• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERBANDINGAN LIMBAH SERBUK KAYU DAN BLOTONG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostratus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI SMA KELAS X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERBANDINGAN LIMBAH SERBUK KAYU DAN BLOTONG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostratus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI SMA KELAS X."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI BLOTONG KERING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus

ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI SMA KELAS X

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH : Wawan Karisman

201010070311129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI BLOTONG KERING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus

ostreatus) SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI SMA KELAS X

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH : Wawan Karisman

201010070311129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 26 Januari 2015 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji

1. Dr. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes. 1...

2. Dra. Roimil Latifa, M.M., M.Si. 2. ...

3. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd. 3...

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas Akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul “Pengaruh Berbagai Komposisi Blotong Kering Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Sebagai Bahan Ajar Biologi SMA Kelas X”

Penulisan skipsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:

1. Bapak Prof Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M, M.Pd. selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini, dan Ibu Dra. Roimil Latifa, M.M.,M.Si. selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas

(5)

v

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 26 Januari 2015 Penulis,

(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... .i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... .iii

LEMBAR PENGESAHAN ... .iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ..v

KATA PENGANTAR ... .vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ..x

DAFTRA TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Penelitian ... 7

1.6 Definisi Istilah ... 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Umum Tentang Jamur ... ..9

2.2 Tinjauan Tentang Jamur Tiram Putih ... 10

2.2.1 Klasifikasi Jamur Tiram Putih ... 10

2.2.2 Diskripsi Jamur Tiram Putih ... 11

2.2.3 Jenis dan Veriatas Tiram Putih ... 14

2.2.4 Nilai Gizi Jamur Tiram Putih ... 15

2.2.5 Siklus Hidup Jamur Tiram ... 17

2.2.6 Lingkungan Hidup ... 18

2.3 Media Tanam Jamur Tiram Putih (Bahan Baku) ... 19

2.4 Pemeliharaan Jamur Tiram Putih ... 22

(7)

vii

2.4.2 Sumber Nutrien ... 23

2.4.3 Temperatur ... 23

2.4.4 Kelembaban... 24

2.4.5 Cahaya ... 24

2.4.6 Kontaminasi ... 25

2.4.7 Penyiraman ... 25

2.4.8 Penangulangan Hama ... 26

2.5 Blotong ... 26

2.5.1 Manfaat Blotong ... 28

2.6 Penelitian Relefan Terdahulu ... 28

2.7 Pengertian dan Jenis Bahan Ajar... 30

2.8 Peranan Bahan Ajar ... 32

2.9 Perinsip pengembagan bahan ajar ... 32

2.10 Buku Saku ... 34

2.11 Komposisi Media Jamur ... 36

2.12 Hipotesis ... 38

BAB 3. METODE PENELITIAN... 39

3.1 Jenis Penelitian ... 39

3.2 Populasi dan Sampel ... 41

3.3 Jumlah Sempel ... 41

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

3.5 Jenis Variable Penelitian ... 42

3.5.1Vareabel Bebas ... 42

3.5.2 Vareabel Terikat ... 43

3.5.3 Vareabel Kontrol ... 43

3.5.4 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.6 Rancangan Penelitian ... 45

3.7 Prosedur Penelitian... 47

3.7.1 Tahab Persiapan ... 47

3.7.2 Tahab Pelaksanaan ... 49

3.8 Tahab Pengambilan Data. ... 52

(8)

viii

3.9.1 Uji Normalitas (Uji Lilliefors) ... 54

3.9.2 Uji Homogenitas (Bartlett) ... 55

3.9.3 Uji Analisis Varians Satu Jalan ... 56

3.9.4 Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND)... 57

3.9.5 lembar Angket (Dosen Ahli) ... 59

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN ... 62

4.1 Hasil Penelitian. ... 62

4.2 Hasil Analisis Data. ... 63

4.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 63

4.2.2 Hasil Uji Homogenitas ... 63

4.2.3 Hasil Analisis Satu Jalan ... 64

4.2.4 Hasil Uji Duncan ... 66

4.3 Pembahasan. ... 67

4.3.1 Pengaruh Perbandingan Bahan baku dan Blotong Terhadap Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Produksi Jamur. ... 68

