• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

KUESIONER

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA

KARYAWAN BPJS (BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL)

KETENAGAKERJAAN PADA CABANG BINJAI

Bersamaan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan sangatlah berarti dalam penyelesaian penelitian saya. Atas bantuan dan perhatian yang Bapak/Ibu berikan saya sampaikan terimakasih.

1. Identitas Responden

Jenis Kelamin :

Usia :

Bagian/ divisi :

2. Isilah jawaban berikut sesuai pendapat saudara dengan memberikan tanda Checklist (√) pada kolom yang tersedia. Adapun makna dalam kolom adalah

sebagai berikut:

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-Ragu (RR) 3

(2)

Variabel Stres Kerja (X)

No Pernyataan Jawaban

SS S R TS STS

Beban pekerjaan

1

Bapak/Ibu memiliki beban kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

2

Beban kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai mempengaruhi Bapak/Ibu secara mental

Tekanan dan desakan waktu

3 Dalam satu hari Bapak/Ibu bekerja selama 8 jam

4 Waktu istirahat yang di terima kurang dari 1 jam

5

BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

memberi uang lembur bila bekerja lebih dari 8 jam

Konflik antar pribadi dan kelompok

6

Sumber daya yang ada pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial)

Ketenagakerjaan Cabang Binjai terbatas, sehingga dapat menimbulkan konflik 7 Pendapat Bapak/Ibu dengan rekan kerja

sering berbeda 8

Bapak/Ibu merasa resah apabila terdapat persaingan yang tidak sehat diantara rekan kerja

Perbedaan antar nilai-nilai perusahaan dan karyawan

9 Kemampuan bekerja dengan baik bersama rekan kerja

10

(3)

Variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

No Pernyataan Jawaban

SS S R TS STS

Imbalan

1 Bapak/Ibu menerima gaji yang layak 2 Bapak/Ibu menerima bonus yang lebih dari

perusahaan

Pekerjaan itu sendiri

3 Bapak/Ibu merasa puas karena dapat menguasai pekerjaan yang diberikan

4 Perusahaan menyediakan sarana yang sesuai dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam bekerja 5 Bapak/Ibu senang dengan pekerjaan yang

sedang Bapak/Ibu kerjakan

Peluang promosi

6 Bapak /Ibu diberi promosi jabatan atas dasar kecakapan dalam bekerja

7 Promosi jabatan diselenggarakan hanya menurut rencana organisasi (perusahaan) 8 Bapak/Ibu diberikan peluang untuk bersaing

dengan karyawan lainnya

Rekan kerja

9 Rekan kerja menghargai pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan

10

Rekan kerja mudah diajak bekerja sama sehingga memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan

11

Keakraban dengan rekan kerja dapat

membantu Bapak/Ibu dalam menyelesaikan pekerjaan

Kondisi pekerjaan

12

Suasana lingkungan di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial)

Ketenagakerjaan Cabang Binjai memberikan kenyamanan kepada Bapak/Ibu

Keamanan pekerjaan

13

Bapak/Ibu merasa cukup aman dalam bekerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai 14

(4)

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Laki-Laki 19 63.3 63.3 63.3

Perempuan 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

20 - 25 tahun 16 53.3 53.3 53.3

26 - 31 tahun 10 33.3 33.3 86.7

32 - 37 tahun 2 6.7 6.7 93.3

38 - 43 tahun 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Divisi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Pelayanan 6 20.0 20.0 20.0

Pemasaran 9 30.0 30.0 50.0

Umum 10 33.3 33.3 83.3

IT 5 16.7 16.7 100.0

(5)

Bapak/Ibu memiliki beban kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial)

Ketenagakerjaan Cabang Binjai

Pernyataan Stres Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Beban kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan

Cabang Binjai mempengaruhi Bapak/Ibu secara mental

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Dalam satu hari Bapak/Ibu bekerja selama 8 jam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Waktu istirahat yang di terima kurang dari 1 jam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

(6)

BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

memberi uang lembur bila bekerja lebih dari 8 jam

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Ragu-Ragu 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 18 60.0 60.0 86.7

Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Sumber daya yang ada pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial)

Ketenagakerjaan Cabang Binjai terbatas, sehingga dapat menimbulkan konflik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Ragu-Ragu 9 30.0 30.0 33.3

Setuju 10 33.3 33.3 66.7

Sangat Setuju 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pendapat Bapak/Ibu dengan rekan kerja sering berbeda

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Ragu-Ragu 3 10.0 10.0 13.3

Setuju 13 43.3 43.3 56.7

Sangat Setuju 13 43.3 43.3 100.0

(7)

Bapak/Ibu merasa resah apabila terdapat persaingan yang tidak sehat diantara

rekan kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 2 6.7 6.7 13.3

Setuju 12 40.0 40.0 53.3

Sangat Setuju 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

kemampuan bekerja dengan baik bersama rekan kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 8 26.7 26.7 33.3

Setuju 13 43.3 43.3 76.7

Sangat Setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Suasana kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial)

Ketenagakerjaan Cabang Binjai tempat Bapak/Ibu bekerja tidak harmonis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 8 26.7 26.7 26.7

Ragu-Ragu 5 16.7 16.7 43.3

Setuju 12 40.0 40.0 83.3

Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0

(8)

Bapak/Ibu menerima gaji yang layak

Pernyataan Kepuasan Kerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Bapak/Ibu menerima bonus dari perusahaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Bapak/Ibu merasa puas karena dapat menguasai pekerjaan yang diberikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Perusahaan menyediakan sarana yang sesuai dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam

bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Perusahaan menyediakan sarana yang sesuai dengan kebutuhan Bapak/Ibu dalam

(9)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Bapak /Ibu diberi promosi jabatan atas dasar kecakapan dalam bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Promosi jabatan diselenggarakan hanya menurut rencana organisasi

(perusahaan)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Bapak/Ibu diberikan peluang untuk bersaing dengan karyawan lainnya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

