• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek kerja Lapngan (PKL) Di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek kerja Lapngan (PKL) Di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Sejarah Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air adalah salah satu Dinas di Provinsi Jawa Barat yang merupakan bagian dari untaian sejarah bangsa khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sumber daya air. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan sejarah yang erat kaitannya dengan bidang sumber daya air.

Pada masa penjajahan Belanda, sebelum dibentuknya peraturan mengenai Algemen Water Reglement (AWR 1936 – tentang peraturan air), saat itu dirasakan sangat dibutuhkan aturan-aturan mengenai peraturan dan pembagian air, maka pada Tahun 1925 dibawah pimpinan Insyinyur Kepala Ir. J. Blastone yang pada waktu itu menjabat sebagai Direktur Burgerlijke Openbare Werken (BOW) mulai disusun peraturan Pengairan Umum untuk Jawa dan Madura (Algemen Water Reglement) Voor Java en Madoera. Pada tanggal 1 Januari 1930 peraturan pengairan tersebut dapat diselesaikan berlaku untuk seluruh Jawa dan Madura, kecuali Keresidenan Yogyakarta dan Surakarta (Vorstenlanden). Pada tahun 1936 Algemen Water Reglement (AWR) disetujui oleh Dewan Rakyat (Volksraad). AWR adalah merupakan titik awal tugas Provinsi dalam hal urusan Pengairan (Irigasi), oleh karena itu instansi/lembaga pemerintahan ini mempunyai arti penting dalam bidang penguasaan (Beheer) perairan umum dan peraturan serta memelihara pelaksanaan pembagian air yang disebut “Penguasaan Perairan” (Water Beheer), maka pada tahun

1937 keluarlah Algemen Water Beheer Vecordening (AWBV).

(2)

perang kemerdekaan seiring dengan bergulirnya waktu, bertambahnya populasi penduduk dan berubahnya perilaku masyarakat sehingga berpengaruh terhadap kondisi alam, maka peraturan-peraturan tersebut selalu diadakan perubahan-perubahan sehingga banyak mengalami perubahan-perubahan termasuk struktur organisasinya.

1.1.1 Riwayat dan Perkembangan Dinas

Sebelum jaman Penjajahan Belanda yaitu pada abad ke V Masehi teknik

pengairan mulai dikenal di Indonesia, yaitu dengan dibuatnya bangunan

air/saluran air yang tertua di jawa / Indonesia terletak di Desa Tugu dekat

Cilincing pada masa kerajaan Purnawarman, dimana pada saat iti Raja

Purnawarman memerintahkan penggalian sungai Candrabhaga untuk dialihkan ke

laut setelah sungai tersebut sampai di Istana Raja, sungai Chandrabhega dimaksud

adalah sungai cakung. Pada jaman penjajahan Belanda, yaitu pada tahun 1830

ditetapkan sistem tanam paksa atau lebih dikenal dengan “ culture stelsel “ yang

merupakan gagasan Komisaris jendral Van Den Bosch yang berlaku khususnya

pulau Jawa. Sebagai tindak lanjut atas berlakunya tanam paksa, maka

pemerintahan Hindia Belanda saat itu langsung mengurus pertanian, pengumpulan

hasil dan perdagangan hasil rakyat Pulau Jawa, dilakukan upaya membangun dan

memperbaiki irigasi untuk mendukung berhasilnya tanaman wajib tebu dan nila,

yang harus ditanam pada tanah rakyat yang memperoleh irigasi teratur. Sejak saat

itu Pemerintahan Hindia Belanda secara intensif mulai membangun

bendung/bendungan dan jaringan irigasi di pulau Jawa yang pada dasarnya untuk

mengamankan dan menunjang sistem tanam paksa, pembangunan jaringan irigasi

(3)

oleh para Bupati sebagai penguasa di daerah.Pembuatan bendung di sungai,

penggalian saluran untuk irigasi dan bangunan-bangunan lain dipimpin oleh

Bupat, Path atau pejabat lain yang mendapat kepercayaan untuk itu. Bupati

mengerahkan tenaga rakyatnya tanpa bayaran atau dikenal sebagai rodi. Oleh

karena itu para pejabat Binnenlandsch Bestuur (BB) sering mengtakan, bahwa

pekerjaan meerka dapat diselesaikan dengan murah. Banyak dari Binnenlandsch

Bestuur menganggap bahwa pengikutsertaan tenaga teknisi tidak begiru perlu,

bahkan merupakan kemewahan yang tak berguna. Dalam suasana demikian

pejabat-pejabat pangreh raja atau Binnenlandsch Bestuur (BB) yang mempunyai

wewenang dan kekuasaan besar menjadi terlalu besar kepercayaan dirinya

mengganggap, bahwa pembuatan bangunan-bangunan tidak harus dipimpin oleh

tenaga teknis.Lebih pula mereka beranggapan, bahwa kebiasaan mereka bekerja

dengan menggunakan tenaga kerja rodi (kerja paksa tanpa bayaran) amat

menurunkan biaya pembangunan, tentu saja mereka tanpa melihat kualitas dan

biaya guna bangunan yang membuatnya. Namun anggapan / persepsi tersebut

tidak bertahan lama karena hampir semua bangunan-bangunan pengairan

khususnya bendung dan jaringan irigasi yang dibuat pada saat tersebut rusak

kembali dan tidak bertahan lama serta banyak yang tidak memenuhi fungsinya,

dan disadari pula bahwa untuk pembangunan dan pengelolaan bangunan

pengairan perlu dikelola langsung oleh tenaga teknisi, serta pelaksanaanya harus

didahului dengan pekerjaan-pekerjaan pengukuran, penyelidikan yang luas dan

perencanaan yang baik sebelum benar-benar dimulai dengan pelaksanaanya. Pada

(4)

Burgelike Openbare werken (B.O.W) dan di Jawa Barat disebut B.O.W Provinsi

Jawa Barat.Dengan terbentuknya Departement B.O.W maka berakhirlah

pengurusan bangunan-bangunan pengairan oleh orang-orang bukan ahli, yaitu

para pejabat Binnenlandsch Bestuur. Pada tahun 1885 dibentuk Brigade Irigasi

(Irigatie Brigade) dibawah pimpinan Ir.Heskes. Setelah itu pada tahun 1889

dibentuk pula bagian irigasi (Afdeling Irigate) dalam Departement B.O.W. Setelah

pemerintahan Hindia Belanda mendirikan Departement B.O.W dan bagian irigasi,

mulailah orang menghadapi masalah irigasi secara lebih teknis, dan disadari pula

bahwa teknik membangun irigasi dan menyelenggarakn operasi pembagian air

merupakan dua bidang yang tidak dapat dicampur adukan. Mulailah dirasakan

perlunya ada badan-badan yang mengelola masalah bagian air, sebab kalau tidak

maka bangunan-bangunan irigasi yang telah dibuat dengan biaya besar tidak akan

mungkin diambil manfaat sebesar-besarnya. Untuk keperluan tersebut, pada 1

Januari 1889 dibentuklah kantor-kantor irigasi,yang disebut:“ Irigate afdeling “ yang meliputi daerah yang masing-masing dianggap sebagai kesatuan wilayah

pengairan, dan dalam prakteknya merupakan kumpulan daerah-daerah aliran

sungai. Wilayah-wilayah pengairan ini ternyata tidak sama dengan wilayah

administrasi pemerintahan. Yang menjadi kepala Irigate-Afdeling adalah seorang

Insinyur yang berpengalaman, dulu disebut Hoffd Ingenier yang dibantu oleh

beberapa insinyur lebih muda beserta sejumlah teknisi menengah (Opzichters)