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan. ... 73

5.2 Saran. ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data pengamatan……….…..80

2. Hasil Analisis Uji Pertumbuhan Misellium Jamur Tiram Putih…………..….81

3. Hasil Analisis Uji Hasil Produksi Jamur Tiram Putih………..90

4. Tabel Z………..98

5. Tabel Nilai Kritis………...…..100

6. Tabel Uji Square………...101

7. Tabel F Uji Anava………...…102

8. Tabel Uji Duncan………106

9. Uji Pendahuluan………..107

10.Dokumentasi Penelitian……….….109

11.Silabus………111

12.RPP……….120

13.Surat Validasi……….…………..…..124

14. Lembar Angket……….………..125

15.Bahan Ajar………...………..128

(10)

x

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. (2009). Bahan Ajar dan Pengembangan Bahan Ajar. (Meetabied.wordpress.com. Diakses 5 Maret 2015)

Alex, M. 2011. Untung Besar Budi Daya Aneka Jamur. Yogyakarta : Penebar Pustaka Press.

Andayani, Wuye Ria. 2013. Penambahan EM4 Dan Lama Pengomposan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Agri-tek. No.1 Vol.14 Maret 2013.

Agus, 2012. Efektivitas Pemberian Blotong Kering Terhadap Produksi Berat Jamur Kuping (Auricularia auricula) Pada Media Serbuk Kayu. Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Agus, Mulyadi. 2012.Pengaruh takaran bekatul dan pupuk anorganik terhadap hasil jamur tiram putih. Jurnal. Fakultas pertanian universitas

muhammadiyah purwokerto. Anonim,2006.Arti sebuah buku saku.

https://fauzan.wordpress.com/2006/07/12/arti-sebuah-buku-saku/ Diakses 5 Maret 2015

Anonim, 2013. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Kbunq.blogspot. Com.

Astuti, 2007. Studi Pengelolaan Limbah Pabrik Gula Studi Kasus Pabrik Gula Pt. Kebon Agung Di Trangkil Pati. Jurnal. Program Studi Teknik Lingkungan FT Undip. Vol. 2 No.1

Bambang Eddy Santoso 2009. Limbah Pabrik Gula: Penanganan, Pencegahan Dan Pemanfaatannya Dalam Upaya Program Langit Biru Dan Bumi Hijau. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan, Indonesia. Batubara, R. 2009. Komposisi Kimia Beberapa Jenis Kayu Tropis. Skripsi,

Program fakultas pertanian universitas sumatera utara.

Belawati, T, Dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka.

(11)

xi

Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta: Kanisius.

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Maulanikmatul.blogspot.com/2012/03/prinsip-pengembangan-bahan ajar.html.

Elykurniati, MT. 2009. Pemanfaatn blotong menjadi bahan bakar cair dan arang dengan proses pirolisis. Laporan penelitian. Jurusan fakultas teknologi industri- Universitas pembagunan nasional. Jawa timur.

Endri Mardhani. 2010. Manfaat Penyuluhan dengan Media Buku Saku dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Keamanan Pangan di SMA Negeri Colomadu. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Gandjar, Indrawati et al. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Buku Obor: Jakarta. Gustam. 2001. Pengaruh Berbagai Jenis media serbuk Kayu terhadap

pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih. Skripsi. Universita Muhammadiyah Malang.

Ginteng, A, R. Herlina, Ninuk. 2013. Studi Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus) Pada Media Tumbuh Gergaji Kayu Sengon dan Bagas Tebu. Jurnal Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Brawijaya. No.2 Vol1 Hal 2

Hamdiyati, Yanti, Kusnadi, dan Slamet. 2002 Penggunaan Berbagai Macam Media Tumbuh Dalam Pembuatan Bibit Induk Jamur Tiram Putih (Purotus Ostreatus). Jurnal Jurusan Biologi FPMIPA UPI.

Husen, S. Santoso, U. dan Wahyudi, T. (2002). Pengaruh Macam serbuk gergaji terhadap produksi dan kandungan nutrisi tiga jenis jamur kayu. Jurnal Tropika. 10 (1), 79-86.

Hidayah, F. 2013. Pengaruh Campuran Media Tanam Serbuk Kelapa dan Ampas Tahu Terhadap Diameter Tudung dan Besar Basah Jamur Tiram. Skripsi, Program Pendidikan Biologi IKIP Semarang, Semarang.

Hariadi, N. dkk. 2013. Studi Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Media Tumbuh Jerami Padi Dan Serbuk Gergaji.Jurnal. Jurusan budidaya pertanian-universitas brawijaya. Malang.

Hermanto, S. 2010. Pengaruh Tapioka Terhadap Serapan Mineral Jamur Tiram Putih. Jurnal program Studi Kimia FST UIN Syarif Hidayatulla. Jakarta. Ibrahim, Hasanuddin. 2012. Kementrian Pertanian Direktorat Jendral

(12)

xii

Indriani, Y. H.,2007, Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: Penerbit Swadaya. Jakarta.

Ismailiyati. 2006. Pemanfaatan Ampas Tebu dan Blotong Kering Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (pleurotus Ostreatus) Pada Media Serbuk Kayu. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jamilatun, siti. 2010. Pembuatan Biocoal Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Dari Batubara Dengan Campuran Arang Serbuk Gergaji Kayu Jati, Glugu Dan Sekam Padi. Jurnal. Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Kalsum, U,. Fatimah, S., dan Wusnowati, C, 2011. Efektifitas Pemberian Air Leri Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus). Jurnal Agrovigor Volume 4 Nomor 2 September 2011.

Kirana, P. 2012. Pengaruh Kosentrasi Dan Frekuensi Pemberiaan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dan Produksivitas Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus). Jurnal. Jurusan Biologi-universitas airlangga. Surabaya. Kuswurj, Risvan. 2012. Blotong dan Pemanfaatanya www.risvank.com/blotong

dan pemanfaatnya diakses 1/12/2014

Muhsin, ahmad. 2011. Pemanfaatan Limbah Hasil Pengolahan Pabrik Tebu Blotong Menjadi Pupuk Organik. Jurnal. Teknik Industri - UPN “Veteran” Yogyakarta Vol.1-9. Oktober 2011.

Marsono, L. 2013. Petunjuk penggunaan Pupuk. Jakarta : Penebar Swadaya. Puja,G. 2011. Studi Kekuatan Tarik Dan Koefisien GesekBahan Komposit Arang

Limbah Serbuk GergajiKayu Jati Dengan Matrik Epoxy. Jurnal. Jurusan Teknik Mesin – Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Prayoga, A. 2011. Sukses Budidaya Nilai Tumpangsari Jamur Tiram. Klaten : Penerbit Abata Press

Poeradarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahsa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Redaksi Trubus, 2011. Jamur tiram Dua Alam. Jakarta: Penerbit PT Trubus Swadaya.

(13)

xiii

Redaksi Trubus, 2011. Pengalaman Pakar Dan Praktisi Budidaya Jamur. Jakarta: Penerbit PT Trubus Swadaya.

Riyati, R. dan Sumarsih,S. 2002. Pengaruh perbandingan bagas dan blotong terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram.

Jurnal Ilmiah Agrovet. Vol 1-10.

Steviani, Susi. 2011. Pengaruh Penambahan Molase dalam Berbagai media pda jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Ilmiah Agrvet.

Sinaga, Meita Suradji. 2005. Jamur merang dan Budidaya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suriawiria, U. 2002. Budi Daya Jamur Tiram.Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sulistyani, N.H.D.; Jamzuri; dan D.T. Raharjo. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book Pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (2013) Vol. 1 (1): 164.

