commit to user
LAPORAN MAGANG
DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG
(PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI
PT. SIDO MUNCUL)
Tugas Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya
Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
Endri Puspitasari H 3106044
PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
ii
LAPORAN MAGANG
DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG
(PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI
PT. SIDO MUNCUL)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Endri Puspitasari
H 3106044
Telah dipertahankan dihadapan penguji
Pada tanggal:
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Menyetujui,
Pembimbing / Penguji I
Ir. Windi Atmaka, MP NIP. 196108311988031001
Pembimbing / Penguji II
Gusti Fauza, ST, MT NIP. 197608222008012009
Mengetahui,
Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan
Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS
commit to user
iii
MOTTO
Anda tidak boleh bernegosiasi dengan mimpi anda. Bernegosiasilah dengan apa yang harus anda lakukan untuk mencapainya. Tanpa
memimpikan keadaan yang lebih baik di masa depan, kita akan kehilangan ketertarikan untuk hidup dengan sepenuhnya.
(Mario Teguh, 2004)
Banyak orang memiliki rencana besar tetapi tidak menjadi kenyataan.Alasannya adalah begitu banyak orang yang memiliki rencana besar tetapi gagal menepati janji-janji kecil mereka.
commit to user
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur alhamdullilah kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Laporan Magang yang
berjudul (Proses Pengolahan Jamu Dan Sistem Sanitasi Di PT. Sido Muncul) di
PT. Sido Muncul Bergas, Semarang ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat
dalam mendapatkan gelar Ahli Madya.
Di dalam penulisan Laporan Magang ini ternyata tidak dapat terlepas
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin magang.
2. Ir. Heru Irianto, MM selaku Koordinator Program D III Fakultas Pertanian
yang telah memberikan ijin melaksanakan magang.
3. Ir. Bambang Sigit A, MSi selaku Koordinator Magang, Ketua Prodi D III
Teknologi Hasil Pertanian yang telah membantu dalam memberikan ijin
pelaksanaan magang.
4. Ir. Windi Atmaka MP, selaku dosen pembimbing sekaligus dosen penguji I
yang telah berkenan membimbing penulis dalam menyusun laporan ini.
5. Gusti Fauza ,ST, MT selaku dosen penguji II.
6. Dosen dan Staf D III Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret
yang telah memberi petunjuk dan pengarahan dalam menyusun laporan ini
hingga selesai.
7. Bapak Irwan Hidayat, selaku Dewan Komisaris PT. SidoMuncul beserta
direksi PT. Sido Muncul.
8. Ir. Dian Risdianto, MT, IPP selaku Manajer Departemen Lingkungan dan
Proses di PT. SidoMuncul sekaligus pembimbing lapangan yang telah
memberikan kontribusi, inspirasi serta ilmunya terhadap penulis.
9. Musonef ST, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan kontribusi,
commit to user
v
10.Bapak Aryo Pramono, Ibu Listina, Ibu Puji, Bapak Budi, Bapak Sutarno,
Bapak Tri Nugroho yang telah banyak membantu penulis sepanjang
perjalanan praktek lapang, juga kepada segenap karyawan PT. Sido Muncul.
11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan Laporan Magang ini.
Namun demikian, penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan
Magang ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap kritik
dan saran yang mengarah ketingkat yang lebih baik.
Sebagai akhir kata, mudah-mudahan Laporan Magang ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Agustus 2010
commit to user
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
HALAMAN MOTTO... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Kegiatan Praktek Magang ... 4
C. Manfaat Kegiatan Praktek Magang ... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Obat Tradisional ... 6
B. Bahan Baku ... 7
C. Limbah ... 11
D. Minyak Atsiri ... 22
BAB III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN ... 28
A. Tempat dan Waktu Praktek Magang ... 28
B. Waktu Pelaksanaan ... 28
C. Metode Pelaksanaan ... 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
A. Keadaan Umum Perusahaan ... 30
a. Lokasi Pabrik ... 30
b. Usaha yang Dijalankan ... 31
c. Arti dan Logo PT.SidoMuncul ... 32
d. Visi dan Misi Perusahaan... 32
B. Manajemen Perusahaan ... 33
commit to user
vii
2. Ketenagakerjaan ... 45
a. Perekrutan Karyawan ... 45
b. Sistem Pengajian ... 46
c. Sistem Pengembangan Tenaga Kerja ... 47
d. Jam Kerja ... 51
e. Fasilitas Perusahaan... 52
C. Peralatan yang Digunakan ... 53
1. Spesifikasi Peralatan yang Digunakan... 53
2. Mekanisme Kerjanya Mesin ... 57
D. Penyediaan Bahan Baku... 65
1. Bahan Baku yang Dipergunakan... 65
2. Cara / Sistem Pengadaan Bahan Baku ... 70
E. Proses Pengolahan ... 70
1. Tahap dan Proses yang Dikerjakan ... 70
a. Proses Pembuatan Jamu ... 70
b. Proses Pembuatan Minyak Atsiri ... 72
2. Diagram Alir Proses ... 76
3. Produk PT.SidoMuncul... 77
F. Pengendalian Mutu ( Quality Control)... 84
G. Pengepakan ... 87
1. Bahan Pengemas ... 87
2. Cara Pengemasan ... 87
3. Cara Penyimpanan ... 88
H. Pemasaran ... 89
1. Cara Pemasaran... 89
2. Cara Distribusi Produk ... 89
3. Lokasi Pemasaran... 90
I. Sistem Sanitasi Industri ... 90
1. Sanitasi Bangunan, Peralatan dan Tenaga Kerja ... 91
2. Sanitasi Selama Proses Produksi ... 95
commit to user
viii
4. Penanganan Limbah Industri ... 97
5. Unit Penanganan Limbah Industri... 98
BAB V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN... 109
A. Pembahasan ... 109
B. Kesimpulan... 117
C. Saran ... 118
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe ... 8
Tabel 2.2 Spesifikasi Persyaratan Khusus Jahe ... 8
Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah ... 20
Tabel 4.1 Kadar Minyak Atsiri ... 69
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air ... 25
Gambar 2.2 Penyulingan Dengan Air dan Uap... 26
Gambar 2.3 Penyulingan Dengan Uap... 27
Gambar 4.1 Kehati Award... 31
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT.SidoMuncul... 35
Gambar 4.3 Mesin Penyangrai... 57
Gambar 4.4 Mesin Penggiling (Disc Mill) ... 58
Gambar 4.5 Mesin Penghalus Vacum (Penggiling Raymond) ... 59
Gambar 4.6 Mesin Pengayak ... 59
Gambar 4.7 Mesin Pencampur (Mixer) ... 60
Gambar 4.8 Mesin Pengering (Cabinet Dryer) ... 61
Gambar 4.9 Mesin Pengisi Serbuk ... 61
Gambar 4.10 Mesin Pengelas ... 62
Gambar 4.11 Incenerator ... 63
Gambar 4.12 Diagram Proses Pembuatan Jamu ... 76
Gambar 4.13 Diagram Proses Penanganan Bahan Baku ... 87
Gambar 4.14 Diagram Proses Sanitasi Limbah Cair ... 102
Gambar 4.15 Diagram Proses Pembuatan Pupuk Organik di PT.SidoMuncul... 105
Gambar 4.16 Diagram Proses Incenerasi ... 107
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak produk – produk hasil pertanian yang telah menyita perhatian
banyak masyarakat. Salah satunya adalah produk tanaman herbal. Hal ini
dikarenakan tanaman herbal merupakan tanaman organik yang dapat
digunakan sebagai obat tradisional tanpa menggunakan campuran bahan
kimia. Disisi lain tanaman tersebut dapat diperoleh dengan mudah, dapat
diolah secara tradisional dan harganya yang relatif terjangkau. Maka dari itu
konsumsi obat – obatan tradisional sangat marak hingga sekarang dan menjadi
salah satu aset tradisi negara yang dapat bertahan hingga sekarang. Begitu
pula dengan PT.Sido Muncul yang merupakan industri berskala besar yang
bergerak dalam bidang herbal, telah ikut andil dalam mempertahankan tradisi
tersebut dengan cara mengolah hasil-hasil pertanian menjadi berbagai obat
tradisional. Obat tradisional sendiri telah dikenal secara turun temurun dan
digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan.
Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya
menjaga kesehatan maupun pengobatan.
Obat tradisional itu sendiri sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu jamu, obat ekstrak alam dan fitofarmaka. Jamu adalah obat yang
disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk, seduhan, pil dan
cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu
tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya jenis ini dibuat
dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang terbuat dari berbagai
tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5-10 macam
bahkan lebih. Bentuk jamu tidak perlu membutuhkan pembuktian ilmiah
sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Pembuktian empiris
sendiri berarti suatu keadaan yang bergantung pada bukti atau konsekuensi
yang teramati oleh indera yang berdasarkan realita dan dapat diterima dengan
commit to user
puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan
manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu. Ekstrak bahan alam
adalah obat tradisional yang disediakan dari ekstrak atau penyaringan bahan
alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral. Proses ini
membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah
dengan tenaga yang didukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan
pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini
pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian–
penelitian pre-klinik atau uji keamanan obat seperti standar kandungan bahan
berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat
tradisional yang higienis dan uji toksisitas akut maupun kronis. Maksud dari
pembuktian secara ilmiah itu sendiri adalah suatu kegiatan yang sistematik
dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai
suatu pengertian mengenai prinsip prinsipnya yang mendasar dan berlaku
umum mengenai suatu masalah. Penelitian yang dilakukan berpedoman pada
berbagai informasi yang telah dihasilkan dalam penelitian terdahulu. Tujuan
dari penelitian ilmiah itu sendiri adalah untuk menambah atau
menyempurnakan teori yang telah ada mengenai suatu masalah yang menjadi
sasaran kajian. Bentuk obat tradisional yang berikutnya adalah fitofarmaka.
Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat
disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah
terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinis yang
merupakan uji khasiat atau kegunaan dari obat itu sendiri pada manusia. Oleh
karena itu, dalam pembuatanya memerlukan tenaga ahli dan biaya yang besar
serta ditunjang dengan peralatan berteknologi modern.
Khasiat obat tradisional telah meningkatkan popularitas obat tradisional.
Hal ini terbukti dari semakin banyaknya industri jamu dan industri farmasi
yang memproduksi obat tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Banyaknya pendirian berbagai industri jamu ini diharapkan dapat
menggerakkan sektor pertanian, industri dan UKM, dengan cara
commit to user
Muncul merupakan salah satu dari sekian banyak industri yang mengolah
komoditas tanaman obat-obatan. PT.Sido Muncul termasuk industri skala
besar yang bergerak dalam bidang herbal.
Jamu merupakan warisan nenek moyang yang dipercaya dapat mencegah
dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain itu kelebihan dari
pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan tradisional tersebut ialah
tidak adanya efek sampingan yang ditimbulkan seperti yang sering terjadi
pada pengobatan kimiawi. Oleh karena itu pemanfaatan jamu harus tetap
dilestarikan. Akhir-akhir ini jamu semakin diminati oleh kalangan masyarakat
dimana masyarakat semakin sadar dalam memilih produk yang aman, murah,
mudah didapat dan bersifat natural atau sedikit mengandung bahan-bahan
kimia sintetis. Selain itu masyarakat juga menginginkan pola konsumsi
makan, minum dan pengobatan secara alami atau disebut juga dengan trend
”back to nature” .
Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dewasa ini jamu
diproduksi dalam bentuk misalnya pil, kapsul, parem dan dalam bentuk cair.
Berbeda dengan dahulu dimana produk jamu hanya diproduksi dalam bentuk
rajangan atau serbuk saja. Bentuk-bentuk jamu sekarang ini dibuat lebih
praktis dibanding waktu dahulu, hal ini bertujuan agar konsumen lehih mudah
mengkonsumsinya.
Selain itu didalam kegiatan industri dan teknologi, sanitasi merupakan
salah satu sarana yang mendukung jalannya proses produksi. Dimana proses
sanitasi ini harus diolah hingga sedemikian rupa agar sisa produk akhir tidak
mencemari lingkungan dan dapat digunakan lagi untuk pemprosesan
berikutnya. Air limbah yang diolah terlebih dahulu, bertujuan agar air limbah
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan yang tidak
bersifat toksik bagi organisme maupun bagi manusia yang memanfaatkannya.
Seperti halnya sanitasi air (sanitasi cair), air limbah industri umumnya berasal
dari pencucian bahan baku, pencucian alat-alat produksi, pembersihan ruangan
produksi serta penggunaan kamar mandi. Limbah cair yang berasal dari
commit to user
dialirkan melalui saluran untuk kemudian diolah didalam unit pengolahan air
limbah.
Efek dari air limbah banyak sekali antara lain dapat menyebabkan
gangguan terhadap lingkungan biota sungai diantaranya tercermarnya air
sungai dengan kandungan berbahaya pada air limbah sehingga kehidupan
makhluk hidup dalam sungaipun menjadi terganggu, gangguan terhadap
pemandangan, dan lain-lain. Supaya air limbah tersebut tidak berdampak
negatif terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan pengolahan secara benar
dan sesuai dengan syarat baku mutu air limbah yang diperolehkan oleh
pemerintah yang aman bagi lingkungan.
B. Tujuan Kegiatan Praktek Magang
Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang (magang) di PT.Sido
Muncul ini antara lain yaitu :
1. Membekali mahasiswa agar memahami proses produksi hasil pertanian
dari bahan baku menjadi bahan olahan (siap pasar).
2. Membekali jiwa kewirausahaan bidang teknologi pengolahan hasil
pertanian pada mahasiswa sebagai bekal terjun di masyarakat.
3. Mengetahui karakteristik bahan baku pembuatan jamu
4. Mempelajari proses pembuatan jamu serta pengendalian mutu produk di
PT. Sido Muncul dari mulai bahan baku sampai siap untuk dipasarkan.
5. Untuk mengetahui dan memahami secara mendalam tentang bagaimana
commit to user
C. Manfaat Kegiatan Praktek Magang
Manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang (magang) di PT.Sido
Muncul ini antara lain :
1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses pengolahan
jamu, penanganan limbah cair maupun penanganan limbah padat.
2. Dapat mengaplikasikan secara langsung bentuk aplikasi dari ilmu yang
didapat dibangku kuliah.
