• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN AKHIR SEMESTER VI Manajemen Konfli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJIAN AKHIR SEMESTER VI Manajemen Konfli"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UIN RADEN FATAH PALEMBANG

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 2016

Mata Kuliah : MANAGEMENT KONFLIK Kelas / Semester : I ( Satu )

Hari / Waktu : Selasa, 13.50 WIB Dosenpembimbing : Suskito, M. Pd.I.

Nama : Inggrid Kencanawati Tamara

Nim : 13290037

Kelas : MPI. A

1. Tuliskan konsep heterogenitas dan konflik social? Jawab :

Heterogenitas (keanekaragaman) struktural perbedaan tingkat upah buruh di negara yang sedang berkembang akan menimbulkan perbedaan pendapatan dalam masyarakat.

Ada dua macam Heterogenitas, yaitu:

a. Heterogenitas masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan; Setiap pekerjaan memerlukan tuntutan profesionalisme agar dpat dikatakan berhasil. Setiap pekerjaan juga memiliki fungsi di masyarakat karena merupakan bagian dari struktur masyarakat itu sendiri.

b. Heterogenitas atas dasar jenis kelamin; di Indonesia biarpun secara konstitusional tidak terdapat diskriminasi sosial atas dasar jenis kelamin, namun pandangan “gender” masih dianut sebagaian besar masyarakat Indonesia. Pandangan gender ini dikarenakan faktor kebudayaan dan agama. Apabila kita melihat kemajuan Indoensia sekarang ini, banyak perempuan yang berhasil mengusai Iptek dan memiliki posisi yang strategis dalam masyarakat.

Sedangkan macam-macam Konflik Sosial dibagi menjadi, sebagai berikut:

a. Konflik antar inidividu; merupakan pertentangan atau konflik yang disebabkan oleh sentimen satu individu dengan individu lain di dalam masyarakat. Contoh konflik individu adalah perkelahian antar dua orang pelajar dikarenakan memperebutkan suatu hal yang sama.

(2)

baik secara potensial dan praktis. Contoh: Gerarakan 30 September adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 dimana enam pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan Kudeta yang dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.

c. Konflik Antarkelas Sosial; dipicu adanya perbedaan kepentingan antara kedua golongan tersebut. Misalnya: antara karyawan pabrik dengan pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji karyawan akibat minimnya tingkat kesejahteraan.

d. Konflik antar kelompok sosial; konflik antar kelompok adalah konflik yang terjadi ketika ada dan kepentingan sama atau berbeda dengan tujuan berbeda dari masing-masing kelompok atau dapat dikatakan bahwa dalam hubungan antar kelompok terdapat dua tujuan berbeda terhadap sesuatu yang sama.

e. Konflik antar generasi; konflik yang terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan. Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.

f. Konflik Internasional; pertentangan yang melibatkan antara dua negara atau lebih.

g. Konflik Agama; yang disebabkan sentimen kelompok dari kelompok agama satu dengan kelompok agama lain. Contoh konflik agama yang pernah terjadi seperti kerusuhan antara muslim dan Kristen di Poso Sulawasi

Masyarakat dan keanekaragamannya (heterogenitas) adalah permasalahan yang memang selalu ada dalam klehidupan ini. Masyarakat terbentuk karena adanya perbedaan, sementara perbedaan sendiri menjadikan kehidupan dalam bermasyarakat menjadi lebih hidup, lebih menarik dan layak untuk diperbincangkan.

(3)

2. Secara umum, apa yang menyebabkan terjadinya konflik, tuliskan ? Jawab :

a. Terjadinya perubahan social dalam masyarakat

Salah satu faktor terjadinya konflik social adalah terjadinya perubahasan social pada masyarakat. Perubahan sosial pada dasarnya merupakan perubahan dari suatu keadaan kepada keadaan lain, yang dapat menimbulkan dampak yang berbentuk sebuah kemajuan (progress) maupun berebnruk sebuah kemunduran (regress.

b. Perbedaan antar perorangan

Perbedaan ini dapat berupa perbedaan perasaan, Pendirian atau pendapat. Dan perbedaan-perbedaan inilah yang dapat melahirkan sebuah konflik, karena memang sudah fitrahnya, setiap individu itu dalam intraksinya dengan masyarakat tentunya tidak selamnya mempunyai presfektif atau pendapat yang dalam menanggapi sesuatu.