Seswati, R., Nurmiati, dan Periadnadi. 2013. Pengaruh Pengaturan Keasaman Media Serbuk Gergaji Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Cokelat (Pleurotus cytidiosus). Jurnal (J. Bio. UA). Vol. 31-36. Maret 2013. Skripsi Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Susana. 2002. Pemanfaatan limbah pabrik gula tebu bagi upaya meningkatkan kesuburan lahan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suharyanto, E. 2011. Bertanam Jamur Tiram Di Lahan Sempit. Jakarta: PT AgroMedia.

Shofy, M. 2008. Pengaruh Pemberian Amelioran tanah terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan dua varietas tebu. Skripsi Jurusan fakultas pertanian-intitut pertanian Bogor. Bogor.

Sutanto, B. (2008). Pengembangan bahan Ajar. http;//edukasi.

Kompasiana.com/2010/11/19 pengembangan bahan ajar. Diakses 5 Maret 2015

(14)

xiv

Wiardani, I. 2010. Budi Daya Jamur Konsumsi Menangguk Untung Dari Budidaya Jamur Tiram Dan Kuping. Yogyakarta: Lili Publisher.

Widiastuti, dan Y. Sani. 2006. Limbah pertanian dan perkebunan sebagai pakan ternak: Kendala dan prospeknya. Loka-karya Nasional Ketersediaan Iptek dalam Pengendalian Penyakit Stategis Pada Ternak Ruminansia Besar. Balai Penelitian Veteriner. Bogor.

Winarni , 2002. Pengaruh formulasi media tanam dengan bahan dasar serbuk gergaji terhadap peroduksi jamur tiram putih. Jurnal matematika vol. 3 no.2

Yanuati, Indah. N.T. 2007. Kajian Perbedaan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus Florida). Skripsi Jurusan BP-FTP Universitas Brawijaya Malang

Yuliani, F. 2009. Pembuatan Pupuk organik (kompos) dari arang ampas tebu dan limbah ternak. Jurnal fakultas pertanian –Universitas Muria Kudus. Kudus.

Zulkarnaini. (2009). Teknik Penyusunan Bahan Ajar. http://

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Budidaya jamur tiram putih di Indonesia masih relatif sedikit di bandingkan permintaan konsumen setiap hari. Prospek budidaya jamur sangat cerah dan terbuka lebar asalkan kualitas dan kuantitas produk sesuai dengan persyaratan. Media tumbuh yang dapat dipergunakan sebagai alternatif budidaya jamu tiram dapat berasal dari limbah pertaniaan dan industri (Winarni, 2002).

Berdasarkan hasil perhitungan capaian produksi tahun 2012 penurunan hasil produksi jamur tiram putih sebesar 61,75% jika dibandingkan tahun 2011 dari 45.854 ton menurun menjadi 17.541 pada tahun 2012. Bila dibandingkan antara target dengan realisasi tahun 2012 terealisasi, baru tercapai sebesar 26,14%. Maka perlu adanya pengembangan dalam hal penyediaan bibit unggul, penelitian dan pengembangan ke badan litbag dan pembuatan media tumbuh jamur yang sesuai (Ibrahim, 2012).

(16)

2

Jamur tiram merupakan jamur kayu yang termasuk kelas Basidiomycetes, di alam bebas jamur tiram putih tumbuh secara liar menempel pada kayu yang lapuk dengan memanfaatkan selulosa, hemiselulosa dan lignin sebagai sumber karbon untuk membagun massa sel (Prayoga, 2011). Tidak Cuman itu saja, menurut (Suriawira, 2002) untuk kehidupan dan perkembangan jamur memerlukan nutrisi, dalam bentuk unsur-unsur kimia berupa nitogen, kalium, karbon dan fosfor. Oleh karena itu, diperlukan penambahan nutrien dari luar untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembagan misalnya dalam bentuk pupuk yang digunakan sebagai bahan campuran pembuatan subtrat tanaman atau media jamur. Pupuk yang diberikan untuk unsur hara ada dua macam ditinjau dari bahan bakunya, pupuk organik dan pupuk anorganik (Indriani, 2007).

