• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR

SKRIPSI

Oleh : Anggi Prastika Sari

08810106

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh : Anggi Prastika Sari

08810106

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Akhir”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnnya kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dan Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, dari proses pembuatan outline sampai dengan proses pembuatan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik. 2. M. Shohib, S.Psi, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, dari proses pembuatan outline sampai dengan proses pembuatan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.

3. Hudaniah, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Seluruh staf dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dan Seluruh staf TU yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan. 5. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan, baik berupa materi, doa

dan kasih sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

Ardhyaning, Wildan Bagus, Galvan Kristanto, Mei Dwi, Yuda Prayoga, Dennis Anggoro, Risma Karina, Ivan Ramandhika, Rizki Bagoes Putra. 7. Terima kasih buat saudara – saudara saya yang selalu memberi semangat dan

mendukung saya dalam mengerjakan skripsi ini Nina, Neno, Neni, Novi, Dana dan Odi.

8. Teman – teman di Psikologi 2008 khususnya kelas B yang selalu memberikan semangat sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 7 Juni 2012

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

INTISARI ...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Harga Diri ...7

1. Definisi Harga Diri ...7

2. Jenis – Jenis Harga Diri ...8

3. Karakteristik Harga Diri ...8

4. Pembentukan Harga Diri ...11

5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Harga Diri ...12

B. Perilaku Konsumtif ...14

1. Definisi Perilaku Konsumtif ...14

2. Indikator Perilaku Konsumtif ...15

3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif ...16

C. Remaja Akhir ...17

1. Definisi Remaja Akhir ...17

2. Ciri – ciri Remaja Akhir ...17

3. Kebutuhan – Kebutuhan Khas Remaja Akhir ...19

(9)

D. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif

Pada Remaja Akhir ...22

E. Kerangka Pemikiran ...25

F. Hipotesis ...26

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ...27

B. Variabel Penelitian ...28

1. Identifikasi Variabel Penelitian ...28

2. Definisi Operasional Variabel ...29

C. Populasi dan Sampel ...30

D. Jenis Data dan Metode Penelitian ...30

1. Jenis Data ...30

2. Metode Pengumpulan Data ...31

E. Validitas dan Reliabilitas ...35

F. Prosedur Penelitian ...44

1. Tahap Persiapan ...44

2. Pelaksanaan ...45

3. Pengolahan Data ...45

G. Teknik Analisa Data ...45

H. Rancangan Analisa Data ...46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...47

B. Analisis Data ...48

C. Pembahasan …...49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …...52

B. Saran ...52

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 3.1 : Skor pilihan jawaban ...31

Tabel 3.2 : Blue print skala Harga Diri ...32

Tabel 3.3 : Blue print skala Perilaku Konsumtif ...34

Tabel 3.4 : Hasil uji validitas item skala Harga Diri ...36

Tabel 3.5 : Blue print item skala Harga Diri setelah try out ...37

Tabel 3.6 : Hasil uji validitas item skala Perilaku Konsumtif ...38

Tabel 3.7 : Blue print item skala Perilaku Konsumif setelah try out ...39

Tabel 3.8 : Uji reliabilitas skala Harga Diri ...41

Tabel 3.9 : Uji reliabilitas skala Perilaku Konsumtif ...42

Tabel 3.10 : Hasil uji reliabilitas skala Harga Diri dan Perilaku Konsumitf... 43

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Cover skala 2. Skala survei awal

3. Surat kendali bimbingan skripsi 4. Skala penelitian

5. Data try out Harga Diri

6. Validitas dan reliabilitas Harga Diri 7. Data try out Perilaku Konsumtif

8. Validitas dan reliabilitas Perilaku Konsumtif 9. Hasil T-score

10. Data skala Harga Diri

11. Data skala Perilaku Konsumtif

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Al – Ghifari. (2003). Remaja korban mode. Bandung : Muhajid Press Al – Mighwar. (2006). Psikologi remaja. Bandung : Pustaka Setia Alwisol. (2008). Psikologi kepribadian. Malang : UMM Press Amirullah. (2002). Perilaku konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu Ancok. (1995). Nuansa psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar. _____, S. (2001). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

_____, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar. _____, S. (2010). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Baron & Byrne. (2004). Psikologi sosial. Jakarta : Erlangga

Clemes & Bean. (1995). Bagaimana meningkatkan harga diri remaja. Jakarta : Binarupa Aksara

Dayakisni & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial. Malang : UMM Press

Ghufron & Risnawita. (2010). Teori – teori psikologi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media Karlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. (J. K. H, Penyunt, & R. S.

L, Trans.) Yogyakarta: Gadjah mada university press.

