• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

33

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ramlan Zuhair Pulungan

Tempat/ Tanggal lahir : Medan, 21 Februari 1996

Agama : Islam

Alamat : Jl. KH. Zubeir Ahmad I No 32, KODE POS: 22715. Kelurahan Sadabuan.Kota Padangsidimpuan. Provinsi Sumatera Utara

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal Periode (Tahun)

Sekolah / Universitas Jurusan

2001 - 2007 SD N 1 (102090) SIPIROK

2007 - 2010 SMP N 1 SIPIROK

2010 - 2013 SMA N 1 (PLUS) MATAULI PANDAN IPA

2013 - UNIVERSITAS SUMATERA UTARA S1

(2)

Pendidikan Non Formal

2011 2013 DEUTSCH INTENSIV KLASSE A1 & A2 BAHASA JERMAN

2011 2012 KELAS INTENSIF BAHASA JEPANG BAHASA

JEPANG

2012 - 2012 GOETHE INSTITUT, FRANKFURT AM MAIN, JERMAN

No Tahun Nama Pelatihan/Workshop/Kegiatan Tingkat Keterangan 1 2013 Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB)

FK USU 2013

FAKULTAS Medan, 29-31 Agustus 2013

2 2013 Manajemen Mahasiswa Baru (MMB) FK USU 2013

FAKULTAS Medan, 14 – 29 September 2013

3 2013 Latihan Dasar Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM)

4 2013 Workshop Pengenalan Alat bedah minor oleh HMI

(3)

35

5 2013 Workshop Teknik Menjahit oleh HMI FAKULTAS

6 2013 Mentoring Akbar USU 2013 UNIVERSITAS Medan, 30 November -1 desember 2013 7 2013 Workshop BLS (Basic Life Support)

TBM PEMA FK USU 2013 10 2013 Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) FK

USU 2013

KOTA MEDAN MEDAN, 8 & 15 Desember 2015

11 2013 Delegasi USU dalam acara

Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Wilayah 1 Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) tahun 13 2014 PELATIHAN CPRI (Cari Petunjuk

Resusitasi Iman) Tingkat 1 dan 2

FAKULTAS

14 2014 PELATIHAN Kader Penyuluh Anti Narkoba Provinsi Sumatera Utara di Lingkungan Kampus

PROVINSI SUMATERA UTARA

15 2014 LKMM NAS (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Nasional) ISMKI 2014 di FKIM UMY

NASIONAL Jogjakarta , 4-9 November 2014

16 2014 Seminar Sehari, Hari Air Sedunia 2014 Provinsi Sumatera Utara

PROVINSI 26 Noverber

2014

17 2014 Delegasi USU dalam acara

Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Wilayah 1 Ikatan Senat Mahasiswa

(4)

Kedokteran Indonesia (ISMKI) tahun 2014 di Bengkulu

2014

18 2014 Bedah Buku “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim” Bersama Salim A. Fillah

UNIVERSITAS Medan, 31 Mei 2014

19 2015 Musyawarah Kerja Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah 1 di Universitas Batam, BATAM

WILAYAH PULAU SUMATERA

20 2015 Seminar Kesehatan tentang KANKER

SERVIKS “Pengabdian Masyarakat

PERMAKED TABAGSEL)

KABUPATEN Padang

Lawas, 12-14 Februari 2014

21 2015 Seminar Parenting Autis PROVINSI Medan, 1

November 2015 22 2015 Training Of Education (TREND)

Fakultas Ilmu Komunikasi dan

Teknologi Informasi (FASILKOM-TI) USU

FAKULTAS

23 2015 LKMM NAS (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Nasional) ISMKI 2014 di FK Udayana, BAli

NASIONAL Denpasar, 4-8 November 2015

24 2015 Inspiring Youth Leaders Forum 2 di Universitas Indonesia , Depok

NASIONAL Jakarta, 20-22 November 2014 25 2016 National Symposium “Clinical Update

and Holistycal Managementof Neurology Desease (Highlight on

Stroke and Meningitis)”

NASIONAL Medan, 31

Januari 2016

26 2016 Leadership and Entrepreneurship Symposium di Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Singapura

ASEAN Singapura, 23

(5)

37

27 2016 Asean Economic Community

Symposium di Thammassat University, Thailand

ASEAN Thailand, 24

Maret 2016

28 2016 Study Abroad Survival Class ASIA STUDENT SUMMIT

30 2017 MEPRO METALK TALKSHOW UNIVERSITAS Medan, 12

November 2016 31 2017 ASIA PACIFIC FUTURE LEADER

CONFERENCE 2016

1 Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAM) RABBANI

Sosial Politik Staff 2014

2 IKAMA ( Ikatan Alumni Matauli) MEDAN

Keakraban Alumni

Staff 2014-2015

3 Medical English Club (MEC) FK USU

Chairman 2014-2015

4 Anatomy Club FK USU Staff 2014-2015

(6)

Development and Advocate) 7 Badan Kenaziran Masjid

(BKM) Ar-Rahmah FK USU

Kreativitas Kemahasiswaan (KK)

Staff 2015-2016

8 SCORE (Standing Commetee on Research Exchange) PEMA

Expert Staff 2015-2016

10 SULTAN HUSADA Produksi Manajer 2015-2016

11 YOUTH EXCURSION

12 Indonesia Youth Leader Alliance

Community Development

Staff 2016

13 Indonesia Global Network Community Development

(7)

39

KORELASI 139 SUBJEK, TG DAN LINGKAR PINGGANG Correlations

Triglyceride LingpA

Triglyceride Pearson Correlation 1 .405(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 139 139

LingpA Pearson Correlation .405(**) 1

Sig. (2-tailed) .000

N 139 139

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

KARAKTERISTIK KELOMPOK SUBJEK WANITA

(8)

Correlations

LPing Pearson Correlation .393(**) 1

Sig. (2-tailed) .000

N 84 84

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

KARAKTERISTIK KELOMPOK SUBJEK PRIA

KORELASI SUBJEK PRIA , TG DAN LINGKAR PINGGANG Correlations

LPing Pearson Correlation .405(**) 1

Sig. (2-tailed) .002

N 55 55

(9)

41

LAMPIRAN 3

RINCIAN BIAYA PENELITIAN

“Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016” PROPOSAL PENELITIAN

Cetak proposal Rp 20.000,00

Fotokopiperbanyak proposal Rp 30.000,00

Compact Disc (CD) Rp 5.000,00

Jilid proposal Rp 12.000,00

PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

Fotokopiperbanyakkuesioner Rp 75.000,00

Souvenir Penelitian (Rp5.000 x 100) Rp 500.000,00

Pemeriksaan Trigliserida (Rp 20.000 x

100) Rp. 2.000.000

Transportasi Rp 100.000,00

ANALISIS DATA DAN PELAPORAN HASIL PENELITIAN

Cetaklaporanhasil Rp 30.000,00

Fotokopiperbanyaklaporanhasil Rp 40.000,00

Compact Disc (CD) Rp 5.000,00

Penjilidanlaporanhasilpenelitian Rp 100.000,00

(10)

LAMPIRAN 4

(11)

43

LAMPIRAN 5

(12)

LAMPIRAN 6

(13)

45

LAMPIRAN 7

(14)

LAMPIRAN 8

LEMBAR PENJELASAN Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya Ramlan Zuhair Pulungan, saat ini sedang menjalani program studi pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya melakukan penelitian berjudul “Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016”.

Pada penelitian ini saya memohon kepada Anda agar mau mengisi kuesioner yang akan saya berikan. Saya akan mengukur lingkar pinggang dan kadar trigliserida Anda.Penelitian ini merupakan penelitian sosial, dan biaya penelitian ini sepenuhnya tidak dibebankan kepada Anda. Partisipasi Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela tanpa paksaan apapun. Hasil pemeriksaan dan jawaban tidak akan disalahgunakan untuk kepentingan lain dan akan tetap saya rahasiakan. Jika selama penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas, maka Anda dapat menghubungi saya, Ramlan Zuhair Pulungan (085360268746).

Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, ………...2016

Hormat Saya,

(15)

47

LEMBAR PERSETUJUAN PESERTA PENELITIAN

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian:

Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ………

Umur : ………

Alamat : ………

menyatakan bersedia untuk dilibatkan dan berpartisipasi dalam penelitian ini, pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dan sewaktu - waktu saya berhak mengundurkan diri dari penelitian ini.

Medan, ………2016

Peneliti Yang membuat Pernyataan

(16)

KUISIONER PENELITIAN

No…….

Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur : ... tahun... bulan 4. Semester/Angkatan :

5. Suku :

6. Alamat :

7. No. Telepon/HP :

Riwayat penyakit responden

8. Apakah Anda pernah menderita penyakit Jantung a. Ya

b. Tidak

9. Apakah Anda pernah menderita penyakit Hipertiroid a. Ya

b. Tidak

10. Apakah Anda pernah menderita penyakit Diabetes a. Ya

b. Tidak

Riwayat Penggunaan Obat

11. Apakah saat ini anda mengkonsumsi obat-obatan diet/penurun berat badan a. Ya, Sebutkan...

(17)

49

Pemeriksaan Fisik:

12. Lingkar Pinggang : cm

Pemeriksaan Laboratorium:

(18)

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton AC, Hall JE. Lipid Metabolism. In: Textbook of Medical Physiology 13th Edition. Jakarta: Elsevier; 2015;6:882-894.

2. Klempfner R, Erez A. Elevated Triglyceride Level Is Independently

Associated With Increased All-Cause Mortality in Patients With Established Coronary Heart Disease. American Heart Association. 2016;2:230-340.

3. World Health Organization.Cardiovascular Disease. [internet] 2015 Apr [cited 2016 Apr 19]. Available from:

http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/

4. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Bakti Husada; 2013.

5. Bell LM, Curran JA, Byrne S, et al. High incidence of obesity comorbidities in young children: a cross-sectional study. J Pediatric Child Health. 2011;47:911–7.

6. Salvatore D, Satnick A, Abell R, et al. The prevalence of abnormal metabolic parameters in obese and overweight children. JPEN J Parenter Enteral Nutr. 2014;38:852–5.

7. Friedemann C, Heneghan C, Mahtani K, et al. Cardiovascular disease risk in healthy children and its association with body mass index: systematic review and meta-analysis. BMJ. 2012;345: e4759.

8. Margolis KL, Greenspan LC, Trower NK, et al. Lipid screening in children and adolescents in community practice: 2007–2010. Circ Cardiovasc Qual Outcomes. 2014;7:718–26.

9. Lloyd LJ, Evans SC, and McMullen S. Childhood obesity and risk of the adult metabolic syndrome: a systematic review. Int J Obes.2012;36: 1- 11. 10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2014

11. Mexitalia , M. , Utari, et al. Sindroma Metabolik pada Remaja Obesitas (The metabolic syndrome among obese adolescents). Media Medika Indonesiana.2009;43 (6): 300-305.

12. Shobha, M.V., Ravindra, P.N., and Deepali, A., Anthropometri Changes precede The Changes in Lipid Profile Among The Healthy Young Individuals with Family History of Type 2 Diabetes Mellitus.Indian J Physiol Pharmacol. 57(3), 337-341.

(19)

31

14. Reidpath, et al, Validity of Self-measured Waist and Hip Circumferences: Results from Community Study in Malaysia.Nutrition Journal.2013;12:135.

15. Williams MH. Nutrition for Health, Fitness, and Sport . 8th ed. New York: Mc.Graw-Hill;2007:365-369.

16. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta : Interna Publishing; 2009: 1977-1980. 17. Oviyanti PN. Hubungan Antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul dengan Tekanan Darah pada subjek Usia Dewasa. Fakultas Kedokteran UNS; Skripsi: 2010.

18. Zimmet P, Alberti G, Shaw J. . Mainsteaming the metabolic syndrome: a definite definition. Medical Journal of Australia.2005;183:175-176. 19. Soetiarto F, Roselinda, Suhardi. Hubungan diabetes mellitus dengan obesitas

berdasarkan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang data riskesdas 2007. Bul. Penelitian. Kesehatan.2010; 38 (1): 36-42.

20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer; 2014.

21. Misnadiarly. Obesitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer; 2007:134-146.

22. World Health Organisation. World Health Statistics 2015. [internet] nov 2015 [cited 2016 Mei 26] Available from :

http://www.who.int/about/licensing/copyright_form/en/index.html 23. Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI; 2013. 24. Setiawan M. Nutrisi kedelai pada obesitas dan dismetaboliksindrom. Jurnal

Saintika medika.2010; 6;13-4.

25. Trisna I, Sudihati H. Faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada wanita dewasa (30-50 tahun) di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2009 03 (2) : 68-71.

26. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. EGC; 2012 : 453- 543.

27. Murray RK, Bender DA, Botham KM, Kennely PJ, Rodwell, Weil PA. Metabolisme Lipid Biokimia Harper. Edisi 29. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2014:4:340-540

28. Nelson DL, Cox M, Lehniger. Lipid Metabolism. Principles of Biochemistry 3rd. Worth Publishing. Newyork; ISBN; 2000:1:153-6.

29. Fadila I. Pengukuran Kadar Trigliserida Darah Melalui Pendekatan Antropometri; Tesis: 2013.

30. Hanifah RA et al. Fitness Level and Body Composition Indices :

Crosssectional Study among Malaysian Adolescent. BMC Public Health.2013:14:1471-2458.

(20)

Kadar Gula Darah, Trigliserida dan Tekanan Darah pada Etnis Minang di Kabupaten Padang Pariaman.Obesity Journal.2014;3:140-156.

32. Adult Treatment Panel III. Expert Panel on Detection, Evaluation, and

Treatment of High Blood Cholesterol in Adults. Executive Summary of the Third Report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III). JAMA. 2001:285:2486-2496.

33. Pangesti BW, Sari DI, Fenty. Korelasi Pengukuran Antropometri Terhadap Kadar Trigliserida pada Dewasa Muda. J PHARMACY. 2014;11:157-164. 34. Knowles KM, Paiva LL, Sanchez SE, Revilla L, Lopez T, Yasuda MB, et al.

Waist Circumference, Body Mass Index, and Other Measures of Adiposity in Prdicting Cardiovaskulas Risk Factors among Peruvian adults. International Journal of Hipertension. 2011;1:1-10.

35. Wai WS, Dhami RS, Gelaye B, Girma B, Lemma S, Berhane Y, et al.

Comparison of Measure of Adiposity in Identifying Cardiovaskular Disease Risk Emong Euthiopian adults. Obesity Journal. 2011:10:1-9. 36. Mellati AA, Mousavinasab SN, Sokhanvar S, Kazemi SAN, Esmaili MH,

Dinmohamadi H. Correlation of Anthropometric indices with Common Cardiovaskular Risk Factor in an Urban Adult Population of Iran: Data from Zanjan Healthy Heart Study. Asia Pac J Clin Nutr.2009;18(2):217-222.

(21)

17

Lingkungan

BAB 3

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1.Kerangka Teori Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Gambar 3.1. Kerangka Teori

Keterangan:

Variabel yang tidak diteliti, dikontrol dalam pengambilan sampel

Varibel yang diteliti

FAKTOR RESIKO

SINDROM METABOLIK

Lingkar Pinggang

Tinggi

Faktor Psikologis Tingkat Sosial

Penumpukan lemak intraabdomen

Penumpukan lemak di Hati

(22)

3.2. Kerangka Konsep Penelitian

Variable independen Variable dependen

3.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ada hubungan antara lingkar linggang dengan kadar trigliserida

(23)

19

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi analitik tentang hubungan antara lingkar pinggang dengan kadar trigliserida pada mahasiswa FK USU 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah sectional (potong lintang). Desain cross-sectional merupakan jenis penelitian yang pengukuran variabel nya dilakukan satu

kali pada satu saat.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan November 2016.

4.2.2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di Fakultas Kedokteran Univesitas Sumatera Utara. Pemilihan lokasi untuk penelitian ini karena factor jumlah mahasiswa yang banyak dan terakumulasi dalam satu tempat sehingga membuat proses penelitian lebih mudah dengan factor biaya yang rendah, serta diharapkan progesi yang cepat dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari komisi etik Fakultas Kedokteran USU.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Strata Satu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

4.3.2. Sampel Penelitian

(24)

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kriteria Inklusi:

1. Mahasiswa Strata Satu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016.

2. Berusia 15-23 tahun.

3. Bersedia untuk menjadi responden dan menanadatangani inform consent.

4. Bersedia puasa 10-12 jam dan diambil darahnya. Kriteria eksklusi:

1. Mempunyai penyakit jantung, hipertiroid dan diabetes.

2. Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak darah dan obat penurun berat badan selama 3 hari sebelum pengambilan sampel darah.

3. Tidak datang pada saat pengambilan sample darah dan pasien mengundurkan diri dari penelitian.

4. Jumlah sampel darah tidak cukup. 5. Sample darah cacat atau rusak.

Pengambilan sampel pada penelitian ini dipilih dengan cara non-probabilitysampling jenis consecutive sampling, dimana semua subjek yang

datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. Mahasiswa yang menjadi subjek adalah mahasiswa/i yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Besar sampel minimum yang diperlukan dihitung dengan rumus:

� = { . ��[ + � / − � ]}� + �

(25)

25

Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 %, hipotesis satu arah, sehingga Zα = 1,64 Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10 %, maka Zβ = 1,28

Korelasi minimal yang dianggap bermakna (r) berdasarkan penelitian sebelumnya sebesar 0,4.

Dengan demikian,

� = { , ��[ + � / − � ]}� + � 2+

= { , ��[ + , / − , ]}, + , 8 2+

= 50,51

Dari hasil penghitungan perkiraan besar sampel di atas maka maka besar sampel minimal yang diperlukan adalah 50,51 dibulatkan menjadi 51 orang. Pada penelitian ini sampel yang akan diambil sebanyak 139 orang.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Responden pada penelitian analitik ini adalah mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2013, 2014 dan 2015. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

Pertama-tama, responden akan diwawancara. Hanya responden yang memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi yang akan diambil. Kemudian sampel yang memenuhi kriteria tersebut diukur lingkar pinggangnya.

Berikut langkah-langkah untuk mengukur lingkar pinggang: 1. Posisi subjek berdiri dengan tegak dan tenang.

2. Pita pengukur diletakkan di tepi atas crista illiaca dextra.

(26)

4. Pengukuran atau pembacaan angka dilakukan pada saat akhir ekspirasi normal yang diambil melalui pembuluh darah vena setelah sebelumnya responden melakukan puasa 10-12 jam. Pengukuran kadar trigliserida menggunakan alat Cobas 6000 dengan metode Enzymatic Colorimerti dengan hasil pengukuran dalam sataun mg/dl dan berskala rasio.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu editing, coding, entry, cleaning data, dan saving. Langkah pertama, editing, dilakukan untuk memeriksa

ketepatan dan kelengkapan data; kedua, coding, data yang telah terkumpul kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer; ketiga, entry, data kemudian dimasukkan ke dalam program komputer; kemudian, cleaning data, dengan melakukan pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memasukkan data; terakhir, saving, data kemudian disimpan untuk siap dianalisa.

Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan, dan diolah dengan menggunakan program Statistic Product and Service Solution (SPSS). Selanjutnya data tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram, ataupun grafik. Analisis statistik menggunakan bivariat. Uji bermakna bila P <0,05.

4.6.Definisi Operasional

1) Variabel bebas : Lingkar Pinggang a) Definisi

(27)

27

b) Cara Ukur

Antropometri. Posisi subjek berdiri dengan tegak dan tenang. Pita pengukur diletakkan di tepi atas crista illiaca dextra. Kemudian, pita pengukur dilingkarkan mengelilingi dinding perut setinggi crista illiaca hingga bertemu dengan ujung awal pita pengukur tersebut dan pita pengukur tidak boleh menekan kulit terlalu ketat. Pengukuran atau pembacaan angka dilakukan pada saat akhir ekspirasi normal.

c) Alat Ukur

Pita pengukur jenis plastic tape measuring. d) Hasil Ukur

Dinyatakan dalam satuan cm. a) Skala Ukur

Rasio

2) Variabel terikat : Kadar Trigliserida a) Definisi

Kadar trigliserida adalah jumlah trigliserida dalam darah yang diukur pada Mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran USU.

b) Cara Ukur

Pengukuran kadar trigliserida melalui mengambilan darah responden untuk diperiksa di Laboratorium dengan metode Enzymatic Colorimetri. c) Alat Ukur

Cobas 6000 d) Hasil Ukur

Dinyatakan dalam satuan mg/dl e) Skala ukur

(28)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU). Universitas Sumatera Utara adalah Universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia dan merupakan universitas yang pertama di Pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. Gedung Fakultas Kedokteran USU terdapat di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Jl. Dr. Mansur No.5 Medan.

Fakultas ini memiliki berbagai ruang kelas, ruang administrasi, ruang laboratorium, ruang skills lab, ruang seminar, perpustakaan, kedai mahasiswa, ruang PEMA, ruang POM, kantin, kamar mandi, dan masjid. Cara masuk ke dalam Fakultas Kedokteran ini dapat melalui jalur UMB, PMP, SNMPTN, Kemitraan Mandiri, dan Internasional. Fakultas ini mempunyai 944 mahasiswa S1 dengan perincian 473 mahasiswa pada angkatan 2013, 262 mahasiswa pada angkatan 2014, dan 209 mahasiswa pada angkatan 2015.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

(29)

25

Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik N (%)

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah subjek penelitian ini adalah sebanyak 139 orang yang berasal dari Mahasiswa Strata Satu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin terbesar adalah kelompok perempuan sebanyak 84 orang dengan persentase 60.4 % dari total keseluruhan subjek.

5.1.3. Hasil Analisis Data

(30)

Uji Korelasi

Tabel 5.3 Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada subjek pria

Lingkar Pinggang

r p

Kadar Trigliserida 0.405 0.002

Berdasarkan table 5.3 , hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada subjek pria memiliki nilai korelasi 0,405 dengan nilai kemaknaan 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistika ada korelasi yang bermakna antara Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada subjek penelitian berjenis kelamin pria karena p < 0,05. Nilai korelasi yang positif antara dua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang searah. Hal ini menunjukan bahwa Lingkar Pinggang yang semakin besar, maka Kadar Trigliseridanya juga semakin tinggi.

Tabel 5.4 Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada subjek wanita

Lingkar Pinggang

r p

Kadar Trigliserida 0.393 0.000

(31)

27

Tabel 5.5 Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada keseluruhan subjek penelitian

Lingkar Pinggang

r p

Kadar Trigliserida 0.405 0.000

Berdasarkan tabel 5.5, hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada keseluruhan subjek memiliki nilai korelasi 0,405 dengan nilai kemaknaan 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistika ada korelasi yang bermakna antara Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada keseluruhan subjek penelitian karena p < 0,05. Nilai korelasi yang positif antara dua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang searah. Hal ini menunjukan bahwa Lingkar Pinggang yang semakin besar, maka Kadar Trigliseridanya juga semakin tinggi.

5.2. Pembahasan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi ukuran lingkar pinggang akan di ikuti dengan semakin tinggi pula kadar trigliserida dari seseorang. Peningkatan dari nilai lingkar pinggang meningkatkan kadar trigliserida dengan nilai korelasi r = 0.405 dengan memiliki nilai signifikansi sebesar p = 0.000 yang berarti dibawah 0.05 menunjukkan hubungan kedua variabel signifikan.

(32)

dkk di Iran juga menyatakan bahwa terdapat korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar trigliserida pada pria (r= 0,30; p<0,0001)36.

Lingkar pinggang merupakan indeks upper body obesity yang dapat digunakan untuk menentukan obesitas sentral dan komplikasi metabolik yang terkait. Kriteria ukuran lingkar pinggang untuk etnis Asia yaitu kelompok laki-laki

≥90 cm, sedangkan kelompok perempuan ≥80 cm dapat dikatakan beresiko

(33)

29

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan uraian dari pembahasan mengenai Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2016, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa mayoritas jenis kelamin subjek penelitian adalah kelompok perempuan yaitu sebanyak 84 orang (60.4 %). 2. Ada hubungan yang signifikan antara lingkar pinggang dengan kadar

trigliserida pada mahasiswa pria Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016 dengan nilai p = 0.002 dan r = 0.405.

3. Ada hubungan yang signifikan antara lingkar pinggang dengan kadar trigliserida pada mahasiswi wanita Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016 dengan nilai p = 0.000 dan r = 0.393.

4. Ada hubungan yang signifikan antara lingkar pinggang dengan kadar trigliserida pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016 dengan nilai p = 0.000 dan r = 0.405.

6.2. Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan memperhatikan indikator lain yang dapat disertakan sebagai variabel, misalnya lingkar leher, lingkar panggul, dan juga faktor-faktor lain yang mempen garuhi trigliserida, serta untuk mengurangi variasi hasil trigliserida perlu dilakukan pengukuran trigliserida pada rentang beberapa hari pada saat yang sama agar nilai trigliserida yang diperoleh lebih valid.

(34)

2.1.1. Defenisi Lingkar Pinggang

Lingkar pinggang merupakan metode pengukuran skrining terhadap lemak viseral dalam tubuh yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit metabolik.15 Lingkar pinggang memiliki korelasi yang tinggi dengan jumlah lemak intraabdominal dan lemak total. Lingkar pinggang juga dapat memperkirakan luasnya obesitas abdominal yang sudah mendekati deposisi lemak abdominal bagian viseral. Selain itu, lingkar pinggang juga berkorelasi dengan IMT dan rasio lingkar pinggang-pinggul (waist-to-hip ratio), baik pada laki-laki maupun perempuan.16 Lingkar pinggang memiliki hubungan yang lebih besar dengan risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan pengukuran IMT.17

2.1.2. Cara Mengukur Lingkar Pinggang

WHO menganjurkan agar lingkar pinggang diukur pada pertengahan antara batas bawah iga dan krista iliaka, dengan menggunakan pita pengukur pada saat akhir ekspirasi dengan kedua tungkai dilebarkan sejauh 20-30 cm. Subjek diminta untuk tidak menahan perutnya dan diukur dengan pita pengukur dengan tegangan pegas yang konstan atau nonelastis.16

2.1.3. Ukuran Lingkar Pinggang

(35)

5

Tabel 2.1 Ukuran Lingkar Pinggang Berdasarkan Etnis18

Negara/Grup Etnis LingkarPinggang(cm)padaObesitas

Eropa Pria>94

Wanita>80 Asia Selatan,populasi China, Pria>90

Melayu, dan Asia Wanita>80

Jepang Pria>90

Wanita>80 Amerika Tengah dan Selatan

Sub-Sahara Afrika

Timur Tengah

Gunakan rekomendasi Asia Selatan hingga tersedia data spesifik

Gunakan rekomendasi Eropa hingga tersediadataspesifik

Gunakan rekomendasi Eropa hingga tersediadataspesifik

(36)

Tabel 2.2 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan Lingkar Pinggang Menurut Kriteria Asia 20

2.1.4.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkar Pinggang

Peningkatan ukuran lingkar pinggang mengindikasikan peningkatan resiko obesitas sentral. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan ukuran lingkar pinggang dan obesitas yaitu:

1). Umur

Meskipun terjadi pada semua umur, obesitas dominan terjadi pada umur pertengahan. Pada anak-anak penambahan berat badan berkaitan dengan pertumbuhan. Umur remaja yang mengalami obesitas terjadi pada tingkat sosial-ekonomi menengah keatas. Namun dalam hal ini umur bukan penentu utama obesitas.21 Responden obesitas terdapat banyak dari urban dan rural. Prevalensi

obesitas general dan sentral mulai meningkat pada usia ≥ 25 tahun dan tertinggi

pada usia 45 – 54 tahun.19 2). Jenis Kelamin

(37)

7

berkaitan dengan faktor hormonal.Pada wanita umumnya obesitas terjadi setelah kehamilan dan saat menopause. Pada saat setelah kehamilan peningkatan adiposa berguna untuk simpanan lemak selama menyusui.

Tabel 2.3 Efek Estrogen pada Jaringan Adiposit 24 Efek

langsung

Lipogenesis :

-Penurunan lipoprotein lipase mRNA dan ekspresi protein

Lipolisis :

-Peningkatan aktifitas hormon sensitif lipase

-Peningkatan induksi lipolisis oleh epinefrin

Adipogenesis :

-Meningkatnya proliferasi prekursor adiposit

-Menurunkan ekspresi faktor diferensiasi sel adiposit

Efek sentral CNS/Hipotalamus

-Menurunkan konsumsi makanan

-Menurunnya sekresi leptin

-Meningkatkan aktifitas dan pemakaian energi

Estrogen memiliki efek negatif terhadap peningkatan nafsu makan di hipotalamus. Ketika dibandingkan antara tikus yang di-ovariektomi dan yang tidak maka dilihat bahwa terjadi peningkatan berat badan pada tikus yang di-ovariektomi. Disimpulkan bahwa estrogen dapat mempengaruhi penggunaan

energi. Selain itu estrogen juga dapat mempengaruhi produksi leptin.24 3). Tingkat Sosial

(38)

memakan karbohidrat dikarenakan kurang mampu untum membeli makanan tinggi protein. Sedangkat pada kelas sosial-ekonomi atas tingginya konsumsi lemak dan alkohol menimbulkan terjadinya obesitas.21

4). Aktivitas Fisik

Obesitas banyak dijumpai pada orang yang kurang melakukan aktivitas fisik dan kebanyakan duduk. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara energi yang dikonsumsi dengan energi yang digunakan. Hal ini menyebabkan terjadinya penimbunan energi menjadi adiposa. Industrialisasi dan modernisasi menjadi pencetus tinggi obesitas karena meningkatnya mekanisasi dan kemudahan transportasi sehingga menyababkan saat ini aktivitas fisik menurun.21

5). Kebiasaan Makan

Kebiasaan makan individu dengan obesitas memang berbeda dengan individu normal lainnya. Biasanya, obesitas terjadi pada individu dengan hobi memasak dan suka makan pada malam. Jenis makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh pada munculnya obesitas. Pada penelitian Trisna tahun 2009 25 mengatakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara makanan karbihodrat (CI 95% P=0.000) dan lemak (CI 95% P=0.031) dengan obesitas. penelitian tersebut menemukan 59,9% responden dengan konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak mengalami obesitas sentral.

6). Faktor Psikologis

Faktor stabilitas emosi diketahui berkaitan dengan obesitas. beberapa ilmuan psikoanalisis berpendapat bahwa rasa marah yang selalu ditekan akan dimunculkan dalam bentuk keinginan ingin terus mengonsumsi. Selain marah, rasa cemburu kepada orang lain di mana ia merasa dirinya gemuk dan tidak menarik dapat menyebabkan keinginan mengonsumsi juga meningkat. Hal ini menyebabkan individu gemuk akan semakin gemuk.21

7). Faktor Genetis

(39)

9

2.2. Trigliserida

2.2.1. Defenisi Trigliserida

Triasilgliserol/trigliserida merupakan lipid utama di timbunan lemak dan dalam makanan.26 Senyawa ini adalah ester trihidrat alkohol gliserol dan asam lemak. Mono dan diasilgliserol, tempat satu atau dua asam lemak teresterifikasi dengan gliserol, juga ditemukan di jaringan.Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk kedalam plasma dala dua bentuk yaitu kilomikron dan VLDL. Trigliserida dalam bentuk kilomikron berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak sedangkan trigliserida dalam bentuk VLDL (Very Low Density Protein) yang dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida ini dalam jaringan di luar hepar (pembuluh darah, jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase.27

Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisme menjadi LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL ini kemudian ditangkap oleh suatu resptor khusus di jaringan perifer itu, sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga sering disebut sebagai kolestrol baik.22 2.2.2. Fungsi Trigliserida

(40)

2.2.3. Struktur Kimia Trigliserida

Trigliserida merupakan gliserol yang berikatan dengan 3 asam lemak. Ketiga asam lemak yang berikatan dengan gliserol dapat sama maupun berbeda. Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR’’ dimana R,R’,R” adalah sebuah rantai alkil yang panjang.27 Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun umumnya panjangnya sebesar 16, 18, atau 20 atom karbon.28

Pada tubuh manusia, lemak yang paling sering terdapat dalam trigliserida adalah (1) asam stearat, yang mempunyai rantai karbon-18 yang sangat jenuh dengan atom hidrogen, (2) asam oleat, yang juga mempunyai rantai karbon-18 tetapi mempunyai satu ikatan ganda dibagian tengah rantai, dan (3) asam palmitat, yang mempunyai 16 atom karbon dan sangat jenuh.29 Pada tumbuhan dan hewan umumnya terdiri dari jumlah atom yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari Asetil koA.28

Gambar 2.1 Struktur Kimia Trigliserida 27

2.2.4. Metabolisme Trigliserida

(41)

11

untuk membentuk badan keton (asetoasetat dan 3 hidroksibutirat) yang merupakan bahan bakar penting pada keadaan puasa yang cukup lama dan kelaparan. 27

Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuaraikan menjadi trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk ke dalam darah. Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen.27

1) Jalur Eksogen

Makanan berlemak yang kita makan tediri atas trigliserida dan kolesterol. Trigliserida dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas dan juga kolesterol akan diserap sebagai kolesterol. Asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedangkan kolesterol mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester di dalam usus halus. Keduanya bersama fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut kilomikron.27

Kilomikron ditemukan dalam kilus yang hanya dibentuk oleh sistem limfe yang mengaliri usus. Kilomikron bertanggung jawab mengangkut semua lipid dari makanan ke dalam sirkulasi.28 Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Trigliserida dalam aliran kilomikron tadi mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase.27

Lipoprotein lipase terdapat di dinding kapiler darah, yang melekat pada endotel melalui rantai proteoglikan heparan sulfat yang bermuatan negatif. Enzim ini ditemukan di jantung, jaringan adiposa, limpa, paru, medula ginjal, aorta, diafragma, dan kelenjar mamaria dalam keadaan laktasi, namun tidak aktif pada hati orang dewasa.28 Akibat hidrolisis ini maka akan terbentuk asam lemak bebas (free fatty acid) dan kilomikron remnant.

(42)

trigliserida akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester akan dibawa ke hati.27

2) Jalur Endogen

Pembentukan trigliserida dan kolesterol disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Very Low Density Lipoprotein (VLDL) akan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein

lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi Intermediate Density Lipoprotein (IDL). Partikel IDL kemudian diambil oleh hati dan mengalami

pemecahan lebih lanjut menjadi produk akhir yaitu Low DensityLipoprotein (LDL). Low Density Lipoprotein (LDL) akan diambil oleh reseptor LDL di hati dan mengalami katabolisme. Low Density Lipoprotein (LDL) bertugas menghantar kolesterol ke dalam tubuh.High Density Lipoprotein (HDL) berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim LechitinCholesterol Acyltransferase (LCAT). Ester kolesterol ini akan mengalami

perpindahan dari HDL menjadi VLDL dan IDL sehingga terjadi kebalikan arah transpor kolesterol dari perifer menuju hati. Aktifitas ini mungkin berperan sebagai sifat antiaterogenik.27

2.2.5. Biosintesis Trigliserida

(43)

13

Zat-zat penting, seperti triasilgliserol, fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, fosfatidilinositol, dan kardiolopin, yang merupakan suatu unsur pokok membran mitokondria dibentuk dari gliserol-3-fosfat. Pada tahap fosfatidat dan diasilgliserol, terbentuk titik-titik cabang yang signifikan di jalur tersebut, dari dihidroksiaseton fosfat dihasilkan fosfogliserol yang mengandung satu ikatan eter (-C-O-C-), yang paling dikenal adalah plasmalogen dan Platelet Activating Factor (PAF). Gliserol 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat adalah zat-zat antara

dalam glikolisis, dan menjadikan keduanya penghubung yang sangat penting antara metabolisme karbohidrat dan lipid.27

Fosfatidat adalah prekursor utama dalam biosintesis triasilgliserol, fosfogliserol dan kardiolipin. Baik gliserol maupun asam lemak harus diaktifkan oleh ATP sebelum dapat dibentuk menjadi asil gliserol. Gliserol kinase mengkatalis pengaktifan gliserol menjadi sn-gliserol 3-fosfat. Jika aktivitas enzim ini rendah atau tidak ada, seperti di jaringan adiposa atau otot, sebagian besar gliserol 3 –fosfat dibentuk dari dihidroksiaseton fosfat oleh gliserol-3-fosfat dihidrogenase. Dua molekul asil-KoA yang dibentuk melalui pengaktifan asam lemak oleh asil-Koa sintetase berikatan dengan gliserol 3-fosfat untuk membentuk fosfatidat (1,2-diasilgliserol fosfat). Proses ini berlangsung dalam dua tahap, yang dikatalisis oleh gliserol-3-fosfat asiltransferase dan 1 -asilgliserol-3-fosfat asiltransferase.27

Fosfatidat diubah oleh fosfatidat fosfohidrolasedandiasilgliserol transferase (DGAT) menjadi 1,2-diasilgliserol dan kemudian triasilgliserol. Diasilglierol transferase mengatalisis satu-satunya tahap yang spesifik untuk sintesis

(44)

fosfolipid, dan jika kebutuhan ini telah terpenuhi maka asam-asam tersebut digunakan untuk sintesis triasilgliserol.27

(45)

15

2.2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar trigliserida

1) Diet tinggi karbohidrat (60% dari intake energi) dapat meningkatkan kadar trigliserida.26

2) Faktor gen, seperti pada hipertrigliseridemia familial dan disbetalipoproteinemia familial.27

3) Konsumsi makanan, seperti karbohidrat, lemak, dan alkohol.28

4) Aktivitas enzim LPL (Lipoprotein Lipase), yang berfungsi untuk menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.27

5) Usia, semakin tua seseorang maka terjadi penurunan berbagai fungsi organ tubuh sehingga keseimbangan kadar trigliserida darah sulit tercapai akibatnya kadar trigliserida cenderung lebih mudah meningkat.26

6) Stres, mengaktifkan sistem saraf simpatis yang menyebabkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin yang akan meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam darah, serta meningkatkan tekanan darah.1

7) Penyakit hati, menimbulkan kelainan pada trigliserida darah karena hati merupakan tempat sintesis trigliserida sehingga penyakit hati dapat menurunkan kadar trigliserida.26

8) Hormon tiroid, menginduksi peningkatan asam lemak bebas dalam darah, namun menurunkan kadar trigliserida darah.1

9) Hormon insulin, menurunkan kadar trigliserida darah, karena insulin akan mencegah hidrolisis trigliserida.1

2.3 Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida

(46)

Lingkar pinggang merupakan salah satu metode antropometri obesitas abdominal atau obesitas sentral sebagai salah satu indikator penting penanda sindrom metabolik.31Berdasarkanthe National Cholesterol Education Program Third Adult Treatment Panel (NCEP-ATP III), Sindrom Metabolik adalah

seseorang dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut: 1). Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan untuk pria > 102 cm); 2). Peningkatan kadar trigliserida darah (= 150 mg/dL, atau = 1,69 mmol/ L); 3). Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03 mmol/ L pada pria dan pada wanita < 50 mg/dL atau <1,29 mmol/ L); 4). Peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik = 130 mmHg, tekanan darah diastolik = 85 mmHg atau sedang memakai obat anti hipertensi); 5). Peningkatan glukosa darah puasa (kadar glukosa puasa = 110 mg/dL, atau = 6,10 mmol/ L atau sedang memakai obat anti diabetes).32

(47)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Trigliserida merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Dalam berbagai proses metabolik tubuh, trigliserida sangat bermanfaat sebagai sumber energi bagi tubuh. Selain itu trigliserida juga dapat digunakan untuk membentuk membran sel.1 Kadar trigliserida yang berlebih dalam darah disebut hipertrigliseridemia.2

Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskular. Berdasarkan data WHO tahun 2015, penyakit kardiovaskular memegang urutan pertama penyebab kematian di dunia. Sebanyak 17,3 miliar orang di dunia meninggal karena penyakit kardiovaskular dan sekitar 75% pasien dengan penyakit kardiovaskular berada di negara berkembang.3 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia antara lain hipertensi dari 7,6% pada tahun 2007 menjadi 9,5% pada tahun 2013 sedangkan stroke dari 8,3 per 1000 (2007) menjadi 12,1 per 1000 (2013).4

Obesitas mempengaruhi kadar trigliserida seseorang.6 Obesitas adalah suatu penyakit atau kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak secara berlebihan di dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan. Berdasarkan data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), 5.9 % remaja

yang memiliki berat badan normal memiliki kadar Trigliserida > 150 mg.dl, sedangkan pada remaja dengan obesitas sebanyak 24 %.5 Dalam data

cross-sectional dari beberapa populasi, 30 sampai 60% dari remaja obesitas mengalami

peningkatan kadar trigliserida. Prevalensi Trigliserida akan meningkat dengan

meningkatnya keparahan Obesitas. 6,7,8

Obesitas dan sindrom metabolik telah meningkat di negara berkembang.9

Penderita obesitas pada remaja Indoneia mengalami peningkatan secara signifikan

dari 1,7 % di tahun 2007 menjadi 7,3% pada tahun 2013. Obesitas sentral di

(48)

tahun 2007 menjadi 26,6% pada tahun 2013. Prevalensi di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 menunjukkan pada penduduk berusia >15 tahun dengan kondisi trigliserida abnormal dengan kategori borderline tinggi 13,0% dan kategori tinggi-sangat tinggi 11,9%.4 Di Sumatera Utara prevalensi kejadian obesitas lebih tinggi yakni mencapai 31,06% di banding prevalensi obesitas nasional 26,23%.10

Berbagai macam metode antropometri dapat digunakan untuk mengetahui terjadinya obesitas, metode-metode tersebut antara lain pengukuran indeks masa tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan serta lingkar leher.11 Pengukuran ini sering dilakukan dikarenakan tidak menggunakan metode invasif dan biaya terjangkau. Anthropometri berguna sebagai prediktor penyakit Kardiovaskular, diabetes, serta abnormalitas lipid. Peningkatan pengukuran anthropometri pada kelompok kasus menunjukan peningkatan pada kadar kolesterol total,triglserida, LDL, dan penurunan HDL.12

Lingkar Pinggang juga merupakan salah satu pengukuran anthropometri. Rasio lingkar pinggang panggul dapat digunakan untuk mengidentifikasi abnormalitas kardiometabolik, salah satu komponennya terkait peningkatan trigliserida13. Lingkar pinggang merupakan salah satu indeks anthropometri yang dapat digunakan untuk mengukur obesitas sentral.14 Dari latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan lingkar pinggang dengan kadar trigliserida mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

1.1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

(49)

3

1.2. Tujuan Penelitian 1.2.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dengan kadar trigliserida pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016

1.2.2.Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui karakteristik lingkar pinggang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

2. Mengetahui kadar trigliserida mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

1.3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.3.1. Bidang Penelitian:

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara lingkar pinggang dengan kadar trigliserida.

1.3.2. Bidang Pendidikan:

Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis dan sistematis serta mampu menyelenggarakan suatu penelitian berdasarkan metode yang baik dan benar.

1.3.3. Bidang Pelayanan Masyarakat:

(50)

ABSTRAK

Pendahuluan : Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, pencegahan dini sangat diperlukan. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara skrining. Metode skrining yang mudah dan murah serta tidak invasif adalah metode antropometri. Pengukuran antropometri tersebut antara lain lingkar pinggang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dengan kadar trigliserida. Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini sebanyak 139 orang (84 orang perempuan dan 55 orang laki laki) mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Pengambilan data karakteristik subjek dilakukan dengan kuisioner, sedangkan lingkar pinggang menggunakan pita pengukur. Selain itu dilakukan pengambilan sampel darah untuk pengukuran kadar trigliserida.

Hasil : Hasil Penelitian menunjukkan bahwa lingkar pinggang memiliki hubungan yang positif dengan kadar trigliserida dengan nilai r = 0.405 dan p = 0.000

Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar pingang dengan kadar trigliserida. Semakin besar lingkar pinggang maka semakin tinggi kadar trigliserida.

Kata Kunci: lingkar pinggang, trigliserida

(51)

iii

ABSTRACT

Background: Hypertriglyceridemia is risk factor of cardiovascular disease.

Therefore, early prevention is needed. The prevention can be done by screening.

Screening method that easy, inexpensive, and non-invasive was anthropometric.

The anthropometric was waist circumference. The purpose of this study is to know

the correlation between waist circumference and triglyceride.

Methods : The design of this study was cross-sectional study. The subjects of this

study were 139 people (84 female and 55 male). They were a medical student in

Faculty of Medicine USU. Characteristic of the subjects were collected by

questionnaire, waist circumference were collected using tape measure. Besides,

blood samples were also taken to measure triglyceride levels.

Result : The result of this study indicates that waist circumference has a positive

correlation with triglyceride levels with r = 0.463 and p = 0.000.

Conclusion: There is a significant correlation among waist circumference and

triglyceride levels. The increase of waist circumference causes the increase of

triglyceride levels.

(52)

SKRIPSI

HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2016

Oleh :

RAMLAN ZUHAIR PULUNGAN 130100004

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(53)

SKRIPSI

HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2016

Oleh :

RAMLAN ZUHAIR PULUNGAN 130100004

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(54)
(55)

ii

ABSTRAK

Pendahuluan : Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, pencegahan dini sangat diperlukan. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara skrining. Metode skrining yang mudah dan murah serta tidak invasif adalah metode antropometri. Pengukuran antropometri tersebut antara lain lingkar pinggang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dengan kadar trigliserida. Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini sebanyak 139 orang (84 orang perempuan dan 55 orang laki laki) mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Pengambilan data karakteristik subjek dilakukan dengan kuisioner, sedangkan lingkar pinggang menggunakan pita pengukur. Selain itu dilakukan pengambilan sampel darah untuk pengukuran kadar trigliserida.

Hasil : Hasil Penelitian menunjukkan bahwa lingkar pinggang memiliki hubungan yang positif dengan kadar trigliserida dengan nilai r = 0.405 dan p = 0.000

Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar pingang dengan kadar trigliserida. Semakin besar lingkar pinggang maka semakin tinggi kadar trigliserida.

Kata Kunci: lingkar pinggang, trigliserida

(56)

ABSTRACT

Background: Hypertriglyceridemia is risk factor of cardiovascular disease.

Therefore, early prevention is needed. The prevention can be done by screening.

Screening method that easy, inexpensive, and non-invasive was anthropometric.

The anthropometric was waist circumference. The purpose of this study is to know

the correlation between waist circumference and triglyceride.

Methods : The design of this study was cross-sectional study. The subjects of this

study were 139 people (84 female and 55 male). They were a medical student in

Faculty of Medicine USU. Characteristic of the subjects were collected by

questionnaire, waist circumference were collected using tape measure. Besides,

blood samples were also taken to measure triglyceride levels.

Result : The result of this study indicates that waist circumference has a positive

correlation with triglyceride levels with r = 0.463 and p = 0.000.

Conclusion: There is a significant correlation among waist circumference and

triglyceride levels. The increase of waist circumference causes the increase of

triglyceride levels.

(57)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan orangtua dan berbagai pihak, mulai dari pemilihan judul hingga terbentuk hasil skripsi yang sudah mumpuni ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. dr. Aldy Syafruddin Rambe, Sp. S(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Mutiara Indah Sari, M. Kes selaku dokter pembimbing I dan ibu . Dewi Indah Sari Siregar, M.Ked(Clin.Path), Sp.PK selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membantu penulis, meluangkan banyak waktu, tenaga, dan ide pikiran, memberikan saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat.

3. Dr.dr. Farhat, M.Ked(ORL-HNS), Sp.THT KL(K), dr. Dewi Masyhitah Darlan, DAP&E, MPH, Sp.ParK dan dr. Zaimah Z. Tala, MS, Sp.GK) selaku dosen penguji yang telah memberikan nasihat dan saran yang sangat membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat.

4. Orangtua Tercinta, Drs. Muhammad Zuhdi Pulungan, SH, M.Pd dan Ibu Suherianingsih, M.Pd, untuk segenap doa dan cinta yang tak pernah padam, semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. 5. Saudara saudari tercinta, Ruslan Zuhair Pulungan, Rafidah Afrah Zuhair

Pulungan, Rabiatul Afifah Zuhair Pulungan, dan Rahmat Zuhair Pulungan untuk untaian dukungan dan doa yang terus mengalir.

(58)

7. Serta pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuannya

secara langsung maupun tidak langsung sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa hasil peneltian berupa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi struktur dan isi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang beguna untuk perbaikan skripsi ini di kemudian hari. Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pngetahuan terutama di bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.

Medan, Januari 2017

(59)

vi

2.1.1. DefenisiLingkar Pinggang... 4

2.1.2.Cara Mengukur Lingkar Pinggang... 4 2.1.3.Ukuran Lingkar Pinggang... .

(60)

2.1.4. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Lingkar Pinggang... 6

2.2. Trigliserida... 9

2.2.1. Defenisi Trigliserida... 9

2.2.2. Fungsi Trigliserida... 9

2.2.3. Struktur Kimia Trigliserida... 10

2.2.4. Metabolime Trigliserida... 10

2.2.5. Biosintesis Trigliserida... 12

2.2.6. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kadar Trigliserida.... 15

2.3. Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida... 15

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Penelitian... 17

3.2. Kerangka Konsep Penelitian... 18

3.3. Hipotesis Penelitian... 18

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian... 19

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 19

4.2.1. Waktu Penelitian... 19

4.2.2. Tempat Penelitian... 19

4.3. Populasidan Sampel Penelitian... 19

4.3.1. Populasi Penelitian... 19

4.3.2. Sampel Penelitian... 19

4.4. Teknik Pengumpulan Data... 21

4.5. Pengolahan dan Analisis Data... 22

4.6. Defenisi Operasional... 22

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian………... 24

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 24

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden…... 24

5.1.3. Hasil Analisis Data………... 27

(61)

viii

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan... 29

6.2. Saran………. 29

DAFTAR PUSTAKA……… 30

(62)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Ukuran Lingkar Pinggang Berdasarkan Etnis... 5 2.2. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan

Lingkar Pinggang Menurut Kriteria Asia... 6

2.3 5.1

Efek Estrogen pada Adiposit... Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ...

7 25 5.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Lingkar

Pinggang dan Kadar Trigliserida pada pria dan wanita…..……….. 25 5.3

5.4

Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida

pada subjek pria ……..………...

Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada subjek wanita ...

26

26

5.5 Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida

(63)

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(64)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup………. 33

2. Hasil Output Data Penelitian……… 39

3. Rincian Biaya Penelitian……….. 41

4. Surat Izin Penelitian………. 42

5. Surat Persetujuan Komisi Etik………. 43

6. 7. Lembar Konsultasi Proposal SKRIPSI.……….. Lembar Konsultasi Hasil SKRIPSI………. 44 45 8. Lembar Penjelasan Kepada Responden………... 46

9. Lembar Persetujuan Peserta Penelitian (Informed Concent) .. 47

(65)

xii

DAFTAR SINGKATAN

DM Diabetes Melitus

GDP Gula Darah Puasa

GDPT Glukosa Darah Puasa Terganggu GDS Gula Darah Sewaktu

GLP-1 Glucagon related peptida-1 GLUT Glucose transporter

HDL High Density Lipoprotein IMT Indeks Massa Tubuh KGD Kadar Gula Darah

LCAT Lechitin Cholesterol Acyltransferase LDL Low Density Lipoprotein

LPL Lipoprotein Lipase

NCEP-ATP National Cholesterol Education Program Third Adult Treatment Panel

NHANES National Health and Nutrition Examination Survey PAF Platelet Activating Factor

RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar

SPSS Statistic Package for Social Science VLDL Very Low Density Protein

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka Teori
Tabel 5.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Lingkar Pinggang,
Tabel 5.4 Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida pada
Tabel 5.5 Hubungan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida
+5

Referensi

Dokumen terkait

Saya telah mendapat penjelasan segala sesuatu mengenai penelitian Gambaran Kadar Gula Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan

Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang terhadap kadar trigliserida (r = 0,442; p =0,000) dan korelasi yang

Pemberian seduhan teh oolong dapat menurunkan kadar trigliserida darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan terdapat korelasi positif antara asupan energi mahasiswa fakultas kedokteran terhadap massa lemak tubuh dan lingkar

Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang terhadap kadar trigliserida (r = 0,442; p =0,000) dan korelasi yang

Distribusi frekuensi status gizi berdasarkan indeks massa tubuh, waist hip ratio dan lingkar pinggang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau angkatan 2012

Hasilpenelitian ini setelah dilakukan pengukuran lingkar pinggang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi didapatkan sebagian besar mahasiswa dengan

Hasilpenelitian ini setelah dilakukan pengukuran lingkar pinggang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi didapatkan sebagian besar mahasiswa dengan