Pemakaian pupuk organik salah satunya yang sudah pernah dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan jamur tiram putih adalah air leri (cucian air beras), yang banyak mengandung vitamin, mineral dan sedikit unsur kimia (Fatimah, 2008). Namun, kebutuhan jamur untuk menghasilkan pertumbahan yang baik memerlukan subtrat dan unsur hara yang cukup. Asalkan kebutuhan jamur tiram tercukupi dari luar akan mampu tumbuh secara optimal.

(17)

3

pada kegiatan pemanenan dan industri pengolahan kayu pada umumnya mencapai 66,16%.

Pada pengolahan tebu menghasilkan limbah berupa blotong yang sangat melimpah dan berpotensi untuk dijadikan pupuk organik, rata-rata blotong dihasilkan sebanyak 3.8 % tebu atau sekitar 1.1 juta ton blotong per tahun (produksi tebu tahun 2011 sekitar 28 juta ton) (Kuswurj, 2012). Menurut Syukur (2012), blotong mengandung bahan organik makro dan mikro, mineral, serat kasar, protein kasar dan gula. Komposisi kimia blotong meliputi air, (60-78%), sukrosa (2,1-7,3%), lilin (2-2,1%), nitrogen (0,2-0,7%), serat (4,3-6,5%), abu (41%), sedangkan mineral P2O5 (0,4-0,8), K2O (0,02%) dan CaO. Maka dari jumlah nutrien yang terkandung dalam blotong sangat berpotensi sebagai media atau pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil jamur tiram (Astuti, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian (Riyati, 2012), blotong dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik terhadap pertumbuhan jamur tiram. Hasil perbandingan blotong dan bagas yang menampakkan parameter pertumbuhan dan hasil berat basah yang terbaik adalah bagas tebu yang ditambah 25% blotong pada media 400 gr dengan menghasilkan jamur tiram dengan berat 117,79 gr. Tetapi pada penggunaan subtrat dari bagas sangat jarang dilakukan, karena jamur tiram putih disebut juga sebagai jamur kayu yang memanfaatkan hemiselulosa, selulosa dan lignin sebagai sumber karbon.

(18)

4

paling cepat 12,98 cm. Hasil rata-rata untuk produksi jamur tiram pada perbandingan 90% serbuk kayu dan 10% blotong dan juga pada perbandingan 80% serbuk kayu dan 20% blotong dengan berat menghasilkan buah jamur sebanyak 79,1 dan 84,2. Maka dari uji pendahuluan tersebut dapat digunakan sebagai bahan acuan penelitian sebenarnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba mengadakan penelitian : Pengaruh Berbagai Komposisi Blotong Kering Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Sebagai Bahan Ajar Biologi SMA Kelas

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah :

1. Adakah pengaruh berbagai komposisi blotong kering terhadap pertumbuhan misellium jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus)?

2. Adakah pengaruh berbagai komposisi blotong kering terhadap hasil produksi jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus)?

3. Pada komposisi blotong manakah yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan misellium jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus)?

4. Pada komposisi blotong kering manakah yang efektif meningkatkan hasil produksi jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus)?

(19)

5

hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi blotong kering terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus).

2. Untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi blotong kering terhadap hasil produksi jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus)

3. Untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi blotong kering yang efektif meningkatkan pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus).

4. Untuk mengetahui pengaruh berbagai komposisi blotong yang efektif meningkatkan hasil produksi jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus). 6. Untuk dimanfaatkan sebagai bahan ajar belajar biologi SMA Kelas X pada

(20)

6

1.4 Manfaat Peneliti

Manfaat yang akan diproleh dari peneliti ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah khasanah keilmuan bagi peneliti.

b. Menambah pengetahuan tentang budidaya jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus)

2. Manfaat Praktis

a. Memberi informasi kepada masyarakat bahwa blotong kering dapat dijadikan sebagai media tanam jamur, sekaligus memiliki kandungan pupuk.

b. Memberikan informasi kepada petani jamur bahwa blotong kering dapat dijadikan media untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi jamur tiram.