Teknis ini ditetapkan mantri irigasi atau mantri ulu-ulu atau mantri Watrebeheer,

yang bertugas secara langsung mengatur pembelian air irigasi kepada pemilik

(5)

dikerjakan sehari-hari oleh mandor-mandor irigasi (Beambte Watrerbeheer), yang

dibantu oleh sejumlah regu pekerja (Ploegkoelis). Setelah itu kemudian terjadi

perubahan menjadi Deparetement ven W atau Departement Verker en Waterstaat

yang di provinsi Jawa Barat disebut Provincial Varkeer en Waterstaat Van West

Java dengan kantornya yang berkedudukan di Bandung. Dalam V en W ini

tergabung di dalamnya Jawatan Pengairan, PTT (Pos Telegraf dan Telepon), dan

jawatan Lalu Lintas Jalan Raya. Khusus tugas-tugas di bidang pengairan diatur

dalam :

1. Algemaene Waterglement tahun 1963 (Stb 1936 No.489)

2. Algemaene Waterbeheerverordening (Stb.1937 Nno.559 jo. Stb. 1941 No.385) 3. Provincial Waterglement 1940 (PWR) Provincial java Blad Van West Java

tanggal 1 Juli 1940 No.7

Pada Jaman kedudukan jepang, maka Dinas Pekerjaan Umum ini bernama Boboku Jimuso yg dibentuk serta pembagiannya sama seperti jaman V en W.Setelah Jepang kalah dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya, bentuk dan sususan Doboku Jimuso masih dipakai, akan tetapi 213 Kelembagaan pada jaman Pra kemerdekaan. Sebelum jaman penjajahan Belanda yaitu personalianya yang dijabat oleh orang Jepang diambil alih dengan paksa dan diganti dengan tenaga kerja Indonesia. Setelah itu keadaan semakin memburuk, maka dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa, warga V en W terutama pemudanya tidak ketinggalan dari yang lain yang dalam sejarah perjuangan mempertahankan “Gedung Sate” tahun 1945 tersebut, atas perintah menteri PUTL pada

tahun 1971 an di depan gedung sate didirikan monumen yang di beri nama “Monumen Sapta Taruna”, karena yang gugur adalah tujuh orang pemuda yaitu : Didi Hardianto

(6)

Pada saat terbentuk Negara Pasundan maka seluruh Aparatur Pemerintah di Jawa Barat menjadi Aparatur Negara Pasundan dan Jawatan Pekerjaan Umun Provinsi Jawa Barat dihapuskan kemudian disusun Departemen Pekerjaan Umum Negara Pasundan dan berkantor pusat di Bandung, berdasar kepada Stadvorming Ordonantie 1948 Jo.Stadvormingverordening 1949. Pada masa pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta ditetapkan Undang-undang No.22 Tahun 1948 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah yang antara lain berisi tentang “ Aturan-aturan pokok mengenai

Pemerintahan sendiri di daerah-dareah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri” Pemerintah memandang perlu untuk meletakan dasar otonomi bagi

daerah-daerah serta pembagiannya, pada dasarnya daerah Negara republik Indonesia tersusun dalam tiga tingkatan yaitu provinsi, Kabupaten (Kota Besar) dan Desa (Kota Kecil). Kemudian pada tahun 1950 Pemerintahan republik Indonesia di Yogyakarta mengeluarkan undang-undang No.11 Tahun 1950 tentang pembentukan Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai tindak lanjut dari undang-undang No.22 Tahun 1948. Di dalam Undang-undang tersebut ditentukan tentang urusan rumah tangga Jawa Barat ialah sebagai berikut :

a. Urusan Umum;

b. Urusan Pemerintahan Umum; c. Urusan Agraria;

d. Urusan Pengairan, Jalan-Jalan dan Gedung-gedung; e. Urusan pertanian, Perikanan dan Koperasi;

f. Urusan Kehewanan;

g. Urusan Kerajinana, Perdagangan dan perindustrian; h. Urusan Perburuhan;

(7)

j. Urusan pembagian, (Distribusi); k. Urusan Penerangan;

l. Urusan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan m. Urusan Perusahaan.

Pada tahun 1953 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1953 tentang : “ Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat mengenai

(8)

a. Susunan (Organisasi) Jawatan pekerjaan Umum Daerah Swatantra Tingkat 1 Jawa Barat sesuai tercantum dalam lampiran daftar-daftar I dan II

b. Formasi dari balai pusat,Daerah-daerah pad Jawatan Pekerjaan Umum Daeran Swantantra Tingkat I Jawa barat seperti tercantum dalam lampiran daftar III sampai III-i

(9)

Provinsi Jawa Barat menjadi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Tk.I Jawa Barat. Tidak lama keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 24 April 1957 No. 145/A-V/19/SK/1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan tenaga Listrik No.30/KPTS/70 tentang penyesuaian Susunan Organisasi Jawatan Pekerjaan Umum dengan perkembangan baru. Pada tahun 1986 keluar Surat keputusan gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 18 Juni 1986 No. 061.1/Kep.884-ORTAK/1986 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas pekerjaan Umum Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Hal ini sebagai tindak lanjut dari surat menteri Pekerjaan Umum No. HP.01.0202-MN/201 perihal struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, surat Menteri Dalam Negeri No. 065/8328/SJ tanggal 12 Agustus 1985 Perihal struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Daerah Tingkat I dan instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1986. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah maka Dinas Pekerjaan Umum mengembangkan susunan organisasinya menjadi tiga Dinas yaitu :

1. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 2. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 3. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

(10)
(11)
(12)

1.1.2 Arti Lambang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat

Lambang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat

diambil dari lambang Provinsi Jawa Barat, seperti terlihat pada gambar:

Gambar 1.1 Lambang Dinas Provinsi Jawa Barat

Arti Lambang Provinsi Jawa Barat : A. KUJANG

GambarPokok

Sebuah alat serba guna yang sangat dikenal di hampir setiap rumah

tangga Sunda, jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri

Lima lubang melambangkan Lima Dasar Pokok Negara

"PANCASILA".

B. PADI

Bahan makanan pokok di Jawa Barat serta sekalian melambangkan

PANGAN Jumlah padi ( 17 butir ) menyatakan hari ke 17 dari Bulan

Proklamasi.

C. KAPAS

Melambangkan sandang Jumlah kapas 8 ( delapan ) buah menyatakan

bulan ke 8 dari tahun Proklamasi PADI dan KAPAS pada dasar hijau

melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat

D. GUNUNG

(13)

E. SUNGAI DAN TERUSAN

Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat

di daerah Jawa Barat.

F. SAWAH, PERKEBUNAN

Jumlah sawah dan perkebunan yang tak sedikit, tersebar di seluruh

wilayah Jawa Barat.

G. DAM,SALURAN AIR DAN BENDUNGAN

Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan

yang mendapat perhatian pokok, mengingat sifat agraris daerah Jawa

Barat.

