• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LEHER DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 OLEH : ALMIRA DALIMUNTHE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI HUBUNGAN LINGKAR LEHER DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 OLEH : ALMIRA DALIMUNTHE"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN LINGKAR LEHER DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

OLEH :

ALMIRA DALIMUNTHE 130100093

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

“Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan

Sarjana Kedokteran”

OLEH :

ALMIRA DALIMUNTHE 130100093

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Lingkar Leher Dengan Kadar Trigliserida Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2016

Nama : Almira Dalimunthe NIM : 130100093

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. Mutiara Indah Sari M.Kes NIP. 197310152001122002

dr. Henny Maisara S., Sp. Rad NIP. 198105222008122002

Penguji I, Penguji II,

dr. Dewi Indah Sari Siregar, SpPK, MKed (ClinPath)

NIP. 198309212008122003

dr. Nurfida Khairina Arrasyid, M.Kes

NIP. 197008191999032001

Medan, Desember 2016 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) NIP. 196605241992031002

(4)

ABSTRAK

Pendahuluan: Pengukuran lingkar leher sangatlah berguna untuk mengidentifikasi indeks obesitas tubuh bagian atas dimana obesitas merupakan penyebab primer terjadinya kadar trigliserida yang berlebih dalam darah atau hipertrigliseridemia dimana dijumpai kadar trigliserida >150 mg/dL. Trigliserida merupakan jenis lemak yang ada di dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol.

Tujuan Penelitian: Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar leher dengan kadar trigliserida pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2016.

Metode: Penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling dengan mengukur lingkar leher responden dengan pita meteran dan mengukur kadar trigliserida dengan alat Cobas 600 seri 501. Populasi pada penelitian ini adalah 139 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dari angkatan 2013, 2014, 2015 dan 2016.

Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik jenis kelamin responden dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 84 orang (60.4%). Rata-rata lingkar leher dan trigliserida pria lebih besar dari perempuan (lingkar leher=38.818 cm; trigliserida=100.436 mg/dl) dan dari hasil penelitian dengan korelasi Pearson terdapat nilai korelasi 0.386 dengan nilai kemaknaan 0.000.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara lingkar leher dengan kadar trigliserida karena p < 0.05.

Kata kunci : Lingkar Leher, Trigliserida, Obesitas, Hipertrigliseridemia

(5)

ABSTRACT

Introduction: Neck circumference measurement is useful to identify the index of the upper body obesity where obesity is a primary cause of the excessive levels of triglycerides in the blood or hypertriglyceridemia which found high levels of triglycerides> 150 mg / dL. Triglycerides are a type of fat in the blood and the result of the body on the description of foods containing fat and cholesterol.

Aim:Analytical research with cross sectional design was aimed to determine the relationship of neck circumference with triglyceride levels in the students of the Faculty of Medicine, University of North Sumatra, 2016.

Methods: This study using consecutive sampling technique and to measure neck circumference of respondents with a tape measure and measure your triglyceride levels with the tools Cobas 600 series 501. The population in this study were 139 students of the Faculty of Medicine, University of North Sumatra from the force in 2013, 2014, 2015 and 2016.

Results: The result showed that the characteristics of the respondents by gender to the most is female as many as 84 people (60.4%).Average neck circumference and triglycerides men greater than women (neck circumference = 38 818 cm;

triglycerides = 100 436 mg/dl) and the results of research by Pearson correlation there is a correlation value 0.386 with a significance value of 0.000.

Conclusion: Based on the results of the study concluded that there is significant correlation between the circumference of the neck with triglyceride levels as p

<0.05.

Key Word: Neck circumference, Triglyceride, Obesity, Hypertrigliceridemia

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga skripsi yang berjudul “ Hubungan Lingkar Leher Dengan Kadar Trigliserida Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2016 “ ini dapat diselesaikan. Adapun skripsi ini disusun sebagai tugas akhir serta sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Perencanaan dan penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat dukungan berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes selaku Dosen Pembimbing 1 dan dr. Henny Maisara S, Sp. Rad selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah memberikan bantuan, berbagai ide dan tinjauan sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

3. dr. Dewi Indah Sari Siregar, SpPK, M.Ked(ClinPath) dan dr. Fitria Aldy, M.Ked(Oph), Sp.M selaku Dosen Penguji 1 dan. dr. Nurfida Khairina Arrasyid, M.Kes selaku Dosen Penguji 2, yang telah memberikan berbagai saran dan kritik sehingga skripsi ini bisa menjadi lebih baik.

4. dr. Dina Arwina Dalimunthe, Sp.KK, M.Ked(KK) selaku dosen Pembimbing Akademik, yang telah membimbing penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Patologi Klinik Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, juga para Responden yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

6. Ayah tercinta H. Ir. Ahmad Rifai Dalimunthe, MM dan Ibu tercinta Hj. Ir.

Purnama Dewi Daulay, MM yang telah mendidik dan membesarkan penulis serta memberikan dorongan moril, spiritual dan materil kepada penulis.

(7)

7. Kakak-kakak tercinta Nurul Ika Putri Dalimunthe, Siti Aisyah Dalimunthe dan Abang tercinta Faisal Ramli Dalimunthe, atas dukungan dan semangat yang telah diberikan.

8. Rekan-rekan seperjuangan dan sahabat di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang setia menolong dan senantiasa bertukar pendapat : Kania Dareen Ulaya, Lily, dan Vina Andita Harahap.

9. Teman-teman kelompok skripsi : Muhammad Habibi, Ayi Asti Wardanah, Zuhdina Kamaliah, Utama Surbakti dan Ramlan Z Pulungan.

10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua, memberi informasi dan manfaat dalam pengembangan ilmu kedokteran.

