• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MAGANG DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG (PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI PT. SIDO MUNCUL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN MAGANG DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG (PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI PT. SIDO MUNCUL)"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

LAPORAN MAGANG

DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG

(PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI

PT. SIDO MUNCUL)

Tugas Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya

Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

Endri Puspitasari H 3106044

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

LAPORAN MAGANG

DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG

(PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI

PT. SIDO MUNCUL)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Endri Puspitasari

H 3106044

Telah dipertahankan dihadapan penguji

Pada tanggal:

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui,

Pembimbing / Penguji I

Ir. Windi Atmaka, MP NIP. 196108311988031001

Pembimbing / Penguji II

Gusti Fauza, ST, MT NIP. 197608222008012009

Mengetahui,

Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS

(3)

commit to user

iii

MOTTO

Anda tidak boleh bernegosiasi dengan mimpi anda. Bernegosiasilah dengan apa yang harus anda lakukan untuk mencapainya. Tanpa

memimpikan keadaan yang lebih baik di masa depan, kita akan kehilangan ketertarikan untuk hidup dengan sepenuhnya.

(Mario Teguh, 2004)

Banyak orang memiliki rencana besar tetapi tidak menjadi kenyataan.

Alasannya adalah begitu banyak orang yang memiliki rencana besar tetapi gagal menepati janji-janji kecil mereka.

(4)

commit to user

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur alhamdullilah kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Laporan Magang yang

berjudul (Proses Pengolahan Jamu Dan Sistem Sanitasi Di PT. Sido Muncul) di

PT. Sido Muncul Bergas, Semarang ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat

dalam mendapatkan gelar Ahli Madya.

Di dalam penulisan Laporan Magang ini ternyata tidak dapat terlepas

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin magang.

2. Ir. Heru Irianto, MM selaku Koordinator Program D III Fakultas Pertanian

yang telah memberikan ijin melaksanakan magang.

3. Ir. Bambang Sigit A, MSi selaku Koordinator Magang, Ketua Prodi D III

Teknologi Hasil Pertanian yang telah membantu dalam memberikan ijin

pelaksanaan magang.

4. Ir. Windi Atmaka MP, selaku dosen pembimbing sekaligus dosen penguji I

yang telah berkenan membimbing penulis dalam menyusun laporan ini.

5. Gusti Fauza ,ST, MT selaku dosen penguji II.

6. Dosen dan Staf D III Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret

yang telah memberi petunjuk dan pengarahan dalam menyusun laporan ini

hingga selesai.

7. Bapak Irwan Hidayat, selaku Dewan Komisaris PT. SidoMuncul beserta

direksi PT. Sido Muncul.

8. Ir. Dian Risdianto, MT, IPP selaku Manajer Departemen Lingkungan dan

Proses di PT. SidoMuncul sekaligus pembimbing lapangan yang telah

memberikan kontribusi, inspirasi serta ilmunya terhadap penulis.

9. Musonef ST, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan kontribusi,

(5)

commit to user

v

10.Bapak Aryo Pramono, Ibu Listina, Ibu Puji, Bapak Budi, Bapak Sutarno,

Bapak Tri Nugroho yang telah banyak membantu penulis sepanjang

perjalanan praktek lapang, juga kepada segenap karyawan PT. Sido Muncul.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan Laporan Magang ini.

Namun demikian, penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan

Magang ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap kritik

dan saran yang mengarah ketingkat yang lebih baik.

Sebagai akhir kata, mudah-mudahan Laporan Magang ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Agustus 2010

(6)

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN MOTTO... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kegiatan Praktek Magang ... 4

C. Manfaat Kegiatan Praktek Magang ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Obat Tradisional ... 6

B. Bahan Baku ... 7

C. Limbah ... 11

D. Minyak Atsiri ... 22

BAB III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN ... 28

A. Tempat dan Waktu Praktek Magang ... 28

B. Waktu Pelaksanaan ... 28

C. Metode Pelaksanaan ... 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Keadaan Umum Perusahaan ... 30

a. Lokasi Pabrik ... 30

b. Usaha yang Dijalankan ... 31

c. Arti dan Logo PT.SidoMuncul ... 32

d. Visi dan Misi Perusahaan... 32

B. Manajemen Perusahaan ... 33

(7)

commit to user

vii

2. Ketenagakerjaan ... 45

a. Perekrutan Karyawan ... 45

b. Sistem Pengajian ... 46

c. Sistem Pengembangan Tenaga Kerja ... 47

d. Jam Kerja ... 51

e. Fasilitas Perusahaan... 52

C. Peralatan yang Digunakan ... 53

1. Spesifikasi Peralatan yang Digunakan... 53

2. Mekanisme Kerjanya Mesin ... 57

D. Penyediaan Bahan Baku... 65

1. Bahan Baku yang Dipergunakan... 65

2. Cara / Sistem Pengadaan Bahan Baku ... 70

E. Proses Pengolahan ... 70

1. Tahap dan Proses yang Dikerjakan ... 70

a. Proses Pembuatan Jamu ... 70

b. Proses Pembuatan Minyak Atsiri ... 72

2. Diagram Alir Proses ... 76

3. Produk PT.SidoMuncul... 77

F. Pengendalian Mutu ( Quality Control)... 84

G. Pengepakan ... 87

1. Bahan Pengemas ... 87

2. Cara Pengemasan ... 87

3. Cara Penyimpanan ... 88

H. Pemasaran ... 89

1. Cara Pemasaran... 89

2. Cara Distribusi Produk ... 89

3. Lokasi Pemasaran... 90

I. Sistem Sanitasi Industri ... 90

1. Sanitasi Bangunan, Peralatan dan Tenaga Kerja ... 91

2. Sanitasi Selama Proses Produksi ... 95

(8)

commit to user

viii

4. Penanganan Limbah Industri ... 97

5. Unit Penanganan Limbah Industri... 98

BAB V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN... 109

A. Pembahasan ... 109

B. Kesimpulan... 117

C. Saran ... 118

(9)

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe ... 8

Tabel 2.2 Spesifikasi Persyaratan Khusus Jahe ... 8

Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah ... 20

Tabel 4.1 Kadar Minyak Atsiri ... 69

(10)

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air ... 25

Gambar 2.2 Penyulingan Dengan Air dan Uap... 26

Gambar 2.3 Penyulingan Dengan Uap... 27

Gambar 4.1 Kehati Award... 31

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT.SidoMuncul... 35

Gambar 4.3 Mesin Penyangrai... 57

Gambar 4.4 Mesin Penggiling (Disc Mill) ... 58

Gambar 4.5 Mesin Penghalus Vacum (Penggiling Raymond) ... 59

Gambar 4.6 Mesin Pengayak ... 59

Gambar 4.7 Mesin Pencampur (Mixer) ... 60

Gambar 4.8 Mesin Pengering (Cabinet Dryer) ... 61

Gambar 4.9 Mesin Pengisi Serbuk ... 61

Gambar 4.10 Mesin Pengelas ... 62

Gambar 4.11 Incenerator ... 63

Gambar 4.12 Diagram Proses Pembuatan Jamu ... 76

Gambar 4.13 Diagram Proses Penanganan Bahan Baku ... 87

Gambar 4.14 Diagram Proses Sanitasi Limbah Cair ... 102

Gambar 4.15 Diagram Proses Pembuatan Pupuk Organik di PT.SidoMuncul... 105

Gambar 4.16 Diagram Proses Incenerasi ... 107

(11)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak produk – produk hasil pertanian yang telah menyita perhatian

banyak masyarakat. Salah satunya adalah produk tanaman herbal. Hal ini

dikarenakan tanaman herbal merupakan tanaman organik yang dapat

digunakan sebagai obat tradisional tanpa menggunakan campuran bahan

kimia. Disisi lain tanaman tersebut dapat diperoleh dengan mudah, dapat

diolah secara tradisional dan harganya yang relatif terjangkau. Maka dari itu

konsumsi obat – obatan tradisional sangat marak hingga sekarang dan menjadi

salah satu aset tradisi negara yang dapat bertahan hingga sekarang. Begitu

pula dengan PT.Sido Muncul yang merupakan industri berskala besar yang

bergerak dalam bidang herbal, telah ikut andil dalam mempertahankan tradisi

tersebut dengan cara mengolah hasil-hasil pertanian menjadi berbagai obat

tradisional. Obat tradisional sendiri telah dikenal secara turun temurun dan

digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan.

Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya

menjaga kesehatan maupun pengobatan.

Obat tradisional itu sendiri sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga,

yaitu jamu, obat ekstrak alam dan fitofarmaka. Jamu adalah obat yang

disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk, seduhan, pil dan

cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu

tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya jenis ini dibuat

dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang terbuat dari berbagai

tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5-10 macam

bahkan lebih. Bentuk jamu tidak perlu membutuhkan pembuktian ilmiah

sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Pembuktian empiris

sendiri berarti suatu keadaan yang bergantung pada bukti atau konsekuensi

yang teramati oleh indera yang berdasarkan realita dan dapat diterima dengan

(12)

commit to user

puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan

manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu. Ekstrak bahan alam

adalah obat tradisional yang disediakan dari ekstrak atau penyaringan bahan

alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral. Proses ini

membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah

dengan tenaga yang didukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan

pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini

pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian–

penelitian pre-klinik atau uji keamanan obat seperti standar kandungan bahan

berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat

tradisional yang higienis dan uji toksisitas akut maupun kronis. Maksud dari

pembuktian secara ilmiah itu sendiri adalah suatu kegiatan yang sistematik

dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai

suatu pengertian mengenai prinsip prinsipnya yang mendasar dan berlaku

umum mengenai suatu masalah. Penelitian yang dilakukan berpedoman pada

berbagai informasi yang telah dihasilkan dalam penelitian terdahulu. Tujuan

dari penelitian ilmiah itu sendiri adalah untuk menambah atau

menyempurnakan teori yang telah ada mengenai suatu masalah yang menjadi

sasaran kajian. Bentuk obat tradisional yang berikutnya adalah fitofarmaka.

Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat

disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah

terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinis yang

merupakan uji khasiat atau kegunaan dari obat itu sendiri pada manusia. Oleh

karena itu, dalam pembuatanya memerlukan tenaga ahli dan biaya yang besar

serta ditunjang dengan peralatan berteknologi modern.

Khasiat obat tradisional telah meningkatkan popularitas obat tradisional.

Hal ini terbukti dari semakin banyaknya industri jamu dan industri farmasi

yang memproduksi obat tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Banyaknya pendirian berbagai industri jamu ini diharapkan dapat

menggerakkan sektor pertanian, industri dan UKM, dengan cara

(13)

commit to user

Muncul merupakan salah satu dari sekian banyak industri yang mengolah

komoditas tanaman obat-obatan. PT.Sido Muncul termasuk industri skala

besar yang bergerak dalam bidang herbal.

Jamu merupakan warisan nenek moyang yang dipercaya dapat mencegah

dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain itu kelebihan dari

pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan tradisional tersebut ialah

tidak adanya efek sampingan yang ditimbulkan seperti yang sering terjadi

pada pengobatan kimiawi. Oleh karena itu pemanfaatan jamu harus tetap

dilestarikan. Akhir-akhir ini jamu semakin diminati oleh kalangan masyarakat

dimana masyarakat semakin sadar dalam memilih produk yang aman, murah,

mudah didapat dan bersifat natural atau sedikit mengandung bahan-bahan

kimia sintetis. Selain itu masyarakat juga menginginkan pola konsumsi

makan, minum dan pengobatan secara alami atau disebut juga dengan trend

”back to nature” .

Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dewasa ini jamu

diproduksi dalam bentuk misalnya pil, kapsul, parem dan dalam bentuk cair.

Berbeda dengan dahulu dimana produk jamu hanya diproduksi dalam bentuk

rajangan atau serbuk saja. Bentuk-bentuk jamu sekarang ini dibuat lebih

praktis dibanding waktu dahulu, hal ini bertujuan agar konsumen lehih mudah

mengkonsumsinya.

Selain itu didalam kegiatan industri dan teknologi, sanitasi merupakan

salah satu sarana yang mendukung jalannya proses produksi. Dimana proses

sanitasi ini harus diolah hingga sedemikian rupa agar sisa produk akhir tidak

mencemari lingkungan dan dapat digunakan lagi untuk pemprosesan

berikutnya. Air limbah yang diolah terlebih dahulu, bertujuan agar air limbah

mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan yang tidak

bersifat toksik bagi organisme maupun bagi manusia yang memanfaatkannya.

Seperti halnya sanitasi air (sanitasi cair), air limbah industri umumnya berasal

dari pencucian bahan baku, pencucian alat-alat produksi, pembersihan ruangan

produksi serta penggunaan kamar mandi. Limbah cair yang berasal dari

(14)

commit to user

dialirkan melalui saluran untuk kemudian diolah didalam unit pengolahan air

limbah.

Efek dari air limbah banyak sekali antara lain dapat menyebabkan

gangguan terhadap lingkungan biota sungai diantaranya tercermarnya air

sungai dengan kandungan berbahaya pada air limbah sehingga kehidupan

makhluk hidup dalam sungaipun menjadi terganggu, gangguan terhadap

pemandangan, dan lain-lain. Supaya air limbah tersebut tidak berdampak

negatif terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan pengolahan secara benar

dan sesuai dengan syarat baku mutu air limbah yang diperolehkan oleh

pemerintah yang aman bagi lingkungan.

B. Tujuan Kegiatan Praktek Magang

Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang (magang) di PT.Sido

Muncul ini antara lain yaitu :

1. Membekali mahasiswa agar memahami proses produksi hasil pertanian

dari bahan baku menjadi bahan olahan (siap pasar).

2. Membekali jiwa kewirausahaan bidang teknologi pengolahan hasil

pertanian pada mahasiswa sebagai bekal terjun di masyarakat.

3. Mengetahui karakteristik bahan baku pembuatan jamu

4. Mempelajari proses pembuatan jamu serta pengendalian mutu produk di

PT. Sido Muncul dari mulai bahan baku sampai siap untuk dipasarkan.

5. Untuk mengetahui dan memahami secara mendalam tentang bagaimana

(15)

commit to user

C. Manfaat Kegiatan Praktek Magang

Manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang (magang) di PT.Sido

Muncul ini antara lain :

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses pengolahan

jamu, penanganan limbah cair maupun penanganan limbah padat.

2. Dapat mengaplikasikan secara langsung bentuk aplikasi dari ilmu yang

didapat dibangku kuliah.