H. GEMAH RIPAH, REPEH RAPIH

Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat Sunda yang menyatakan

bahwa daerah Jawa Barat yang kaya raya di diami oleh penduduk

yang hidup rukun dan damai.

1.2 Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat

1.2.1. Visi :

“Dinas Sebagai Pengelola Sumber Daya Air Yang Andal, Berkeadilan dan Berkesinambungan Tahun 2010”

1.2.2. Misi :

Mengembangkan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air Secara Terpadu, Mandiri Dan Berkelanjutan

(14)

Menciptakan Pelayanan Secara Optimal, Efektif dan Efisien Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Memenuhi Semua Kebutuhan Air Dengan Tepat Waktu, Ruang, Jumlah Dan Mutu.

1.3 Tujuan Dan Sasaran Visi dan Misi

Dalam rangka mencapai visi dan misis yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut di atas, maka dalam implementasinya pengelolaan sumber daya air di Jawa Barat perlu diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang lebih operasional sebagai penjabaran dari visi dan misis tersebut. Tujuan dan Sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

1.3.1. Tujuan Visi dan Misi

1. Terciptanya kerjasama yang sehat antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam pengelolaan SDA

2. Meningkatnya kepercayaan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA 3. Meningkatnya Pemanfaatan SDA, kualitas air dan lingkungna hidup

4. Terkendalinya daerah produksi dan pemukiman dari bahaya banjir dan bencana alam

5. Meningkatnya kualitas aparat yang bersih dan bertanggung jawab

6. Tercapainya tingkat pelayanan dan intensitas tanam daerah pertanian yang optimal

7. Tersedianya air dalam jumlah dan kualitas yang memadai

(15)

1.3.2. Sasaran visi dan misi

Sasaran pada dasrnya adalah merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu lebih pendek. Untuk mencapai tujuan di atas, maka disusun sasaran tahunan sebagai berikut.

1. Terciptanya keterpaduan pengelolaan melalui kerjasama antar lembaga 2. Terwujudnya pembaharuan peraturan perundangan

3. Meningkatnya investasi dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA 4. Meningkatnya pengawasan pengendalian pemanfaatan air dan sumber air 5. Meningkatnya pengembangan waduk, danau, situ dan penampungan air lainnya 6. Meningkatnya pengendalian kualitas air dan pengamanan daerah sempadan 7. Meningkatnya prasarana pengendalian banjir dan abrasi pantai

8. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi O&P prasarana pengendali banjir 9. Meningkatnya aktifitas pembinaan pegawai

10. Meningkatnya keterbukaan dan transparansi dalam setiap kegiatan 11. Meningkatnya O&P jaringan irigasi dan drainase

12. Meningkatnya efisiensi penggunaan air ditingkat tresier

13. Tersusunya perencanaan pemanfaatan sumber daya air yang terpadu 14. Terlaksananya pembangunan dan perbaikan prasarana secara konsisten

15. Terlaksananya rehabilitasi dan peningkatan fungsi prasarana SDA yang sudah ada

(16)

1.4Sejarah Divisi Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

Berada dibawah Bagian Sekretaris, Sub Bagian Kepegawaian Umum

mempunyai sub dibawahnya yaitu Humas&Hukum, Persuratan/Kearsipan,

Kepegawaian, Poliklinik, Koperasi, Kendaraan yang masing-masing sub

bagian tersebut memiliki koordinator tersendiri didalamnya. Semenjak

melakukan kerja praktek di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat,

Penulis diberi kesempatan untuk melakukan kerja praktek di bagian Humas

yang berada di bawah Divisi Subbag Kepegawaian dan Umum. Berbeda

dengan perusahaan swasta pada umumnya, Humas yang ada di Instansi masih

bersifat tidak melembaga atau dikenal dengan istilah Method Of

Communication, yang menjadikan tugas seorang Humas di sebuah instansi

tidak begitu diunggulkan dalam menjaga sebuah citra instansi terkait atau

menjalankan fungsi kehumasan

1.5Struktur Organisasi

(17)

Tabel 1.1

STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

JAWA BARAT

(18)

1.5.1. Uraian Tugas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat No.49 tahun 2001

tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.

a. Kepala Dinas

Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas.

Menetapkan kebijakan operasional dinas sesuai dengan

kebijakan umum pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Menetapkan rencana kerja dan program pembangunan di

bidang pengelolaan sumber daya air.

Melaksanakan pengendalian operasional terhadap pelaksanaan

tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

b. Wakil Kepala Dinas

Mengkoordinasikan kegiatan internal dinas.

Melaksanakan pembinaan administrasi kegiatan dinas dan

UPTD yang meliputi pembinaan administrasi kepegawaian,

keuangan, perlengkapan umum dan kesisteman.

Mengkoordinasikan perumusan perencanaan strategis dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPIK)

dinas.

Melaksanakan tugas operasional lain dengan pelimpahan

Kepala Dinas.

c. Bagian Tata Usaha

Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian,

keuangan, urusan rumah tangga dan perlengkapan,

(19)

Menyelenggarakan penyiapan bahan rencana

pendokumentasian perundang-undangan, penyusunan anggaran

pendapatan, pengelolaan perpustakaan, dan kearsipan.

d. Bagian Kepegawaian

Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan penyimpanan dan

pemeliharaan data dan kartu kepegawaian .

Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pegawai.

Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan

pensiun.

Melaksanakan penyiapan kenaikan pangkat, gaji berkala dan

peningkatan kesejahteraan pegawai.

Melaksanakan penyiapan bahan mutasi dan pemberhentian

pegawai.

Melaksanakan penyiapan untuk mengikuti pendidikan/pelatihan

teknis dan fungsional.

Melaksanakan penyiapan pembinaan kepegawaian, pembinaan

kelembagaan.

e. Bagian Keuangan

Berugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan

administrasi keuangan.

Melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan rencana

anggaran pendapatan dan belanja rutin serta pembangunan.

Penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta

pembayaran.

Penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Sub bagian

(20)

f. Bagian Umum

Bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan

rumah tangga, perlengkapan dan umum, serta perpustakaan dan

kearsipan.

Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman

surat-surat.

Melaksanakan pengadaan naskah dinas.

Pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kearsipan.

g. Bagian Bina Program

Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis dibidang

pengelolaan sumber daya air.

Menyelenggarakan koordinasi penyusunan program kerja

dinas.

Menyelenggarakan pengumpulan data, pengelolaan, analisis

data.

Menyelenggarakan pengelolaan statistik.

h. Bagian Seksi Data dan Informasi

Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta

penyajian informasi.

Melaksanakan penyiapan data dan statistik.

i. Bagian Seksi Penyusunan Program

Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan rencana

strategis.

Melaksanakan anggaran pembangunan.

j. Bagian Evaluasi dan Pelaporan

(21)

k. Bagian Konservasi dan Pelestarian

Seksi konversi melaksanakan penyusunan bahan pembinaan

teknis pelaksanaan konstruksi prasarana konversi sumber daya

air, yang meliputi rehabilitasi waduk, situ, pengamanan sungai,

pengendalian banjir, pengamanan pantai, muara dan delta.

