• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Daftar Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE SAMSUNG PADA

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

No. Responden:

Bersama ini, Saya mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner yang dibawah ini.Informasi yang Saudara/i berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiaannya saya ucapkan terimakasih.

Identitas Responden:

1) Nama :

2) Usia / Jenis Kelamin :

3) Jurusan / Stambuk :

4) Type smartphoneSamsung :

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda chek lish ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara.

Kreteria penelitian :

 Sangat Tidak setuju (STS) : diberi skor 1

(2)

 Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

 Setuju (S) : diberi skor 4

 Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

a. Kepercayaan (X1)

No PERTANYAAN STS TS KS S SS

1 Smartphone Samsung memiliki kesesuaian harga dan fitur yang lengkap.

2 Smartphone Samsung bertanggung jawab atas produk yang ditawarkan.

3 Smartphone Samsung memiliki daya tahan yang

baik

b. Citra Perusahaan (X2)

NO PERTANYAAN STS TS KS S SS

1 Smartphone Samsung memiliki citra perusahaan yang baik

2 Saya bangga ketika menggunakan smartphone Samsung

3 Smartphone Samsung adalah salah satu smartphone

yang memiliki kualitas yang baik

4 Smartphone Samsung lebih populer atau terkenal

dibandingkan dengan smartphone lain

5 Samrtphone Samsung mampu bersaing dengan

(3)

c. Keputusan Pembelian (Y)

NO PERTANYAAN STS TS KS S SS

1 Saya memutuskan membeli smartphone Samsung karena sesuai dengan kebutuhan saya

2 Saya memutuskan membeli smartphone Samsung karena memiliki manfaat produk yang tinggi

(4)
(5)
(6)

Regression

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan

b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Coefficientsa

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

(7)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 9.8819 13.1517 11.7938 .67468 97

Std. Predicted Value -2.834 2.013 .000 1.000 97

Standard Error of Predicted

Value

.160 .700 .251 .093 97

Adjusted Predicted Value 9.6535 13.2158 11.7852 .69369 97

Residual -6.96487 3.31007 .00000 1.50754 97

Std. Residual -4.572 2.173 .000 .990 97

Stud. Residual -4.597 2.235 .003 1.003 97

Deleted Residual -7.04218 3.50262 .00864 1.54964 97

Stud. Deleted Residual -5.193 2.285 -.004 1.037 97

Mahal. Distance .064 19.279 1.979 2.616 97

Cook's Distance .000 .167 .009 .021 97

Centered Leverage Value .001 .201 .021 .027 97

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

(8)

Npar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

(9)

N

Normal Mean

Parametersa..bStd. Deviation Most Extreme Absolute

c. Test distribution is Normal. d. Calculated from data.

Coefficientsa

a. Dependent Variable: keputusan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 43.699 2 21.850 9.414 .000a

Residual 218.177 94 2.321

(10)

a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan

b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Validitas

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 1.0 1.0 1.0

2.00 4 4.1 4.1 5.2

3.00 11 11.3 11.3 16.5

4.00 53 54.6 54.6 71.1

5.00 28 28.9 28.9 100.0

Total 97 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.00 1 1.0 1.0 1.0

2.00 4 4.1 4.1 5.2

3.00 9 9.3 9.3 14.4

4.00 76 78.4 78.4 92.8

5.00 7 7.2 7.2 100.0

(11)

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(12)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(13)

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(14)

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 1 1.0 1.0 1.0

3.00 23 23.7 23.7 24.7

4.00 58 59.8 59.8 84.5

5.00 15 15.5 15.5 100.0

(15)

Lampiran 3. Sebaran Jawaban Responden

(16)
(17)

79 5 4 5 14 4 5 4 5 4 22 4 4 4 12

80 5 4 5 14 5 5 4 5 4 23 4 5 5 14

81 5 4 4 13 4 5 4 5 4 22 4 5 4 13

82 5 4 4 13 4 5 4 5 4 22 5 5 4 14

83 5 4 4 13 4 5 5 5 4 23 4 5 4 13

84 5 4 5 14 5 5 5 5 5 25 5 4 5 14

85 5 4 5 14 4 5 5 5 5 24 5 5 4 14

86 5 4 4 13 4 5 4 5 5 23 5 5 5 15

87 5 4 4 13 4 5 4 4 5 22 5 4 4 13

88 3 4 4 11 5 5 4 4 5 23 5 5 4 14

89 4 4 4 12 4 5 4 4 5 22 5 4 5 14

90 4 4 4 12 4 5 4 4 5 22 5 4 4 13

91 5 4 4 13 5 5 4 4 5 23 5 5 5 15

92 5 4 4 13 5 5 4 4 5 23 4 4 4 12

93 5 4 4 13 5 5 4 4 5 23 4 5 4 13

94 5 4 5 14 5 5 4 4 5 23 4 5 4 13

95 5 4 5 14 4 5 4 4 5 22 4 5 4 13

96 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20 5 3 5 13

(18)

DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Kotler.Philip dan Armstrong, Gary. 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga Jakarta.

Mowen, Jhon, C dan Micheal Minor. 2002. Prilaku Konsumen. Jilid satu. Erlangga: Jakarta.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Cetakan keenam.Ghalia Indonesia. Jakarta.

Rofiq. A. 2007. Pengaruh Dimensi Kepercayaan (trust) Terhadap Partisipasi

Pelanggan E-commerce (studi Pada Pelanggan E-commerce diindonesia).

Tesis (dipublikasikan) Universitas Brawijaya Malang.

Setiadi, Nugroho J.. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta Timur: Kencana Prenada media.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Lufti Muslich. 2012. Analisis Data : Untuk Riset

Manajemen dan Bisnis.

Situmorang, SyafrizalHelmi, Iskandar Muda, Doli M. Ja’far Dalimunte, Fadli dan Fauzie Syarif. 2010. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen dan

Bisnis.Medan : USU Press.