(10)

Valid

Rekan kerja mudah diajak bekerja sama sehingga memudahkan dalam

menyelesaikan pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Keakraban dengan rekan kerja dapat membantu Bapak/Ibu dalam menyelesaikan

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Suasana lingkungan di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial)

Ketenagakerjaan Cabang Binjai memberikan kenyamanan kepada Bapak/Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Bapak/Ibu merasa cukup aman dalam bekerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan

Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

(11)

Sangat Setuju 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

sudah menyediakan sarana keamanan yang memadai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Ragu-Ragu 1 3.3 3.3 6.7

Setuju 20 66.7 66.7 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

(12)

Reliabilitas X

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.793 10

Reliabilitas Y

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

(13)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation .37019104

Most Extreme Differences

Absolute .182

Positive .123

Negative -.182

Kolmogorov-Smirnov Z .994

Asymp. Sig. (2-tailed) .276

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 5.166 .522 9.891 .000

Stres Kerja -.292 .130 -.391 -2.245 .033

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .391a .153 .122 .37674

a. Predictors: (Constant), Stres Kerja

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Handoko, T H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE Press.

Hasibuan, Malayu SP. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ivancevich, John M;Robert Konopaske; dan Michael T Matteso. 2009. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, 2001. Organizational Behavior. Edisi kelima. Irwin McGraw-Hill.

Munandar Ashar Sunyoto, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Edisi keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.

Stephen P.Robbins. 2002. Perilaku Organisasi. penerjemah Dr

.HadyanaPujaatmaka (edisi ketujuh) dan Benyamin Molan (perevisi) Edisi ke delapan ,Penerbit P.T Prenhallindo Jakarta 2002.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(15)

Peni, Tunjangsari.2012. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Bandung: Universitas Komputer Indonesia

JURNAL

Samsul Bahri.2013. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Dan Kebersihan Kabupaten Bungo Dengan Dimediasi Oleh Variabel Motivasi Kerja. Jakarta: Universitas Bung Hatta

Susilawati, Endang. 2013 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada Pdam Kabupaten Buton. Makasar: Universitas Hasanuddin Makassar.

SKRIPSI

Ginting, Dia Nostra P. 2011. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Medis Pada RSUD dr. RM. Djoelham Binjai. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Ester,Sofiah Gultom. 2011. Pengaruh stress kerja, konflik dan gaji terhadap turnover karyawan pada CHOCO BAKERY. Medan: Universitas Sumatera Utara.

INTERNET

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hasil penelitian ini dapat membangun teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai yang terletak di Jl.Soekarno Hatta Km.19, Binjai. Penelitian ini dilakukan pada bulan april 2016 sampai dengan selesai.

3.3Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai yang berjumlah 30 orang.

3.3.2 Sampel

(17)

seluruh populasi dalam penelitian ini dimasukkan sebagai sampel, yaitu sebanyak 30.

3.4Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antar stres kerja dengan kepuasan kerja

karyawan pada BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

H1 = Terdapat pengaruh signifikan antara stres kerja dengan kepuasan kerja

karyawan pada BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

3.5Definisi Konsep

(18)

1. Stres Kerja

Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Handoko (2001:200)

2. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan mereka. (Ivancevich, 2009:90)

3.6Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan definisi variabel operasional sebagai berikut;

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Stres Kerja (Handoko, 2001:200)

(19)

Kepuasan Kerja

2. Pekerjaan itu sendiri

3.7Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah aktivitas yang menggunakan prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data primer, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Obeservasi, yaitu pengamatan langsung maupun secara tidak langsung terhadap yang ada di lapangan yang berkaitan dengan penelitian.

b. Kuesioner, yaitu pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternative jawaban yang disediakan.

(20)

3.8Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor pada penelitian ini menggunakan skala likert untuk membantu menganalisis data dan menilai jawaban responden. Adapun skor pada setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tabel Penentuan Skor

NO. ALTERNATIF JAWABAN TOTAL SKOR

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Ragu-Ragu (RR) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Untuk mengetahui dan menentukan kategori jawaban apakah tergolong sangat rendah, rendah, sedang, tinggi atau sangat tinggi terlebih dahulu ditentukan intervalnya, yaitu sebagai berikut:

Kelas interval =

banyaknya bilangan

skor tertinggi – skor terendah =

5

5-1 = 0,8

(21)

3.9Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisis terlebih dahulu secara benar agar dapat ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis regersi liniar sederhana, yaitu untuk meneliti pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

3.9.1 Uji Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuisioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan realibilitas terhadap daftar pertanyaan yang diajukan di dalam kuisioner tersebut.

3.9.1.1Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharsnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi 20,0 dengan kriteria sebagai berikut jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut valid

jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid 3.9.1.2Uji Reabilitas

(22)

Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan teknik Split Half Method (Spearman Brown Correction), yaitu metode penghitungan reliabilitas yang

dilakukan dengan cara menghitung korelasi diantara kedua bagian tes tersebut, kemudian hasilnya dikoreksi dengan menggunakan koreksi Spearman Brown sebagai berikut:

R =

1 + r 2r__

Keterangan

R = nilai koefisien reliabilitas split half

r = nilai koefisien korelasi antara skor bagian pertama dan kedua

3.9.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan. Uji ini digunakan untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data.

3.9.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

(23)

Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = a + bX + e

Keterangan:

Y = Kepuasan kerja karyawan a = Konstanta

X = Stres kerja b = Koefisien regresi e = Standar error

Jika nilai koefisien relibiabilitas (Spearman Brown) > 0.6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik/reliable/terpercaya. Sebaliknya, jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown) < 0.6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang tidak baik/tidak reliabel/tidak terpercaya.

