• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENGENALAN SAINS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERWANIS MEDAN T.A 2016-2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENGENALAN SAINS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERWANIS MEDAN T.A 2016-2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP

PENGENALAN SAINS ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TK PERWANIS MEDAN

T.A 2016-2017

SKRIPSI

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH:

NELLYANA NIM. 1132113009

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

I. LATAR BELAKANG

a. Nama : Nellyana

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Tempat/Tanggal Lahir :Tapus, 04 Mei 1995

d. Agama : Islam

e. Alamat :Tapus Pargarutan Kec. Angkola Timur

Kab. Tapanuli Selatan

f. Nama Orang Tua

a. Ayah : Abdul Wahid Harahap

b. Ibu : Ratna Dewi Siregar

g. Pekerjaan Orang Tua

a. Ayah : Petani

b. Ibu : Petani

h. Alamat Orang Tua : Tapus Pargarutan

i. Email : [email protected]

II.RIWAYAT PENDIDIKAN

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kabupaten

1. SD NEGERI Tapus 2001-2007 Tapanuli Selatan

2. SMP NEGERI 2 Angkola Timur 2007-2010 Tapanuli Selatan

(5)

i ABSTRAK

NELLYANA, NIM : 1132113009, Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Pengenalan Sains Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Perwanis Sei Batang Serangan Kec. Medan Baru T.A 2016-2017. Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan.Unversitas Negeri Medan, 2017.

Dalam penelitian ini yang menjadi suatu masalah adalah pendidik masih kurang dalam penggunaan media yang dapat melibatkan anak saat proses pembelajaran khususnya pada materi udara sehingga anak belum mampu menceritakan apa yang telah dipelajari. Metode ceramah masih sering dilakukan dikelas sehingga kurang dapat memberikan pemahaman kepada anak serta pengalaman yang berkesan dalam pembelajaran sains. Terbatasnya alat-alat pembelajaran dikelas. Maka dari itu peneliti memilih untuk melakukan pengenalan sains dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode eksperimen terhadap pengenalan sains anak usia 5-6 Tahun di TK Perwanis Medan T.A. 2016/2017.

Metodepenelitian ini termasuk penelitian eksperimen yaitu Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di kelas B TK Perwanis Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen (B1) yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan pengajaran di kelas kontrol (B2) menggunakan metode demonstrasi. Penentuan sampel dilakukan secara acak (random) dengan jumlah setiap sampel kelas sebanyak 20 anak. Variabel bebas adalah metode eksperimen sedangkan variabel terikat adalah pengenalan sains. Intrumen pengumpulan data yaitu pedoman observasi. Analisis data mengunakan uji-t. Dan observasi dilakukan pengobservasi dengan pedoman observasi yang telah disediakan. Dengan taraf nyata α = 0,05.

Berdasarkan hasil pengumpulan data diatas diperoleh rata-rata nilai pada kelas eksperimen 10,8 dengan nilai tertinggi 12 dan nilai terendah 9, sehingga pengenalan sains anak pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol 8,7 dengan nilai tertinggi 10 dan nilai terendah 7, sehingga pengenalan sains anak pada kelas kontrol memperoleh perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan metode eksperimen berpengaruh secara signifikan terhadap pengenalan sains anak yaitu dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung> ttabel yaitu 6,17> 1,705 pada taraf α = 0.05.

Sedangkan nilai Fhitung 1,15 dibandingkan dengan nilai Ftabel (α=0,05 dan dk pembilang 19 dan penyebut 19) diperoleh 2,25; sehingga Fhitung < Ftabel; kesimpulan varians data pengenalan sains anak kedua kelompok hasil penelitian berasal dari populasi yang homogen.

(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberi hikmat kepada penulis hingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjdul berjudul “Pengaruh Metode

Eksperimen Terhadap Pengenalan Sains Anak Usia 5-6 Tahun di TK

Perwanis Medan T.A. 2016/2017”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini

adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan proposal ini. Kiranya proposal ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih yang tiada

terhingga kepada sejumlah pihak yang telah membantu dalam proses pendidikan

dan penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis mengucapkan terimakasih

setelusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan

beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS Wakil Dekan Bidang Akademik.