Medan, 4 Januari 2017 Penulis

Almira Dalimunthe

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan .………..……….... i

Abstrak .………...………….... ii

Abstract .………...………….... iii

Kata Pengantar.………... iv

Daftar Isi ………... vi

Daftar Tabel... viii

Daftar Gambar... ix

Daftar Lampiran.………... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum... 3

1.3.2 Tujuan Khusus... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 4

2.1. Lingkar Leher... 4

2.1.1 Defenisi Lingkar Leher ... ... 4

2.1.2 Pengukuran Lingkar Leher ... 4

2.1.3 Lingkar Leher Mempengaruhi Obesitas... 5

2.2. Trigliserida ... 5

2.2.1 Defenisi dan Klasifikasi... ... 5

2.2.2 Struktur Trigliserida ... 6

2.2.3 Fungsi Trigliserida ... 7

2.2.4 Metabolisme Trigliserida ... 7

2.2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kadar Trigliserida ... 8

2.3. Hubungan Lingkar Leher dengan Trigliserida ... 9

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN………... 11

3.1. Kerangka Teori Penelitian... 11

3.2. Kerangka Konsep Penelitian ... 11

3.3. Hipotesis Penelitian... 12

(9)

BAB 4 METODE PENELITIAN……….. 13

4.1. Jenis Penelitian... 13

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 13

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 13

4.3.1 Populasi Penelitian... 13

4.3.2 Sampel Penelitian... 13

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 13

4.4. Etika Penelitian ... 15

4.5. Tehnik Pengumpulan Data ... 15

4.6. Defenisi Operasional ... 17

4.6.1 Lingkar Leher ... 17

4.6.2 Kadar Trigliserida ... 17

4.7. Pengolahan Data dan Analisa Data ... 18

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.………... 19

5.1. Hasil Penelitian ... 19

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 19

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden... 19

5.1.3 Hasil Analisis Data... 20

5.2. Pembahasan... 21

5.2.1 Lingkar Leher ... 22

5.2.2 Kadar Trigliserida ... 22

5.2.3 Hubungan Lingkar dengan Kadar Trigliserida ... 23

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……….. 25

6.1. Kesimpulan ... 25

6.2. Saran ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 27 LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Klasifikasi Trigliserida Menurut ATP III ... 6

2. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 19

3. Lingkar Leher dan Trigliserida Pada Laki-Laki... 19

4. Lingkar Leher dan Trigliserida Pada Perempuan ... 20

5. Hubungan Lingkar Leher dengan Kadar Trigliserida ... 20

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pengukuran Lingkar Leher ... 4

2. Pembentukan Trigliserida ... 6

3. Struktur Kimia Trigliserida ... 6

4.Jalur Eksogen dan Endogen ... 8

(12)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) Lampiran 4 Data Responden

Lampiran 5 Data Induk Responden

Lampiran 6 Hasil Pengolahan Data / Hasil Output SPSS Lampiran 7 Surat Ethical Clearence

Lampiran 8 Surat Izin Pelaksanaan Penelitian

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ada di dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Trigliserida mempunyai fungsi hampir sama dengan karbohidrat yaitu untuk menyediakan energi dan berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Selain itu trigliserida juga berguna untuk membentuk membran sel dan untuk melakukan fungsi sel lainnya.1

Kadar trigliserida yang berlebihan dalam darah disebut hipertrigliseridemia, dimana dijumpai kadar trigliserida >150 mg/dL.2 Hal ini dapat disebabkan karena tingginya kadar asam lemak bebas di sirkulasi yang dilepaskan oleh jaringan adiposa.3 Penyebab primer hipertrigliseridemia adalah hasil dari berbagai cacat genetik yang menyebabkan metabolisme trigliserida tidak teratur dan penyebab sekunder diperoleh akibat suatu penyebab seperti diet tinggi lemak, obesitas, diabetes, hipotiroidisme, dan obat-obatan tertentu.4

Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskuler. National Cholesterol Education Program Expert Panel on Detection Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults, Adult Treatment Panel III (NCEP-ATP III) tahun 2002 menyatakan Sindroma Metabolik merupakan sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non-lipid, penyebab utamanya adalah obesitas, hipertensi, peningkatan kadar glukosa darah, kadar trigliserida meningkat.5

Keadaan hipertrigliseridemia ini dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Oleh karena itu, pencegahan dini sangat diperlukan. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara skrining. Salah satu metode skrining yang mudah dan murah serta tidak invasif adalah metode antropometri, yaitu salah satunya pengukuran lingkar leher.6 Lingkar leher sebagai salah satu indeks obesitas tubuh bagian atas juga berguna untuk mengidentifikasi pasien

(14)

yang berkelebihan berat badan atau obesitas.7 Obesitas merupakan keadaan ditemukannya kelebihan lemak dalam tubuh, terbagi menjadi obesitas umum dan obesitas sentral. Penimbunan lemak dalam perut yang dikenal dengan obesitas sentral atau obesitas viseral. Lingkar leher >37,5 cm pada pria dan >33,5 cm pada wanita merupakan nilai ambang untuk menentukan subyek dengan obesitas sentral.8

Obesitas merupakan faktor resiko terjadi-nya berbagai macam penyakit di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 lebih dari 1,9 miliar orang dewasa kelebihan berat badan dan dari jumlah tersebut lebih dari 600 juta mengalami obesitas. Secara keseluruhan, sekitar 13 % dari populasi dunia dewasa ( 11 % laki- laki dan 15 % perempuan ) yang mengalami obesitas pada tahun 2014. Prevalensi di seluruh dunia obesitas lebih dari dua kali lipat antara tahun 1980 dan 2014. Di Asia Tenggara, angka obesitas mencapai 5%. (WHO, 2014).9Di Indonesia, angka obesitas terus meningkat. Berdasarkan Riskesdas (2013), pada laki-laki dewasa terjadi peningkatan dari 13,9% pada tahun 2007 menjadi 19,7 % pada tahun 2013.

Sedangkan pada wanita dewasa terjadi kenaikan yang sangat ekstrim mencapai 18,1 %. Dari 14,8% pada tahun 2007 menjadi 32,9 % pada tahun 2013.10

Penelitian di Semarang oleh Rahma Teta A, Indonesia mengenai hubungan lingkar leher dengan kadar trigliserida sudah pernah dilakukan. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa ada hubungan antara keduanya.11 Namun, di Indonesia penelitian mengenai hubungan lingkar leher dengan kadar trigliserida masih jarang dilakukan, sehingga berdasarkan latar belakang ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antar lingkar leher dengan kadar trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan antara lingkar leher dengan kadar trigliserida pada mahasiswa FK USU 2016.

(15)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan lingkar leher dengan kadar trigliserida pada mahasiswa FK USU 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk : a. Mengukur tinggi badan dan berat badan mahasiswa FK USU.

b. Mengetahui kadar trigliserida mahasiswa FK USU.

c. Mengukur lingkar leher pada mahasiswa FK USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai :

a. Dalam bidang penelitian, diharapkan dapat memperkenalkan pengukuran lingkar leher sebagai skreening yang mudah dan murah untuk mengidentifikasi individu dengan obesitas dan kelebihan berat badan serta memberikan tambahan data mengenai kadar trigliserida pada obesitas.

b. Dalam bidang pendidikan, diharapkan dapat membantu memberikan tambahan pengetahuan tentang kadar trigliserida dan dapat dijadikan sebagai bahan kepustakaan di perpustakan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU).

c. Dalam bidang pelayanan masyarakat, diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang benar bagi masyarakat tentang kadar trigliserida dan lingkar pinggang dan dapat menjadi data sekunder untuk penelitian selanjutnya.