3. Mahasiswa dapat mengevaluasi, membandingkan antara hasil pengamatan

dengan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah, sehingga diharapkan

(16)

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional

Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri

kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa :

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik (persediaan dalam

bentuk sari atau ekstrak) atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang

secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional

yang pengolahannya masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara

turun-temurun berdasarkan resep nenek moyang adat-istiadat, kepercayaan,

atau kebiasaan setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini

digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik

harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak

digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan

efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan

mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari

Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah,

daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam

bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet (Anonim a, 2010)

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara

tradisional, turun temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat,

kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic atau ajaib maupun

pengetahuan tradisional. Obat tradisional saat ini banyak digunakan karena

menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena

masih bisa dicerna oleh tubuh. Untuk dapat mengetahui dan

(17)

commit to user

sebaiknya harus diketahui terlebih dahulu seluk-beluk dan khasiat

tumbuh-tumbuhan dan jamu di satu pihak dan si sakit yang mempergunakanya di

pihak yang lain berhubunga dengan besar atau berat badan (Budi Sutomo,

2008)

B. Bahan Baku

Pendapat nagara-negara maju tentang ”Back To Nature”

mengisyaratkan bahwa tanaman obat semakin penting peranannya dalam pola

konsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan. Jenis tanaman yang dapat

dimanfaatkan untuk obat ini jumlahnya sangat banyak. Bagian yang

digunakan juga berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Akar, batang, daun,

bunga dan biji, kadang-kadang mempunyai fungsi pengobatan yang berlainan.

Tidak jarang, beberapa bagian digunakan bersama-sama. Ramuan jamu jawa

juga berisi berbagai macam bagian yang berasal dari barbagai jenis. Ekstrak

adalah bentuk kering, kental, atau cair yang dibuat dengan cara mengambil

sari (menyari) simplesia menurut cara yang cocok, tanpa pengaruh cahaya

matahari langsung. Tempat untuk menyaring, merendam atau merebus

simplisia berupa panci, stainlees atau toples kaca dan pengaduk dari kayu

(Sudewo, 2007). Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu di PT.

Sido Muncul antara lain:

1. Jahe

Persyaratan khusus untuk bahan baku jahe menurut SNI

01-7087-2005, dimana jahe segar untuk bahan baku obat harus mempunyai rimpang /

rhizoma dari tanaman jahe berbentuk utuh dan segar serta bersih. Kesegaran

(kulit jahe tampak halus/tidak mengkerut, kaku dan mengkilat). Bentuk

rimpang (rimpang jahe dinyatakan utuh apabila maksimal 2 anak rimpang

patah pada pangkalnya). Rimpang bertunas (apabila salah satu / beberapa

ujung dari rimpang telah bertunas). Kenampakan irisan melintang (apabila

diiris melintang pada salah satu rimpannya dinyatakan cerah apabila

penampangnya berwarna cerah khas jahe segar). Serangga hidup, hama, dan

(18)

commit to user

pembesaran). Rimpang yang terluka (rimpang yang terluka pada jaringan

epidermis). Rimpang busuk (apabila terdapat bagian yang lebih lunak yang

disebabkan jamur atau bakteri dari rimpang yang masih segar). Kadar ekstrak

yang larut dalam air (presentase ekstrak yang larut dalam air dari bahan yang

telah dikeringkan di udara), Kadar ekstrak yang larut dalam ethanol

(presentase ekstrak yang larut dalam ethanol dari bahan yang telah

dikeringkan di udara). Jumlah telur nematoda (jumlah telur nematoda yang

ditemukan dalam tiap gram cuplikan kering). Untuk lebih jelasnya,

spesifikasi persyaratan umun dan khusus untuk jahe dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Spesifikasi Persyaratan Umum

Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe

No Jenis uji Persyaratan

1 Kesegaran jahe Segar

2 Rimpang bertunas Tidak ada

3 Kenampakan irisan Cerah

4 Bentuk rimpang Utuh

5 Serangga hidup,dan hama lain Bebas

Spesifikasi Persyaratan Khusus

Tabel 2.2 Spesifikasi Persyaratan Khusus Jahe

(19)

commit to user

Sedangkan menurut Budi Sutomo, kandungan enzim protease dan

lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi untuk memecah protein dan

lemak. Enzim inilah yang membantu dan menyerap makanan sehingga

meningkatkan nafsu makan. Jahe yang melindungi sistem pencernaan dengan

menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton dan methanol pada jahe

yang mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan,

sehingga nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe.

Peradangan pada arthiris / radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan

banyak mengkonsumsi jahe, karena jahe menghambat produksi

prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memacu peradangan.

2. Madu

Bahan baku pembuatan jamu lainya yaitu madu. Madu dalam

konsentrasi 30% hingga 50% fungsinya jauh lebih baik dari obat antibiotik.

Madu kental menghentikan pertumbuhan bakteri Candida alba. Madu yang

mengencer hingga 40% menjadi bersifat bacteridal (pembunuh bakteri),

sehingga mampu berperan sebagai anti bakteri dan anti jamur. Madu ampuh

melawan Salmonela shigela, E. coli dan Vibrio cholera penyebab penyakit

kolera dimana penyakit tersebut telah merenggut jutaan penduduk dunia.

Madu dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, borok, obat untuk terapi

pasca operasi pasien kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan kulit.

Madu memperpendek masa hidup bakteri diare pada balita.

Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka, sehingga mencegah

infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat. Madu menembus luka dalam,

dan dapat membantu proses pembentukan butiran jaringan baru.

Madu juga dapat menghentikan pertumbuhan organisme patogen atau

organisme yang bersifat merugikan pada pasien penderita infeksi saluran

kencing. Karena mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem

pencernaan, madu juga berfungsi sebagai sumber energi instan.

Madu bersifat antibakteri karena keasaman alami dan hidrogen peroksida

(20)

commit to user

3. Daun Sirih

Daun sirih (Piper betle Linn) mempunyai kandungan zat pada turunan

dari Chavica betel (betol) C6H3OH.OCH3CH2CH=CH (1-2-5) isomer eugenol

allypyrocate chine, cineol methyl, eugenol dan caryophyllen (sesquiterpen).

Tiap-tiap bagian dari tumbuhan ini mempunyai kegunaan tersendiri, seperti

bagian daun biasanya digunakan untuk obat kumur, untuk membersihkan

koreng yang kotor agar tidak terinfeksi, dan lain-lain. Bagian getahnya

berguna untuk menghentikan hidung yang berdarah , obat sakit gigi, dan obat

sakit gusi. Bagian buahnya berguna untuk obat sakit gigi, sedangkan bagian

minyaknya berguna sebagai obat radang selaput lendir tenggorokan dan

batang tenggorokan (sebagai desinfektan) bagian daunnya. Kandungan

tersebut antara lain yaitu minyak terbang yang berwarna kuning atau sawo

matang dengan berat jenis 0,958. Selain itu juga mengandung

Chavicolparaallyphenol (CH2.CH.CH2.C6H4COH) (Sastroamidjojo, 2001)

4. Asam Jawa

Asam jawa (Tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah

tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup

keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunya rindang. Daun asam jawa

bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna

kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa

khas asam. Di dalam buah polong, selain terdapat kulit yang membungkus

daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2-5 yang berbentuk pipih dengan

warna coklat agak kehitaman(Thomas A.N.S, 1989)

5. Kencur

Masih dalam golongan rimpang, bahan baku lainya yaitu kencur.

Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingeberaceae dan

digolongkan sebagai tanaman empon-empon yang mempunyai daging buah

paling lunak dan tidak bersifat dan konsentrat rimpang kencur mengandung

pati (4,14%), mineral (13,73%) dan minyak atsiri (0,012%) berupa senol,

(21)

commit to user

borneol, asam anisic, alkohol dan gom. Manfaatnya dapat digunakan untuk

obat radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin,

sakit kepala, batuk, diare, memperlancar haid, dan lain-lain (Tadzakia, 2008)

6. Brotowali

Tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman obat, terutama

batangnya, walaupun kandungan senyawa kimia yang berkhasiat obat,

terdapat di seluruh bagian tanaman. Seluruh bagian tanaman rasanya sangat

pahit. Brotowali mengandung zat-zat kimia, seperti alkaloid glikosida, zat

pada damar lemak pihroritosil, harsa, zat pahit, pihroritosil, tinokrisposia,

barberin, palmatin, kolombin, dan kaokolini. Ekstrak batang brotowali

mengandung senyawa kimia yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah.