3.9.4 Uji Parsial ( Uji T)

Test uji t digunakan untuk menguji variabel bebas atau independen variabel (X) yaitu motivasi mempunyai pengaruh yang positif serta signifikan terhadap variabel terikat atau dependen variabel (Y) yaitu kinerja karyawan. Caranya adalah dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, namun jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya yaitu:

(24)

3.9.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (terikat). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Sebelum mengetahui besarnya koefisien determinasi, terlebih dahulu ditentukan berupa:

R =

Analisis korelasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi product moment. Analisis korelasi product moment ini pada umumnya digunakan untuk besarnya hubungan yang terjadi antara variabel-variabel yang diteliti.

R

2

= (r)

2

x 100%

Keterangan:

r = koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = banyaknya sampel

(25)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAAN

4.1Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP)No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

(26)

bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”. Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

Kiprah Perusahaan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT. Jamsostek (Persero) memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.

(27)

Pada tahun 2014 pemerintah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai program jaminan sosial bagi masyarakat sesuai UU No. 24 Tahun 2011, Pemerintah mengganti nama Askes yang dikelola PT. Askes Indonesia (Persero) menjadi BPJS Kesehatan dan mengubah Jamsostek yang dikelola PT. Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT Jamsostek (Persero) merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja. BPJS Ketenagakerjaan sebelumnya bernama Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja), yang dikelola oleh PT. Jamsostek (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan dahulu bernama Askes bersama BPJS Ketenagakerjaan merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan.

4.1.2 Visi dan Misi BPJS Ketenagakerjaan

Adapun visi BPJS Ketengakerjaan adalah Menjadi badan penyelenggara jaminan sosial berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam operasional dan pelayanan.

(28)

a. Tenaga kerja: memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga.

b. Pengusaha: menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas.

c. Negara: berperan serta dalam pembangunan.

4.3.5 Struktur Organisasi

T.M. HARIS SABRI S.

P.M. PETUGAS PEMERIKSAAN

ERIADI

K.B. PEMASARAN

iswandi

K.B. UMUM & SDM

FARID NUR IMAN

P.M. UMUM

REDY P.S.

K.B. PEMASARAN

DWITA RAMADHINI

K.B. KEUANGAN & TI

SETYAWATI

P.M. KEUANGAN

DHETYA OKTARINA

C.S.O.

RIZKI WAHYUNI L.

P.M. ADM. PEMASARAN

MOSES JOSUA MT.

P.M. ADM. PEMASARAN

RIZKI PRIA A.

(29)

4.1.4 Deskripsi Tugas Pegawai BPJS Ketenagakerjaan

Berikut ini adalah Job Description dari setiap bagian pada struktur organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai yang terdiri dari:

a. Tugas Kepala Kantor Cabang

1) Menyusun dan memantau implementasi rencana kerja dan anggaran tahunan cabang kelas 1, guna menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya.

2) Mengendalikan kegiatan pengembangan kepesertaan formal dan informal selaras dengan kebijakan wilayah, guna memastikan tercapainya target pemasaran.

3) Memantau kegiatan pengelolaan peserta melalui program CRM di cabang kelas 3, guna memastikan tercapainya target peningkatan iuran.

4) Mengarahkan pengelolaan program PKP selaras dengan kebijakan wilayah, guna memastikan program PKP mendukung efektivitas kegiatan pemasaran.

5) Mengarahkan dan memantau penyelenggaraan program manfaat dan kegiatan pelayanan, guna tercapainya kepuasan pelanggan.

b. Tugas Kepala Pemasaran Informal Cabang

1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang, untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidangnya.

(30)

dengan strategi pemasaran wilayah, sebagai acuan kegiatan operasional.

3) Mengkoordinasikan implementasi program pemasaran di bidang jasa konstruksi dan sektor informal serta memantau tingkat pencapaian, untuk memastikan target kepesertaan tercapai dengan efektif dan efisien.

4) Menerapkan program pengelolaan kepesertaan di cabang, untuk memberikan nilai tambah bagi peserta yang sudah terdaftar.

5) Melakukan monitoring terhadap pelayanan administrasi kepesertaan dan penanganan keluhan, guna menjaga kepuasan peserta.

c. Tugas Kepala Pelayanan Cabang

1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang Pelayanan, untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidang Pelayanannya.

2) Mengkoordinasikan proses Penetapan Jaminan, guna memperoleh besaran jaminan yang akurat.

3) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan bagi peserta, agar sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

4) Mengkoordinasikan penyelesaian keluhan peserta, guna meningkatkan kepuasan peserta

5) Memantau kinerja petugas pelayanan (Customer Service), untuk memastikan terpenuhinya standar pelayanan yang telah ditetapkan ; 6) Menyusun laporan kegiatan guna mendukung penyusunan laporan

(31)

d. Tugas Kepala Umum dan SDM Cabang

1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang SDM & Umum, untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidangnya.

2) Mengelola pemenuhan kebutuhan SDM, guna memastikan efektivitas penempatan di Cabang sesuai dengan spesifikasi jabatan.

3) Mengelola kegiatan pengembangan kompetensi pegawai, untuk mendukung tercapainya standar kompetensi yang dipersyaratkan. 4) Memantau kinerja dan mengelola hubungan industrial dilingkungan

Kantor Cabang, guna menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. 5) Mengelola pemenuhan hak pegawai di Kantor Cabang dengan

mengacu pada peraturan yang berlaku (antara lain gaji, fasilitas kesehatan, asuransi, dll), sehingga hak dapat diberikan tepat jumlah dan tepat waktu.

e. Tugas Kepala Keuangan dan TI

1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang Keuangan & TI Cabang kelas 3 Keuangan & TI, untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidang Keuangan & TI Cabang Kelas 1 nya.

2) Mengkomplikasikan rencana anggaran tiap Unit kerja, untuk memperoleh acuan dalam pengelolaan dana.

(32)

4) Mengkoordinasikan pencatatan transaksi keuangan, untuk mendukung penyajian laporan keuangan yang lengkap dan akurat.