(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lingkar Leher

2.1.1 Definisi Lingkar Leher

Lingkar leher merupakan pengukuran sederhana dengan keandalan informasi yang baik. Pengukuran lingkar leher merupakan indikator lemak tubuh bagian atas yang lebih baik daripada penanda indeks massa tubuh (IMT). Lingkar leher tersebut berkorelasi dengan lingkar badan, rasio pinggang dan panggul, indeks massa tubuh, total kolesterol, trigliserida, LDL-kolesterol asam urat dan kadar glukosa pada pria dan wanita.7

2.1.2 Pengukuran Lingkar Leher

Pengukuran lingkar leher digunakan dengan pita metline. Posisi pasien berdiri tegak, tenang, dan menghadap lurus ke depan. Pengukuran lingkar leher pada subjek perempuan terletak di bagian tengah leher di antara spina servikalis media (mid cervicalis spine) sampai bagian tengah leher depan (mid anterior neck). Sedangkan pada laki-laki pengukuran lingkar leher tepat di bawah laryngeal prominience (Apple’s Adam) atau tulang rawan tiroid. Pengukuran dilakukan tanpa menekan kulit.12

Gambar 1. Pengukuran lingkar leher

Lingkar leher =35,5 cm untuk laki-laki dan 32 cm untuk wanita merupakan cutt of point yang paling tepat untuk mengidentifikasi individu dengan status berat badan yang overweight, sedangkan lingkar leher =37,5 cm untuk laki-

(17)

laki dan =35,5 cm untuk wanita adalah cut of point paling tepat untuk mengidentifikasi individu dengan obesitas. Berdasarkan validasi yang dilakukan pada kelompok yang berbeda, sebagai salah satu metode skreening obesitas lingkar leher memiliki sensitivitas 98%, spesifitas 89%, akurasi 94% untuk laki- laki dan 99% untuk perempuan.8

2.1.3 Lingkar Leher Mempengaruhi Obesitas

Pada dasarnya obesitas berbeda dengan kelebihan berat badan atau overweight. Kegemukan dapat juga diartikan penimbunan lemak tubuh yang berlebihan sehingga berat badan remaja jauh diatas normal mencapai 20 % dari berat badan ideal, sedangkan kelebihan berat badan (overweight) adalah suatu keadaan terjadinya penimbunan lemak secara berlebih, hingga berat badannya mencapai 10%-20% dari berat badan ideal. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan total lemak tubuh >25% pada pria dan

>33% pada wanita.13 Obesitas tubuh bagian atas merupakan penimbunan lemak tubuh di truncal. Tipe obesitas ini berhubungan lebih kuat dengan diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler daripada obesitas tubuh bagian bawah.

Terdapat beberapa kompartemen jaringan lemak pada truncal, salah satunya adalah leher. Hal ini mempengaruhi ukuran lingkar leher yaitu lemak subkutaneus yang berada di belakang kulit bagian leher.14,15

2.2 Trigliserida

2.2.1 Defenisi dan Klasifikasi

Trigliserida merupakan lemak netral yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang melekat pada gliserol.

Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Ketika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah.

Oleh sel-sel yang membutuhkan, komponen-komponen tersebut kemudian dibakar

(18)

dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2) dan air (H2O).16 Berikut adalah tabel yang memuat klasifikasi kadar trigliserida.

Tabel 1. Klasifikasi Trigliserida menurut ATP III

Total Trigliserida (mg/dL) Kategori

< 150 Normal

150-199 Batas Tinggi

200-499 Tinggi

> 500 Sangat Tinggi

2.2.2 Struktur Trigliserida

Trigliserida merupakan gliserol yang berikatan dengan 3 asam lemak.

Ketiga asam lemak yang berikatan dengan gliserol dapat sama maupun berbeda (Gambar 1). Rumus kimia trigliserida adalah RCOO-CH2CH(OOC-R’)CH2- OOCR’’ dimana R,R’,R” adalah rantai alkil.

Gambar 2. Pembentukan Trigliserida.17

Gambar 3. Struktur Kimia Trigliserida.18

Pada tubuh manusia, lemak yang paling sering terdapat dalam trigliserida adalah (1) asam stearat, yang mempunyai rantai karbon-18 yang sangat jenuh dengan

(19)

atom hidrogen, (2) asam oleat, yang juga mempunyai rantai karbon-18 tetapi mempunyai satu ikatan ganda dibagian tengah rantai, dan (3) asam palmitat, yang mempunyai 16 atom karbon dan sangat jenuh.1

2.2.3 Fungsi Trigliserida

Trigliserida banyak didapatkan dalam sel-sel lemak, merupakan 99% dari volume sel. Di samping digunakan sebagai sumber energi, trigliserida dapat dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid, dan bentuk lipid lain kalau dibutuhkan.

Sebagai jaringan lemak, trigliserida juga mempunyai fungsi fisik yaitu sebagai bantalan tulang dan organ vital, melindungi organ-organ tadi dari guncangan atau kerusakan.19

2.2.4 Metabolisme Trigliserida 1) Jalur eksogen

Makanan berlemak yang dikonsumsi orang terdiri atas trigliserida dan kolesterol. Trigliserida dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas.

Di dalam usus halus, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida.20 Trigliserida yang berasal dari makanan dalam usus dikemas sebagai kilomikron.

Kilomikron ini akan diangkut dalam darah melalui duktus torasikus. Dalam jaringan lemak, trigliserida dan kilomikron mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel. Akibat hidrolisis ini maka akan terbentuk asam lemak dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas akan menembus endotel dan masuk ke dalam jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali atau dioksidasi.21 Trigliserida disimpan kembali di jaringan lemak adiposa, tetapi bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigliserida hati.

Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar trigliserida akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati.20

(20)

2) Jalur endogen

Trigliserida yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL) kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil yaitu Intermediate Density Lipoprotein (IDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL). LDL merupakan lipoprotein yang mengandung kolesterol paling banyak (60-70%).20,21

Gambar 4. Jalur Eksogen dan Endogen

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Trigliserida

1) Diet tinggi karbohidat (60% dari intake energi) dapat meningkatkatkan kadar trigliserida(U.S. Departement of Health and Human Services, 2001).

2) Faktor genetik, misalnya pada hipertrigliseridemia familial dan disbetalipoproteinemia familial.

