i
ANALISAKINERJA PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) PADA PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN MALANG PERIODE 2010 - 2014
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh:
Arista Ningrum 201210170311217
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, April 2016 Mahasiswa
vii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Analisakinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Malang Periode 2010-2014)”. Penyusunan skripsi ini tak luput dari bantuan, bimbingan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Suyonodan Ibu Mistinselaku kedua orang tua penulis, Nur Mala, serta Andik Hermantoyang selalu memberikan doa, dan dukungannya dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak Setu Setyawan,Drs. MM. dan. Ibu Endang Dwi W,Dra. M.Si,Ak.,CA selaku Pembimbing Skripsi.
3. Drs. Fauzan., M. Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Siti Zubaidah., Dra., M.M., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
viii
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah memberikan dorongan semangat, ilmu yang bermanfaat dan bantuannya.
8. Teman-teman Akuntansi kelas D 2012 yang telah banyak membantu dan memotovasi peneliti dalam penulisan skripsi ini.
9. Sahabat dan teman seperjuangan Nue Soleha, Nur Halima,Dwita Eka,Trissa Dwi dan Vivin Aviani B.
10. Semua pihak yang turut membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Malang, April2016
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv
ABSTRAKSI ... v
A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 6
B. Tinjauan Pustaka ... 7
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)... 7
a. Pendapatan ... 8
x
c. Pembiayaan ... 14
2. Tugas Dan Kewenangan Pemerintah Daerah ... 15
3. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD ... 18
4. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah... 18
III. METODE PENELITIAN ... 23
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
A. Gambaran Umum Kabupaten Malang ... 27
1. Sejarah Singkat ... 27
2. Kondisi Geografis Daerah ... 28
3. Kondisi Ekonomi ... 28
4. Visi Dan Misi ... 30
5. Prioritas Pertumbuhan ... 33
B. Data Penelitian ... 34
C. Hasil Data Penelitian ... 34
1. Rasio Kemandirian Keauangan Daerah ... 35
2. Rasio Efektivitas Dan Efisiensi ... 36
xi
4. Rasio Pertumbuhan ... 42
5. Analisis Laporan Arus Kas ... 46
D. Pembahasan ... 50
V. PENUTUP ... 53
A. Simpulan ... 53
xii
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
1 Laporan Target Anggaran Pendapatan Daerah periode 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada lampiran data 1
2 Laporan Realisasi Pendapatan Daerah periode 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada lampiran data 2
3 Laporan Target Anggaran Belanja Daerah periode 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada lampiran data 3
4 Laporan Realisasi Belanja Daerah periode 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada lampiran data 4.
xiv
DAFTAR GTRAFIK
No Judul
1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan
3 Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
xv
DAFTAR PUSTAKA
Damang 2011.tugas dan kewenangan pemerintah daerah
Febri Ayu.2012. Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang Tahun Anggaran 2007-2011.Skripsi FE UB Malang.Tidak dipublikasikan. Halim,Abdul,MBA,Akt 2002. Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi Keuangan
Daerah).Jakarta:Salemba Empat.
I Dewa Dan hery Susanto.2010.Evaluasi Kinerja Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2003-2007.staf Pengajar FE UM.Mataram.
Indra Bastian M.B.A. 2001. Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia.Yogyakarta: BPFE.Yogyakarta.
Pradana,Luwih.2001. Kinerja Keuangan Daerah Atas Anggaran Pendapatan Dan Belanja APBD Kabupaten Malang.Skripsi FE UMM.Malang
Mahsun,Muhammad.2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik.Yogyakarta:BPFE Mentari yosep Dkk.2013.Analisis Kinerja Keuangan Serta Kemampuan Keuangan
Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.Jurnal Administrasi Publik(JAP),UB Malang.
Nevri bayage. 2015. Analisis Keuangan Daerah Pada Era Otonomi Daerah Di Kabupaten Malang .Skirpsi FE UB Malang.tidak diPublikasikan. Sugiono.2008.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
xvi Undang – Undang, Peraturan dan Keputusan
1999,Undang-Undang 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Jakarta
1999.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah,Jakarta
1999.Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah,Jakarta
2007, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang laporan keterangan pertanggung jawaban kepala Daerah pda DPRD
2009, Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Mengganti Undang-undang Nomor 34 tahun 2000
2011, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun 2010-2015
2013, Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2014
2015.Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undnag-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Jakarta
1
BAB I
PENDAULUAN
A.LATARBELAKANG
Indonesia memasuki era otonomi daerah dengan diterapkannya Undang
Undang Nomor 22 Tahun 1999 (kemudian menjadi UU No.32 Tahun 2004)
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999
(kemudian menjadi UU No.33 Tahun 2004) tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Penerapan perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia tercermin dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public yang berdasarkan atas azas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.Salah satu perwujudan
pelaksanaan otonomi daerah adalah pelaksanaan desentralisasi yaitu penyerahan
urusan, tugas dan wewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dengan tetap berpedoman
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah di era otonomi daerah
yaitu terkait dengan pengelolaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah) perlu ditetapkan standar atau acuan kapan suatu daerah dikatakan
mandiri, efektif dan efisien, dan akuntabel. Untuk itu diperlukan suatu pengukuran
kinerja keuangan pemerintah daerah sebagai tolak ukur dalam penetapan
kebijakan keuangan pada tahun anggaran selanjutnya. Sistem pengukuran kinerja
sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik
2
(Ulum, 2012 :20). Pengukuran kinerja sektor public dilakukan untuk memenuhi
tiga maksud antara lain : pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk
membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Hal
ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas sector publik dalam
pemberian pelayanan publik.Kemudian ukuran kinerja sektor publik digunakan
untuk mengalokasikan sumber daya dan pembuatan keputusan.Ukuran kinerja
sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggung jawaban publik dan
memperbaiki komunikasi kelembagaan. Bentuk dari penilaian kinerja tersebut
berupa rasio keuangan yang terbentuk dari unsur Laporan Pertanggung jawaban
Kepala Daerah berupa perhitungan. Didalam penilaian indikator kinerja minimal
ada empat tolak ukur penilaian kinerja keuangan pemerintah daerah yaitu :
penyimpangan antara realisasi anggaran dengan target yang ditetapkan dalam
APBD, efisiensi Biaya, efektivitas program dan pemerataan dan keadilan.
perdana (2001) melakukan penelitian tentang kinerja keuangan daerah atas
anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kab Malang. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa secara umum kinerja keuangan pemerintah kab Malang
mampu meningkatkan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan
tahun sebelumnya. Yosephen (2012) melakukan penelitian tentang analisis kinerja
keuangan serta kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan
otonomi daerah di kab Malang. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan
keuangan kota Malang mengalami kecenderungan positif namun masih berada
dalam ketegori kurang mampu dengan rata-rata rasio DOF 13,67% dan IKR
3
kecenderungan peningkatan yang positif dengan rata-rata tingkat kemandirian
keuangan 16,43% efektifitas PAD 107,7%,prioritas alokasi belanja masih pada
belanja rutin, pertumbuhan rasio PAD, Pendapatan dan Belanja mengalami
pertumbuhan yang fluktuatif dan SILPA setiap tahun semakin meningkat.
Puspitasari (2012) melakukan penelitian tentang analisis kinerja keuangan
pemerintah daerah kota malang tahun anggaran 2007-2011. Berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan yang telah diuraikan rata-rata kinerja pengelolaan
keuangan kota Malang berdasarkan analisis rasio keuangan adalah baik. Pola
hubungan kemandirian daerah kota Malang dalam lima tahun terakhir masih
menunjukan pola hubungan instruktif dimana peranan pemerintah pusat lebih
dominan daripada kemandirian pemerintah daerah dengan rasio kemandirian
daerah rata-rata mencapai 13,56%. Pencapaian rasio kemandirian ini masih
tergolong rendah.
Sejak diberlakukanya otonomi daerah pada tahun 2001 kota Malang
memikul suatu tugas yang harus memberikan inovasi dalam sistem pemerintahan
ke arah yang lebih baik untuk menjadi lebih mandiri didalam mengelola dan
menigkatkan kinerja keuangan pemerintahnya yang akan dipertanggung jawabkan
kepada pemerintah pusat bahkan masyarakat Kabupaten Malang sendiri.
Dalam rangka penyelenggaraan kebijakan pemerintahan daerah diperlukan
pendanaan yang dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan
daerah, sehingga perlu dikelola dalam suatu system pengelolaan keuangan daerah
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penata usahaan, pelaporan, pertanggung
4
B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut, maka dalam hal ini yang
menjadi rumusan permasalahan adalah: Bagaimanakah kinerja keuangan
pemerintah daerah Kabupaten Malang selama lima tahun terakhir (Tahun
2010-2014) dengan menggunakan analisis rasio kemandirian, efektifitas dan efisiensi
PAD, rasio belanja rutin terhadap total belanja, rasio belanja pembangunan
terhadap total belanja, rasio pertumbuhan dan analisis laporan arus kas.
C.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian dengan judul Analisa Kinerja pengelolaan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Malang
Periode 2010-2014 adalah untuk menganalisis kinerja keuangan pemerintah
daerah Kabupaten Malang selama lima tahun terakhir (2010-2014) dengan analisis
rasio kemandirian, efektifitas dan efisiensi PAD, rasio belanja rutin terhadap total
belanja, rasio belanja pembangunan terhadap total belanja, rasio pertumbuhan dan
analisis laporan arus kas.
D.MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis.
Sebagai media peningkatan pengetahuan, wawasan dan kemampuan berfikir
bagi penulis dalam menganalisa dan mengevaluasi keadaan di lapangan yang
kemudian diperbandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari.
2. Bagi Universitas.
Sebagai sarana pengembangan keilmuan Fakultas Ekonomi Akuntansi pada
5
Malang. Serta sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti lain di
masa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan Keuangan Pemerintah
Daerah.
3. Pemerintah Dearah.
Sebagai masukan bagi Kabupaten dan dinas pendapatan daerah pada
khususnya pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk lebih