Lampiran 1. Daftar Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KEPERCAYAAN DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE SAMSUNG PADA
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
No. Responden:
Bersama ini, Saya mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner yang dibawah ini.Informasi yang Saudara/i berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiaannya saya ucapkan terimakasih.
Identitas Responden:
1) Nama :
2) Usia / Jenis Kelamin :
3) Jurusan / Stambuk :
4) Type smartphoneSamsung :
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda chek lish ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara.
Kreteria penelitian :
Sangat Tidak setuju (STS) : diberi skor 1
Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3
Setuju (S) : diberi skor 4
Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5
a. Kepercayaan (X1)
No PERTANYAAN STS TS KS S SS
1 Smartphone Samsung memiliki kesesuaian harga dan fitur yang lengkap.
2 Smartphone Samsung bertanggung jawab atas produk yang ditawarkan.
3 Smartphone Samsung memiliki daya tahan yang
baik
b. Citra Perusahaan (X2)
NO PERTANYAAN STS TS KS S SS
1 Smartphone Samsung memiliki citra perusahaan yang baik
2 Saya bangga ketika menggunakan smartphone Samsung
3 Smartphone Samsung adalah salah satu smartphone
yang memiliki kualitas yang baik
4 Smartphone Samsung lebih populer atau terkenal
dibandingkan dengan smartphone lain
5 Samrtphone Samsung mampu bersaing dengan
c. Keputusan Pembelian (Y)
NO PERTANYAAN STS TS KS S SS
1 Saya memutuskan membeli smartphone Samsung karena sesuai dengan kebutuhan saya
2 Saya memutuskan membeli smartphone Samsung karena memiliki manfaat produk yang tinggi
Regression
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Coefficientsa
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 9.8819 13.1517 11.7938 .67468 97
Std. Predicted Value -2.834 2.013 .000 1.000 97
Standard Error of Predicted
Value
.160 .700 .251 .093 97
Adjusted Predicted Value 9.6535 13.2158 11.7852 .69369 97
Residual -6.96487 3.31007 .00000 1.50754 97
Std. Residual -4.572 2.173 .000 .990 97
Stud. Residual -4.597 2.235 .003 1.003 97
Deleted Residual -7.04218 3.50262 .00864 1.54964 97
Stud. Deleted Residual -5.193 2.285 -.004 1.037 97
Mahal. Distance .064 19.279 1.979 2.616 97
Cook's Distance .000 .167 .009 .021 97
Centered Leverage Value .001 .201 .021 .027 97
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Npar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Mean
Parametersa..bStd. Deviation Most Extreme Absolute
c. Test distribution is Normal. d. Calculated from data.
Coefficientsa
a. Dependent Variable: keputusan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43.699 2 21.850 9.414 .000a
Residual 218.177 94 2.321
a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Validitas
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 1.0 1.0 1.0
2.00 4 4.1 4.1 5.2
3.00 11 11.3 11.3 16.5
4.00 53 54.6 54.6 71.1
5.00 28 28.9 28.9 100.0
Total 97 100.0 100.0
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 1.0 1.0 1.0
2.00 4 4.1 4.1 5.2
3.00 9 9.3 9.3 14.4
4.00 76 78.4 78.4 92.8
5.00 7 7.2 7.2 100.0
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 1 1.0 1.0 1.0
3.00 23 23.7 23.7 24.7
4.00 58 59.8 59.8 84.5
5.00 15 15.5 15.5 100.0
Lampiran 3. Sebaran Jawaban Responden
79 5 4 5 14 4 5 4 5 4 22 4 4 4 12
80 5 4 5 14 5 5 4 5 4 23 4 5 5 14
81 5 4 4 13 4 5 4 5 4 22 4 5 4 13
82 5 4 4 13 4 5 4 5 4 22 5 5 4 14
83 5 4 4 13 4 5 5 5 4 23 4 5 4 13
84 5 4 5 14 5 5 5 5 5 25 5 4 5 14
85 5 4 5 14 4 5 5 5 5 24 5 5 4 14
86 5 4 4 13 4 5 4 5 5 23 5 5 5 15
87 5 4 4 13 4 5 4 4 5 22 5 4 4 13
88 3 4 4 11 5 5 4 4 5 23 5 5 4 14
89 4 4 4 12 4 5 4 4 5 22 5 4 5 14
90 4 4 4 12 4 5 4 4 5 22 5 4 4 13
91 5 4 4 13 5 5 4 4 5 23 5 5 5 15
92 5 4 4 13 5 5 4 4 5 23 4 4 4 12
93 5 4 4 13 5 5 4 4 5 23 4 5 4 13
94 5 4 5 14 5 5 4 4 5 23 4 5 4 13
95 5 4 5 14 4 5 4 4 5 22 4 5 4 13
96 4 3 4 11 4 4 4 4 4 20 5 3 5 13
DAFTAR PUSTAKA BUKU :
Kotler.Philip dan Armstrong, Gary. 2005. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga Jakarta.
Mowen, Jhon, C dan Micheal Minor. 2002. Prilaku Konsumen. Jilid satu. Erlangga: Jakarta.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Cetakan keenam.Ghalia Indonesia. Jakarta.
Rofiq. A. 2007. Pengaruh Dimensi Kepercayaan (trust) Terhadap Partisipasi
Pelanggan E-commerce (studi Pada Pelanggan E-commerce diindonesia).
Tesis (dipublikasikan) Universitas Brawijaya Malang.
Setiadi, Nugroho J.. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta Timur: Kencana Prenada media.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Lufti Muslich. 2012. Analisis Data : Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis.