3) Usia, semakin tua seseorang maka terjadi penurunan berbagai fungsi organ tubuh sehingga keseimbangan kadar trigliserida darah sulit tercapai akibatnya kadar trigliserida cenderung lebih mudah meningkat.

(21)

4) Stres mengaktifkan sistem saraf simpatis yang menyebabkan pelepasan epinefrin dan norepinefrin yang akan meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam darah, serta meningkatkan tekanan darah.1

5) Penyakit hati, menimbulkan kelainan pada trigliserida darah karena hati merupakan tempat sintesis trigliserida sehingga penyakit hati dapat menurunkan kadar trigliserida.20

6) Hormon tiroid menginduksi peningkatan asam lemak bebas dalam darah, namun menurunkan kadar trigliserida darah.1

7) Hormon insulin menurunkan kadar trigliserida darah, karena insulin akan mencegah hidrolisis trigliserida.1

8) Hormon estrogen, menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.22

9) Vitamin niasin dosis tinggi, menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.22

2.3 Hubungan Lingkar Leher dengan Trigliserida

Berdasarkan penelitian di Semarang, terdapat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara lingkar leher dengan kadar trigliserida (r=0,540 , p< 0,05) yang memiliki nilai korelasi yang bermakna.11 Lingkar leher merupakan salah satu indeks distribusi lemak tubuh bagian atas atau upper body obesity. Kelebihan dari indeks lingkar leher terbukti memiliki kesalahan yang kecil dibandingkan indeks parameter lainnya serta dapat digunakan sebagai skrining obesitas yang mudah dan murah.23,24Lingkar leher juga dapat digunakan sebagai prediktor adanya risiko sindroma metabolik dan penyakit kardiovaskuler.

Mekanisme antara lingkar leher dengan risiko penyakit kardiovaskuler masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun, aktivitas lipolisis lemak tubuh bagian atas mungkin menjadi salah satu mekanisme yang menjelaskan hubungan antara lingkar leher dengan risiko penyakit kardiovaskuler. Bagian leher yang merupakan lemak subkutan tubuh bagian atas berperan dalam melepaskan asam lemak bebas. Apabila terjadi peningkatan asam lemak bebas yang berlebih, maka dapat memicu meningkatnya kadar trigliserida dalam darah. Peningkatan kadar

(22)

trigliserida inilah yang menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskuler. Selain itu, hipertrigliseridemia juga menyebabkan trombosis arteri koroner yang dapat mengarah pada penyakit jantung koroner.25

(23)

BAB 3

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Teori Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Teori Penelitian

3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Kadar Trigliserida Ukuran Lingkar

Leher

Faktor Risiko

Peningkatan asam lemak bebas berlebih Jenis Kelamin

Umur Faktor Lingkungan Faktor Genetik

Metabolisme Basal Aktivitas Fisik

Pola Makan

jenis

Kadar Trigliserida

Tinggi

Obesitas

Aktivitas lipolisis lemak

Lingkar Leher Tinggi Penimbunan lemak

subkutan tubuh bagian atas

(24)

3.3 Hipotesis Penelitian

Dari landasan teori yang dikemukakan sebelumnya, maka terdapat adanya hubungan antara perubahan pengukuran lingkar leher dan kadar trigliserida pada mahasiswa FK USU yang obesitas.

(25)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional, artinya peneliti melakukan proses pengambilan data dalam satu kali pengamatan.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli - November 2016. Untuk pengambilan data responden akan dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) dan pengambilan data untuk pengukuran trigliserida akan dilakukan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU).

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FK USU yang sedang menjalani pendidikan strata satu FK USU pada saat dilakukannya penelitian.

4.3.2 Sampel Penelitian

Dari populasi terjangkau ini dipilih sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling dimana semua subjek yang akan diteliti dan memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi yang akan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah : a. Kriteria Inklusi :

 Mahasiswa Strata Satu FK USU.

(26)

 Bersedia untuk diteliti dan menandatangani informed consent.

Tidak sedang mengalami penyakit gondok (goiter disease), tumor tiroid,hipertiroid, pembesaran kelenjar getah bening.

 Tidak sedang mengalami penyakit hati.

 Tidak sedang menggunakan pemakaian insulin.

 Tidak terdapat kelainan pada leher yang dapat mengganggu pengukuran lingkar leher.

b. Kriteria Eksklusi :

 Responden yang mengundurkan diri untuk berpartisipasi.

Penghitungan besar sampel minimum yang dibutuhkan bagi ketepatan dan validitas hasil penelitian dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini:

=

( )

,

+

Keterangan :

n = Besar Sampel Z = Derivat baku alfa Zβ = Derivat baku beta

r = Perkiraan korelasi minimal yang dianggap bermakna

Berdasarkan rumus diatas, maka besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, hipotesis dua arah, sehingga Z = 1,96 Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, maka Zβ = 0,84. Korelasi minimal yang dianggap bermakna (r) berdasarkan penelitian sebelumnya sebesar 0,540.

Dengan demikian:

(27)

= ( + ) 0,5 ln 1 +1 −

+ 3

= (1,96 + 0,84) 0,5 ln 1 + 0,5401 − 0,540

+ 3

= 24,48

= 24

Dari hasil perhitungan perkiraan besar sampel di atas maka diperoleh jumlah minimum sampel diperlukan pada penelitian ini adalah sebanyak 24 orang.

Pada penelitian ini saya mengambil sampel sebanyak 139 orang.

4.4 Etika Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti meminta keterangan kelayakan etik (ethical clearance) dari Komisi Etik Penelitian di FK USU. Semua objek yang memenuhi kriteria inklusi diberi penjelasan secara lisan dan harus menandatangani lembar persetujuan (informed consent) untuk ikut dalam penelitian secara sukarela dan bila karena suatu alasan, subjek berhak untuk mengundurkan diri dari penelitian ini.

4.5 Teknik Pengumpulan Data

Lingkar leher diukur menggunakan pita metline dengan posisi berdiri tegak, tenang, dan menghadap lurus ke depan, pengukuran lingkar leher pada subjek perempuan terletak di bagian tengah leher di antara spina servikalis media (mid cervicalis spine) sampai bagian tengah leher depan (mid anterior neck).

Sedangkan pada laki-laki pengukuran lingkar leher tepat di bawah laryngeal prominience (Apple’s Adam) atau tulang rawan tiroid. Hasil pengukuran lingkar leher dengan satuan sentimeter (cm) dan skala rasio. Kategori lingkar leher untuk laki-laki adalah >37,5 cm dan perempuan >33,5 cm bagi individu yang obesitas.