Kotler & Amstrong. (2001). Prinsip – prinsip pemasaran. Jakarta : Erlangga

Madjuk. (2010). Perilaku konsumtif pada remaja putri perantau (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammdiyah Malang, Jawa Timur)

Mangkunegara. (2009). Perilaku konsumen. Bandung : Refika Aditama Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja. Surabaya : Usaha Nasional

Raharjo & Silalahi. (2007). Perilaku konsumtif pada pria metroseksual serta pendekatan dan strategi yang digunakan untuk mempengaruhinya, 2, 1858 – 2559, b33 – b37,

(13)

Setiadi, N. (2003). Perilaku konsumen : konsep dan implikasi untuk strategi dan penelitian pemasaran. Jakarta : Prenada Media Group

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif dan kualitati. Bandung : Alfabeta Soesilowindradini. (1980). Psikologi perkembangan (masa remaja). Surabaya :

Usaha Nasional

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada mulanya belanja hanya merupakan suatu sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan sehari – hari dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut. Akan tetapi pada saat ini, konsep belanja telah berkembang sebagai sebuah cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan masyarakat. Kehidupan manusia dalam kesehariannya tidak lepas dari kebutuhan konsumsi, yakni pemakaian barang-barang (produksi). Setiap orang memiliki kebutuhan hidupnya masing-masing. Kebutuhan itu berusaha untuk dipenuhinya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang berlebihan dalam pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut menyebabkan orang-orang untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pada orang dewasa, perilaku konsumtif pun banyak melanda para remaja. Kebutuhan adalah kekurangan, artinya ada sesuatu yang kurang dan oleh karena itu timbul keinginan untuk memenuhi atau mencukupinya. Banyaknya tuntutan atas kebutuhan diharapkan agar manusia mampu memilah-milah mana barang yang akan dikonsumsi, karena tidak semua barang yang ada di pasaran harus dibeli sehingga berakibat pada perilaku konsumtif.

Shoppingmania atau gila belanja di antara bentuk konsumtif manusia modern.

Belanja bukan lagi sarana pemenuhan kebutuhan, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Sekalipun tidak ada hal yang dibutuhkan secara mendesak (primer), namun karena sudah tren, manusia modern tetap saja memedati mall – mall untuk beli apa saja walau tidak dibutuhkan (Al-Ghifari, 2003)

(15)

2

suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah, sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen. (Setiadi, 2003)

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) gaya hidup adalah adalah suatu pola hidup yang menyangkut bagaimana orang menggunakan waktu dan uangnya. Gaya hidup juga dapat didefinisikan sebagai suatu frame of reference atau kerangka acuan yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku, dimana individu tersebut berusaha membuat seluruh aspek kehidupannya berhubungan dalam suatu pola tertentu dan mengatur strategi bagaimana ia ingin dipersepsikan oleh orang lain. Kelompok konsumen yang kebanyakan saat ini adalah remaja, karena kelompok remaja banyak menaruh perhatian terhadap kegiatan periklanan. Perilaku remaja merupakan fenomena yang semakin menarik untuk diamati. Dalam kehidupan sehari – hari menjadi kebiasaan kaum remaja untuk berpergian ke Supermarket, Departement Store, Distro, dan Plasa sehingga pola hidup remaja mengarah pada pola kehidupan konsumtif. Bagi kebanyakan remaja, memungut gaya hidup seperti ini merupakan cara yang cepat untuk dapat ikut ke dalam kehidupan kelompok yang diidamkan. Sama seperti yang disebutkan Al-Mighwar (2006) bahwa minat menampilkan diri tidak hanya mencakup pakaian tetapi juga perhiasan, kerapian, dan daya tarik. Mayoritas remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang diinginkan dan disetujui oleh kelompoknya.

Bagi produsen, kelompok usia remaja merupakan salah satu pasar yang potensial. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia. Faktor lainnya yang membuat remaja berperilaku konsumtif, mudah terbujuk rayuan iklan, kurang realistis dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya (Mangkunegara, 2009)

(16)

3

pemandangan mall. Pergi ke Mall telah menjadi agenda wajib bagi sebagian besar masyarakat kita tiap bulannya, bahkan tiap minggunya. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan tetapi hanya memenuhi keinginan untuk meniru orang lain yaitu untuk menjaga gengsi agar tidak ketinggalan jaman. Konsumen cenderung mengambil keputusan membeli didasarkan pada emosi semata. Faktor emosi dalam pembelian menyebabkan terjadinya konsumtivisme.

Pada masa pubertas remaja biasanya mengalami penurunan harga diri. Persepsi pada diri ramaja yang menganggap adanya hubungan yang erat antara kemenarikan dari segi fisik dengan penerimaan sosial semakin membuat remaja tidak percaya diri. Hal ini diakibatkan karena di lingkungan masyarakat terdapat sebuah anggapan semakin cantik atau tampannya seseorang maka semakin besar penerimaan lingkungan. Penampilan fisik secara khusus berkontribusi terhadap harga diri pada remaja. Konteks sosial seperti keluarga, kawan – kawan dan sekolah, memiliki pengaruh terhadap perkembangan harga diri remaja. Dukungan emosional dan persetujuan sosial dalam bentuk konfirmasi dari orang lain juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap harga diri remaja. Sementara persetujuan kawan – kawan sebaya menjadi semakin penting di masa remaja, dukungan dari orang dewasa maupun kawan – kawan itu dapat memberikan pengaruh yang penting bagi harga diri remaja (Santrock, 2007). Harga diri diperoleh dari adanya dukungan penghargaan dari orang – orang lain terhadap diri dan usaha – usahanya, sehingga dapat menjadikan remaja penuh percaya diri yang membuatnya cepat menjadi matang dan dewasa (Mappiare, 1982)

Pakaian dan perhiasan adalah standar lain bagi remaja akhir. Keadaan pakaian yang tidak memuaskan seringkali membuat mereka menghindarkan diri dari pergaulan kelompok teman sebaya atau peer group (Mappiare, 1982).