3. Manfaat dalam dunia pendidikan

Memberikan pengetahun mengenai ciri-ciri dan pertumbuhan jamur tiram karena di dalam silabus biologi SMA kelas X semester 1 terdapat KI : 1, KI: 2, KI : 3, KI :4 dan KD yang membahas funggi (jamur) yaitu : KD 4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

(21)

7

1.5 Batasan Penelitian

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Mengunakan limbah pabrik gula berupa blotong kering yang dihasilkan setelah pemurnian nira.

2. Jamur yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus) jenis tiram kecil.

3. Parameter pengukuran pertama dalam penelitian ini adalah pertumbuhan miselium (cm).

4. Parameter pengukuran kedua dalam penelitian ini adalah berat basah jamur tiram (gr).

1.6 Definisi Istilah

1. Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan efek gejala suatu hal terhadap hal lain yang saling mempengaruhi (Poerwadinata, 2006).

2. Blotong adalah limbah pabrik gula yang berbentuk padat yang berwarna gelap, blotong yang dikeringkan dapat digunakan sebagai pupuk organik (Riyati, 2002).

(22)

8

jamur mendapatkan makanan dalam bentuk jadi seperti selulosa, hemiselulosa dan pektin dari subtrat (Andayanie, 2013).

4. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya yang berupa energi. Energi digunakan untuk membagun dan memelihara jaringan dalam tubuh serta mengatur kehidupan (Djarijah, 2001).

5. Pertumbuhan Peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada tanaman berupa perubahan ukuran, bentuk dan volume yang bersifat irreversibel (tidak berubah kembali ke asal) (Anonim, 2013).

Referensi

Dokumen terkait

dalam hal demikian, apa yang dilakukan Cakra Wijaya terhadap.. keluarga Eyang Kanjeng Widhartana yang berlanjut sampai Romo Wilamarta dan Dimas Panji, bisa dibilang sudah

Fama dan French tidak mencatumkan Adjusted R-Squared pada penelitiannya, namun kesimpulan secara umum dari hasil uji model 3FF dan 5FF untuk berbagai sorts (

“Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Tingkat Pengungkapan Internet Financial Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Listing di

Pada t it ik y ang lebih ekst rim , urbanisasi di negara berkem bang berlangsung t anpa indust rialisasi at au secara m udah disebut sebagai gej ala overurbanisasi dan t

fossil fuel consumption and the global warming as well.. a) To produce briquette from water hyacinth. b) To identify the effect of temperature on the calorific value of briquette. c)

Tadjimalela Sari Jadi (SMPN 2 Cimahi) Perguruan Silat Pusaka Kencana Fathoni Nur Zam - Zam Riski Maulani Jaelani Perisai Diri Al - Mukarramah Tadjimalela B.6.C. Azka Rofiqunnaja

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk membuat Business Intelligence secara berkala adalah Eclipse BIRT, yang nantinya akan digunakan untuk membangun

Penulis mencoba membuat prototype alat pendingin ruangan yang berbasis mikrokontroler ATmega8535.Sistem pendingin ini dapat memberikan kemudahan kepada manusia

6 - نﺎﻜﻣ ﻲﺑﺎﻳ دوﺪﺤﻣ رد رﺎﺑ هﺮﺗ و هﻮﻴﻣ ﻦﻳدﺎﻴﻣ ة ﻘﻄﻨﻣ يرادﺮﻬﺷ ﺔ 5 ناﺮﻬﺗ ﻢﺘﻳرﻮﮕﻟا زا هدﺎﻔﺘﺳا ﺎﺑ لوا مﺎﮔ رد ﺖﻤﺴﻗ ﻦﻳا رد نﺎﻜﻣ ﻲﺑﺎﻳ و ﺮﺑو ﻪﺑ ﺎﻛ مﺮﻧ يﺮﻴﮔر راﺰﻓا Linear Programming

سانسا رنب نبرنک انب هدنش تخانس یاناگورتکلا تفری ماجنا تاقیقحت لیورعا بوخراتفر اا رگ کمن اگز ع تظلغ اب بآ زا 066 ات 0666 م لی نانعرج انب رتیل رگ مری 5 / 1 نانشن گونخ زارنپمآ