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam belas, CV Alfabeta, Bandung.

Sumarwan, Ujang, 2004. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran,Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.

Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan :building The Corporate

(19)

Umar, Husein.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Edisi Keenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

SKRIPSI :

E. Desi Arista. “Pengaruh Iklan, Kepercayaan dan Citra Merek terhadap Minat Beli

Smartphone samsung (Studi Kasus Pada MahasiswaUniversitas Indonesia

Depok)”. Skripsi Universitas Indonesia.Depok.

Ari. 2013. “Pengaruh bauran pemasaran dan citra perusahaan terhadapkeputusan pembelian produk samrtphone Samsung Galaxy series pada pengunjung plaza Mellenium Medan.

Budi, 2002.“Pengaruh kualitas produk dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian pada produk Smartphone Samsung pada mahasiswa pendidikan ekonomi universitasnegri Surabaya”.

Novitrianinggit, Prasita. 2004. “Pengaruh Kepercayaan dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara)”. Skripsi Ekonomi USU.

JURNAL :

Arafah, Willy. 2004. Analisis kualitas Pelayanan Rumah sakit Terhadap Image (Studi Pada Rumah Sakit “X” di Jakarta Selatan. Journal Media Riset Bisnis dan

(20)

Darsono, L. I. 2008. Hubungan Perceived Service Quality dan Loyalitas :Peran Trust

dan Satisfaction sebagai Mediator. Journal The 2nd National Conference UKWMS. Surabaya.

Prasarnphanic, P, Ph,D. 2007. “Does Trust Matter to Develop Customer Loyalty in

Online Business ?”. Journal Proceedings of the 24th South East asia Regional Computer Conference. Bangkok, Thailand.

INTERNET :

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif

kuantitatif menurut Nazir (2005:58) adalah metode dalam meneliti status kelompok

menusia, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang

yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatra Utara, Jalan Dr. Mansyur

No.9, Padang Bulan Medan 20155, Sumatra Utara. Waktu penelitian ini dimulai pada

bulan Maret sampai dengan selesai.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatra Utara yang pernah membeli produk

(22)

b. Variabel independen (X) yang terdiri atas kepercayaan (X1), citra

perusahaan (X2).

c. Variabel (Y) yaitu Keputusan Pembelian dalam menggunakan produk

smartphone Samsung.

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:8), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu vaariabel independen dan

variabel dependen.

a. Variabel independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi

perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif

ataupun yang negative bagi variabel dependen nantinya. Variabel independen

sering juga disebut variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi

(Situmorang, 2012:8). Dalam penelitian ini variabel independen yang

ditentukan ada 2, yaitu: Kepercayaan (X1), Citra perusahaan (X2),

b. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam

(23)

variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Variabel

dependen sering disebut dengan variabel terikat atau terpengaruh

(Situmorang, 2012:8). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

keputusan pembelian konsumen konsumen (Y).

Tabel 3.1 berikut menyajikan oprasionalisasi variabel yang digunakan

dalam penelitian:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi operasional Indikator Skala

Kepercayaan (X1)

Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan mamfaat produk.

1. Kepuasan

(24)

Keputusan Pembelian

(Y)

Keputusan Pembelian adalah proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan

untuk mengevaluasi dua atau lebih prilakualternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

1. Sesuai kebutuhan 2. Mempunyai manfaat

3. Keputusan yang tepat

dalam membeli produk

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan kareteristik tertentu yang ditetapkan peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara angkatan 2012, 2013, dan

2014 dari 6 program studi yaitu : Ekonomi Pembangunan 549, Akutansi 817,

Manajemen 828, D3 Keuangan 602, D3 Kesekretariatan 375, D3 Akutansi

536 yang berjumlah 3707 Orang mahasiswa, yang dapat dilihat sebagai

(25)

Tabel 3.2

Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012, 2013, dan 2014 Program Studi Tahun

Jumlah Keseluruhan 3707

Sumber : repository.usu.ac.id

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono.2012:116). Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012, 2013,

2014 Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin ( Umar, 2004:78

), yaitu:

Maka jumlah Sampel yang diperoleh

(26)

Melalui perhitungan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sampel

sebanyak 97 orang mahasiswa yang terdiri dari 6 program studi yang berbeda.

Oleh karena itu dalam sampel berlapis, untuk peluang terpilih antara satu

strata dengan yang lain mungkin sama mungkin pula berbeda. Sedangkan

dalam menentukan jumlah sampel untuk masing-masing kelas adalah dengan

rumus ( Sugiyono, 2006:67 ), yaitu :

ni = Ni . n

N

Dimana : ni = Jumlah sampel menurut Stratum

Ni = Jumlah sampel seluruhnya

N = Jumlah populasi menurut Stratum

n = Jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan rumus tersebut, selanjutnya dapat dihitung besarnya

sampel dari masing-masing program studi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Program Studi

Program Studi Perhitungan Sampel

Ekonomi Pembangunan 549

3707 X 97 = 14,36 14

D3 kesekretariatan 375

3707 X 97 = 9,81 10

D3 Akutansi 536

3707 X 97 = 14,02 14

(27)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode purposive sampling.Metode purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu. Kriteria

pemilihan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara Angkatan 2012, 2013,dan 2014.