Brotowali banyak dibutuhkan sebagai bahan pokok dalam industri jamu

tradisional karena memiliki khasiat yang ampuh untuk menyembuhkan

berbagai penyakit. Batang segar brotowali berkhasiat menghilangkan rasa

nyeri (analgetik), peredam panas (antipiretik), dan penmbah nafsu makan.

Sementara itu, daunya bisa dimanfaatkan sebagai pencahar, obat luka, dan

antidiabetes(Sadewo, 2007)

C. Limbah

Limbah yaitu kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah

atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu

bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa

limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses

secara baik dan benar.

Jenis-jenis limbah

Ø Berdasarkan asalnya, limbah ada 2 yaitu :

1. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari

(22)

commit to user

diuraikan melalui proses yang alami.. Sedangkan limbah rumah tangga dapat

berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti

air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang

mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air

aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun,

sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung

bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan

sebagainya.

2. Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan.

Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan

dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai

jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

v Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida

yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.

v Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri

pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga

seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

Ø Berdasarkan sumbernya, limbah ada 3 yaitu :

1. Limbah Pabrik

Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena

limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini

dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang

(23)

commit to user

MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh

limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan

rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol,

bayam, selada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah

ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

3. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau

perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya

asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan

maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk

hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya

termasuk juga manusia

Cara menangani limbah

v Pertama dengan cara didaur ulang

v Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di

depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau

sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang

yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual

kepada tetangga yang bermata pencaharian menjadi tukang loak

ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain

kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban

bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.

v Dengan cara pembakaran

Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena

(24)

commit to user

cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas

dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.

Kelebihan cara membakar ini adalah :

1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras

2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil

3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit

uap air panas, listrik dan pencairan logam.

Beberapa dampak limbah yaitu :

· Dampak terhadap kesehatan

Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1. Penyakit diare dan tifus, penyakit ini terjadi karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat

2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap

· Dampak terhadap lingkungan

Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan

mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai

ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang

manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan

sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung

maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan

banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake

sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak

dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga

(25)

commit to user

Pencemaran air menyebabkan penyimpanan sifat-sifat air dari keadaan

normal. Air dapat tercemar karena masuknya beberapa komponen pencemaran

air, komponen pencemaran air tersebut antara lain yaitu bahan buangan

padatan, bahan buangan organik, bahan buangan anorganik, bahan buangan

olahan pangan, bahan buangan cairan berminyak, bahan buangan zat kimia,

dan bahan buangan berupa gas.

§ Sanitasi Limbah

Menurut Tuatulmahfudz (2008) sanitasi limbah atau bahan

buangan adalah usaha untuk menjaga supaya semua bahan buangan tetap

dalam keadaan yang bersih. Berbagai aktivitas manusia untuk memenuhi

kesejahteraan hidupnya adalah dengan cara memproduksi barang dari

sumber alam. Disamping menghasilkan barang yang akan dikonsumsi,

juga menghasilkan bahan buangan yang tidak dibutuhkan lagi oleh

manusia.

a. Sampah

Sampah adalah bahan atau barang, selain zat cair dan gas, yang

sudah dibuang, karena tidak terpakai, tidak berguna, atau tidak

dikehendaki. Misalnya kertas, sisa-sisa makanan, botol, kaleng,

peralatan rumah tangga, mobil bekas pakai, sampah dapur, serta

sisa-sisa dari aktivitas pertanian, pertambangan, dan industri.

b. Penerapan Sanitasi Buangan Sampah

1. Pembakaran

Metode ini dilakukan dengan cara memadatkan sampah,

kemudian dibakar dalam incenerator (tempat pembakaran

sampah), pada suhu 13000F atau 7000C. Hasil pembakaran

adalah gas dan residu pembakarannya berupa abu. Penurunan

volume hasil pembakaran dapat mencapai 70% dari sampah

padat. Metode pembakaran sampah organic dalam suatu wadah

yang disebut incenerator untuk mengurangi jumlah massa

(26)

commit to user

ada didalamnya disebut dengan incineration (insinerasi). Tidak

semua bahan organik buangan yang menjalani proses insinerasi

habis terbakar karena buangan itu sebagian berupa bahan tak

terbakar yang akan tersisa sebagai abu.

2. Composting

Composting adalah pengolahan sampah dengan prinsip

dasar memurnikan atau mendegradasi bahan-bahan organic

secara terkontrol dengan memanfaatkan aktivitas

mikroorganisme (bakteri, cacing, dan serangga).

Sampah-sampah yang dapat diolah dengan metode composting ini

biasanya berupa sampah daun-daun, sampah dapur, serta

kotoran hewan. Hasil dari proses composting ini akan

menghasilkan kompos.

Dalam pembuatan kompos, diperlukan sebagian besar

bahan organic, mikroorganisme, air dan oksigen. Serta zat-zat

lain (jika dibutuhkan). Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengomposan antara lain yaitu kelembaban udara atau kadar

air, aerasi atau kandungan udara, suhu, jumlah mikroorganisme

perombak sampah, dan keasaman campuran kompos.

Kelembaban kompos dapat disebabkan oleh kandungan

air campuran bahan pembuat kompos. Kandungan air yang

cukup akan mempercepat berkembangnya mikroorganisme

serta membantu aktivitas jasad-jasad tersebut dalam

membusukkan biomassa. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan

untuk membasahi campuran bahan kompos tersebut dengan air

secara berkala.

Udara juga mempengaruhi proses pengomposan yang

bersifat aerobik. Makin banyak udara yang masuk ke dalam

celah-celah bahan yang akan dikomposkan, akan makin cepat

pula proses pembusukan terjadi. Jadi, dengan adanya

(27)

commit to user

Demikian juga suhu yang dibutuhkan pada proses

pengomposan berpengaruh pada kecepatan proses

pengomposan. Suhu yang baik dalam proses pengomposan ini

adalah suhu optimum untuk pertumbuhan mikroorganisme,

yaitu 50-600C.

§ Limbah Cair

Limbah cair adalah limbah yang berupa cairan. Air limbah

(waste water) itu sendiri adalah kotoran dari masyarakat dan rumah

tangga, berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta pembuangan

lainnya. Jumlah air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi

tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses

produksi, derajad penggunaan air, derajad pengolahan air, derajad

pengolahan air limbah yang ada. Air limbah industri obat tradisional

mencirikan karakteristik organik yang mudah terurai. Oleh karena itu air

limbah perlu diolah sebelum dibuang ke lingkungan (Ginting, 1992)

Limbah cair pengolahan pangan umumnya mempunyai

kandungan nitrogen yang rendah, Biologycal Oxygen Demand (BOD) dan

padatan tersuspensi tinggi dan berlangsung dengan proses dekomposisi

cepat. Limbah pengolahan makanan dihasilkan dari pencucian,

pemotongan, blanching, pasteurisasi, pembuatan jus bahan mentah,

pembersihan peralatan pengolahan dan pendinginan produk akhir. Dalam

kebanyakan pabrik, air pendingin mempunyai tingkat kontaminasi rendah

dan dapat digunakan kembali untuk pencucian dan pengangkutan bahan

mentah. Kebanyakan limbah pengolahan bahan makanan mempunyai pH

tinggi, karena penggunaan kaustik seperti larutan alkali dalam pengupasan.

