SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA
KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN)
KANTOR CABANG MEDAN
OLEH :
KYPTI DWI LOVITA TARIGAN 080521111
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MDAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan (X) terhadap Disiplin Kerja (Y) pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. Dengan hipotesis kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawaan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, dimana yang menjadi sampel penelitian ini adalah 59 karyawan tetap pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi sederhana dan data diolah dengan program SPSS versi 17.00 yang terlebih dahulu diuji Validitas dan Realibilitasnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja (Y) karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan artinya semakin baik kepemimpinan, maka disiplin kerja karyawan juga semakin tinggi. Koefisien determinan dari hasil analisis sebesar 37,2% sedangkan sisanya sebesar 62,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kontribusi penelitian ini.
ABSTRACT
This research is purposed to know the influence of Leadeship (X) against Job Discipline (Y) of employee on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. By hypothesis, the Leadership has significant influence to the Job Discipline of employee on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan.
This research is a explanation research which the sample of this research are 59 employees on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. The analytical method used is the descriptive analysis and statistical methods that use the simple regression and using SPSS version 17.00 which the validity and the reliability have been tasted.
The result of this research indicate that the variable of leadership (X) has positive influence and significant against the job discipline of employee on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan and that means if the leadership is great so the job discipline of employee is also greater. The coefficient determinant of the result of analysis 37.2%, while the rest equal to 62.8% influenced by other factors beyond the contribution of this research.
KATA PENGANTAR
Penulis sampaikan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya yang luar biasa dan begitu melimpah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Selama menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sampai kepada penulis skripsi ini, Penulis banyak mendapatkan saran dan kritik dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME. Selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu Marhayanie, SE, M.Si. Selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE,M.Si. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak sumbangan pikiran dalam proses membimbing dan memberikan arahan selama proses penulisan skripsi ini.
5. Dr. Yeni Absah, SE, M.Si sebagai Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh pegawai-pegawai pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Medan yang telah banyak memberikan ide, masukan serta saran dalam penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
9. Kedua Orang tua penulis serta kakak dan adik-adik penulis yang telah memberikan perhatian, doa dan restunya sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman yang penulis sayangi serta teman-teman terutama pada teman saya Bee Cory, Cita, Vero, Febry, Ami dan teman-teman lainya yang tidak disebutkan namanya, terima kasih atas perhatian, dukungan, semangat yang kalian berikan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Juni 2011 Penulis
DAFTAR ISI
2.1.5 Faktor-faktor Disiplin Kerja ... 14
2.1.6 Bentuk-bentuk Disiplin Kerja ... 16
2.1.7 Unsur-unsur Disiplin Kerja ... 20
2.2. Penelitian Terdahulu ... 20
2.3. Kerangka Konseptual ... 21
2.3. Hipotesis ... 22
4.1.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ... 34
4.1.3 Produk-produk PT. Bank Tabungan Negara ... 40
4.2 Hasil Penelitian ... 43
4.2.1 Uji Validitas dan Realibilitas ... 43
4.2.2 Analisis Deskriptif ... 47
4.2.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 54
4.3 Pembahasan ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
LAMPIRAN ... 65
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Daftar Jumlah Karyawan Pada PT. BTN, Kantor Cabang
Medan, Periode Tahun 2010 ... 3
Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan Pada PT. BTN, Kantor Cabang Medan, Dari Bulan Juni Sampai Dengan Desember 2010 ... 4
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 25
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 26
Tabel 4.1 Validitas Butir pertanyaan ... 45
Tabel 4.2 Validitas Butir Pertanyaan (valid) ... 46
Tabel 4.3 Reabilitas Kuesioner ... 47
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 48
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 48
Tabel 4.7 Jawaban Responden tentang Kepemimpinan ... 49
Tabel 4.8 Jawaban Responden tentang Disiplin Kerja ... 53
Tabel 4.9 Regresi Linear Sederhana ... 55
Tabel 4.10 Hasil Uji thitung ... 56
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ... 64
Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden ... 69
Lampiran 3. Validitas dan Realibilitas ... 72
Lampiran 4. Total Jawaban Responden Variabel X dan Y ... 74
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan (X) terhadap Disiplin Kerja (Y) pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. Dengan hipotesis kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawaan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, dimana yang menjadi sampel penelitian ini adalah 59 karyawan tetap pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi sederhana dan data diolah dengan program SPSS versi 17.00 yang terlebih dahulu diuji Validitas dan Realibilitasnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja (Y) karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan artinya semakin baik kepemimpinan, maka disiplin kerja karyawan juga semakin tinggi. Koefisien determinan dari hasil analisis sebesar 37,2% sedangkan sisanya sebesar 62,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kontribusi penelitian ini.
ABSTRACT
This research is purposed to know the influence of Leadeship (X) against Job Discipline (Y) of employee on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. By hypothesis, the Leadership has significant influence to the Job Discipline of employee on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan.
This research is a explanation research which the sample of this research are 59 employees on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. The analytical method used is the descriptive analysis and statistical methods that use the simple regression and using SPSS version 17.00 which the validity and the reliability have been tasted.
The result of this research indicate that the variable of leadership (X) has positive influence and significant against the job discipline of employee on PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan and that means if the leadership is great so the job discipline of employee is also greater. The coefficient determinant of the result of analysis 37.2%, while the rest equal to 62.8% influenced by other factors beyond the contribution of this research.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan pada era globalisasi mengalami banyak kesulitan untuk maju lebih cepat. Persaingan yang kuat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dinamika konsumen, merupakan faktor eksternal yang menghalangi perusahaan untuk maju dengan cepat. Perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing yang dapat diciptakan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas didalam perusahaan. Inovasi, produktivitas yang tinggi, daya saing, dan kemampuan laba hanya dapat dicapai oleh organisasi yang berpengetahuan yang baik, yang didukung oleh para pekerja yang berkompeten baik pula.
Disiplin kerja merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta menunjukkan tingkat kesungguhan kinerja dalam sebuah organisasi, tindakan disiplin menuntut adanya hukuman terhadap karyawan yang gagal memenuhi standart yang ditentukan. Disiplin kerja adalah suatu tolak ukur bagi suatu perusahaan untuk mengetahui sumber daya manusia di suatu perusahaan tersebut, yang secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu tindakan disiplin kerja tidak diterapkan secara sembarangan, melainkan memerlukan pertimbangan bijak dari para pelaksananya, yaitu pekerja dan pimpinan suatu perusahaan.
didalam suatu perusahaan untuk dapat mempengaruhi para anggotanya atau bawahannya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Seorang pemimpin harus dapat menemukan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan organisasi dan bawahan yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus dapat menjadi creator (pencipta) dan motivator (pendorong) bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu peningkatan disiplin kerja karyawannya. Disiplin karyawan yang baik akan menciptakan karyawan yang berkualitas, yang akan mencerminkan suatu kinerja perusahaan secara keseluruhan.