Seksi pelaksanaan melaksanakan penyusunan bahan teknis

yang meliputi rehabilitasi jaringan irigasi, penyediaan air baku,

dan pengendalian kualitas air.

l. Bagian Hidrologi

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan operasional

pengelolaan dibidang hidrologi.

m. Bagian Bina Teknik

Menyelenggarakan perumusan bahan pembinaan teknis dibidang

rancang bangun, bina konstruksi, dan bantuan teknis.

n. Bagian Rancang Bangun

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan operasional

kegiatan rancang bangun.

o. Bagian Bina Konstruksi

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan teknis operasional

di bidang jasa konstruksi.

p. Bagian Operasi dan Pemeliharaan

Menyelenggarakan perumusan kebijakan operasional dibidang

operasi, pemeliharaan, dan pembangunan bencana banjir dan

(22)

q. Bagian Bina Manfaat

Menyelenggarakan perumusan kebijakan operasional dibidang

kerjasama antar lembaga, bina pengusahaan dan pengawasan

pemanfaatan sumber daya air.

r. Bagian Bina Pengusahaan

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan teknis dan

pelaksanaan kegiatan pengusahaan sumber daya air.

1.6Job Description

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina, memotivasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas Dinas.

Dalam menyelenggarakn tugas pokoknya Kepala dinas mempunyai fungsi :

1. Penetapan kebijakan operasional dalam bidang sumber daya air meliputi Bina Program, Bina teknik, Bina konservasi, dan pelestarian, Bina Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan serta Pemanfaatan

2. Pelaksanaan fasilitas teknis fungsional dibidang pengelolaan sumber daya air berdasarkan kebijakan Departemen teknis terkait

3. Pelaksanaan pengawasan pengelolaan sumber daya air 4. Penyenggaraan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan

Rincian Tugas Kepala Dinas :

(23)

2. Menetapkan kebijakan operasional Dinas sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Propinsi Jawa Barat

3. Menetapkan rencana kerja dan program pembangunan di bidang pengelolaan sumber daya air

4. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, pengembangan dan pelestarian operasi dan pemeliharaan,manfaat serta ketatausahaan

5. Melaksanakan pengendalian operasional terhadap pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan

6. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan pelimpahan dari Gubernur

b. Tugas dan fungsi Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas pokok : Mengkordinasikan perencanaan dan program, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta tugas lain yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Wakil Kepala Dinas mempunyai fungsi :

1. Pengkordinasian dan pengendalian kegiatan internal Dinas 2. Pembinaan adminitrasi kegiatan Dinas dan UPTD

(24)

Rincian Tugas Wakil Kepala Dinas :

1. Mengkordinasikan kegiatan internal Dinas

2. Melaksanaan pembinaan administrasi kegiatan Dinas dan UPTD yang meliputi pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan kesisteman

3. Mengkoordinasikan perumusan rencana strategis (RENSTRA) dan laporan Akuntibilasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas

4. Melaksanakan tugas Operasional lain dengan pelimpahan Kepala Dinas

c. Tugas dan fungsi Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok : Menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan Umum.

Dalam menyelenggarakan Tugas Pokoknya Bagian Tata usaha mempunyai fungsi :

1. Pengelolaan urusan Kepegawaian 2. Pengelolaan urusan Keuangan

3. Pengurusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat dan kerasipan

Rincian Tugas Bagian Tata Usaha :

1. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian 2. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan

3. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan 4. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan

(25)

6. Menyelenggarakan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin 7. Menyelenggarakan Pengendalian administrasi pendapatan, belanja rutin dan

anggaran bangunan

8. Menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan kearsipan 9. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit terkait

d. Tugas dan Fungsi Bagian Kepegawaian

Bagian kepegawaian mempunyai tugas pokok : melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawain, kelembagaan dan ketatalaksanaan serta pendokumemntasian peraturan perundang-undangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya,Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi :

1. Penyiapan bahan penyusunan dan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, mutasi, pengembangan disiplin dan penyelenggaraan kesejahteraan

2. Pelaksanaan teknis administrasi kepegawaian

3. Penyiapan bahan rancangan peraturan perundang-undanagn dan rancangan ketatalaksanaan

Rincian Tugas Bagian Kepegawaian :

1. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian dilingkungan dinas

2. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pegawai, formasi dan penunjukan dalan jabatan dilingkungan dinas

(26)

4. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat DP3, DUK, sumpah/janji pegawai, gaji berkala, dan peningkatan kesejahteraan pegawai

5. Melaksanakan penyiapan bahan mutasi dan pemberhentian pegawai

6. Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan.pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional

7. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti Ujian Dinas dan Ijin / Tugas belajar

8. Melaksanakan Penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai

9. Melaksanakan penyiapan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional

10. Melaksanaan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan dilingkungan dinas

11. Melaksanakan Penyiapan bahan rancangan pendokumentasian peratruan perundang-undangan

12. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan bagian kepegawaian

13. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

e. Tugas dan Fungsi Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

(27)

1. Penyiapan bahan dan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja rutin daerah

2. Pelaksanaan teknis administrasi keuangan

Rincian Tugas Bagian Keuangan :

1. Melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin serta Pembangunan

2. Melaksanakan Pengadministrasian dan pembukuan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan

3. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayarannya

4. Melaksanakan perbendaharaan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan

5. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi dan pembukuan keuangann Anggaran Pendapatan/Penerimaa Dinas

6. Melaksanakan penyiapan bahan pertanggung jawaban Anggran Pendapatan , Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan

7. Melaksanakan Penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Bagian Keuangan

8. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

f. Tugas dan fungsi Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas pokok : Melaksanakan pengelolaan rumah tangga perlengkapan dan umum serta perpustakaan dan kearsipan.

(28)

1. Pelaksanaan surat menyurat, penggandaan, kerasipan dan administrasi perjalanan dinas

2. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Dinas 3. Pengelolaan perpustakaan dinas dan hubungan masyarakat

Rincian Tugas Bagian Umum :

1. Melaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah dan pengelolaan kerasipan

2. Melaksanakan pengadaan naskah dinas

3. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kerasipan kepada unit kerja dilingkungan dinas

4. Melaksanakan penyiapan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas 5. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas 6. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan, hubungan masyarakat dan

pendokumentasian kegiatan dinas

7. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dinas dan ketertiban dan keamanan kantor

8. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan di lingkungan kantor, kendaraan dinas, perlengkapan kantor, dan aset lainnya

9. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perlengkapan dilingkungan dinas

10. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi, dan penghapusan perlengkapan dinas

(29)

12. Melaksanakan Penyusunan evaluasi dan laporan kegiatan sub bagian umum

13. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

1.7Sarana dan Prasarana

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air berada di kawasan Jl.Braga No.137 Bandung.Gedung Dinas pengelolaan Sumber Daya Air ini mempunyai 5 (lima) lantai yang dimana tiap lantainya mempunyai bagian, setiap lantai berisikan beberapoa ruangan yang dimana tiap ruangan diberi komputer dan beberapa sarana dan prasarana lainnya seperti kursi, televisi, telepon, mesin fax dan perlengkapan lainnya.

Bagian Humas sendiri berada di lantai pertama,yang dimana dalam ruangan humas di berikan sarana dan prasarana seperti toilet, kursi ,televisi, telepon, mesin fax, dan peralatan kantor lainnya.