5) Mengkoordinasikan kegiatan pemenuhan kewajiban perpajakan Kantor Cabang, untuk memastikan kewajiban perpajakan Kantor Cabang, untuk memastikan kewajiban perpajakan telah dipenuhi sesuai ketentuan .

Adapun uraian jabatan dari BPJS Ketenagakejaan Kantor Cabang Binjai adalah sebagai berikut:

a) Penata Madya Pemasaran

Melaksanakan kegiatan pemasaran (untuk mengembangkan kepesertaan) dan pembinaan kepada peserta di sektor informal dan jasa konstruksi, memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat, guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran informal yang telah dibebankan dan untuk menjaga kepuasan peserta.

i. Tanggung jawab utama pengelolaan organisasi

1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

2) Melaksanakan peraturan perusahaan/perundangan, sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

ii. Tanggung jawab pengelolaan operasional

(33)

2) Melaksanakan kegiatan pemasaran, guna meningkatkan perluasan kepesertaan sesuai target yang menjadi bebannya, dengan cara :

a) Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan pemasaran.

b) Melakukan kontak dengan calon mitra di sektor informal dan jasa konstruksi.

c) Melakukan pertemuan kelompok serta kunjungan dalam rangka kepesertaan program khusus (sektor informal dan jasa konstruksi)

d) Menerima pendaftaran proyek dan peserta sektor informal.

e) Menangani kendala operasional atau mengeskalasi kendala kepada atasan.

f) Mengevaluasi rencana dan mengajukan usulan penyesuaian (jika perlu).

3) Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap peserta, guna meningkatkan iuran kepesertaan sesuai target yang menjadi bebannya, dengan cara :

a) Mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi karakteristik peserta sebagai dasar pentesuaian program pembinaan.

b) Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan pembinaan.

c) Menangani kendala operasional atau mengeskalasi kendala kepada atasan.

(34)

penyelesaian masalah, menyiapkan dukungan law enforcement, dll).

e) Mengevaluasi rencana dan mengajukan usulan penyesuaian (jika perlu).

2) Memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta, guna menjaga kepuasan peserta, dengan cara.

a) Menerima dan menangani keluhan peserta.

b) Melakukan koordinasi dengan Penata Madya Administrasi Informal Khusus dalam hal pelayangan dokumen.

c) Melakukan koordinasi dengan Penata Madya Administrasi Informal Khusus dalam pelayanan administrasi kepesertaan termasuk antara lain proses mutasi kepesertaan.

d) Melakukan koordinasi dengan Penata Madya Administrasi Informal Khusus untuk memastikan akurasi data dari dan ke peserta.

3) Menyusun laporan hasil kerja sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan kerja.

Indikator Kinerja Penata Madya Pemasaran Informal Khusus meliputi Peningkatan perluasan kepesertaan, Peningkatan jumlah iuran, Tingkat keluhan peserta minimal, dan Akurasi data peserta.

(35)

b)Penata Madya Pelayanan

Melakukan verifikasi terhadap dokumen pendukung proses klaim program JHT & JK, menentukan besar klaim dam memproses klaim sesuai ketentuan yang berlaku, guna memenuhi kewajiban pembayaran klaim kepada peserta dengan tepat jumlah dan tepat waktu.

i. Tanggung jawab utama pengelolaan organisasi.

1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

2) Melaksanakan peraturan perusahaan/perundangan, sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

ii. Tanggung jawab utama pengelolaan operasional.

1) Mengumpulkan dan mengkompilasi data pelayanan JHT-JK, untuk mendukung atasan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan, dengan cara :

2) Mengumpulkan data sesuai kebutuhan.

3) Menganalisa pencapaian target dan permasalahan yang timbul. 4) Mengajukan hasil analisa dan data kepada atasan untuk di review. iii. Memeriksa dokumen dan memproses klaim, sehingga pengajuan klaim

JHT-JK dapat selesai tepat waktu, dengan cara: 1) Mengumpulkan dokumen-dokumen terkait. 2) Memeriksa keabsahan dokumen.

(36)

4) Menerbitkan surat konfirmasi tahap 1 dan melakukan pengecekan data atas kasus yang dianggap meragukan sebagai bahan penyelesaian penetapan jaminan.

5) Menentukan besar klaim sesuai ketentuan.

6) Memproses proses pembayaran kepada pihak-pihak terkait. 7) Menginformasikan klaim siap bayar ke perusahaan/peserta.

iv. Menyusun rekapitulasi kasus klaim, guna mendukung pelaksanaan konsolidasi data pelayanan untuk bahan evaluasi selanjutnya, dengan cara: 1) Mencatat kasus klaim dan jaminan yang dibayarkan kepada

peserta.

2) Membuat rekapitulasi kasus klaim.

3) Membuat catatan penyebab kasus dan menganalisa tindak lanjut yang dapat dilakukan.

4) Mengajukan rekapitulasi dan catatan yang dibuat kepada atasan untuk di review.

v. Menyimpan dokumen dan data bidang pelayanan JHT-JK, untuk memudahkan pencarian di kemudian hari, dengan cara :

1) Mengumpulkan data/dokumen.

2) Memverifikasi akurasi dan kelengkapannya. 3) Menyimpan secara sistematis.

4) Melakukan pemuktahiran secara beerkala.

(37)

Indikator kerja pada Penata Madya Pelayanan JHT-JK adalah akurasi dan kelengkapan data, pembayaran klaim dilaksanakan tepat waktu, dan tersedianya rekapitulasi data klaim dan jaminan untuk program JHT-JK.

Adapun wewenangnya yaitu menetapkan besaran klaim dan menolak pengajuan klaim yang belulm memenuhi persyaratan.

c) Penata Madya Teknologi Informasi (TI)

Melaksanakan pengaturan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan hardware, software dan jejaring, serta mengelola database dan aplikasi, guna

mengoptimalkan pengoperasian perangkat sistem informasi untuk memberikan pelayanan yang cepat dan akurat kepada peserta dan untuk efektivitas kegiatan operasional.

i. Tanggung jawab utama pengelolaan organisasi

1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

2) Melaksanakan peraturan perusahaan/perundangan, sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

ii. Tanggung jawab utama pengelolaan operasional

1) Menyediakan sarana TI, sebagai dukungan kepada kegiatan operasional dengan cara:

2) Mengumpulkan data tentang kebutuhan TI (perangkat keras dan lunak).