PT. Bank Tabungan Negara adalah suatu perusahaan perbankan yang sifatnya komersial dengan bisnis utamanya terdiri dari pembiayaan perumahan dan industri. Saat ini persaingan yang ketat di bidang perbankan menuntut suatu perusahaan untuk dapat meraih pangsa pasar, yang mengharuskan karyawannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Dalam hal ini disiplin kerja karyawan juga sangat mendukung pencapaian target perusahaan, yang didukung oleh kepemimpinan yang efektif dari suatu perusahaan.
Tabel 1.1
Daftar Jumlah Karyawan Pada PT. BTN Kantor Cabang Medan, Periode Tahun 2010
Posisi atau Jabatan Jumlah Karyawan (Orang)
Branch management Team 3
Loan Administration 6
General Branch Administration 5
Teller Service 5
Customer Service 4
Loan Service 9
Bookeeping and Control 4
Transaction Prosessing 6
Loan Recovery 11
Kantor Pos 6
TOTAL 59
Sumber: PT. BTN Kantor Cabang Medan, 2010
Tabel 1.2
Daftar Absensi Karyawan PT. BTN, Kantor Cabang Medan Dari Bulan Juni Sampai Dengan Desember 2010
Bulan
Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa karyawan PT. BTN, Kantor Cabang Medan tiap bulannya ada yang tidak hadir dengan berbagai alasan. Masalah absensi merupakan masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan dalam bekerja. Pada bulan Oktober, banyak karyawan yang mangkir kerja atau tanpa keterangan, yaitu sebanyak 6 (enam) orang. Ketika dibulan Oktober terjadinya kurang pengawasan dari pimpinan terhadap karyawannya, sehingga adanya karyawan yang mangkir tanpa alasan. Konsekuensi yang mereka peroleh atas ketidakhadiran tersebut adalah pemotongan kompensasi, berupa uang kehadiran. Namun jika hal ini terus berkelanjutan akan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, karena kehadiran karyawan berkaitan dengan produktivitas yang dicapai perusahaan, dimana aktivitas karyawan berhubungan langsung dengan para nasabah.
disiplin dapat berjalan dengan baik, karena apabila kurangnya pengawasan terlebih-lebih bertindak kurang disiplin, maka dikhawatirkan akan berdampak negatif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT.
Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Medan.”
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian inia adalah: “Apakah kepemimpinan
berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Bank Tabungan
Negara (BTN) Kantor Cabang Medan ?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Memberikan tambahan informasi tentang kepemimpinan dan disiplin kerja sehingga pelaksanaan dan tujuan perusahaan bisa tercapai dengan baik.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori - teori yang penulis dapatkan baik dari bangku perkuliahan maupun dari luar dan memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya menyangkut kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan. c. Bagi Pihak Lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat didefenisikan sebagai suatu sikap seorang pimpinan yang memiliki kemampuan dalam mengadakan koordinasi, membuat konsep sekaligus menjabarkan tujuan-tujuan umum yang jelas, bersikap adil dan tidak berat sebelah, sanggup membawa kelompok kepada tujuan yang pasti dan menguntungkan, dan membawa pengikutnya kepada kesejahteraan (Kartono, 2005: 41). Menurut Matondang (2008:5), Kepemimpinan adalah suatu proses dalam mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan, dengan menjalin suatu hubungan interaksi antara pengikut (follower) dan pemimpin dalam mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok (Thoha, 2009:9). Kepemimpinan tidak hanya dibatasi oleh aturan –aturan atau tatakrama birokrasi, tidak harus diikat dalam organisasi tertentu, melainkan dapat terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
memotivasi, yang menimbulkan semangat kerja, dan yang mempercayai bawahan untuk mengendalikan diri sendiri.
2.1.2 Sifat-Sifat Kepemimpinan
Menurut Kartono (2005:47) sifat-sifat kepemimpinan, terdiri dari: 1. Kekuatan
Kekuatan badaniah dan rohaniah merupakan syarat pokok bagi pemimpin yang harus bekerja lama dan berat pada waktu-waktu yang lama serta tidak teratur, dan ditengah-tengah situasi yang sering tidak menentu.
2. Stabilitas emosi
Pemimpin yang baik itu memiliki emosi yang stabil, artinya seorang pimpinan tidak mudah, tersinggung perasaan, dan tidssssak meledak-ledak secara emosional.
3. Pengetahuan tentang relasi insani
Seorang pemimpin harus memajukan dan mengembangkan semua bakat serta potensi anggotanya untuk dapat bersama-sama maju dan merasakan kesejahteraan.
4. Kejujuran
Pemimpin yang baik harus memiliki kejujuran yang tinggi, yaitu jujur pada diri sendiri dan pada orang lain (terutama bawahannya)
5. Objektif
akan mencari bukti-bukti nyata dan sebab musahab setiap kejadian dan memberikan alas an yang rasional atas penolakannya.
6. Dorongan pribadi
Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin itu harus muncul dari dalam hati dan sanubari sendiri. Dukungan dari luar akan memperkuat hasrat sendiri untuk memberikn pelayanan dan pengabdian diri kepada kepentingn orang banyak.
7. Keterampilan berkomunikasi
Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara, mudah menangkap maksud orang lain, cepat menangkap esensi pernyataan orang luar dan mudah memahami maksud para anggotanya. Juga pandai mengkoordinasikan macam-macam sumber tenaga manusia, dan mahir mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda-beda untuk mencapai kerukunan dan keseimbangan.
8. Kemampuan mengajar
Pemimpin yang baik diharapkan dapat menjadi guru yang baik bagi bawahannya, mengajar secara sistematis dan intensional pada sasaran tertentu, guna mengembangkan pengetahuan, keterampilan/kemahiran tehnis tertentu, dan menambah pengalaman mereka. Hal ini dimaksudkan agar para pengikutnya dapat memberikan loyalitas dan partisipasinya. 9. Keterampilan sosial
menjalin persahabatn berdasarkan rasa saling percaya –mempercayai. Seorang pemimpin menghargai pendapat orang lain, untuk dapat memupuk kerja sama yang baik dalam suasana rukun dan damai .
10. Cakap secara tehnis atau manajerial
Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran tehnis tertentu, juga memiliki kemahiran manajerial untuk membuat rencana, mengelola, menganalisis keadaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengontrol, dan memperbaiki situasi yang tidak aman.
Ada 4 syarat kepemimpinan menurut Moeljono (2003:44) antara lain: 1. Adanya pengikut
2. Pemimpin yang efektif bukanlah selalu seseorang yang dipuja atau dicintai, namun mereka adalah individu yang menjadikan para pengikutnya berbuat benar. Kepemimpinan identik dengan pencapaian hasil.
3. Pemimpin adalah mereka yang memberi contoh
4. Kepemimpinan bukanlah kedudukan, jabatan, atau uang. Kepemimpinan adalah tanggung jawab.
Menurut Kouzes dan Posner (2004:26) ada 4 ciri-ciri kepemimpin, antara lain:
1. Jujur
2. Berorientasi ke depan
Kemampuan berorientasi ke depan bukan berarti orang harus memiliki kekuatan penglihatan magis untuk melihat sesuatu hal yang ada di masa depan. Realitanya jauh lebih sederhana, yaitu: kemampuan menentukan atau memilih tujuan yang diinginkan, ke arah mana perusahaan, atau komunitas akan dibawa.