3. Mahasiswa dapat mengevaluasi, membandingkan antara hasil pengamatan
dengan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah, sehingga diharapkan
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Obat Tradisional
Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri
kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa :
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik (persediaan dalam
bentuk sari atau ekstrak) atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang
secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional
yang pengolahannya masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara
turun-temurun berdasarkan resep nenek moyang adat-istiadat, kepercayaan,
atau kebiasaan setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini
digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik
harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan
efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan
mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari
Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah,
daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam
bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet (Anonim a, 2010)
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara
tradisional, turun temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat,
kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic atau ajaib maupun
pengetahuan tradisional. Obat tradisional saat ini banyak digunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena
masih bisa dicerna oleh tubuh. Untuk dapat mengetahui dan
commit to user
sebaiknya harus diketahui terlebih dahulu seluk-beluk dan khasiat
tumbuh-tumbuhan dan jamu di satu pihak dan si sakit yang mempergunakanya di
pihak yang lain berhubunga dengan besar atau berat badan (Budi Sutomo,
2008)
B. Bahan Baku
Pendapat nagara-negara maju tentang ”Back To Nature”
mengisyaratkan bahwa tanaman obat semakin penting peranannya dalam pola
konsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan. Jenis tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk obat ini jumlahnya sangat banyak. Bagian yang
digunakan juga berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Akar, batang, daun,
bunga dan biji, kadang-kadang mempunyai fungsi pengobatan yang berlainan.
Tidak jarang, beberapa bagian digunakan bersama-sama. Ramuan jamu jawa
juga berisi berbagai macam bagian yang berasal dari barbagai jenis. Ekstrak
adalah bentuk kering, kental, atau cair yang dibuat dengan cara mengambil
sari (menyari) simplesia menurut cara yang cocok, tanpa pengaruh cahaya
matahari langsung. Tempat untuk menyaring, merendam atau merebus
simplisia berupa panci, stainlees atau toples kaca dan pengaduk dari kayu
(Sudewo, 2007). Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu di PT.
Sido Muncul antara lain:
1. Jahe
Persyaratan khusus untuk bahan baku jahe menurut SNI
01-7087-2005, dimana jahe segar untuk bahan baku obat harus mempunyai rimpang /
rhizoma dari tanaman jahe berbentuk utuh dan segar serta bersih. Kesegaran
(kulit jahe tampak halus/tidak mengkerut, kaku dan mengkilat). Bentuk
rimpang (rimpang jahe dinyatakan utuh apabila maksimal 2 anak rimpang
patah pada pangkalnya). Rimpang bertunas (apabila salah satu / beberapa
ujung dari rimpang telah bertunas). Kenampakan irisan melintang (apabila
diiris melintang pada salah satu rimpannya dinyatakan cerah apabila
penampangnya berwarna cerah khas jahe segar). Serangga hidup, hama, dan
commit to user
pembesaran). Rimpang yang terluka (rimpang yang terluka pada jaringan
epidermis). Rimpang busuk (apabila terdapat bagian yang lebih lunak yang
disebabkan jamur atau bakteri dari rimpang yang masih segar). Kadar ekstrak
yang larut dalam air (presentase ekstrak yang larut dalam air dari bahan yang
telah dikeringkan di udara), Kadar ekstrak yang larut dalam ethanol
(presentase ekstrak yang larut dalam ethanol dari bahan yang telah
dikeringkan di udara). Jumlah telur nematoda (jumlah telur nematoda yang
ditemukan dalam tiap gram cuplikan kering). Untuk lebih jelasnya,
spesifikasi persyaratan umun dan khusus untuk jahe dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Spesifikasi Persyaratan Umum
Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe
No Jenis uji Persyaratan
1 Kesegaran jahe Segar
2 Rimpang bertunas Tidak ada
3 Kenampakan irisan Cerah
4 Bentuk rimpang Utuh
5 Serangga hidup,dan hama lain Bebas
Spesifikasi Persyaratan Khusus
Tabel 2.2 Spesifikasi Persyaratan Khusus Jahe
commit to user
Sedangkan menurut Budi Sutomo, kandungan enzim protease dan
lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi untuk memecah protein dan
lemak. Enzim inilah yang membantu dan menyerap makanan sehingga
meningkatkan nafsu makan. Jahe yang melindungi sistem pencernaan dengan
menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton dan methanol pada jahe
yang mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan,
sehingga nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe.
Peradangan pada arthiris / radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan
banyak mengkonsumsi jahe, karena jahe menghambat produksi
prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memacu peradangan.
2. Madu
Bahan baku pembuatan jamu lainya yaitu madu. Madu dalam
konsentrasi 30% hingga 50% fungsinya jauh lebih baik dari obat antibiotik.
Madu kental menghentikan pertumbuhan bakteri Candida alba. Madu yang
mengencer hingga 40% menjadi bersifat bacteridal (pembunuh bakteri),
sehingga mampu berperan sebagai anti bakteri dan anti jamur. Madu ampuh
melawan Salmonela shigela, E. coli dan Vibrio cholera penyebab penyakit
kolera dimana penyakit tersebut telah merenggut jutaan penduduk dunia.
Madu dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, borok, obat untuk terapi
pasca operasi pasien kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan kulit.
Madu memperpendek masa hidup bakteri diare pada balita.
Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka, sehingga mencegah
infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat. Madu menembus luka dalam,
dan dapat membantu proses pembentukan butiran jaringan baru.
Madu juga dapat menghentikan pertumbuhan organisme patogen atau
organisme yang bersifat merugikan pada pasien penderita infeksi saluran
kencing. Karena mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem
pencernaan, madu juga berfungsi sebagai sumber energi instan.
Madu bersifat antibakteri karena keasaman alami dan hidrogen peroksida
commit to user
3. Daun Sirih
Daun sirih (Piper betle Linn) mempunyai kandungan zat pada turunan
dari Chavica betel (betol) C6H3OH.OCH3CH2CH=CH (1-2-5) isomer eugenol
allypyrocate chine, cineol methyl, eugenol dan caryophyllen (sesquiterpen).
Tiap-tiap bagian dari tumbuhan ini mempunyai kegunaan tersendiri, seperti
bagian daun biasanya digunakan untuk obat kumur, untuk membersihkan
koreng yang kotor agar tidak terinfeksi, dan lain-lain. Bagian getahnya
berguna untuk menghentikan hidung yang berdarah , obat sakit gigi, dan obat
sakit gusi. Bagian buahnya berguna untuk obat sakit gigi, sedangkan bagian
minyaknya berguna sebagai obat radang selaput lendir tenggorokan dan
batang tenggorokan (sebagai desinfektan) bagian daunnya. Kandungan
tersebut antara lain yaitu minyak terbang yang berwarna kuning atau sawo
matang dengan berat jenis 0,958. Selain itu juga mengandung
Chavicolparaallyphenol (CH2.CH.CH2.C6H4COH) (Sastroamidjojo, 2001)
4. Asam Jawa
Asam jawa (Tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah
tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup
keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunya rindang. Daun asam jawa
bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna
kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa
khas asam. Di dalam buah polong, selain terdapat kulit yang membungkus
daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2-5 yang berbentuk pipih dengan
warna coklat agak kehitaman(Thomas A.N.S, 1989)
5. Kencur
Masih dalam golongan rimpang, bahan baku lainya yaitu kencur.
Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingeberaceae dan
digolongkan sebagai tanaman empon-empon yang mempunyai daging buah
paling lunak dan tidak bersifat dan konsentrat rimpang kencur mengandung
pati (4,14%), mineral (13,73%) dan minyak atsiri (0,012%) berupa senol,
commit to user
borneol, asam anisic, alkohol dan gom. Manfaatnya dapat digunakan untuk
obat radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin,
sakit kepala, batuk, diare, memperlancar haid, dan lain-lain (Tadzakia, 2008)
6. Brotowali
Tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman obat, terutama
batangnya, walaupun kandungan senyawa kimia yang berkhasiat obat,
terdapat di seluruh bagian tanaman. Seluruh bagian tanaman rasanya sangat
pahit. Brotowali mengandung zat-zat kimia, seperti alkaloid glikosida, zat
pada damar lemak pihroritosil, harsa, zat pahit, pihroritosil, tinokrisposia,
barberin, palmatin, kolombin, dan kaokolini. Ekstrak batang brotowali
mengandung senyawa kimia yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah.
Brotowali banyak dibutuhkan sebagai bahan pokok dalam industri jamu
tradisional karena memiliki khasiat yang ampuh untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Batang segar brotowali berkhasiat menghilangkan rasa
nyeri (analgetik), peredam panas (antipiretik), dan penmbah nafsu makan.
Sementara itu, daunya bisa dimanfaatkan sebagai pencahar, obat luka, dan
antidiabetes(Sadewo, 2007)
C. Limbah
Limbah yaitu kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah
atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu
bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa
limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses
secara baik dan benar.
Jenis-jenis limbah
Ø Berdasarkan asalnya, limbah ada 2 yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari
commit to user
diuraikan melalui proses yang alami.. Sedangkan limbah rumah tangga dapat
berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti
air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang
mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air
aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun,
sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung
bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan
sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan.
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan
dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai
jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
v Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida
yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
v Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga
seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
Ø Berdasarkan sumbernya, limbah ada 3 yaitu :
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena
limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini
dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang
commit to user
MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh
limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol,
bayam, selada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah
ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau
perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya
asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan
maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk
hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya
termasuk juga manusia
Cara menangani limbah
v Pertama dengan cara didaur ulang
v Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di
depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau
sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang
yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual
kepada tetangga yang bermata pencaharian menjadi tukang loak
ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain
kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban
bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.
v Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena
commit to user
cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas
dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah :
1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil
3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit
uap air panas, listrik dan pencairan logam.
Beberapa dampak limbah yaitu :
· Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare dan tifus, penyakit ini terjadi karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap
· Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan
mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai
ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang
manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan
sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung
maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan
banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake
sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga
commit to user
Pencemaran air menyebabkan penyimpanan sifat-sifat air dari keadaan
normal. Air dapat tercemar karena masuknya beberapa komponen pencemaran
air, komponen pencemaran air tersebut antara lain yaitu bahan buangan
padatan, bahan buangan organik, bahan buangan anorganik, bahan buangan
olahan pangan, bahan buangan cairan berminyak, bahan buangan zat kimia,
dan bahan buangan berupa gas.
§ Sanitasi Limbah
Menurut Tuatulmahfudz (2008) sanitasi limbah atau bahan
buangan adalah usaha untuk menjaga supaya semua bahan buangan tetap
dalam keadaan yang bersih. Berbagai aktivitas manusia untuk memenuhi
kesejahteraan hidupnya adalah dengan cara memproduksi barang dari
sumber alam. Disamping menghasilkan barang yang akan dikonsumsi,
juga menghasilkan bahan buangan yang tidak dibutuhkan lagi oleh
manusia.
a. Sampah
Sampah adalah bahan atau barang, selain zat cair dan gas, yang
sudah dibuang, karena tidak terpakai, tidak berguna, atau tidak
dikehendaki. Misalnya kertas, sisa-sisa makanan, botol, kaleng,
peralatan rumah tangga, mobil bekas pakai, sampah dapur, serta
sisa-sisa dari aktivitas pertanian, pertambangan, dan industri.
b. Penerapan Sanitasi Buangan Sampah
1. Pembakaran
Metode ini dilakukan dengan cara memadatkan sampah,
kemudian dibakar dalam incenerator (tempat pembakaran
sampah), pada suhu 13000F atau 7000C. Hasil pembakaran
adalah gas dan residu pembakarannya berupa abu. Penurunan
volume hasil pembakaran dapat mencapai 70% dari sampah
padat. Metode pembakaran sampah organic dalam suatu wadah
yang disebut incenerator untuk mengurangi jumlah massa
commit to user
ada didalamnya disebut dengan incineration (insinerasi). Tidak
semua bahan organik buangan yang menjalani proses insinerasi
habis terbakar karena buangan itu sebagian berupa bahan tak
terbakar yang akan tersisa sebagai abu.
2. Composting
Composting adalah pengolahan sampah dengan prinsip
dasar memurnikan atau mendegradasi bahan-bahan organic
secara terkontrol dengan memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme (bakteri, cacing, dan serangga).
Sampah-sampah yang dapat diolah dengan metode composting ini
biasanya berupa sampah daun-daun, sampah dapur, serta
kotoran hewan. Hasil dari proses composting ini akan
menghasilkan kompos.
Dalam pembuatan kompos, diperlukan sebagian besar
bahan organic, mikroorganisme, air dan oksigen. Serta zat-zat
lain (jika dibutuhkan). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengomposan antara lain yaitu kelembaban udara atau kadar
air, aerasi atau kandungan udara, suhu, jumlah mikroorganisme
perombak sampah, dan keasaman campuran kompos.
Kelembaban kompos dapat disebabkan oleh kandungan
air campuran bahan pembuat kompos. Kandungan air yang
cukup akan mempercepat berkembangnya mikroorganisme
serta membantu aktivitas jasad-jasad tersebut dalam
membusukkan biomassa. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan
untuk membasahi campuran bahan kompos tersebut dengan air
secara berkala.
Udara juga mempengaruhi proses pengomposan yang
bersifat aerobik. Makin banyak udara yang masuk ke dalam
celah-celah bahan yang akan dikomposkan, akan makin cepat
pula proses pembusukan terjadi. Jadi, dengan adanya
commit to user
Demikian juga suhu yang dibutuhkan pada proses
pengomposan berpengaruh pada kecepatan proses
pengomposan. Suhu yang baik dalam proses pengomposan ini
adalah suhu optimum untuk pertumbuhan mikroorganisme,
yaitu 50-600C.
§ Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang berupa cairan. Air limbah
(waste water) itu sendiri adalah kotoran dari masyarakat dan rumah
tangga, berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta pembuangan
lainnya. Jumlah air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi
tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses
produksi, derajad penggunaan air, derajad pengolahan air, derajad
pengolahan air limbah yang ada. Air limbah industri obat tradisional
mencirikan karakteristik organik yang mudah terurai. Oleh karena itu air
limbah perlu diolah sebelum dibuang ke lingkungan (Ginting, 1992)
Limbah cair pengolahan pangan umumnya mempunyai
kandungan nitrogen yang rendah, Biologycal Oxygen Demand (BOD) dan
padatan tersuspensi tinggi dan berlangsung dengan proses dekomposisi
cepat. Limbah pengolahan makanan dihasilkan dari pencucian,
pemotongan, blanching, pasteurisasi, pembuatan jus bahan mentah,
pembersihan peralatan pengolahan dan pendinginan produk akhir. Dalam
kebanyakan pabrik, air pendingin mempunyai tingkat kontaminasi rendah
dan dapat digunakan kembali untuk pencucian dan pengangkutan bahan
mentah. Kebanyakan limbah pengolahan bahan makanan mempunyai pH
tinggi, karena penggunaan kaustik seperti larutan alkali dalam pengupasan.
Larutan kaustik ini dapat mempunyai pH sekitar 12-13 dan dibuang
sewaktu-waktu. Limbah pikel dan sauerkraut bersifat asam dan
mengandung konsentrasi klorida yang tinggi dan juga bahan organik
commit to user
Pertumbuhan tersuspensi merupakan campuran mikroorganisme
dan limbah organik. Mikroorganisme mampu membentuk gumpalan
menjadi massa flokulan dan mampu untuk bergerak dengan aliran cairan.
Agitasi cairan akan menjaga padatan mikroba berada dalam suspensi.
Proses pertumbuhan tersuspensi anaerobik dapat diagitasi dengan
pengadukan secara mekanik dan difusi gas unit lumpur aktif, lagun aerasi,
parit oksidasi dan digester anaerobik yang tercampur baik, merupakan
proses pertumbuhan tersuspensi (Betty dan Winiati, 1993)
Liquid Aeration Time (LAT) membutuhkan kadar oksigen
terlarut (DO) yang tinggi agar bisa hidup nyaman serta damai. Selama ini
banyak pertanyaan mengenai cara yang paling efektif meningkatkan DO.
Kolam yang mengunakan power head (air di pompa) dan yang
menggunakan aerator (perubahan pH resunesun 15 W dan aerator resun 8
titik) menghasilkan kadar DO 6,7 dan 4,3 (perbandingan isi dan lain-lain
hampir sama). Sehingga dapat disimpulkan bahwa power head lebih baik
dalam meningkatkan DO dibanding aerator. Walaupun pada malam hari
air kolam / aquarium terlihat jernih (tidak ada tanda-tanda lumut /
ganggang) tetapi terjadi penurunan DO yang signifikan di banding dengan
siang hari, berarti memang dalam air yang jernih pun banyak terdapat
fitoplankton yang juga membutuhkan oksigen di malam hari dan
meningkatnya aktivitas LAT di malam hari juga sangat mengurangi level
DO (Widyarso, 2006)
§ Sifat Buruk Air Limbah
Menurut Fuadi (2008) air limbah yang dihasilkan dari proses
produksi mempunyai dampak negatif, baik bagi manusia maupun
lingkungan. Adapun dampak dari air limbah, antara lain yaitu:
a. Gangguan terhadap kesehatan
Air limbah berbahaya bagi kesehatan manusia mengingat
bahwa banyak penyakit yang ditularkan melalui limbah. Air
limbah yang berfungsi sebagai media pembawa, seperti penyakit
commit to user
penyakit, didalam air limbah terdapat bakteri pathogen penyebab
penyakit.
b. Gangguan terhadap kegiatan biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang terdapat dalam air
limbah maka menyebabkan menurunan kadar oksigen yang terlarut
dalam air limbah. Hal ini menyebabkan kehidupan di dalam air
yang membutuhkan oksigen akan terganggu, yang mengakibatkan
perkembangannya menjadi berkurang atau menurun. Selain
kematian, kehidupan di dalam air disebabkan oleh berkurangnya
oksigen dalam air yang disebabkan pula adanya zat beracun di
dalam air limbah.
c. Gangguan terhadap keindahan
Air limbah yang masih baru hanya sedikit berwarna keruh
tetapi kemudian menjadi semakin kelam dan tidak menyenangkan
meskipun baunya agak tajam. Air limbah yang baru berisi sedikit
oksigen terlarut dan kadang-kadang sejumlah kecil nitrit dan nitrat,
khususnya setelah hujan. Air limbah yang baru mengandung
sedikit alkali, dan air limbah yang basi umumnya akan berwarna
kehitaman dan menyebabkan bau-bau yang memuakkan yang
bersumber pada hydrogen sulfide dan gas-gas lainnya. Air limbah
yang basi umumnya tidak mengandung oksigen yang terurai.
Apabila air limbah membusuk, gelembung-gelembung gas dapat
terlihat memancar keluar dari permukaan. Warna kehitaman dan
bau busuk yang berasal dari limbah yang membusuk akan
mengganggu pemandangan. Untuk mengetahui syarat mutu air
limbah yang baik dapat dilihat dalam tabel 2.3 Tabel Persyaratan
commit to user
Tabel Persyaratan Baku Mutu Air Limbah
Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah
No Parameter Gd.Baku Mutu Air Limbah
I II III IV
commit to user
§ Limbah Padat
Incenerator sampah yaitu proses pembakaran sampah pada
temperatur tinggi dengan mengatur kondisi dan persyaratan yang
diperlukan, sehingga proses pembakaran berlangsung secara sempurna.
Incenerasi sangat efisiendalam mengatasi masalah sampah, karena dapat
mengurangi volumnya 80-90%, menurunkan berat 98-99%. Residu
pembakaran merupakan bahan yang tidak terbakar atau tidak hancur
dengan proses pembakaran, biasanya terdiri dari bahan organik seperti
logam, kaleng, abu, kaca dan keramik. Residu pembakaran ini masih dapat
dimanfaatkan bila disalurkan. Pada incenerasi sebelum udara dibuang ke
atmosfer bebas, udara itu disaring dan dibersihkan terlebih dahulu dengan
perlakuan khusus. Sehingga konentrasi polutannya dapat diturunkan
bahkan dihilangkan sama sekali (Bahar, 1986)
§ Pupuk Organik
Menurut Isroi (2008) pupuk organik adalah pupuk yang tersusun
dari materia makhluk hidup. Sebagian besar pupuk organik berbentuk
padat seperti pupuk kandang dan kompos. Namun dengan bantuan
teknologi pupuk organik telah dibuat dalam bentuk cair
Pada pembuatan kompos dalam skala besar merupakan hal yang
paling penting diperhatikan adalah proses aerasi kompos tersebut, karena
dengan aerasi yang sempurna akan mempercepat proses pengolahan
kompos, selain itu juga telah mengurangi biaya cara, antara lain
membalik-balik kompos pada periode waktu tertentu dalam skala besar
pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan traktor, menambahkan
bahan organik atau bahan yang cukup besar atau bahan yang dapat
mengikat udara dengan membentuk rongga dalam kompos (bulking
agent), seperti batu, batu bata, kayu besar-besar, sekam, serbuk gergaji
atau kompos yang telah kering, dan menggunakan mesin pemompa udara
untuk menghisap atau meniupkan udara ke dalam tumpukan sampah
commit to user
§ Briket Arang
Briket arang sampah ini biasanya hanya dapat dibuat dari sampah
jenis rubbish. Itu pun yang tergolong ke dalam sampah tidak mudah lapuk
yang bisa terbakar. Contohnya adalah sampah-sampah kertas, kardus,
kayu. Sampah jenis garbage bisa pula diikut sertakan asalkan sudah
kering, seperti bekas daun pembungkus. Tentu saja sampah yang basah
dan tidak mungkin bisa dikeringkan tidak perlu dipaksakan untuk
disertakan briket arang sampah ini. Karena selain tidak akan hangus dan
tidak akan bisa menjadi arang, nantinya jelas akan menurunkan mutu
briket arang (Apriadji, 1990)
Nilai kalor arang biomassa ini dapat mencapai 5000 kcal/kg.
Briket biomassa ini bila dibakar tidak akan menimbulkan asap maupun
bau, sebab setelah arang terbakar/menjadi bara, tidak perlu dilakukan
pengipasan, sebab aliran bahang (heat) hanya ke atas sedangkan pinggiran
briket tidak terbakar dan berfungsi sebagai isolator. Jumlah kalor pada
briket anglo ini dapat mencapai 9000C. Dengan panas yang dihasilkan oleh
briket arang relatif rendah bila dibandingkan dengan arang kayu biasa,
ternyata lebih praktis untuk menyetrika kain-kain/tekstil produksi sekarang
dan sebagainya (Soeyanto, 1982)
D. Minyak Atsiri
Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti
akar, batang, daun, bunga, buah atau biji. Sifat minyak atsiri yang menonjol
antara lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, berbau
wangi dan umumnya larut dalam pelarut organik. Banyak istilah yang
digunakan untuk menyebut minayk atsiri. Misalnya dalam bahasa Inggris
disebut essential oils, ether/al oils dan volatile oil. Dalam bahasa Indonesia
ada yang menyebutnya minyak terbang, bahkan ada pula yang menyebut
minyak kabur. Disebut demikian tiada lain karena minyak atsiri mudah
commit to user
Di dalam perdagangan internasional, masing-masing minyak atsiri
mempunyai nama dagang tersendiri. Hal ini tergantung pada jenis tanaman
yang mengahasilkannya. Misalnya minyak atsiri dari tanaman alpukat
bernama dagang avocado oils, minyak jahe (ginger oils), minyak akar wangi
(vetiver oils), minyak cengkeh (clove oil), minyak adhas (funnel o/7), dan
sebagainya. Bahkan kadang pengolompokkannya lebih spesifik lagi yakni
sesuai dengan bagian tanaman yang menghasilkannya. Misalnya minyak atsiri
dan cengkeh, dapat dihasilkan dari bagian kuntum bunga (clove oil), dari
bagian tangkai bunga (clove stern oil) dan bagian daun (clovelea/oil).
Minyak atsiri yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat diperoleh
melalui tiga cara yaitu
· Pengempaan (Expression)
· Ekstraksi penggunaan pelarut (Solvent extraction)
· Penyulingan (Destilation)
Dari ketiga cara tersebut yang umumnya sering digunakan untuk
mendapatkan minyak atsiri adalah cara yang terakhir yaitu penyulingan
(destilation).
Penyulingan adalah salah satu cara untuk mendapatkan minyak atsiri
dengan cara mendidihkan bahan baku yang dimasukkan kedalam ketel hingga
terdapat uap yang diperlukan. Atau dengan cara mengalirkan uap jenuh
(saturated atau superheated) dan ketel pendidih air ke dalam ketel
penyulingan.
Penyulingan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat bertitik didih
tinggi dan zat-zat yang tidak dapat menguap. Dengan kata lain penyulingan
adalah proses pemisahan komponen-komponen campuran dari dua atau lebih
cairan berdasarkan perbedaan tekanan uap dari setiap komponen tersebut.
Cara penyulingan minyak atsiri pertama-tama memasukkan bahan
baku dan ampas yang mengandung minyak ke dalam ketel pendidih atau ke
dalam ketel penyulingan dan dialiri oleh uap air. Air panas dan uap tentu akan
mempengaruhi bahan tersebut sehingga di dalam ketel tersebut terdapat pula
commit to user
perlahan-lahan hingga terbentuk campuran uap yang terdiri dari uap air dan
uap minyak. Campuran ini akan mengalir melalui pipa-pipa pendingin dan
terjadilah proses pengembunan sehingga uap tadi kembali mencair. Dari pipa
pendingin, cairan tersebut akan dialirkan dengan alat pemisah (separator
iol-liquid) yang akan memisahkan minyak atsiri dan air berdasarkan berat
jenisnya. Penyulingan itu sendiri dibedakan menjadi 3 cara antara lain yaitu
penyulingan dengan air, penyulingan dengan air dan uap, dan penyulingan
langsung dengan uap.
1. Penyulingan dengan air
Penyulingan minyak atsiri dengan air merupakan cara yang
tertua. Bangsa Mesir dan India kuno telah melakukan penyulingan
minyak atsiri dengan air sampai sekarang pun masih dilakukan
terutama oleh petani tradisional. Rangkaian alat penyulingan dengan
air dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan prinsip kerja
penyulingan minyak adalah sebagai berikut.
Ketel penyulingan diisi dengan air sampai volumenya hampir
separuh lalu dipanaskan. Sebelum air mendidih, bahan baku
dimasukkan ke dalam ketel penyulingan. Dengan demikian penguapan
air dan minyak atsiri berlangsung bersamaan. Cara penyulingan seperti
ini disebut penyulingan langsung (direct distillation). Bahan baku yang
digunakan biasanya ampas yang mudah bergerak di dalam air dan
tidak mudah rusak oleh panas uap air. Penyulingan secara sederhana
ini sangat mudah dilakukan dan tidak perlu modal banyak. Namun
kualitas minyak atsiri yang dihasilkan cukup rendah, kadar minyak
sedikit, terkadang terjadi proses hidrolisis ester, dan produk minyaknya
commit to user
Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air
Meskipun dari proses pengerjaannya sangat mudah, tetapi
penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan banyaknya
rendemen minyak yang hilang (tidak tersuling) dan terjadi pula
penurunan mutu minyak yang diperoleh. Selama penyulingan
berlangsung bisa mengakibatkan terjadinya pengemasan (oksidasi)
serta persenyawaan zat ester yang terkandung dengan air dan
timbulnya berbagai hasil sampingan yang tidak dikehendaki.
2. Penyulingan dengan air dan uap
Penyulingan minyak atsiri dengan cara ini memang sedikit lebih
maju dan produksi minyaknya pun relatif lebih baik. Rangkaian alat
penyulingan dengan air dan uap dapat dilihat pada gambar dibawah ini
dan prinsip kerja alat penyulingan ini adalah sebagai berikut.
Bahan baku diletakkan di atas saringan sehingga tidak
berhubungan langsung dengan air yang mendidih, tetapi akan
berhubungan dengan uap air. Oleh karena itu, cara penyulingan
semacam itu disebut penyulingan tidak langsung (indirect distilation).
Air yang menguap akan membawa partikel-partikel minyak atsiri dan
dialirkan melalui pipa ke alat pendingin, sehingga terjadi
pengembunan dan uap air yang bercampur dengan minyak atsiri
tersebut akan mencair kembali. Selanjutnya uap air dan minyak atsiri
yang dihasilkan akan dialirkan melalui alat pemisah untukdipisahkan
commit to user
Cara ini paling sering dilakukan oleh para petani atsiri dan
alat-alatnya pun dapat dibuat sendiri oleh yang bersangkutan. Produk
minyak atsiri ini yang dihasilkan cukup bagus, kalau memenuhi
standar produk minyaknya dapat diekspor.
Gambar 2.2 Penyulingan Dengan Air Dan Uap
3. Penyulingan dengan uap
Proses penyulingan yang diterapkan di PT. Sido Muncul adalah
penyulingan dengan uap dimana kedalam ketel uap dimasukkan air
dan dipanaskan, sementara itu dalam ketel bahan di masukkan bahan
yang akan di ekstrak. Setelah panas, uap mulai dialirkan ke ketel bahan
sehingga minyak atsiri yang terkandung dalam bahan tersebut
menguap bersama uap air. Uap yang merupakan campuran minyak dan
air dialirkan ke kondensator. Uap yang masuk ke kondensator akan
keluar dalam bentuk cairan. Cairan tersebut merupakan campuran
antara minyak dan air. Campuran minyak dan air ditampung dalam
separator oil-water. Karena berat jenis minyak lebih ringan daripada
berat jenis air, maka akan terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas
adalah minyak dan lapisan bawah adalah air. Air dan minyak akan
dipisahkan dengan membuka keran bagian bawah sehingga air akan
commit to user
Gambar 2.3 Penyulingan Dengan Uap
( Anonimd, 2008)
commit to user
28
BAB III
TATA LAKSANA PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu Praktek Magang
Kegiatan praktek magang ini dilaksanakan di PT. Sido Muncul yang
beralamat Jl. Soekarno Hatta KM 28 Bergas Kab. Semarang 50552
Telp(0298)523509/10
B. Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapang (magang) ini dilaksanakan pada tanggal 2–28
Februari 2009.
C. Metode Pelaksanaan
Untuk mendapatkan data selama Praktek Kerja Lapang (magang) ini
kami menggunakan beberapa metode. Metode tersebut antara lain yaitu:
1. Observasi
Mengadakan pengamatan secara langsung di PT.Sido Muncul
sehingga diperoleh gambaran yang terperinci mengenai proses
penyulingan minyak atsiri dan bagaimana penanganan limbah baik
limbah organik maupun limbah anorganik.
2. Wawancara
Wawancara dilaksanakan untuk menggali informasi tentang
perusahaan dan topik yang berkaitan dengan proses penyulingan
minyak atsiri dan penanganan limbah dengan menanyakan langsung
kepada pihak-pihak yang terkait.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mencari informasi atau referensi
yang diperlukan guna melengkapi data. Studi pustaka ini biasanya
dilaksanakan baik di perpustakaan sekolah atau kampus maupun
perpustakaan di perusahaan tempat magang yaitu di perpustakaan
commit to user 4. Pencatatan
Mencatat data sekunder dari sumber-sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan dan mendukung kegiatan praktek magang.
Jenis data sekunder antara lain data mengenai kondisi umum PT.Sido
Muncul, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan
commit to user
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
1. Lokasi Pabrik
Perusahaan yang bergerak dalam bidang herbal khususnya dalam
pembuatan jamu ini terletak di Jalan Soekarno Hatta KM 28 kec. Bergas
Ungaran-Semarang 50552 Telp (6224) 580559, Fax (6224) 580332 dengan
e-mail: sidomuncul@indosat.net.id atau http://www.sidomuncul.com. Selain
itu PT. Sido Muncul mempunyai kantor pemasaran yang terletak di Jalan
Cipete Raya No.81 Jakarta 12410, Indonesia Telp (6221) 7653535, Fax
(6221) 7656522 dengan e-mail: marketing@sidomuncul.com. Tugas dari
kantor pemasaran ini sendiri adalah memasarkan produk keluar pabrik. Jadi
kantor pemasaran ini tidak memproduksi jamu. PT. Sido Muncul ini sendiri
mempunyai luas tanah 27 ha dengan luas bangunan hanya 5 ha sehingga
pembagian ruang dapat di atur sedemikian rupa untuk mencukupi semua
bidang usaha yang dijalankan, baik perkantoran maupun pabriknya.
Karena PT. Sido Muncul ini terletak di jalan raya utama
Solo-Semarang yang merupakan pusat industri yang strategis maka
memungkinkan proses pemasaran yang lebih cepat. Selain itu sarana
transportasinya juga memadai sebab jalur tersebut merupakan jalur utama
sehingga banyak wisatawan asing maupun domestik yang hendak bepergian
pasti melewati pabrik jamu PT. Sido Muncul.
Lokasi PT. Sido Muncul yang strategis juga mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan yaitu perusahaan lebih mudah mendapatkan
sumber tenaga kerja, baik untuk keperluan kantor maupun bidang usaha lain
yang di jalankan oleh PT. Sido Muncul.
commit to user
Komitmen dari perusahaan akan pelestarian lingkungan untuk dunia
usaha mengantar PT. Sido Muncul menerima penghargaan Kehati Award
untuk kategori Peduli Lestari Kehati pada tanggal 8 Maret 2001.
Gambar 4.1 Kehati Award
Sumber: PT.Sido Muncul, 2009
Pada tahun 2002, PT. Sido Muncul berhasil mengembangkan usahanya
dengan memproduksi minyak atsiri dari bahan-bahan sisa proses ekstraksi
yang segar. Setelah diambil minyak hasil pemprosesan minyak atsiri,
ampasnya diambil kembali untuk diolah menjadi bahan baku pembuatan
pupuk untuk pemenuhan kebutuhan pupuk perkebunan PT. Sido Muncul.
2. Usaha yang Dijalankan
PT. Sido Muncul merupakan perusahaan perseorangan, tetapi dalam
perkembangannya perusahaan tersebut berubah menjadi perseroan terbatas
(PT). PT. Sido Muncul merupakan perusahaan berskala besar yang bergerak
dibidang herbal. Untuk itu jenis usaha yang dijalankan oleh PT.Sido
Muncul adalah berskala industri dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT).
Dimana bentuk usaha tersebut memiliki badan hukum dengan tanggung
jawab kepemilikan hanya berlaku pada perusahaan dan tanpa melibatkan
harta pribadi, atau sebesar saham yang dimiliki. Sedangkan pada PT.Sido
Muncul, perusahaan tersebut merupakan perusahaan keluarga yang
dikembangkan secara turun temurun. Pertanggung jawaban pada bentuk
commit to user
perusahaan. Jadi bila terjadi kerugian perusahaan, maka tidak berakibat
kekayaan pribadi si investor terbawa.
3. Arti dan Logo PT. Sido Muncul
Nama SidoMuncul diambil dari bahasa Jawa yang mempunyai arti
impian yang terwujud yaitu terwujudnya cita-cita untuk melestarikan
resep-resep yang dimiliki dengan mendirikan perusahaan pembuatan jamu.
Logo perusahaan PT. Sido Muncul pada awalnya berupa foto Ibu Rahmat
Sulistyo dan salah seorang cucunya yaitu Irwan Hidayat yang kini menjadi
Presiden Direktur PT. Sido Muncul. Namun kemudian, pada tahun 1985,
logo tersebut ditambahkan dengan gambar lumpang untuk memberikan
kesan tradisional.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Ä Visi
Menjadikan industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada
masyarakat dan lingkungan.
Ä Misi
a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
b. Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan pengobatan menggunakan bahan-bahan alami.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina
kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami
dan pengobatan secara tradisional.
d. Ikut mendorong pemerintahan / intansi resmi agar lebih berperan
commit to user B. MANAJEMEN PERUSAHAAN
1. Struktur Organisasi
Inti pengorganisasian adalah pengaturan segala sesuatu dalam rangka
kerja sama menuju pada sasaran yang telah diterapkan, tidak pernah berhenti
sekejap pun selama ada kegiatan. Meskipun organisasi itu sendiri sudah
dianggap cukup tetap, tetapi dalam kegiatan-kegiatannya selalu ada hal-hal
yang memerlukan pengaturan baik pengaturan baru meupun penyempurnaan
dari yang lama, pergantian alat dan perlengkapan, fasilitas, sarana dan
lain-lain, mutasi, promosi, reorganisasi, yang semuanya itu menghendaki adanya
aturan-aturan atau pengorganisasian. Jadi fungsi pengorganisasian lebih luas
dari sekedar membentuk/membuat struktur, dan merinci pekerjaan.
Pengorganisasian bertujuan untuk menciptakan suasana kerja yang
harmonis, efektif dan efisien, maka semua kegiatan akan bekerja sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dalam sistem pembagian
wewenang dan tanggung jawabnya dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Wewenang garis yaitu sistem hubungan wewenang dari pihak
atasan membagikan sebagian wewenangnya kepada pihak bawahan
dan pihak bawahan memberikan sebagian wewenangnya kepada
pihak bawahannya lagi dan begitu seterusnya berdasarkan garis
pada bagian atasnya dan bertanggung jawab langsung mengenai
tugas yang diberikan pada atasan.
b. Wewenang staf yaitu mempunyai tugas membantu petugas staf
dalam mencapai tujuan. Petugas staf terdiri dari ahli yang
mempunyai disiplin ilmu tertentu. Petugas staf tidak bertanggung
jawab terhadap keberhasilan dalam saran dan ide yang
diberikannya.
c. Wewenang fungsional yaitu merupakan pendelegasian wewenang
dari petugas lini atau staf yang dilakukan. Petugas yang
mempunyai wewenang fungsional mempunyai tanggung jawab
commit to user
Dalam struktur organisasi di PT. Sido Muncul kedudukan tertinggi
adalah pemilik perusahaan atau dewan komisaris, tepat di bawahnya adalah
presiden direktur.
Berdasarkan struktur organisasi di atas maka PT. Sido Muncul
menganut sistem organisasi garis. Penggunaan sistem ini dikarenakan
adanya beberapa keuntungan, seperti yang dikatakan oleh (Terry dan Rue,
1985), antara lain bahwa kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemimpin,
pelaksanaannya sederhana dan mudah dimengerti oleh bawahan,
masing-masing pekerja bertanggung jawab hanya pada atasannya.
Kelemahan dari sistem ini adalah beban yang berat dari pihak atasan,
memberi inisiatif bawahan, adanya kecenderungan dari atasan untuk
bertindak secara otoriter dan memerlukan adanya pengawasan dengan
keahlian yang bermacam-macam karena pemimpin harus mengawasi semua
bagian. Menyikapi kelemahan tersebut maka dibutuhkan keterbukaan
sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi diantara atasan dan bawahan
a
commit to user
a. Dewan Komisaris
Merupakan pemilik sekaligus pemimpin tertinggi dalam
perusahaan yang bertugas memimpin, memberikan bimbingan, membuat
dan menentukan kebijakan serta bertanggung jawab seutuhnya terhadap
perusahaan yang dimilikinya.
b. Presiden Direktur
Merupakan pemilik sekaligus pemimpin dalam perusahaan yang
bertugas
- Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di
perusahaan baik ke dalam maupun ke luar.
- Menentukan kebijaksanaan perusahaan, baik yang bersifat
umum maupun khusus
- Bertindak atas nama perusahaan dalam kegiatan perusahaan
maupun luar perusahaan, baik berhubungan dengan instalasi
lain maupun segala sesuatu yang menyangkut keperluan
perusahaan.
- Mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung jawab kepada
masing-masing bagian.
Bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Presiden Direktur dibantu oleh
Internal Audit yang mengawasi pelaksanaan administrasi dan menilai
hasil laporan dan mengawasi job direction serta mendelegasikan
karyawan untuk masing-masing bagian. Bertanggung jawab pada
Presiden Direktur.
c. Direktur Pabrik
Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang
dilaksanakan di pabrik dari proses penerimaan bahan baku, pemprosesan
hingga produk keluar dari gudang. Bertanggung jawab langsung kepada
commit to user
Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur
pabrik dibantu oleh manager produksi, manager PPC, manager QA,
manager R&D, manager lingkungan, manager teknik dan manager
budidaya pertanian. Kesemua bagian tersebut bertanggung jawab pada
kepada Direktur Pabrik
d. Direktur Umum
Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang
berhubungan dengan ketenaga kerjaan dan membuat peraturan bagi
karyawan. Bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur
umum dibantu oleh manager umum, yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Umum.
e. Direktur Keuangan
Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan keuangan,
merencanakan anggaran perusahaan, membuat draf gaji, dan
menentukan kebijakan pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
Bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur
keuangan dibantu oleh manager keuangan, manager akuntansi, dan
manager pembelian. Ketiga bagian tersebut bertanggung jawab kepada
Direktur Keuangan.
f. Manager Produksi
Tugasnya antara lain yaitu
- Mengkoordinasikan semua kegiatan produksi termasuk
memberikan bimbingan dan pengawasan secara langsung
kepada bawahan (buruh pabrik termasuk bagian kemasan) agar
proses produksi berjalan lancar, tepat waktu, tepat sasaran
commit to user
ditingkatkan sehingga laba yang diperoleh perusahaan dapat
dimaksimalkan.
- Membuat rencana produksi sesuai dengan target pemasaran
serta jadual produksi.
- Mengkoordinasi jalannya proses produksi meliputi kualitas dan
jenis produksi yang dibuat serta produk baru maupun
pengembangan produk yang ditetapkan oleh bagian
laboratorium.
- Bekerjasama dengan begian laboratorium dalam pelaksanaan
proses produksi.
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.
Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager
produksi dibantu oleh
Ø Ka. Bag. Produksi Jamu
Tugasnya adalah membuat rencana sesuai dengan target
pemasaran serta jadual produksi, mengkoordinasi jalannya proses
produksi yang meliputi kualitas produk dan jenis produk yang
dibuat serta produk baru maupun pengembangan produk yang
ditetapkan bagian laboratorium. Serta bertanggung jawab atas
seluruh jalannya proses produksi jamu. Bertanggung jawab
langsung kepada Manager Produksi.
Ø Ka. Bag. Produksi Makanan dan Minuman
Tugasnya adalah membuat rencana sesuai dengan target
pemasaran serta jadual produksi, mengkoordinasi jalannya proses
produksi yang meliputi kualitas produk dan jenis produk yang
dibuat serta produk baru maupun pengembangan produk yang
ditetapkan bagian laboratorium. Serta bertanggung jawab atas
seluruh jalannya proses produksi makanan dan minuman. Sebab