Tabel 1.2

Sarana dan Prasarana

No Sarana Jumlah

1 Lemari Kayu 1

2 Filling Kabinet 2

3 Meja Komputer 2

4 Dispenser 1

5 Kursi Putar 5

(30)

7 Meja Rapat 1

8 Jam Dinding 1

9 PC/Komputer 2

10 Telepon 1

11 TV 1

Sumber : Arsip Dinas PSDA

1.8 Lokasi Dan Waktu PKL

Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di Penelolaan Sumber Daya Air Jawa barat , yang beralamat di Jln. Braga No. 137 Bandung, dilaksanakan selama 1 bulan dimulai pada tanggal 4 Juli sampai dengan tanggal 4 Agustus 2011. Dalam pelaksanan Praktek Kerja Lapangan (PKL),Pemohon diharapkan mengikuti aturan yang sudah di berlakukan, seperti terikat dengan waktu jam kerja yaitu datang ke tempat kerja praktek pada pukul 07.30 dan pulang pada pukul 16.00.

Pemohon juga harus mengikuti arahan oleh pembimbing PKL di tempat tersebut.

Seperti hal nya para pegawai lainnya yang mendapatkan hari libur 2 (dua) hari setiap minggunya,pemohon juga mendapatkan hari libur 2 (dua) hari setiap minggunya yaitu pada hari sabtu dan hari minggu dan pada hari Libur Nasional ataupun apabila ada keperluan dengan meminta izin terlebih dahulu.

(31)

Aktifitas kerja yang dilakukan penulis terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu:

kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang

dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan setiap harinya seperti

memonitor pemberitaan surat kabar dan mengelola guntingan berita, sedangkan

kegiatan insidentil merupakan kegiatan penulis yang dilakukan penulis selama

Praktek Kerja Lapangan sewaktu-waktu seperti mengikuti kegiatan-kegiatan

penyampaian informasi kepada media melalui jumpa pers, bantuan pendidikan

dan kegiatan sosialisasi tentang permasalahan air.

Kegiatan yang penulis lakukan dari hari ke hari selama PKL dapat

dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL

No. Hari/ Tanggal

Aktifitas Kegiatan Keterangan

Rutin Insidental

1. Senin,

04 Juli 2011

Pengarahan kegiatan PKL oleh Bapak Isom Saepudin, S.Sos di bagian kehumasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dan Perkenalan dengan staf-staf di bagian Kehumasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

(32)

Provinsi jawa Barat antara lain Bapak Achmad Jaenudin, dan Bapak Asep Saputra selaku Pembimbing penulis selama melakukan kerja praktek, juga pengenalan mengenai tugas dari masing-masing, pada bagian kehumasan tempat penulis melakukan kegitan kerja praktek

2. Selasa 05 juli 2011

Pengenalan Tentang tentang struktur organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dan Pengarahan mengenai tugas-tugas yang akan dilakukan selama kerja praktek oleh pembimbing kerja praktek Bapak Asep Saputra.

3. Rabu, 6 Juli 2011

Penerangan tentang Pergub no.5 Pasal 11 dan Tupoksi (Tugas

Diskusi dengan bagian kehumasan tentang peraturan daerah Provinsi Jawa Barat bidang kelembagaan dan tugas-tugas pokok yang mereka

melakukan kegiatan dokumentasi

dalam acara tersebut.

6. Senin, 11 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

 .

(33)

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

b. Memonitor (membaca)

Melakukan Pengarsipan surat

masuk dan surat keluar pada

buku arsip yang telah tersedia

.

a. Mengisi absensi daftar

(34)

pemberitaan pada surat

surat masuk dan surat

keluar pada buku arsip

yang telah tersedia

Berdiskusi dengan pembimbing

PKL atas permasalahan yang

sering di hadapi dengan Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air

baik di dalam maupun di luar

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

(35)

Air Provinsi Jawa Barat

Melakukan Pengarsipan surat

masuk dan surat keluar pada

buku arsip yang telah tersedia

.

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(36)

- Memilih, Mengcopy

menggunting berita

c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database

Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan

dalam pembuatan laporan kerja

praktek yang akan penulis buat.

.

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

- Mengikuti acara Senam

pagi yang dilakukan

setiap hari jum’at. dan

melakukan kegiatan

dokumentasi dalam

(37)

b. Memonitor (membaca)

Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara dengan

bagian yang bersangkutan, sebagai

bahan dalam pembuatan laporan

kerja praktek yang akan penulis

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(38)

kabar :

Melakukan Pengarsipan surat

masuk dan surat keluar pada buku

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

- Peliputan acara

pembukaan kegiatan

PEMPROV Jawa Barat

yang dilaksanakan di

Gedung Sate Jawa

Barat dan di ikuti oleh

Seluruh Dinas Provinsi

(39)

Jawa Barat.

- Dokumentasi Acara

Tersebut.

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

- Peliputan Perlombaan

(40)

Bandung yang di ikuti

oleh seluruh jajaran

Dinas Provinsi Jawa

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

- Peliputan Pertandingan

 .

(41)

Bola Volly yang

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat.

(42)

- Peliputan upacara

penutupan PEMPROV

ke VII yang bertempat

di Gedung Sate

Bandung.

- Dokumentasi acara

penutupan PEMPROV

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(43)

pemberitaan pada surat

Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan

dalam pembuatan laporan kerja

praktek yang akan penulis buat

.

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(44)

- Membaca berita

Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan

dalam pembuatan laporan kerja

praktek yang akan penulis buat

.

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(45)

menggunting berita

c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database

 Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan

dalam pembuatan laporan kerja

praktek yang akan penulis buat

.

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(46)

Berita

- Membuat Database

d. Peliputan acara Pelepasan

Pensiunan dan acara

Munggahan yg di lakukan

pada setiap bulan

Ramadhan di ruang

serbaguna Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat Bandung.

- Dokumentasi Acara

tersebut.

20. Jumat, 29 Juli 2010

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(47)

menggunting berita

c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database

Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan

dalam pembuatan laporan kerja

praktek yang akan penulis buat

.

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat

(48)

Berita

- Membuat Database

d. Mengikuti acara

penyuluhan penggunaan

Ambulance bagi para

karyawan PNS Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat

Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara dengan

bagian yang bersangkutan, sebagai

bahan dalam pembuatan laporan

kerja praktek yang akan penulis

buat.

22. Selasa, 2 Agt 2011

a. Mengisi absensi daftar

hadir PKL yang dilakukan

secara rutin di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Provinsi Jawa Barat.

b. Mengikuti acara

wawancara oleh STV dan

PJTV kepada Kepala

(49)

Operasional Dinas

Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat, sebagai

pengalaman bagi penulis

untuk kedepannya.

Diskusi kepada Pembimbing kerja

praktek Bapak Asep Saputra guna

menyempurnakan data-data yang

telah didapatkan oleh penulis

selama kerja praktek yang

dilakukan dan perpisahan kepada

seluruh jajaran staf kehumasan

karena kerja praktek yang

dilakukan oleh penulis telah selesai

(50)

2.2 Deskripsi Kegiatan PKL

2.2.1 Kegiatan Rutin selama Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan rutin (sehari-hari) yang penulis lakukan selama Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat adalah

membaca koran dan guntingan berita yang meliputi kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan pemberitaan mengenai Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat, membuat kliping, memasukkan data (Data Base) guntingan

berita, membuat summary atau ringkasan berita untuk dimasukkan ke berkas

arsip.