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd Wakil Dekan Bidang Keuangan dan

Kepegawaian.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

(7)

ii

7. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi dengan penuh

kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd, dan Ibu Dra.

Sariana Marbun, M.Pd, selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik

dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar

lebih baik.

9. Seluruh Dosen Prodi PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan

membagikan ilmunya. Khususnya Bapak Dr. Aman Simaremare MS selaku

dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama

mengikuti perkuliahan.

10.Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, Khusunya Kakak Ika yang telah

banyak memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun

motivasi agar penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Ibu Lina Aryanti S.Pd. AUD selaku Kepala Sekolah TK Perwanis yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian eksperimen di sekolah tersebut.

Bapak/Ibu guru dan pegawai di TK Perwanis khususnya Ibu Yusni Afrida

S.Pd. AUD selaku guru kelas B1 dan Ibu Sarti, S.Pd. AUD selaku guru kelas

B2 dan kepada ibu Eka selaku tata usaha serta seluruh siswa/i yang telah

memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan

penelitian.

12.Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayah tercinta dan Mama tersayang

yang tak pernah henti memberikan motivasi, kasih sayang, nasehat dan doa.

(8)

iii

Zul Bahri Harahap, Sahrul Harahap, dan keluarga besar yang tak pernah

henti memberikan dukungan, motivasi, kasih sayang, nasehat dan doa

kepada penulis.

13.Kepada teman sekaligus teman-teman seperjuangan di Prodi PG PAUD

angkatan 2013 dan sahabat-sahabat yang selalu setia dalam suka maupun

duka, kakak Fanny Octivasari, Abanganda tercinta Doni Amri, Nurbaiti

Hasibuan, Khairatunnisa, Citra Mestika Tampubolon, Muthiah Khairani

Mardia, Tri Sopia Wulan, Cahaya Hayati Pasaribu, Vitra Juliana Silalahi,

Hafnizar, Masita Syaputri Br. Hombing, Elminda, Mela Sundari, Sartika

Sareany Tambunan, Erliyani Harahap, Nur Asia Rambe, Rosmian Girsang,

Winda Ginting.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari

berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang

Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, April 2017 Penulis

(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengenalan Sains ... 9

2.1.1 Pengertian Pengenalan Sains ... 9

2.1.2 Pentingnya Pengenalan Sains Anak ... 10

2.1.3 Tujuan Pengenalan Sains Bagi Anak ... 11

2.1.4 Karakteristik Anak Dalam Pengenalan Sains ... 12

2.1.2 Metode Eksperimen ... 13

2.1.2.1 Pengertian Metode Eksperimen ... 13

2.1.2.2 Tujuan Metode Eksperimen ... 15

(10)

vi

2.1.2.4.Kelebihan Metode Eksperimen ... 19

2.1.2.5 Kelemahan Metode Eksperimen ... 20

2.1.3 Metode Demonstrasi ... 21

2.1.3.1 Pengertian Metode Demonstrasi ... 21

2.1.3.2 Kelebihan Metode Demonstrasi ... 22

2.1.3.3 Kelemahan Metode Demonstrasi ... 23

2.1.3.4 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Demonstrasi ... 24

2.2 Kerangka Konseptual ... 26

2.3 Hipotesis Tindakan... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2Populasi dan Sampel ... 28

3.2.1 Populasi ... 28

3.2.2 Sampel ... 28

3.3Variabel Penelitian ... 29

3.4 Defenisi Operasional ... 29

3.5 Rancangan Penelitian dan Prosedur Penelitian ... 30

3.5.1 Rancangan Penelitian ... 30

3.5.2 Prosedur Penelitian... 30

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.7 Teknik Analisis Data ... 34

3.7.1 Uji Normalitas ... 36

3.7.2 Uji Homogenitas ... 37

(11)

vii

3.8 Lokasi dan Waktu penelitian ... 39

3.8.1 Lokasi Penelitian ... 39

3.8.2 Waktu Penelitian ... 39

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1. Hasil Penelitian ... 41

4.1.1. Deskripsi Hasil Observasi Pengenalan Sains Anak ... 41

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 48

4.2.1.Uji Normalitas Data ... 48

4.2.2 Uji Homogenitas Data ... 48

4.2.3.Uji Hipotesis ... 49

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1. Kesimpulan ... 53

5.2. Saran ... 54

(12)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah metode eksperimen di kelas eksperimen ... 16

Tabel 2.2 Langkah-langkah metode demonstrasi pada kelas kontrol ... 25

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Anak ... 33

Tabel 3.3 Interprestasi Data Pengenalan Sains Anak ... 36

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian ... 40

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Anak Kelas Eksperimen ... 41

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Anak Kelas Kontrol ... 44

Tabel 4.3 Perbedaan Hasil Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 46

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 48

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas ... 49

Tabel 4.6 Ringkasan Uji-t ... 49

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Pengenalan

Sains Anak Kelas Eksperimen ... 43

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Pengenalan

Sains Anak Kelas Kontrol ... 45

Gambar 4.3 Distribusi Perbedaan Frekuensi Data Pengenalan Sains Anak

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp 1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Eksperimen

Lamp 2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Anak Kelas Kontrol

Lamp 3 Data Mentah Hasil Observasi Anak di Kelas Eksperimen

Lamp 4 Data Mentah Hasil Observasi Anak di Kelas Kontrol

Lamp 5 Hasil Observasi Anak di Kelas Eksperimen

Lamp 6 Hasil Observasi Anak di Kelas Kontrol

Lamp 7 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku Data Kelas Kontrol (X1) dan Kelas

Eksperimen (X2)

Lamp 8 Uji Normalitas

Lamp 9 Uji Homogenitas

Lamp 10 Uji Hipotesis

Lamp 11 Nilai untuk Distribusi F

Lamp 12 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors

Lamp 13 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke Z

Lamp 14 Nilai Kritis untuk Distribusi t

Lamp 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Lamp 16 Dokumentasi Penelitian

Surat Izin Penelitian

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

merupakan suatu upaya yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, untuk

membantu pertumbuhandan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dan memasuki pendidikan yang lebih lanjut, yang

diselelnggarakan pada jalur informal, formal, dan nonformal.

Masa usia dini adalah masa emas yang harus mendapat perhatian serius

dari setiap orangtua, karena pada masa ini otak anak berkembang dengan sangat

pesat dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan.

Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan

dan perkembangan anak secara individual. Upaya pengembangan ini dapat

dilakukan dengan berbagai cara termasuk mengembangkan kemampuan kognitif

anak agar dapat menyelesaikan masalah sendiri dalam kehidupannya nanti.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

Bab III Pasal 10 ayat 1 menyatakan bahwa lingkup perkembangan sesuai dengan

usia anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,

sosial-emosional, dan seni. Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana

anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Semua

aspek yang ada dalam diri anak sama-sama bernilai dan sangat penting untuk

dikembangkan. Salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan adalah aspek

(16)

2

kognitif. Perkembangan aspek kognitif ini meliputi: pengetahuan umum dan sains,

konsep bentuk warna ukuran dan pola, konsep bilangan dan lambang bilangan dan

huruf. Kegiatan pembelajaran sains untuk anak usia dini sebaiknya disesuaikan

dengan tingkat perkembangan anak. Menurut Suyanto (2005:86) “guru TK

hendaknya tidak menjejalkan konsep sains kepada anak, tapi memberikan

kegiatan pembelajaran yang memungkinkan anak menemukan sendiri fakta dan

konsep sederhana”. Sains merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang

fakta terhadap suatu fenomena. Dalam proses pembelajaran anak dituntun untuk

membuktikan mengenai teori yang dipelajari.

Menurut Carson (dalam Nugraha, 2005:14) bahwa pengenalan sains pada

anak usia dini sangatlah penting bagi anak, karena anak dapat berinteraksi dengan

berbagai objek sains, anak memandang sains sebagai segala sesuatu yang

menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dianggap menarik, serta memberikan

pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan menyelidikinya.

Sedangkan menurut Suyanto (2005:83) pengenalan sains untuk anak taman

kanak-kanaklebih ditekankan pada proses daripada produk. Proses sains dikenal

dengan metode ilmiah, yang secara garis besar meliputi: 1) observasi, 2)

menemukan masalah, 3)melakukan percobaan, menganalisa data, 4) mengambil

kesimpulan. Untuk anak taman kanak-kanak pembelajaran sains hendaknya

dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegitatan sains memungkinkan anak

melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda

(17)

3

Berdasarkan hasil pengamatan Nugraha (2005:314-316)bahwa

pembelajaran sains yang terjadi masih terlalu akademis atau jauh dari pengalaman

kehidupan sehari-hari anak. Akibatnya, pemahaman anak didik tidak berkembang

secara baik. Konsep dan penerapan sains cenderung abstrak diterima anak,

sehingga dalam pengembangan selanjutnyamenjadi terhambat. Dampak jauhnya

anak menjadi tidak termotivasi, karena isi dan proses pembelajaran sains kurang

bermakna, kurang fungsional dan realistis bagi anak. Tentu puncaknya adalah

menyulitkan anak dalam menerapkan apa yang dipelajarinya dalam kehidupannya.

Hal ini disebakan masih beragamnya pemahaman dan kemampuan guru dalam

konsep pengembangan sains dan penerapannya dalam lembaga paud, masih

kurang kesadaran dan kemampuan guru dalam memanfaatkan sumber pelajaran

sains yang berada dilingkungan sekitar anak, masih terbatasnya sarana dan

prasarana penunjang pembelajaran sains.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Zakiah (2016)

bahwa kemampuan anak dalam mengenal konsep sains sederhana masih sangat

rendah, terutama dalam kemampuan mengenal sifat-sifat air. Hal ini ditandai dari

12 anak yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 7 anak perempuan terdapat 40%

yang berhasil mengenal konsep sains (sifat-sifat air) ditandai dengan bulatan

penuh (●) dan 60% anak yang belum berhasil mengenal konsep sains (sifat-sifat

air) ditandai dengan bulatan kosong (o).

Penelitian yang lain mendukung perlunya pengenalan sains adalah yang

dilakukan oleh Anggun (2015) di TK B Dharma Kumara Patemon masih

rendahnya tingkat perkembangan peserta didik khususnya dalam perkembangan

(18)

4

memahami materi sains sederhana tentang konsep terapung dan tenggelam seperti

menceritakan apa yang terjadi ketika batu dan gabus dicelupkan dalam air dan 25

anak atau 83% anak masih belum memahami tentang materi sains sederhana

yakni perbedaan yang terjadi saat batu dan gabus dimasukkan secara bersamaan.

Sejalan dengan pernyataan diatas, penelitian ini juga ditemukan oleh Nur

(2013) pada kelompok B Asisiyah Lorog Kecamatan Tawongsari memiliki

kemampuan sains yang masih kurang, misalnya: anak belum berani dan belum

mampu untuk mengkomunikasikan mengenai apa yang dilihat dan dirasakannya,

anak juga belum mampu sebab akibat dari apa yang terjadi, serta anak belum

mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Faktor yang

menyebabkan rendahnya kemampuan sains anak yaitu metode pembelajaran oleh

guru kurang tepat.

Pada waktu melakukan pengamatan awal di TK PERWANIS Medan pada

anak-anak kelompok B pembelajaran sains masih rendah khususnya saat

pengenalan udara. Hal ini ditandai dari 20 anak hanya 8 anak yang berhasil

memahami kegiatan sains tentang pengenalan udara seperti anak mampu

menyebutkan tanda-tanda reaksi benda saat diuji cobakan dan menceritakan apa

yang terjadi ketika balon yang berisi soda kue dilekatkan pada mulut botol dan 12

anak masih belum berhasil memahami tentang kegiatan sainsseperti menyebutkan

tanda-tanda reaksi benda saat diuji cobakan dan menceritakan apa yang terjadi

ketika balon yang berisi soda kue dilekatkan pada mulut botol. Berbagai faktor

penyebab dari masalah ini yaitu: (1) Pendidik kurang menggunakan media yang

dapat melibatkan anak secara langsung serta contoh yang konkret pada saat

(19)

5

dikelas sehingga kurang dapat memberikan pemahaman kepada anak serta

pengalaman yang berkesan dalam pembelajaran sains, khusunya pada materi

pengenalan udara, (3)Terbatasnya alat-alat pembelajaran dikelas dalam

pembelajaran khususnya materi sains. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkanbagi anak yaitu bermain sambil belajar.

Menurut Mursid (2015:153) bahwa bermain bagi anak sangat penting, karena

dengan kegiatan ini anak dapat mengekspresikan berbagai ide dan memuaskan

rasa ingin tahunya pada berbagai benda dihadapannya.

Berdasarkan penyebab dari masalah diatas khususnya dalam materi

pengenalan udara, dapat dijelaskan bahwa pemilihan metode yang kurang tepat.

Rendahnya kemampuan anak mengenal udara dan jika tidak segera diatasi maka

sulit melatih dan mengoptimalkan pengenalan sains didalam sikap ilmiah anak.

Maka metode yang akan dicoba dalam pembelajaran sains ini adalah metode

eksperimen. Menurut Rostiyah (dalam Istarani, 2012:21) “metode eksperimen

adalah salah satu cara mengajar, dimana anak melakukan percobaan, mengamati

prosesnya, serta hasil pengamatan disampaikan dikelas dan dievaluasi guru.”

Dengan bereksperimen anak menemukan bukti kebenaran dari teori yang

dipelajari dan anak juga dapat memperoleh pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atasdan melihat

keunggulan dari metode eksperimen, maka peneliti tertarik untuk mengambil

(20)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Anak belum mampu menceritakan ketika membuat balon

menggembung tanpa ditiup

2. Pendidik masih kurang dalam penggunaan media yang dapat

melibatkan anak saat proses pembelajaran khususnya pada materi

udara.

3. Metode ceramah masih sering dilakukan dikelas sehingga kurang dapat

memberikan pemahaman kepada anak serta pengalaman yang berkesan

dalam pembelajaran sains.

4. Terbatasnya alat-alat pembelajaran dikelas

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah

dalam penelitian ini yaitu “pengaruh metode eksperimen tehadap pengenalan

sains pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Perwanis Medan T.A 2016/2017.”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan permasalahan dalam

penelitian ini yaitu: “Apakah ada pengaruh metode eksperimen terhadap

pengenalan sains pada anak usia 5-6 Tahun di TK Perwanis Medan?”

1.4Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah “Untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen terhadap pengenalan

(21)

7

1.6Manfaat Hasil Penelitian a. Manfaat teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

ataupun sebagai refrensi bagi peneliti lain yang akan melakukan

ataupun mengembangkan lebih lanjut mengenai pembelajaran sains

anak.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Anak

a. Dengan melalui metode eksperimen dapat mengembangkan

pembelajaran sains pada anak.

b. Dapat memberikan pengalaman kepada anak tentang proses

terjadinya sesuatu seperti balon mengembung tanpa ditiup.

c. Membantu anak membangun keterampilannya dengan

menggunakan panca indranya.

d. Dapat memberikan kesempatan kepada anak dalam menemukan

sendiri jawaban dari suatu permasalahan

c. Bagi Guru

a. Guru dapat menerapkan metode eksperimen dalam kegiatan

mengajar

b. Agar guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan

c. Dapat menentukan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan

(22)

8

d. Bagi Peneliti

a. Sebagai pengalaman yang bermanfaat bagi masa sekarang dan

masa yang akan datang dalam menyusun strategi yang dapat

mengembangkan sains anak.

e. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi kepada sekolah

tentang bagaimana pengaruh metode eksperimen terhadap

(23)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan bahwa :

1. Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh nilai rata-rata anak kelas

eksperimen yaitu 10,8 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 8,7.

Terlihat pengenalan sains anak di kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan anak yang berada di kelas kontrol.

2. Hasil nilai uji hipotesis terbukti bahwa thitung (6,17) > ttabel (1,705). Hal

tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima,

sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh metode eskperimen terhadap

pengenalan sains anak 5-6 tahun di TK Perwanis Sei Batang Serangan

Kec. Medan Baru Tahun Ajaran 2016/2017.

3. Hasil nilai Fhitung 1,15 dibandingkan dengan nilai Ftabel (α=0,05 dan dk

pembilang 19 dan penyebut 19) diperoleh 2,25; sehingga Fhitung < Ftabel;

kesimpulan varians data pengenalan sains anak kedua kelompok hasil

penelitian berasal dari populasi yang homogen.

4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode eksperimendapat mempengaruhi pengenalan

sains anak usia 5-6 tahun di di TK Perwanis Sei Batang Serangan

Medan T.A. 2016/2017.

(24)

54

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat membuat dan juga

menggunakan metode eksperimen dengan baik dan tepat dalam upaya

mengembangkan pengenalan sains anak.

2. Bagi kepala sekolah agar menyediakan fasilitas dalam pembelajaran

dikelas khusunya belajar pengenalan sains.

3. Bagi peneliti selanjutnya, menjadi bahan masukan dalam melakukan

(25)

55

DAFTAR PUSTAKA

Anggun. 2015. Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pengenalan Sains Untuk

Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak.

(Online).http://digilib.unila.ac.id/23796/3/Skripsi%20tanpa%20bab%20pe mbahasan.pdf.Diakses pada tgl 29 januari pukul 20.50 WIB

Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan MengajarBekal Keterampilan Dasar Bagi Guru. Bandung: Yrama Widya

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Hidayat, Heri. 2003. Aktivitas Mengajar Anak TK. Bandung: Katarsis

Istarani. 2012. Kumpulan 40 Metode Pembelajaran. Medan: Media Persada

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD)

Mursid. 2015. Belajar dan pembelajaran Paud. Semarang: Rosda

Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Nur. 2014. Mengembangkan Kemampuan Sains Anak Melalui Metode Eksperimen PAda Kelompok B BA Aisyiyah Lorog, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.(Online).http://eprints.ums.ac.id/26665/12/02.NaskAh

Publiksi.Pdf. Diakses pada tgl 29 januari pukul 20.50 WIB

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kualitatif, Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

(26)

56

Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional

Trianto. 2001. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jambi:Referensi

Gambar

Gambar 4.1  Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Pengenalan

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini adalah : Kurang familiarnya kegiatan outbound di kalangan pendidikan anak usia dini, kurangnya kesadaran akan pengaruh kegiatan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Minat belajar membaca anak masih rendah .Tujuan penelitian ini yaitu melalui penggunaan media gambar dapat menumbuhkan minat

Hal ini menunjukkan kegiatan gerak dan tari yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak, namun masih kurang optimal karena masih ada 9 orang

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, metode, media, perilaku belajar anak, faktor penghambat, upaya guru dalam mengatasi hambatan,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual dalam mengembangkan kemampuan menyimak anak usia 5- 6 tahun di TK Mutiara Hati

peranan guru sebagai pendidik dalam pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan linguistik melalui bermain peran, guru mengajarkan anak bahasa yang sopan, jelas dan

Dari observasi keterampilan proses sains anak usia 5-6 tahun di TK Pelita Hati Desa Lubuk Terentang Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi masih Kurang, oleh

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengklasifikasi benda anak sebelum penggunaan media alam masih kurang