2. Mahasiswa yang sudah atau yang akan melakukan

pembelianSmartphone Samsung.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Daftar pertanyaan (questionare)

Dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan diberikan kepada

responden yang telah dan pernah membeli produk laptop merek asus di

plaza medan fair yang menjadi sampel penelitian.

b. Penelitian (Observation)

Yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian

(28)

c. Wawancara (Interview)

Dilakukan langsung kepada konsumen yang telah dan pernah membeli

produk laptop merek asus di Plaza Medan Fair yang menjadi responden

dalam penelitian ini.

d. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang

diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal, dan informasi dari

internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.7 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dilapangan

yang bersumber dari hasil pengamatan langsung dilokasi penelitian yaitu

pada pengunjung Plaza Medan Fair dengan memberikan pertanyaan

(quesionare) dan wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung bagi data primer yang diperoleh dari

berbagai macam buku pendukung, jurnal, dan informasi dari internet yang

(29)

3.8 Uji Validitas dan Reabilitas

Pengujian Validitas dan Reabilitas dilakukan terhadap 30 responden diluar

sampel, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang digunakan pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3.8.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji tingkat keaslihan alat ukur yang digunakan

instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang dipergunakan

untuk mendapatkan data itu valid atau dapat dipergunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya dilakukan, dengan

kreteria sebagai berikut :

1. Jika r hitung> r tabelmaka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebutdinyatakan tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas

diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi

memiliki karakteristik yang sama dengan respoonden penelitian. Nilai rtabel

dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%

(30)

Tabel 3.4 Uji Validitas

No Pertanyaan rhitung rtabel Validitas

1 P1 0.533 0,361 Valid

2 P2 0.389 0,361 Valid

3 P3 0.007 0,361 Tidak Valid

4 P4 0.670 0,361 Valid

5 P5 0.510 0,361 Valid

6 P6 0.443 0,361 Valid

7 P7 0.509 0,361 Valid

8 P8 0.536 0,361 Valid

9 P9 0.186 0,361 Tidak Valid

10 P10 0.465 0,361 Valid

11 P11 0.623 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Pada Tabel 3.4, terlihat pada pertanyaan ke 3 dan 9 data tidak valid karna rtabel untuk sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item

total correlation pada pertanyaan 3 dan 9 dibawah 0.361. berarti data 3 dan 9

harus dibuang dan dilakukan pengujian kembali.

(31)

Uji Validitas

No Pertanyaan rhitung rtabel Validitas

1 P1 0.649 0,361 Valid

2 P2 0.456 0,361 Valid

4 P4 0.672 0,361 Valid

5 P5 0.530 0,361 Valid

6 P6 0.435 0,361 Valid

7 P7 0.559 0,361 Valid

8 P8 0.477 0,361 Valid

10 P10 0.434 0,361 Valid

11 P11 0.543 0,361 Valid

Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa setelah diuji kembali seluruh butir pertanyaan telah valit karena rhitung> rtabel.Dengan demikian, kuesioner dapat

dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji realiabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau

kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti yang ada. Suatu

instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut digunakan untuk

subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetapi menunjukan

(32)

Menurut Ghozali dan kuncoro (dalam Situmorang, 2010:80) butir

pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kreteria sebagai berikut :

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka pernyataan

reliabel.

2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.80 maka pernyataan

reliabel.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.813 9

Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Pada 9 pertanyaan pada tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa

koefisien apha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,813. Ini berarti 0,813 >

0.60 dan 0,813 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwan kuesioner tersebut

telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai

instrumen penelitian.

3.9 Model Analisis Data

3.9.1 Model Analisis Deskriptif

Model analisis deskriptif merupakan model analisis data dimana

(33)

dapat memberikan gambaran umum yang jelas mengenai masalah yang

diteliti.

3.9.2 Model Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk

mengetahui pengaruh variabel independen(X) terhadap variabel dependen (Y).

Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and

Service Solution) versi 17.0 agar hasil yang diperoleh lebih terarah maka

peneliti memerlukan bantuan :

a. Uji Serentak (uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) .

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F hitung< F tabel

H0 ditolak jika F hitung> F tabel , pada α 5%

b. Uji secara Parsial / Uji t

Test uji parsial menguji setiap variabel (X) apakah mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung< t tabel

(34)

c. Pengujian Goodness of Fit (R2)

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur kontribusi variabel-variabel dependen dalam menerangkan

variabel independen.Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol

sampai dengan satu (0 ≤ R 2≤ 1). Semakin mendekati nol atau sama

dengan nol berarti kontribusi variabel dependen terhadap variabel

independen lemah dan bahkan dapat diabaikan , sebaliknya semakin

mendekati satu berarti kontribusi semakin baik.

3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau

menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Histogram, Pendekatan Grafik, dan Pendekatan Kolmogorov

Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai

Asymp.Sig. (2 – tailed) di atas nilai signifikan 5% (0.05) artinya variabel

(35)

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas varians independen adalah konstan untuk

setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan

pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan

5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi

berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada

tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance

dan VIF (Variance Inflation Factor).

Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai

(36)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia

teknologi.Dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk

dari Korea Selatan ke Beijing, Cina.Didirikan oleh Lee Byung-chul pada

tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi

multinasional yang sekarang ini.

The Samsung Group adalah konglomerat terbesar didunia.Merupakan

bisnis internasional yang terletak di Korea Selatan, semua kesatuan merk

Samsung, termasuk Samsung Electronics (perusahaan elektronik terbesar di

dunia), Samsung Heavy Industries (salah satu shipbuilders terbesar di dunia),

dan Samsung Engineering & Construction (perusahaan kontraktor global

utama).

Kata Samsung berarti "tiga bintang" di Korea. Hal ini menjadi nama

yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan dan di

berbagai bagian dunia. Secara internasional, orang mengasosiasikan nama

dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan.

Samsung telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan elektronik

(37)

semikonduktor, memori, dan integrasi sistem. Kini proses dan produk inovatif

dan berkualitas Samsung telah diakui di dunia. Itu semua menjadi tonggak

utama dalam sejarah Samsung, menunjukkan bagaimana perusahaan ini telah

mengembangkan jajaran dan pencapaian produknya, meningkatkan

pendapatan dan saham pasarnya, dan mengikuti misinya untuk memberikan

hidup yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh dunia.