A. Memonitor Pemberitaan Pada Surat Kabar

Kegiatan harian adalah memonitori pemberitaan. Memonitori

pemberitaan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari tiap

bulannya. Dengan mengumpulkan berita, artikel, foto berita, iklan, surat

pembaca dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat yang dimuat di media cetak lokal dan nasional.

Adapun urutan pelaksanaan memonitor pemberitaan sebagai berikut:

a. Membaca berita

Media cetak yang ada di perusahaan, dibaca dan mencari berita yang

menyangkut perusahaan.

b. Memilih dan Menggunting Berita (kliping)

Kliping berita merupakan kegiatan pokok dan rutin yang dilakukan

(51)

yang berkaitan dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa

Barat berupa artikel berita, surat pembaca, tanggapan, keluhan,

informasi, iklan, dan lain-lain. Baik itu berita positif sampai ke berita

negatif atau pengaduan dari surat pembaca di berbagai media massa

cetak lokal, regional dan nasional.

Media cetak yang merupakan sumber kliping Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat adalah Pikiran Rakyat, Koran Tempo,

Suara Karya, Post Kota, Galamedia, Kompas, Suara Pembaruan,

Bisnis Indonesia, Metro, Rakyat Merdeka, Republika, Media

Indonesia.

Kliping menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Kamus

Komunikasi adalah menggunting berita, artikel, foto, dan lainnya yang

dilakukan dalam surat kabar atau majalah untuk didokumentasikan

”(Effendi, 1989:53).

Kliping menurut Rusady Ruslan adalah “suatu kegiatan memilih,

menggunting dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita

(news) atau karangan (artikel), serta foto berita (press photo) pada

event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai

media cetak, seperti surat kabar, majalah berita, tabloid, dan lainnya

yang kemudian di kliping”.(Ruslan, 1999: 207-208).

Artikel-artikel dari sejumlah surat kabar ditempelkan pada lembaran

formulir guntingan berita, satu per satu dengan menggunakan kertas

(52)

formulir tersebut juga tersedia kolom untuk memberi informasi atau

keterangan artikel atau berita tersebut bersumber dari surat kabar

mana, tanggal, bulan dan tahun terbit, menuliskan jenis rubrik serta

halamannya, jenis klasifikasi artikel dan kata kunci.

Kliping berita ini berfungsi sebagai media informasi yang dapat

dijadikan bahan bahkan evaluasi bagi pihak manajemen Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat . Kliping berita merupakan

alat bantu yang memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan yaitu:

- Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkan kebagian

lain yang dianggap mempunyai hubungan atau kepentingan

masing-masing.

- Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi

langkah-langkah suatu kejadian atau event tertentu yang tengah dihadapi

dimasa mendatang untuk perbaikan atau pengembangan

langkah-langkah program kerja perusahaan di masa-masa mendatang.

- Sebagai tolak ukur tentang sejauhmana keberhasilan prestasi dan

reputasi yang dicapai mengenai persepsi, keluhan hingga

perolehan citra di mata masyarakatnya.

- Sebagai sumber informasi dan data untuk memantau kegiatan

perusahaan.

(53)

- Sebagai informasi untuk mengetahui isu apa saja yang sedang

hangat dibicarakan dimasyarakat, sehingga jika ada kekurangan

dapat langsung ditindaklanjuti.

Adapun manfaat dari kegiatan kliping berita ini bagi mahasiswa adalah

untuk melatih kepekaan mahasiswa terhadap opini publik yang berkembang

dimasyarakat khususnya tentang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa

Barat .Selanjutnya dapat juga merangsang kemampuan mahasiswa dalam

menyikapi setiap permasalahan tersebut dan dapat membentuk opini untuk

menciptakan citra positif bagi perusahaan.

B. Mengelola Guntingan Berita

Mengelola guntingan berita merupakan kegiatan rutin setelah memonitori

pemberitaan pada surat kabar. Adapun urutan pelaksanaan mengelola

guntingan berita, sebagai berikut:

1. Siapkan kertas yang sudah di sediakan oleh Dinas PSDA untuk

menempelkan pemberitaan surat kabar

2. Lalu tempelkan guntingan berita yang sudah dipilih terlebih dahulu pada

kertas yang sudah disipkan, lalu isi keterangan-keterangan yang tertera di

atas kertas kliping.

Berita yang sudah di kliping kemudian dimasukkan ke Map (kumpulan berita)

untuk dijadikan sebagai data, kemudian berita-berita tersebut dibuatkan

ringkasannya dalam format nama media massa, tanggal terbit surat kabar,

(54)

Nasional), kata kunci, serta menggolongkannya apakah berita tersebut bersifat

positif atau negatif.

2.2.2 Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan insidentil yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan

di Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Jawa Barat adalah mengikuti

kegiatan-kegiatan kehumasan, diantaranya:

A. Memantau Lalu Lintas Surat Masuk dan Keluar

Memantau lalu lintas surat masuk dan keluar ini merupakan salah satu

job descripsion humas, surat yang masuk ke staf humas Dinas Pengelolaan

Sumber daya Air Jawa Barat akan dilihat terlebih dahulu dan dicatat ke

agenda yang tersedia. Setelah dicatat, surat tersebut diajukan terlebih dahulu

kepada Kepala Bagian Humas Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Jawa

Barat dan diberikan kepada yang bersangkutan. Surat yang keluar pun, sama

halnya dengan surat yang masuk akan tetapi yang membedakan yaitu surat

dari staf Humas diberikan kepada staf lainnya:

B. Dokumentasi foto kegiatan Porpemprov 2011 di Gedung Sate Kegiatan insidentil yang dilakukan penulis adalah meliput kegiatan

tahunan Pemerintah Provinsi Jabar yaitu PORPEMPROV 2011 yang

dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2011 di Gedung Sate, Bandung. Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat menjadi salah satu pesertanya.

Tentunya sebagai mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan di bagian

(55)

dibekali kamera Canon EOS (SLR) oleh Humas Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air Jawa Barat sebagai alat dokumentasi.

Gambar 2.1

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2011

Gambar 2.2

(56)

2.3 Deskripsi Tentang Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas), merupakan

perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang

bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal,

dan stakholder perusahaan.

Public relations atau hubungan masyarakat menurut J.C. seidel yang

menjabat sebagai Direktur PR. Division of Housing, State New York mengatakan :

“PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manejemen untuk memperoleh good will (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan ke luar memberikan pernyataan-pernyataan”.

Dan Edward L. Bernays menyatakan PR mempunyai tiga arti yaitu ; (1) pengertian kepada masyarakat,

(2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat,

(3) usaha untuk menginterpretasikan sikap dan pebuatan suatu badan

dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Adapun Definisi humas menurut J.C. Seidel sebagaimana dikutip oleh Oemi

Abdurrachman dalam buku dasar-dasar public relations adalah :

Public relations is the continuingprocess by which management endeavors to obtain goowill and understanding of its customer, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, outwardly through all means of expression

artinya public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen

untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya

(57)

perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan pernyataan-pernyataan. (

Abdurrachman, 2001:24 )

Tujuan dari public relations menurut Oemi Abdurrachman mangatakan

sebagai berikut:

“ Tujuan public relations adalah mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai public, kegiatan public relations harus dikerahkan kedalam dan keluar”.

( Abdurrachman, 2001:34 )

Jadi Public Relations adalah suatu lembaga atau perorangan yang bertugas

melakukan hubungan baik ke dalam dan ke luar perusahaan untuk memperoleh

pengertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan

strategi yang dimiliki. Public relations berfungsi menumbuhkan dan

mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya baik

intern maupun ekstern dalam pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi

publiknya. Adapun Public Relations secara mendasar menjadi tanggung jawab

dari pimpinan puncak (top management) Public realtions diharapkan bisa menjadi

mata, telinga, dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan. Dan peranan Public

Relations yang sangat penting yaitu sebagai wahana keluar dan ke dalam

perusahaan. Saat ini hampir setiap Departemen pemerintahan atau

lembaga-lembaga sosial telah mempunyai badan atau bagian humas.

Begitu pula dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat yang

senantiasa menggunakan humas untuk menjalankan hubungan baik dengan

(58)

atau keberhasilan tersendiri, atau mendekati pers dengan tujuan untuk

memperoleh suatu pemberitaan positif, tetapi lebih dari itu karena Public

Relations mengandalkan strategi yaitu agar institusi atau organisasi dapat

dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan badan atau organisasi.

Dalam hubungannya, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

menjalankan Public Relations yang masih bersifat Method Of Comunication yaitu

humas yang masih dibawah naungan divisi lain atau belum masuk dalam

struktural organisasi / institusi yang pada kesempatan kali ini humas Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat masih berada pada Divisi Sub. Bagian

Kepegawaian & Umum. Sehingga humasnya belum State Of Being atau belum

berdiri sendiri. Walaupun Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

termasuk instansi pemerintah yang terbilang besar namun humasnya belum berdiri

sendiri, tetapi tidak mengurangi peran dari Public Relations dalam suatu Institusi

atau organisasi yang sangat penting dalam menciptakan komunikasi timbal balik,

serta memberikan suatu kebutuhan informasi kepada publik Intern yang berasal

dari media. Selain itu Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

mempunyai fungsi membangun suatu hubungan yang baik dengan Pihak Pers dan

(59)

2.4 Analisa Kegiatan PKL

Pada dasarnya aktivitas kerja public relations Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air Jawa Barat sama seperti public relations lainnya yang mengerjakan

tugas-tugas kehumasan seperti terwujudnya citra positif perusahaan dan

tercapainya suasana saling pengertian dan saling percaya antara perusahaan

dengan stakeholder melalui pendekatan kehumasan sesuai dengan tujuan

komunikasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat,Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat menyadari arti pentingnya citra sebuah perusahaan

dan dukungan positif dari masyarakat untuk menjaga kelangsungan serta

komunitas aktiftas perusahaan.

Sejak penulis melakukan kegiatan PKL di Humas Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat Penulis menemukan beberapa kelebihan dan

kekurangan yang ada dalam kegiatan Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat. Dalam hal ini, Karyawan Humas memberikan arahan dari

kegiatan yang sudah ada sebelumnya Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa

Barat. Sesuai dengan bagian Kehumasan yang tidak ada di dalam struktural

Institusi, maka kegiatan yang dilakukan pun tidak se-maksimal dengan kegiatan

yang dilakukan oleh Humas yang sudah melembaga (state of being). Namun, hal

ini bukan disebabkan oleh karyawan Humas yang tidak ingin mempunyai kegiatan

lebih, akan tetapi karena adanya beberapa kegiatan Humas yang memang

dikerjakan oleh Protokoler Institusi di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa

Barat. Selain itu faktor anggaran biaya kegiatan yang tidak ada dikhususkan bagi

(60)

yang ada disetiap Institusi Pemerintahan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Jawa Barat. Dengan kondisi seperti ini, Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat tetap melakukan beberapa kegiatan yang memberi perhatian lebih

kepada citra Institusi, terutama dalam membina hubungan baik dengan Pers dan

memberikan kebutuhan Informasi bagi Karyawannya. Salah satu kegiatan PR

dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan

dan kepercayaan publik adalah kegiatan Hubungan Pers (Elvinaro, 2010:121).

Oleh karena itu, penulis diberi arahan khusus mengenai hal membina hubungan

baik dengan Pers. Wartawan yang datang ke ruangan Humas, tentunya disikapi

dengan baik walaupun hanya sekedar menunggu-menuggu dan membaca Surat

Kabar di ruangan Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat.

Kegiatan lain diluar kebutuhan Informasi bagi publik melalui Pers. Humas

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat juga mempunyai fokus lebih

kepada kliping berita. Kebutuhan Informasi pada karyawan Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat, menjadikan Humas sebagai tumpuan bagi

kebutuhan informasi mengenai berita Pengairan ataupun tentang keluhan

kekeringan khususnya di Jawa Barat. Penulis pada awalnya diberi arahan

mengenai kriteria berita Surat Kabar yang masuk dalam kategori Kliping Berita.

Perhatian lebih pada Kliping berita, dikarenakan sebagai alasan untuk bahan

Evaluasi kinerja Karyawan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

dalam menanggapi pemberitaan yang berkaitan, baik tanggapan positif maupun

negative dari publik. Penulis melakukan kegiatan yang sesuai dengan konsentrasi

(61)

melakukan kegiatan kehumasan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa

Barat. Beberapa kegiatan yang dilakukan penulis, mencari berita dan dokumentasi

kegiatan. Dari analisis penulis, kegiatan tersebut sudah seharusnya menjadi

kegiatan rutin bagi Humas di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar tetap

menjaga fungsi kebutuhan informasi baik bagi publik Internal maupun Eksternal

secara stabil. Selama melaksanakan PKL di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Jawa Barat penulis menemukan beberapa kegiatan Humas yang memenuhi

kriteria komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah

pengetahuan, sikap dan perilaku publik / masyarakat (Soemirat & Elvinaro, 2010 :

14). Hasil yang ingin dicapai, antara lain :

1. Good image (citra baik)

Citra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, menjadi tumpuan bagi

keberhasilan kinerja karyawannya dalam melaksanakan tugasnya. Humas

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini memberikan

pelayanan terbaik dalam menanggapi komentar berupa keluhan atau

dukungan melalui situs resmi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, serta

memenuhi kebutuhan informasi pers. Hal ini dilakukan sebagai

pembentukan citra yang baik dalam memenuhi keinginan publik dan pers.

2. Goodwill (itikad baik)

Kejujuran informasi dan tindakan yang diberikan oleh Humas Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat menjadi bukti dalam pencapaian

(62)

3. Mutual understanding (saling pengertian)

Hal kecil yang menjadi acuan kerja Humas di Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Barat, yaitu saling membantu pekerjaan masing-masing walaupun

kegiatan diluar kehumasan. Hal ini dikarenakan bagian Humas yang tidak

masuk dalam struktural Institusi.

4. Mutual confidence (saling mempercayai)

5. Mutual appreciation (saling menghargai)

6. Tolerance (toleransi)

2.5 Analisa Tentang Pelayanan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Kepada Mahasiswa PKL

Selama satu bulan penulis melaksanakan kegiatan PKL di Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat. Pelayanan yang diberikan oleh pembimbing, yang

berada di bagian Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat,

maupun pihak-pihak dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat yang

membantu memberikan suatu praktek kehumasan dapat dinilai cukup baik.

Selama melaksanakan PKL, penulis diberikan arahan oleh pembimbing

mahasiswa PKL baik secara praktik maupun teoritis. Serta penulis diberikan

pengalaman langsung untuk mengerjakan tugas-tugas seorang Humas yang berada

di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Bpk. Asep dan Bpk.H.Dudin

sebagai pembimbing mahasiswa PKL dan sebagai pegawai Humas Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat memberikan beberapa pengetahuan dan

(63)

langsung. Selain pembimbing PKL, penulis juga diberi arahan oleh pegawai

Humas lainnya sebagai bentuk kepedulian pegawai Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air Jawa Barat kepada mahasiswa yang melakukan PKL agar mempunyai

pengalaman langsung mengerjakan tugas-tugas seorang Humas di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dengan mengikutsertakan mahasiswa

PKL dalam kegiatan-kegiatan insidentil seperti peliputan acara-acara Dinas

ataupun kegiatan-kegiatan, penyuluhan yang ada di Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air Jawa Barat walaupun belum melembaga ( method of communication ).

Begitu pula setelah melaksanakan beberapa tugas Humas di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, penulis juga melakukan evaluasi kecil

yang diarahkan oleh pembimbing dan pembekalan terhadap hasil dari tugas-tugas

humas seperti membuat kliping berita, press release, pendataan dan tugas Humas

lainnya. Ramah tamah, menjadikan nilai lebih tersendiri bagi pembimbing dan

pegawai lainnya di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, sehingga

membuat penulis lebih nyaman dalam melaksanakan proses Praktek Kerja

Lapangan. Selain itu, penulis juga merasakan adanya sikap-sikap positif yang

dimiliki pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dalam

membangun karakteristik suatu Institusi, yang mempunyai sikap saling bekerja

sama dengan sifat kekeluargaan dan saling menyapa satu sama lain.

Dari segi Sarana dan Prasarana, selama melaksanakan PKL, penulis tidak

menemukan kesulitan karena kegiatan kerja praktek dilakukan langsung di ruang

(64)

memadai dan nyaman untuk mengerjakan tugas-tugas kehumasan di Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Hanya saja masalah waktu kerja

penulis yang tidak tetap, karena tugas-tugas Humas yang dinilai belum begitu

banyak seiring dengan struktur Humas yang belum masuk dalam struktural

Institusi. Banyak hal yang penulis dapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, baik secara

pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman yang penulis belum dapatkan

sebelumnya, yang tentunya akan dapat bermanfaat ketika penulis lulus kuliah dan

bekerja di sebuah perusahaan / institusi / organisasi, khususnya di bagian atau

divisi Humas. Secara keseluruhan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada

(65)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat ini, maka penulis dapat menarik beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Aktifitas Kerja yang dilakukan penulis di Dinas Pengelolaan Sumber

Daya Air Jawa Barat ini terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu kegiatan

rutin yang biasa di lakukan sehari-hari seperti membuat kliping,

mengcopy guntingan berita,membuat database, mengontrol surat yang

masuk dan kegiatan insidentil ataupun kegiatan sewaktu-waktu

ataupun tidak rutin seperti mengikuti acara penyuluhan ambulance,

peliputan pelepasan pensiunan karyawan Dinas PSDA, peliputan acara

sebelum puasa di mulai (munggahan), peliputan acara PEMPROV

2011.

2. Kegiatan rutin yang penulis lakukan meliputi kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan pemberitaan mengenai perusahaan Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat ini baik nasional maupun

Jawa Barat diantaranya, membuat kliping, mengcopy guntingan berita,

membuat database, Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung

tercapainya kebutuhan informasi bagi karyawan atau orang yang

berada di dalam lingkungan perusahaan.

3. Praktek Kerja Lapangan dinilai sebagai upaya untuk memberikan

(66)

oleh tiap mahasiswa, dengan terjun langsung pada kegiatan yang sudah

diadakan oleh Humasnya seperti Peliputan acara PEMPROV,ataupun

acara pelepasan pensiunan Dinas PSDA.

4. Humas merupakan bagian penting dalam sebuah organisasi /

perusahaann guna mencapai good will dari public internal maupun

eksternalnya. Dengan adanya humas dalam sebuah perusahaan maka

hubungan baik dapat diciptakan. Jadi Public Relations adalah suatu

lembaga atau perorangan yang bertugas melakukan hubungan baik ke

dalam dan ke luar perusahaan untuk memperoleh pengertian,

kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan

strategi yang dimiliki. Public relations berfungsi menumbuhkan dan

mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan

publiknya baik intern maupun ekstern dalam pencapaian pengertian,

menumbuhkan motivasi publiknya. Adapun Public Relations secara

mendasar menjadi tanggung jawab dari pimpinan puncak (top

management) Public realtions diharapkan bisa menjadi mata, telinga,

dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan.

5. Pelayanan yang di berikan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Jawa Barat pada penulis adalah baik. Penulis diarahkan dengan baik

dalam menjalankan tugas selama praktek kerja lapangan. Penulis

menyimpulkan bahwa pelayanan yang di berikan Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat pada penulis baik, karena dalam

(67)

Jawa Barat khususnya pada bidang humas, penulis di ikut sertakan

dalam kegiatan tersebut dan hal itu menjadikan penulis memperoleh

banyak pengalaman dalam kegiatan humas.

6. Dengan Praktek Kerja Lapangan diharapkan tiap mahasiswa sudah

terbiasa, bila benar-benar telah terjun dalam dunia kerja.

3.2 Saran-Saran

Dari kegiatan PKL yang telah dilaksanakan oleh penulis di Dinas Pengelolaan

Sumber Daya Air Jawa Barat, maka saran yang dapat penulis berikan adalah

sebagai berikut :

3.2.1 Saran Bagi Institusi Terkait

Setelah melakukan praktek kerja lapangan Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air Jawa Barat penulis memperoleh pelajaran dari semua kegiatan yang

dilakukan bersama perusahaan. Adapun saran yang diberikan penulis kepada

perusahaan guna menjadi evaluasi atau masukan bagi perusahaan. Saran yang

diberikan penulis pada perusahaan adalah :

a. Lebih sering (bisa tiga bulan atau enam bulan sekali ) membuat

kegiatan ataupun acara guna mempererat tali silahturahmi

ataupun kedekatan antar pegawai internal,adapun kegiatannya

seperti get together, cofee morning, ataupun dengan membuat

Gambar

Gambar 1.1 Lambang Dinas Provinsi Jawa Barat
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL
+3

Referensi

Dokumen terkait

Koran (Membuat Aktual) yang berkaitan dengan komisi-komisi DPRD Provinsi Jawa Barat, membuat daftar isi dari kliping dan diserahkan kepada foto copy untuk dijilid. 

Selama melaksanakan PKL di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat penulis melakukan kegiatan salah satunya adalah membuat press release dimana penulis mempunyai tugas mencari

Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat yang mempunyai Tugas pokok

Pengurusan surat masuk pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah sebaiknya tidak perlu menggunakan buku agenda karena sudah ada kartu kendali, selain

Cakupan kegiatan yang dikerjakan selama melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah mempelajari dan

KEPALA DINAS PSDA PROVINSI JAWA BARAT SELAKU PENGGUNA

Selama melaksanakan Job Training di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, penulis diperbantukan dibagian Humas, kegiatan rutin yang selalu. penulis yaitu dengan mencari

Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat merupakan dokumen perencanaan Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya