februari 2006 = (0,1) (255.188,95) + (1 – 0,1) (251.627,55)
= 251.983,69
Maret 2006 = (0,1) (255.003,75) + (1 – 0,1) (251.983,75)
= 252.285,7
Januari 2007 = (0,1) (255.222,14) + (1 – 0,1) (254.753,74)
= 254.800,58
Februari 2007 = (0,1) (255.841,83) + (1 – 0,1) (254.800,58)
= 254.904,7
Maret 2007 = (0,1) (255.591,34) + (1 – 0,1) (254.904,7)
= 254.973,37
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus:
at = S't + (S't – S t) = 2S't – S t-1
Maka dapat di hitung:
Februari 2005 = 2(248.729) – (247.505)
= 249.953
Maret 2005 = 2(249.049,3) – (247.659,43)
= 250.439,17
April 2005 = 2(250.069,27) – (247.900,41)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan:
bt =
(
St S t)
" '1−α −
α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2005 =
(
(248.729) (247.505))
1 , 0 1 1 , 0 − −
= 136
Maret 2005 =
(
(249.049,3) (247.659,43))
1 , 0 1 1 , 0 − −= 154,43
April 2005 =
(
(250.069,27) (247.900,41))
1 , 0 1 1 , 0 − −= 240.948
Tahun Bulan Periode Forecast
(Ft+m)
2008 Januari 1 254677.224
Februari 2 254607.611
Maret 3 254537.998
April 4 254468.384
Mei 5 254398.771
Juni 6 254329.158
Juli 7 254259.545
Agustus 8 254189.931
September 9 254120.318
Oktober 10 254050.705
November 11 253981.092
Desember 12 253911.478
2009 Januari 13 253841.87
Februari 14 253772.25
Maret 15 253702.64
April 16 253633.03
Mei 17 253563.41
Juni 18 253493.8
Juli 19 253424.19
Agustus 20 253354.57
September 21 253284.96
Oktober 22 253215.35
November 23 253145.73
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
2010 Januari 25 253006.5064
Februari 26 252936.8932
Maret 27 252867.28
April 28 252797.6667
Mei 29 252728.0535
Juni 30 252658.4403
Juli 31 252588.827
Agustus 32 252519.2138
September 33 252449.6006
Oktober 34 252379.9873
November 35 252310.3741
Desember 36 252240.7609
Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum
yang disalurkan PDAM Tirta Wampu Langkat untuk tahun 2008 – 2010. Untuk itu
tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air minum yang disalurkan
dengan menggunakan persamaan:
Ft+m = at +btm
Untuk α = 0,1 maka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2008 untuk m = 1 = 254.746,84 + (- 69,61323)(1)
= 254.677,22
FFebruari 2008 untuk m = 2 = 254.746,84 + (- 69,61323)(2)
= 254607.61
FMaret 2008 untuk m = 3 = 254746.84 + (- 69.61323)(3)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
FJanuari 2009 untuk m = 13 = 254.746,84 + (- 69,61323)(13)
= 253.841,87
FFebruari 2009 untuk m = 14 = 254.746,84 + (- 69,61323)(14)
= 253.772,25
FMaret 2009 untuk m = 15 = 254.746,84 + (- 69,61323)(15)
= 253.702,64
FJanuari 2010 untuk m = 25 = 254.746,84 + (- 69,61323)(25)
= 253.006,5064
FFebruari 2010 untuk m = 26 = 254.746,84 + (- 69,61323)(26)
= 252.936,8932
FMaret 2010 untuk m = 27 = 254.746,84 + (- 69,61323)(27)
= 252.867,28
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan menggunakan rumus persamaan:
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1Maka dari rumus di atas dapat di hitung:
Februari 2005 = (0,5) (260.969) + (1 – 0,5) (247.369)
= 254.169
Maret 2005 = (0,5) (251.932) + (1 – 0,5) (254.169)
= 253.050,5
April 2005 = (0,5) (259.249) + (1 – 0,5) (253.050,5)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Januari 2006 = (0,5) (255.910) + (1 – 0,5) (254.746,26)
= 255.328,13
Februari 2006 = (0,5) (261.419) + (1 – 0,5) (255.328,13)
= 258.373,57
Maret 2006 = (0,5) (253.337) + (1 – 0,5) (258.373,57)
= 255.003,75
Januari 2007 = (0,5) (255.910) + (1 – 0,5) (250.488,98)
= 253.199,49
Februari 2007 = (0,5) (261.419) + (1 – 0,5) (253.199,49)
= 257.309,25
Maret 2007 = (0,5) (253.337) + (1 – 0,5) (257.309,25)
= 255.323,12
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
disalurkan yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
rumus:
S t = αS't + (1 - α) S t-1
Maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,5) (254.169) + (1 – 0,5) (247.369)
= 250.769
Maret 2005 = (0,5) (253.050,5) + (1 – 0,5) (250.769)
= 251.909,75
April 2005 = (0,5) (256.149,75) + (1 – 0,5) (251.909,75)
= 254.029,75
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
= 255.362,09
Februari 2006 = (0,5) (258.373,57) + (1 – 0,5) (255.362,09)
= 256.867,83
Maret 2006 = (0,5) (255.855,28) + (1 – 0,5) (256.867,83)
= 256.361,55
Januari 2007 = (0,5) (253.199,49) + (1 – 0,5) (252.928,72)
= 253.064,1
Februari 2007 = (0,5) (257.309,25) + (1 – 0,5) (253.064,1)
= 255.186,68
Maret 2007 = (0,5) (255.323,12) + (1 – 0,5) (255.186,68)
= 255.254,9
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus:
at = S't + (S't – S t) = 2S't – S t-1
Maka dapat di hitung:
Februari 2005 = 2(254.169) – (250.769)
= 25.759
Maret 2005 = 2(253.050,5) – (251.909,75)
= 254.191,25
April 2005 = 2(256.149,75) – (254.029,75)
= 258.269,75
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
bt =
(
St S t)
" '1−α −
α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2005 =
(
(254.169) (250.769))
5 , 0 1 5 , 0 − −
= 3.400
Maret 2005 =
(
(253.050,5) (251.909,75))
5 , 0 1 5 , 0 − −= 1.140,75
April 2005 =
(
(256.149,75) (254.029,75))
5 , 0 1 5 , 0 − −= 2.120
Tahun Bulan Periode Forecast
(Ft+m)
2008 Januari 1 245620.08
Februari 2 243186.15
Maret 3 240752.22
April 4 238318.28
Mei 5 235884.35
Juni 6 233450.42
Juli 7 231016.49
Agustus 8 228582.55
September 9 226148.62
Oktober 10 223714.69
November 11 221280.76
Desember 12 218846.83
2009 Januari 13 216412.89
Februari 14 213978.96
Maret 15 211545.03
April 16 209111.1
Mei 17 206677.16
Juni 18 204243.23
Juli 19 201809.3
Agustus 20 199375.37
September 21 196941.44
Oktober 22 194507.5
November 23 192073.57
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
2010 Januari 25 187205.7061
Februari 26 184771.7738
Maret 27 182337.8416
April 28 179903.9093
Mei 29 177469.977
Juni 30 175036.0447
Juli 31 172602.1124
Agustus 32 170168.1801
September 33 167734.2478
Oktober 34 165300.3156
November 35 162866.3833
Desember 36 160432.451
Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum
yang disalurkan PDAM Tirta Wampu Langkat untuk tahun 2008 – 2010. Untuk itu
tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air minum yang disalurkan
dengan menggunakan persamaan:
Ft+m = at +btm
Untuk α = 0,5 maka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2008 untuk m = 1 = 248.054,01 + (- 2.433,932)(1)
= 245.620,08
FFebruari 2008 untuk m = 2 = 248.054,01 + (- 2.433,932)(2)
= 243.186,15
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
= 240752.22
FJanuari 2009 untuk m = 13 = 248.054,01 + (- 2.433,932) (13)
= 216412.89
FFebruari 2009 untuk m = 14 = 248.054,01 + (- 2.433,932) (14)
= 213978.96
FMaret 2009 untuk m = 15 = 248054.01 + (- 2.433,932) (15)
= 211545.03
FJanuari 2010 untuk m = 25 = 248.054,01 + (- 2.433,932) (25)
= 187205.7061
FFebruari 2010 untuk m = 26 = 248.054,01 + (- 2.433,932) (26)
= 184771.7738
FMaret 2010 untuk m = 27 = 248.054,01 + (- 2.433,932) (27)
= 182337.8416
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan
Eksponensial Tunggal dengan mennngunakan rumus persamaan:
S't = αXt
+
(1 - α) S't – 1Maka dari rumus di atas dapat di hitung:
Februari 2005 = (0,9) (260.969) + (1 – 0,9) (247.369)
= 259.609
Maret 2005 = (0,9) (251.932) + (1 – 0,9) (259.609)
= 252.699,7
April 2005 = (0,9) (259.249) + (1 – 0,9) (252.699,7)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Januari 2006 = (0,9) (255.910) + (1 – 0,9) (255.788,38)
= 255.897,84
Februari 2006 = (0,9) (261.419) + (1 – 0,9) (255.897,84)
= 260.866,88
Maret 2006 = (0,9) (253.337) + (1 – 0,9) (260.866,88)
= 254.089,99
Januari 2007 = (0,9) (255.910) + (1 – 0,9) (246.950,24)
= 255.014,02
Februari 2007 = (0,9) (261.419) + (1 – 0,9) (255.014,02)
