• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMSTR 2. KD 3.10 kelas 11 Peminatan.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SMSTR 2. KD 3.10 kelas 11 Peminatan.docx"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK N 2 Depok Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Kelas / Semester : XI / 2

Materi Pokok : Pendekatan dan strategi pergerakan nasionalPendekatan pergerakan nasionalStrategi pergerakan nasional Sub Materi Pokok : Indische Partij dan Muhammadiyah Alokasi Waktu : 4 x 45Menit

A. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat: 1. Menganalisis perkembangan organisasi Indische Partij 2. Menganalisis perkembangan organisasi Muhammadiyah 3. Menganalisis perjuangan organisasi Indische Partij 4. Menganalisis perjuangan organisasi Muhammadiyah

5. Membandingkan strategi perjuangan Indische Partij dan Muhammadiyah 6. Mempresentasikan hasil diskusi dan analisis tentang Indische Partij dan

Muhammadiyah

7. Menyajikan hasil diskusi dan analisis tentang Indische Partij dan Muhammadiyah 8. Mewawancarai anggota atau pengikut organisasi Muhammadiyah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.10 Menganalisis persamaan dan perbedaan tentang strategi pergerakan nasional

4.10 Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan strategi pergerakan nasional dan

menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

3.10.1 Menganalisis perkembangan organisasi Indische Partij 3.11.2 Menganalisis perkembangan

organisasi Muhammadiyah

3.10.3 Menganalisis perjuangan organisasi Indische Partij

3.10.4 Menganalisis perjuangan organisasi Muhammadiyah

3.10.5 Membandingkan strategi perjuangan Indische Partij dan Muhammadiyah 4.10.1 Mempresentasikan hasil diskusi dan

analis tentang Indische Partij dan Muhammadiyah

4.10.2 Menyajikan hasil diskusi dan analisis tentang Indische Partij dan Muhammadiyah

(2)

C. Materi Pembelajaran:

Indische Partij Dan Muhammadiyah Buku Siswa hal 164-167 a. Pembelajaran Remedial

Pembelajaran Remedial diberikan apabila peserta didik tidak tuntas pada materi ini dengan bentuk pemberian tugas yaitu, Menuliskan 3 organisasi yang ada di Indonesia saat ini!

Jawab: Pemuda Pancasila, Front Pembela Islam, Forum Betawi Rempug b. Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas pada materi ini dengan bentuk pemberian tugas, Menuliskan 4 Organsisai Pergerakan dalam bidang keagamaan yang masih ada pada saat ini!

Jawab: Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi), Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI)

Fakta Indische Partij, Muhammadiyah, Toko-Tokoh Pendiri Konsep Organisasi, Nasionalisme, Kolonialisme

Prinsip -Prosedural

-Nilai Cinta Tanah Air D. Metode Pembelajaran:

1. Pendekatan Pembelajaran : Scientifik Learning 2. Model Pembelajaran : Mind Maping

3. Metode pembelajaran : Diskusi, studi literature, presentasi, Tanya Jawab, Penugasan(multi metode)

E. Media dan Alat Pembelajaran Media:

1. Video harus sesuai dan mendukung indicator, perhatikan durasi waktu, 2. LKPD

3. Buku yang relevan 4. Power Point Alat:

1. Laptop 2. LCD projector F. Sumber Belajar

(3)

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu Pendahuluan Menyapa siswa….

Guru membuka kelas dengan mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai.

Guru menyapa siswa dan menanyakan kondisi siswa (menanyakan apa kabar, ada yang sakit atau tidak, sekarang hari apa tanggal berapa dsb)

Mereview pelajaran sebeleumnya Guru melakukan presensi.

Member orientasi pelajaraan yang akan dilaksanakan Guru memberi motivasi dan menayangkan video lucu atau

video senam pendek untuk diparktekkan oleh siswa sebelum kegiatan belajar dimulai.

Guru membagi para peserta didik kedalam kelompok yang berjumlah 4 kelompok beserta LKPD dan lembar jawaban. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat yang akan dicapai

dan dipelajari.

Guru menyampaikan tema/sub tema dan skenario kegiatan yang akan dilakukan hari ini.

10 menit

Kegiatan Inti Model: Scientifik Learning A. Mengamati

 Guru membagi para peserta didik kedalam kelompok yang berjumlah 4 kelompok beserta LKPD dan lembar jawaban

 Peserta Didik mengamati video yang ditayangkan oleh guru.

B. Menanya

 Peserta Didik menanyakan kepada guru setelah melakukan pengamatan terhadap video atau Guru memberi rangsangan terhadap peserta didik setelah penayangan video tadi dengan bentuk mengeluarkan pertanyaan “apa yang ada dipikiran kalian jika ibu guru mengatakan India dan Cina pada saat ini?”.

(4)

C. Mengumpulkan Informasi

 Peserta Didik mengumpulkan informasi dari video yang telah ditayangkan serta membaca buku teks siswa yang berkaitan dengan materi dan mencari sumber-sumber yang relevan melalui media internet.

D. Mengasosiasi

 Peserta didik mengidentifikasi:“ Indische Partij dan Muhammadiya” melalui kelompok yang terdiri dari 5 atau 6 orang (satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok) kemudian guru meminta peserta didik untuk mengerjakan LKPD dengan materi sebagai berikut:

1. Kelompok I bertugas mendiskusikan dan menganalisi materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi perjuangannya

2. Kelompok II bertugas mendiskusikan dan menganalisis materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi perjuangannya

3. Kelompok III bertugas mendiskusikan dan menganalisis materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi perjuangannya

4. Kelompok IV bertugas mendiskusikan dan menganalisis tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi perjuangannya  Para peserta didik mulai melakukan pengumpulan

data. Peserta didik diberi waktu untuk membaca buku, membaca artikel di internet, mencari sumber yang relevan di perpustakaan dan setelah data didapat maka peserta didik mengasosiakannya didalam diskusi kelompok.

 Setelah pengumpulan data dan pengolahan data telah menghasilkan data dan informasi yang dibutuhkan maka para peserta didik akan menuliskan hasil diskusi kelompok ke daklam LKPD.

(5)

diskusi di depan kelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya, saran atau masukan dan sanggahan kepada peserta diskusi.

 Guru memberi konfirmasi terhadap hasil diskusi setiap kelompok

 Guru memberi evaluasi dalama bentuk memberikan quiz secara lisan

 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru

Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.  Guru bersama peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengambil nilai yang terkandung dari pelajaran hari ini

 Siswa mengumpulkan hasil diskusi.

 Guru member tugas Pekerjaan Rumah berupa esay dan menggambar logo Indische Partij dan Muhammadiyah.  Guru memberi tahu materi pelajaran selanjutnya.

 Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dilanjutkan menutup pelajaran.

10 menit

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu Pendahuluan Menyapa siswa….

Guru membuka kelas dengan mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai.

Guru menyapa siswa dan menanyakan kondisi siswa (menanyakan apa kabar, ada yang sakit atau tidak, sekarang hari apa tanggal berapa dsb)

Mereview pelajaran sebeleumnya Guru melakukan presensi.

Member orientasi pelajaraan yang akan dilaksanakan Guru memberi motivasi dan menayangkan video lucu atau

video senam pendek untuk diparktekkan oleh siswa sebelum kegiatan belajar dimulai.

Guru membagi para peserta didik kedalam kelompok yang berjumlah 4 kelompok beserta LKPD dan lembar jawaban. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat yang akan dicapai

dan dipelajari.

Guru menyampaikan tema/sub tema dan skenario kegiatan

(6)

yang akan dilakukan hari ini. Kegiatan Inti Model: Scientifik Learning

F. Mengamati

 Guru membagi para peserta didik kedalam kelompok yang berjumlah 4 kelompok beserta LKPD dan lembar jawaban

 Peserta Didik mengamati video yang ditayangkan oleh guru.

G. Menanya

 Peserta Didik menanyakan kepada guru setelah melakukan pengamatan terhadap video atau Guru memberi rangsangan terhadap peserta didik setelah penayangan video tadi dengan bentuk mengeluarkan pertanyaan “apa yang ada dipikiran kalian jika ibu guru mengatakan India dan Cina pada saat ini?”.

H. Mengumpulkan Informasi

 Peserta Didik mengumpulkan informasi dari video yang telah ditayangkan serta membaca buku teks siswa yang berkaitan dengan materi dan mencari sumber-sumber yang relevan melalui media internet.

I. Mengasosiasi

 Peserta didik mengidentifikasi:“ Indische Partij dan Muhammadiya)”melalui kelompok yang terdiri dari 5 atau 6 orang (satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok) kemudian guru meminta peserta didik untuk mengerjakan LKPD dengan materi sebagai berikut:

5. Kelompok I bertugas mendiskusikan dan menganalisi materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi perjuangannya

6. Kelompok II bertugas mendiskusikan dan menganalisis materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi perjuangannya

7. Kelompok III bertugas mendiskusikan dan menganalisis materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi

(7)

perjuangannya

8. Kelompok IV bertugas mendiskusikan dan menganalisis tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta Membandingkan Strategi perjuangannya  Para peserta didik mulai melakukan pengumpulan

data. Peserta didik diberi waktu untuk membaca buku, membaca artikel di internet, mencari sumber yang relevan di perpustakaan dan setelah data didapat maka peserta didik mengasosiakannya didalam diskusi kelompok.

 Setelah pengumpulan data dan pengolahan data telah menghasilkan data dan informasi yang dibutuhkan maka para peserta didik akan menuliskan hasil diskusi kelompok ke daklam LKPD.

J. Mengkomunikasikan (melaporkan hasil diskusi)  Peserta didik mempresentasikan dan menjelaskan hasil

diskusi di depan kelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya, saran atau masukan dan sanggahan kepada peserta diskusi.

 Guru memberi konfirmasi terhadap hasil diskusi setiap kelompok

 Guru memberi evaluasi dalama bentuk memberikan quiz secara lisan

 Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru

Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.  Guru bersama peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengambil nilai yang terkandung dari pelajaran hari ini

 Siswa mengumpulkan hasil diskusi.

 Guru member tugas Pekerjaan Rumah berupa esay dan menggambar logo Indische Partij dan Muhammadiyah.  Guru memberi tahu materi pelajaran selanjutnya.

 Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dilanjutkan menutup pelajaran.

10 menit

K. Penilaian Hasil Belajar

a. Jenis dan Teknik Penilaian:

1) Jenis nilai aspek Sikap dengan Teknik Pengamatan/observasi. 2) Jenis nilai aspek pengetahuan dengan Teknik Tes Tulisan. 3) Jenis nilai ketrampilan dengan Teknik Portofolio

(8)

a) Bentuk : Pengamatan sikap (tercatat dalam Jurnal Penilaian sikap) b) Instrumen : terlampir

2) Penilaian Pengetahuan a) Bentuk : LKPD b) Instrumen : terlampir 3) Penilaian Keterampilan

a) Bentuk : Lembar Portofolio dan menggambar Peta pusat peradaban India b) Instrumen : terlampir

c) Portofolio : Kumpulan tugas siswa

Yogyakarata , Maret 2017

Guru Mata Pelajaran

...

Lampiran 1 Materi

Indische Partij (IP)

(9)

Bond (1898). E.F.E Douwes Dekker yang kemudian berganti nama Dr. Danudirjo Setiabudhi berkeinginan untuk melanjutkan Indische Bond sebagai organisasi politik yang kuat. Keinginan Douwes Dekker itu semakin menguat saat ia bertemu dengan dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantoro. Mereka kemudian dikenal dengan “Tiga Serangkai”. Douwes Dekker adalah cucu Eduard Douwes Dekker atau Multatuli, seorang penulis Max Havelaar yang membela petani Banten dalam masa Tanam Paksa. Ia seorang campuran ayah Belanda dan ibunya Indo. Pengalamanhidupnya itulah yang menjiwai gerak politiknya. Kedekatannya dengan buruh perkebunan kopi, saat ia menjadi pengawas perkebunan di Jawa, yang menjadi alasan pemerintah Kolonial Belanda untuk memecatnya. Kondisi itulah yang mendorong dia untuk mendirikan organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan kemerdekaan bagi Indie (istilah Indonesia pada waktu itu). Bersama-sama dengan Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo maka dibentuklah Indische Partij (IP) pada tahun 1912. Keinginan IP untuk mewujudkan cita-citanya itu mendapat respon positif dari

masyarakat saat itu. Keanggotaan IP berkembang dengan pesat. Sebagai seorang koresponden surat kabar de Locomotief di Semarang, kemudian harian Soerabajasch Handelsblad, Bataviaasch Nieuwsblad, dan akhirnya di majalah Het Tijdschrift dan surat kabar De Expres, Douwes Dekker dengan mudah dapat mengutarakan gagasannya.

Muhammadiyah

(10)

perempuan dan lakilaki sama-sama mempunyai kewajiban untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, termasuk melalui bidang pendidikan.

Lampiran 2

Penilaian Pengetahuan:

Kisi-kisi Soal Mata Pelajaran : Sejarah(Peminatan)

Kelas/ Semester : X/1 Bentuk Soal : Uraian Jumlah Soal : 5 butir

Tujuan Pembelajaran Indikator No. Soal

1. Menganalisis perkembangan organisasi Indische Partij 2. Menganalisis perkembangan

organisasi Muhammadiyah

3. Menganalisis perjuangan organisasi Indische Partij

4. Menganalisis perjuangan organisasi

1. Analisislah perkembangan

organisasi Indische Partij dari awal hingga akhir!

2. Analisislah perkembangan organisasi Muhammadiyah dari awal hingga sekarang!

3. Analisislah perjuangan pergerakan

(11)

Muhammadiyah

5. Membandingkan strategi perjuangan Indische Partij dan Muhammadiyah

organisasi Indische Partij dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia!

4. Analisislah perjuangan pergerakan organisasi Muhammadiyah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia!

5. Bandingkanlah strategi perjuangan antara Indische Partij dan

Muhammadiyah!

5

SOAL

1. Analisislah perkembangan organisasi Indische Partij dari awal hingga akhir! 2. Analisislah perkembangan organisasi Muhammadiyah dari awal hingga sekarang! 3. Analisislah perjuangan pergerakan organisasi Indische Partij dalam memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia!

4. Analisislah perjuangan pergerakan organisasi Muhammadiyah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia!

5. Bandingkanlah strategi perjuangan antara Indische Partij dan Muhammadiyah! Kunci Jawaban:

1.

Indische Partij (IP) didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setyabudi), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Mereka terkenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Sebelum membentuk Indische Partij, mereka telah mempropagandakan Hindia untuk Hindia. Douwes Dekker ingin menanamkan perasaan kebangsaan terhadap orang-orang kulit putih dan kulit berwarna yang lahir di Hindia (Indonesia). Ia ingin menyatukan orang-orang kulit putih dan kulit berwarna.

Indische Partij adalah organisasi di Indonesia yang pertama kali bergerak dalam bidang politik. Untuk mewujudkan cita-citanya, Indische Partij dalam program kerja telah menetapkan langkah-langkah sebagai berikut:

a. meresapkan cita-cita kesatuan nasional Hindia (Indonesia);

b. memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan baik di bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan;

c. berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia;

(12)

bermaksud jahat. Dokter Cipto Mangunkusumo juga menulis tentang sejarah dan filsafat bangsa Jawa.

Suwardi Suryaningrat mengecam peme-rintah Belanda dengan menulis artikel yang berjudul Als Ik eens Nederlander was (Seandainya Aku Seorang Belanda). Akibat tulisan tersebut, Belanda menjatuhkan hukuman pengasingan kepada ketiganya. Douwes Dekker dibuang ke Timor, dr Cipto Mangunkusumo dibuang ke Banda, dan Suwardi Suryaningrat dibuang ke Bangka. Hukuman itu kemudian diubah.

Ketiganya boleh memilih tempat pengasingan di luar negeri. Mereka akhirnya memilih Negeri Belanda. Akibat pengasingan tersebut pengikut dan pendukung Indische Partij bubar dan banyak yang masuk ke dalam perkumpulan Insulinde, yakni organisasi peranakan Eropa dan orang Eropa yang ingin tetap tinggal di Hindia.

Pada tahun 1918, tokoh Tiga Serangkai diperbolehkan pulang ke Tanah Air. Di Tanah Air ketiga tokoh tersebut segera bergabung dengan Partij Insulinde dan mempunyai pengaruh besar di dalamnya. Akhirnya, perkumpulan itu dapat menjadi partai yang berjuang menuju kemerdekaan. Pada bulan Juni 1919, Partij Insulinde diubah namanya menjadi National Indische Partij (NIP). Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker kembali menjadi pengurus besarnya.

National Indische Partij menyusun anggaran dasar baru. Maksud dan tujuan organisasinya hampir sama dengan Indische Partij sehingga pada tahun 1923 National Indische Partij dilarang beraktivitas politik oleh pemerintah Belanda. Douwes Dekker dan Suwardi Suryaning-rat melanjutkan perjuangan melalui jalur pendidikan. Douwes Dekker membuka perguruan nasional dengan nama Kesatrian Institut setingkat SD di Pasir Kaliki, Bandung. Suwardi Suryaningrat pada tahun 1922 mendirikan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Setelah mendirikan Taman Siswa, Suwardi Suryaningrat lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Dokter Cipto Mangunkusumo melanjutkan perjuangan politik secara bebas dan menerbitkan surat kabar berbahasa Jawa yang bernama Panggugah.

2.

Muhammadiyah merupakan gerakan umat Islam yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Djulhijah 1330 H, atau tanggal 18 Nopember 1912 M. Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab “Muhammad” yaitu nama nabi terakhir, kemudian mendapatkan ‘ya nisbiyah’ yang artinya menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti umatnya Muhammad atau pengikutnya Muhammad. Tujuan : menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya.Berdasarkan situs resmi Muhammadiyah, Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912.

(13)

awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu’allimin _khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat Muhammadiyah khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).

Pada masa kepemimpinan Ahmad Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia. Terdapat pula organisasi khusus wanita bernama Aisyiyah.

Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar, berasa Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist. Gerakan Muhammadiyah bermaksud untuk berta’faul (berpengharapan baik) dapat mencontoh dan meneladani jejak perjuangan nabi Muhammad SAW, dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam semata-mata demi terwujudnya izzul Islam wal muslimin, kejayaan Islam sebagai idealita dan kemuliaan hidup sebagai realita.

Faktor utama yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman K.H. Ahmad Dahlan terhadap Al Qur’an dalam menelaah, membahas, meneliti dan mengkaji kandungan isinya. Dalam surat Ali Imran ayat 104 dikatakan bahwa: “ Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”. Memahami seruan diatas, K.H. Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk membangun sebuah perkumpulan, organisasi atau perserikatan yang teratur dan rapi yang tugasnya berkhidmad pada pelaksanaan misi dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di tengah masyarakat.

3.

(14)

putera, bahwa masa depan meraka terancam oleh bahaya yang sama yaitu bahaya Eksploitasi Kolonial. Alat untuk melancarkan aksi-aksi perlawanan ialah dengan membentuk suatu Partij: Indische Partij. “Tujuan Indische Partij ialah untuk membangunkan patriotisme semua Indiers terhadap kepada tanah air, yang telah memberi lapangan hidup kepada mereka, agar mereka mendapat dorongan untuk bekerjasama atas dasar persamaan ketatanegaraan untuk memajukan tanah air “Hindia” dan untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.”(Sartono Kartodirjo, 1975,:191.)

Pendiri Indische Partij yang tinggal satu belum ditangkap itu, tetap terus berjuang membela rakyat. Baginya, meskipun termasuk keturunan Belanda (Indo), namun dalam perjuangan merasa satu dengan orang-orang kelahiran Hindia Belana asli. Dalam perjuangan untuk kepentingan tanah air tidak ada perbedaan antar Indo maupun Pribumi. Dia merasa hidup di tanah airnya sendiri dan tidak senang melihat kehidupan di masyarakat yang sangat membedakan ras, derajat, maupun perlakuan. Dia berjuang untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal-pasal dalam anggaran dasar Indische Partij, seperti sebagai berikut:

1. Memelihara nasionalisme Hindia dengan meresapkan cita-cita kesatuan kebangsaan semua Indiers, meluaskan pengetahuan umum tentang sejarah budaya Hindia, mengasosiasikan intelek secara bertingkat kedalam suku dan antar suku yang masih hidup berdampingan pada mada ini, menghidupkan kesadaran diri dan kepercayaan kepada diri sendiri.

2. Memberantas rasa kesombongan rasial dan keistimewaan ras baik dalam bidang ketatanegaraan maupun bidang kemasyarakatan.

3. Memberantas usaha-usaha untuk membangkitkan kebencian agama dan sektarisme yang bisa mengakibatkan Indiers ading sama lain, sehingga dapat memupuk kerjasama atas dasar nasional.

4. Memperkuatdaya tahan rakyat Hindia dengan memperkembangkan individu ke arah aktivitas yang lebih besar secara taknis dan memperkuat kekuatan batin dalam soal kesusilaan.

5. Berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.

6. Memperkuat daya rakyat Hindia untuk dapat mempertahankan tanah air dari serangan asing.

(15)

perbedaan perlakuan karena ras, seks atau kasta dan harus dilaksanakan sampai tingkat yang setinggi-tingginya yang bisa di capai.

8. Memperbesar pengaruh pro-Hindia di dalam pemerintahan.

9. Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Hindia, terutama dengan memperkuat mereka yang ekonominya lemah.

Jadi, jelas bahwa Indische Partij bergerak langsung terjun dalam bidang politik. Oleh karena itu, tidak mustahil apabila tokoh-tokohnya mendapat pengawasan secara ketat. Pergerakan dalam bidang politik pada saat itu memang masih sangat berbahaya. Organisasi yang tampak bergerak dalam bidang poitik, sudah pasti mendapat tuduhan pemerintah kolonial Belanda, bahwa organisasi tersebut akan melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Hal ini dapat dirasakan Indische Partij pada saat mengajukan permohonan kepada Gubernur Jenderal pada tanggal 4 Maret 1913, agar organisasi ini mendapat pengakuan sebagai badan hukum, ternyata ditolak. Alasan penolakannya karena organisasi ini berdasarkan politik dan mengancam hendak merusak keamanan umum.

Walaupun sudah jelas kegiatan Indische Partij mendapat pengawasan secara ketat, namun pendirinya, yaitu EFE. Douwes Dekker tetap meneruskan perjuangannya. Dia berusaha menghadap kepada Gubernur Jenderal dengan tujuan, ingin menjelaskan dan bersedia mengubah pasal-pasal dan anggaran dasar Indische Partij, apabila dianggap membahayakan pemerintah. Akan tetapi usaha EFE. Douwes Dekker ini sia-sia saja, karena pada tanggal 11 Maret 1913 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peringatan kepada Indische Partij dan organisasi ini tetap dinyatakan sebagai partai terlarang. Peringatan itu juga ditujukan kepada partai-partai lain. Akhirnya Douwes Dekker menyimpulkan sebagai berikut:

“Bahwa pengertian “Pemerintah Hindia” haruslah dipandang sebagai salah satu daripada partai yang bertentangan dengan cita-cita kemerdekaan. Pemerintah yang berkuasadisuatu tanah jajahan, bukanlah pemimpin namanya penindasan, dan penindasan itu adalah musuh yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat,.”(DMG. Koch, 1951:39).

(16)

disebut dengan “Pemerintah Hindia-Belanda (Nederlandsch Indie)”. Jadi, perjuangan rakyat di Hindia Belanda itu bertujuan untuk mencapai mencapai negara merdeka, yang nantinya disebut “Pemerintah Hindia”. Inilah yang menjadi tujuan utama dari Indische Partij. Oleh karena itu, Indische Partij dapat dikatakan sebagai organisasi pergerakan nasional pertama yang bergerak dalam bidang politik. Berbeda dengan Budi Utomo dan Sarekat Dagang Islam, dimana organisasi tersebut bergerak sangat hati-hati, sehingga sampai tahun 1912 belum tampak radikal. Bagi anggota-anggotanya yang menghendaki pergerakan radikal, menyatakan keluar dari Budi Utomo, yaitu dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Sedangkan untuk organisasi SDI, baru berubah kearah pergerakan politik pada tahun 1913, setelah organisasi berubah namanya menjadi Sarekat Islam (SI).

4.

Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya, aspirasi, motif, dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri Persyarikatan Muhammadiyah. Secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikan ciri-ciri perjuangan Muhammdiyah itu adalah sebagai berikut.

1. Muhammadiyah adalah gerakan islam

2. Muhammadiyah adalah gerakan dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar 3. Muhammadiyah adalah gerakan tajdid

1. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam

Telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari telaah dan pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim. Faktor inilah yang sebenarnya paling utama yang mendorong berdirinya Muhammadiyah, sedang faktor-faktor lainnya dapat dikatakan sebagai faktor penunjang atau faktor perangsang semata. Dengan ketelitiannya yang sangat memadai pada setiap mengkaji ayat-ayat Alquran, khususnya ketika menelaah surat Ali Imran, ayat:104, maka akhirnya dilahirkan amalan kongkret, yaitu lahirnya Persyarikatan Muhammadiyah. Kajian serupa ini telah dikembangkan sehingga dari hasil kajian ayat-ayat tersebut oleh KHR Hadjid dinamakan “Ajaran KH Ahmad Dahlan dengan kelompok 17, kelompok ayat-ayat Alquran”, yang didalammya tergambar secara jelas asal-usul ruh, jiwa, nafas, semangat Muhammadiyah dalam pengabdiyannya kepada Allah SWT.

(17)

semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam. Segala yang dilakukan Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran, kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian, dan sebagainya tidak dapat dilepaskan dari usaha untuk mewujudkan dan melaksankan ajaran Islam. Tegasnya gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil, kongkret, dan nyata, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh umat sebagai rahmatan lil’alamin.

2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Islam

Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri yang kedua ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muahammadiyah. Sebagaimana telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa faktor utama yang mendorong berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah berasal dari pendalaman KHA Dahlan terdapat ayat-ayat Alquran Alkarim, terutama sekali surat Ali Imran, Ayat:104. Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104 inilah Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya. Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah Islamiyah.

3. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid

(18)

pengelolaan zakat fitrah dan zakat harta benda, cara pengelolaan rumah sakit, pelaksanaan sholat Id dan pelaksanaan kurba dan sebagainya.

Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian pemurnian dapat disebut purifikasi (purification) dan tajdid dalam pembaharuan dapat disebut reformasi (reformation). Dalam hubungan dengan salah satu ciri Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid, maka Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai Gerakan Purifikasi dan Gerakan Reformasi. Muhammadiyah yang memiliki identitas gerakan Tajdid (pembaharuan) yang memiliki dua makna yaitu Purifikasi (pemurnian) dan juga dinamisasi (perkembangan). Dalam mencapai kesuksesan dahwah maka Muhammadiyah harus membuat strategi yang sering disebut dengan langkah – langkah dan Khittah muhammadiyah. Pada zaman sekarang yang banyak sekali ormas dengan berbagai identitas dan karakter, menjadi tantangan tersendiri bagi muhammadiyah dalam berdakwah, maka sekarang ini muhammadiyah memperkuat dakwah dibidang pendidikan guna memerangi penyakit agama al: Tahayul, Bid’ah, Churafat (TBC) dari kesemua langkah dan juga Khittah, semua menuju kepada pendidikan, ini bearti Muhammadiyah memilih pencegahan terhadap TBC dengan merubah pola fikir masyarakat tentang hal tersebut, langkah ini menjadi efektif karena akan meminimalisir konflik, manun dakwah muhammadiyah terkesan menjadi lemah karena terkasan pula tidak berani melawan TBC secara terangan- terangan. Berikut adalah uraian strategi atau langkah Muhammadiyah tahun 1938-1940 yaitu:

 Memperdalam Iman

Hendaklah iman ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat dan dalil buktinya, dipengaruhnya dan digembirakan hingga iman itu mendarah daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari pada anggota Muhammadiyah semuanya

 Memperluas Faham Agama

Hendaklah faham agama yang sesungguhnya (murni) dibentangkan seluas-luasnya, diujikan dan diperbandingkan, sehingga para anggota Muhammadiyah mengerti dan meyakinkan bahwa Agama Islam yang paling benar, ringan dan berguna, hingga merasa nikmat mendahulukan amalan keagamaan itu.

 Memperbuahkan Budi pekerti

Hendaklah iman ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat dan dalil buktinya, dipengaruhnya dan digembirakan hingga iman itu mendarah daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari pada anggota Muhammadiyah semuanya.

 Menuntun Amalan Intiqad

Hendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri (self correctio) dalam segala usaha dan pekerjaan itu. Buah penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan secara khusus untuk mendatangkan kemaslahatan dan menjauhkan mudarat.

 Menguatkan Persatuan

Hendaklah menjadi tujuan kita menguatkan persatuan organisasi, mengokohkan pergaulan persaudaraan, mempersamakan hak dan memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran kita.

 Menegakkan Keadilan

Hendaklah keadilan dijalankan semestinya walaupun terhadap diri sendiri, dan ketetapan yang sudah seadilnya dan dipertahankan di mana juga.

(19)

Dalam gerak kita, tidaklah melupakan hikmat kebijaksanaan yang disendikan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan itu haruslah dibuang, karena itu bukanlah kebijaksanaan yang sesungguhnya.

 Menguatkan Tanwir

Tanwir mempunyai pengaruh besar dalam kalangan organisasi Muhammadiyah dan menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi PP Muhammadiyah. Karenanya wajiblah Tanwir diperteguh dan diatur sebaik-baiknya.

 Mengadakan Musyawara

Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah dan perjuangan kita, hendaklah diadakan musyawarah-musyawarah terutama untuk hal yang khusus dan penting seperti Usaha Dakwah Islam di seluruh Indonesia dan lain-lain.

 Memusyawaratkan putusan

Agar dapat meringankan dan memudahkan pekerjaan, hendaklah setiap putus mengenai tiap-tiap majlis/bagian, dimusyawarahkan dengan pihak yang bersangkutan, sehingga dapatlah mentanfidzkannya untuk mendapatkan hasil dengan segera.

 Mengawasi Gerakan Kedalam

Pandangan kita hendaklah kita tajamkan, mengawasi gerak kita yang ada di dalam Muhammadiyah, baik mengenai yang sudah lalu, yang masih berlangsung maupun yang akan dihadapi.

 Memperhubungkan Gerakan Luar

Kita berdaya upaya untuk menghubungkan diri dengan pihak luar, seperti persyarikatan-persyarikatan dan pergerakan-pergerakan lain di Indonesia dengan dasar silaturrahim, tolong-menolong dan segala kebaikan, dengan tidak mengubah asas masing-masing. Terutama perhubungan dengan persyarikatan dan pemimpin Islam.

5.

Perbedaan dari 2 organisasi ini adalah terletak pada bidang pergerakan yang berbeda. Indische Partij focus pada politik dan Muhammadiyah focus pada keagamaan

Skor Penilaian Tes Tertulis

No. Soal Skor Maksimal

1 15

2 20

3 20

4 20

5 25

Jml Skor Maksimal 100

Keterangan: NA : Nilai Akhir

NA = Jumlah Skor Maksimal

(20)

Lampiran 3

Penilaian Keterampilan:

RUBRIK OBSERVASI

KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Tahun Pelajaran : 2017/2018 Kelas / Semester : XI / 2 Waktu Pengamatan :

NO Nama Peserta Didik Menghargaipendapat 0-100

Mendengarka n 0-100

Berargumenta si 0-100

Berkon tribusi

0-100

Jumlah Skor

(21)

21 22 23 24 25 26 27

Keterangan :

Nilai = Jumlah skor dibagi 3

a. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk

mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak

menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.

c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam

mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.

d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.

e. Kriteria

Skor rentang antara 0 – 100 • 91 – 100 = Amat Baik

(22)

Lampiran 4

Penilaian Keterampilan:

RUBRIK OBSERVASI

KEGIATAN PRESENTASI

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan) Tahun Pelajaran : 2017/2018 Kelas / Semester : XI / 2 Waktu Pengamatan :

NO Nama Peserta Didik Menjelaskan 0-100

Percaya Diri 0-100

Merespon 0-100

Jumlah Skor 1

(23)

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Keterangan :

a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.

b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin.

f. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.

g. Kriteria

Skor rentang antara 0 – 100 • 91 – 100 = Amat Baik

(24)

Lampiran 5

Penilaian Keterampilan

Penilaian untuk Tugas Portofolio

Mata Pelajaran : Tahun Pelajaran : 2017/2018 Kelas / Semester : XI / 2 Waktu Pengamatan :

N

O Nama Peserta Didik Penulisan0-100 Validitas0-100 Relevansi0-100 JumlahSkor

(25)

28 29 30

Data yang harus didapat dalam proses wawancara ssebagai berikut:  Identitas narasumber

 Alasan masuk kedalam atau menjadi pengikut Organisasi Muhammadiyah  Status keanggotaan masih aktif atau sudah aktif

 Berapa lama sudah menjadi anggota atau pengikut  Manfaat yang diperoleh menjadi anggota atau pengikut  Minimal 2 narasumber

Nilai = Jumlah skor dibagi 3 Keterangan :

a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati.

b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati.

Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP). Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.

h. Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).

i. Kriteria

Skor rentang antara 0 – 100 • 91 – 100 = Amat Baik

(26)

Lampiran 6

Lembar Kerja Peserta Didik

Analisilah Perkembangan Muhammadiyah Analisilah Perkembangan Indische Partij

(27)

Buatlah tugas diatas sesuai dengan arahan dan tuliskan dalam bentuk laporan tertulis hasil diskusi kelompok!

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)

Materi Pokok : Peradaban awal dunia serta keterkaitannya dengan manusia masa kini pada aspek lingkungan, hukum, kepercayaan, pemerintahan, dan sosial

Sub Materi Pokok : Peradaban awal Asia (Peradaban india dan Peradaban Cina) Tugas sebagai berikut:

1. Kelompok I bertugas mendiskusikan dan menganalisi materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta

Membandingkan Strategi perjuangannya

2. Kelompok II bertugas mendiskusikan dan menganalisis materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta

Membandingkan Strategi perjuangannya

3. Kelompok III bertugas mendiskusikan dan menganalisis materi tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta

Membandingkan Strategi perjuangannya

4. Kelompok IV bertugas mendiskusikan dan menganalisis tentang Menganalisis Perkembangan, Perjuangan, Indische Partij dan Muhammadiyah serta

Membandingkan Strategi perjuangannya

Kelas : ………

Kelompok : ………

Pembahasan : ...

Ketua :

……….. Anggota :

1.

……… ………

2.

……… ………

3.

………

Selamat Bekerja

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kelompok yang sudah dibagi rata tugasnya, peserta didik mengidentifikasi dan mengapresiasi berbagai bentuk gubahan ragam hias flora dan

Kegiatan ini meliputi: Guru menyiapkan papan stereoform beserta paku-paku kecil untuk menempel; peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok; guru membagikan kertas kata

Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan tujuan Jin dan Syaitan menggoda manusia dengan percaya diri, baik dan benar3. Melalui resirasi peserta didik dapat

 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang Guru merangsang pemikiran kritis dengan mengajak peserta didik untuk mengamati

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan

 Setelah peserta didik dalam kelompok mendapatkan jawaban dari berbagai informasi, kemudian diminta untuk membuat clue dari produk yang dipilih, membuat Resume

Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing masing terdiri atas 5 orang Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli mengenai aspek aspek perencanaan

Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang kemudian menonton video dan power point serta memperhatikan uraian tentang teks prosedur