Situmorang, SyafrizalHelmi, Iskandar Muda, Doli M. Ja’far Dalimunte, Fadli dan Fauzie Syarif. 2010. Analisis Data : Untuk Riset Manajemen dan
Bisnis.Medan : USU Press.
Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam belas, CV Alfabeta, Bandung.
Sumarwan, Ujang, 2004. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran,Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan :building The Corporate
Umar, Husein.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.Edisi Keenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
SKRIPSI :
E. Desi Arista. “Pengaruh Iklan, Kepercayaan dan Citra Merek terhadap Minat Beli
Smartphone samsung (Studi Kasus Pada MahasiswaUniversitas Indonesia
Depok)”. Skripsi Universitas Indonesia.Depok.
Ari. 2013. “Pengaruh bauran pemasaran dan citra perusahaan terhadapkeputusan pembelian produk samrtphone Samsung Galaxy series pada pengunjung plaza Mellenium Medan.
Budi, 2002.“Pengaruh kualitas produk dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian pada produk Smartphone Samsung pada mahasiswa pendidikan ekonomi universitasnegri Surabaya”.
Novitrianinggit, Prasita. 2004. “Pengaruh Kepercayaan dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara)”. Skripsi Ekonomi USU.
JURNAL :
Arafah, Willy. 2004. Analisis kualitas Pelayanan Rumah sakit Terhadap Image (Studi Pada Rumah Sakit “X” di Jakarta Selatan. Journal Media Riset Bisnis dan
Darsono, L. I. 2008. Hubungan Perceived Service Quality dan Loyalitas :Peran Trust
dan Satisfaction sebagai Mediator. Journal The 2nd National Conference UKWMS. Surabaya.
Prasarnphanic, P, Ph,D. 2007. “Does Trust Matter to Develop Customer Loyalty in
Online Business ?”. Journal Proceedings of the 24th South East asia Regional Computer Conference. Bangkok, Thailand.
INTERNET :
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif
kuantitatif menurut Nazir (2005:58) adalah metode dalam meneliti status kelompok
menusia, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang
yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatra Utara, Jalan Dr. Mansyur
No.9, Padang Bulan Medan 20155, Sumatra Utara. Waktu penelitian ini dimulai pada
bulan Maret sampai dengan selesai.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatra Utara yang pernah membeli produk
b. Variabel independen (X) yang terdiri atas kepercayaan (X1), citra
perusahaan (X2).
c. Variabel (Y) yaitu Keputusan Pembelian dalam menggunakan produk
smartphone Samsung.
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:8), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu vaariabel independen dan
variabel dependen.
a. Variabel independen (X)
Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif
ataupun yang negative bagi variabel dependen nantinya. Variabel independen
sering juga disebut variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi
(Situmorang, 2012:8). Dalam penelitian ini variabel independen yang
ditentukan ada 2, yaitu: Kepercayaan (X1), Citra perusahaan (X2),
b. Variabel dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam
variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Variabel
dependen sering disebut dengan variabel terikat atau terpengaruh
(Situmorang, 2012:8). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian konsumen konsumen (Y).
Tabel 3.1 berikut menyajikan oprasionalisasi variabel yang digunakan
dalam penelitian:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi operasional Indikator Skala
Kepercayaan (X1)
Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan mamfaat produk.
1. Kepuasan
Keputusan Pembelian
(Y)
Keputusan Pembelian adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih prilakualternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
1. Sesuai kebutuhan 2. Mempunyai manfaat
3. Keputusan yang tepat
dalam membeli produk
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan kareteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara angkatan 2012, 2013, dan
2014 dari 6 program studi yaitu : Ekonomi Pembangunan 549, Akutansi 817,
Manajemen 828, D3 Keuangan 602, D3 Kesekretariatan 375, D3 Akutansi
536 yang berjumlah 3707 Orang mahasiswa, yang dapat dilihat sebagai
Tabel 3.2
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012, 2013, dan 2014 Program Studi Tahun
Jumlah Keseluruhan 3707
Sumber : repository.usu.ac.id
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono.2012:116). Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012, 2013,
2014 Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin ( Umar, 2004:78
), yaitu:
Maka jumlah Sampel yang diperoleh
Melalui perhitungan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sampel
sebanyak 97 orang mahasiswa yang terdiri dari 6 program studi yang berbeda.
Oleh karena itu dalam sampel berlapis, untuk peluang terpilih antara satu
strata dengan yang lain mungkin sama mungkin pula berbeda. Sedangkan
dalam menentukan jumlah sampel untuk masing-masing kelas adalah dengan
rumus ( Sugiyono, 2006:67 ), yaitu :
ni = Ni . n
N
Dimana : ni = Jumlah sampel menurut Stratum
Ni = Jumlah sampel seluruhnya
N = Jumlah populasi menurut Stratum
n = Jumlah populasi seluruhnya
Berdasarkan rumus tersebut, selanjutnya dapat dihitung besarnya
sampel dari masing-masing program studi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Jumlah Sampel Program Studi
Program Studi Perhitungan Sampel
Ekonomi Pembangunan 549
3707 X 97 = 14,36 14
D3 kesekretariatan 375
3707 X 97 = 9,81 10
D3 Akutansi 536
3707 X 97 = 14,02 14
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode purposive sampling.Metode purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu. Kriteria
pemilihan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara Angkatan 2012, 2013,dan 2014.
