Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Dosen Pengampu: ...
Disusun Oleh:
...
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PGSD UNIVERSITAS ...
2023
Petunjuk mengerjakan soal:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
1. Bagaimana cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang disesuaikan tingkat pencapaian peserta didik. Jelaskan! (Skor 5)
Jawab:
Cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang sesuai tingkat pencapaian peserta didik yaitu guru harus memperhatikan beberapa prinsip yaitu prinsip pembelajaran yang harus disesuaikan dengan tingkat pencapaian peserta didik yaitu sebagai berikut:
a. Guru dapat menciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk belajar.
b. Dapat menciptakan kebiasaan kepada peserta didik untuk saling menghargai kepada sesame teman guru ketika di dalam kelas, sehingga peserta didik dapat belajar untuk menghormati kepada yang lebih dewasa dan memahami perbedaan yang ada di sekolah.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain bersama teman, mengerjakan tugas dengan anggota kelompok, berbicara dengan teman sebaya atau dengan yang lebih dewasa
d. Menumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang dewasa.
e. Memberikan keleluasan pada anak untuk belajar dengan berbagai cara, namun berikan juga kegiatan yang terjadwal secara rutin
f. Gurnakanlah metode yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik.
g. Ciptakan lingkungan yang nyaman akan kebutuhan anak sehingga dapat merangsang kecerdasannya
h. Lingkungan belajar harus mempunyai tempat untuk dapat bergerak dan beraktivitas dengan leluasa dan juga menyediakan tempat dimana anak dapat beristirahat.
2. Kemukakan tentang pendekatan Culturally Responsive Teaching! (Skor 5) Jawab:
Pendekatan Culturally Responsive Teaching yaitu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara kebudayaan peserta didik dalam aspek pembelajaran.
kebudayaan dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya dijadikan sebagai upaya mendekatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, namun peserta didik diharapkan dapat menjembatani munculnya kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya.
Pendekatan Culturally Responsive Teaching atau yang biasa disingkat CRT merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya persamaan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pengajaran tanpa membedakan latar belakang budaya peserta didik. Culturally Responsive Teaching adalah cara menggunakan pengetahuan budaya, pengalaman, dan gaya kinerja peserta didik yang beragam untuk dapat menimbulkan pengalaman belajar yang bermakna. Pendekatan Culturally Responsive Teaching ini menjadi suatu cara komprehensif untuk membekali guru dalam mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar belakang budaya yang berbeda-beda serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan tanggap budaya seorang guru dalam setiap muatan pembelajaran mengupayakan terhadap lingkungan pembelajarannya.
Pendekatan Culturally Responsive Teaching menempatkan peserta didik yang merasa dirinya berasal dari budaya minoritas punya kesamaan hak memperoleh kesempatan mengembangkan kemampuan diri. Melalui pendekatan pembelajaran CRT ini, peserta didik juga menjadi lebih memahami budayanya sendiri serta menghargai budaya orang lain. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran tidak hanya mementingkan prestasi akademik, tapi juga mempertahankan identitas budaya peserta didik. Pemahaman tersebut menegaskan bahwa Culturally Responsive Teaching merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara pendidikan dan dimensi sosial budaya peserta didik.
Penekanan pada budaya peserta didik dan komunitas tidak hanya sebagai upaya mendekatkan peserta didik dengan konteks pembelajarannya, tetapi muncuk harapan mampu menjembatani datangnya kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya.
3. Pendekatan Culturally Responsive Teaching merupakan cabang dari pendidikan multikultural. Jelaskan! (10)
Jawab:
Pendekatan CRT dikatakan sebagai cabang dari pendidikan multicultural karena CRT atau Culturally responsive Teaching bertujuan untuk menghargai dan menghormati keragaman budaya yang ada di sekolah. Kebudayaan pada peserta didik pastinya ada beragam dan berbeda-beda, oleh sebab itu guru haruslah mengajarkan pembelajaran dengan dikaitkan dengan kebudayaan agar peserta didik mengetahui kebudayaan ia sendiri dan belajar menghargai kebudayaan orang lain sehingga dalam satu kelas ada beragam kebudayaan atau multicultural agar saling menghargai dan menghormati. Dalam pendekatan CRT ini, guru mengintegrasikan pengalaman budaya peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga peserta didik dapat merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang unik dan dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Penekanan pada budaya dan komunitas tidak hanya dijadikan sebagai upaya mendekatkan peserta didik dengan konteks pembelajarannya, tetapi diharapkan dapat menjembatani munculnya kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya. Dalam pendekatan CRT, guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk berinteraksi dengan peserta didik dari berbagai latar belakang budaya, dan mengintegrasikan pengalaman mereka ke dalam pembelajaran, Guru juga tidak boleh membeda- bedakan atau membandingkan kebudayaan setiap peserta didik karena mereka memiliki latar belakang budaya yang berbeda sehingga guru harus bisa memfasilitasi peserta didiknya. Hal ini dapat dilakukan melalui penggunaan bahan ajar yang berasal dari berbagai budaya, dan mendorong diskusi terbuka tentang isu-isu budaya yang ada di daerah setempat atau budaya peserta didik.
4. Uraikan secara sistematis sintak dari pendekatan Culturally Responsive Teaching! (Skor 10) Jawab:
Berikut adalah sintak atau langkah-langkah pendekatakan CRT atau culturally responsive teaching, diantaranya:
a. Identitas Diri, dalam sintaks ini guru dapat mengembangkan identitas diri peserta didik dalam perbedaan latarbelakang budaya. Dalam kegiatan ini, guru menyampaikan materi pembelajaran yang dikaitkan dengan konten budaya setempat atau budaya peserta didik.