Untuk melihat subjek obesitas menggunakan berat badan dan tinggi badan,

(28)

dengan cara menggunakan timbangan berat badan dan meteran. Kemudian hasil pengukuran dihitung dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan pangkat dua (m). Batas obesitas adalah BMI ≥25.

Sedangkan pengukuran kadar trigliserida darah subjek penelitian dilakukan dengan cara mengambil darah melalui pembuluh darah vena setelah sebelumnya subjek melakukan puasa minimal 8-12 jam. Pengambilan dilakukan di (RS USU) dan diambil oleh laboran dari Patologi Klinik. Batas normal kadar trigliserida berdasarkan The National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP, ATP III) yaitu <150 mg/dl.5

Berikutprosedur pengambilan darah :

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : syring, kapas alkohol 70%, tali pembendung (turniket), plester, dan tabung EDTA (tutup ungu) dan serum (tutup merah).

2. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data pasien.

3. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.

4. Minta pasien mengepalkan tangan.

5. Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.

6. Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.

7. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70%

dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.

8. Tusuk bagian vena menggunakan spuit dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash). Usahakan sekali tusuk kena.

9. Setelah volume darah cukup sebanyak 6-8 ml, lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya.

(29)

10. Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum.

Tekan kapas selama 30 detik lalu plester selama kira-kira 15 menit.

Jangan menarik jarum sebelum turniket dibuka.

4.6 Defenisi Operasional 4.6.1 Lingkar Leher

a. Definisi : ukurang keliling lingkar leher pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) yang sedang menjalani menjalani pendidikan strata satu.

b. Cara ukur : Lingkar leher diukur menggunakan pita metline dengan posisi berdiri tegak, dan menghadap lurus ke depan. Pengukuran lingkar leher pada subjek perempuan terletak di bagian tengah leher di antara spina servikalis media (mid cervicalis spine) sampai bagian tengah leher depan (mid anterior neck). Sedangkan pada laki-laki pengukuran lingkar leher tepat di bawah laryngeal prominience atau tulang rawan tiroid. Hasil pengukuran lingkar leher dengan satuan sentimeter (cm).

c. Alat ukur : pita metline / meteran d. Hasil Ukur :

1. Pria : >37,5 cm 2. Wanita : >33,5 cm e. Skala Pengukuran : rasio

4.6.2 Kadar Trigliserida

a. Definisi : kadar trigliserida merupakan jenis lemak yang ada di dalam darah yang diukur pada mahasiswa FK USU yang sedang menjalani pendidikan strata satu.

b. Cara ukur : Pengambilan darah responden

Pengambilan darah ini dilakukan dengan mengambil darah responden.

c. Alat ukur : Cobas 600 seri 501 d. Hasil Ukur :

(30)

1. Normal : <150mg/dL 2. Abnormal : ≥150 mg/dL e. Skala Pengukuran : rasio

4.7 Pengolahan Data dan Analisa Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh dara ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakaan cara-cara tertentu. Data karakteristik yang telah terkumpul diolah dan dianalisa dengan bantuan komputer melalui program SPSS. Adapun rencana pengelolaan data terdiri dari :

a. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data.

Apabila data belum lengkap atau terdapat kesalahan, maka data akan dilengkapi kembali.

b. Coding

Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan program komputer.

c. Entry

Data yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam program komputer. Program komputer yang rencananya akan dipakai adalah Statistic Package for Social Sciences (SPSS).

d. Cleaning data

Data-data yang telah dientri diperiksa kembali untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.

e. Saving

Data-data yang telah melewati tahapan yang di atas akan disimpan untuk keperluan analisa data selanjutnya.

(31)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU). Universitas Sumatera Utara adalah Universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia dan merupakan Universitas yang pertama di Pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. Gedung Fakultas Kedokteran USU terdapat di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Jl. Dr.

Mansur No.5 Medan, Sumatera Utara.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian terhadap 139 responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik N (%)

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

55 84

39.6%

60.4%

Total 139 100%

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin terbesar adalah kelompok perempuan sebanyak 84 orang dengan persentase 60.4%.

5.1.3 Hasil Analisis Data

Tabel 5.2 Lingkar Leher dan Trigliserida Pada Laki-Laki

Mean Min Max Standard

Deviasi

Lingkar Leher 38.818 30 47 3.545

Trigliserida 100.436 32 454 78.987

(32)

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa nilai Mean dari keseluruhan lingkar leher pada subjek penelitan laki-laki adalah 38.818, kemudian nilai Min adalah 30, nilai Max adalah 47, dan nilai Standard Deviasi adalah 3.545.

Sedangkan pada Trigliserida dapat dilihat bahwa nilai Mean dari keseluruhan nilai trigliserida pada subjek penelitan laki-laki adalah 100.436 , kemudian nilai Min adalah 32, nilai Max adalah 454, dan nilai Standard Deviasi adalah 78.987.

Tabel 5.3 Lingkar Leher dan Trigliserida Pada Perempuan

Mean Min Max Standard

Deviasi

Lingkar Leher 32.562 21.5 40 2.818

Trigliserida 69.512 35 239 28.978

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa nilai Mean dari keseluruhan lingkar leher pada subjek penelitan perempuan adalah 32.562, kemudian nilai Min adalah 21.5, nilai Max adalah 40, dan nilai Standard Deviasi adalah 2.818.

Sedangkan pada Trigliserida dapat dilihat bahwa nilai Mean dari keseluruhan nilai trigliserida pada subjek penelitan perempuan adalah 69.512 , kemudian nilai Min adalah 35, nilai Max adalah 239, dan nilai Standard Deviasi adalah 28.978.

Tabel 5.4 Hubungan Lingkar Leher dengan Kadar Trigliserida Lingkar Leher

R P

Kadar Trigliserida 0.386 0.000

Berdasarkan tabel 5.4, hubungan Lingkar Leher dengan Kadar Trigliserida memiliki nilai korelasi 0.386 dengan nilai kemaknaan 0.000. Ini membuktikan bahwa secara statistika ada korelasi yang bermakna antara lingkar leher dengan kadar trigliserida karena p < 0.05. Nilai korelasi yang positif antara dua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang searah. Hal ini menunjukan bahwa lingkar leher yang semakin besar, maka kadar trigliserida juga semakin tinggi.

(33)

Hubungan antara dua hal juga dapat dilihat dalam diagram tebar (scatter plot) gambar 5. Dalam diagram tersebut, dilukiskan titik-titik yang mewakili setiap data responden serta garis regresi linier diantara titik-titik itu.