2. Mahasiswa yang sudah atau yang akan melakukan
pembelianSmartphone Samsung.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a. Daftar pertanyaan (questionare)
Dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan diberikan kepada
responden yang telah dan pernah membeli produk laptop merek asus di
plaza medan fair yang menjadi sampel penelitian.
b. Penelitian (Observation)
Yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian
c. Wawancara (Interview)
Dilakukan langsung kepada konsumen yang telah dan pernah membeli
produk laptop merek asus di Plaza Medan Fair yang menjadi responden
dalam penelitian ini.
d. Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal, dan informasi dari
internet yang berhubungan dengan penelitian.
3.7 Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dilapangan
yang bersumber dari hasil pengamatan langsung dilokasi penelitian yaitu
pada pengunjung Plaza Medan Fair dengan memberikan pertanyaan
(quesionare) dan wawancara.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung bagi data primer yang diperoleh dari
berbagai macam buku pendukung, jurnal, dan informasi dari internet yang
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas
Pengujian Validitas dan Reabilitas dilakukan terhadap 30 responden diluar
sampel, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang digunakan pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3.8.1. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji tingkat keaslihan alat ukur yang digunakan
instrument dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang dipergunakan
untuk mendapatkan data itu valid atau dapat dipergunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya dan melakukan yang seharusnya dilakukan, dengan
kreteria sebagai berikut :
1. Jika r hitung> r tabelmaka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebutdinyatakan tidak valid.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas
diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi
memiliki karakteristik yang sama dengan respoonden penelitian. Nilai rtabel
dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%
Tabel 3.4 Uji Validitas
No Pertanyaan rhitung rtabel Validitas
1 P1 0.533 0,361 Valid
2 P2 0.389 0,361 Valid
3 P3 0.007 0,361 Tidak Valid
4 P4 0.670 0,361 Valid
5 P5 0.510 0,361 Valid
6 P6 0.443 0,361 Valid
7 P7 0.509 0,361 Valid
8 P8 0.536 0,361 Valid
9 P9 0.186 0,361 Tidak Valid
10 P10 0.465 0,361 Valid
11 P11 0.623 0,361 Valid
Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Pada Tabel 3.4, terlihat pada pertanyaan ke 3 dan 9 data tidak valid karna rtabel untuk sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item
total correlation pada pertanyaan 3 dan 9 dibawah 0.361. berarti data 3 dan 9
harus dibuang dan dilakukan pengujian kembali.
Uji Validitas
No Pertanyaan rhitung rtabel Validitas
1 P1 0.649 0,361 Valid
2 P2 0.456 0,361 Valid
4 P4 0.672 0,361 Valid
5 P5 0.530 0,361 Valid
6 P6 0.435 0,361 Valid
7 P7 0.559 0,361 Valid
8 P8 0.477 0,361 Valid
10 P10 0.434 0,361 Valid
11 P11 0.543 0,361 Valid
Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa setelah diuji kembali seluruh butir pertanyaan telah valit karena rhitung> rtabel.Dengan demikian, kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Uji realiabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau
kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti yang ada. Suatu
instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut digunakan untuk
subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetapi menunjukan
Menurut Ghozali dan kuncoro (dalam Situmorang, 2010:80) butir
pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kreteria sebagai berikut :
1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka pernyataan
reliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.80 maka pernyataan
reliabel.
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.813 9
Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Pada 9 pertanyaan pada tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa
koefisien apha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,813. Ini berarti 0,813 >
0.60 dan 0,813 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwan kuesioner tersebut
telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai
instrumen penelitian.
3.9 Model Analisis Data
3.9.1 Model Analisis Deskriptif
Model analisis deskriptif merupakan model analisis data dimana
dapat memberikan gambaran umum yang jelas mengenai masalah yang
diteliti.
3.9.2 Model Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)
Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk
mengetahui pengaruh variabel independen(X) terhadap variabel dependen (Y).
Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and
Service Solution) versi 17.0 agar hasil yang diperoleh lebih terarah maka
peneliti memerlukan bantuan :
a. Uji Serentak (uji F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) .
Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika F hitung< F tabel
H0 ditolak jika F hitung> F tabel , pada α 5%
b. Uji secara Parsial / Uji t
Test uji parsial menguji setiap variabel (X) apakah mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t hitung< t tabel
c. Pengujian Goodness of Fit (R2)
Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengukur kontribusi variabel-variabel dependen dalam menerangkan
variabel independen.Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol
sampai dengan satu (0 ≤ R 2≤ 1). Semakin mendekati nol atau sama
dengan nol berarti kontribusi variabel dependen terhadap variabel
independen lemah dan bahkan dapat diabaikan , sebaliknya semakin
mendekati satu berarti kontribusi semakin baik.
3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan
bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Histogram, Pendekatan Grafik, dan Pendekatan Kolmogorov
Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai
Asymp.Sig. (2 – tailed) di atas nilai signifikan 5% (0.05) artinya variabel
3.10.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas varians independen adalah konstan untuk
setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan
pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan
5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
3.10.3 Uji Multikolinearitas
Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor).
Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia
teknologi.Dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk
dari Korea Selatan ke Beijing, Cina.Didirikan oleh Lee Byung-chul pada
tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi
multinasional yang sekarang ini.
The Samsung Group adalah konglomerat terbesar didunia.Merupakan
bisnis internasional yang terletak di Korea Selatan, semua kesatuan merk
Samsung, termasuk Samsung Electronics (perusahaan elektronik terbesar di
dunia), Samsung Heavy Industries (salah satu shipbuilders terbesar di dunia),
dan Samsung Engineering & Construction (perusahaan kontraktor global
utama).
Kata Samsung berarti "tiga bintang" di Korea. Hal ini menjadi nama
yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan dan di
berbagai bagian dunia. Secara internasional, orang mengasosiasikan nama
dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan.