4.1.2 Visi dan Misi Samsung

Samsung dipandu oleh satu visi: memimpin pergerakan konvergensi

digital, mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang

menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus

menjadikan Samsung sebagai pemimpin digital yang terpercaya. Sedangkan

misi Samsungadalah menjadi “digital-εCompany” yang terbaik.

4.1.3 Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran tentang perusahaan yang

menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa pelapor kepada siapa,

danmekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.

Berikut ini merupakan gambaran bagan struktur organisasi perusahaan

(38)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Pesrusahaan Samsung

Berdasarkan diagram struktur organisasi tersebut diatas, maka struktur

organisasi yang digunakan oleh perusahaan Samsung diindonesia dalam

mengatur perusahaannya menggunakan struktur organisasi garis,dimana

wewenang mengalir dari pimpinan kebawahan sampai bagian yang paling

bawah yaitu karyawan.

Uraian kerja pada perusahaan ini digambarkan pada stuktur organisasi,

pada setiap bagiannya memiliki wewenang dan tanggung jawab yang telah

disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Untuk mengetahui secara lebih DIREKTUR

SENIOR MANAGER

ASISTEN MANAGER

OPERATOR SUPERVISOR

OPERATOR SUPERVISOR

OPERATOR SUPERVISOR ASISTEN

(39)

jelas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, akan

diuraikan sebagai berikut :

Tugas Direktur Produksi

1. Merencanakan strategi planning produksi, mengakurasikan plan produksi

sesuai dengan informasi dari meeting manager dan data plan,melakukan

koordinasi dengan pihak engineering.

2. Mengontrol kondisi produksi, check material.

3. Membuat lokasi produksi di line produksi sesuai dengan basic model.

4. Pencapaian quality target dengan meeting mingguan dan bulanan.

5. Mengontrol kondisi quality accident interman/external.

6. Perbaikan di line produksi untuk mencapai target set/worker.

Tugas Senior Manager

1. Mendukung main produksi sehingga tercapai on time produksi.

2. Mencegah gangguan produksi yang disebabkan oleh kecelakaan

kualitas yang disebabkan oleh salah spes material.

3. Bersama departemen terkaitmelakukan follow up masalah-masalah

yang terjadi yang dip roses.

4. Membuat laporan perbaikan untuk hal-hal diatas.

5. Control modification order.

(40)

Tugas Manager

1. Memantau perkembangan usaha dan prestasi masing-masing

bawahannya.

2. Mengendalikan seluruhbagian unit yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Menyusun program kerja perusahaan.

4. Bertanggung jawab kepada seniormanager.

Tugas Asisten Manager

1. melakukan perawatan dan perbaikan mesin.

2. Melakukan over houl sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

3. Production support dan production innovation.

4. Bertanggung jawab kepada manager.

Tugas Supervisor

1. Check kondisi material.

2. Check kondisi preparation.

3. Balancing data material.

4. Follow up material urgent export.

(41)

Tugas operator

1. Mengoperasikan mesin sesuai dengan standar kerja.

2. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan standar proses produksi.

4.1.4 Smartphone Samsung

Jika sebuah handphone (featured phone) umumnya hanya digunakan

untuk membuat panggilan suara dan sms, sebuah smartphone memiliki

kemampuan jauh di atas itu. Meskipun belum ditetapkan secara resmi standar

dari sebuah smartphone, smartphone adalah sebuah perangkat komunikasi

dengan kemampuan layaknya handphone yang juga memiliki kemampuan lain

yang bisa berguna untuk hampir segala hal. Sebuah smartphone sudah

dibekali oleh sistem operasi tertentu, seperti Samsung Galaxy dan lain –

lain.Samsung saat ini dikenal sebagai produsen handphone Android terbesar

di dunia bahkan popularitas handphone Samsung pun mengalahkan Apple

iPhone.

Samsung meluncurkan handphone Android pertamanya, yakni

Samsung i7500.Handphone ini menawarkan layar sentuh AMOLED

berukuran 3.2 inci.Selanjutnya, keberhasilan Samsung dalam platform

Android dimulai dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Handphone ini

diluncurkan oleh Samsung pada Maret 2010.Dan, tingkat penjualan

(42)

handphone ini sebanyak 10 juta unit.Keberhasilan tersebut diikuti oleh

suksesor dari Galaxy S. Di antaranya adalah Samsung Galaxy S II dan

Samsung Galaxy S III.Tak hanya itu, beberapa handphone Galaxy lainnya pun

memperoleh sambutan tinggi di pasaran.Di antaranya adalah Samsung Galaxy

Mini, Samsung Galaxy Young serta Samsung Galaxy Note. .

Samsungmengembangkan sebuah sistem operasi sendiri yang

disebutnya sebagai OS Bada.Penamaan OS tersebut pun diambil oleh

Samsung dari bahasa Korea yang memiliki arti lautan.Pada April 2010,

Samsung meluncurkan handphone pintar berbasis OS Bada pertamanya, yakni

Samsung Wave S8500.Handphone ini menggunakan prosesor single core

1GHz dengan GPU PowerVR SGX 540.Pada bagian layar, handphone ini

dilengkapi dengan layar Super AMOLED berukuran 3.3 inci serta

kemampuan untuk merekam video HD 720p.Handphone inipun mampu

terjual sebanyak 1 juta unit dalam empat minggu pertamanya. Selain

itu,Samsung juga memiliki handphone pintar lainnya yang menggunakan OS

Windows Phone 7. Dan, handphone Windows Phone pertama yang

diluncurkan oleh Samsung adalah Samsung Omnia 7.Namun tingkat

penjualan handphone ini masih belum bisa menyaingi tingkat penjualan

(43)