= 260.778,5
Maret 2007 = (0,9) (253.337) + (1 – 0,9) (260.778,5)
= 254.081,15
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan jumlah air minum yang
disalurkan yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan
rumus:
S t = αS't + (1 - α) S t-1
Maka dapat dihitung:
Februari 2005 = (0,9) (259.609) + (1 – 0,9) (247.369)
= 258.385
Maret 2005 = (0,9) (252.699,7) + (1 – 0,9) (258.385)
= 253.268,23
April 2005 = (0,9) (258.594,07) + (1 – 0,9) (253.268,23)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Januari 2006 = (0,9) (255.897,84) + (1 – 0,9) (258.061,49)
= 255.824.49
Februari 2006 = (0,9) (260.866,88) + (1 – 0,9) (255.824,49)
= 260.362,64
Maret 2006 = (0,9) (254.089,99) + (1 – 0,9) (260.362,64)
= 254.717,25
Januari 2007 = (0,9) (255.014,02) + (1 – 0,9) (247.742,71)
= 254.286,89
Februari 2007 = (0.9) (260.778,5) + (1 – 0,9) (254.286,89)
= 260.129,34
Maret 2007 = (0,9) (254.081,15) + (1 – 0,9) (260.129,34)
= 254.685,97
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus:
at = S't + (S't – S t) = 2S't – S t-1
Maka dapat di hitung:
Februari 2005 = 2(259.609) – (258.385)
= 260.833
Maret 2005 = 2(252.699,7) – (253.268,23)
= 252.131,17
April 2005 = 2(258.594,07) – (258.061,49)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai b dengan menggunakan
persamaan:
bt =
(
St S t)
" '1−α −
α
Maka nilai b dapat dihitung:
Februari 2005 =
(
(259.609) (258.385))
9 , 0 1 9 , 0 − −
= 260.833
Maret 2005 =
(
(252.699,7) (253.268,23))
9 , 0 1 9 , 0 − −= 252.131,17
April 2005 =
(
(258.594,07) (258.061,49))
9 . 0 1 9 . 0 − −= 259.126,65
Tahun Bulan Periode Forecast
(Ft+m)
2008 Januari 1 239025.61
Februari 2 231893.43
Maret 3 224761.26
April 4 217629.09
Mei 5 210496.92
Juni 6 203364.74
Juli 7 196232.57
Agustus 8 189100.4
September 9 181968.22
Oktober 10 174836.05
November 11 167703.88
Desember 12 160571.71
2009 Januari 13 153439.53
Februari 14 146307.36
Maret 15 139175.19
April 16 132043.02
Mei 17 124910.84
Juni 18 117778.67
Juli 19 110646.5
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
September 21 96382.153
Oktober 22 89249.98
November 23 82117.807
Desember 24 74985.635
2010 Januari 25 67853.46195
Februari 26 60721.28929
Maret 27 53589.11664
April 28 46456.94398
Mei 29 39324.77132
Juni 30 32192.59867
Juli 31 25060.42601
Agustus 32 17928.25336
September 33 10796.0807
Oktober 34 3663.908043
November 35 -3468.264613
Desember 36 -10600.43727
Dari perhitungan a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah air minum
yang disalurkan PDAM Tirta Wampu Langkat untuk tahun 2008 – 2010. Untuk itu
tahap selanjutnya adalah menghitung ramalan jumlah air minum yang disalurkan
dengan menggunakan persamaan:
Ft+m = at +btm
Untuk α = 0,9 maka besarnya ramalan dapat dihitung:
FJanuari 2008 untuk m = 1 = 246.157,78 + (- 7.132,1727)(1)
= 239.025,61
FFebruari 2008 untuk m = 2 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (2)
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
FMaret 2008 untuk m = 3 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (3)
= 224.761,26
FJanuari 2009 untuk m = 13 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (13)
= 153.439,53
FFebruari 2009 untuk m = 14 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (14)
= 146.307,36
FMaret 2009 untuk m = 15 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (15)
= 139.175,19
FJanuari 2010 untuk m = 25 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (25)
= 67.853.46195
FFebruari 2010 untuk m = 26 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (26)
= 60.721,28929
FMaret 2010 untuk m = 27 = 246.157,78 + (- 7.132,1727) (27)
= 53.589,11664
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahapan Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
dengan hasil desain tertentu.
Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan
diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk
memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisien baik itu efisiensi
pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data).
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan
adalah dengan menggunakan Software Excel.
Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau memanipulasi angka, Excel juga
dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer dan dapat mendayagunakan
Excel dengan maksimal harus juga menguasai sistem operasi Microsoft Windows.
5.2 Microsoft Excel
Microsoft Excel 2003 (selanjutnya disebut Excel) merupakan program aplikasi lembar
kerja eletronik (spreadsheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan
produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam
pengelolaan informasi khususnya data-data berbentuk angka yang dihitung,
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Sheet/lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom diberi
nama dengan huruf A, B, C,...Z dilanjutkan AA, AB, AC, sampai dengan IV dan baris
ditandai dengan angka 1, 2, 3,...65536.
Excel 2003 hadir dengan berbagai penyempurnaan, tampil lebih terintegrasi
dengan berbagai software lain, under windows seperti Word, Accses maupun Power
Point dan sebagainya. Keunggulan program spreadsheet ini adalah mudah dipakai,
fleksibel, mudah berintegrasi dengan aplikasi berbasis windows.
5.3 Langkah-Langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Excel
Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer telah terpasang
program Excel. Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik tombol start.
2. Pilih program dan klik Microsoft Excel.
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Gambar 5.1 Tampilan lembar kerja excel
Data tiap tahun ditulis pada 3 kolom pertama untuk bulan, periode dan jumlah air
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Gambar 5.2 Tampilan data air yang disalurkan tahun 2005 - 2007
Dari data diatas dapat ditentukan besarnya forecast dengan α = 0,1; 0,5 dan
0,9. Dan setiap perhitungan akan diberi nama untuk tiap kolom. Kita ambil contoh α =
0,1, seperti berikut ini:
1. Pada kolom kelima ditulis keterangannya dengan
S
't2. Pada kolom keenam ditulis keterangannya dengan
S
"t3. Pada kolom ketujuh ditulis keterangannya dengan
a
t4. Pada kolom kedelapan ditulis keterangannya dengan
b
tNovita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
Maka perhitungan masing-masing smoothing pertama, smoothing kedua,
konstanta, slope dan forecast adalah sebagai berikut :
1. Smoothing pertama (
S
't ), untuk tahun pertama ditentukan sebesar bulanpertama dari data historisnya, sehingga rumus yang tertera pada sel E5 adalah
=D5. Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus:
=0.1*D6+0.9*E5
Dalam kasus ini menghasilkan angka = 248.729, untuk tahun-tahun berikutnya
hanya menyalin rumus tersebut.
2. Smoothing kedua (
S
"t ), untuk tahun kedua ditentukan sebesar jumlahtabungan tahun pertama dari data historisnya. Sehingga rumus yang tertera
pada sel F5 adalah =D5. Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan
rumus:
=0.1*E6+0.9*F5
Dalam kasus ini menghasilkan angka = 1.645.225,422, untuk tahun-tahun
berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.
3. Nilai
a
t baru bisa dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang terterapada sel G6 adalah =2*E6-F6. Sehingga akan menghasilkan angka
Novita Prasasti Gracelya Sianturi : Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda, 2009.
4. Nilai
b
t baru bisa dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang terterapada sel H6 adalah =0.1/0.9*(E6-F6), untuk tahun-tahun berikutnya hanya
menyalin dari rumus tersebut.
5. Forecast untuk tahun ketiga yaitu pada sel I7 dapat dicari dengan
menggunakan rumus =G6+H6*1 dengan hasil angka = 1.649.452,196, untuk
forecast berikutnya hanya menyalin d