3) Mengevaluasi kebutuhan.

(38)

iii. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin sarana prasarana teknologi informasi (perangkat keras, jejaring komputer, perangkat lunak aplikasi, serta database), guna mengoptimalkan kelangsungan operasional dengan downtime yang minimal, dengan cara :

1) Menyusun jadwal pemeliharaan dan menginformasikannya kepada penggunaan data.

2) Melaksanakan pemeliharaan.

iv. Melakukan pengaturan kewenangan pemakaian sistem disesuaikan dengan tingkatan pengguna, guna menjaga keamanan sistem aplikasi dan database, dengan cara :

1) Mengumpulkan data/informasi mengenai tingkat kewenangan dalam hal penggunaan data.

2) Membuat sistem pembatasan akses ke data. 3) Mengatur penggunaan.

4) Melakukan sosialisasi pengaturan.

v. Melaksanakan perbaikan atas permasalahan/kerusakan yang timbul pada perangkat keras, jejaring komputer, perangkat lunak aplikasi, serta database, guna memberikan dukungan teknis bagi kelancaran pengelolaan sistem, dengan cara :

1) Mendata keluhan yang masuk.

2) Melakukan tindakan perbaikan sesuai batas kewenangannya.

(39)

vi. Melaksanakan pengelolaan data (perekaman, recovery, dan pengolahan) dari database yang tersedia, guna menghasilkan data yang valid dan akurat, dengan cara :

1) Melakukan back-up data secara rutin. 2) Menyediakan kebutuhan data bagi user.

vii. Menyusun laporan hasil kerja sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan kerja.

Adapun indikator kinerja Penata Madya Teknologi Informasi adalah tersedianya usulan kebutuhan perangkat teknologi informasi, downtime minimal, tersedianya data yang valid dan akurat, dan dokumentasi sistem teradministrasi dengan baik.

Wewanang Penata Madya Teknologi Informasi adalah melakukan perbaikan atas perangkat TI sesuai tingkat kewenangan, menyusun jadwal pemeliharaan, dan menganalisa kebutuhan sarana TI yang diajukan.

d)Penata Madya Umum

Mengkoordinasikan pemberian layanan umum dan penyediaan barang/jasa sesuai kebutuhan, serta melaksanakan program komunikasi sesuai arahan, guna memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional.

i. Tanggung jawab utama pengelolaan organisasi

1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

(40)

1) Melaksanakan kegiatan kesekretariatan, pengelolaan arsip, dan layanan umum lainnya, untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional, dengan cara:

a) Mencatat dan menyimpan dokumen/surat. b) Mendistribusikan surat masuk/keluar.

c) Mengatur pemberian layanan umum (seperti kebersihan, keamanan, kerumahtanggaan, dll)

2) Melaksanakan pengelolaan aset, sehingga dapat diberdayakan secara optimal, dengan cara :

a) Mencatat barang inventaris dan aset perusahaan. b) Memonitor secara rutin kelengkapan/keberadaan aset. c) Mengkoordinasikan pemeliharaan aset.

d) Mengurus kelengkapan dokumen kepemilikan. e) Melakukan penyimpanan secara aman.

3) Melaksanakan penyediaan barang/jasa, sehingga tersedia tepat mutu dan tepat waktu, dengan cara:

a) Menganalisa data kebutuhan dari setiap bidang.

b) Mengajukan rencana kebutuhan untuk di review atasan. c) Melaksanakan kegiatan pengadaan sesuai ketentuan. d) Mendistribusikan barang kepada pemesan.

e) Melakukan pencatatan secara akurat.

(41)

a) Menyiapkan draft kontrak kerja untuk di review dan di finalisasi oleh atasan.

b) Memantau kinerja vendor selama masa kerja sama.

c) Mengidentifikasi masa berlaku kontrak dan mempersiapkan dokumen untuk tindak lanjut.

d) Mengevaluasi kinerja vendor.

5) Melaksanakan program komunikasi dengan internal dan eksternal perusahaan, untuk menjaga citra perusahaan, dengan cara :

a) Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan komunikasi.

b) Memantau dan mengevaluasi dampak komunikasi.

c) Mengajukan hasil evaluasi kepada atasan untuk di review.

6) Menyusun laporan hasil kerja sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan kerja.

Indikator kerja bagi Penata Madya umum adalah pemenuhan sarana dan prasarana kerja sesuai kebutuhan, terlaksananya layanan umum, pengelolaan aset optimal, terlaksananya program komunikasi serta tertib administrasi.

Adapun wewenang bagi Penata Madya Umum yaitu meminta data dari vendor dan memverifikasi kebutuhan pengguna.

e) Penata Madya Administrasi

(42)

dokumen yang lengkap untuk mendukung kelancaran kegiatan pemasaran informal khusus.

i. Tanggung jawab utama pengelolaan organisasi

1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

2) Melaksanakan peraturan perusahaan/perundangan, sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

ii. Tanggung jawab utama pengelolaan operasional

1) Melaksanakan penghimpunan informasi dari berbagai sumber terkait, dalam rangka mendata potensi agar dapat dijadikan acuan untuk kegiatan pemasaran, dengan cara:

a) Mengumpulkan data potensi, termasuk data perusahaan yang wajib menjadi peserta.

b) Menginput data potensi.

c) Mencocokkan data potensi yang harus diinput dengan database potensi dan database kepesertaan.

2) Menyiapkan data hasil kegiatan pemasaran, sebagai bahan analisa dan evaluasi pencapaian target Kantor Cabang dan evaluasi kinerja Penata Madya Pemasaran Informal Khusus, dengan cara :

a) Mengumpulkan dan menginput data kegiatan pemasaran. b) Menginput perolehan kepesertaan.

c) Membuat rekapitulasi peningkatan kepesertaan dan iuran.