Samsung telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan elektronik
semikonduktor, memori, dan integrasi sistem. Kini proses dan produk inovatif
dan berkualitas Samsung telah diakui di dunia. Itu semua menjadi tonggak
utama dalam sejarah Samsung, menunjukkan bagaimana perusahaan ini telah
mengembangkan jajaran dan pencapaian produknya, meningkatkan
pendapatan dan saham pasarnya, dan mengikuti misinya untuk memberikan
hidup yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh dunia.
4.1.2 Visi dan Misi Samsung
Samsung dipandu oleh satu visi: memimpin pergerakan konvergensi
digital, mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang
menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus
menjadikan Samsung sebagai pemimpin digital yang terpercaya. Sedangkan
misi Samsungadalah menjadi “digital-εCompany” yang terbaik.
4.1.3 Struktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran tentang perusahaan yang
menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa pelapor kepada siapa,
danmekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.
Berikut ini merupakan gambaran bagan struktur organisasi perusahaan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pesrusahaan Samsung
Berdasarkan diagram struktur organisasi tersebut diatas, maka struktur
organisasi yang digunakan oleh perusahaan Samsung diindonesia dalam
mengatur perusahaannya menggunakan struktur organisasi garis,dimana
wewenang mengalir dari pimpinan kebawahan sampai bagian yang paling
bawah yaitu karyawan.
Uraian kerja pada perusahaan ini digambarkan pada stuktur organisasi,
pada setiap bagiannya memiliki wewenang dan tanggung jawab yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Untuk mengetahui secara lebih DIREKTUR
SENIOR MANAGER
ASISTEN MANAGER
OPERATOR SUPERVISOR
OPERATOR SUPERVISOR
OPERATOR SUPERVISOR ASISTEN
jelas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, akan
diuraikan sebagai berikut :
Tugas Direktur Produksi
1. Merencanakan strategi planning produksi, mengakurasikan plan produksi
sesuai dengan informasi dari meeting manager dan data plan,melakukan
koordinasi dengan pihak engineering.
2. Mengontrol kondisi produksi, check material.
3. Membuat lokasi produksi di line produksi sesuai dengan basic model.
4. Pencapaian quality target dengan meeting mingguan dan bulanan.
5. Mengontrol kondisi quality accident interman/external.
6. Perbaikan di line produksi untuk mencapai target set/worker.
Tugas Senior Manager
1. Mendukung main produksi sehingga tercapai on time produksi.
2. Mencegah gangguan produksi yang disebabkan oleh kecelakaan
kualitas yang disebabkan oleh salah spes material.
3. Bersama departemen terkaitmelakukan follow up masalah-masalah
yang terjadi yang dip roses.
4. Membuat laporan perbaikan untuk hal-hal diatas.
5. Control modification order.
Tugas Manager
1. Memantau perkembangan usaha dan prestasi masing-masing
bawahannya.
2. Mengendalikan seluruhbagian unit yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Menyusun program kerja perusahaan.
4. Bertanggung jawab kepada seniormanager.
Tugas Asisten Manager
1. melakukan perawatan dan perbaikan mesin.
2. Melakukan over houl sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
3. Production support dan production innovation.
4. Bertanggung jawab kepada manager.
Tugas Supervisor
1. Check kondisi material.
2. Check kondisi preparation.
3. Balancing data material.
4. Follow up material urgent export.
Tugas operator
1. Mengoperasikan mesin sesuai dengan standar kerja.
2. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan standar proses produksi.
4.1.4 Smartphone Samsung
Jika sebuah handphone (featured phone) umumnya hanya digunakan
untuk membuat panggilan suara dan sms, sebuah smartphone memiliki
kemampuan jauh di atas itu. Meskipun belum ditetapkan secara resmi standar
dari sebuah smartphone, smartphone adalah sebuah perangkat komunikasi
dengan kemampuan layaknya handphone yang juga memiliki kemampuan lain
yang bisa berguna untuk hampir segala hal. Sebuah smartphone sudah
dibekali oleh sistem operasi tertentu, seperti Samsung Galaxy dan lain –
lain.Samsung saat ini dikenal sebagai produsen handphone Android terbesar
di dunia bahkan popularitas handphone Samsung pun mengalahkan Apple
iPhone.
Samsung meluncurkan handphone Android pertamanya, yakni
Samsung i7500.Handphone ini menawarkan layar sentuh AMOLED
berukuran 3.2 inci.Selanjutnya, keberhasilan Samsung dalam platform
Android dimulai dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Handphone ini
diluncurkan oleh Samsung pada Maret 2010.Dan, tingkat penjualan
handphone ini sebanyak 10 juta unit.Keberhasilan tersebut diikuti oleh
suksesor dari Galaxy S. Di antaranya adalah Samsung Galaxy S II dan
Samsung Galaxy S III.Tak hanya itu, beberapa handphone Galaxy lainnya pun
memperoleh sambutan tinggi di pasaran.Di antaranya adalah Samsung Galaxy
Mini, Samsung Galaxy Young serta Samsung Galaxy Note. .
Samsungmengembangkan sebuah sistem operasi sendiri yang
disebutnya sebagai OS Bada.Penamaan OS tersebut pun diambil oleh
Samsung dari bahasa Korea yang memiliki arti lautan.Pada April 2010,
Samsung meluncurkan handphone pintar berbasis OS Bada pertamanya, yakni
Samsung Wave S8500.Handphone ini menggunakan prosesor single core
1GHz dengan GPU PowerVR SGX 540.Pada bagian layar, handphone ini
dilengkapi dengan layar Super AMOLED berukuran 3.3 inci serta
kemampuan untuk merekam video HD 720p.Handphone inipun mampu
terjual sebanyak 1 juta unit dalam empat minggu pertamanya. Selain
itu,Samsung juga memiliki handphone pintar lainnya yang menggunakan OS
Windows Phone 7. Dan, handphone Windows Phone pertama yang
diluncurkan oleh Samsung adalah Samsung Omnia 7.Namun tingkat
penjualan handphone ini masih belum bisa menyaingi tingkat penjualan
4.1.5 Jenis-Jenis Smartphone Samsung Gambar 4.2
Jenis-Jenis smartphoneSamsung
• 8" Display • S Pen
• Reading Mode • Multi Windows • Voice Call
• Fun - Perfect Playmate
• Relationship - Stay Connected
• Life Task - Pocket assistance
• Android OS v4.1.2 Jelly Bean
• Dual Camera 5MP with LED Flash
• Internal Memory 4 GB. 512 MB RAM
• 3.5" Full Touch Screen
• Wi-Fi Tethering, Processor Cortex A9
• 1.0 GHz Dual Core Processor • 4.0” WVGA Super AMOLED • 1GB RAM
• 8GB Internal Memory, with microSD •BT 4.0 / WiFi 802.11 a/b/g/n
• The latest in technology with Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)
• The Fastest in performance with 1,4Ghz Quad Core Processor
• Amazing display with HD Super AMOLED
• Sees your best side with Burst SHot 8MP (rear + 1,9MP (front) intelligent camera
• Android 4.1 (Jelly Bean)
• 5.5” HD Super Amoled, 1.6GHz Quad Core Processor
• 8MP Camera (Rear) + 1.9MP (Front), HD video recording & playback
• 16GB Internal Memory + 2GB RAM (up to 64 GB micro SD)
• Air View, Pop up Note, Pop up Video, Photo Note, Paper Artist
• Android 2.3 Gingerbread
• HSDPA 7,2Mbps
• 2MP camera
• The latest in technology with Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) • The Fastest in performance with 1,4Ghz Quad Core Processor • Amazing display with HD Super AMOLED
• Sees your best side with Burst SHot 8MP (rear + 1,9MP (front) intelligent camera
• DUAL CORE Processor • Android™ 2.3 (Gingerbread) • 3,8" WVGA Touchscreen
• Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) • 3.0” QVGA LCD
• 4GB Internal Memory • Touch and Type
• 4,3" SUPER AMOLED Plus Display
• Dual Core Application Processor
GALAXY W
• Android™ 2.3 (Gingerbread)
• HSDPA 14,4Mps
• 3,7" TFT WVGA touchscreen
4.1.6 Logo Samsung
Gambar 4.3 Logo Samsung
4.2.1 Analisis deskriftif responden
Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
pertanyaan (kuesioner).Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuesioner kepada 97 orang responden mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Kuesioner deskriptif
responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik
responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
jurusan.
1. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase ( % )
Pria 45 46,3%
Wanita 52 53,7%
Total 97 100 %
Sumber : Hasil penelitian, 2015
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin adalah 45 orang responden (46,3%) berjenis kelamin pria dan
52 orang responden (53,7%) berjenis kelamin perempuan.
Tabel 4.2
Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase %
19 42 43,2 %
20 30 30.9 %
21 25 25,9%
Total 97 100 %
Sumber : Hasil penelitiaan, 2015
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berusia
19 tahun sebesar 43,2% Mahasiswa, 30,9% Mahasiswa berusia 20 tahun, dan
25,9% Mahasiswa berusian 21 tahun.
3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 4.3
Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jurusan
Jurusan Jumlah Persentase (%)
Lanjutan
Jurusan Jumlah Persentase (%)
D3 Akutansi
14
14,4%
Total 97 100 %
Sumber : hasil penelitian, 2015
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jurusan menejemen menjadi jurusan
terbanyak dalam penelitian ini yaitu sebanyak 22,6 %, 21,6% jurusan
akutansi, 16,4% jurusan D3 keuangan, 14,4% ekonomi pembangunan dan D3
akutansi, dan 10,6% D3 kesekretariatan.
4.2.2 Analisis Deskriftif Variabel Penelitian
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala likert untuk menanyakan kepercayaan dan citra
perusahaan terhadap keputusan pembelian produk smartphone Samsung pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara. Variabel
kelompok Kepercayaan (X1) terdiri dari 3 butir pertanyaan, variabel Citra
Perusahaan(X2) terdiri dari 5 butir pertanyaan, Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.4
Penjelasan Responden Atas Variabel Kepercayaan (X1)
Indikator STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % P1 1 1.0 4 4.1 11 11,3 53 54,6 28 28,9 97 100 P2 1 1,0 4 4,1 9 9,3 76 78,4 7 7,2 97 100 P3 1 1,0 2 2,1 20 20,6 57 58,8 17 17,5 97 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada pertanyaan pertama sebanyak 1% sangat tidak setuju, 4,1%
menyatakan tidak setuju, 11,3% kurang setuju, 54,6% menyatakan setuju,
dan 28,9% menyatakan sangat setuju.
2. Pada pertanyaan kedua sebanyak 1% sangat tidak setuju, 4,1%
menyatakan tidak setuju, 9,3% kurang setuju, 78,4% menyatakan setuju,
dan 7,2% menyatakan sangat setuju.