4.1.5 Jenis-Jenis Smartphone Samsung Gambar 4.2

Jenis-Jenis smartphoneSamsung

• 8" Display • S Pen

• Reading Mode • Multi Windows • Voice Call

• Fun - Perfect Playmate

• Relationship - Stay Connected

• Life Task - Pocket assistance

(44)

• Android OS v4.1.2 Jelly Bean

• Dual Camera 5MP with LED Flash

• Internal Memory 4 GB. 512 MB RAM

• 3.5" Full Touch Screen

• Wi-Fi Tethering, Processor Cortex A9

• 1.0 GHz Dual Core Processor • 4.0” WVGA Super AMOLED • 1GB RAM

• 8GB Internal Memory, with microSD •BT 4.0 / WiFi 802.11 a/b/g/n

(45)

• The latest in technology with Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)

• The Fastest in performance with 1,4Ghz Quad Core Processor

• Amazing display with HD Super AMOLED

• Sees your best side with Burst SHot 8MP (rear + 1,9MP (front) intelligent camera

• Android 4.1 (Jelly Bean)

• 5.5” HD Super Amoled, 1.6GHz Quad Core Processor

• 8MP Camera (Rear) + 1.9MP (Front), HD video recording & playback

• 16GB Internal Memory + 2GB RAM (up to 64 GB micro SD)

• Air View, Pop up Note, Pop up Video, Photo Note, Paper Artist

• Android 2.3 Gingerbread

• HSDPA 7,2Mbps

• 2MP camera

(46)

• The latest in technology with Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) • The Fastest in performance with 1,4Ghz Quad Core Processor • Amazing display with HD Super AMOLED

• Sees your best side with Burst SHot 8MP (rear + 1,9MP (front) intelligent camera

• DUAL CORE Processor • Android™ 2.3 (Gingerbread) • 3,8" WVGA Touchscreen

(47)

• Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) • 3.0” QVGA LCD

• 4GB Internal Memory • Touch and Type

• 4,3" SUPER AMOLED Plus Display

• Dual Core Application Processor

(48)

GALAXY W

• Android™ 2.3 (Gingerbread)

• HSDPA 14,4Mps

• 3,7" TFT WVGA touchscreen

4.1.6 Logo Samsung

Gambar 4.3 Logo Samsung

(49)

4.2.1 Analisis deskriftif responden

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar

pertanyaan (kuesioner).Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari

penyebaran kuesioner kepada 97 orang responden mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Kuesioner deskriptif

responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik

responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, dan

jurusan.

1. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase ( % )

Pria 45 46,3%

Wanita 52 53,7%

Total 97 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2015

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin adalah 45 orang responden (46,3%) berjenis kelamin pria dan

52 orang responden (53,7%) berjenis kelamin perempuan.

(50)

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase %

19 42 43,2 %

20 30 30.9 %

21 25 25,9%

Total 97 100 %

Sumber : Hasil penelitiaan, 2015

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berusia

19 tahun sebesar 43,2% Mahasiswa, 30,9% Mahasiswa berusia 20 tahun, dan

25,9% Mahasiswa berusian 21 tahun.

3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 4.3

Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan

Jurusan Jumlah Persentase (%)

(51)

Lanjutan

Jurusan Jumlah Persentase (%)

D3 Akutansi

14

14,4%

Total 97 100 %

Sumber : hasil penelitian, 2015

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jurusan menejemen menjadi jurusan

terbanyak dalam penelitian ini yaitu sebanyak 22,6 %, 21,6% jurusan

akutansi, 16,4% jurusan D3 keuangan, 14,4% ekonomi pembangunan dan D3

akutansi, dan 10,6% D3 kesekretariatan.

4.2.2 Analisis Deskriftif Variabel Penelitian

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert untuk menanyakan kepercayaan dan citra

perusahaan terhadap keputusan pembelian produk smartphone Samsung pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara. Variabel

kelompok Kepercayaan (X1) terdiri dari 3 butir pertanyaan, variabel Citra

Perusahaan(X2) terdiri dari 5 butir pertanyaan, Keputusan Pembelian (Y)

(52)

Tabel 4.4

Penjelasan Responden Atas Variabel Kepercayaan (X1)

Indikator STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % P1 1 1.0 4 4.1 11 11,3 53 54,6 28 28,9 97 100 P2 1 1,0 4 4,1 9 9,3 76 78,4 7 7,2 97 100 P3 1 1,0 2 2,1 20 20,6 57 58,8 17 17,5 97 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pada pertanyaan pertama sebanyak 1% sangat tidak setuju, 4,1%

menyatakan tidak setuju, 11,3% kurang setuju, 54,6% menyatakan setuju,

dan 28,9% menyatakan sangat setuju.

2. Pada pertanyaan kedua sebanyak 1% sangat tidak setuju, 4,1%

menyatakan tidak setuju, 9,3% kurang setuju, 78,4% menyatakan setuju,

dan 7,2% menyatakan sangat setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga 1% sangat tidak setuju, 2,1% menyatakan tidak

setuju, 20,6% kurang setuju, 58,8% menyatakan setuju, dan 17,5%

(53)

Tabel 4.5

Penjelasan Responden Atas Variabel Citra Perusahaan (X2)

Indikator STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % P1 0 0 1 1,0 7 7,2 62 63,9 27 27,8 97 100 P2 0 0 2 2,1 12 12,4 47 48,5 36 37,1 97 100 P3 1 1,0 3 3,1 10 10,3 69 71,1 14 14,4 97 100 P4 1 1,0 3 3,1 13 13,4 57 58,8 23 23,7 97 100 P5 1 1,0 2 2,1 10 10,3 60 61,9 24 24,7 97 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pada pertanyaan pertama sebanyak 1% tidak setuju, 7,2% menyatakan

kurang setuju, 63,9% setuju, dan 27,8% menyatakan sangat setuju.