Guru melakukan persepsi, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pengetahuan peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. Guru membuat kelompok belajar, dengan anggota kelompok yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
pengetahuan melalui penayangan video yang berkaitan dengan budaya setempat. Guru memberikan contoh budaya yang ada di daerah sekitar, dan guru menyampaikan pembelajaran yang dikaitkan dengan konten budaya peserta didik.
c. Kolaborasi, dalam langkah ini peserta didik berkolaborasi atau bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membahas konsep tentang budaya. Pada kegiatan ini biasanya berdiskusi dengan anggota kelompok tanpa membedakan latar belakang budaya, dan berdiskusi membahas materi yang sedang dipelajari dan dikaitkan dengan budaya yang ada.
d. Berpikir kritis yaitu kegiatan refleksi yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan anggota kelompok lain sehingga muncul perpektif yang berbeda-beda dengan anggota kelompok lain. Dan dalam langkah ini mencerminkan nilai-nilai dan pemahaman budaya peserta didik.
e. Transformative constrution yaitu peserta didik terlibat dalam perubahan nilai-nilai dan pemahaman mereka dengan menyajikannya melalui sebuah projek.
5. Uraikan Kelebihan dan kelemahan dari pendekatan Culturally Responsive Teaching! (Skor 10)
Jawab:
Pendekatan CRT memiliki kelemahan dan kelebihan, yaitu sebagai berikut:
a. Kelebihan pendekatan CRT antara lain:
1) Pada pendekatan ini guru mengakui dan menghargai keberagaman budaya yang ada di dalam kelas, sehingga peserta didik merasa dihaargai dan diakui sebagai individu dengan latar belakang budaya yang berbeda.
2) Mengajarkan peserta didik untuk mengetahui dan mencintai warisan budaya mereka sendiri serta menghargai budaya orang lain.
3) Pendekatan CRT ini dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman budaya, memahami kebudayaannya sendiri dan kebudayaan orang lain.
4) Pendekatan yang dapat melestarikan kebudayaan daerah, dengan mengedepankan budaya yang tidak membeda-bedakan.
b. Kelemahan pendekatan CRT yaitu sebagai berikut:
1) Sulit diterapkan, dalam implementasi CRT memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang khusus, yang mungkin sulit diterapkan secara konsisten di seluruh kelas dan lingkungan pendidikan.
2) Tidak efektif tanpa dukungan yang tepat, karena tanpa dukungan yang tepat dari pihak sekolah termasuk pengembangan kurikulum yang mendukung keberagaman dan dukungan dari administrasi sekolah pendekatan ini tidak efektif jika dilaksanakan.
3) Memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai hasil belajar yang baik, dalam mengimplementasi pendekatan CRT ini, mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai hasil yang diinginkan, seperti meningkatkan keterlibatan siswa dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.
6. Mengapa harus menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching untuk melaksanakan pembelajaran pada peserta didik SekolahDasar! (Skor 10)
Jawab:
Karena pendekatan CRT atau Culturally Responsive Teaching ini dapat memberikan banyak manfaat baik guru, peserta didik, dan sekolah. Pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching ini merupakan suatu cara komprehensif untuk membekali guru dalam mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar belakang budaya yang berbeda-beda serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan tanggap budaya seorang guru dalam setiap muatan pembelajaran mengupayakan terhadap lingkungan pembelajarannya. Adapun manfaatnya yaitu dengan pendekatan CRT peserta didik akan lebih mengenal dekat dengan budayanya mereka sendiri dan menghargai kebudayaan teman lainnya. Meningkatkan kualitas pembelajaran. dengan pendekatan CRT guru dapat mengembangkan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna dengan memperhatikan keragaman budaya peserta didik. Hal tersebut, dengan penggunaan pendekatan CRT pada pembelajaran di sekolah dasar dapat membantu peserta didik untuk meraih hasil yang lebih baik, menghargai keragaman budaya, dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional agar lebih baik.
Jawab:
Hubungan antara karakteristik materi dan konteks budaya peserta didik di sekolah dasar memiliki hubungan yang sangat penting dalam pembelajaran. Dalam hal ini kita membahas mengenai karakteristik materi yang meliputi topik, metode, strategi, dan sumber daya yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam konteks budaya peserta didik di sekolah dasar, karakteristik materi harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan bahwa materi pembelajaran relevan dan bermakna bagi peserta didik. Misalnya, di dalam kelas terdapat peserta didik yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Maka guru harus menyampaikan materi pembelajaran yang bisa mencakup semua kebudayaan yang di miliki peserta didik di kelas tersebut.
Selain itu, strategi pembelajaran juga harus disesuaikan dengan konteks budaya peserta didik. Konteks budaya juga dapat mempengaruhi sumber daya yang tersedia untuk pembelajaran di kelas. Dengan demikian, guru harus mempertimbangkan karakteristik materi dan konteks budaya peserta didik di sekolah dasar, untuk merancang pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi peserta didik. Hal ini untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya yang ada.
8. Buatlah Alur matriks salah satu budaya dengan konsep pelajaran tertentu!(Skor 15) Jawab:
Berikut ini alur matriks pada mata pelajaran IPAS kelas IV yang dikaitkan dengan budaya di Jawa Tengah, Bab “Indonesiaku Kaya Budaya”, Topik “Kekayaan Budaya Indonesia”.
Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang keragaman budaya Indonesia. Guru mengajukan pertanyaan: Apa saja
keragamaan budaya di Indonesia pada video tersebut?
Berasal dari suku manakah kamu? Dst.
Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok
(masing-masing kelompok terdiri dari
5 peserta didik yang berasal dari daerah
yang berbeda) Kolaborasi
Setiap kelompok secaar bergantian maju ke depan untuk mempresentasikan hasil proyek yang telah mereka buat
Konstruksi Transformatif
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang produk dari proyek yang
akan dilakukan yaitu membuat mindmap tentang
keragaman budaya di Indonesia Berpikir Kritis untuk
Refleksi Peserta didik dibimbing guru untuk mengemukakan
pendapat tentang keragaman budaya Indonesia berdasarkan video
Pemahaman Budaya Guru menjelaskan
tentang pendekatan pembelajaran CRT
(Culturally Responsive Teaching)
Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan peserta didik dengan menampilkan gambar rumah adat dan gambar
suku yang berbeda Identifikasi Diri
Peserta didik mengamati video kegiatan sisingaan
dan tari renggong yang merupakan kesenian khas jawa
barat
Peserta didik mengamati video tentang keragaman budaya Indonesia yang
ditayangkan guru
Jawab:
Pendekatan CRT harus dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah dasar, karena dapat memberi banyak manfaat bagi guru, peserta didik, dan sekolah. Pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching ini merupakan suatu cara komprehensif untuk membekali guru dalam mengejar peserta didik di lingkungan yang berlatar belakang budaya yang berbeda-beda serta dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan tanggap budaya seorang guru dalam setiap muatan pembelajaran terhadap lingkungan pembelajarannya.