3. Kompeten
Kompetensi kepemimpinan mengacu pada catatan prestasi si pemimpin dan kemampuannya untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini tidak mengacu secara spesifik kepada kemampuan pemimpin di bidang tekhnologi dalam kegiatan operasional saja, tetapi tergantung dari posisi pemimpin dan kondisi organisasi. Seorang pemimpin harus mampu memberi contoh, inspirasi, tantangan, memungkinkan orang bertindak, dan memberi semangat pada bawahannya.
4. Membangkitkan semangat
Kepemimpinan yang membangkitkan semangat dapat memenuhi kebutuhan para bawahannya akan arti dan tujuan dalam hidup, artinya menjadikan anggotaya lebih bersemangat, positif, dan optimis mengenai masa depan yang memberikan harapan pada orang lain.
Ada 7 (tujuh ) perinsip kepemimpinan yang dapat meningkatkan pengaruh dan kekuasaan seorang pemimpin didalam suatu organisasi, (Matondang, 2008:14) antara lain:
2. Setiakawan
3. Memiliki kebaikan timbal balik 4. Mengembangkan
5. Kelompok
6. Permohonan langsung
7. Memiliki kewenangan formal
Tindakan kepemimpinan tergantung pada pembentukan hubungan sosial yang efektif dan mencapai masa depan yang diinginkan melalui perjanjian serta kerjasama. Para pemimpin yang bermoral menggunakan kekuasaan untuk mencapai tujuan organisasi, menghormati hak, individu dan kelompok, dan adil dalam berhubungan dengan orang lain.
2.1.3 Fungsi Kepemimpinan
Menurut I Gusti Ngurah Gorda (2004 : 154 ), fungsi kepemimpinan dalam hubungannya dengan peningkatan aktivitas dan efisiensi perusahaan yaitu :
1. Fungsi kepemimpinan sebagai innovator
Sebagai innovator, pemimpin mampu mengadakan berbagai inovasi-inovasi baik yang menyangkut pengembangan produk, sistem manajemen yang efektif dan efisien, maupun dibidang konseptual yang keseluruhannya dilaksanakan dalam upaya mempertahankan dan atau meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Fungsi kepemimpinan sebagai komunikator
seseorang dan atau sekelompok karyawan sehingga timbul pengertian di kalangan mereka.
3. Mampu menyampaikan maksud dan tujuan komunikasi yang dilakukan secara baik kepada seseorang dan atau sekelompok karyawan sehingga timbul pengertian di kalangan mereka.
4. Pemimpin harus mampu memahami, mengerti dan mengambil intisari pembicaraan-pembicaraan orang lain.
5. Fungsi kepemimpinan sebagai motivator
Sebagai motivator, pemimpin merumuskan dan melaksanakan berbagai kebijaksanaan yang mengarah kepada upaya mendorong karyawan untuk melaksanakan sesuatu kegiatan tertentu sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya yang mampu memberikan sumbangan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
6. Fungsi kepemimpinan sebagai kontroler
Sebagai kontroler (pengendali) pemimpin melaksanakan fungsi pengawasan terhadap berbagai aktivitas perusahaan agar terhindar dari penyimpangan baik terhadap pemakaian sumber daya maupun didalam pelaksanaan rencana dan atau program kerja perusahaan sehingga pencapaian tujuan menjadi efektif dan efisien.
2.1.3 Disiplin Kerja
karyawan antara lain: ketepatan waktu, berpakaian sesuai ketentuan, serta peraturan tentang keamanan dan kesehatan.
Menurut Rivai (2009:825), Disiplin kerja adalah suatu alat yangdigunakan oleh para pimpinan dalam berkumikasi dengan karyawannya agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Sementara menurut Hasibuan (2007: 193), Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang yang berlaku, initinya disiplin merupakan tindakan seorang pimpinan untuk mendorong anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut.
2.1.4 Faktor – Faktor Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2005: 44) faktor – faktor yang mempengaruhi disiplin kerja seorang karyawan adalah:
1. Seorang karyawan harus mengerti tujuan berdasarkan kemampuannya dalam bekerja
2. Teladan pimpinan
Pimpinan harus memberi contoh yang baik, jujur, adil serta sesuai dengan kata dan perbuatan. Dengan teladan pimpinan tang baik, kedisiplinan bawahannya pun akan ikut baik pula.
3. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.
4. Keadilan
Keadilan turut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan , karena ego da sifat manusia selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan.
5. Waskat
6. Sanksi hukuman
Berat atau ringannya sanksi hukum yang diterapkan dalam suatu organisasi, berarti memelihara kedisiplinan karyawan. Karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
7. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas dalam bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang tidak disiplin sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
8. Hubungan kemanusiaan
Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal diantara semua karyawan. Terciptanya human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan kerja karyawan yang baik pada perusahaan.
2.1.5 Bentuk-bentuk Disiplin Kerja
Terdapat 4 (empat) bentuk disiplin kerja, antara lain: 1. Disiplin Retributif
telah ditetapkan akan dianggap tidak adil bagi orang-orang yang bertindak secara tidak tepat.
2. Disiplin Korektif
Disiplin Korektif, yaitu berusaha membantu karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat.
Pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan-peraturan harus diperlakukan sebagai masalah-masalah yang dikoreksi daripada sebgai pelanggarana-pelanggaran yang mesti dihukum. Hukuman akan lunak sebatas pelanggar menunjukkan kemauan untuk mengubah perilakunya.
3. Perspektif hak-hak individu
Perspektif hak-hak individu, yaitu berusaha melindungi hak-hak daar individu selama tindakan-tindakan tidak disiplin.
Disiplin hanya tepat jika terdapat alas an yang adil untuk menjatuhkan hukuman. Hak-hak karyawan lebih diutamakan daripada tindakan disiplin. 4. Perspektif Utilitarian
Perspektif Utilitarian adalah tindakan yang berfokus kepada pengguna disiplin, hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak-dampak negatif.
Ada 6 langkah-langkah pendisiplinan secara progresif yang efektif menurut Hariandja (2002:30), adalah:
1. Melakukan pembicaraan informal
Sebagai aturan, pembicaraan informal dilakukan terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran kecil dan pelanggaran itu dilakukan pertama kali, seperti terlambat masuk kerja atau istirahat siang lebih lama dari yang ditentukan, pembicaraan formal akan memecahkan masalah. Pemimpin harus menemukan hal – hal yang menyebabkan terjadinya pelanggaran dan mempertimbangkan potensi yang bersangkutan serta catatan kepegawaiannya.
2. Pemberian peringatan lisan
Peringatan lisan dipandang sebagai dialog atau diskusi, bukan ceramah atau kesempatan untuk mengumpat karyawan. Pemimpin perlu mengajukan pertanyaan pada karyawan, tetapi harus berusaha untuk tidak menyela dan jangan merendahkan martabatnya sebagai manusia. Sekalipun demikian, pemimpin tetap perlu tegas karena akan lebih efektif mengubah perilaku karyawan. Sebagai hal yang perlu diingat, pemimpin perlu membuat catatan dalam dokumen kepegawaian yang bersangkutan mengenai tanggal, tujuan, dan hasil pembicaraan dengan karyawan.
3. Peringatan tertulis
akhir pembicaraan pemimpin memberitahu karyawan bahwa ia akan memberikan peringatan tertulis yang nantinya akan ditanda tangani karyawan.
4. Merumahkan sementara
Merumahkan sementara adalah untuk karyawan yang telah melanggar peraturan berulang kali dan pelanggaran berat. Ini berarti bahwa tindakan pendisiplinan sebelumnya tidak berhasil mengubah perilakunya. Tindakan ini biasanya dilakukan setelah melakukan penyelidikan seksama dan pembicaraan tuntas dengan karyawan. Merumahkan sementara ini biasanya berlangsung antara satu sampai beberapa minggu, berlangsung pada tingkat kesalahan yang dilakukan.
5. Demosi atau penurunan pangkat
Demosi berarti penurunan pangkat atau upah yang diterima karyawan. Akibat yang biasanya ditimbulkan dari tindakan pendisiplinan ini adalah timbulnya perasaan kecewa, malu, patah semangat, atau mungkin marah pada karyawan yang bersangkutan.
6. Pemecatan
didukung oleh fakta yang diperoleh dari penyelidikan yang telah dilakukan serta biasanya disampaikan oleh manajer sumber daya manusia.
2.1.7 Unsur-unsur Disiplin Kerja
Menurut Dharma (2003:397) Unsur utama dalam pendisiplinan kerja karyawan yang efektif adalah:
1. Karyawan tahu adanya ”aturan main” disuatu perusahaan tempat ia bekerja dan memahaminya dengan baik
2. Pimpinan menerapkan pendekatan pemecahan masalah dalam pendisiplinan, bukan pendekatan yang menghukum
3. Tindakan pendisiplinan dilakukan sesegera mungkin 4. Tindakan pendisiplinan tidak memihak, fair, dan konsisten 5. Adanya tindak lanjut
2.2.Penelitian Terdahulu
Saman (2006), “Pengaruh motivasi dan kepemimpinan terhadap
disiplin kerja dalam rangka peningkataan Kinerja Pegawai pada Dinas Tata
Ruang dan Pemukiman Propinsi Jawa Barat“. Hasil analisis ini menunjukkan
ada pengaruh motivasi dan kepemimpinan dengan disiplin kerja dengan arah yang positif. Hal ini berarti jika motivasi kerja pegawai ditingkatkan dan kepemimpinan yang baik, maka disiplin kerja pegawai meningkat. Dalam penelitian ini faktor kepemimpinan digabungkan dengan motivasi dan disiplin digabungkan kinerja.
Aliwardana (2008) dengan judul “Pengaruh Perilaku Pimpinan
Provinsi Sumatera Utara”. Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh positif
antara perilaku pimpinan terhadap disiplin kerja pegawai. Hal ini berarti jika perilaku pimpinan semakin baik, maka disiplin kerja pegawai juga akan semakin tinggi, hasil analisis koefisien determinasinya sebesar 0,716 yang menyebabkan perubahan disiplin kerja pegawai dinas sebesar 71,6 %.
2.3.Kerangka Konseptual
Disiplin kerja karyawan adalah kebijakan dan peraturan perusahaan yang meenuhi standar kerja dan memiliki bentuk pada perilaku yang baik. (Dharma, 2003:386). Ada beberapa indikator yang mempengaruhi disipilin kerja seorang karyawan antara lain: ketepatan waktu, berpakaian sesuai ketentuan, serta peraturan tentang keamanan dan kesehatan.
objektif; dorongan pribadi; keterampilan berkomunikasi; kemampuan mengajar; adanya keterampilan sosial; cakap secara tekhnis atau manajerial.
Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seorang karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan pimpinan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu seorang pimpinan harus berupaya agar disiplin kerja dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Sumber : Kartono (2005:39), Dharma (2003:387), (Data Diolah)
2.4.Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis uraikan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah: “Kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap
disiplin kerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor
Cabang Medan”.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksplanasi (penjelasan) dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujun objeknya. Pada tingkat eksplasi penelitian termasuk kedalam asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebihuntuk melihat pengaruh antar variabel yang terumuspada hipotesis penelitian, yaitu variabel kepemimpinan (X) berpengaruh terhadap variabel disiplin kerja (Y).
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan yang berlokasi di Jl. Pemuda No.10A, Medan. Waktu penelitian mulai Maret sampai dengan Mei 2011.
3.3. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang simpang siur terhadap permasalahan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah maka yang menjadi variabel pada penelitian ini:
3.4. Definisi Operasional
Untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian, diberikan definisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu:
a. Kepemimpinan (X)
Kepemimpinan adalah suatu sikap seorang pimpinan dari PT. BTN Kantor Cabang Medan yang memiliki kemampuan dalam mengkoordinir, membuat konsep sekaligus menjabarkan tujuan-tujuan umum yang jelas tentang perusahaan, bersikap adil dan tidak berat sebelah, mampu membawa tim kerja kepada tujuan yang pasti dan menguntungkan, dan mengarahkan para anggotanya untuk mencapai kesejahteraan. Indikator yang mempengaruhi kepemiminan adalah seorang pemimpin harus memiliki kekuatan, stabilitas emosi, pengetahuan tentang relasi insani, kejujuran, objektif, dorongan pribadi; keterampilan berkomunikasi, kemampuan mengajar, adanya keterampilan sosial, cakap secara tekhnis atau manajerial.
b. Disiplin Kerja (Y)
hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal, ketaatan karyawan terhadap peraturan.
Berdasarkan definisi operasional yang telah dikemukan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel, yang dapat di lihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Skala Ukuran
Kepemimpinan (X)
Sikap pimpinan PT. BTN Kantor Cabang Medan yang memiliki kemampuan dalam
mengkoordinir, membuat konsep sekaligus menjabarkan tujuan-tujuan umum yang jelas tentang perusahaan, dan mengarahkan
tentang relasi insani, 4. Jujur,
Sikap dan tingkah laku dari karyawan PT. BTN Kantor Cabang Medan yang
memperlihatkan adanya ketaatan karyawan terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
1. Kehadiran karyawan, 2. Ketepatan jam kerja, 3. Penggunaan pakaian
kerja,
4. Taat terhadap peraturan.
Likert
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, tujuannya adalah untuk mengukur sikap, pendapatan dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena yang ada. Variabel yang diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan, (Sugiyono, 2004:86). Pembagiannya dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Instument Skala Likert
No. Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2004: 86)
3.6. Populasi Dan Sampel a. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115), populasi adalah objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan kerja pada
b. Sampel
Jenis pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan jenis sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2006:78). Dengan demikian sampel yang diambil adalah keseluruhan dari jumlah karyawan yaitu 59 orang karyawan, dimana merupakan karyawan tetap dari PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan.