2. Pada pertanyaan kedua sebanyak 2,1% tidak setuju, 12,4% menyatakan

kurang setuju, 48,5% setuju, dan 37,1% menyatakan sangat setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga sebanyak 1% sangat tidak setuju, 3,1%

menyatakan tidak setuju, 10,3% kurang setuju, 71,1% menyatakan setuju,

dan 14,4% menyatakan sangat setuju.

4. Pada pertanyaan keempat 1% sangat tidak setuju, 3,1% menyatakan tidak

setuju, 13,4% kurang setuju, 58,8% menyatakan setuju, dan 23,7%

(54)

5. Pada pertanyaan ketiga 1% sangat tidak setuju, 2,1% menyatakan tidak

setuju, 10,3% kurang setuju, 61,9% menyatakan setuju, dan 24,7%

menyatakan sangat setuju.

Tabel 4.6

Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Indikator STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % P1 0 0 2 2,1 19 19,6 52 53,6 24 24,7 97 100 P2 0 0 0 0 23 23,7 52 53,6 22 22,7 97 100 P3 0 0 1 1,0 23 23,7 58 59,8 15 15,5 97 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pada pertanyaan pertama sebanyak 2,1% tidak setuju, 19,6% menyatakan

kurang setuju, 53,6% setuju, dan 24,7% menyatakan sangat setuju.

2. Pada pertanyaaan kedua sebanyak 23,7% menyatakan kurang setuju,

53,6% setuju, 22,7% menyatakan sangat setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga sebanyak 1% tidak setuju, 23,7% menyatakan

(55)

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data distribusi normal atau

tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.

1. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram dan grafik normalplot yang membandingkan antara dua

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng

(56)

Gambar 4.5 Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa data berdistribusi

normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik yang mengikuti data

disepanjang garis diagonal.

2. Pendekatan kolmogorv-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,

padahal secara statistic tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian

(57)

Kolmogrov-Smirnov (K-S) untuk memastikan apakah data benar

Parametersa..bStd. Deviation Most Extreme Absolute

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai asymp.Sig. (2-tailed) adalah

0,234. Dan diatas nilai signifikan 5% (0.05), dengan kata lain variabel

residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu variabel pengamatan

(58)

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedatisitas.

Ada dua cara untuk mendetaksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,

yaitu:

1. Metode Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola jelas, serta titik-titik meyebar

diatas dan dibawah angka nol (0) pada sumbuh Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas, sedangkan jika pola tertentu, seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.6 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas

(59)

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat dari grafik Scatterplotyang

disajikan, terlihat titik-titik meyebar secara acak tidak membentuk

sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebarbaik diatas maupun

dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada data residual.

2. Uji Glejser

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel

independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi

antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05

maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.8

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat jelas menunjukkan tidak

satupun variabel indevenden yang signifikan secara statistik

(60)

dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05),

jadi disimpulkan model regresi tidak mempengaruhi

heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel

pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar

variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Berikut ini disajikan cara

mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matriks korelasi

antar variabel dan perhitungan nilai.

Tabel 4.9

(61)

Berdasarkan Tabel 4,9 dapat dilihat bahwa:

a. Nilai Vif dari kepercayaan dan citra perusahaan lebih kecil atau

dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas

antar variabel indevenden dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari kepercayaan dan citra perusahaan lebih besar

dari 0,1 (Tolerance > 0,1), ini berarti tidak terdapat

multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.4 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel bebas (kelompok referensi, pekerjaan dan keadaan

ekonomi, serta gaya hidup dan nilai) terhadap variabel terikat (keputusan

pembelian). Data diolah secara statistic untuk keperluan analisis dan

pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS17,0for

windows.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah :

Y= a+ b1X1 + b2X2+e

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

(62)

b1,b2 = Koefisien regresi

X1 = Variabel Kepercayaan

X2 =Variabel Citra Perusahaan

E = Standard error

Berdasarkan pengujian penggunaan SPSS versi 17,0For

windows, maka hasil persamaaan regresi linear berganda dapat dilihat

padatabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.10

Hasil Regresi Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui pada kolom kedua

(unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel

(63)

0,299 dan nilai konstanta (a) adalah 5,787 maka diperoleh persamaan

regresi linear berganda sebagai berikut :

Y= 5,787+(-0,008) X1+0,299 X2+e

Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Konstanta (a) = 5,787 ini menunjukkan bahwa jika variabel

kepercayaan dan citra perusahaan dianggap konstan maka tingkat

variabel keputusan pembelian produk Smartphone Samsung pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Usu sebesar 5,787.

2. Koefisien b1 (X1) = 0,008, menunjukkan bahwa variabel

kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau

dengan kata lain jika variabel kepercayaan ditingkankan maka

keputusan pembelian akan meningkat.

3. Koefisien b2 (X2) = 0,299 menunjukkan bahwa variabel citra

perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau

dengan kata lain jika variabel citra perusahaan ditingkankan maka

(64)

4.4.1 Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentasekemampuan model dalam

menerangkan variabel terikat.Koefisien determinan bersekitar antara

nol sampai satu (0 < R2> 1).Jika R2semakin besar (mendekati satu),

maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat dan berlaku sebaliknya jika R2 semakin kecil

(mendekati nol), maka semakin kecil pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Tabel 4.11

Koefisien Determinan R2 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .408a .167 .149 1.52349

a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan

b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Sumber: Hasil pengelolahan Spss, 2015

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

a. R = 0,408 berarti hubungan antar variabel kepercayaan dan citra

perusahaan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian

(65)

b. Adjusted R Square sebesar 0,149 berarti 14,9% variabel keputusan

pembelian dapat dijelaskan oleh kepercayaan dan citra perusahaan.

Sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain

yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

c. Standard Error of Estimated (standar deviasi) artinya mengukur

variasi dari nilai yang diperediksi. Dalam penelitian ini standar

deviasi berarti model semakin baik.

4.4.2 Uji Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama

pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X1 dan

X2) yaitu kepercayaan dan citra perusahaan terhadap variabel terikat

(Y) berupa keputusan pembelian produk smartphone Samsung.

Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai

berikut :

H0: b1,b2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh

yang positif dari variabel bebas (X1,X2) yaitu berupa kepercayaan

dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian (Y).

Ha: b1,b2 = 0, artinya secara bersama-sama terhadap pengaruh yang

positif dari variabel bebas (X1,X2) yaitu berupa kepercayaan dan citra

(66)

Kreteria pengambilan keputusannya adalah :

H0 diterima jika F hitung< F tabel , pada α 5%

Ha ditolak jika F hitung> F tabel , pada α 5%

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat

bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai

berikut :

Df (pembilang) = k-1

Df (penyebut) = n-k

Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 97 dan jumlah

keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2

2. df (penyebut) = 97 – 3 = 95

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan Spss

17,0for windows, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada

(67)

Tabel 4.12 Uji Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1Regression 43.699 2 21.850 9.414 .000a

Residual 218.177 94 2.321

Total 261.876 96

a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan

b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (9,414)

> Ftabel (3,09) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari kepercayaan (X1),

citra perusahaan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel terikat Keputusan pembelian produk Smartphone Samsung

pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

4.4.3 Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel indevenden secara parsial (individual)

(68)

Kreteria pengujiannya adalah :

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), citra perusahaan

(X2) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Ha : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), citra

perusahaan (X2) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian

(Y).

Kreteria pengambilan keputusannya yaitu :

H0 diterima jika thitung< ttabel , pada α 5%

Ha ditolak jika thitung> ttabel , pada α 5%

Besar nilai ttabeldiperoleh dengan derajat bebas (df) = n-k = 97-2 = 95

Maka ttabel= 0,05 (95) = 1,660

(69)

Tabel 4.13

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

1. Variabel kepercayaan berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan

0,947 > 0,05. Dan nilai thitung -0,067 < ttabel 1,660. Artinya

walaupun ditingkatkan variabel kepercayaan maka keputusan

konsumen tidak akan meningkat.

2. Variabel citra perusahaan berpengarruh secara positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini terlihat dari nilai

signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 3,866 > ttabel 1,660.

Artinya jika ditingkatkan variabel citra perusahaan maka keputusan

(70)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka ditaruk

kesimpulan sebagai berikut : secara serempak variabel kepercayaan

dan citra perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian produk Smartphone Samsung pada mahasiswa fakultas

Ekonomi dan Bisnis USU, dan secara parsial hanya variabel Citra

Perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk Smartphone Samsung pada mahasiswa fakultas

Ekonomi dan Bisnis USU yang artinya bahwa responden yang

membeli Smartphone sangat dipengaruhi oleh Citra Perusahaan.

Sedangkan variabel kepercayaan secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian produk Smartphone

Samsung pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

5.2 Saran

Perusahaan Smartphone Samsung harus mampu

mempertahankan dan meningkatkan Citra perusahaan pelanggan

dengan berbagai usaha lain,karena variabel ini merupakan variabel

(71)

Smartphone Samsung pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis

USU. Sedangkan variabel lainnya laitu variabel Kepercayaan dapat

lebih ditingkatkan agar dapat menjadi faktor pendukung dan

berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian yang tentunya

akan menambah jumlah pembeli dan meningkatkan penjualan,

meskipun variabel kepercayaan secara persial tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian produk Smartphone

Samsung pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Dan

juga variabel kepercayaanbukan tidak penting bagi konsumen, namun

dikarenakan pelaksanaan variabel ini tidak terlihat jelas interaksinya

(72)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Tentang Keputusan Pembelian 2.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Dalam membeli produk yang diinginkan, seorang konsumen harus

penyesalan yang akan terjadi di kemudian hari. Proses pengambilan keputusan

yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision)

melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternative tindakan (atau

pelaku).Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa prilaku

yang berbeda.

Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan bukanlah hal

yang sederhana, pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan

mereka namun dapat bertindak sebaliknya.Mereka mungkin menanggapi

pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit

terakhir.Karenanya pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi serta

perilaku pembelian pelanggan sasaran mereka.

Menurut Setiadi (2003:415), inti dari pengambilan keputusan

konsumen (consumerdecision making) adalah proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

(73)

pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara

kognitif sebagai keinginan berperilaku.

Dalam membeli produk yang diinginkan, seorang konsumen harus

menentukan keputusan pembelian yang tepat, kalau tidak, mungkin saja

penyesalan yang akan terjadi di kemudian hari. Proses pengambilan keputusan

yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision)

melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku).

Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang

berbeda.

Pada kebanyakan orang,perilaku pembelian

konsumenseringkalidiawalidan dipengaruhiolehbanyaknya rangsangan dari

luardirinya,baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari

lingkungannya.Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri seusai

dengankarakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan

pembelian.Karakteristikpribadi konsumenyangdipergunakanuntukmemproses

rangsangan tersebut sangat komplek dan salah satunya adalahmotivasi

untuk membeli.

2.1.2 Faktor Utama Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian 2.1.2.1 Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam

(74)

sangatlah penting.Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang

paling mendasar.Setiap budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih

kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus

bagi anggota-anggotanya.Sub-budaya terdiri dari bangsa, agama,

kelompok ras dan daerah geografis.Banyak sub-budaya yang

membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang

produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

mereka.Kelas sosial, tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi

juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal.