Gambar 5. Scatter Plot Hubungan Lingkar Leher dengan Trigliserida 5.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian diperoleh data yang didapat dengan melakukan penelitian kepada 139 orang responden. Dari hasil penelitian dari karakteristik jenis kelamin responden didapati jumlah responden dengan jenis kelamin yang terbanyak adalah jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 84 orang (60.4%).

Sedangkan jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 55 orang (39.6%). Hal ini memperlihatkan bahwa jenis kelamin yang dominan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah jenis kelamin perempuan.

5.2.1 Lingkar Leher

Rata-rata dari hasil pengukuran lingkar leher menunjukkan bahwa lingkar leher laki-laki lebih besar dari perempuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata lingkar leher pada laki-

(34)

laki lebih besar dari perempuan dan cut off point laki-laki yang lebih besar dari perempuan.

Dari hasil penelitian di Pakistan oleh Mozaffer Rahim Hingorjo; dkk, kriteria ukuran lingkar leher untuk kelompok laki-laki yang berisiko memiliki kadar trigliserida tinggi akan semakin terlihat pada subjek dengan lingkar leher

>37,5 cm dan >33,5 cm pada perempuan.26Hal ini sama dengan penelitian lingkar leher di China oleh Jing-ya Zhou; dkk yang memiliki cut off point ≥37 cm untuk laki-laki dan ≥33 cm untuk perempuan dan juga penelitian oleh Yang; dkk yang memiliki cut off point > 39 cm untuk laki-laki dan > 35 cm untuk perempuan.

Beberapa penelitian ini menjelaskan bahwa individu yang memiliki lingkar leher melebihi cut off point tersebut berisiko mengalami peningkatan kadar trigliserida yang dapat mengarah pada sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskuler.27,28

5.2.2 Kadar Trigliserida

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek laki-laki memiliki rata-rata kadar trigliserida yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perempuan. Hasil ini sama didapat oleh Muherdiyantiningsih; dkk melakukan penelitian di Bogor pada orang dewasa, yaitu terdapat hasil peningkatan kadar trigliserida dan antara laki- laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p=0,006. Laki-laki menunjukkan kadar trigliserida lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.29

Hasil yang juga hampir sama dengan penelitian di Semarang oleh M Mexitalia; dkk yaitu terdapat peningkatan kadar trigliserida sebesar 10,8% pada subjek dengan berat badan normal dan 45,6% pada subjek obesitas.6 dan juga dengan penelitian di Palembang oleh Darmawan; dkk pada kelompok usia 55 tahun yaitu terdapat kadar trigliserida laki-laki 194,2 mg/dl dan perempuan 180,6 mg/dl.30

5.2.3 Hubungan Lingkar Leher dengan Kadar Trigliserida

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar lingkar leher akan di ikuti dengan semakin tinggi pula kadar trigliserida dari seseorang tersebut.

(35)

Nilai korelasi r = 0.386 dengan memiliki nilai signifikansi sebesar p = 0.000 yang berarti dibawah 0.05 menunjukkan bahwa hubungan kedua dari variabel signifikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian di Belgaum. Penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan antara lingkar leher dengan kadar trigliserida (r=0,308 , p< 0,005).31 Di Indonesia penelitian serupa juga pernah dilakukan di Semarang oleh Rahma Teta A dengan subjek orang dewasa. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara statistika adanya hubungan yang bermakna antara lingkar leher dengan kadar trigliserida dengan nilai korelasi r = 0,540 dan nilai kemaknaan 0,000.11

Lingkar leher merupakan salah satu indeks distribusi lemak tubuh bagian atas atau upper body obesity. Kelebihan dari indeks lingkar leher terbukti memiliki kesalahan yang kecil dibandingkan indeks parameter lainnya serta dapat digunakan sebagai skrining obesitas yang mudah,murah dan menghemat waktu.

Lingkar leher juga dapat digunakan sebagai prediktor untuk penyakit kardio- metabolik sindrom.7,32 Mekanisme lingkar leher dengan penyakit kardio- metabolik sindrom terjadi akibat aktivitas lipolisis lemak tubuh bagian atas.

Bagian leher yang merupakan lemak subkutan tubuh bagian atas berperan dalam melepaskan asam lemak bebas.Peningkatan asupan lemak bebas dan lemak jenuh akan meningkatkan kadar trigliserida, hal ini karena hampir seluruh lemak yang terdapat dalam makanan (± 90%) terdapat dalam bentuk trigliserida. Trigliserida ini mengalami hidrolisis menjadi digliserida, monogliserida dan asam lemak bebas, selanjutnya asam lemak bebas ini akan mengalami esterifikasi dengan triosefosfat untuk membentuk trigliserida dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan asupan lemak akan menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan memicu terjadinya faktor risiko penyakit kardio-metabolik sindrom.33

(36)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan uraian dari pembahasan mengenai Hubungan Lingkar Leher dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2016, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas jenis kelamin subjek penelitian adalah kelompok perempuan yaitu sebanyak 84 orang (60.4%).

2. Nilai p < 0.05, r = 0.386. Maka, terdapat hubungan antara lingkar leher dengan kadar trigliserida dan hubungannya adalah rendah.

3. Rata-rata lingkar leher subjek penelitian laki-laki adalah 38.818 cm dan perempuan adalah 32.562 cm dengan lingkar leher yang terendah adalah 21.5 cm dan yang terbesar adalah 47 cm.

4. Rata-rata kadar trigliserida subjek penelitian laki-laki adalah 100.436 mg/dL dan perempuan adalah 69.512 mg/dL dengan kadar trigliserida yang terendah adalah 32 mg/dL dan yang tertinggi adalah 454 mg/dL.

5. Lingkar leher dapat digunakan sebagai screening obesitas dan metabolik sindrom bagi tenaga kesehatan.

6.2 Saran

1. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan memperhatikan indikator lain yang dapat disertakan sebagai variabel, misalnya lingkar pinggang, lingkar panggul, dan juga faktor-faktor lain, serta untuk mengurangi variasi hasil trigliserida perlu dilakukan pengukuran trigliserida pada rentang beberapa hari pada saat yang sama agar nilai trigliserida yang diperoleh lebih valid.

2. Perlu dilakukan penelitian mengenai lingkar leher pada berbagai macam ras yang ada di Indonesia untuk mendapatkan cut off point sehingga

(37)

hasilnya dapat digeneralisasikan secara umum pada masyarakat Indonesia.

3. Bagi masyarakat dan responden, peneliti menyarankan kepada yang memiliki berat badan lebih untuk dapat mengontrol berat badan mereka karena berat badan yang berlebih akan menjadi faktor penyebab hipertrigliseridemia, penyakit sindroma metabolik, dan penyakit di usia lanjutnya nanti.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton AC, Hall JE. Lipid Metabolism. In: Textbook of Medical

Physiology.Twelfth Edition. 2011. Philadelphia, Pa. : Saunders/Elsevier p.882-894.

2. Jalal, Fasli and Liputo, Nur Indrawaty and Susanti , Novia and Oenzil, Fadil (2009) Lingkar Pinggang, Kadar Glukosa Darah, Trigliserida dan Tekanan Darah pada Etnis Minang di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Media Medika Indonesiana, 43 (3). pp. 129-136. ISSN 0126-1762

3. Rader DJ, Hobbs HH. Disorders of Lipoprotein Metabolism. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 19th ed. New York: McGraw-Hill; 2015. Chapter 356.

4. Pejic, Rade N and Daniel T Lee. Hypertriglyceridemia. JABFM. Vol 1 9, No 3. 2006.

5. Third Report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of high Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III). National Institutes of Healt, NIH Publication No. 02-5215 September 2002.

6. Mexitalia , M. and Utari , Agustini and Sakundarno , M. and Yamauchi , Taro and Subagio , Hertanto Wahyu and Soemantri , Agustinus (2009) Sindroma Metabolik pada Remaja Obesitas (The metabolic syndrome among obese adolescents). Media Medika Indonesiana, 43 (6). pp. 300-305. ISSN 0126-1762 7. Ben-Noun LL, Laor A. Relationship between changes in neck circumference and

cardiovascular risk factors [homepage on the Internet]. 2006 [Accesed 10 April 2016]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2274839/

8. Hingorjo, Mozaffer Rahim and Qureshi, Masood Anwar and Mehdi, Asghar (2012) Neck circumference as a useful marker of obesity: A comparison with body mass index and waist circumference. Dewan Medical & Dental College, Dow University of Health Sciences, Fatima Jinnah Dental College, Karachi.

9. World Health Organization, 2015. Fact sheet N°311 Obesity and Overweight.

Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/

10. Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS 2013.Laporan Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013.

11. Amelinda, Rahma Teta and Wirawanni, Yekti (2014) Hubungan Lingkar Leher dan Lingkar Pinggang dengan Kadar Trigliserida Orang Dewasa (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Semarang dan SMP Negeri 9 Semarang). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

12. Mazicioglu, Muntaz M, S. Kurtoglu, Oztruk A. Percentiles and Mean Values for Neck Circumference in Turkish Children aged 6-18 years. Acta Pediatr.

2010. 99: 1847-1853.

13. Reilly J J, Wilson M, Summerbell C D. et al Obesity diagnosis, prevention, and treatment: evidence‐based answers to common questions. Arch Dis Child 200286392–395.395 [PMC free article] [PubMed]

14. Tchernof. 2007. Visceral adipocytes and the metabolic syndrome. Nutrition Reviews. 24; 29.

15. Boivin, Brochu, Marceau, P., 2007. Regional differences in adipose tissue metabolism in obese men. Metabolism. 56:533-54

16. Sherwood, L., 2010. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta : 539-540

(39)

17. Fried, George H. Hademenos, George J. 2013. Schaum’s Outline Biology 4th Ed. US: McGraw-Hill Education,LLC.

18. Murray, Robert K., Daryl K. Granner, Peter A. Mayes, Victor W. Rodwell . 2009 Lipid of Physiological Significance. In: Harper’s Illustrated Biochemistry.Twenty Eighth Edition : 124.

19. Maria C. Linder. 1992. Nutritional Biochemistry and Metabolism. California State University. Page: 165-170.

20. Adam, J., 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

21. F.D. Suyatna. 2007. Hipolipidemik. Dalam: Sulistia Gan Gunawan, Rianto Setiabudy, Nafrialdi (eds), Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru. h: 375-6.

22. Ganong. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Hal. 255-256, 259, 261

23. LaBerge, Rbert C., J.P Vaccani & R.M Gow . (2009). Inter and Intra Rater Reliability of Neck Circumference Measurements in Children. Pediatric Pulmonology Vol. 44: 64-69.

24. Aswathappa, Jagadamba, Sumit Garg, Karthiyanee Kutty, Vinutha Shankar.

Neck circumference as an Anthropometric Measure of obesity in diabetics.

North American Journal of Medical Sciences. 2013. Vol 5(1) : 28-31.

25. John D, Brunzell MD. Hypertriglyceridemia. N Engl J Med 2007; 357: 1009- 17.

26. Hingorjo, Mozaffer Rahim and Qureshi, Masood Anwar and Mehdi, Asghar (2012) Neck circumference as a useful marker of obesity: A comparison with body mass index and waist circumference. Dewan Medical & Dental College, Dow University of Health Sciences, Fatima Jinnah Dental College, Karachi

27. Jing-ya Zhou, et.al. Neck circumference as an independent predictive contributor to cardio-metabolic syndrome. Cardiovascular Diabetology 2013, 12:76.

28. Yang GR, Yuan SY, Fu HJ, Wan G, Zhu LX, Bu XL, et al; Beijing Community Diabetes Study Group. Neck circumference positively related with central obesity, overweight, and metabolic syndrome in Chinese subjects with type 2 diabetes: Beijing Community Diabetes Study 4.

Diabetes Care 2010; 33: 2465-7.

29. Muherdiyantiningsih, Ernawatil, Fitrah and Effendi, Rustan and Herman, Susilowati (2008) Sindrom metabolik pada orang dewasa gemuk di wilayah Bogor. 'PGM 2008,31(2): 75-81

30. Darmawan, Hardi dan Irfanuddin. Effect of age and sex on the association between lipid profile and obesity among telecomunication workers in Palembang. Med J Indones. Vol 16, No 4. 2007.

31. Department of Medicine. Dissertation. To Study the Relationship of Neck Circumference as a Parameter in Predicting Metabolic Syndrome – a one year cross sectional study. Jawaharlal Nehru Medical College, Belgaum, Karnataka. 2013.

(40)

32. Ben-Noun L, Sohar E, Laor A: Neck circumference as a simple screening measure for identifying overweight and obese patients. Obes Res 2001, 9:470–477.

33. Djojosoebagio S, Piliang WG. Nutrisi lemak. Dalam: Fisiologi nutrisi. Edisi ke 2. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). 1998. h. 202-50.