3.7. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder :
a. Data Primer
Data diperoleh langsung dari objek penelitian, hasil kuesioner yang disebar kepada responden, diolah dalam bentuk data melalui alat statistik.
b. Data Sekunder
3.8. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi berdasarkan dokumen-dokumen maupun arsip-arsip perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, bidang-bidang pekerjaan, dan jumlah pegawai.
b. Daftar Pertanyaan (Questionnaire)
Metode pengumpulan data dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket yang ditujukan kepada karyawan PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan, yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
c. Observasi
Pengamatan data dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian.
3.9. Uji Validitas Dan Realibilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang telah diperoleh setelah penelitian, merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan. Kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai berikut:
Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dikatakan tidak valid. b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat alat ukur yang digunakan menunjukkan akurasi dan konsistensi pengukuran. Skala Pengukuran yang reliabel memiliki Cronbach Alpha > 0,80 atau nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Situmorang, Syafrizal, 2009:40). Untuk menguji validitas
dan reabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 17.00. Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan pada karyawan PT. BTN, yang berada di jalan Iskandar Muda No. 39F, dengan jumlah responden sebanyak 30 karyawan.
3.10. Tehnik Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinteprestasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas. b. Metode Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis Regresi Sederhana bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja karyawan. Model regresi linear sederhana yang digunakan adalah (Sugiyono, 2004:211) :
Dimana:
Y = Disiplin Kerja
a = Nilai Intrcept (konstan)
b = Koefisien Regresi
X = Kepemimpinan
e = Standard Error
2. Pengujian Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis yaitu:
a.) Uji Statistik-t
Uji Statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji Statistik-t ini adalah:
H0 : b1 = 0, artinya kepemimpinan tidak berpengaruh
terhadap disiplin.
Ha : b1 ≠ 0, artinya kepemimpinan berpengaruh terhadap
disiplin.
Kaidah pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 %
b) Koefisien Determinasi (R ) 2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara
Hindia Belanda mendirikan Postspaarbank yang berkedudukan di Batavia pada tahun 1897 dengan tujuan untuk mendidik masyarakat agar gemar menabung sekaligus memperkenalkan lembaga perbankan kepada masyarakat luas. Belanda juga membuka kantor-kantor cabang Postspaarbank di Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Medan pada tahun 1982 sampai dengan tahun 1934.
Jepang mengambil alih kekuasaan kolonial Belanda dan Postspaarbank dibekukan pada tahun 1942. Pemerintah Jepang mendirikan Kyokin Kyoku. Misi “Gemar Menabung” Tyokin Kyoku gagal, karena hal tersebut dirasakan sebagai paksaan oleh rakyat Indonesia. Penduduk Jepang di Hindia Belanda tidak berlangsung lama. Bangsa Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya, “Tyokin Kyoku” diambil alih dan namanya diganti menjadi “Kantor Tabungan Pos (KTP)”. Kantor Tabungan Pos berperan besar dalam pengerjaan penukaran uang Jepang dengan “Oeang Republik Indonesia (ORI)”. Dalam masa itu Kantor Tabungan Pos tidak dapat bekerja dengan aman, karena aksi militer Belanda. Pemerintah RI membuka sekaligus mengganti “ Kantor Tabungan Pos” menjadi “Bank Tabungan Pos RI” pada bulan Juni 1949.
Dasar inilah yang mengilhmi untuk ditetapkannya tanggal tersebut sebagai awal mulai lahirnya Bank Tabungan Negara (Peraturan Direksi No. 12/Dir/Bidir/0988 tanggal 14 September 1988).
Pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan perusahaan untuk masyarakat menengah ke bawah pada tahun 1974. Untuk menunjang berhasilnya kebijakan tersebut, BTN ditunjuk sebagai wadah pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Untuk terus mendukung program pemerintah di bidang perumahan sekaligus dalam rangka memperkuat struktur pendanaan BTN, pemerintah melalui cara BUMN dengan suratnya No S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 telah memutuskan Bank Tabungan Negara sebagai Bank Umum dengan fokus pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Kini Bank Tabungan Negara telah bertekad untuk menjadi Bank Komersial dengan bisnis utama dengan pembiayaan perumahan dan industri ikatannya. BTN juga telah menetapkan sasaran bisnisnya sebagai Bank Keluarga Indonesia, yang melayani kebutuhan seluruh keluarga Indonesia. Dari rumah untuk semua kebutuhan sampai tahun 2007, PT. Bank Tabungan Negara telah berkembang ke seluruh wilayah Indonesia dan memiliki jaringan cukup luas yang meliputi 48 Kantor Cabang. Kantor Cabang Medan sendiri dibuka pada tanggal 9 Februari 1950.
Dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuan perusahaan, setiap perusahaan tentunya memiliki visi dan misi. Visi dan misi ini akan menjadi
Visi PT. Bank Tabungan Negara adalah menjadi Bank yang termuka dalam pembiayaan perumahan. Sedangkan Misi PT. Bank Tabungan Negara adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan unggul dalm pembiayaan perumahan dan industri terkait pembiayaan konsumsi dan usaha kecil.
b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jarinagn strategis berbasis tekn ologi terkini.
c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, professional dan memiliki integritas tinggi.
d. Melaksanakn manjemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value. e. Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
4.1.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orang-orang yang unit-unit organisasi masing-masing yang memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang tertentu.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Branch Manager
Tugas pokoknya adalah :
1. Pimpinan cabang merupakan pihak yang menyelenggarakan berbagai usaha bank di wilayah kantor dalam batas wewenang yang ditetapkan oleh Dereksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Mewakili Direksi mengenai hubungan kedinasan dalam rangka kerjasama dengan instansi-instansi atau badan pemerintah setempat atau badan lembaga lainnya baik pemerintahan maupun swasta menurut norma-norma hubungan kedinasan yang sehat dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Penghimpunan dana melalui produk tabungan, deposito berjangka giro, KPR dan kredit lainnya sesuai target yang telah ditetapkan berdasarkan ketetapan direksi yang berlaku.