(17)

4

(Setiadi, 2003). Sama seperti halnya yang dikemukakan oleh Stanton (dalam Mangkunegara, 1988) bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh kelompok anutan yang mereka menjadi anggotanya atau yang mereka cita – citakan. Pengaruh kelompok anutan terhadap perilaku konsumen antara lain dalam menentukan produk dan merek yang mereka gunakan yang sesuai dengan aspirasi kelompoknya.

Perilaku konsumtif itu sendiri perlu ditelusuri melalui pemahaman mengenai perilaku konsumen. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang – barang dan jasa. Sedangkan perilaku konsumtif biasanya melekat pada seseorang, bila orang tersebut membeli suatu barang diluar kebutuhan yang rasional karena pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor kebutuhan tetapi sudah pada taraf keinginan yang berlebihan (Amirullah, 2002)

Harga diri dalam kehidupan sehari-hari lebih sering dikaitkan dengan situasi tersinggung atau penghargaan terhadap diri maupun orang lain yang dinilai melalui perilaku orang yang bersangkutan. Harga diri yang positif akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di dunia ini. Sedangkan seseorang dengan harga diri yang negatif cenderung tidak berani mencari tantangan – tantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal – hal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal – hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran – pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapi respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia (Tambunan, 2001).

(18)

5

diri ini terpenuhi, maka akan membuat seseorang atau individu berperilaku negatif (Ghufron dan Risnawita, 2010)

Penelitian milik Madjuk (2010) di penelitiannya yang berjudul Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri Perantau menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah tindakan yang lebih memenuhi keinginan daripada kebutuhannya sendiri demi mencapai kepuasan. Hal ini dapat dilihat pada pola seseorang membeli barang dengan maksud membeli produk atau barang karena buat hadiah, kemasannya menarik, atas pertimbangan harga (bukan manfaat barangnya), membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, hanya sekedar menjaga simbol status, membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, dan mencoba produk yang sejenis (merk berbeda). Hal ini biasanya banyak terjadi pada kaum hawa terutama remaja karena pada umumnya ingin mencapai keselarasan hidup dengan lingkungannya dan karakteristik remaja putri yang senang dipuji.

Menurut Raharjo dan Silalahi dalam penelitiannya yang berjudul “ Perilaku Konsumtif Pada Pria Metroseksual Serta Pendekatan dan Strategi yang Digunakan Untuk Mempengaruhinya“, perilaku konsumtif bisa dilihat dari bagaimana mereka berusaha merawat diri dan mempercantik penampilan mereka agar tampak trendi, klimis dengan melakukan aktivitas – aktivitas seperti pergi ke salon, butik, klub fitnes sampai cafe – cafe untuk kebutuhan interaksi yang bebas, khas, dan melapangkan akses bagi sifat hedonis yang mereka kedepankan.

(19)

6

konsumtif dipilih untuk dijadikan penelitian karena banyaknya fenomena bahwa remaja saat ini lebih mementingkan penampilan fisiknya agar dapat diterima di dalam kelompok yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja akhir?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku konsumtif pada remaja akhir.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dalam pengetahuan ilmu psikologi, khususnya psikologi kepribadian dan psikologi konsumen.

2. Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengamatan langkah – langkah perbaikan atau perancangan ulang untuk fasilitas yang digunakan di produsen kerajinan rotan adalah terhadap alat steaming oven yaitu

Metode penelitian yang digunakan akan membantu dalam mengamati setiap aspek yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti, sehingga penelitian ini

Kondisi ini mendorong peneliti untuk menginvestigasi lebih detail tentang praktik manajemen laba yang didasarkan pada transaksi riil perusahaan atau aktivitas

Likuiditas, Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan industri rumah tangga kacang goyang “Prima Jaya”untuk membayar segala kewajiban- kewajiban yang

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Xo merupakan parameter yang menunjukkan jumlah urea yang dapat tersimpan pada bead gel, dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa bead gel berbasis karagenan – CMC memiliki nilai Xo yang

Beberapa lesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa: pertama, udang jari yang perta- ma kali tertangkap apong adalah udang muda yang baru berukuran panjang karapas 14.5 mm,

Pola distribusi udang secara horizontal di perairan laguna Segara Anakan adalah sebagai berikut: (1) Daerah Tritih, karakter habitatnya banyak disukai oleh udang Krosok-1 dan