c. Perbedaan Kultur Budaya dan Agama

Dalam morespon begitu maraknya terjadi kekerasan karena terjadi perbedaan dalam kultur budaya dan juga mengatasnamakan agama, maka lahirnya banyak tokoh-tokoh moderat dan libral sekuler di Indonesia yang meyumbangsikan pemikirannya, misalnya Nurcholis Majid dengan Pluralismenya, Gusdur denga Pribumisasi Islam dan sebagainya.

d. Perbedaan Kepentingan

Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan setiap individu mempunyai kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian halnya pula dengan suatu kelompok tentunya akan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang tidak sama dengan kelompok lain. jadi terjadinya perbedaan terhadap kebutuhan dan kepentingan baik individu atau kelompok inilah salah satu dari penyebab terjadinya konflikm social.

3. Apa yang dimaksud dengan strategi manajemen konflik ? Jawab :

Siagaan. Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar yang dibuat oleh menejemen puncak dan diterapkan seluruh jajaran dalam suatu organisasi demi pencapaian tujuan organisasi tersebut

(4)

George R. Terry, mengatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.

Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dan konflik

Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing. (wiliam hendriks, 2001).

Menurut penulis UAS ini, Strategi manajemen konfilik merupakan suatu cara yang dilakukan dengan tahapan-tahapan untuk memecahkan masalah yang ada dengan tindakan-tindakan yang tepat sasaran, sesuai dengan memanfaatkan peluang, mengatasi ancaman, mencegah dampak negative, mengurangi perselisihan yang ada dalam konflik tersebut.

4. Tuliskan macam-macam gaya manajemen konflik ? Jawab :

Berikut ini adalah (5) lima gaya manajemen konflik: a. Menghindar (the passive turtle)

Tidak ikutan konflik, tidak mau mengidentifikasi dengan salah satu pihak, netral. Orang seperti ini membuat orang lain yang harus bertanggung jawb untuk menyelesaikan konflik. “Itu bukan masalah saya; saya tidak mau ikut campur.

Orang seperti ini membebankan tanggung jawab kepada orang lain. Energi anggota habis termakan konflik. Untuk jangka panjang, gaya ini dapat mengakibatkan perasaan tak berdaya, frustrasi dan permusuhan yang semakin besar di pihak si penghindar ini.

b. Akomodatif (the lovable/teddy bear)

Mengalah untuk menjaga hubungan dalam kelompok atau antara pihak-pihak yang berkonflik. Pesanyang dikembangkan adalah: “Kebersamaan kita lebih penting daripada issu-issu yang dipertentangkan.” Mereka yang akomodatif ini akan melakukan apapun yang mungkin dilakukan untuk mengurangi resiko rusaknya hubungan dengan mereka yang terlibat. Bagi mereka, hubungan baik itu lebih penting daripada issu, tujuan, atau progress dalam pekerjaan.

(5)

hubungan baik. Dia asertif untuk mencari solusi yang bisa diterima orang lain, tetapi sering tidak asertif untuk kepentingannya sendiri. Dia bersedia mengorbankan diri da aspirasinya dan bahkan bersedia menerima kesalahan untuk konflik jika itu memang dapat membawa perdamaian dan harmoni.

c. Kolaborasi (the wise owl)

Dengan bekerjasama untuk mencapai penyelesaian yang “win” untuk semua pihak. Seseorang dengan gaya ini berorientasi pada issu dan juga hubungan baik. Dia percaya bahwa orang dapat menyelesaikan masalahnya. Konflik tidak dihindari, tetapi dialihkan menjadi suatu proses yang positif dan menyelesaikan masalah,

Dia yakin bahwa konflik dapat dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mengarah pada pertumbuhan positif bagi individu-individu yang terlibat dan bagi organisasi. Dia memiliki komitmen untuk keputusan yang win-win dan mendorong orang saling menghargai, komunikasi terbuka, dan partisipasi penuh dari semua orang dalam penyelsaian konflik. Dengan tindakan ini seolah-olah dia ingin mengatakan bahwa, “Saya peduli dan ingin menjaga hubungan baik,” tapi dia juga mengatakan, “Saya menghadapi masalah dan akan menyampaikan dan membela ide dan tujuan saya serta ide dan tujuan orang lain.”

d. Kompromi (the wily fox)

Memberi kepada tiap pihak sedikit kemenangan dan sedikit kekalahan. Gaya ini dipakai karena pertimbangan tidak mungkin sepenuhnya memuaskan semua pihak; jadi tujuannya agar semua pihak paling tidak merasa sedikit puas sementara hubungan tetap terjaga.

e. Berkompetisi (the aggressive shark)

Gaya ini berangapan bahwa hanya ada dua pilihan: menang atau kalah; dan menang itu lebih baik. Mereka tidak peduli apakah ini akan menyakiti pihak lain atau merusak hubungan. Mereka merasa bahwa merekalah yang memiliki gagasan, nilai dan tujuan yang paling penting dan mereka bersedia mengorbankan hubungan baik jika dianggap perlu.

(6)

Beberapa manfaat dari manajemen konflik, yaitu: 1) konflik membuat suatu organisasi lebih mampu meningkatkan profesionalnya 2) Konflik membuat kita sadar, meningkatkan kesadaran dan memahami diri, serta membangkitkan tenaga dan motivasi untuk mengatasi masalah yang perlu diselesaikan. 3) Konflik mendorong perubahan dan membuat kehidupan lebih menarik. 4) Keputusan yang lebih baik umumnya dibuat setelah adanya tanggapan-tanggapan dan perbedaan pendapat, serta mengurangi kejengkelan karena konflik dibuka dan diselesaikan. 5) Konflik memperdalam dan memperkaya suatu kehidupan. 6) konflik mendewasakan pemikiran seseorang yang dapat mengambil hikmah atau niai positif dalam mengelola konflik yang bisa berdampak negatif.

6. Tuliskan secara singkat satu contoh kasus konflik yang terjadi dalam organisasi pendidikan ?

Jawab :

KASUS PRO DAN KONTRA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KOMPAS.com – Dalam beberapa bulan terakhir, harian Kompas memuat tulisan dari mereka yang pro ataupun kontra terhadap rencana implementasi Kurikulum 2013. Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas berbagai pandangan tersebut.

Saya berkesimpulan, mereka yang mempertanyakan Kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013. Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.

Dalam UU Sisdiknas, menjadi bermanfaat itu dirumuskan dalam indikator strategis, seperti beriman-bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam memenuhi kebutuhan kompetensi abad ke-21, UU Sisdiknas juga memberikan arahan yang jelas bahwa tujuan pendidikan harus dicapai salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi lulusan program pendidikan harus mencakup tiga kompetensi, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia seutuhnya. Dengan demikian, tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi himpunan kompetensi dalam tiga ranah kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Di dalamnya terdapat sejumlah kompetensi yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi orang beriman dan bertakwa, berilmu, dan seterusnya. Isunya dalam melaksanakan kurikulum 2013 memerlukan biaya yang tidak sedikit berikut yang harus dilakukan dalam impelemntasi kurikulum 2013:

a. Mahalnya Biaya pendidikan

(7)

di Indonesia sehingga banyak anak atau calon siswa yang kurang beruntung dapat menikmati pendidikan. masalah ini hanya dapat diselesaikan dengan memberikan anggaran lebih dalam bidang pendidikan sehingga biaya pendidikan bisa murah atau bahka gratis.

b. Rendahnya pemerataan pendidikan

Mungkin bagi saya yang hidup dikota besar merasa beruntung begitu banyaknya fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar untuk mendukung implemntasi kurikulum 2013, tapi bagi warga lain yang hidup jauh dari pusat kemajuan seperti kita ambil contoh dipedalaman papua, masih sedikit fasilitas dan tenaga pengajar sehingga pemerataan pendidikan tidak bisa maksimal. untuk mengatasi masalah ini adalah sama dengan point pertama yaitu menambah anggaran dibidang pendidikan sehingga dapat membangun fasilitas pendidikan dan mengirimkan guru kedaerah yang masih sedikit atau bahkan belum terjangkau fasilitas pendidikan.

c. Rendahnya Kualitas Guru

Dijaman yang akses Informasi dan Teknologi yang berkembang pesat ini Guru dituntut untuk mengikuti perkembangan dan tren pendidikan, sekarang sumber informasi tidak hanya bisa didapat dari buku, atau berita, tapi sumber lain seperti Internet dan Media sosial mempunyai pengaruh besar dalam menyebarkan Informasi dan berita baru tentang pendidikan sehingga sering terjadi seorang siswa lebih "pintar" daripada Gurunya. hal ini dapat diselesaikan dengan memberikan pengenalan, pelatihan untuk dapat menggunakan media-media Informasi dan teknologi yang sedang berkembang sekarang.

Peran untuk melakukan perbaikan dalam dunia pendidikan adalah Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, Guru / tenaga pengajar sebagai pengarah dan pendorong bakat dan minat siswa dan orang tua yang berperan untuk mengenali bakat, minat dari seorang anak. Untuk menyelesaikan masalah di atas kepala sekolah melakukan pelatihan dan pembinaan, serta melakukan pengelolaan yang tepat secara efektif (tepat guna) dan efisien (berdaya guna)

7. Tuliskan peran aktif dunia pendidikan dalam mengatasi konflik agama, Sosial, budaya dan etnis ?

Jawab :

Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup 3 dasar pendidikan (tri dharma pendidikan) yakni;

a) Kegiatan mendidik dan mengajar

(8)

b) Kegiatan penelitian

Kegiatan penelitian merupakan aplikasi dari pengetahuan yang didapat peserta didik untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungannya sehingga akan terjadi sesuatu pembiasaan dalam bertindak. Baik budaya yang dilakukan dilingungan sekitar.

c) Pengabdian pada masyarakat.

Pengabdian dalam masyarakat adalah hal yang paling penting dalam transformasi nilai pendidikan sehingga pendidikan bisa berfungsi untuk menyelesaikan persoalan hidup bagi masyaraka yang lebih baik.

Pendidikan sangat berpengaruh dalam mengatasai suatu konflik social dalam kelas, trutama peran seorang guru. Dalam masalah sosial, guru pembimbing sangat dibutuhkan dalam menangani masalah ini. Dengan cara mendiagnosis masalah sosial siswa, diagnosis dilakukan dalam rangka memberikan solusi terhadap siswa yang mengalami masalah sosial.

Untuk mendapatkan solusi secara tepat atas permasalahan sosialnya, guru harus terlebih dahulu melakukan identifikasi dalam upaya mengenali gejala-gejala secara cermat terhadap fenomena-fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya permasalahan sosial yang melanda siswa. Diagnosis dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan jenis masalah yang dihadapi klien lalu menentukan jenis bimbingan yang akan diberikan. Dalam melakukan diagnostik masalah sosial siswa perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mengenal peserta didik yang mengalami masalah sosial

Dalam mengenali peserta didik yang mengalami masalah sosial, cara yang paling mudah adalah dengan melaksanakan sosiometri. Sosiometri merupakan suatu metode untuk mengumpulkan data terntang pola dan struktur hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok. Sehingga, akan tergambar siswa yang mengalami masalah sosial.

b) Memahami sifat dan jenis masalah sosial

Langkah kedua dari diagnosis masalah sosial ini mencari dalam hubungan apa saja peserta didik mengalami masalah sosial. Dalam hal ini guru pembimbing memperhatikan bagaimana perilaku siswa dalam pergaulan, baik di sekolah, rumah dan masyarakat.

c) Menetapkan latar belakang masalah sosial

(9)

wali kelas, orang tua dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan informasi yang luas dan jelas.

d) Menetapkan usaha-usaha bantuan

Setelah diketahui sifat dan jenis masalah sosial serta latar belakangnya, maka langkah selanjutnya ialah menetapkan beberapa kemungkinan tindakan-tindakan usaha bantuan yang akan diberikan, berdasarkan data yang diperoleh.

e) Pelaksanaan bantuan

Langkah ini merupakan pelaksanaan dari langkah sebelumnya, yakni melaksanakan kemungkinan usaha bantuan. Pemberian bantuan dilaksanakan secara terus menerus dan terarah dengan disertai penilaian yang tepat sampai pada saat yang diperkirakan. Bantuan untuk mengentaskan masalah sosial terutama menekankan akan penerimaan sosial dengan mengurangi hambatan-hambatan yang menjadi latar belakangnya. Pemberian bantuan ini bisa dilakukan melalui layanan konseling kelompok yang memanfaatkan dinamikan kelompok.

f) Tindak lanjut

Tujuan langkah ini ialah untuk menilai sejauh manakah tindakan pemberian bantuan telah mencapai bantuan telah mencapai hasil yang diharapkan. Tindak lanjut dilakukan secara terus menerus, baik selama, maupun sesudah pemberian bantuan. Dengan langkah ini dapat diketahui keberhasilannya.

Perbedaan di antara manusia dalam agama terjadi karena kehendak Allah Swt. dan orang muslim meyakini kehendak Allah itu tidak ada yang dapat menolak dan mengubahnya, sebagaimana dia tidak berkehendak kecuali didalamnya terdapat kebaikan dan hikmah. Ungkapan Yusuf Qordhawi ini dalam bukanya yang membahas tentang orang-orang Muslim telah membuka pintu pemahaman bagaimana sikap non muslim yang hidup di Negara Islam maupun di luar negeri Islam.

Dalam Al-Qur’an telah di jelaskan juga tentang pernyataan bahwa Allah yang menghendaki perbedaan pada diri manusia, oleh karena itu walaupun kita mengembor-ngemborkan menolak perebedaan, maka berarti mereka tidak menyadari bahwa itu sudah tradisi manusia dan sudah menjadi kehendak Allah. firman Allah yang artinya :

(10)

Jadi perbedaan cara pandang, budaya, ras, suku, bangsa, agama dan sebagainya sudah menjadi hukum alam manusia lebih terarah akan hidup yang akan dijalaninya. Dengan pendididikan dan ilmu penegetahuan membuat . Untuk itu sebagi sebuah lembaga Pendidikan tentunya harus mampu memberikan sumbangsi konkritnya untuk menjawab konflik-konflik sosial yang akhir-akhir ini begitu kompelks, khususnya dalam agama. Multikulturalisme beragama saat ini memang sedang mengalami disentergarasi, dimana terjadi banyaknya konflik antar paham atau aliran, yang mayoritas dari semua kelompok aliran tersebut memberikan stimulus bahwa agama merekalah yang benar.

8. Ada statement yang mengemukakan bahwa “di dalam diri manusia itupun ada konflik “ bagaimana cara seorang pemimpin menjadikan konflik sebagai nilai-nilai positif yang akan membangun sebuah kekuatan kerja ?

Jawab :

Menyikapi tak terelakaanya konflik, maka kalau kemudian konflik ini di organisir menjadi sebuah alat dalam mengkondisikan organisasi dalam proses adaptasi atas lingkungan yang berubah. Sebagai otoritas hendaknya segera menyadari kalau hal ini tidak diatasi maka akan menjadi sebuah kebuntuan dalam konteks pertumbuhan organisasi yang diharapkan. Dan untuk menjadikan konflik sebagai nilai-nilai positif yang akan membangun sebuah kekuatan kerja;

a.Konflik di jadikan pengembang daya dan semangat kerja (menghasilkan energi positif) sebagai tauladan bagi bawahan.

b. Memiliki nilai diagnosis (merupakan alat deteksi dini, bagi masalah yang akan segera muncul). Cepat, tanggap, luewes, strategic, dll

c.Pemacu kreativitas bagi individu dan berdampak ke bawahan (dalam pencarian solusi yang baru dan kreatif terhadap permasalahan yang dihadapi).

d. Memfokuskan pelajaran apa yang dapat diambil dari konflik tersebut dengan nilai-nilai

e.Sebagai umpan balik (menyetel persepsi terhadap realitas), sebagai empowerment (pendorong kelompok yang tadinya tidak aktif menjadi lebih aktif menyodorkan ide untuk menyelesaikan masalah).

f. Sebagai katup pengaman (jika muncul konflik yang lebih intens)

(11)

h. Sebagai alat pembelajaran (dalam menyampaikan pandangan dengan jelas), dan mendorong ke arah perubahan (katalis perubahan).

i.

9. Saat ini Negara kita darurat Narkoba, Darurat Teroris, Darurat Seksual. Apa yang akan saudara lakukan untuk menangkal ke-daruratan tersebut ?

Jawab :

Dalam menangkal ke-daruratan adanya usaha sadar yang berupa sikap, perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang melalui langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi dalam hidup baik dari perubahan, pemerintahan, masyarakat, keluarga, pergaulan, dan individu masing-masing. Beberapa upaya untuk menanggkalnya adalah :

a. Penanaman nilai dan norma yang kuat b. Penanaman nilai dan norma yang kuat c. Berkepribadian Kuat dan Teguh

Upaya-upaya Mengatasi Penyimpangan Sosial a. Sanksi yang tegas

b. Giatkan gerakan-gerakan untuk melawan ke-daruratan tersebut dalam lembaga pendidikan dan lingkungan masyarakat

c. Rehabilitasi sosial

Sikap Yang Cocok Dalam Menghadapi atau menangkalnya; a. Tidak mudah terpengaruh

b. Berpikir positif (Positive Thinking)

10. Sebagai sarjana alumni UIN yang berorientasi pada nilai keislaman dan sebagai calon pemimpin pendidikan. Apa yang akan saudara lakukan untuk mengembangkan khasanah keislaman di tengah konflik social pendidikan yang ada?

Jawab :

(12)

terhadap fenomena gejala konflik. Pada perkembangan terakhir mengenai pendidikan anti korupsi, pendidikan karakter, dan pendidikan multikultural. Kebijakan reaktif pada bidang pemerintahan, dibentuk komisi-komisi, satgas, tim lima, tim sembilan dan lain-lain untuk mengatasi permasalahan. Ternyata, banyak kebijakan yang digagas hanya sesaat atas suatu fenomana permasalahan yang muncul kemudian akan hilang begitu saja tanpa berita.

Solusi yang ditawarkan ialah pendidikan moral secara integral dalam sistem pendidikan nasional. Tuntutan sifat integralistik pendidikan moral didasarkan alasan bahwa prinsip dan norma multikultural dalam sistem pendidikan nasional harus diletakkan dalam satu tarikan nafas dengan norma dan prinsip meningkatkan keimanan, ketaqwaan, akhlaq mulia dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan moral berbangsa, termasuk moral bermultikultural, harus hidup dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran, serta keseluruhan kehidupan pendidikan. Dari segi prilaku, moral merupakan ekspresi positif yang teridentifikasi dalam bersikap, berpikir, dan berbuat. Tindakan bermoral terekspresikan dalam segala bentuk prilaku kebaikan pada segala bidang kehidupan, seperti kehidupan hukum, kehidupan ekonomi, kehidupan budaya (multikultural), kehidupan beragama, kehidupan politik, dan kehidupan lainnya. Berhubung saya jurusan manajemen saya untuk mengembangkan khasanah keislaman di tengah konflik sosial harus disesuaikan dengan perubahan zaman akan tetapi tidak menghilangkan nilai-nilai islam itu sendiri. Bagaimana caranya dengan pengelolaan yang terartur, pasti, dan tentunya harus dilaksanakan dengan optimis karena terkadang suatu program yang dilakukan sering berhenti di pertengahan sehingga hasilnya tidak kelihatan. Selain itu sebuah komitmen yang telah dibuat untuk pemecahan masalah dalam konflik sosial harus lah benar-benar berdasarkan filosofis, teoritis, historis, dan sosiologis. Selain fator-fator yang saya uraikan di atas untuk khasanah keislaman di tengah konflik pendidikan tak luput juga dari sikap, prilaku, gaya individu seorang pemimpin yang bisa menjadi tauladan bagi bwahannya dapat mempengaruhi, mengajak, dan mengarahkan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai keislaman.

Sumber:

Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1991). Winardi, Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembangan), (Cet. I; Bandung: Mandar Maju, 1994).

Djati Julitrisman dan John Suprihanto, Manajenen Umum Sebuah Pengantar, (Cet. III; Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta).

Http://kbbi.web.id/heterogenitas.Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam jaringan)/10/06/2015

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Jika perangkat lunak ditulis secara khusus untuk aplikasi ini, maka di samping pengujian yang baik, beberapa kesalahan yang mungkin akan ditemukan, terdapat pada cara

Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota

Pertemuan dengan orangtua, keluarga peserta didik yang

Dalam permainan softball , saat bola dipukul berada didaerah outfield, cara yang paling baik untuk.. melemparkan kembali ke daerah infield

Perhatikan Pembagian Kelas, waktu dan Sesi Ujian Yogyakarta, 17 Juni 20142. Peserta ujian wajib hadir paling lambat 15 menit sebelum ujian

Peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung dari proses pembelajaran, khususnya pada teknik praktek (kinerja). Pendidik lebih mudah mengenali

L2 Peserta didik dapat menentukan pemecahan masalah yang melibatkan pertidaksamaan linear satu

Jelaskan cara pemeriksaan yang anda lakukan untuk mengidentifikasi kerusakan pada engine yang mengalami troubleshooting!. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada engine yang anda