Larutan kaustik ini dapat mempunyai pH sekitar 12-13 dan dibuang

sewaktu-waktu. Limbah pikel dan sauerkraut bersifat asam dan

mengandung konsentrasi klorida yang tinggi dan juga bahan organik

(28)

commit to user

Pertumbuhan tersuspensi merupakan campuran mikroorganisme

dan limbah organik. Mikroorganisme mampu membentuk gumpalan

menjadi massa flokulan dan mampu untuk bergerak dengan aliran cairan.

Agitasi cairan akan menjaga padatan mikroba berada dalam suspensi.

Proses pertumbuhan tersuspensi anaerobik dapat diagitasi dengan

pengadukan secara mekanik dan difusi gas unit lumpur aktif, lagun aerasi,

parit oksidasi dan digester anaerobik yang tercampur baik, merupakan

proses pertumbuhan tersuspensi (Betty dan Winiati, 1993)

Liquid Aeration Time (LAT) membutuhkan kadar oksigen

terlarut (DO) yang tinggi agar bisa hidup nyaman serta damai. Selama ini

banyak pertanyaan mengenai cara yang paling efektif meningkatkan DO.

Kolam yang mengunakan power head (air di pompa) dan yang

menggunakan aerator (perubahan pH resunesun 15 W dan aerator resun 8

titik) menghasilkan kadar DO 6,7 dan 4,3 (perbandingan isi dan lain-lain

hampir sama). Sehingga dapat disimpulkan bahwa power head lebih baik

dalam meningkatkan DO dibanding aerator. Walaupun pada malam hari

air kolam / aquarium terlihat jernih (tidak ada tanda-tanda lumut /

ganggang) tetapi terjadi penurunan DO yang signifikan di banding dengan

siang hari, berarti memang dalam air yang jernih pun banyak terdapat

fitoplankton yang juga membutuhkan oksigen di malam hari dan

meningkatnya aktivitas LAT di malam hari juga sangat mengurangi level

DO (Widyarso, 2006)

§ Sifat Buruk Air Limbah

Menurut Fuadi (2008) air limbah yang dihasilkan dari proses

produksi mempunyai dampak negatif, baik bagi manusia maupun

lingkungan. Adapun dampak dari air limbah, antara lain yaitu:

a. Gangguan terhadap kesehatan

Air limbah berbahaya bagi kesehatan manusia mengingat

bahwa banyak penyakit yang ditularkan melalui limbah. Air

limbah yang berfungsi sebagai media pembawa, seperti penyakit

(29)

commit to user

penyakit, didalam air limbah terdapat bakteri pathogen penyebab

penyakit.

b. Gangguan terhadap kegiatan biotik

Dengan banyaknya zat pencemar yang terdapat dalam air

limbah maka menyebabkan menurunan kadar oksigen yang terlarut

dalam air limbah. Hal ini menyebabkan kehidupan di dalam air

yang membutuhkan oksigen akan terganggu, yang mengakibatkan

perkembangannya menjadi berkurang atau menurun. Selain

kematian, kehidupan di dalam air disebabkan oleh berkurangnya

oksigen dalam air yang disebabkan pula adanya zat beracun di

dalam air limbah.

c. Gangguan terhadap keindahan

Air limbah yang masih baru hanya sedikit berwarna keruh

tetapi kemudian menjadi semakin kelam dan tidak menyenangkan

meskipun baunya agak tajam. Air limbah yang baru berisi sedikit

oksigen terlarut dan kadang-kadang sejumlah kecil nitrit dan nitrat,

khususnya setelah hujan. Air limbah yang baru mengandung

sedikit alkali, dan air limbah yang basi umumnya akan berwarna

kehitaman dan menyebabkan bau-bau yang memuakkan yang

bersumber pada hydrogen sulfide dan gas-gas lainnya. Air limbah

yang basi umumnya tidak mengandung oksigen yang terurai.

Apabila air limbah membusuk, gelembung-gelembung gas dapat

terlihat memancar keluar dari permukaan. Warna kehitaman dan

bau busuk yang berasal dari limbah yang membusuk akan

mengganggu pemandangan. Untuk mengetahui syarat mutu air

limbah yang baik dapat dilihat dalam tabel 2.3 Tabel Persyaratan

(30)

commit to user

Tabel Persyaratan Baku Mutu Air Limbah

Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah

No Parameter Gd.Baku Mutu Air Limbah

I II III IV

(31)

commit to user

§ Limbah Padat

Incenerator sampah yaitu proses pembakaran sampah pada

temperatur tinggi dengan mengatur kondisi dan persyaratan yang

diperlukan, sehingga proses pembakaran berlangsung secara sempurna.

Incenerasi sangat efisiendalam mengatasi masalah sampah, karena dapat

mengurangi volumnya 80-90%, menurunkan berat 98-99%. Residu

pembakaran merupakan bahan yang tidak terbakar atau tidak hancur

dengan proses pembakaran, biasanya terdiri dari bahan organik seperti

logam, kaleng, abu, kaca dan keramik. Residu pembakaran ini masih dapat

dimanfaatkan bila disalurkan. Pada incenerasi sebelum udara dibuang ke

atmosfer bebas, udara itu disaring dan dibersihkan terlebih dahulu dengan

perlakuan khusus. Sehingga konentrasi polutannya dapat diturunkan

bahkan dihilangkan sama sekali (Bahar, 1986)

§ Pupuk Organik

Menurut Isroi (2008) pupuk organik adalah pupuk yang tersusun

dari materia makhluk hidup. Sebagian besar pupuk organik berbentuk

padat seperti pupuk kandang dan kompos. Namun dengan bantuan

teknologi pupuk organik telah dibuat dalam bentuk cair

Pada pembuatan kompos dalam skala besar merupakan hal yang

paling penting diperhatikan adalah proses aerasi kompos tersebut, karena

dengan aerasi yang sempurna akan mempercepat proses pengolahan

kompos, selain itu juga telah mengurangi biaya cara, antara lain

membalik-balik kompos pada periode waktu tertentu dalam skala besar

pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan traktor, menambahkan

bahan organik atau bahan yang cukup besar atau bahan yang dapat

mengikat udara dengan membentuk rongga dalam kompos (bulking

agent), seperti batu, batu bata, kayu besar-besar, sekam, serbuk gergaji

atau kompos yang telah kering, dan menggunakan mesin pemompa udara

untuk menghisap atau meniupkan udara ke dalam tumpukan sampah

(32)

commit to user

§ Briket Arang

Briket arang sampah ini biasanya hanya dapat dibuat dari sampah

jenis rubbish. Itu pun yang tergolong ke dalam sampah tidak mudah lapuk

yang bisa terbakar. Contohnya adalah sampah-sampah kertas, kardus,

kayu. Sampah jenis garbage bisa pula diikut sertakan asalkan sudah

kering, seperti bekas daun pembungkus. Tentu saja sampah yang basah

dan tidak mungkin bisa dikeringkan tidak perlu dipaksakan untuk

disertakan briket arang sampah ini. Karena selain tidak akan hangus dan

tidak akan bisa menjadi arang, nantinya jelas akan menurunkan mutu

briket arang (Apriadji, 1990)

Nilai kalor arang biomassa ini dapat mencapai 5000 kcal/kg.

Briket biomassa ini bila dibakar tidak akan menimbulkan asap maupun

bau, sebab setelah arang terbakar/menjadi bara, tidak perlu dilakukan

pengipasan, sebab aliran bahang (heat) hanya ke atas sedangkan pinggiran

briket tidak terbakar dan berfungsi sebagai isolator. Jumlah kalor pada

briket anglo ini dapat mencapai 9000C. Dengan panas yang dihasilkan oleh

briket arang relatif rendah bila dibandingkan dengan arang kayu biasa,

ternyata lebih praktis untuk menyetrika kain-kain/tekstil produksi sekarang

dan sebagainya (Soeyanto, 1982)

D. Minyak Atsiri

Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti

akar, batang, daun, bunga, buah atau biji. Sifat minyak atsiri yang menonjol

antara lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, berbau

wangi dan umumnya larut dalam pelarut organik. Banyak istilah yang

digunakan untuk menyebut minayk atsiri. Misalnya dalam bahasa Inggris

disebut essential oils, ether/al oils dan volatile oil. Dalam bahasa Indonesia

ada yang menyebutnya minyak terbang, bahkan ada pula yang menyebut

minyak kabur. Disebut demikian tiada lain karena minyak atsiri mudah

(33)

commit to user

Di dalam perdagangan internasional, masing-masing minyak atsiri

mempunyai nama dagang tersendiri. Hal ini tergantung pada jenis tanaman

yang mengahasilkannya. Misalnya minyak atsiri dari tanaman alpukat

bernama dagang avocado oils, minyak jahe (ginger oils), minyak akar wangi

(vetiver oils), minyak cengkeh (clove oil), minyak adhas (funnel o/7), dan

sebagainya. Bahkan kadang pengolompokkannya lebih spesifik lagi yakni

sesuai dengan bagian tanaman yang menghasilkannya. Misalnya minyak atsiri

dan cengkeh, dapat dihasilkan dari bagian kuntum bunga (clove oil), dari

bagian tangkai bunga (clove stern oil) dan bagian daun (clovelea/oil).

Minyak atsiri yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat diperoleh

melalui tiga cara yaitu

· Pengempaan (Expression)

· Ekstraksi penggunaan pelarut (Solvent extraction)

· Penyulingan (Destilation)

Dari ketiga cara tersebut yang umumnya sering digunakan untuk

mendapatkan minyak atsiri adalah cara yang terakhir yaitu penyulingan

(destilation).

Penyulingan adalah salah satu cara untuk mendapatkan minyak atsiri

dengan cara mendidihkan bahan baku yang dimasukkan kedalam ketel hingga

terdapat uap yang diperlukan. Atau dengan cara mengalirkan uap jenuh

(saturated atau superheated) dan ketel pendidih air ke dalam ketel

penyulingan.

Penyulingan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat bertitik didih

tinggi dan zat-zat yang tidak dapat menguap. Dengan kata lain penyulingan

adalah proses pemisahan komponen-komponen campuran dari dua atau lebih

cairan berdasarkan perbedaan tekanan uap dari setiap komponen tersebut.

Cara penyulingan minyak atsiri pertama-tama memasukkan bahan

baku dan ampas yang mengandung minyak ke dalam ketel pendidih atau ke

dalam ketel penyulingan dan dialiri oleh uap air. Air panas dan uap tentu akan

mempengaruhi bahan tersebut sehingga di dalam ketel tersebut terdapat pula

(34)

commit to user

perlahan-lahan hingga terbentuk campuran uap yang terdiri dari uap air dan

uap minyak. Campuran ini akan mengalir melalui pipa-pipa pendingin dan

terjadilah proses pengembunan sehingga uap tadi kembali mencair. Dari pipa

pendingin, cairan tersebut akan dialirkan dengan alat pemisah (separator

iol-liquid) yang akan memisahkan minyak atsiri dan air berdasarkan berat

jenisnya. Penyulingan itu sendiri dibedakan menjadi 3 cara antara lain yaitu

penyulingan dengan air, penyulingan dengan air dan uap, dan penyulingan

langsung dengan uap.

1. Penyulingan dengan air

Penyulingan minyak atsiri dengan air merupakan cara yang

tertua. Bangsa Mesir dan India kuno telah melakukan penyulingan

minyak atsiri dengan air sampai sekarang pun masih dilakukan

terutama oleh petani tradisional. Rangkaian alat penyulingan dengan

air dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan prinsip kerja

penyulingan minyak adalah sebagai berikut.

Ketel penyulingan diisi dengan air sampai volumenya hampir

separuh lalu dipanaskan. Sebelum air mendidih, bahan baku

dimasukkan ke dalam ketel penyulingan. Dengan demikian penguapan

air dan minyak atsiri berlangsung bersamaan. Cara penyulingan seperti

ini disebut penyulingan langsung (direct distillation). Bahan baku yang

digunakan biasanya ampas yang mudah bergerak di dalam air dan

tidak mudah rusak oleh panas uap air. Penyulingan secara sederhana

ini sangat mudah dilakukan dan tidak perlu modal banyak. Namun

kualitas minyak atsiri yang dihasilkan cukup rendah, kadar minyak

sedikit, terkadang terjadi proses hidrolisis ester, dan produk minyaknya

(35)

commit to user

Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air

Meskipun dari proses pengerjaannya sangat mudah, tetapi

penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan banyaknya

rendemen minyak yang hilang (tidak tersuling) dan terjadi pula

penurunan mutu minyak yang diperoleh. Selama penyulingan

berlangsung bisa mengakibatkan terjadinya pengemasan (oksidasi)

serta persenyawaan zat ester yang terkandung dengan air dan

timbulnya berbagai hasil sampingan yang tidak dikehendaki.

2. Penyulingan dengan air dan uap

Penyulingan minyak atsiri dengan cara ini memang sedikit lebih

maju dan produksi minyaknya pun relatif lebih baik. Rangkaian alat

penyulingan dengan air dan uap dapat dilihat pada gambar dibawah ini

dan prinsip kerja alat penyulingan ini adalah sebagai berikut.

Bahan baku diletakkan di atas saringan sehingga tidak

berhubungan langsung dengan air yang mendidih, tetapi akan

berhubungan dengan uap air. Oleh karena itu, cara penyulingan

semacam itu disebut penyulingan tidak langsung (indirect distilation).

Air yang menguap akan membawa partikel-partikel minyak atsiri dan

dialirkan melalui pipa ke alat pendingin, sehingga terjadi

pengembunan dan uap air yang bercampur dengan minyak atsiri

tersebut akan mencair kembali. Selanjutnya uap air dan minyak atsiri

yang dihasilkan akan dialirkan melalui alat pemisah untukdipisahkan

(36)

commit to user

Cara ini paling sering dilakukan oleh para petani atsiri dan

alat-alatnya pun dapat dibuat sendiri oleh yang bersangkutan. Produk

minyak atsiri ini yang dihasilkan cukup bagus, kalau memenuhi

standar produk minyaknya dapat diekspor.

Gambar 2.2 Penyulingan Dengan Air Dan Uap

3. Penyulingan dengan uap

Proses penyulingan yang diterapkan di PT. Sido Muncul adalah

penyulingan dengan uap dimana kedalam ketel uap dimasukkan air

dan dipanaskan, sementara itu dalam ketel bahan di masukkan bahan

yang akan di ekstrak. Setelah panas, uap mulai dialirkan ke ketel bahan

sehingga minyak atsiri yang terkandung dalam bahan tersebut

menguap bersama uap air. Uap yang merupakan campuran minyak dan

air dialirkan ke kondensator. Uap yang masuk ke kondensator akan

keluar dalam bentuk cairan. Cairan tersebut merupakan campuran

antara minyak dan air. Campuran minyak dan air ditampung dalam

separator oil-water. Karena berat jenis minyak lebih ringan daripada

berat jenis air, maka akan terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas

adalah minyak dan lapisan bawah adalah air. Air dan minyak akan

dipisahkan dengan membuka keran bagian bawah sehingga air akan

(37)

commit to user

Gambar 2.3 Penyulingan Dengan Uap

( Anonimd, 2008)

(38)

commit to user

28

BAB III

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Praktek Magang

Kegiatan praktek magang ini dilaksanakan di PT. Sido Muncul yang

beralamat Jl. Soekarno Hatta KM 28 Bergas Kab. Semarang 50552

Telp(0298)523509/10

B. Waktu Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapang (magang) ini dilaksanakan pada tanggal 2–28

Februari 2009.

C. Metode Pelaksanaan

Untuk mendapatkan data selama Praktek Kerja Lapang (magang) ini

kami menggunakan beberapa metode. Metode tersebut antara lain yaitu:

1. Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung di PT.Sido Muncul

sehingga diperoleh gambaran yang terperinci mengenai proses

penyulingan minyak atsiri dan bagaimana penanganan limbah baik

limbah organik maupun limbah anorganik.

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan untuk menggali informasi tentang

perusahaan dan topik yang berkaitan dengan proses penyulingan

minyak atsiri dan penanganan limbah dengan menanyakan langsung

kepada pihak-pihak yang terkait.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari informasi atau referensi

yang diperlukan guna melengkapi data. Studi pustaka ini biasanya

dilaksanakan baik di perpustakaan sekolah atau kampus maupun

perpustakaan di perusahaan tempat magang yaitu di perpustakaan

(39)

commit to user 4. Pencatatan

Mencatat data sekunder dari sumber-sumber yang dapat

dipertanggung jawabkan dan mendukung kegiatan praktek magang.

Jenis data sekunder antara lain data mengenai kondisi umum PT.Sido

Muncul, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan

(40)

commit to user

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

1. Lokasi Pabrik

Perusahaan yang bergerak dalam bidang herbal khususnya dalam

pembuatan jamu ini terletak di Jalan Soekarno Hatta KM 28 kec. Bergas

Ungaran-Semarang 50552 Telp (6224) 580559, Fax (6224) 580332 dengan

e-mail: sidomuncul@indosat.net.id atau http://www.sidomuncul.com. Selain

itu PT. Sido Muncul mempunyai kantor pemasaran yang terletak di Jalan

Cipete Raya No.81 Jakarta 12410, Indonesia Telp (6221) 7653535, Fax

(6221) 7656522 dengan e-mail: marketing@sidomuncul.com. Tugas dari

kantor pemasaran ini sendiri adalah memasarkan produk keluar pabrik. Jadi

kantor pemasaran ini tidak memproduksi jamu. PT. Sido Muncul ini sendiri

mempunyai luas tanah 27 ha dengan luas bangunan hanya 5 ha sehingga

pembagian ruang dapat di atur sedemikian rupa untuk mencukupi semua

bidang usaha yang dijalankan, baik perkantoran maupun pabriknya.

Karena PT. Sido Muncul ini terletak di jalan raya utama

Solo-Semarang yang merupakan pusat industri yang strategis maka

memungkinkan proses pemasaran yang lebih cepat. Selain itu sarana

transportasinya juga memadai sebab jalur tersebut merupakan jalur utama

sehingga banyak wisatawan asing maupun domestik yang hendak bepergian

pasti melewati pabrik jamu PT. Sido Muncul.

Lokasi PT. Sido Muncul yang strategis juga mendatangkan

keuntungan bagi perusahaan yaitu perusahaan lebih mudah mendapatkan

sumber tenaga kerja, baik untuk keperluan kantor maupun bidang usaha lain

yang di jalankan oleh PT. Sido Muncul.

(41)

commit to user

Komitmen dari perusahaan akan pelestarian lingkungan untuk dunia

usaha mengantar PT. Sido Muncul menerima penghargaan Kehati Award

untuk kategori Peduli Lestari Kehati pada tanggal 8 Maret 2001.

Gambar 4.1 Kehati Award

Sumber: PT.Sido Muncul, 2009

Pada tahun 2002, PT. Sido Muncul berhasil mengembangkan usahanya

dengan memproduksi minyak atsiri dari bahan-bahan sisa proses ekstraksi

yang segar. Setelah diambil minyak hasil pemprosesan minyak atsiri,

ampasnya diambil kembali untuk diolah menjadi bahan baku pembuatan

pupuk untuk pemenuhan kebutuhan pupuk perkebunan PT. Sido Muncul.

2. Usaha yang Dijalankan

PT. Sido Muncul merupakan perusahaan perseorangan, tetapi dalam

perkembangannya perusahaan tersebut berubah menjadi perseroan terbatas

(PT). PT. Sido Muncul merupakan perusahaan berskala besar yang bergerak

dibidang herbal. Untuk itu jenis usaha yang dijalankan oleh PT.Sido

Muncul adalah berskala industri dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT).

Dimana bentuk usaha tersebut memiliki badan hukum dengan tanggung

jawab kepemilikan hanya berlaku pada perusahaan dan tanpa melibatkan

harta pribadi, atau sebesar saham yang dimiliki. Sedangkan pada PT.Sido

Muncul, perusahaan tersebut merupakan perusahaan keluarga yang

dikembangkan secara turun temurun. Pertanggung jawaban pada bentuk

(42)

commit to user

perusahaan. Jadi bila terjadi kerugian perusahaan, maka tidak berakibat

kekayaan pribadi si investor terbawa.

3. Arti dan Logo PT. Sido Muncul

Nama SidoMuncul diambil dari bahasa Jawa yang mempunyai arti

impian yang terwujud yaitu terwujudnya cita-cita untuk melestarikan

resep-resep yang dimiliki dengan mendirikan perusahaan pembuatan jamu.

Logo perusahaan PT. Sido Muncul pada awalnya berupa foto Ibu Rahmat

Sulistyo dan salah seorang cucunya yaitu Irwan Hidayat yang kini menjadi

Presiden Direktur PT. Sido Muncul. Namun kemudian, pada tahun 1985,

logo tersebut ditambahkan dengan gambar lumpang untuk memberikan

kesan tradisional.

4. Visi dan Misi Perusahaan

Ä Visi

Menjadikan industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada

masyarakat dan lingkungan.

Ä Misi

a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional

b. Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan

pengembangan pengobatan menggunakan bahan-bahan alami.

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina

kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami

dan pengobatan secara tradisional.

d. Ikut mendorong pemerintahan / intansi resmi agar lebih berperan

(43)

commit to user B. MANAJEMEN PERUSAHAAN

1. Struktur Organisasi

Inti pengorganisasian adalah pengaturan segala sesuatu dalam rangka

kerja sama menuju pada sasaran yang telah diterapkan, tidak pernah berhenti

sekejap pun selama ada kegiatan. Meskipun organisasi itu sendiri sudah

dianggap cukup tetap, tetapi dalam kegiatan-kegiatannya selalu ada hal-hal

yang memerlukan pengaturan baik pengaturan baru meupun penyempurnaan

dari yang lama, pergantian alat dan perlengkapan, fasilitas, sarana dan

lain-lain, mutasi, promosi, reorganisasi, yang semuanya itu menghendaki adanya

aturan-aturan atau pengorganisasian. Jadi fungsi pengorganisasian lebih luas

dari sekedar membentuk/membuat struktur, dan merinci pekerjaan.

Pengorganisasian bertujuan untuk menciptakan suasana kerja yang

harmonis, efektif dan efisien, maka semua kegiatan akan bekerja sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dalam sistem pembagian

wewenang dan tanggung jawabnya dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:

a. Wewenang garis yaitu sistem hubungan wewenang dari pihak

atasan membagikan sebagian wewenangnya kepada pihak bawahan

dan pihak bawahan memberikan sebagian wewenangnya kepada

pihak bawahannya lagi dan begitu seterusnya berdasarkan garis

pada bagian atasnya dan bertanggung jawab langsung mengenai

tugas yang diberikan pada atasan.

b. Wewenang staf yaitu mempunyai tugas membantu petugas staf

dalam mencapai tujuan. Petugas staf terdiri dari ahli yang

mempunyai disiplin ilmu tertentu. Petugas staf tidak bertanggung

jawab terhadap keberhasilan dalam saran dan ide yang

diberikannya.

c. Wewenang fungsional yaitu merupakan pendelegasian wewenang

dari petugas lini atau staf yang dilakukan. Petugas yang

mempunyai wewenang fungsional mempunyai tanggung jawab

(44)

commit to user

Dalam struktur organisasi di PT. Sido Muncul kedudukan tertinggi

adalah pemilik perusahaan atau dewan komisaris, tepat di bawahnya adalah

presiden direktur.

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka PT. Sido Muncul

menganut sistem organisasi garis. Penggunaan sistem ini dikarenakan

adanya beberapa keuntungan, seperti yang dikatakan oleh (Terry dan Rue,

1985), antara lain bahwa kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemimpin,

pelaksanaannya sederhana dan mudah dimengerti oleh bawahan,

masing-masing pekerja bertanggung jawab hanya pada atasannya.

Kelemahan dari sistem ini adalah beban yang berat dari pihak atasan,

memberi inisiatif bawahan, adanya kecenderungan dari atasan untuk

bertindak secara otoriter dan memerlukan adanya pengawasan dengan

keahlian yang bermacam-macam karena pemimpin harus mengawasi semua

bagian. Menyikapi kelemahan tersebut maka dibutuhkan keterbukaan

sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi diantara atasan dan bawahan

(45)

a

(46)

commit to user

a. Dewan Komisaris

Merupakan pemilik sekaligus pemimpin tertinggi dalam

perusahaan yang bertugas memimpin, memberikan bimbingan, membuat

dan menentukan kebijakan serta bertanggung jawab seutuhnya terhadap

perusahaan yang dimilikinya.

b. Presiden Direktur

Merupakan pemilik sekaligus pemimpin dalam perusahaan yang

bertugas

- Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di

perusahaan baik ke dalam maupun ke luar.

- Menentukan kebijaksanaan perusahaan, baik yang bersifat

umum maupun khusus

- Bertindak atas nama perusahaan dalam kegiatan perusahaan

maupun luar perusahaan, baik berhubungan dengan instalasi

lain maupun segala sesuatu yang menyangkut keperluan

perusahaan.

- Mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung jawab kepada

masing-masing bagian.

Bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Presiden Direktur dibantu oleh

Internal Audit yang mengawasi pelaksanaan administrasi dan menilai

hasil laporan dan mengawasi job direction serta mendelegasikan

karyawan untuk masing-masing bagian. Bertanggung jawab pada

Presiden Direktur.

c. Direktur Pabrik

Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang

dilaksanakan di pabrik dari proses penerimaan bahan baku, pemprosesan

hingga produk keluar dari gudang. Bertanggung jawab langsung kepada

(47)

commit to user

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur

pabrik dibantu oleh manager produksi, manager PPC, manager QA,

manager R&D, manager lingkungan, manager teknik dan manager

budidaya pertanian. Kesemua bagian tersebut bertanggung jawab pada

kepada Direktur Pabrik

d. Direktur Umum

Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang

berhubungan dengan ketenaga kerjaan dan membuat peraturan bagi

karyawan. Bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur

umum dibantu oleh manager umum, yang bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Umum.

e. Direktur Keuangan

Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan keuangan,

merencanakan anggaran perusahaan, membuat draf gaji, dan

menentukan kebijakan pengeluaran dan pemasukan perusahaan.

Bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur

keuangan dibantu oleh manager keuangan, manager akuntansi, dan

manager pembelian. Ketiga bagian tersebut bertanggung jawab kepada

Direktur Keuangan.

f. Manager Produksi

Tugasnya antara lain yaitu

- Mengkoordinasikan semua kegiatan produksi termasuk

memberikan bimbingan dan pengawasan secara langsung

kepada bawahan (buruh pabrik termasuk bagian kemasan) agar

proses produksi berjalan lancar, tepat waktu, tepat sasaran

(48)

commit to user

ditingkatkan sehingga laba yang diperoleh perusahaan dapat

dimaksimalkan.

- Membuat rencana produksi sesuai dengan target pemasaran

serta jadual produksi.

- Mengkoordinasi jalannya proses produksi meliputi kualitas dan

jenis produksi yang dibuat serta produk baru maupun

pengembangan produk yang ditetapkan oleh bagian

laboratorium.

- Bekerjasama dengan begian laboratorium dalam pelaksanaan

proses produksi.

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager

produksi dibantu oleh

Ø Ka. Bag. Produksi Jamu

Tugasnya adalah membuat rencana sesuai dengan target

pemasaran serta jadual produksi, mengkoordinasi jalannya proses

produksi yang meliputi kualitas produk dan jenis produk yang

dibuat serta produk baru maupun pengembangan produk yang

ditetapkan bagian laboratorium. Serta bertanggung jawab atas

seluruh jalannya proses produksi jamu. Bertanggung jawab

langsung kepada Manager Produksi.

Ø Ka. Bag. Produksi Makanan dan Minuman

Tugasnya adalah membuat rencana sesuai dengan target

pemasaran serta jadual produksi, mengkoordinasi jalannya proses

produksi yang meliputi kualitas produk dan jenis produk yang

dibuat serta produk baru maupun pengembangan produk yang

ditetapkan bagian laboratorium. Serta bertanggung jawab atas

seluruh jalannya proses produksi makanan dan minuman. Sebab

Gambar

Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe
Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe
Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah
Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian mutu dilakukan untuk menjaga agar bahan- bahan yang akan digunakan dapat sesuai dengan syarat mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga dihasilkan

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan roti lapis legit gulung tidak sesuai. dengan standar yang ditetapkan dan mengalami kerusakan karena kontaminasi

Bahan dasar yang telah diterima oleh PT DUA KELINCI di simpan dalam gudang penyimpanan, dimana gudang yang harus digunakan untuk penyimpanan diusahakan selalu

Pada jenis ini diamati apakah bahan baku yang akan digunakan untuk produksi sudah sesuai dengan standar mutu yang ditentukan atau belum.. Ketika bahan baku yang

Pengawasan mutu selama proses produksi Donna Coco dilakukan untuk memastikan apakah nata, bahan baku, dan sirup sudah sesuai dengan standar yang ada dan layak untuk

Sido Muncul terdapat laboratorium formulasi yang berfungsi untuk melakukan formulasi pada produk yang akan diproduksi tiap harinya.. Selain melakukan kegiatan tersebut,

Penting halnya jika pengawasan mutu dilakukan sejak masih dalam tahap bahan baku guna mengontrol jika ada kemungkinan kualitas yang kurang baik maupun cacat maka akan

Sido Muncul telah dirancang dengan efektif dan sistematis dimana setiap melakukan pekerjaan para manajer akan menyusun terkait waktu dan to do list yang akan dikerjakan pada hari kerja