Adapun manfaatnya yaitu dengan pendekatan CRT peserta didik akan lebih mengenal dekat dengan budaya mereka sendiri dan menghargai kebudayaan teman lainnya. Meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan pendekatan CRT guru dapat mengembangkan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna dengan memperhatikan keragaman budaya peserta didik. Hal tersebut, dapat menggunakan pendekatan CRT pada pembelajaran di sekolah dasar agar dapat membantu peserta didik untuk merai hasil yang lebih baik, menghargai keragaman budaya, dan mengembangkan keterampilan social dan emosional.
Pendekatan CRT atau culturally responsive teaching ini berprinsip untuk Mengakui adanya warisan budaya dari berbagai kelompok etnik yang berbeda, baik sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap peserta didik, pendekatan untuk belajar, serta konten untuk diajarkan sesuai dengan kurikulum, membangun hubungan yang bermakna antara pengalaman yang peserta didik di rumah dengan pengajaran akademik di sekolah, menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang terhubung dengan berbagai gaya belajar yang berbeda pada setiap peserta didik, mengajarkan peserta didik untuk mengetahui dan mencintai warisan budaya mereka sendiri serta menghargai budaya orang lain, menggabungkan informasi multikultural, sumber daya, serta keterampilan. Dari prinsip-prinsip tersebut dapat kita ketahui bahwasannya pendekatan CRT memang harus dilaksanakan di sekolah dasar agar para peserta didik mampu mengenali kebudayaannya sendiri dan belajar menghargai kebudayaan teman lainnya di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
10. Buatlah perencanaan pembelajaran tematik terpadu untuk peserta didik Sekolah Dasar dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching! (Skor20)
UJIAN AKHIR SEMESTER II (UAS II)
(Pembelajaran dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching)
Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di PGSD Dosen Pengampu: ...
Disusun Oleh:
...
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS ...
2023
lOMoARc PSD|21095927
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kelas /
Semester : 5/1
Tema : 5 Ekosistem
Sub Tema : 2 Hubungan Antar makhluk Hidup dalam Ekosistem Muatan : B.Indonesia, IPS
Pembelajaran ke 3
Alokasi waktu : 1 x pertemuan (3x35 menit)
A. KOMPETENSI INTI KI 1
KI 2 KI 3
KI 4
: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
: Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Muatan B. Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi. C2
3.7.1. Menemukan pikiran utama dan informasi penting yang terdapat dalam teks C3
3.7.2. Menyimpulkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam sebuah ringkasan C5
4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri.
P3
4.7.1. Menunjukkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam bentuk sebuah ringkasan P3
Muatan IPS
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/
maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya,komunikasi serta transportasi. C1
3.1.1. Menelaah kehidupan sosial budaya di berbagai daerah berkaitan dengan kenampakan alam yang dimilikinya C4 3.1.2. Mengkategorikan kehidupan sosial
budaya berdasarkan ketampakan alam yang ada di daerah tempat tinggalnya C6
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan/ maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta
transportasi. P3
4.1.1.Menunjukkan hasil analisis hubungan karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya daerah tempat tinggalnya kedalam bentuk klipping P3
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menemukan pikiran utama yang terdapat dalam teks dengan tepat. C3
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menghubungkan konsep- konsep yang ditemukan menjadi informasi penting yang mendukung pikiran utama dari sebuah paragraf dengan baik. C3
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam sebuah ringkasan dengan padat dan jelas.C5
4. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menunjukkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam bentuk sebuah ringkasan yang padat dan jelas. P3 5. Dengan membaca teks, peserta didik dapat menghubungkan kondisi daerah
dengan kegiatan ekonominya dalam bentuk tulisan nonfiksi secara tekun. C3 6. Dengan membaca teks, peserta didik dapat menelaah kehidupan sosial budaya
di berbagai daerah berkaitan dengan ketampakan alam yangdimilikinya dengan seksama. C4
7. Melalui serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan, peserta didik dapat mengkategorikan kehidupan sosial budaya berdasarkan ketampakan alam yang ada di daerah tempat tinggalnya dengan benar. C6
lOMoARc PSD|21095927
8. Dengan kegiatan menganalisis teks bacaan, peserta didik dapat menunjukkan hasil analisis hubungan karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya yang ada di daerah tempat tinggalnya kedalam bentuk klipping secara kreatif.
P3
Karakter peserta didik yang diharapkan/PPK:
• Religius
• Nasionalis
• Mandiri
• Gotong Royong
• Integritas
• Cermat
• Teliti
Keterampilan abad 21 yang dikuasai peserta didik:
• Critical thinking and problem solving
• Collaboration
• Communication
• Creativity and inovation D. MATERI PEMBELAJARAN
➢ Bahasa Indonesia :Pikiran utama dan informasi penting
➢ IPS :Kehidupan sosial budaya berdasarkan kenampakan alamnya E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Curtularry Responsive Teaching, Saintifik dan TPACK 2. Metode : Tanya jawab, Ceramah, Diskusi, Penugasan.
3. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL), Number Head Together (NHT)
F. MEDIA/ALAT/SUMBER BAHAN
1. Media Pembelajaran : Video, papan motto, dan artikel dengan gambar 2. Alat : LCD, Laptop, LKPD, Spidol, Gunting, Lem 3. Sumber Belajar :
➢ Karitas, Diana Puspa. Buku Guru Tema 5 Ekosistem Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas 5 Revisi tahun 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
➢ Karitas, Diana Puspa. Buku Peserta didik Tema 5 Ekosistem Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas 2 Revisi tahun 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
➢ Youtube
➢ Internet
lOMoARc PSD|21095927
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan 1. Guru bersama peserta didik saling memberi dan
menjawab salam serta menyampaikan kabarnya masing-masing (Religius,-PPK, Communication- 4C)
2. Peserta didik memimpin do’a sebelum belajar setelah diminta oleh guru (Religius,-PPK) 3. Peserta didik menyampaikan informasi kehadiran
teman yang tidak hadir atau nihil. (Communication- 4C)
4. Guru menjelaskan pendekatan pembelajaran CRT pada peserta didik.
5. Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan pendidik. (Communication, Collaboration - 4C, cermat-PPK)
6. Peserta didik menyimak cakupan materi & uraian kegiatan yang disampaikan oleh guru
(Communication, Collaboration - 4C, cermat-PPK)
15 menit
Inti Tahap 1 : Orientasi peserta didik pada masalah.
1. Peserta didik mengamati video tentang “kenampakan alam yang ada di Indonesia” yang ditayangkan pendidik. (mengamati-saintifik, TPACK)
2. Peserta didik bertanya jawab dengan guru terkait isi video (Critical Thinking, Collaboration, and Communication-4C, menanya-saintifik, cermat- PPK)
“kenampakan alam apa saja yang ada di tayangan video tadi?”
“berdasarkan kenampakan alam tadi apa saja mata pencaharian masyarakatnya?
“bagaimana kenampakan alam mempengaruhi keragaman sosial budaya kita?”
3. Peserta didik membaca teks mengenai “Food Estate Kalteng Sulap Rawa Jadi Kawasan Buah Dan Sayur”
yang ditampilkan dengan media Powerpoint.
75 menit
(mengamati-saintifik, cermat-PPK, TPACK)
Tahap 2 : Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
4. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok dengan anggota 4 orang (Collaboration-4 C, disiplin dan mandiri-PPK)
5. Peserta didik diberikan papan motto, nomor kepala dan LKPD yang harus diselesaikan dengan diskusi.
(Creativity, Critical Thinking- 4C)
6. Peserta didik berbagi tugas untuk menyelesaikan LKPD. (Collaboration-4C, gotong royong-PPK) Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
7. Peserta didik membaca bahan bacaan dan
mendiskusikan pikiran utama serta informasi penting dari paragraf yang ditampilkan di layar LCD dengan seksama (communication, collaboration, critical thinking, creative-4C, mengasosiasi-saintifik, cermat, teliti-PPK)
8. Berdasarkan panggilan nomor kepala yang dilakukan oleh guru, peserta didik secara acak maju dan
menjawab pikiran utama dan informasi penting yang terdapat dalam sebuah paragraf (communication, critical thinking, creative-4C, mencoba-saintifik, mandiri-PPK)
9. Peserta didik membaca teks bacaan yang terdapat pada LKPD dengan seksama (collaboration, critical thinking-4C, mengamati- saintifik, cermat-PPK) 10. Peserta didik berdiskusi mengenai hubungan antara
kenampakan alam yang ada di daerah tempat tinggalnya dan kehidupan sosial budayanya (communication, collaboration, critical thinking, creative-4C, mengasosiasi-saintifik)
11. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya ke dalam bentuk klipping (communication, collaboration, critical thinking, creative-4C, mengasosiasi- saintifik, teliti-PPK)
12. Peserta didik diminta aktif dan bekerjasama
menyelesaikan LKPD sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan. (Communication, Collaboration, Critical thinking, creative-4C, mengasosiasikan- saintifik, gotong royong-PPK)
Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
lOMoARc PSD|21095927
karya
13. Peserta didik menganalisis isi teks, menjawab pertanyaan dan menempelkan gambar yang mendukung jawaban ke dalam LKPD
(communication, collaboration, critical thinking, creative-4C, mengkomunikasikan-saintifik, gotong royong, cermat, teliti-PPK)
14. Pendidik melakukan observasi dan membimbing penyelesaian LKPD agar siap dipresentasikan Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
15. Peserta didik dibimbing oleh pendidik dalam
melakukan presentasi atas hasil kerjanya dan peserta didik lain didorong untuk memberikan apresiasi maupun tanggapan. (Communication-4C,
mengkomunikasikan-saintifik, integritas-PPK) 16. Peserta didik lain mengkritik, melengkapi, atau
menyanggah hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi (Critical thinking, communication-4C, cermat-PPK)
17. Peserta didik diberikan penguatan terhadap hasil diskusi yang sudah dipresentasikannya
(Communication, collaboration-4C, integritas- PPK)
18. Peserta didik diberi kesempatan bertanya atas materi yang belum ia pahami.
19. Peserta didik menjawab lembar evaluasi (Critical thinking, mandiri-PPK)
Penutup 1. Peserta didik bersama dengan pendidik menyimpulkan pembelajaran (Collaboration, communication-4C)
2. Peserta didik bersama pendidik melakukan refleksi pembelajaran “Kegiatan apa yang paling kalian sukai? Mengapa?” (Comunication-4C, mengkomunikasikan-saintifik)
3. Peserta didik diminta memimpin do’a setelah belajar (Religius-PPK)
15 menit
H. TEKNIK PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Lembar observasi 2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis (Terlampir) 3. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja (Terlampir)
Palangka Raya, Januari 2023
Kepala Sekolah, Guru Kelas,
I. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) setelah melakukan tes tertulis pendalaman materi, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remedial Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas kemudian diberikan tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
• Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumya namun setara
• Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir jikabelum mencapai KKM namun jika melebihi maka nilai yang didapat sama dengan nilai KKM
J. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Bagi Peserta didik yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) setelah melakukan tes tertulis pendalaman materi, maka akan diberikan pembelajaran Pengayaan terhadap IPK dengan diberikan tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan:
• Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumya tingkat kesulitannya lebih tinggi.
• Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir adalah nilai yang tertinggi
Refleksi:
Mengetahui Kepala Sekolah,
NIP. -
lOMoARc PSD|21095927
Lampiran 1
Peta Konsep
Tema 5 Subtema 2 Pembelajaran 3
Bahasa Indonesia IPS
KD
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada
teks nonfiksi. C2 IPK 3.7.1. Menemukan
pikiran utama dan informasi penting yang terdapat dalam teks. C3
3.7.2. Menyimpulkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam sebuah ringkasan C5
KD 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa
sendiri. P3 IPK
4.7.1. Menunjukkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam
bentuk sebuah ringkasan P3
KD
3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritim dan agraris serta pengaruhnya
terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya,komunikasi serta
transportasi. C1 IPK 3.1.1. Menelaah
kehidupan sosial budaya di berbagai daerah
berkaitan dengan ketampakan alam yang
dimilikinya C4 3.1.2. Mengkategorikan kehidupan sosial budaya berdasarkan ketampakan alam yang ada di daerah
tempat tinggalnya C6
KD 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia
sebagai negara kepulauan/ maritim
dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi
serta transportasi.
P3 IPK 4.1.1. Menunjukkan
hasil analisis hubungan karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya yang ada di
daerah tempat tinggalnya kedalam bentuk klipping P3
Lampiran 2
Bahan Ajar
FOOD ESTATE KALTENG SULAP RAWA JADI KAWASAN BUAH DAN SAYUR
Pemerintah meyakini dengan besarnya penduduk Indonesia dibutuhkan sebuah kawasan pertanian terintegrasi dalam skala besar. Pertanian tidak lagi hanya terpusat di Jawa dan sekitarnya. Butuh suatu kawasan baru berjangka panjang yang didukung dengan mekanisasi pertanian modern. Hal ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Masyarakat perlu memiliki akses mudah untuk menjangkau kebutuhan akan bahan pokok itu. Guna mengatasi hal tersebut harus didukung dengan pembukaan lahan baru dalam bentuk kawasan pangan atau food estate.
Pengembangan rawa untuk pertanian dinilai sebagai langkah strategis dan prospektif guna menopang kebutuhan produksi pangan. Lahan ini memenuhi kecukupan produksi hampir komoditas pertanian. Dengan demikian diharapkan terwujudnya jaminan ketersediaan pangan berjangka panjang.
Food estate ini mengambil lokasi di dua propinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah. Lokasi Sumatera Utara tepatnya berada di Kabupaten Humbang Hasundutan. Sementara di Kalimantan Tengah berlokasi di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Pengembangan jangka panjangdi Kalimantan Tengah meliputi penyediaan lahan baru berupa rehabilitasi lahan yang ada dengan meningkatkan sarana pendukung produktivitas lahan, terutama
lOMoARc PSD|21095927
dari sisi pengairan dan drainase di lahan berawa. Pengembangannya guna menciptakan lumpung pangan baru di Kalimantan Tengah.
Komoditas hortikultura akan dikembangkan pada lahan seluas 473 hektare.
Untuk Kabupaten Kapuas dengan luasan 220 hektare akan ditanam jeruk 140 hektare, durian 40 hektare, cabai rawit 20 hektare dan sayuran daun (kangkung dan sawi) 20 hektare. Sementara itu di Kabupaten Pulang Pisau dengan total areal 253 hektare rencananya akan ditanami durian 110 hektare, kelengkeng 100 hektare, cabai rawit 20 hektare serta sayuran daun (kangkung dan sawi) 23 hektare.
Untuk mendukung pengembangan kawasan hortikultura di Food EstateLahan Rawa Kalimantan Tengah, Direktorat Perbenihan Hortikultura sudah memastikan ketersediaan benih jeruk varietas siam banjar 28 ribu batang, durian varietas gelapir 3 ribu batang, durian varietas kromo banyumas 12 ribu batang dan kelengkeng varietas kateki 10 ribu batang. Penananaman ini dijadwalkan pada awal November 2020.
Menanggapi program food estate di daerahnya, Ketua Kelompok Tani Bina Sejahtera, Budiyono mengaku senang dan bangga. Berada di dalam kawasan pangan dengan budidaya berbasis teknologi adalah yang belum pernah terpikirkanolehnya.
Hal ini diakuinya memacu semangat untuk berproduksi maksimal.
KEGIATAN EKONOMI BERDASARKAN KENAMPAKAN ALAM
Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas. Wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau, sehingga Indonesia dapat dikatakan sebagai negara kepulauan. Wilayah Indonesia terdiri atas wilayah daratan dan perairan.
Wilayah daratan meliputi dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungn, sedangkan wilayah perairan meliputi laut, pantai, dan sungai. Kenampakan alam berupa wilayah tersebut membuat sumber daya alam di Indonesia juga beragam.
Sumber daya alam dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan disebut kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dipengaruhi kondisi geografis suatu wilayah.
Berikut kegiatan ekonomi berdasarkan keadaan alamnya.
1. Kehidupan sosial budaya penduduk di daerah dataran rendah
Dataran rendah umumnya memiliki bentang alam yang luas dan datar. Suhu udaranya stabil, tidak terlalu dingin, dan tidak terlalu panas. Penduduk di daerah dataran rendah bertempat tinggal dengan pola permukiman linier yang tersebar sejajar dengan arah jalur jalan dan jalur aliran sungai. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, peternakan, kegiatan industri, dan sentra-sentra bisnis.
2. Kehidupan sosial budaya penduduk di daerah pantai
Penduduk yang tinggal di daerah pantai umumnya bekerja sebagai nelayan daripada petani. Hal tersebut karena wilayah yang dekat laut memiliki kondisi tanah yang kurang baik untuk bercocok tanam. Daerah pantai merupakan tempat wisata yang baik, sehingga Sebagian penduduknya bekerja sebagai penjual jasa. Selain itu, ada pula penduduk di daerah pantai yang memiliki kecakapan mengolah garam dan ikan serta membudidayakan tambak, seperti tambak bawal, bandeng, dan lobster. Adapun rumah-rumah permukiman biasanya mempunyai ventilasi yang banyak dan atapnya berupa genting tanah.