4. Pengelola keuangan,kekayaan bank dan kepegawaian di kantor cabang menurut peraturan Direksi.
b. Branch Rich and Control Officer
Tugas pokoknya adalah :
1. Membantu Pimpinan Cabang untuk mengkoordinasi pelaksanaan tugas dan pekerjaan dalam berbagai unit kerja yang terdapat di kantor cabang dimana ditugaskan.
c. Deputy Branch Manager
Tugas pokoknya adalah :
Membantu tugas pokok Pimpinan Cabang dalam pengelolaan kegiatan usaha bank khususnya mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja seksi yang menurut struktur organisasi termasuk dalam lingkup pengelolaan dan pengawasan.
d. Secretary
Tugas pokoknya adalah :
1. Memeriksa agenda dan mengatur jadwal pertemuan Pimpinan Cabang 2. Mengetik surat dan memo
3. Mengatur pertemuan Pimpinan Cabang 4. Mengelola berkas-berkas Pimpinan Cabang e. Teller Service
Tugas pokoknya adalah:
1. Menerima setoran tunai untuk rekening tabungan, giro, deposito dan angsuran kredit
2. Menerima setoran tunai untuk pembayaran pajak, rekening listrik/telepon dan kiriman uang
f. Costumer Service
Tugas pokoknya adalah :
1. Memberikan informasi tentang produk BTN kepada nasabah/calon nasabah/masyarakat umum
2. Memberikan informasi tentang rekening (saldo, transaksi dan lainnya) kepada pemilik rekening (yang berhak)
3. Melayani pembukaan rekening baru (tabungan, depositodan giro) 4. Melayani konfirmasi saldo dari cabang lain
5. Melayani aplikasi ATM, menyerahkan kartu ATM dan mengaktifkan kartu ATM
g. Loan Service
Tugas pokoknya adalah:
1. Menerima permohonan kredit, khususnya kredit retail (KPR, KGM, dan SWADANA)
2. Melakukan wawancara calon debitur
3. Melakukan peninjauan untuk menentukan kelayakan calon debitur
4. Menyusun daftar usulan pemohon dan pengagenda Rapat Komite Kredit (RAKOMDIT)
5. Menyampaikan hasil keputusan Rakomdit berupa SP3K kepala calon debitur
h. Transaction Processing
Tugas pokoknya adalah: 1. Melakukan proses kliring
2. Memproseskan transaksi angsuran KPR, dari entry data, penelusuran dummy, koreksi klaim dan pemutakhiran master debitur
3. Mengadministrasikan transaksi Tabungan Kantor Pos
4. Administrasi dan pemprosesan Nota Pembukuan Khusus (NPK) dan Nota Pembukuan Umum
5. Pemeliharaan likuiditas dan adminitrasi perpajakan i. Loan Adminitration
Tugas pokoknya adalah :
1. Melakukan penilaian agunan
2. Melakukan pemeriksaan dan pembuatan LPA (Laporan Pemeriksaan Akhir) 3. Membuat surat persetujuan kredit, menghitung biaya realisasi
4. Mengadministrasikan uang PNS
5. Memproses KPR paket A/B, UM ASABRI, dan memproses pengambilan tapetum taspen
j. General Branch Adminstration
Tugas pokoknya adalah :
1. Melakukan administrasi kepegawaian 2. Melakukan proses pembayaran hak pegawai 3. Mengalokasikan biaya uang muka
k. Collection and Workout Department
Tugas pokoknya adalah :
1. Melakukan pembinaan terhadap debitur kredit retail 2. Melakukan penagihan tunggakan kredit retail
3. Melakukan langkah-langkah penyelesaian kredit retail
4. Menyimpan dan memelihara file pembinaan debitur kredit retail l. Accounting Control
Tugas pokoknya adalah :
1. Memeriksa kas besar dan kas ATM
2. Memeriksa sandi jurnal/sandi pemindahbukuan dan validasinya 3. Memeriksa /rekonsiliasi rekening milik BTN di bank lain 4. Memeriksa laporan likuiditas, laporan dana harian
5. Membuat laporan Sistem Informasi Penyediaan Dana (SIPD), Laporan Bulanan Bank Umum (LBBU), dan Sistem Informasi Keuangan ke Bank Indonesia 6. Mengelola buku besar cabang dari mulai entry bukti transaksi sampai cetak
buku besar dan mencocokkan dengan listing-nya
4.1.3. Produk-produk PT. Bank Tabungan Negara
Produk dana yang ditawarkan pada PT. BTN Kantor Cabang Medan antara lain:
1. Tabungan Batara
Tabungan Batara merupakan jenis tabungan bebas yang dikelola oleh PT. BTN Kantor Cabang Medan, yang pengambilannya dapat dilakukan kapan saja. Tabungan ini dijadikan jaminan kredit dan dapat diambil setiap saat.
2. Tabanas Batara
Tabanas Batara adalah suatu jenis tabungan bebas yang diselenggarakan dan dikelola oleh PT. Bank Tabungan Negara melalui loket-loket kantor pos seluruh wilayah Indonesia. Tabanas Batara ini bertujuan sebagai sarana untuk menabung yang penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan di Kantor Pos
3. Tabungan Batara Prima
Tabungan Batara Prima merupakan produk unggulan yang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di semua kantor cabang dan memperoleh bonus bunga apabila tidak menarik dana selama 2 (dua) bulan.
4. Tabungan Haji Nawaitu
5. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito merupakan suatu pengakuan hutang dari bank yang dapat diperjualbelikan dan dipindahtangankan dengan cara penyerahan. Sertifikat Deposito dapat dibuka di kantor pusat maupun di kantor Cabang Bank Tabungan Negara.
6. Giro
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penyetorannya dan penarikan dapat dilakukan setiap saat secara tunai baik Cek maupun Bilyet Giro.
7. Deposito Berjangka
Deposito Berjangka merupakan simpanan sejumlah uang di bank yang pengambilannya dapat dilakukan apabila jatuh tempo.
Adapun produk kredit yang ditawarkan PT. BTN Kantor Cabang Medan yaitu :
1. Kredit Griya Utama ( KGU) 2. Kredit Griya Multi
3. Kredit Sewa Griya 4. Kredit Swasdana
5. Kredit Pemilikan Rumah Toko (KP Ruko) 6. Kredit Perumahan Perusahaan
7. Real Cash
Sedangkan produk jasa perbankan yang disediakan oleh PT. BTN Kabtor Cabang Medan yaitu :
1. ATM Batara 2. Kiriman Uang 3. Inkaso
4. Inkaso Luar Negeri (Collection) 5. Save Deposit Box
6. Bank Garansi
7. RTGS (Real Time Gross Settlement)
8. Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 9. SMS – Banking
10. Penerimaan pembayaran tagihan Telkom, PLN, H P, dan isi ulang HP berbagai operator
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas dan Realibilitas
uji validitas dan realibilitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot method), dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali saja. Untuk uji validitas dan realibilitas awal, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 30 orang responden awal diluar sampel yaitu karyawan PT. BTN yang terletak di jalan Iskandar Muda No. 39F Medan. Maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui df
(degree of freedom) = n-k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu
variabel. Jadi df = 30-2 = 28, maka r tabel = 0.378. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.00 dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3. Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item – total correlation
Data yang tidak valid terletak di VAR0001, 8, 9 dan 15 karena tabel R untuk sample 30 sebesar 0,378 yaitu data tersebut dibawah 0,378 dan harus dibuang serta dilakukan pengujian kembali.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 26 butir pertanyaan valid dengan nilai
Rhitung > Rtabel dan butir pertanyaan yang memiliki nilai tertinggi adalah 0.959 dan
nilai terendah adalah pertanyaan 0.678. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan tersebut valid dan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
Hasil uji realibilitas berdasarkan data yang diolah peneliti dengan bantuan Software SPSS ver. 17.00 dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :
Tabel 4.3 Realibilitas Kuesioner
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.957 26
Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 17.00, Mei 2011
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa Rhitung (0.957) > Rtabel (0.60).
Menurut Nugroho (2005: 72) “Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.60”. Maka dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah realibilitas dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
4.2.2 Analisis Deskriptif
a. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Sampel Persentase (%)
1.
Sumber: Data Primer yang diolah, Mei 2011
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah laki-laki sebanyak 39 orang atau sebesar 66,10 % dan wanita sebanyak 20 orang atau sebesar 33,90%.
b. Karakteristik responden berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.5
Karakteristik responden berdasarkan Lama Bekerja
No. Lama bekerja Jumlah (orang) Persentase (%)
1.
Tabel 4.5 menunjukkan lamanya bekerja karyawan mayoritas pada 5 tahun keatas yaitu sebesar 47,46%.
c. Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Sampel Persentase (%)
Tabel 4.5 menunjukkan tingkat pendidikan responden yaitu menunjukkan mayoritas tingkat pendidikan responden adalah Sarjana sebesar 71,18 % . Data ini menunjukkan latar belakang pendidikan sarjana sangat di utamakan dalam melaksanakan operasional organisasi dalam pencapaian tujuan.
d. Tabulasi jawaban responden tentang Kepemimpinan dan Disiplin Kerja
Tabel 4.7
Jawaban responden tentang Kepemimpinan (X)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 59 orang responden untuk variabel Kepemimpinan pada Tabel 4.7, yaitu :
b. Pada butir 2 (Pimpinan memiliki emosi yang stabil) 35,60% karyawan menjawab sangat setuju, 35,60% karyawan menjawab setuju dan 25,42% karyawan menjawab kurang setuju serta 3,39% karyawan menjawab tidak setuju. c. Pada butir 3 (Pimpinan seseorang yang bijaksana) 20,34% karyawan
menjawab sangat setuju, 27,12% karyawan menjawab setuju dan 47,46% karyawan menjawab kurang setuju serta 5,09% karyawan menjawab tidak setuju.
d. Pada butir 4 (Pimpinan mampu membaca watak bawahannya secara psikologis) 22,03% karyawan menjawab sangat setuju, 38,98% aryawan menjawab setuju dan 28,81% karyawan menjawab kurang setuju serta 10,17% karyawan menjawab tidak setuju.
e. Pada butir 5 (Karyawan ditempatkan sesuai dengan keahliannya) 20,34% karyawan menjawab sangat setuju, 30,51% karyawan menjawab setuju dan 44,07% karyawan menjawab kurang setuju serta 5,09% karyawan menjawab tidak setuju.
f. Pada butir 6 (Kinerja bekerja dinilai secara objektif) 30,51% karyawan menjawab sangat setuju 40,68% karyawan menjawab setuju dan 25,42% karyawan menjawab kurang setuju serta 3,39% karyawan menjawab tidak setuju.
h. Pada butir 8 (Sikap pimpinan mencerminkan pribadi seorang pemimpin) 22,03% karyawan menjawab sangat setuju, 37,29% karyawan menjawab setuju dan 38,98% karyawan menjawab kurang setuju serta 1,70% karyawan menjawab tidak setuju.
i. Pada butir 9 (Pimpinan mahir mengintegrasikan pendapatnya dalam rapat) 16,95% karyawan menjawab sangat setuju 44,07% karyawan menjawab setuju dan 33,90% karyawan menjawab kurang setuju serta 5,09% karyawan menjawab tidak setuju.
j. Pada butir 10 (Pimpinan paham akan kebutuhan karyawan dalam operasional organisasi) 23,73% karyawan menjawab sangat setuju, 44,07% karyawan menjawab setuju dan 27,12% karyawan menjawab kurang setuju serta 5,09% karyawan menjawab tidak setuju.
k. Pada butir 11 (Pimpinan memberikan arahan pada karyawan yang kurang memahami pekerjaannya) 23,73% karyawan menjawab sangat setuju, 30,51% karyawan menjawab setuju dan 35,60% karyawan menjawab kurang setuju serta 10,17% karyawan menjawab tidak setuju.
l. Pada butir 12 (Pimpinan seorang yang komunikatif) 23,73% karyawan menjawab sangat setuju, 38,98% karyawan menjawab setuju dan 35,60% karyawan menjawab kurang setuju dan 1,70% karyawan menjawab tidak setuju. m. Pada butir 13 (Pimpinan tegas dalam memberikan perintah tugas kepada
n. Pada butir 14 (Pimpinan seseorang yang ramah) 20,34% karyawan
menjawab sangat setuju, 40,68% karyawan menjawab setuju dan 32,20%
karyawan menjawab kurang setuju serta 6,78% karyawan menjawab tidak setuju.
o. Pada butir 15 (Pimpinan memiliki solidaritas kepada bawahannya)
3,39% karyawan menjawab sangat setuju, 32,20% karyawan menjawab setuju dan 44,07% karyawan menjawab kurang setuju serta 20,34% karyawan menjawab tidak setuju.
p. Pada butir 16 (Pimpinan memiliki sifat humoris) 35,60% karyawan menjawab sangat setuju, 40,68% karyawan menjawab setuju dan 16,95%
karyawan menjawab kurang setuju serta 6,78% karyawan menjawab tidak setuju.
q. Pada butir 17 (Pimpinan rajin mengontrol pekerjaan bawahannya) 42,37% karyawan menjawab sangat setuju 30,51% karyawan menjawab setuju
dan 25,42% karyawan menjawab kurang setuju serta 1,70% karyawan menjawab tidak setuju.
Tabel 4.8
Jawaban responden tentang Disiplin Kerja (Y)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 59 orang responden untuk variabel Disiplin kerja pada Tabel 4.8, yaitu:
a. Pada butir 1 (Memahami peraturan yang diterapkan di kantor) 25,42% karyawan menjawab sangat setuju, 40,68% karyawan menjawab setuju dan 32,20% karyawan menjawab kurang setuju dan 1,70% karyawan menjawab tidak setuju.
b. Pada butir 2 (Bersedia dikenakan sanksi jika melanggar peraturan) 28,81% karyawan menjawab sangat setuju, 35,60% karyawan menjawab setuju dan 32,20% karyawan menjawab kurang setuju serta 3,39% karyawan menjawab tidak setuju.
d. Pada butir 4 (Mengenakan tanda pengenal di lingkungan kantor) 28,81% karyawan menjawab sangat setuju, 30,51% aryawan menjawab setuju dan 40,68% karyawan menjawab kurang setuju.
e. Pada butir 5 (Melakukan tugas-tugas kerja sampai selesai) 28,81% karyawan menjawab sangat setuju 33,90% karyawan menjawab setuju dan 30,51% karyawan menjawab kurang setuju serta 6,78% karyawan menjawab tidak setuju.
f. Pada butir 6 (Menggunakan waktu kerja dengan efektif) 23,73% karyawan menjawab sangat setuju, 40,68% karyawan menjawab setuju dan 32,20% karyawan menjawab kurang setuju serta 3,39% karyawan menjawab tidak setuju.
g. Pada butir 7 (Pernah absen di kantor tanpa keterangan) 20,34% karyawan menjawab sangat setuju 402,37% karyawan menjawab setuju dan
30,51% karyawan menjawab kurang setuju serta 6,78% karyawan menjawab tidak setuju.
h. Pada butir 8 (tidak suka absen dari kantor) 40,68% karyawan menjawab sangat setuju, 37,29% karyawan menjawab setuju dan 20,34% karyawan menjawab kurang setuju serta 1,70% karyawan menjawab tidak setuju.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Tabel 4.9
a. Dependent Variable: Disiplin_Kerja Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa model persamaan regresi sederhana pada penelitian ini adalah Y= 6,633 + 0,358X + e, dimana kepemimpinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel disiplin kerja. Hal itu dapat dilihat dari persamaan regresi sederhana berikut ini:
1. Konstanta bernilai 6,633 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel kepemimpinan maka disiplin kerja karyawan pada PT. BTN Kantor Cabang Medan akan tetap ada sebesar 6,633.
2. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. BTN Kantor Cabang Medan, artinya setiap terjadi peningkatan variabel kepemimpinan sebesar satu satuan maka disiplin kerja pada PT. BTN Kantor Cabang Medan akan meningkat sebesar 0,358 satuan.
1) Uji t
a) H0 : b1 = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan (X) terhadap variabel disiplin kerja (Y).
b) Ha : b1 ≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpinan (X) terhadap variabel disiplin kerja (Y).
c) Ttabel diperoleh dengan derajat bebas = n – k
n = jumlah sampel yaitu 59 responden karyawan tetap PT. BTN Kantor Cabang Medan
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 2 variabel derajat bebas = n – k = 59 – 2 = 57
Uji-t yang digunakan adalah uji satu arah dengan α = 0,025. Maka ttabel 0.025 (57) adalah 1,684.
d) H0 diterima jika thitung < ttabel dan Ha diterima jika thitung > ttabel.
Output uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.10
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai thitung variabel kepemimpinan 5,813
sedangkan ttabel bernilai 1,425. Hal ini berarti thitung > ttabel yaitu 5,813 > 1,684.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan secara uji t (uji parsial) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. BTN Kantor Cabang Medan. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden menyatakan bahwa mereka setuju dengan adanya kepemimpinan baik sehingga disiplin kerja tercapai dengan demikian target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dengan kata lain mayoritas responden menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. BTN Kantor Cabang Medan.
2) Koefisien determinan (R2)
Determinan (R2) ini digunakan untuk melihat berapa besar variabel bebas (independent variable) mampu menjelaskan variabel terikat (dependent variable). Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel kepemimpinan mempengaruhi variabel disiplin kerja karyawan pada PT. BTN Kantor Cabang Medan Besarnya nilai koefisien determinan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Identifikasi Determinan Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .610a .372 .361 3.75972
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat :
a. Nilai R sebesar 0.610 sama dengan 61% yang menunjukkan bahwa hubungan antara seorang pemimpin harus memiliki kekuatan, stabilitas emosi, pengetahuan tentang relasi insani, jujur, objektif, adanya dorongan pribadi, terampil berkomunikasi, mampu mengajar, memiliki keterampilan sosial serta cakap secara tekhnis/manajerial pada PT. BTN Kantor Cabang Medan adalah erat.
b. Nilai R square (angka korelasi atau r yang dikuadratkan) sebesar 0.372. R square disebut juga sebagai identifikasi determinasi. Besarnya nilai
identifikasi determinasi 0.372 atau sama dengan 37,2%. Nilai tersebut berarti bahwa sebesar 37,2% disiplin kerja karyawan (Y) pada PT. BTN Kantor Cabang Medan dapat dijelaskan oleh kepemimpinan. Serta sisanya 62,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, seperti: kemampuan, lingkungan dan iklim kerja, kepastian harapan, peluang untuk berprestasi, dll.
Kepemimpinan pada PT. BTN Kantor Cabang Medan memberikan pengaruh yang relatif besar terhadap disiplin kerja. Sehingga dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam meningkatnya disiplin kerja karyawan.
4.3 Pembahasan
Pada penelitian terdahulu Aliwardana (2008) dengan judul
“Pengaruh Perilaku Pimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di
Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara” dimana hasil
analisis menunjukkan ada pengaruh positif antara perilaku pimpinan terhadap disiplin kerja pegawai. Hal ini berarti jika perilaku pimpinan semakin baik, maka disiplin kerja pegawai juga akan semakin tinggi, hasil analisis koefisien determinasinya sebesar 0,716 yang menyebabkan perubahan disiplin kerja pegawai dinas sebesar 71,6 %. Sedangkan penelitian ini yang berjudul
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada
PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan dengan hasil
penelitian analisis data dan pengujian hipotesis sebesar 0,610 atau 61% dan kepemimpinan tersebut mempengaruhi serta signifikkan terhadap disiplin kerja karyawan.
Seorang pemimpin harus dapat bersikap ramah, terbuka, dan mudah menjalin persahabatan berdasarkan rasa saling percaya, dan menghargai pendapat orang lain untuk dapat memupuk kerja sama yang baik dalam suasana rukun dan damai.
Seorang pemimpin juga harus dapat menjadi pencipta (creator), pendorong (motivator) dan mengarahkan para bawahannya dengan menciptakan suasana dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Variabel Kepemimpinan (X) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Disiplin Kerja Karyawan (Y) pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan. Hal ini dapat diketahui melalui pengujian hipotesis dengan nilai thitung (X) = 5,813 dengan nilai
signifikasi 0,000.
2. Identifikasi determinan (R2) yaitu dengan nilai 0,372 artinya bahwa sebesar 37,2% disiplin kerja karyawan (Y) pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Medan dapat dijelaskan oleh variabel disiplin kerja serta sisanya 62,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para
Supervisor. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.
Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Gorda, I Gusti Ngurah. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Astabrata Bali, Denpasar
Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Edisi Pertama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kouzes, James S; dan Posner, Barry. 2002. Leadership The Challenge Jakarta:PT. Erlangga.
Matondang, 2008. Kepemimpinan: Budaya Organisasi Dan Manajemen
Strategik. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moeljono, Djokosantoso. 2003. Beyond Leadership. Jakarta: PT. Elex Media Komputama.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan
Program SPSS. Medan: USU Press.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alvabeta.
SKRIPSI :
Aliwardana, Siregar. 2008. Pengaruh Perilaku Pimpinan Terhadap Disiplin
Kerja Pegawai di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara. Skripsi, Universitas Sumatera Utara
Saman, 2006. Pengaruh motivasi dan kepemimpinan terhadap disiplin kerja
Kuesioner Penelitian
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA
KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN), KANTOR
CABANG MEDAN
Responden yang terhormat, saya sangat mengharapkan kerjasamanya untuk mengisi kuesioner ini dengan benar. Kuesioner ini hanya digunakan untuk penyelesaian data penelitian dan karya ilmiah semata. Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
A. Identitas Responden
Nama : Jenis Kelamin : Masa Kerja : Pendidikan :
B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda chek list ( √ ) pada tempat yang telah tersedia dengan jawaban Anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut:
No. Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1