3. Pada pertanyaan ketiga 1% sangat tidak setuju, 2,1% menyatakan tidak
setuju, 20,6% kurang setuju, 58,8% menyatakan setuju, dan 17,5%
Tabel 4.5
Penjelasan Responden Atas Variabel Citra Perusahaan (X2)
Indikator STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % P1 0 0 1 1,0 7 7,2 62 63,9 27 27,8 97 100 P2 0 0 2 2,1 12 12,4 47 48,5 36 37,1 97 100 P3 1 1,0 3 3,1 10 10,3 69 71,1 14 14,4 97 100 P4 1 1,0 3 3,1 13 13,4 57 58,8 23 23,7 97 100 P5 1 1,0 2 2,1 10 10,3 60 61,9 24 24,7 97 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada pertanyaan pertama sebanyak 1% tidak setuju, 7,2% menyatakan
kurang setuju, 63,9% setuju, dan 27,8% menyatakan sangat setuju.
2. Pada pertanyaan kedua sebanyak 2,1% tidak setuju, 12,4% menyatakan
kurang setuju, 48,5% setuju, dan 37,1% menyatakan sangat setuju.
3. Pada pertanyaan ketiga sebanyak 1% sangat tidak setuju, 3,1%
menyatakan tidak setuju, 10,3% kurang setuju, 71,1% menyatakan setuju,
dan 14,4% menyatakan sangat setuju.
4. Pada pertanyaan keempat 1% sangat tidak setuju, 3,1% menyatakan tidak
setuju, 13,4% kurang setuju, 58,8% menyatakan setuju, dan 23,7%
5. Pada pertanyaan ketiga 1% sangat tidak setuju, 2,1% menyatakan tidak
setuju, 10,3% kurang setuju, 61,9% menyatakan setuju, dan 24,7%
menyatakan sangat setuju.
Tabel 4.6
Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Indikator STS TS KS S SS Total F % F % F % F % F % F % P1 0 0 2 2,1 19 19,6 52 53,6 24 24,7 97 100 P2 0 0 0 0 23 23,7 52 53,6 22 22,7 97 100 P3 0 0 1 1,0 23 23,7 58 59,8 15 15,5 97 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Pada pertanyaan pertama sebanyak 2,1% tidak setuju, 19,6% menyatakan
kurang setuju, 53,6% setuju, dan 24,7% menyatakan sangat setuju.
2. Pada pertanyaaan kedua sebanyak 23,7% menyatakan kurang setuju,
53,6% setuju, 22,7% menyatakan sangat setuju.
3. Pada pertanyaan ketiga sebanyak 1% tidak setuju, 23,7% menyatakan
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data distribusi normal atau
tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.
1. Pendekatan Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normalplot yang membandingkan antara dua
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Gambar 4.4 Histogram Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng
Gambar 4.5 Histogram Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa data berdistribusi
normal dapat dilihat pada scatterplot, terlihat titik yang mengikuti data
disepanjang garis diagonal.
2. Pendekatan kolmogorv-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistic tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian
Kolmogrov-Smirnov (K-S) untuk memastikan apakah data benar
Parametersa..bStd. Deviation Most Extreme Absolute
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai asymp.Sig. (2-tailed) adalah
0,234. Dan diatas nilai signifikan 5% (0.05), dengan kata lain variabel
residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu variabel pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedatisitas.
Ada dua cara untuk mendetaksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
yaitu:
1. Metode Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola jelas, serta titik-titik meyebar
diatas dan dibawah angka nol (0) pada sumbuh Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika pola tertentu, seperti titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.6 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat dari grafik Scatterplotyang
disajikan, terlihat titik-titik meyebar secara acak tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebarbaik diatas maupun
dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada data residual.
2. Uji Glejser
Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi
antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05
maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Tabel 4.8
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat jelas menunjukkan tidak
satupun variabel indevenden yang signifikan secara statistik
dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05),
jadi disimpulkan model regresi tidak mempengaruhi
heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah variabel
pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Berikut ini disajikan cara
mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matriks korelasi
antar variabel dan perhitungan nilai.
Tabel 4.9
Berdasarkan Tabel 4,9 dapat dilihat bahwa:
a. Nilai Vif dari kepercayaan dan citra perusahaan lebih kecil atau
dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas
antar variabel indevenden dalam model regresi.
b. Nilai Tolerance dari kepercayaan dan citra perusahaan lebih besar
dari 0,1 (Tolerance > 0,1), ini berarti tidak terdapat
multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
4.4 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh variabel bebas (kelompok referensi, pekerjaan dan keadaan
ekonomi, serta gaya hidup dan nilai) terhadap variabel terikat (keputusan
pembelian). Data diolah secara statistic untuk keperluan analisis dan
pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS17,0for
windows.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah :
Y= a+ b1X1 + b2X2+e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
b1,b2 = Koefisien regresi
X1 = Variabel Kepercayaan
X2 =Variabel Citra Perusahaan
E = Standard error
Berdasarkan pengujian penggunaan SPSS versi 17,0For
windows, maka hasil persamaaan regresi linear berganda dapat dilihat
padatabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.10
Hasil Regresi Berganda Coefficientsa
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui pada kolom kedua
(unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel
0,299 dan nilai konstanta (a) adalah 5,787 maka diperoleh persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut :
Y= 5,787+(-0,008) X1+0,299 X2+e
Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Konstanta (a) = 5,787 ini menunjukkan bahwa jika variabel
kepercayaan dan citra perusahaan dianggap konstan maka tingkat
variabel keputusan pembelian produk Smartphone Samsung pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Usu sebesar 5,787.
2. Koefisien b1 (X1) = 0,008, menunjukkan bahwa variabel
kepercayaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau
dengan kata lain jika variabel kepercayaan ditingkankan maka
keputusan pembelian akan meningkat.
3. Koefisien b2 (X2) = 0,299 menunjukkan bahwa variabel citra
perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau
dengan kata lain jika variabel citra perusahaan ditingkankan maka
4.4.1 Koefisien Determinan (R2)
Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentasekemampuan model dalam
menerangkan variabel terikat.Koefisien determinan bersekitar antara
nol sampai satu (0 < R2> 1).Jika R2semakin besar (mendekati satu),
maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dan berlaku sebaliknya jika R2 semakin kecil
(mendekati nol), maka semakin kecil pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.11
Koefisien Determinan R2 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .408a .167 .149 1.52349
a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: Hasil pengelolahan Spss, 2015
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
a. R = 0,408 berarti hubungan antar variabel kepercayaan dan citra
perusahaan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian
b. Adjusted R Square sebesar 0,149 berarti 14,9% variabel keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh kepercayaan dan citra perusahaan.
Sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain
yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
c. Standard Error of Estimated (standar deviasi) artinya mengukur
variasi dari nilai yang diperediksi. Dalam penelitian ini standar
deviasi berarti model semakin baik.
4.4.2 Uji Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama
pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X1 dan
X2) yaitu kepercayaan dan citra perusahaan terhadap variabel terikat
(Y) berupa keputusan pembelian produk smartphone Samsung.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai
berikut :
H0: b1,b2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh
yang positif dari variabel bebas (X1,X2) yaitu berupa kepercayaan
dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian (Y).
Ha: b1,b2 = 0, artinya secara bersama-sama terhadap pengaruh yang
positif dari variabel bebas (X1,X2) yaitu berupa kepercayaan dan citra
Kreteria pengambilan keputusannya adalah :
H0 diterima jika F hitung< F tabel , pada α 5%
Ha ditolak jika F hitung> F tabel , pada α 5%
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat
bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai
berikut :
Df (pembilang) = k-1
Df (penyebut) = n-k
Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 97 dan jumlah
keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh :
1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2
2. df (penyebut) = 97 – 3 = 95
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan Spss
17,0for windows, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada
Tabel 4.12 Uji Simultan (Uji-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1Regression 43.699 2 21.850 9.414 .000a
Residual 218.177 94 2.321
Total 261.876 96
a. Predictors: (Constant), CitraPerusahaan, Kepercayaan
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (9,414)
> Ftabel (3,09) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari kepercayaan (X1),
citra perusahaan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat Keputusan pembelian produk Smartphone Samsung
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
4.4.3 Uji Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel indevenden secara parsial (individual)
Kreteria pengujiannya adalah :
H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), citra perusahaan
(X2) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).
Ha : b1 = b2 = 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), citra
perusahaan (X2) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian
(Y).
Kreteria pengambilan keputusannya yaitu :
H0 diterima jika thitung< ttabel , pada α 5%
Ha ditolak jika thitung> ttabel , pada α 5%
Besar nilai ttabeldiperoleh dengan derajat bebas (df) = n-k = 97-2 = 95
Maka ttabel= 0,05 (95) = 1,660
Tabel 4.13
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Hasil Pengelolahan Spss, 2015
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :
1. Variabel kepercayaan berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan
0,947 > 0,05. Dan nilai thitung -0,067 < ttabel 1,660. Artinya
walaupun ditingkatkan variabel kepercayaan maka keputusan
konsumen tidak akan meningkat.
2. Variabel citra perusahaan berpengarruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini terlihat dari nilai
signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 3,866 > ttabel 1,660.
Artinya jika ditingkatkan variabel citra perusahaan maka keputusan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka ditaruk
kesimpulan sebagai berikut : secara serempak variabel kepercayaan
dan citra perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Smartphone Samsung pada mahasiswa fakultas
Ekonomi dan Bisnis USU, dan secara parsial hanya variabel Citra
Perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Smartphone Samsung pada mahasiswa fakultas
Ekonomi dan Bisnis USU yang artinya bahwa responden yang
membeli Smartphone sangat dipengaruhi oleh Citra Perusahaan.
Sedangkan variabel kepercayaan secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Smartphone
Samsung pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
5.2 Saran
Perusahaan Smartphone Samsung harus mampu
mempertahankan dan meningkatkan Citra perusahaan pelanggan
dengan berbagai usaha lain,karena variabel ini merupakan variabel
Smartphone Samsung pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis
USU. Sedangkan variabel lainnya laitu variabel Kepercayaan dapat
lebih ditingkatkan agar dapat menjadi faktor pendukung dan
berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian yang tentunya
akan menambah jumlah pembeli dan meningkatkan penjualan,
meskipun variabel kepercayaan secara persial tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Smartphone
Samsung pada mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis USU. Dan
juga variabel kepercayaanbukan tidak penting bagi konsumen, namun
dikarenakan pelaksanaan variabel ini tidak terlihat jelas interaksinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Tentang Keputusan Pembelian 2.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Dalam membeli produk yang diinginkan, seorang konsumen harus
penyesalan yang akan terjadi di kemudian hari. Proses pengambilan keputusan
yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision)
melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternative tindakan (atau
pelaku).Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa prilaku
yang berbeda.
Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan bukanlah hal
yang sederhana, pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan
mereka namun dapat bertindak sebaliknya.Mereka mungkin menanggapi
pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit
terakhir.Karenanya pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi serta
perilaku pembelian pelanggan sasaran mereka.
Menurut Setiadi (2003:415), inti dari pengambilan keputusan
konsumen (consumerdecision making) adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Dalam membeli produk yang diinginkan, seorang konsumen harus
menentukan keputusan pembelian yang tepat, kalau tidak, mungkin saja
penyesalan yang akan terjadi di kemudian hari. Proses pengambilan keputusan
yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision)
melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku).
Keputusan selalu mensyaratkan pilihan di antara beberapa perilaku yang
berbeda.
Pada kebanyakan orang,perilaku pembelian
konsumenseringkalidiawalidan dipengaruhiolehbanyaknya rangsangan dari
luardirinya,baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari
lingkungannya.Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri seusai
dengankarakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan
pembelian.Karakteristikpribadi konsumenyangdipergunakanuntukmemproses
rangsangan tersebut sangat komplek dan salah satunya adalahmotivasi
untuk membeli.
2.1.2 Faktor Utama Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian 2.1.2.1 Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam
sangatlah penting.Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang
paling mendasar.Setiap budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih
kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus
bagi anggota-anggotanya.Sub-budaya terdiri dari bangsa, agama,
kelompok ras dan daerah geografis.Banyak sub-budaya yang
membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
mereka.Kelas sosial, tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi
juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal.
Kelas sosial berbeda dalam busana, cara berbicara, preferensi rekreasi,
dan banyak ciri-ciri lain. Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama,
orang-orang dalam kelas sosial yang sama cenderung bertingkah laku
lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang
berbeda. Kedua, orang-orang yang merasa menempati inferior atau
superior sehubungan dengan kelas sosial mereka.Ketiga, kelas sosial
seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel, seperti pekerjaan,
penghasilan, kesejahteraaan, pendidikan, dan pandangan terhadap nilai
daripada suatu variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu
kelas sosial ke kelas sosial lain, ke atas dan ke bawah sepanjang hidup
mereka. Luasnya mobilitas ini bergantung pada kelakuan stratifikasi
2.1.2.2 Faktor Sosial
Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang
konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti keleompok
acuan, keluarga, serta peran dan status.
Kelompok acuan, banyak kelompok yang mempengaruhi
perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari sumua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang
memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan Kelompok
Keanggotaan.
Kelompok keanggotaan adalah kelompok kelompok primer,
seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi
dengan seseorang secara terus menerus dan informal.
2.1.2.3 Faktor Pribadi
Keputuasan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut adalah usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep-konsep diri pembeli.
Usia dan tahap siklus hidup. Orang membeli barang dan jasa
tahap siklus hidup psikologis.Orang dewasa mengalami perjalanan dan
transformasi sepanjang perjalanan hidupnya.Pemasar memberikan
perhatian yang besar pada situasi hidup yang berubah dan dampak
mereka terhadap perilaku konsumsi.
Pekerjaan.Pekerjaan seseorang juga memperngaruhi perilaku
konsumsinya.Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan
yang memiliki minat diatas rata-rata atas produk dan jasa mereka.
Keadaan ekonomi.Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi seseorang.Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan
yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan
untuk meminjam, dan sikap atas belanja atau menabung. Pemasar
barang-barang yang peka tehadap harga terus menerus memperhatikan
trend penghasilan pribadi, tabungan dan tingkat bunga, jika indikator
ekonomi menandakan resesi, pemasar dapat mengambil
langkah-langkah untk merancang ulang, melakukan penempatan ulang kembali
harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan nilai
2.1.2.4 Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologi utama-motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan
pendirian
Motivasi.Seseorang memiliki bantak kebutuhan pada waktu
tertentu.Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; muncul dari tekanan
biologis seperti lapar, haus, tak nyaman. Kebutuhan lain bersifat
psikogenis ; mereka muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan
akan pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki. Sebagiab besar
kebutuhan psikogenis tidak cukup kuat untuk memotivasi orang agar
bertindak dengan segera. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia
di dorong hinga mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif
adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.
Dengan memuaskan kebutuhan tersebut ketegangan akan berkurang.
2.1.3 Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari
urutan kejadian berikut :
Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar
yang bekerja pada tahap-tahap itu. Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.Kebutuhan ini dapat
disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan
normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang.
2. Pencarian Informasi
Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi
pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan
oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap
keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi konsumen dapat
dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :
a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga,dan kenalan.
b. Sumber Komersil : Iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran.
c. Sumber Umum : Media massa, organisasi konsumen.
d.Sumber Pengalaman: Pernah menangani, menguji, menggunakan produk
Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model
dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka
memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk
terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Membeli
Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan
membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain,
sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang
akan tergantung pada 2 (dua) hal yaitu :
a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan
konsumen.
b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.
Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi.
Konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar
faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapakan, harga yang
diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen
akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi
unutk mengubah maksud pembelian tersebut.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen
dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan
pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan
terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli
merupakan fungsi dari seberapa dekatharapan pembeli atas produk
tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya
guna produk produk tersebut dibawah harapan pelanggan, pelanggan
tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi, jika memenuhi harapan,
pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka
pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.
6. Kepuasan Sesudah Pembelian
Setelah membeli produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi
adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak akan menginginkan produk
cacat tersebut, yang lainnya akan bersifat netral ada beberapa bahkan
mungkin melihat cacat itu sebagai suatu yang meningkatkan nilai produk.
7. Tindakan – Tindakan Sesudah Pembelian
Kepuasan atau ketidak puasan konsumen pada suatu produk akan
mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas,
maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk
membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan mengambil
satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi
ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau mengembalikan produk