Tujuannya adalah agar banyak udara dingin yang masuk ke rumah, karena suhu udara pantai lebih dari 27℃
3. Kehidupan sosial budaya penduduk di daerah dataran tinggi atau pegunungan
Daerah dataran tinggi memiliki wilayah pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan, sehingga memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah. Masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi/ pegunungan dapat menyusaikan diri dengan ketinggian yang ada. Semakin tinggi ketinggian yang ada, semakin jarang penduduknya. Mereka tinggal terpencar di tempat- tempat yang datar dan mendekati mata air yang ada, serta dekat dengan tempat bekerja. Kegiatan ekonomi di daerah ini meliputi kegiatan usaha di bidang perkebunan, kehutanan, dan penambangan.
lOMoARc PSD|21095927
Lampiran 3 Papan Motto:
Media Pembelajaran
Link Video Pembelajaran:
https://drive.google.com/file/d/1yOaZ3Z-38mM_sybjjQYLtKF2nolWBFnv/view
Link PPT:
https://docs.google.com/presentation/d/1kFnXzH5x23RnhNRTAbi12QeDIeeEAYK9/edit#sli de=id.p1
Lampiran 4
LKPD
lOMoARc PSD|21095927
Teks 1
FOOD ESTATE KALTENG SULAP RAWA JADI KAWASAN BUAH DAN SAYUR
Pemerintah meyakini dengan besarnya penduduk Indonesia dibutuhkan sebuah kawasan pertanian terintegrasi dalam skala besar. Pertanian tidak lagi hanya terpusat di Jawa dan sekitarnya. Butuh suatu kawasan baru berjangka panjang yang didukung dengan mekanisasi pertanian modern. Hal ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Masyarakat perlu memiliki akses mudah untuk menjangkau kebutuhan akan bahan pokok itu. Guna mengatasi hal tersebut harus didukung dengan pembukaan lahan baru dalam bentuk kawasan pangan atau food estate.
Pengembangan rawa untuk pertanian dinilai sebagai langkah strategis dan prospektif guna menopang kebutuhan produksi pangan. Lahan ini memenuhi kecukupan produksi hampir komoditas pertanian. Dengan demikian diharapkan terwujudnya jaminan ketersediaan pangan berjangka panjang.
Food estate ini mengambil lokasi di dua propinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah. Lokasi Sumatera Utara tepatnya berada di Kabupaten Humbang Hasundutan. Sementara di Kalimantan Tengah berlokasi di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Pengembangan jangka panjangdi Kalimantan Tengah meliputi penyediaan lahan baru berupa rehabilitasi lahan yang ada dengan meningkatkan sarana pendukung produktivitas lahan, terutama dari sisi pengairan dan drainase di lahan berawa. Pengembangannya guna menciptakan lumpung pangan baru di Kalimantan Tengah.
Komoditas hortikultura akan dikembangkan pada lahan seluas 473 hektare.
Untuk Kabupaten Kapuas dengan luasan 220 hektare akan ditanam jeruk 140 hektare, durian 40 hektare, cabai rawit 20 hektare dan sayuran daun (kangkung dan sawi) 20 hektare. Sementara itu di Kabupaten Pulang Pisau dengan total areal 253 hektare rencananya akan ditanami durian 110 hektare, kelengkeng 100 hektare, cabai rawit 20 hektare serta sayuran daun (kangkung dan sawi) 23 hektare.
Untuk mendukung pengembangan kawasan hortikultura di Food EstateLahan Rawa Kalimantan Tengah, Direktorat Perbenihan Hortikultura sudah memastikan ketersediaan benih jeruk varietas siam banjar 28 ribu batang, durian varietas gelapir 3 ribu batang, durian varietas kromo banyumas 12 ribu batang dan kelengkeng varietas kateki 10 ribu batang. Penananaman ini dijadwalkan pada awal November 2020.
Menanggapi program food estate di daerahnya, Ketua Kelompok Tani Bina Sejahtera, Budiyono mengaku senang dan bangga. Berada di dalam kawasan pangan dengan budidaya berbasis teknologi adalah yang belum pernah terpikirkanolehnya.
Hal ini diakuinya memacu semangat untuk berproduksi maksimal.
lOMoARc PSD|21095927
Berdasarkan teks 1, tentukan pokok pikiran dan informasi penting dari bacaan dengan menggunakan tabel di bawah ini!
Paragraf Pikiran Utama Informasi Penting
1
2
3
4
5
Dengan menggunakan tabel yang berisi pokok pikiran dan informasi penting tersebut, buatlah sebuah ringkasan. Tuliskan ringkasanmu dalam satu paragraf dengan menggunakan kalimatmu sendiri. Perhatikan tanda baca, penggunaan huruf kapital yang tepat, dan penggunaan kata-kata baku dalam kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar
lOMoARc PSD|21095927
Teks 2
Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Kenampakan Alam
Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas. Wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau, sehingga Indonesia dapat dikatakan sebagai negara kepulauan. Wilayah Indonesia terdiri atas wilayah daratan dan perairan.
Wilayah daratan meliputi dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungn, sedangkan wilayah perairan meliputi laut, pantai, dan sungai. Kenampakan alam berupa wilayah tersebut membuat sumber daya alam di Indonesia juga beragam.
Sumber daya alam dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan disebut kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dipengaruhi kondisi geografis suatu wilayah.
Berikut kegiatan ekonomi berdasarkan keadaan alamnya.
1. Kehidupan sosial budaya penduduk di daerah dataran rendah
Dataran rendah umumnya memiliki bentang alam yang luas dan datar. Suhu udaranya stabil, tidak terlalu dingin, dan tidak terlalu panas. Penduduk di daerah dataran rendah bertempat tinggal dengan pola permukiman linier yang tersebar sejajar dengan arah jalur jalan dan jalur aliran sungai. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, peternakan, kegiatan industri, dan sentra-sentra bisnis.
2. Kehidupan sosial budaya penduduk di daerah pantai
Penduduk yang tinggal di daerah pantai umumnya bekerja sebagai nelayan daripada petani. Hal tersebut karena wilayah yang dekat laut memiliki kondisi tanah yang kurang baik untuk bercocok tanam. Daerah pantai merupakan tempat wisata yang baik, sehingga Sebagian penduduknya bekerja sebagai penjual jasa. Selain itu, ada pula penduduk di daerah pantai yang memiliki kecakapan mengolah garam dan ikan serta membudidayakan tambak, seperti tambak bawal, bandeng, dan lobster. Adapun rumah-rumah permukiman biasanya mempunyai ventilasi yang banyak dan atapnya berupa genting tanah.
Tujuannya adalah agar banyak udara dingin yang masuk ke rumah, karena suhu udara pantai lebih dari 27℃
3. Kehidupan sosial budaya penduduk di daerah dataran tinggi atau pegunungan
Daerah dataran tinggi memiliki wilayah pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan, sehingga memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah. Masyarakat yang tinggal di daerah dataran tinggi/ pegunungan dapat menyusaikan diri dengan ketinggian yang ada. Semakin tinggi ketinggian yang ada, semakin jarang penduduknya. Mereka tinggal terpencar di tempat- tempat yang datar dan mendekati mata air yang ada, serta dekat dengan tempat bekerja. Kegiatan ekonomi di daerah ini meliputi kegiatan usaha di bidang perkebunan, kehutanan, dan penambangan.
Berdasarkan teks 2, carilah informasi letak wilayah dan kehidupan sosial budaya meliputi profesi dan hasil ekonomi di wilayah dataran rendah, pegunungan, dan pantai yang ada di daerahmu!
DATARAN RENDAH Nama Wilayah (Kota/Provinsi)
Kehidupan Sosial Budaya
Profesi Hasil Kegiatan
Ekonomi
………
Tempelkan gambar disini
……….
Tempelkan gambar di sini
PEGUNUNGAN Nama Wilayah (Kota/Provinsi)
Kehidupan Sosial Budaya
Profesi Hasil Kegiatan
Ekonomi
………
Tempelkan gambar disini
……….
Tempelkan gambar di sini
PANTAI
Nama Wilayah (Kota/Provinsi)
Kehidupan Sosial Budaya
Profesi Hasil Kegiatan
Ekonomi
………
Tempelkan gambar disini
……….
Tempelkan gambar di sini
lOMoARc PSD|21095927
Lampiran 5
1. Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian
Rubrik Penilaian Spritual
Aspek Spritual
Deskripsi penilaian sikap spiritual Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu Bimbingan
(1) Mengucapkan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik salam ketika selalu mengucapkan jarang tidak
memasuki ruang mengucapkan salam tidak mengucapkan mengucapkan
kelas salam dengan sepenuh hati salam salam
sepenuh hati
Membaca do’a Peserta didik Peserta didik Pesrta didik Pesrta didik sebelum dan membaca do’a membaca hanya jarang tidak sesudah sebelum dan sebelum atau membaca do’a membaca melaksanakan sesuadah sesudah sebelum dan do’a sebelum pembelajaran melaksanakan melaksanakan sesudah dan sesudah
pembelajaran pembelajaran melaksanakan melaksanakan pembelajaran pembelajaran Meningkatkan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik rasa syukur antusias dalam cukup antusias kurang tidak antusias
kepada Tuhan mengikuti dalam antusias dalam
atas ilmu pembelajaran mengikuti dalam mengikuti
pengetahuan pembelajaran mengikuti pembelajaran
yang telah pembelajaran
diberikan
Skor maksimal = 4 x 3 = 12
Nilai yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor maksimum
Rubrik Penilaian Sosial Aspek yang
dinilai Deskripsi Penskoran
Disiplin • Masuk kelas tepat waktu
• Mendengarkan pendidik saat mnejelaskan
pembelajaran
2 jika kedua aspek dilakukan 1 Jika satu aspek dilakukan 0 Jika kedua aspek tidak
dilakukan Mandiri • Menyiapkan peralatan
tulis tanpa disuruh
• Percaya diri yang tinggi
2 jika kedua aspek dilakukan 1 Jika satu aspek dilakukan 0 Jika kedua aspek tidak
dilakukan Tanggung •Menyelesaikan tugas tepat
waktu
•Mengerjakan perintah sesuai petunjuk
2 jika kedua aspek dilakukan
Jawab 1 Jika satu aspek dilakukan
0 Jika kedua aspek tidak dilakukan
Nasionalis •Bersemangat
menyanyikan lagu wajib dan daerah
• Hafal lagu wajib dan daerah
2 jika kedua aspek dilakukan 1 Jika satu aspek dilakukan 0 Jika kedua aspek tidak
dilakukan
Kerja sama • Aktif dalam
menyampaikan pendapat
• Membantu teman yang mengalami kesulitan
2 jika kedua aspek dilakukan 1 Jika satu aspek dilakukan 0 Jika kedua aspek tidak
dilakukan Nilai yang diperoleh =
Panduan Konversi Nilai Konversi Nilai
(Skala 0-100) Predikat Klasifikasi
93 - 100 A SB (Sangat Baik)
83 - 92 B B (Baik)
75 – 82 C C (Cukup)
0 -75 D PB (Perlu Bimbingan)
lOMoARc PSD|21095927
2. Penilaian Pengetahuan Kisi-kisi
Muatan Pelajaran
Kompetensi Dasar
IPK Indikator Soal
Level Kognitif
No.
Soal
Bentuk Soal
Skors
Bahasa Indonesia
3.7
Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi.
C2
3.7.1
Menemukan pikiran utama dan informasi penting yang terdapat dalam teks C3
Menemukan pikiran utama yang terdapat dalam teks
C3 1 Uraian 50
3.7.2.
Menyimpulkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam sebuah ringkasan C5
Menyimpul- kan konsep- konsep yang ditemukan dalam sebuah paragraf
C5
2 Uraian 50
IPS 3.1 3.1.1.
Menelaah kehidupan sosial budaya di berbagai daerah berkaitan dengan kenampakan alam yang dimilikinya C4 3.1.2.
Mengkategorik an kehidupan sosial budaya berdasarkan ketampakan alam yang dimiliki suatu daerah C6
Menelaah C4 3 uraian 50 Mengidentifik kehidupan
asi sosial
karakteristik budaya suatu
geografis daerah
Indonesia berkaitan
sebagai negara dengan
kepulauan/ kenampakan
maritim dan agraris serta
alam yang dimilikinya
pengaruhnya Mengkatego C6 4 Uraian 50
terhadap rikan
kehidupan kehidupan
ekonomi, sosial
sosial, budaya
budaya,komuni berdasarkan
kasi serta ketampakan
transportasi. alam yang
C1 dimiliki
suatu daerah
Nilai yang diperoleh =
Panduan Konversi Nilai Konversi Nilai
(Skala 0-100) Predikat Klasifikasi
93 - 100 A SB (Sangat Baik)
83 - 92 B B (Baik)
75 – 82 C C (Cukup)
0 -75 D PB (Perlu Bimbingan)
lOMoARc PSD|21095927
Satuan pendidikan : SD Negeri Kelas / semester : V (lima) / Ganjil
Tema : 5. Ekosistem
Subtema : 2. Hubungan Antar makhluk Hidup dalam Ekosistem
Pembelajaran 3
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Nama peserta didik:………
Soal Evaluasi!
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
Bacalah dengan seksama untuk soal no 1-2!
Food estate ini mengambil lokasi di dua propinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah. Lokasi Sumatera Utara tepatnya berada di Kabupaten Humbang Hasundutan. Sementara di Kalimantan Tengah berlokasi di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Pengembangan jangka panjang di Kalimantan Tengah meliputi penyediaan lahan baru berupa rehabilitasi lahan yang ada dengan meningkatkan sarana pendukung produktivitas lahan, terutama dari sisi pengairan dan drainase di lahan berawa.
Pengembangannya guna menciptakan lumpung pangan baru di Kalimantan Tengah.
1. Sebutkan pikiran utama dalam paragraf diatas!
2. Bagaimana cara menciptakan lumpung pangan baru di Kalimantan Tengah?
3. Mengapa daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi masyarakat?
4. Sebutkan profesi penduduk di daerah pegunungan atau dataran tinggi!
Kunci Jawaban
1. Food estate ini mengambil lokasi di dua propinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah.
2. Dengan cara rehabilitasi lahan yang ada dengan meningkatkan sarana pendukung produktivitas lahan, terutama dari sisi pengairan dan drainase di lahan berawa 3. Karena dataran rendah pada umumnya adalah wilayah yang subur dan mudah untuk
dibangun infrastruktur seperti jalan raya, dan gedung gedung sehingga wilayahnya menjadi pusat ekonomi.
4. Profesi penduduk di daerah pegunungan atau dataran tinggi contohnya penambang belerang, dan petani kebun teh.
5.
lOMoARc PSD|21095927
3. Penilaian Keterampilan Kisi-kisi
No. Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Materi
Bentuk Unjuk
Kerja Bahasa Indonesia
1. 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitanpada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri. P3
4.7.1.
Menunjukkan konsep-konsep yang ditemukan kedalam bentuk sebuah ringkasan P3
Menemukan informasi
penting dan membuat ringkasan dari teks bacaan
“Sistem Irigasi Subak”
Pikiran utama dan informasi penting dalam paragraf
Ringkasan teks bacaan
“Sistem Irigasi Subak”
IPS
2. 4.1 Menyajikan 4.1.1. Menunjukkan Hubungan Klipping hasil identifikasi Menunjukkan hasil analisis karakteristik tentang karakteristik hasil analisis kehidupan sosial kenampakan karakteristik geografis Indonesia hubungan berdasarkan alam dan sosial kenampakan sebagai negara karakteristik karakteristik budayanya alam dan kepulauan/ maritim geografis dan kenampakan sosial
dan agraris serta kehidupan sosial alamnya budayanya
pengaruhnya budaya yang terhadap kehidupan ditemukan kedalam ekonomi, sosial, bentuk klipping P3 budaya, komunikasi
serta transportasi. P3
Rubrik Penilaian
a) Membuat ringkasan dari teks bacaan “Food Estate Kalteng Sulap Rawa Jadi Kawasan Buah Dan Sayur” (Bahasa Indonesia)
Nilai yang diperoleh = Panduan Konversi Nilai
Konversi Nilai
(Skala 0-100) Predikat Klasifikasi
93 - 100 A SB (Sangat Baik)
83 - 92 B B (Baik)
75 – 82 C C (Cukup)
0 -75 D PB (Perlu Bimbingan)
lOMoARc PSD|21095927
b) Membuat klipping tentang karakteristik kenampakan alam dan sosial budayanya (IPS)
Kriteria
Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Bimbingan
4 3 2 1
Pengetahuan Siswa memiliki Siswa memiliki Siswa memiliki Pengetahuan dalam pengetahuan pengetahuan pengetahuan siswa masih kenampakan yang baik dan yang cukup baik yang kurang kurang tentang alam menyeluruh tentang baik tentang kenampakan
tentang kenampakan kenampakan alam.
kenampakan alam.
alam. alam.
Keterampilan Siswa sangat Siswa cukup Siswa kurang Siswa tidak Dalam terampil dalam terampil dalam terampil dalam terampil dalam
mengolah mengolah mengolah mengolah mengolah
informasi informasi informasi informasi informasi dalam bentuk tentang tentang tentang tentang Klipping karakteristik karakteristik karakteristik karakteristik
kenampakan kenampakan kenampakan kenampakan alam dan sosial alam dan sosial alam dan sosial alam dan sosial budayanya budayanya budayanya. budayanya.
dengan jelas dengan jelas dan kreatif
Nilai yang diperoleh = Panduan Konversi Nilai
Konversi Nilai
(Skala 0-100) Predikat Klasifikasi
93 - 100 A SB (Sangat Baik)
83 - 92 B B (Baik)
75 - 82 C C (Cukup)
0 -75 D PB (Perlu Bimbingan)