Kelas sosial berbeda dalam busana, cara berbicara, preferensi rekreasi,

dan banyak ciri-ciri lain. Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama,

orang-orang dalam kelas sosial yang sama cenderung bertingkah laku

lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang

berbeda. Kedua, orang-orang yang merasa menempati inferior atau

superior sehubungan dengan kelas sosial mereka.Ketiga, kelas sosial

seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel, seperti pekerjaan,

penghasilan, kesejahteraaan, pendidikan, dan pandangan terhadap nilai

daripada suatu variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu

kelas sosial ke kelas sosial lain, ke atas dan ke bawah sepanjang hidup

mereka. Luasnya mobilitas ini bergantung pada kelakuan stratifikasi

(75)

2.1.2.2 Faktor Sosial

Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang

konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti keleompok

acuan, keluarga, serta peran dan status.

Kelompok acuan, banyak kelompok yang mempengaruhi

perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari sumua

kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang

memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan Kelompok

Keanggotaan.

Kelompok keanggotaan adalah kelompok kelompok primer,

seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi

dengan seseorang secara terus menerus dan informal.

2.1.2.3 Faktor Pribadi

Keputuasan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi. Karakteristik tersebut adalah usia dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep-konsep diri pembeli.

Usia dan tahap siklus hidup. Orang membeli barang dan jasa

(76)

tahap siklus hidup psikologis.Orang dewasa mengalami perjalanan dan

transformasi sepanjang perjalanan hidupnya.Pemasar memberikan

perhatian yang besar pada situasi hidup yang berubah dan dampak

mereka terhadap perilaku konsumsi.

Pekerjaan.Pekerjaan seseorang juga memperngaruhi perilaku

konsumsinya.Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan

yang memiliki minat diatas rata-rata atas produk dan jasa mereka.

Keadaan ekonomi.Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi seseorang.Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan

yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan

untuk meminjam, dan sikap atas belanja atau menabung. Pemasar

barang-barang yang peka tehadap harga terus menerus memperhatikan

trend penghasilan pribadi, tabungan dan tingkat bunga, jika indikator

ekonomi menandakan resesi, pemasar dapat mengambil

langkah-langkah untk merancang ulang, melakukan penempatan ulang kembali

harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan nilai

(77)

2.1.2.4 Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor

psikologi utama-motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan

pendirian

Motivasi.Seseorang memiliki bantak kebutuhan pada waktu

tertentu.Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; muncul dari tekanan

biologis seperti lapar, haus, tak nyaman. Kebutuhan lain bersifat

psikogenis ; mereka muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan

akan pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki. Sebagiab besar

kebutuhan psikogenis tidak cukup kuat untuk memotivasi orang agar

bertindak dengan segera. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia

di dorong hinga mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif

adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.

Dengan memuaskan kebutuhan tersebut ketegangan akan berkurang.

2.1.3 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari

urutan kejadian berikut :

Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi

alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar

(78)

yang bekerja pada tahap-tahap itu. Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah

kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.Kebutuhan ini dapat

disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan

normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi

pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan

oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap

keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi konsumen dapat

dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :

a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga,dan kenalan.

b. Sumber Komersil : Iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran.

c. Sumber Umum : Media massa, organisasi konsumen.

d.Sumber Pengalaman: Pernah menangani, menguji, menggunakan produk

(79)

Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model

dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka

memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk

terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan

membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain,

sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang

akan tergantung pada 2 (dua) hal yaitu :

a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan

konsumen.

b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi.

Konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar

faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapakan, harga yang

diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen

akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi

unutk mengubah maksud pembelian tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen

(80)

dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan

pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan

terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli

merupakan fungsi dari seberapa dekatharapan pembeli atas produk

tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya

guna produk produk tersebut dibawah harapan pelanggan, pelanggan

tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi, jika memenuhi harapan,

pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka

pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.

6. Kepuasan Sesudah Pembelian

Setelah membeli produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi

adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk

cacat tersebut, yang lainnya akan bersifat netral ada beberapa bahkan

mungkin melihat cacat itu sebagai suatu yang meningkatkan nilai produk.

7. Tindakan – Tindakan Sesudah Pembelian

Kepuasan atau ketidak puasan konsumen pada suatu produk akan

mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas,

maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk

membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan mengambil

satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi

ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau mengembalikan produk

Gambar

Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Program Studi
Tabel 3.4 Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain ayah mengajarkan tentang pendidikan kesehatan reproduksi sejak anak usia dini, ayah telah menjelaskan tentang bagaimana caranya mandi besar (83%), ayah

Berdasarkan hasil penelitian Mayasari dan Hadjam (2010) tersebut dapat disimpulkan bahwa sama seperti remaja putra yang normal, remaja putra tunagrahita secara seksual

Sedangkan untuk data yang akan dianalisis dalam sistem ini yakni terdiri atas pengujian program RGB terhadap kinerja alat yaitu pengujian kebenaran software

In this study, to clarify the characteristics of the light quantity and quality under diverse cloud conditions, we analysed the observational data of global/ diffuse

BIDANG DATA, INFORMASI PELAYANAN UMUM, &amp; PENGADUAN DAN BIDANG PENGOLAHAN &amp; PENERBITAN PERIZINAN &amp; NON PERIZINAN NAMA SOP : Pelayanan Surat Izin Usaha Industri

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-7, 2014 ISPRS Technical Commission VII Symposium, 29 September – 2

perkembangan anak yang bisa dideteksi pada usia tiga tahun. Adapun gejala yang bisa dilihat antara lain gangguan komunikasi. Kualitas kemampuan komunikasi anak autis jenis ini

Di tahun 2007 upaya &#34;membatasi&#34; jumlah madrasah dilakukan kembali oleh pemerintah (melalui MUIS sebagai pembina pendidikan Islam) dengan membuat program Joint Madrasah