(43)

untuk menunjang kelancaran kegiatan Penata Madya Pemasaran Informal Khusus, dengan cara :

a) Mempelajari permintaan Kebutuhan dari Penata Madya Pemasaran

b) Informal Khusus.

c) Menyediakan materi/brosur/formulir.

d) Melakukan koordinasi dengan bidang penunjang cabang untuk menyediakan sarana prasarana.

e) Menyimpan sarana prasarana untuk penggunaan di kemudian hari. 4) Melakukan perhitungan besar iuran dan denda (jika ada), untuk

memperoleh nilai penetapan yang akurat, dengan cara :

a) Meneliti dokumen pendaftaran kepesertaan/TK dan upah TK. b) Melakukan koordinasi dengan Penata Madya Pemasaran

Informal Khusus dalam proses verifikasi dokumen.

c) Menghitung dan menerbitkan penetapan iuran berupa Surat Pemberitahuan Iuran (SPI).

d) Melaksanakan perhitungan dalam rangka penyusunan rekonsiliasi iuran, penetapan dan koreksi denda.

5) Melaksanakan pelayanan administrasi dan dokumen bagi calon peserta/peserta, untuk tertib administrasi dan dalam rangka mendukung upaya menjaga kepuasan peserta, dengan cara:

(44)

b) Melaksanakan peraturan perusahaan/perundangan sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance.

iii. Tanggung jawab utama Pengelolaan operasional

1) Melaksanakan penghimpunan informasi dari marketing officer, dalam rangka memperoleh data potensi agar dapat dijadikan acuan untuk kegiatan pemasaran, dengan cara :

a) Mengumpulkan data potensi, termasuk data perusahaan yang wajib menjadi peserta kedalam database.

b) Mencocokkan data potensi yang harus diinput dengan database potensi dan database kepesertaan.

c) Membuat daftar Perusahaan Wajib Belum Daftar (PWBD). d) Menerbitkan surat pemberitahuan pelaksanaan program-program. 2) Menyiapkan data hasil kegiatan pemasaran, sebagai bahan sosialisasi,

edukasi, analisa dan evaluasi pencapaian target kantor cabang dan evaluasi kinerja marketing officer dan Relationship Officer dalam rangka mendukung upaya menjaga kepuasan peserta, dengan cara : a) Mengumpulkan dan menginput data kegiatan pemasaran. b) Membuat rekapitulasi hasil kegiatan pemasaran.

c) Menginput perubahan data tenaga kerja dan upah.

3) Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam rangka implementasi program pengembangan dan pengelolaan kepesertaan. a) Menyiapkan dokumen bagi calon peserta (misalnya: formulir, SPI,

(45)

b) Menyiapkan dokumen yang akan dikirimkan ke perusahaan binaan (seperti SPP, SPI, KPJ, Buku Tabungan JHT, Daftar KPJ, KPK, Daftar KPK, laporan saldo JHT).

c) Melakukan koordinasi dengan Penata Madya Pemasaran Informal

d) Khusus dalam proses pengiriman.

e) Menyimpan salinan dokumen yang telah didistribusikan kepada peserta.

4) Menyusun laporan hasil kerja sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan kerja.

Adapun indikator kinerja bagi Penata Madya Pemasaran Informal Khusus adalah data base terkini dan akurat, akurasi hasil perhitungan dan dokumen terdistribusi.

f) Penata Madya Administrasi Pemasaran

Menghimpun dan mengelola data yang terkait dengan kegiatan pemasaran dan administrasi kepesertaan, melakukan pelayanan dokumen administrasi dan penghitungan besar iuran serta denda (jika ada), guna menyediakan data yang akurat dan dokumen yang lengkap untuk mendukung kelancaran kegiatan pemasaran.

i. Tanggung jawab utama pengelolaan organisasi

1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

(46)

ii. Tanggung jawab utama Pengelolaan operasional

1) Melaksanakan penghimpunan informasi dari marketing officer, dalam rangka memperoleh data potensi agar dapat dijadikan acuan untuk kegiatan pemasaran, dengan cara :

a) Mengumpulkan data potensi, termasuk data perusahaan yang wajib menjadi peserta kedalam database.

b) Mencocokkan data potensi yang harus diinput dengan database potensi dan database kepesertaan.

c) Membuat daftar Perusahaan Wajib Belum Daftar (PWBD). d) Menerbitkan surat pemberitahuan pelaksanaan program-program. 2) Menyiapkan data hasil kegiatan pemasaran, sebagai bahan sosialisasi,

edukasi, analisa dan evaluasi pencapaian target kantor cabang dan evaluasi kinerja marketing officer dan Relationship Officer dalam rangka mendukung upaya menjaga kepuasan peserta, dengan cara : a) Mengumpulkan dan menginput data kegiatan pemasaran. b) Membuat rekapitulasi hasil kegiatan pemasaran.

c) Menginput perubahan data tenaga kerja dan upah.

3) Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam rangka implementasi program pengembangan dan pengelolaan kepesertaan. Untuk penunjang kelancaran kegiatan Marketing Officer/Relationship Officer, dengan cara:

(47)

c) Melakukan koordinasi dengan bidang lain di cabang untuk penyediaan sarana prasarana.

d) Menyimpan sarana prasarana untuk penggunaan di kemudian hari. 4) Melakukan perhitungan besar iuran dan denda (jika ada), untuk

memperoleh nilai penetapan yang akurat, dengan cara :

a) Meneliti dokumen pendaftara kepesertaan/TK dan upah TK.

b) Melakukan koordinasi dengan Marketing Officer/Relationship Officer dalam proses verifikasi dokumen.

c) Menerbitkan surat penetapan iuran pertama.

d) Melakukan validasi kertas kerja rekonsiliasi iuran (termasuk denda jika ada)

e) Melakukan posting iuran.

5) Melaksanakan pelayanan administrasi dan dokumen bagi calon peserta/peserta, untuk tertib administrasi dan dalam rangka mendukung upaya menjaga kepuasan peserta, dengan cara :

a) Menyiapkan dokumen bagi calon pesera (misalnya: formulir, SPI, dll)

b) Menyiapkan dokumen yang akan dikirimkan ke perusahaan binaan (seperti SPP, Buku Tabungan JHT, laporan saldo JHT). c) Melakukan koordinasi dengan Marketing Officer/Relationship

Officer dalam proses pengiriman.

(48)

6) Melakukan pengarsipan dokumen kepesertaan dan iuran tahun berjalan, serta menyerahkan kepada bidang umum & SDM untuk dokumen lewat tahun berjalan (baik dokumen elektronik maupun non elektronik), guna menciptakan arsip yang lengkap dan akurat.

(49)

57

4.2 Penyajian Data

Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan pada kantor BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai dengan cara menyebarkan kuisioner kepada seluruh responden sebanyak 30 orang karyawan sebagai sempel dalam penelitian ini.

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari dua macam yaitu data responden dan data penelitian yang kemudian diolah menggunakan SPSS 20.0. Dibawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi frekuensi yang kemudian dianalisis sebagai berikut:

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Laki-Laki 19 63.3 63.3 63.3

Perempuan 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

(50)

4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

20 - 25 tahun 16 53.3 53.3 53.3

26 - 31 tahun 10 33.3 33.3 86.7

32 - 37 tahun 2 6.7 6.7 93.3

38 - 43 tahun 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang berusia 20-25 tahun sebanyak 16 orang (53.3%), yang berusia 26-31 tahun sebanyak 10 orang ( 33.3%), yang berusia 32-37 tahun sebanyak 2 orang (6.7%), dan yang berusia 38-43 tahun sebanyak 2 orang (6.7%). Hal ini menunjukkan bahwa responden didominasi oleh karyawan yang berusia 20-25 tahun.

4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Divisi

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Divisi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Pelayanan 6 20.0 20.0 20.0

Pemasaran 9 30.0 30.0 50.0

Umum 10 33.3 33.3 83.3

IT 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

(51)

4.3.5 Deskripsi Data Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuisioner kepada responden dimana dalam kuesioner tersebut terdapat beberapa pernyataan yang meliputi variabel bebas yakni Stres Kerja (X) terdiri dari 10 pernyataan dan variabel terikat yakni Kepuasan Kerja Karyawan (Y) sebanyak 14 pernyataan yang dijabarkan sebagai berikut:

4.2.2.2Variabel Stres Kerja

1. Beban kerja

Tabel 4.4 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 1 Pernyataan “Bapak/Ibu memiliki beban kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketangakerjaan Cabang Binjai”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 2 6.7 6.7 13.3

Setuju 11 36.7 36.7 50.0

Sangat Setuju 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

(52)

Tabel 4.5 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 2

Pernyataan “ Beban kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai mempengaruhi Bapak/Ibu secara

mental”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3

Ragu-Ragu 6 20.0 20.0 43.3

Setuju 11 36.7 36.7 80.0

Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 7 orang (23.3%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 6 orang (20.0%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 11 orang (36.7%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 6 orang (20.0%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa beban kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai mempengaruhi responden secara mental.

2. Tekanan dan Desakan Waktu

Tabel 4.6 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 3 Pernyataan “Dalam satu hari Bapak/Ibu bekerja selama 8 jam”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ragu-Ragu 5 16.7 16.7 16.7

Setuju 15 50.0 50.0 66.7

Sangat Setuju 10 33.3 33.3 100.0

(53)

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 5 orang (16.7%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 15 orang (50.0%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 10 orang (33.3%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dalam satu hari bekerja selama 8 jam di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

Tabel 4.7 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 4 Pernyataan “Waktu istirahat yang di terima kurang dari 1 jam”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 3 10.0 10.0 16.7

Setuju 10 33.3 33.3 50.0

Sangat Setuju 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa responden yang menjawab

(54)

Tabel 4.8 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 5 Pernyataan “BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai memberi uang lembur bila bekerja lebih

dari 8 jam”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 18 orang (60.0%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 4 orang (13.3%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai memberikan uang lembur bila bekerja lebih dari 8 jam.

3. Konflik antar pribadi dan kelompok

Tabel 4.9 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 6

Pernyataan “Sumber daya yang ada pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai terbatas, sehingga dapat

menimbulkan konflik”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

(55)

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 1 orang (3.3%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 9 orang (30.0%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 10 orang (33.3%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 10 orang (33.3%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban yang paling besar adalah antara setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju sumber daya yang ada pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai terbatas, sehingga dapat menimbulkan konflik.

Tabel 4.10 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 7

Pernyataan “ Pendapat Bapak/Ibu dengan rekan kerja sering berbeda”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Ragu-Ragu 3 10.0 10.0 13.3

Setuju 13 43.3 43.3 56.7

Sangat Setuju 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

(56)

Tabel 4.11 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 8

Pernyataan “ Bapak/Ibu merasa resah apabila terdapat persaingan yang tidak sehat diantara rekan kerja”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 2 6.7 6.7 13.3

Setuju 12 40.0 40.0 53.3

Sangat Setuju 14 46.7 46.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 2 orang (6.7%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 2 orang (6.7%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 12 orang (40.0%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 14 orang (46.7%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju adanya perasaan resah apabila terdapat persaingan yang tidak sehat diantara rekan kerja BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

4. Perbedaan Antar nilai-nilai perusahaan dan karyawan

Tabel 4.12 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 9

Pernyataan “Kemampuan bekerja dengan baik bersama rekan kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 8 26.7 26.7 33.3

Setuju 13 43.3 43.3 76.7

Sangat Setuju 7 23.3 23.3 100.0

(57)

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 2 orang (6.7%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 8 orang (26.7%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 13 orang (43.3%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 7 orang (26.7%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju adanya kemampuan bekerja dengan baik bersama rekan kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

Tabel 4.13 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 10

Pernyataan “Suasana kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai tempat Bapak/Ibu bekerja tidak

harmonis”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 8 26.7 26.7 26.7

Ragu-Ragu 5 16.7 16.7 43.3

Setuju 12 40.0 40.0 83.3

Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

(58)

4.2.2.2Variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

1. Imbalan

Tabel 4.14 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 11 Pernyataan “Bapak Ibu menerima gaji yang layak”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Ragu-Ragu 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 18 60.0 60.0 86.7

Sangat Setuju 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 18 orang (60.0%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 4 orang (13.3%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju gaji yang diterima layak di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

Tabel 4.15 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 12 Pernyataan “Bapak/Ibu menerima bonus”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 5 16.7 16.7 23.3

Setuju 18 60.0 60.0 83.3

Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0

(59)

Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 2 orang (6.7%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 5 orang (16.7%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 18 orang (60.0%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 5 orang (16.7%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa bonus yang diberikan BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai sesuai.

2. Pekerjaan Itu Sendiri

Tabel 4.16 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 13

Pernyataan “Bapak/Ibu merasa puas karena dapat menguasai pekerjaan yang diberikan”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Setuju 21 70.0 70.0 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

(60)

Tabel 4.17 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 14 Pernyataan “Perusahaan menyediakan sarana yang sesuai dengan

kebutuhan Bapak/ibu dalam bekerja”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ragu-Ragu 3 10.0 10.0 10.0

Setuju 19 63.3 63.3 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 3 orang (10.0%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 19 orang (63.3%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 8 orang (26.7%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju perusahaan menyediakan sarana yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam bekerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

Tabel 4.18 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 15

Pernyataan “Bapak/Ibu senang dengan pekerjaan yang sedang bapak/ibu kerjakan”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ragu-Ragu 4 13.3 13.3 13.3

Setuju 20 66.7 66.7 80.0

Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0

(61)

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 20 orang (66.7%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 6 orang (20.0%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa senang dengan pekerjaan yang sedang mereka kerjakan di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

3. Peluang Promosi

Tabel 4.19 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 16

Pernyataan “Bapak/Ibu diberi promosi jabatan atas dasar kecakapan dalam bekerja”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ragu-Ragu 3 10.0 10.0 10.0

Setuju 19 63.3 63.3 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

(62)

Tabel 4.20 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 17

Pernyataan “Promosi jabatan diselenggarakan hanya menurut rencana organisasi (perusahaan)”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 5 16.7 16.7 23.3

Setuju 18 60.0 60.0 83.3

Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 2 orang (6.7%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 5 orang (16.7%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 18 orang (60.0%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 5 orang (16.7%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju adanya promosi jabatan diselenggarakan hanya menurut rencana organisasi (perusahaan).

Tabel 4.21 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 18 Pernyataan “Bapak/Ibu diberikan peluang untuk bersaing dengan

karyawan lainnya”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Ragu-Ragu 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 19 63.3 63.3 90.0

Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0

(63)

Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan tidak setuju sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 19 orang (63.3%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 3 orang (10.0%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju adanya peluang untuk bersaing dengan karyawan lainnya di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

4. Rekan Kerja

Tabel 4.22 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 19

Pernyataan “Rekan kerja menghargai pekerjaan yang bapak/ibu lakukan”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Ragu-Ragu 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 19 63.3 63.3 90.0

Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

(64)

Tabel 4.23 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 20 Pernyataan “Rekan kerja mudah diajak bekerja sama sehingga

memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan”

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ragu-Ragu 4 13.3 13.3 13.3

Setuju 20 66.7 66.7 80.0

Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.23 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 20 orang (66.7%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 6 orang (20.0%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju adanya kemudahan diajak bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

Tabel 4.24 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 21

Pernyataan “Keakraban dengan rekan kerja dapat membantu bapak/ibu dalam menyelesaikan pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ragu-Ragu 4 13.3 13.3 13.3

Setuju 18 60.0 60.0 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

(65)

Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa responden yang menjawab pernyataan ragu-ragu sebanyak 4 orang (13.3%), yang menjawab pernyataan setuju sebanyak 18 orang (60.0%), dan yang menjawab pernyataan sangat setuju 8 orang (26.7%). Maka dapat dilihat bahwa jawaban responden yang paling besar adalah setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju adanya keakraban dengan rekan kerja di BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai dapat membantu menyelesaikan pekerjaan.

5. Kondisi pekerjaan

Tabel 4.25 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 22

Pernyataan “ Suasana lingkungan di BPJS (badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai Memberikan kenyamanan kepada

Bapak/Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Ragu-Ragu 5 16.7 16.7 23.3

Setuju 18 60.0 60.0 83.3

Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Divisi
Tabel 4.4 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 1
Tabel 4.6 Distribusi jawaban kuesioner pernyataan 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PERUBAHAN SISTEM ASURANSI JIWA JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK) MENJADI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN (STUDI

Jamsostek (Persero), namun sesuai UU No. Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak tanggal 1 Januari 2014. hambatan-hambatan yang dihadapi BPJS Ketenagakerjaan di

Sama halnya dengan perusahaan pada umumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Indonesia juga memerlukan suatu alat yang dapat digunakan

1.Terdapat berpengaruh negatif yang signifikan stres kerja terhadap kepuasan kerja pada Dinas Pengelolaan Pasar Dan Kebersihan Kabupaten Bungo pada kesalahan menolak data

2013 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan. Kinerja Karyawan Pada Pdam

Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengukur Kualitas Pelayanan Jaminan Hari Tua (JHT) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor cabang Palembang

ABSTRAK. Pelayanan Klaim Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kota Makassar.Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial

Bapak Maulana Zulfikar, selaku pimpinan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Surakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk