• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif : akualisasi metodologis kearah ragam varian kontemporer. Jakarta: PT Rajagrafindo, 2011.

Eriyanto. Ilmu Sistem : Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Bogor : IPB Press, 2003.

Gie, The Liang. Unsur – Unsur Administrasi : Suatu Kumpulan Karangan. Yogyakarta : Supersukses, 1983.

HM, Jogianto. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi, 2003.

Istianto HP, Bambang. Manajemen Pemerintahan dalam Perspektif Pelayanan Publik. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2009.

Indiahono, Dwiyanto. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis. Yogyakarta : Gava Media, 2009.

Kristanto, Andri. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media, 2003.

Lucas, David. dkk., Pengantar Kependudukan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1990

Nugraho, Eko. Sistem Informasi Manajemen :Konsep, Aplikasi, dan Perkembangannya. Yogyakarta : Andi, 2008.

Kusumanegara, Solahuddin. Model dan Aktor dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gava Media, 2010.

Singarimbun, Masri, Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3S, 1995.

Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Andi Offset, 2005. Sutanta, Edhy. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003. Sinambela, Lijan Poltak. dkk., Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta : PT.

Bumi Aksara, 2006.

Tangkilisan, Hesel Nogi S. Kebijakan Publik yang Membumi : Konsep, Strategi, dan Kasus. Yogyakarta : Lukman Offset dan Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia, 2003.

(2)

Usman, Husaini. Metode Penelitian Sosial (Edisi Kedua). Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Widiyanti, Ninik. Administrasi Sebagai Kebutuhan Masyarakat Modern. Jakarta : PT. Bina Aksara, 1998.

Zainun, Buchari. Administrasi dan Manajemen : Sumber Daya Manusia Pemerintah Negara Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004.

Sumber – Sumber Lain : Skripsi :

Fikri, Idil. “Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dalam Proses Pelayanan Kartu Tanda Penduduk”, (Fisip USU, Medan, 2011), 3-4.

Jurnal :

Ahmad Drajat, Dandy. dkk., “Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dalam Upaya Meningkatkan Tertib Administrasi Kependudukan : Studi Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil”, e – Jurnal Administrative Reform, Vol. 2 No. 3 (2014).

Holle, Erick S. “Pelayanan Publik Melalui Electronic Government: Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi dalam Meningkatan Public

Service”, Jurnal Sasi, Vol.17 No.3 (Juli-September, 2011), 22.

Rudianto, Yayan. “Pelayanan Publik Pada Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan”, Jurnal Madani, Edisi II (November, 2005).

Peraturan Perundang – Undangan :

Keputusan Presiden No. 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Administrasi Kependudukan.

Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelayanan Publik. Permendagri Nomor 25 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengkajian

Pengembangan dan Pengelolaan Administrasi Kependudukan.

(3)

Internet : Alfiza,

https://www.academia.edu/5299511/2.2_Pengertian_SIAK_SIAK_ada lah_Sistem_Informasi_Administrsi_Kependudukan, diakses pada 18 Desember 2015 pukul 19.30 WIB.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20828/4/Chapter%20I.pdf diakses pada 16 Desember 2015 Pukul 18.05 WIB.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/8825/SKRIPSI.pdf? sequence=116 diakses pada 16 Desember 2015 Pukul 19.06 WIB.

http://blogpki.blogspot.co.id/2013/05/teori-dan-pengertian-kependudukan.html, diakses pada 17 Desember 2015 pukul 22.03 WIB.

(4)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Langkat 1. Sejarah Singkat Kabupaten Langkat

Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatera dipimpin oleh seorang Gubernur yaitu Mr.T.M.Hasan, sedangkan Kabupaten Langkat tetap dengan status keresidenan dengan asisten residennya atau kepala pemerintahannya dijabat oleh Tengku Amir Hamzah, yang kemudian diganti oleh Adnan Nur Lubis dengan sebutan Bupati.

Pada tahun 1947-1949, terjadi agresi militer Belanda I, dan II, dan Kabupaten Langkat terbagi dua, yaitu Pemerintahan Negara Sumatera Timur (NST) yang berkedudukan di Binjai dengan kepala Pemerintahannya Wan Umaruddin dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedudukan di Pangkalan Berandan, dipimpin oleh Tengku Ubaidulah.Berdasarkan PP No.7 Tahun 1956 secara administratif Kabupaten Langkat menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri dengan kepala daerahnya (Bupati) Netap Bukit.

Mengingat luas Kabupaten Langkat, maka Kabupaten Langkat dibagi menjadi 3 (tiga) kewedanan yaitu :

1. Kewedanan Langkat Hulu berkedudukan di Binjai

(5)

Pada tahun 1963 wilayah kewedanan dihapus sedangkan tugas-tugas administrasi pemerintahan langsung dibawah Bupati serta Assiten Wedana (Camat) sebagai perangkat akhir. Pada tahun 1965-1966 jabatan Bupati Kdh. Tingkat II Langkat dipegang oleh seorang Care Taher (Pak Wongso) dan selanjutnya oleh Sutikno yang pada waktu itu sebagai Dan Dim 0202 Langkat. Dan secara berturut-turut jabatan Bupati Kdh. Tingkat II Langkat dijabat oleh:

1. T. Ismail Aswhin 1967 – 1974 2. HM. Iscad Idris 1974 – 1979 3. R. Mulyadi 1979 – 1984

4. H. Marzuki Erman 1984 – 1989 5. H. Zulfirman Siregar 1989 – 1994 6. Drs. H. Zulkifli Harahap 1994 – 1998

7. H. Abdul Wahab Dalimunthe, SH 3-9-1998 s/d 20-2-1999 8. H. Syamsul Arifin, SE 1999-2009

9. Ngogesa Sitepu : 2009 s/d sekarang

Untuk melaksanakan pembangunan yang merata, Kabupaten Langkat dibagi atas 3 wilayah pembangunan.

1. Wilayah Pembangunan I (Langkat Hulu) meliputi : a. Kecamatan Bahorok dengan 19 desa

(6)

f. Kecamatan Sei Bingai 15 desa

2. Wilayah Pembangunan II (Langkat Hilir) meliput a. Kecamatan Stabat dengan 18 desa dan 1 kelurahan b. Kecamatan Secanggang dengan 14 Desa

c. Kecamatan Hinai dengan 12 desa

d. Kecamatan Padang Tualang dengan 18 desa

e. Kecamatan Tanjung Pura dengan 15 desa dan 1 kelurahan 3. Wilayah pembangunan III (Teluk Haru) meliputi

a. Kecamatan Gebang dengan 9 desa b. Kecamatan Brandan Barat dengan 6 desa

c. Kecamatan Sei Lepan dengan 5 desa dan 5 kelurahan d. Kecamatan Babalan dengan 5 desa dan 3 kelurahan e. Kecamatan Pangkalan Susu dengan 14 desa 2 kelurahan f. Kecamatan Besitang dengan 8 desa dan 3 kelurahan

Tiap-tiap wilayah pembangunan dipimpin oleh seorang pembantu Bupati. Disamping itu dalam melaksanakan otonomi daerah Kabupaten Langkat dibantu atas dinas-dinas otonom, Instansi pusat baik Departemen maupun non Departemen yang kesemuannya merupakan pembantu-pembantu Bupati. Dalam melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan dan pembangunan

2. Kondisi Geografis Kabupaten Langkat

(7)

1. Sebelah Utara berbatas dengan selat Malaka dan Prop. D.I.Aceh 2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Karo.

3. Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang 4. Sebelah Barat berbatas dengan D.I Aceh (Aceh Tengah)

3. Kependudukan Kabupaten Langkat

Tabel 3.1: Jumlah Penduduk Kabupaten Langkat Tahun 2015

No Kecamatan

(8)

15. Pangkalan Susu 23.249 2,16 21.931 2,04 45.180 4,20 16. Besitang 25.022 2,33 23.197 2,16 48.219 4,48 17. Sei Lepan 28.441 2,64 26.001 2,42 54.442 5,06 18. Brandan Barat 12.861 1,20 11.694 1,09 24.555 2,28 19. BT. Serangan 19.589 1,82 18.191 1,69 37.780 3,51 20. SWT. Seberang 14.605 1,36 13.846 1,29 28.451 2,64 21. Sirapit 9.344 0,87 8.795 0,82 18.139 1,69 22. Kutambaru 7.759 0,72 7.300 0,68 15.059 1,40 23. Pematang Jaya 7.273 0,68 6.666 0,62 13.939 1,30 Total Jumlah 555.001 52 520.880 48 1.075.881 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat

Tabel 3.2 : Jumlah Distribusi Dokumen Kependudukan Tahun 2015 No. Jenis Dokumen Jumlah Penerbitan Ket.

1. Kartu Keluarga 65.826 Lembar

2. KTP Elektronik 49.978 Keping

3. Akta kelahiran 26.735 Lembar

4. Akta Kematian 116 Lembar

5. Akta Perkawinan 1.469 Lembar

6. Akta Perceraian 18 Lembar

7. Pengesahan Anak 27 Lembar

(9)

B. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat

1. Dasar Hukum

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat adalah salah satu Instansi Vertikal dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Langkat yang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor : 23 Tahun 2007 tanggal 04 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat, yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah dibidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta tugas – tugas yang diberikan oleh Kepele Daerah.

Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kependudukan dan ipil Kabupaten Langkat mengacu kepada Penjabaran tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Langkat Nomor 33 Tahun 2008, tanggal 11 Juni 2008 dengan susunan organisasi terdiri dari :

a. Kepala Dinas b. Sekretaris

c. Bidang Pendaftaran Penduduk d. Bidang Pencatatan Sipil e. Bidang Mutasi Penduduk

(10)

2. Visi dan Misi

Untuk mencapai sasaran yang akurat dalam menjalankan tugas maka harus melalui beberapa proses mulai dari perencanaan yang matang, pelaksanaan yang penuh displin dan pengawasan yang menyeluruh sehingga hasilnya dapat sesuai dengan yang direncanakan, namun harus berdasarkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat pada tahun 2009 – 2014 telah menetapkan Visi dan Misi dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi, Adapun Visi dan Misi dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Visi

Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi Pemerintah harus dibawa dan berkaya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi Pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat dijabarkan sebagai berikut :

Visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat dirumuskan dan ditetapkan sebagai berikut :

“Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Penerbitan Dokumen

Kependudukan”.

Penjelasan pengertian dari kata – kata yang terdapat dalam visi ini adalah sebagai berikut :

(11)

Rangkaian dari proses kegiatan untuk mengharapkan hasil yang optimal.

2. Pelayanan Prima

Wujud layanan kepada masyarakat yang mencerminkan transparansi cepat, tepat dan akurat.

3. Penerbitan

Rangkaian kegiatan yang diawali dari proses verifikasi, validasi data sampai pada tahap percetakan.

4. Dokumen Kependudukan

Adalah dokemen resmi yang diterbitkan oleh instansi penyelenggara administrasi kependudukan yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti otentik yang dihasilkan oleh pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

b. Misi

Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

(12)

1. Meningkatkan profesionalisme petugas pelayanan dan penggunaan anggaran yang pro publik.

2. Meniadakan diskriminasi pelayanan.

3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kepemilikan dokumen

3. Tujuan dan Sasaran Strategi

Tujuan merupakan penjelasan/implementasi dari pernyataan misi, adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan adanya tujuan sebagai penjabaran dari misi, diharpkan akan memberikan arah operasional pembangunan yang lebih terukur, obyektif dan terperinci. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat menetapkan tujuan strategi dan sasaran strategi berdasarkan visi, misi dan faktor – faktor kunci keberhasilan. Tujuan dan sasaran strategi yang ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut :

Misi Pertama Meningkatkan profesionalisme petugas pelayanan dan penggunaan anggaran yang pro publik

Tujuan I Meningkatkan sumber daya aparatur petugas pelayanan

Sasaran Meningkatan kualitas penyelenggaraan administrasi perkantoran

Tujuan II Efesiensi penggunaan anggaran yang tepat sasaran

Sasaran Berjalannya sistem kerja sesuai dengan tugas dan fungsi aparatur

Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

(13)

Misi Kedua Meniadakan diskriminasi pelayanan

Tujuan Mengembangkan mekanisme sistem pelayanan secara umum

Sasaran Peningkatan kualitas SDM aparatur secara bertahap

Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat.

Misi Ketiga Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kepemilikan dokumen kependudukan

Tujuan Meningkatkan kualitas dan kuantitas kepemilikan dokumen kependudukan

Sasaran Tersedianya database kependudukan untuk berbagai kepentingan

Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat.

4. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Strategi pencapaian tujuan dan sasran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat yang terdiri dari Kebijakan dan Program mencakup :

(14)

No. Sasaran Kebijakan Program 1 Meningkatknya kualitas

penyelenggaraan administrasi perkantoran Meningkatkan pengelolaan administrasi Program peningkatan administrasi perkantoran 2 Berjalannya sistem kerja sesuai

tugas dan fungsi aparatur

Peningkatan sarana dan prasarana

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3 Peningkatan kualitas SDM aparatur secara bertahap

Memberikan kesempatan aparatur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan formal

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

4 Tersedianya database kependudukan untuk berbagai kepentingan

Meningkatkan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan berbasis SIAK secara terpadu

Program penataan administrasi

kependudukan

Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat.

5. Tugas Pokok dan Fungsi

(15)

Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan tugas – tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati, dan pada Pasal 75 mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan kegiatan kependudukan dan catatan sipil.

b. Melaksanakan pembinaan umum dan tehnis berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

c. Pemberian Nomor Induk Penduduk.

d. Pendaftaran dan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk. e. Pendaftaran dan Penerbitan Kartu Keluarga.

f. Pencatatan dan Penerbitan Akta Kelahiran. g. Pencatatan dan Penerbitan Akta Kematian. h. Pencatatan dan Penerbitan Akta Perkawinan. i. Pencatatan dan Penerbitan Akta Perceraian.

j. Pencatatan dan Penerbitan Akta Pengangkatan dan Pengesahan Anak.

k. Pencatatan Mutasi Penduduk. l. Pengelola Data Penduduk m. Penyelenggara Penyuluhan.

n. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

o. Pelaksanaan dan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

(16)

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat dipimpin oleh seorang Kepela Dinas (Eselon II/b) dibantu oleh seorang Sekretaris (Eselon III/a) dan 3 (tiga) orang Kepala Bidang (Eselon III/b), yaitu :

a. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris (Eselon III/a), yang membawahi 2 Sub Bagian, yaitu :

1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Keuangan

b. Bidang Pendaftaran Penduduk dipimpin oleh Kepala Bidang (Eselon III/b) yang membawahi 2 Seksi, yaitu :

1. Seksi Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 2. Seksi Pelayanan Kartu Keluarga (KK)

c. Bidang Pencatatan Sipil dipimpin oleh Kepala Bidang (Eselon III/b) yang membawahi 2 Seksi, yaitu :

1. Seksi Pencatatan Perkawinan 2. Seksi Pencatatan Kelahiran

d. Bidang Mutasi Penduduk dipimpin oleh Kepala Bidang ( Eselon II/b) yang membawahi 2 Seksi, yaitu :

(17)

7. Bagan Organisasi

Bagan I : Struktur Organisasi DISDUKCAPIL Kab Langkat

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

KASUBBAG KEUANGAN

KASUBBAG UMUM

KABID MUTASI PENDUDUK

KASI PENYULUHAN

KASI DATA / LAPORAN KABID PENCATATAN

SIPIL

KASI PENCATATAN KELAHIRAN

KASI PENCATATAN PERKAWINAN KABID PENDAFTARAN

PENDUDUK

KASI PELAYANAN KTP

KASI PELAYANAN KK

(18)

8. Sumber Daya Manusia

Jumlah SDM pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat per 31 Desember 2015 sebanyak 47 orang PNS dan 26 orang Non PNS dan 97 orang tenaga operator KTP elektronik di 23 Kecamatan Se-Kabupaten Langkat, dengan uraian sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah

1. Jumlah SDM per 31 Desember 2014 48 2. Mutasi Selama Tahun 2015 :

Pensiun 0

Mutasi (Masuk) 1

Mutasi (Keluar) 2

Meninggal 0

3. Jumlah SDM per 31 Desember 2015 47

Dari jumlah tersebut komposisi SDM berdasarkan jenjang jabatan (peran), pendidikan dan golongan SDM menunjukkan keadaan sebagai berikut :

a. Berdasarkan Jenjang Jabatan (Peran)

No Uraian Jumlah

1. Pejabat Struktural

Eselon II 1

(19)

Eselon IV 29

2. Pejabat Fungsional 0

3. Pelaksana/Staf 13

Jumlah 47

b. Berdasarkan Strata Pendidikan

No. Uraian Jumlah

1. S-3 0

2. S-2 2

3. S-1 22

4. Diploma III 5

5. SLTA 18

6. SLTP 0

Jumlah 47

c. Berdasarkan Golongan

No. Uraian Jumlah

1. Golongan IV 6

2. Golongan III 35

3. Golongan II 6

4. Golongan I 0

(20)

d. Berdasarkan Keahlian (Non PNS)

No. Uraian Jumlah

1. Tenaga Operator SIAK 24

2. Tenaga Operator E- KTP di Kecamatan 97

3. Tenaga Kebersihan 1

4. Petugas Jaga Malam 1

(21)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Administrasi kependudukan merupakan rangkaian kegiatan dan penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk dan catatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik yang profesional tanpa adanya diskriminasi.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dalam Meningkatkan Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat .

(22)

A. Perangkat Pendukung Sistem Informasi Administrasi Kependudukan 1. Perangkat Keras (Hardware)

Komputer yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat memiliki spesifikasi yang relatif tinggi mengingat beban kerjanya sebagai penyimpan, pengelolah dan pengaturan data.

Personal Komputer (PC), komputer ini harus berada di masing – masing unit yang membutuhkan program aplikasi untuk pengelolaan administrasi kependudukan. Semua komputer client terhubung dengan database dan website server. Personal komputer (PC) yang digunakan dalam operasionalisasi SIAK mempunyai spesifikasi umum sebagai berikut :

Processor : Pentium Celeron G1610

Monitor : HP

Printer : EPSON

HDD : 500 GB

CD Rom/CDR/RW : HP

2. Perangkat Lunak (Software)

(23)

yang melakukan koneksi secara sikronis dari TPDK ke Pusat Data (Data Center Adminduk) dan sebaliknya.

Aplikasi SIAK adalah suatu sistem informasi yang ditujukan untuk memfasilitasi pelayanan bidang administrasi kependudukan seperti pencatatan sipil, dan pendaftaran penduduk, dan pendayagunaan informasi kependudukan. Sistem aplikasi ini mengelola data penduduk yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan. Aplikasi SIAK ini didesain sebagai aplikasi terpusat (centralized application) yang diakses melalui TPDK (Tempat Perekaman Data Penduduk) yang berbasis di Kecamatan. Sistem ini juga berfungsi sebagai perekam dan pencetak data penduduk dan juga berfungsi sebagai buku laporan.

Pengelolaan data kependudukan melalui aplikasi SIAK ini meliputi pengelolaan pelayanan :

a. Penerbitan NIK (Nomor Induk Kependudukan) b. Penerbitan KK (Kartu Keluarga)

c. Penerbitan KTP (Kartu Tanda Penduduk) d. Penerbitan Akta Kelahiran

e. Penerbitan Akta Kematian

f. Penerbitan Akta Perkawinan WNI/WNA g. Penerbitan Akta Perceraian WNI/WNA h. Pelaporan Kedatangan

i. Pelaporan Kepindahan

(24)

3. Jaringan Komunikasi Data

Dalam rangka menghubungkan database dan website server ke Pusat Data (Data Center Adminduk) Kementerian Dalam Negeri jaringan internet yang digunakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Langkat adalah Jaringan Telkom.

B. Data Wawancara

Adapun informan yang berhasil diwawancarai peneliti, adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat (diwakili oleh Sekretaris).

2. Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk 3. Kepala Sub Bagian Keuangan

4. Kepala Sub Bagian Umum

5. Operator Sistem Informasi Administrasi Kependudukan 6. Masyarakat

1. Identitas Responden Wawancara

Tabel 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) 1.

2.

Laki-Laki Perempuan

6 2

75% 25%

Jumlah 8 100

(25)

Dari tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa seluruh informan berjumlah 8 (delapan) orang, dengan 6 (enam) orang atau (75%) berjenis kelamin laki-laki, dan 2 (dua) orang atau (25%) berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%) 1.

2. 3. 4.

20 – 30 30 – 40 40 – 50 50 – 60

3 1 1 3 37,5% 12,5% 12,5% 37,5%

Jumlah 8 100

Sumber : Penelitian 2016

Berdasarkan pada kelompok usia, di ketahui bahwa informan yang paling banyak berada pada usia 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 3 (tiga) orang atau (37,5%), usia 50 – 60 tahun yaitu sebanyak 3 (tiga) orang atau (37,5%) dan informan yang berusia 40-30 tahun ialah sebanyak 1 (satu ) orang atau (12,5%), usia 40 – 50 tahun ialah sebanyak 1 (satu) orang atau (12,5%).

Tabel 4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

No Pendidikan

Terakhir Frekuensi

Persentase (%) 1. 2. 3. 4. SMP SMA Strata 1 (S1) Strata 2 (S2)

(26)

Sumber : Penelitian 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa informan berlatar belakang pendidikan terbesar yaitu SMA sebanyak 3(tiga) orang atau 37,5%, kemudian Sarjana sebanyak 3(tiga) orang atau 37,5%, SMP 1(satu) orang atau 12,5%, kemudian S2 1 (satu) orang atau 12,5%.

2. Wawancara dengan Pertanyaan Umum

Metode wawancara yang dipilih oleh penulis adalah tipe wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis menyusun daftar pertanyaan yang diajukan. Namun, di dalam prosesnya sendiri tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan.

Berikut ini akan disajikan hasil penelitian di lapangan, data pustaka yang diperoleh dari instansi terkait dan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa informan, yang disusun berdasarkan penggunaan indikator implementasi kebijakan yang digunakan dalam penelitian ini.

Dalam wawancara awal yang peneliti lakukan bersama beberapa informan dimulai dengan beberapa pertanyaan umum seputar Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) ini. Adapun pertanyaan awal peneliti kepada beberapa informan yaitu

(27)

Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat yang mewakili Bapak Kepala Disdukcapil Kab. Langkat :

“Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pihak penyelenggara dan instansi pelaksana sebagai satu kesatuan sistem administrasi kependudukan (UU No. 23 Tahun 2006). Kalau mengenai perbedaan antara SIAK dan SIMDUK sebenarnya sistem ini hampir dikatakan sama saja, yang membedakan hanya Nomor Induk Kependudukan. Kalau pada waktu SIMDUK NIK bisa lebih dari satu (ganda), tetapi pada SIAK ini NIK hanya satu (tunggal)” (Hasil wawancara pada tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Togu Hutagaol, SE selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Langkat :

“Sistem Informasi Administrasi Kependudukan merupakan sistem

informasi yang disusun berdasarkan prosedur – prosedur dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk menata sistem administrasi kependudukan. Dengan adanya SIAK maka setiap penduduk hanya memiliki satu KTP dan tidak dapat menggandakannya karena setiap orang hanya memiliki satu NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang bersifat unik atau khas dan tunggal yang berlaku selamaya”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan selaku Operator Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Disdukcapil Kab. Langkat :

“Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah suatu

sistem yang dibuat untuk menata administrasi kependudukan dan catatan sipil, SIAK ini juga terhubung mulai dari Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kab. Langkat sampai ke – 23 kecamatan yang ada di Kab. Langkat melalui jaringan. Jadi data dari kecamatan dapat masuk

langsung terpusat ke Disdukcapil Kab. Langkat”. (Hasil wawancara

(28)

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa beberapa informan diatas yang mencakup Sekretaris atau yang mewakili Kepala Dinas, Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk dan Operator SIAK pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat telah memahami mengenai Sistem Informasi Administrasi kependudukan (SIAK). Hal ini di dukung dengan pertanyaan Peneliti selanjutnya yaitu :

2. Apa yang menjadi landasan hukum dalam implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Disdukcapil Kab. Langkat?

Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat yang mewakili Bapak Kepala Disdukcapil Kab. Langkat :

“Landasan hukum yang digunakan dalam implementasi SIAK ini

adalah 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, 2. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016.)

Jawaban Bapak Togu Hutagaol, SE selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Langkat :

“Landasan hukum yang digunakan dalam penerapan SIAK ini yaitu

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 namun saat ini telah direvisi menjadi Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2013, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian, Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Informasi Administrasi

(29)

Jawaban Bapak Dodi Irawan selaku Operator Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Disdukcapil Kab. Langkat :

“Kalau mengenai pedoman hukum yang digunakan dalam

implementasi SIAK ini yaitu Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan yang kemudian direvisi menjadi Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2013, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian, Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi SIAK berpedoman pada Undang – undang Nomor 23 Tahun 2006 atau yang telah direvisi pada saat sekarang ini menjadi Undang – undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengkajian, Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

Untuk mendapat gambaran yang lebih mendalam mengenai implementasi SIAK di Kabupaten Langkat, peneliti mengumpulkan data-data penelitian berdasarkan indikator-indikator yang telah disebutkan sebelumnya dan dipaparkan sebagai berikut:

a. Wawancara Berdasarkan Aspek Komunikasi

(30)

untuk melaksanakannya telah dikeluarkan. Salah satunya dapat dilihat dari bagaimana komunikasi yang dibangun di dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, peneliti menanyakan kepada informan dengan pertanyaan :

1. Menurut Bapak/Ibu komunikasi apa yang digunakan dalam implementasi SIAK di Disdukcapil Kab.Langkat ini?

Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH, Selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

“Komunikasi sudah terjalin dengan baik dengan cara menggunakan

komunikasi organisasi, baik secara verbal ataupun non verbal. Komunikasi verbal ini dilakukan dengan cara tertulis ataupun lisan. Komunikasi verbal secara tertulis misalnya melalui surat yang masuk dan keluar, sedangkan komunikasi verbal secara lisan melalui media

telepon”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016.

Jawaban Bapak Togu Hutagaol, SE, selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

“Komunikasi Organisasi dalam internal Dinas dan komunikasi

penyuluhan publik dengan masyarakat serta penerima layanan baik

verbal maupun non verbal”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku operator SIAK Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

“Komunikasi yang di lakukan antar pegawai dapat dikategorikan baik.

(31)

Langkat dapat memahami informasi yang telah disampaikan”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa komunikasi yang yang digunakan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal tersebut dilakukan dengan cara lisan maupun tulisan. Hal ini di dukung dengan pernyataan diatas yang menyatakan bahwa dalam komunikasi lisan melalui rapat harian atau bulanan. Komunikasi yang baik dalam organisasi berpotensi menciptakan koordinasi dalam organisasi pemerintahan yang baik pula. Selanjutnya peneliti bertanya kepada informan dengan pertanyaan :

2. Menurut Bapak/Ibu bagaimana komunikasi yang terjalin diantara Disdukcapil Kab. Langkat ini dengan pihak diluar Dinas ?

Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH, selaku Sekretris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

“Komunikasi yang terjalin di dinas ini sangat baik. Kami selalu berkomunikasi antar bidang dan dengan bawahan maupun atasan serta pihak diluar dinas. Karena semua pihak di dinas ini maupun diluar dinas misalnya pihak kecamatan memiliki satu target yang sama, yaitu mensukseskan tujuan dinas dalam penyempurnaan administrasi kependudukan yang akurat dan lengkap serta memberikan pelayanan

prima kepada masyarakat”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

(32)

Dalam melaksanakan program SIAK itu sendiri harus tetap melibatkan hampir semua bagian dalam dinas ini maupun pihak diluar dinas yang dimulai dari pihak aparat desa dan kecamatan. Dimulai dari bagian paling bawah yang bertugas untuk menerima formulir yang telah diisi oleh masyarakat hingga tingkat paling atas yaitu kepala dinas yang bertugas untuk memberikan tanda tangan. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi harus lah tetap terjalin dengan baik, agar koordinasi antar bagian dapat berjalan dengan baik pula”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku operator SIAK Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

“Komunikasi yang terjalin antara dinas ini dengan pihak luar sangat

baik, misalnya pihak dinas selalu memberikan arahan kepada bawahan dalam pengurusan administrasi kependudukan. Misalnya ada masalah yang biasanya terjadi di level staf baik itu yang ada di dinas ini maupun diluar dinas (kecamatan) mengenai pelayanan masyarakat jika tidak bisa diatasi maka melapor ke kepala seksi, apabila masalah belum terselesaikan juga maka melapor ke kabid dan jika masih belum menemukan solusi maka diambil kebijakan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas.

(33)

administrasi kependudukan di daerah, baik untuk kebutuhan pemerintah maupun kebutuhan masyarakat sendiri.

3. Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan sosialisasi yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat dengan masyarakat mengenai implementasi program SIAK ?

Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH, selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

Pihak Dinas melakukan sosialisasi dengan masyarakat dengan berbagai cara. Ada yang berupa sosialisasi secara langsung kepada masyarakat dan ada juga secara tidak langsung. Misalnya petugas dari dinas kependudukan dan catatan sipil langsung memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang SIAK ini bahwa SIAK telah diterapkan di Dinas ini yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil, serta memberitahu kepada masyarakat tentang syarat – syarat pengurusan Administrasi Kependudukan. Adapula sosialisasi yang dilakukan melalui mediator seperti penggunaan papan spanduk, iklan dan lain-lain.”(Hasil wawancara tanggal 14 April 2016).

Jawaban Bapak Togu Hutagaol, SE, Selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

“Sosialisasi yang dilakukan dengan masyarakat sudah baik, contohnya

(34)

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku operator SIAK Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat :

“Kalau menurut saya sosialisasi dengan masyarakat telah dilakukan, sosialisasi ini dilakukan melalui pihak Dinas ke Kecamatan dan kepihak Kelurahan. Contoh sosialisasi yang dilakukan ini berupa penjelasan tentang syarat – syarat pengurusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil. Tetapi kalau di Dinas ini banyak spanduk – spanduk yang ditempel yang bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa saat ini pengurusan Administrasi

Kependudukan telah gratis”. (Hasil wawancara tanggal 14 April 2016).

Untuk memberikan hasil yang lebih jelas dari beberapa informan diatas, maka selanjutnya peneliti mewawancarai beberapa masyarakat, karena masyarakat yang langsung merasakan pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat. Adapun yang menjadi pertanyaan awal peneliti kepada beberapa masyarakat yaitu :

1. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan sosialisasi tentang implementasi Administrasi Kependudukan ?

Jawaban Ibu Yurina seorang Ibu rumah tangga yang sedang berada di lingkungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat :

(35)

Jawaban Kiky seorang wiraswasta yang sedang berada dilingkungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat :

“Kalau secara langsung dari informan yang ada Dinas ini belum pernah, tetapi saya pernah mendapatkan sosialisasi tentang syarat – syarat pengurusan Adm Kependudukan dan Catatan Sipil melalui pihak Aparat Desa. (Hasil wawncara 22 Maret 2016).

Jawaban Umi Ida seorang guru yang sedang berada dilingkungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat :

“Saya pernah mendapatkan pemberitahuan mengenai pengurusan

Administrasi Kependudukan saat ini telah menggunakan teknologi yang lebih canggih, misalnya dalam pengurusan E – KTP. (Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016).

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi penyelenggaraan administrasi Kependudukan dengan masyarakat dapat dikatakan sudah maksimal. Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat sebagai pelaksana Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) sudah meningkatkan sosialisasi tersebut agar informasi tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dapat tersampaikan kepada semua pihak termasuk masyarakat secara cepat dan akurat.

b. Wawancara Berdasarkan Aspek Sumber daya

(36)

sumberdaya yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat dalam menerapkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) untuk meningkatkan pelayanan publik. Dalam wawancara ini akan lebih dilihat dari segi sumber daya manusia, sumber daya finansial, dan sarana prasarana. Serta apakah sumber daya tersebut sudah memadai, dan berkompeten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,. Jika dilihat dari sumber daya manusia adalah faktor utama dalam penerapan sistem SIAK ini, karena manusia yang mengoperasikan sistem ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karenanya, pertanyaan awal peneliti kepada informan yaitu :

1. Berapa jumlah pegawai operator SIAK di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat ini dan apakah jumlah tersebut telah memadai?

Jawaban Bapak Togu Hutagaol, SE selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat :

“Jumlah pegawai operator SIAK di Dinas ini berjumlah 24 orang, dan jumlah tenaga operator e-KTP di Kecamatan berjumlah 97 orang.

Kalau menurut saya jumlah tersebut belum memadai” (Hasil wawancara 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku operator SIAK :

“Kalau berbicara mengenai jumlah operator SIAK dapat dikatakan

(37)

Selanjutnya peneliti menanyakan kepada informan dengan pertanyaan sebagai berikut :

2. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kompetensi yang dimiliki para pegawai di Disdukcapil Kab. Langkat dalam implementasi SIAK, dan apakah seluruh pegawai operator tersebut telah mendapatkan pelatihan khusus?

Jawaban Bapak Togu Hutagaol, SE selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk :

Kompetensi pegawai atau SDM di dinas ini sudah cukup baik dan sesuai dengan bidangnya karena di dukung dengan pelatihan khusus bagi para pegawai untuk meningkatkan kualitasnya”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku operator SIAK :

“Para pegawai di Dinas ini sebagian sudah memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya, terutama bagi orang-orang yang menjalankan program seperti operator SIAK harus memiliki keahlian di bidang teknologi informasi. Akan tetapi ada juga sebagian pegawai yang tidak terlibat langsung dalam sistem sehingga kita juga mengadakan pelatihan khusus bagi para pegawai yang diadakan di Medan dan Jakarta untuk meningkatkan kualitas para pegawai dalam memberikan pelayanan prima pada masyarakat”. (Hasil wawancara tanggal 11 April).

Selanjutnya peneliti menanyakan kepada informan dengan pertanyaan sebagai berikut :

(38)

Jawaban Bapak Togu Hutagaol SE, selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk :

Dalam implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), pihak yang terlibat adalah seluruh staf instansi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil khususnya bidang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK, dan Admininstrator Database’. (Hasil wawancara 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku operator SIAK :

“Pihak yang terlibat dalam implementasi SIAK ini adalah Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat melalui masing masing bidang yang ada, pihak kelurahan/Desa dan pihak kecamatan juga ikut terlibat dalam implementasi SIAK ini misalnya dalam hal perekaman E-KTP”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa sumberdaya manusia/staf bagian operator SIAK masih kurang atau belum memadai. Tetapi Jika dilihat dari segi kompetensi yang dimiliki pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat dapat dikatakan sudah sesuai dengan bidangnya masing – masing serta di dukung dengan pelatihan-pelatihan khusus yang diikuti para pegawai untuk dapat meningkatkan kualitasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta yang terlibat dalam implementasi SIAK ini adalah pihak Dinas melalui masing – masing bidang, pihak kecamatan, dan pihak kelurahan.

(39)
[image:39.595.121.526.116.435.2]

Tabel 4.1 Sumber Pendanaan Program Administrasi Kependudukan

No. Program Kegiatan Kegiatan

APBD TA. 2015

(Rp.)

1. Program Penataan

Administrasi

Kependudukan

1. Pembangunan dan

pengoperasian SIAK secara

terpadu

2. Pembentukan dan penataan

sistem koneksi (Inter – Phase

Tahap Awal) NIK

3. Penyusunan database

kependudukan berbasis NIK

288.000.000

1.052.600.000

13.500.000

Jumlah 1.354.100.00

Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Disdukcapil Kabupaten Langkat Tahun 2015.

Selanjutnya peneliti mananyakan kepada informan mengenai sumber daya finansial, adapun pertanyaannya sebagai berikut :

4. Menurut Bapak/Ibu sumber dana yang digunakan untuk implementasi SIAK ini, apakah dari APBN atau APBD Kab. Langkat serta berapa jumlah dana yang diberikan ?

(40)

“Dalam implementasi SIAK ini dana yang digunakan dari APBD dan APBN”. Jumlah dana yang dialokasikan sebesar :

a. APBD 2015 berjumlah Rp 1.354.100.000 b. APBN 2015 berjumlah Rp 2.182.147.000

(Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Satria Hamdani S.sos, M.AP, selaku Kepala Sub Bagian Keuangan :

“Disdukcapil Kab. Langkat mendapatkan tugas pembantuan yang

bersumber dari dana APBN sampai sekarang untuk mensukseskan program penataan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil, atau mensukseskan program nasional seperti E – KTP. Sedangkan untuk jumlahnya :

a. APBD 2015 berjumlah Rp 1.354.100.000 APBD 2016 berjumlah Rp 1.783.175.000 b. APBN 2015 berjumlah Rp 2.182.147.000 APBN 2016 berjumlah Rp 2.000.000.000 (Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016).

Di samping sumber daya manusia dan sumber daya finansial, dalam implementasi SIAK ini sangat dibutuhkan sarana dan prasarana. Tanpa adanya sarana dan prasarana ini maka implementasi suatu program tidak akan berhasil. Oleh karena itu, peneliti menanyakan kepada informan dengan pertanyaan :

(41)

Jawaban Bapak Togu Hatagaol, SE, selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk :

“Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi SIAK ini

adalah Perangkat keras : Server, Server cadangan, Komputer PC, Printer, Scanner, Alat Perekam Foto, Alat perekam sidik jari tangan, Alat Perekam Tanda Tangan. Perangkat Lunak : Sistem Operasional berlisensi, Program Pendukung, Sistem Database berlisensi, Sistem Pengamanan anti virus, Perangkat pengamanan jaringan, Program Aplikasi SIAK. Jaringan Komunikasi Data : Media jaringan lokal dengan kabel dan nirkabel, Media jaringan privat diatas jaringan publik, Jaringan antar muka terdiri atas alat penghubung komputer dan jaringan lokal”. (Permendagri Nomor 25 Tahun 2011). Semua perangkat pada saat sekarang ini cukup memadai, tetapi diperlukan perangkat pendukung lainnya seperti UPS, AC, dll, dan kondisi perangkat pada saat ini ada sebagian perangkat yang keadaannya rusak ringan dan rusak berat. Itu sebabnya diperlukan penambahan barang – barang yang rusak. (Hasil wawncara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku Operator SIAK :

“Untuk dapat melaksanakan program SIAK ini ada beberapa sarana yang diperlukan, seperti seperti formulir dan blanko dokumen, surat kependudukan, buku register akta catatan sipil, perlengkapan-perlengkapan elektronik seperti perangkat lunak (aplikasi perekaman data dan perekaman biometrik), perangkat keras( komputer, ATK, printer, scanner, alat perekam pas photo, alat perekam sidik jari tangan, alat perekam tanda tangan dsb),perangkat jaringan ( jaringan lokal, konektor, modem, router, radio link,dsb), serta jaringan VPN (Vitual Private Network). Fasilitas lain yang mendukung yaitu ruangan, memiliki listrik, AC, memiliki penampungan peralatan berupa server dan instrumen pendukung lainnya. Sedangkan yang perlu mendapat perhatian adalah pembangunan gedung kantor yang representatif dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal, (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Tabel 4.2 Daftar Sarana dan Prasarana Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat

(42)

2. Ruang Sekretaris 1

3. Ruang Bidang 3

4. Ruang Loket 1

5. Ruang Tata Usaha 2

6. Mobil 1

7. Sepeda Motor 8

8. Komputer 21

9. Laptop 5

10. Printer 22

11. Kulkas 1

12. Brankas 1

13. AC (Mesin Pendingin Ruangan) 8

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat

c. Wawancara berdasarkan Aspek Disposisi

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor seperti komitmen, kejujuran dan sifat demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Adapun pertanyaan awal peneliti kepada informan yaitu:

1. Apa Komitmen Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat dalam Implementasi SIAK?

(43)

“Komitmen Dinas Kependudukan yaitu mewujudkan pelayanan prima

dalam penerbitan dokumen kependudukan”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH, selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil :

Komitmennya sesuai visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat yaitu mewujudkan pelayanan yang prima dalam penerbitan

dokumen kependudukan dan catatan sipil”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa komitmen Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat dalam implementasi SIAK yaitu sesuai dengan visi Dinas dimana mewujudkan pelayanan yang prima dalam penerbitan dokumen kependudukan. Pertanyaan peneliti selanjutnya diajukan kepada masyarakat untuk melihat jawaban langsung mengenai sikap dari pegawainya, oleh karenanya, peneliti menanyakan kepada informan dengan pertanyaan

2. Menurut bapak/ibu bagaimana dengan sikap para pegawai yang ada di Dinas ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat?

Jawaban Ibu Yurina :

“Kalau menurut saya para pegawai yang ada di Dinas ini sikapnya baik dalam memberikan pelayanan, mereka sangat ramah dan tidak

(44)

selesainya 5 hari. Ternyata memang benar 5 hari semuanya sudah selesai. (Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016).

Jawaban Kiky :

“Sikapnya baik, tanggung jawab dan ngak bertele-tele. Tanggung jawabnya dalam hal penyelesaian KK, dibilang 5 hari siap, ya ternyata benar”. (Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016).

Jawaban Umi Ida

“baik, saya tidak pernah merasa dipersulit saat mengurus Adm.

Kependudukan karena semua berkas yang diperlukan sudah saya

penuhi”. (Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016).

Berdasarkan jawaban masyarakat, sikap dari para pegawai dapat dikatakan sudah cukup baik, bertanggungjawab, dan tidak mempersulit masyarakat dalam mengurus Adm. Kependudukan dan Catatan Sipil, dan waktu penyelesaian sesuai target.

Menurut Edward III menyatakan ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam melihat disposisi dari implementor kebijakan yakni pengangkatan pegawai dan insentif yang diberikan. Adapun pertanyaan peneliti kepada informan yaitu:

3. Bagaimana Pengangkatan pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat?

Jawaban Bapak Togu Hatagaol, SE, selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk :

(45)

jumlah PNS disini makanya kami berinisiatif meminta tenaga kontrak, dimana tenaga kontrak setiap tahunnya di evaluasi. Jika tidak bisa dipakai maka akan diganti yang lebih diutamakan yaitu harus mengerti tentang teknologi misalnya tidak ada lagi alasan bagi para pegawai yang tidak bisa menggunakan komputer”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Matahari Sebayang, SH, selaku Sekretaris Dinas Kependudukan :

“Pengangkatan pegawai bukan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang menentukan dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Kami hanya mengusulkan misalnya adanya kekurangan pegawai pada dinas ini maka akan kami laporkan pada BKD sesuai dengan pegawai yang kami dibutuhkan”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam pengangkatan atau Perekrutan PNS dilakukan melalaui penerimaan CPNS yang digelar secara nasional. Dan untuk penempatan PNS dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil hanya sebatas memberikan usulan mengenai Pegawai yang mereka butuhkan untuk di tempatkan di Dinas tersebut. Disamping itu, adanya penerimaan tenaga kontrak yang diharapkan memiliki kompetensi di bidang teknologi untuk mengisi posisi-posisi tertentu yang mendukug dalam proses pemberian pelayanan prima kepada masyarakat.

(46)

4. Apakah ada pemberian insentif untuk para pegawai dalam implementasi SIAK?

Jawaban Bapak Togu Hatagaol, SE, selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk :

“Pemberian insentif dan berbagai tunjangan lain pada dasarnya telah

diatur, seingat saya ada Peraturan Gubernur Sumatera Utara yang mengatur tentang Tunjangan Kinerja daerah. Kita tentu saja memberikan insentif kepada pegawai, mengingat ini cukup bagus untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai, apalagi kita sama-sama tahu bahwa gaji pokok PNS itu tidaklah besar”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

Jawaban Bapak Dodi Irawan, selaku Operator SIAK :

“Pemberian insentif pada dasarnya sudah ada. Jadi setiap pengelola

SIAK atau yang terlibat dalam pengelolaan SIAK diberikan insentif misalnya operator data basenya, insentif ini diberikan penambahan di luar gaji yang berasal dari APBD, kemudian dari APBN juga ada untuk petugas pelayanannya. Pemberian insentif juga dilakukan sampai ke kecamatan tapi tidak sebesar operator yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Langkat untuk kedepannya administrator SIAK ini akan ditambah lagi untuk menunjang pelayanan administrasi kependudukan yang lebih baik kedepannya”. (Hasil wawancara tanggal 11 April 2016).

(47)

termotivasi untuk mencapai tujuan bersama yaitu dalam proses pemberian pelayanan prima kepada masyarakat.

d. Wawancara Berdasarkan Aspek Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi digunakan untuk dapat menjelaskan tentang susunan tugas dan fungsi dari para pelaksana kebijakan, memecahkannya dalam rincian tugas serta menetapkan prosedur standar operasi dalam memberikan pelayanan, karena setiap orgasnisasi birokrasi mempunyai standar operasionalnya masing-masing, yang digunakan sebagai landasaran dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Oleh karenanya, dalam aspek keempat ini, peneliti menanyakan kepada informan dengan pertanyaan :

1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana mengenai pelaksanaan rincian tugas dan prosedur pelayanan yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat?

Jawaban Bapak Sakti, Selaku Kepala Sub Bagian Umum :

“Kalau berbicara mengenai rincian tugas semuanya tertera didalam

Peraturan Bupati Langkat Nomor 33 Tahun 2008. Dan prosedur pelayanan pada saat ini telah kami terapkan misalnya mengenai syarat

– syarat pengurusan Adm. Kependudukan dan Catatan Sipil. (Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2016).

Jawaban Bapak Togu Hutagaol, SE, selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk :

(48)

Berdasarkan Peraturan Bupati Langkat Nomor 33 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat yaitu :

Kepala Dinas Pasal 3

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat dan melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten Langkat terutama dibadang Kependudukan dan Catatan Sipil yang ditetapkan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Merumuskan dan mengembangkan kebijakan dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil.

b. Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dengan organisasi lainnya di bidang Kependudukan dan Catatan Sipil.

c. Mengadakan kebijakan dan pembinaan dan monitoring terhadap kegiatan Kependudukan dan Catatan Sipil.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Bupati.

(49)

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan perencanaan / program dan laporan kegiatan sekretariat, melaksanakan dan himpunan hasil perencanaan dan laporan bidang – bidang, melaksanakan pembinaan ketatausahaan yang meliputi urusan umum,

pengelolaan kepegawaian, kearsipan, perlengkapan, keuangan, menyiapkan dan menghimpunkan renstra, renja, dan lakip serta memberikan pelayanan tehnis administratif kepada kepala dinas.

Pasal 6

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 5, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan urusan umum yang meliputi administrasi umum, urusan kepegawaian, pelayanan ketatausahaan dilingkungan kerja dinas.

b. Menghimpun bahan penyusunan dan petunjuk tehnis pelaksanaan peraturan perundang – undangan dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil.

c. Mengumpulkan, menyusun dan menganalisa kebutuhan kepegawaian dan perlengkapan.

d. Mengumpulkan bahan penyusunan anggaran dan admininistrasi keuangan. e. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pendaftaran penduduk, pelayanan

pencatatan sipil dan mutasi penduduk.

(50)

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan

Pasal 8

1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas – tugas Sekretariat yang meliputi administrasi surat menyurat dan perlengkapan.

2. Untuk menyelenggaran tugas sebagaiman dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan urusan administrasi umum, kependudukan dan catatan sipil

b. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan perawatan. c. Pengelolaan urusan administrasi kepegawaian.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 9

1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas – tugas Sekretariat yang meliputi penyusunan anggaran dan keuangan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

(51)

b. Merumuskan dan melaksanakan penyusunan administrasi keuangan dan anggaran.

c. Melakukan penataan keuangan.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pendaftaran Penduduk

Pasal 10

Bidang Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas – tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dibidang Pendaftaran Penduduk.

Pasal 11

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 10, Bidang Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing.

b. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan lainnya bagi WNI dan WNA.

c. Pemberian NIK.

(52)

e. Menyiapkan laporan hasil kerja dan program Bidang Pendaftaran Kependudukan.

Pasal 12

Bidang Pendaftaran Penduduk terdiri dari :

a. Seksi Pelayanan KTP b. Seksi Pelayanan KK

Pasal 13

1. Seksi Pelayanan KTP mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas – tugas Bidang Pendaftaran Penduduk yang meliputi pelayanan KTP.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) mempunyai fungsi :

a. Melakukan penyiapan bahan dan petunjuk tehnis. b. Melakukan verifikasi dan validasi berkas KTP. c. Menerbitkan KTP.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya

Pasal 14

(53)

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan KK mempunyai fungsi :

a. Melakukan penyiapan bahan – bahan dan petunjuk tehnis penerbitan KK.

b. Melakukan verifikasi dan validasi berkas KK. c. Menerbitkan NIK.

d. Menerbitkan KK.

e. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pencatatan Sipil

Pasal 15

Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dibidang Pencatatan Sipil.

Pasal 16

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 15, Bidang Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pencatatan, pemerikasaan dan penelitian berkas serta penerbitan Akta Kelahiran WNI dan WNA.

(54)

c. Melaksanakan pencatatan, pemeriksaan dan penelitian berkas serta penerbitan Akta Perceraian bagi WNI dan WNA serta pemberian Surat Keterangan Laporan Perceraian di Luar Negeri.

d. Pelaksanaan pencatatan, pemeriksaan penelitian berkas serta penerbitan Akta Kematian bagi WNI dan WNA serta pemberian Surat Keterangan Laporan Kematian di Luar Negeri.

e. Pelaksanaan pencatatan, pemeriksaan dan penelitian berkas serta penerbitan Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak bagi WNI dan WNA. f. Pelaksanaan pencatatan, pemeriksaan dan penelitian berkas pengesahan

anak di luar negeri.

g. Pelaksaan pencatatan, pemeriksaan dan penelitian berkas perubahan status kewarganegaraan dan ganti nama.

h. Menyiapkan laporan hasil kerja dan program Bidang Pencatatan Sipil.

Pasal 17

Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :

a. Seksi Pencatatan Perkawinan b. Seksi Pencatatan Kelahiran

Pasal 18

1. Seksi Pencatatan Perkawinan mempunyai tugas – tugas bidang pencatatan sipil yang meliputi pencatatan sipil yang meliputi pencatatan perkawinan dan perceraian :

(55)

a. Melakukan penyiapan bahan dan petunjuk tehnis tentang perkawinan dan perceraian.

b. Melakukan pemeriksaan dan penelitian berkas perkawinan dan percerian.

c. Menerbitkan Akta Perkawinan dan Akta Perceraian.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 19

1. Seksi Pencatatan Kelahiran mempunyai tugas melaksanakan tugas – tugas Bidang Pencatatan Sipil yang meliputi pencatatan kelahiran, pengakuan, dan pengesahan anak serta pencatatan kematian.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pencatatan Kelahiran mempunyai fungsi :

a. Melakukan penyiapan bahan dan petunjuk tehnis tentang pencatatan kelahiran, pengakuan, dan pengesahan anak serta kematian.

b. Melakukan pemeriksaan dan penelitian berkas kelahiran, pengakuan dan pengesahan anak.

c. Menerbitkan Akta Kelahiran dan Akta Kematian serta Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak.

(56)

Bidang Mutasi Penduduk

Pasal 20

Bidang Mutasi Penduduk mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dibidang penyuluhan, laporan mutasi penduduk dan pemuktahiran penduduk .

Pasal 21

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 20, Bidang Mutasi Penduduk mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan laporan perubahan data pindah datang (mutasi) penduduk WNI dan WNA.

b. Melakukan pengumpulan dat kependudukan melalui perekaman data Sistem Informasi Administrasi Kependuduk (SIAK).

c. Melakukan laporan data kependudukan melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

d. Melakukan pengumpulan, penyusunan, perumusan sistem serta penyiapan bahan penyuluhan

e. Pelaksanaan pemuktahiran data penduduk dalam rangka pembangunan data base kependudukan.

f. Menyiapkan laporan hasil kerja dan program Bidang Mutasi Penduduk.

Pasal 22

(57)

a. Seksi Data dan Laporan b. Seksi Penyuluhan

Pasal 23

1. Seksi Data dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan tugas – tugas bidang mutasi penduduk yang meliputi data dan pemuktahiran data kependudukan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Data dan Laporan mempunyai fungsi :

a. Melakukan pengumpulan, pemeriksaan, penelitian, perumusan sistem serta penyiapan bahan laporan pengolahan data kependudukan.

b. Melakukan pengumpulan berkas, pengelolaan, penyimpanan dan pemilharaan data.

c. Melakukan penyusunan laporan data kependudukan melalui Sistem Informasi Manajemen Kependudukan secara manual. d. Melaksanakan pemuktahiran data penduduk dalam rangka

pembangunan data base kependudukan.

e. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 24

(58)

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penyuluhan mempunyai fungsi :

a. Melakukan pengumpulan, penyusunan dan perumusan sistem serta penyiapan bahan penyuluhan.

b. Melaksanakan pencatantan pemeriksaan dan penelitian berkas Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD).

c. Menerbitkan Surat Keterangan Pindah Datang (SKPD) bagi WNI dan WNA.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pasal 25

1. UPTD adalah pelaksanaan teknis Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

2. UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Kelompok Jabatan Fungsional

(59)

1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terdapat dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlaninya.

2. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

3. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan menurut sifat, jenis kebutuhan dan beban kerja.

4. Jenis Jabatan Fungsional dilakukan sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Disamping adanya rincian tugas, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat juga menetapkan prosedur pelayanan sebagai pedoman aktifitas pegawai. Berikut adalah prosedur dalam pelayanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat :

A. Syarat Penerbitan KTP-el

1. Syarat Penerbitan KTP-el Baru Bagi WNI :

a. Formulir permohonan KTP dari Desa/Kelurahan diketahui Camat (F1.21)

b. Telah melakukan perekaman data KTP-el di Kecamatan

(60)

e. Fotocopy Akta Nikah/Akta Kawin bagi penduduk yang belum berusia 17 tahun

f. Fotocopy ijazah

g. Surat Keterangan Datang dari luar negeri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana bagi Warga Negara Indonesia yang datang dari luar negeri karena pindah

2. Syarat Penerbitan KTP-el Karena Hilang atau Rusak Bagi WNI :

a. Surat Kehilangan dari Kepolisian atau KTP-el yang rusak

b. Fotocopy Kartu Keluarga

c. Paspoto ukuran berwarna ukuran 2 × 3 cm : 1 lembar

3. Syarat Penerbitan KTP-el Karena Pindah Datang Bagi Penduduk WNI :

a. Formulir permohonan KTP dari Desa/Kelurahan diketahui Camat (F1.21)

b. Surat Keterangan Pindah/Surat Keterangan Pindah Datang

B. Syarat Penerbitan Kartu Keluarga

1. Syarat Penerbitan Kartu Keluarga Baru :

a. Mengisi dan mendatangani formulir biodata penduduk WNI dari Desa/Kelurahan diketahui Camat (F1.01)

(61)

c. Surat Keterangan Domisili

d. Fotocopy Ijazah

e. Kartu Keluarga Lama

f. Fotocopy Kutipan Akta Nikah/Surat Perkawinan

g. Surat Keterangan Pindah/Surat Keterangan Pindah Datang bagi penduduk yang pindah dalam wilayah NKRI

2. Syarata Penerbitan KK Karena Penambahan Anggota Keluarga :

a. Formulir Permohonan perubahan KK WNI dari Desa/Kelurahan diketahui Camat (F1.16)

b. Kartu Keluarga Lama

c. Fotocopy Kutipan Surat Kelahiran atau Ijazah/STTB/Kutipan Akta Perkawinan/Kutipan Akta Nikah/Kutipan Akta Perceraian

3. Syarat Penerbitan KK Karena Penambahan Anggota Keluarga Untuk Menumpang Bagi Penduduk WNI :

a. Formulir permohonan perubahan KK WNI dari Desa/Kelurahan diketahui Camat (F1.16)

b. Kartu Kelurga Lama

c. Kartu Keluarga yang akan ditumpangi

(62)

4. Syarat Penerbitan Ka

Gambar

Tabel 3.1: Jumlah Penduduk Kabupaten Langkat Tahun 2015
Tabel 3.2 : Jumlah Distribusi Dokumen Kependudukan Tahun 2015
Tabel 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP Pengadaan pada Satker Direktorat Advokasi dan KIE akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan Jasa

Tabel 4.16 Tanggapan responden mengenai Suhu udara di dalam ruangan Warung Nasi Ampera Cabang Padasuka memadai.... 57 Tabel 4.17 Tanggapan responden mengenai Kualitas udara di

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI KECAMATAN LUBUK PAKAM TAHUN 2016..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tanggapan Konsumen Mengenai Restaurant Atmosphere Pada Warung Nasi Ampera Cicaheum

Saran bagi orangtua buruh pabrik perlunya menggunakan bahasa yang baik dalam menyampaikan suatu tugas atau perintah kepada anak, perlunya kerjasama antara ayah dan ibu dalam

“...untuk mendukung terwujudnya lingkungan pemukiman yang memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan, kenyamanan dan keandalan bangunan, suatu lingkungan pemukiman yang tidak

Tim BOS Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya harus memastikan bahwa sekolah mencadangkan separuh dari dana BOS triwulan II (20% dari alokasi satu tahun) di

Pengklasifikasian pada tumbuhan memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu cara sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, atau unit melalui