(41)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Almira Dalimunthe

Tempat/Tanggal Lahir : Medan / 04 Januari 1996

Agama : Islam

Alamat : Jalan Bunga Cempaka No. 32 C, Medan

Telepon : 0895344178175

Orang Tua : Ayah : H. Ir. Ahmad Rifai Dalimunthe, MM Ibu : Hj. Ir. Purnama Dewi Daulay, MM

Riwayat Pendidikan :

1. SD Swasta Kemala Bhayangkari Medan (2001-2007)

2. SMP Swasta Yayasan Pendidikan Harapan 1 Medan (2007-2010) 3. SMA Swasta Yayasan Pendidikan Harapan 1 Medan (2010-2013) 4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2013-sekarang)

Riwayat Organisasi : 1. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat SCOPH PEMA FK USU Periode 2015 - 2016

2. Wakil Sekretaris SCOPH PEMA FK USU Periode 2016 - 2017

(42)

Dengan hormat,

Saya Almira Dalimunthe, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Lingkar Leher dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Sumatera Utara tahun 2016”. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara lingkar leher dengan kadar trigliserida. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tambahan di bidang kesehatan serta dapat memberikan data untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

Saya akan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar leher dan mengambil darah Saudara/i. Lama pengukuran ini berkisar 10 menit.

Partisipasi Saudara/i bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Indentitas pribadi Saudara/i sebagai partisipan akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, Saudara/i tidak akan dikenakan baiaya apapun. Jika saudara/i bersedia untuk menjadi partisipan maka peneliti akan memberikan imbalan. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudara/i dapat langsung menanyakan kepada Saya sebagai peneliti.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan kesedian Saudara/i menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Medan, 2016

Peneliti,

( Almira Dalimunthe)

(43)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN ( PSP ) ( INFORMED CONSENT )

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan dari peneliti tentang

“Hubungan Lingkar Leher dengan Kadar Trigliserida pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Sumatera Utara 2016”, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan sewaktu-waktu saya berhak mengundurkan diri.

Demikianlah surat pertanyaan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2016 Peserta Penelitian,

( )

(44)

Tanggal wawancara :

Nama Responden :

Umur :

Jenis Kelamin :

Semester/Angkatan :

1. Apakah anda saat ini sedang mengalami penyakit gondok (goiter disease), tumor tiroid, hipertiroid atau pembesaran kelenjar getah bening?

Ya / Tidak

(……….………) 2. Apakah anda sedang atau pernah mengkonsumsi obat-obatan insulin?

Ya / Tidak

(……….………) 3. Riwayat penyakit yang pernah dialami :

(……….………) 4. Apakah ada riwayat kelainan di leher dalam keluarga?

Ya, Sebutkan / Tidak

(……….………)

Pemeriksaan Fisik :

Berat Badan : kg

Tinggi Badan : m

Indeks Massa Tubuh (IMT) :

Lingkar Leher : cm

Kadar Trigliserida : mg/dl

(45)

NO JENIS

KELAMIN UMUR BERAT BADAN

TINGGI BADAN

LINGKAR LEHER

HASIL TRIGLISERIDA

1 P 20 72 167.5 33 56

2 P 19 57 160 32 55

3 L 20 80 170 38 139

4 L 20 105 165 42 84

5 P 21 88 165 33 72

6 P 20 73 151.5 37 80

7 P 19 40 151 28 50

8 L 21 59 161 35 106

9 L 19 59 173 33.5 60

10 L 19 58 166 33 46

11 L 20 73 167 38 74

12 L 19 102 168 44 126

13 P 20 82 157 37 87

14 P 20 62 157 34 86

15 P 21 86.5 157 36 54

16 L 18 47 165 33 55

17 L 20 98 177 41 145

18 P 21 91 157.5 34 101

19 L 21 68 170 35 48

20 P 17 50 157 30 35

21 P 19 57 165 31 41

22 P 20 93 160.5 37 73

23 L 19 81 178 38 42

24 P 18 54.5 155 31.5 52

25 L 19 63 164.5 39 119

26 L 18 68 178.5 34.5 57

27 P 21 78 161.5 34 62

28 P 20 45 158.5 29 79

29 P 19 77 166.5 34 56

30 P 21 55 162.5 32 78

31 L 21 122 186 47 99

32 P 20 65 158 34 60

33 L 21 67 170 36 71

34 P 20 55 158 34 46

(46)

38 P 19 50 155 29.5 55

39 P 19 51 153 32 53

40 P 21 49 150 31 64

41 L 20 65 174 36 33

42 P 21 68 161 35 133

43 P 17 56 153 36.5 43

44 P 20 46 156 29.5 70

45 P 20 55 158 32 35

46 P 20 89 154.5 35 114

47 P 23 97 164 37.5 89

48 L 20 75 171 38 40

49 L 20 116 173 42 454

50 P 19 41 154 29.5 48

51 P 20 79.5 148 34 52

52 L 19 95 180 40 66

53 P 20 75 155 32 53

54 P 19 62.5 154 32 41

55 L 20 87.5 174 41 64

56 P 20 62 154.5 33 82

57 P 20 50 152.5 29.5 61

58 P 21 71 163 33.5 83

59 P 20 48.5 157 29.5 81

60 P 21 105 154 40 116

61 P 19 90 160.5 38.5 239

62 L 21 80 169 39 96

63 L 20 71 168 37 51

64 L 20 64 164 33 37

65 P 20 69 158 33 74

66 L 20 69 168 36 97

67 P 20 60 153.5 31.5 80

68 P 19 68 155 32.5 101

69 P 19 81 157.5 34.5 47

70 P 19 55.5 151.5 21.5 50

71 P 18 49 151 30.5 62

72 P 16 62.5 157 32.5 90

73 P 23 99 164.5 37 102

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2011 terhadap pencegahan kanker leher rahim berdasarkan seluruh aspek baik, tetapi

Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “ Gambaran Kadar Gula Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012 yang

pembentukan trigliserida hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar.. trigliserida akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester. akan dibawa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara obesitas dan non-obesitas dengan kadar trigliserida pada mahasiswa FK USU.. Metode: Rancangan penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara obesitas dan non-obesitas dengan kadar trigliserida pada mahasiswa FK USU.. Metode: Rancangan penelitian ini

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui hubungan kecanduan online game dengan indeks prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN FUNGSI KOGNITIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh MELLY 160100125 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS

Perbedaan perbandingan metabolisme hormon ini dapat mempengaruhi persebaran lemak tubuh.19,20 Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lingkar leher dengan