1.1 Sejarah Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air adalah salah satu Dinas di Provinsi Jawa Barat yang merupakan bagian dari untaian sejarah bangsa khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sumber daya air. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan sejarah yang erat kaitannya dengan bidang sumber daya air.
Pada masa penjajahan Belanda, sebelum dibentuknya peraturan mengenai Algemen Water Reglement (AWR 1936 – tentang peraturan air), saat itu dirasakan sangat dibutuhkan aturan-aturan mengenai peraturan dan pembagian air, maka pada Tahun 1925 dibawah pimpinan Insyinyur Kepala Ir. J. Blastone yang pada waktu itu menjabat sebagai Direktur Burgerlijke Openbare Werken (BOW) mulai disusun peraturan Pengairan Umum untuk Jawa dan Madura (Algemen Water Reglement) Voor Java en Madoera. Pada tanggal 1 Januari 1930 peraturan pengairan tersebut dapat diselesaikan berlaku untuk seluruh Jawa dan Madura, kecuali Keresidenan Yogyakarta dan Surakarta (Vorstenlanden). Pada tahun 1936 Algemen Water Reglement (AWR) disetujui oleh Dewan Rakyat (Volksraad). AWR adalah merupakan titik awal tugas Provinsi dalam hal urusan Pengairan (Irigasi), oleh karena itu instansi/lembaga pemerintahan ini mempunyai arti penting dalam bidang penguasaan (Beheer) perairan umum dan peraturan serta memelihara pelaksanaan pembagian air yang disebut “Penguasaan Perairan” (Water Beheer), maka pada tahun
1937 keluarlah Algemen Water Beheer Vecordening (AWBV).
perang kemerdekaan seiring dengan bergulirnya waktu, bertambahnya populasi penduduk dan berubahnya perilaku masyarakat sehingga berpengaruh terhadap kondisi alam, maka peraturan-peraturan tersebut selalu diadakan perubahan-perubahan sehingga banyak mengalami perubahan-perubahan termasuk struktur organisasinya.
1.1.1 Riwayat dan Perkembangan Dinas
Sebelum jaman Penjajahan Belanda yaitu pada abad ke V Masehi teknik
pengairan mulai dikenal di Indonesia, yaitu dengan dibuatnya bangunan
air/saluran air yang tertua di jawa / Indonesia terletak di Desa Tugu dekat
Cilincing pada masa kerajaan Purnawarman, dimana pada saat iti Raja
Purnawarman memerintahkan penggalian sungai Candrabhaga untuk dialihkan ke
laut setelah sungai tersebut sampai di Istana Raja, sungai Chandrabhega dimaksud
adalah sungai cakung. Pada jaman penjajahan Belanda, yaitu pada tahun 1830
ditetapkan sistem tanam paksa atau lebih dikenal dengan “ culture stelsel “ yang
merupakan gagasan Komisaris jendral Van Den Bosch yang berlaku khususnya
pulau Jawa. Sebagai tindak lanjut atas berlakunya tanam paksa, maka
pemerintahan Hindia Belanda saat itu langsung mengurus pertanian, pengumpulan
hasil dan perdagangan hasil rakyat Pulau Jawa, dilakukan upaya membangun dan
memperbaiki irigasi untuk mendukung berhasilnya tanaman wajib tebu dan nila,
yang harus ditanam pada tanah rakyat yang memperoleh irigasi teratur. Sejak saat
itu Pemerintahan Hindia Belanda secara intensif mulai membangun
bendung/bendungan dan jaringan irigasi di pulau Jawa yang pada dasarnya untuk
mengamankan dan menunjang sistem tanam paksa, pembangunan jaringan irigasi
oleh para Bupati sebagai penguasa di daerah.Pembuatan bendung di sungai,
penggalian saluran untuk irigasi dan bangunan-bangunan lain dipimpin oleh
Bupat, Path atau pejabat lain yang mendapat kepercayaan untuk itu. Bupati
mengerahkan tenaga rakyatnya tanpa bayaran atau dikenal sebagai rodi. Oleh
karena itu para pejabat Binnenlandsch Bestuur (BB) sering mengtakan, bahwa
pekerjaan meerka dapat diselesaikan dengan murah. Banyak dari Binnenlandsch
Bestuur menganggap bahwa pengikutsertaan tenaga teknisi tidak begiru perlu,
bahkan merupakan kemewahan yang tak berguna. Dalam suasana demikian
pejabat-pejabat pangreh raja atau Binnenlandsch Bestuur (BB) yang mempunyai
wewenang dan kekuasaan besar menjadi terlalu besar kepercayaan dirinya
mengganggap, bahwa pembuatan bangunan-bangunan tidak harus dipimpin oleh
tenaga teknis.Lebih pula mereka beranggapan, bahwa kebiasaan mereka bekerja
dengan menggunakan tenaga kerja rodi (kerja paksa tanpa bayaran) amat
menurunkan biaya pembangunan, tentu saja mereka tanpa melihat kualitas dan
biaya guna bangunan yang membuatnya. Namun anggapan / persepsi tersebut
tidak bertahan lama karena hampir semua bangunan-bangunan pengairan
khususnya bendung dan jaringan irigasi yang dibuat pada saat tersebut rusak
kembali dan tidak bertahan lama serta banyak yang tidak memenuhi fungsinya,
dan disadari pula bahwa untuk pembangunan dan pengelolaan bangunan
pengairan perlu dikelola langsung oleh tenaga teknisi, serta pelaksanaanya harus
didahului dengan pekerjaan-pekerjaan pengukuran, penyelidikan yang luas dan
perencanaan yang baik sebelum benar-benar dimulai dengan pelaksanaanya. Pada
Burgelike Openbare werken (B.O.W) dan di Jawa Barat disebut B.O.W Provinsi
Jawa Barat.Dengan terbentuknya Departement B.O.W maka berakhirlah
pengurusan bangunan-bangunan pengairan oleh orang-orang bukan ahli, yaitu
para pejabat Binnenlandsch Bestuur. Pada tahun 1885 dibentuk Brigade Irigasi
(Irigatie Brigade) dibawah pimpinan Ir.Heskes. Setelah itu pada tahun 1889
dibentuk pula bagian irigasi (Afdeling Irigate) dalam Departement B.O.W. Setelah
pemerintahan Hindia Belanda mendirikan Departement B.O.W dan bagian irigasi,
mulailah orang menghadapi masalah irigasi secara lebih teknis, dan disadari pula
bahwa teknik membangun irigasi dan menyelenggarakn operasi pembagian air
merupakan dua bidang yang tidak dapat dicampur adukan. Mulailah dirasakan
perlunya ada badan-badan yang mengelola masalah bagian air, sebab kalau tidak
maka bangunan-bangunan irigasi yang telah dibuat dengan biaya besar tidak akan
mungkin diambil manfaat sebesar-besarnya. Untuk keperluan tersebut, pada 1
Januari 1889 dibentuklah kantor-kantor irigasi,yang disebut:“ Irigate afdeling “ yang meliputi daerah yang masing-masing dianggap sebagai kesatuan wilayah
pengairan, dan dalam prakteknya merupakan kumpulan daerah-daerah aliran
sungai. Wilayah-wilayah pengairan ini ternyata tidak sama dengan wilayah
administrasi pemerintahan. Yang menjadi kepala Irigate-Afdeling adalah seorang
Insinyur yang berpengalaman, dulu disebut Hoffd Ingenier yang dibantu oleh
beberapa insinyur lebih muda beserta sejumlah teknisi menengah (Opzichters)
Teknis ini ditetapkan mantri irigasi atau mantri ulu-ulu atau mantri Watrebeheer,
yang bertugas secara langsung mengatur pembelian air irigasi kepada pemilik
dikerjakan sehari-hari oleh mandor-mandor irigasi (Beambte Watrerbeheer), yang
dibantu oleh sejumlah regu pekerja (Ploegkoelis). Setelah itu kemudian terjadi
perubahan menjadi Deparetement ven W atau Departement Verker en Waterstaat
yang di provinsi Jawa Barat disebut Provincial Varkeer en Waterstaat Van West
Java dengan kantornya yang berkedudukan di Bandung. Dalam V en W ini
tergabung di dalamnya Jawatan Pengairan, PTT (Pos Telegraf dan Telepon), dan
jawatan Lalu Lintas Jalan Raya. Khusus tugas-tugas di bidang pengairan diatur
dalam :
1. Algemaene Waterglement tahun 1963 (Stb 1936 No.489)
2. Algemaene Waterbeheerverordening (Stb.1937 Nno.559 jo. Stb. 1941 No.385) 3. Provincial Waterglement 1940 (PWR) Provincial java Blad Van West Java
tanggal 1 Juli 1940 No.7
Pada Jaman kedudukan jepang, maka Dinas Pekerjaan Umum ini bernama Boboku Jimuso yg dibentuk serta pembagiannya sama seperti jaman V en W.Setelah Jepang kalah dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya, bentuk dan sususan Doboku Jimuso masih dipakai, akan tetapi 213 Kelembagaan pada jaman Pra kemerdekaan. Sebelum jaman penjajahan Belanda yaitu personalianya yang dijabat oleh orang Jepang diambil alih dengan paksa dan diganti dengan tenaga kerja Indonesia. Setelah itu keadaan semakin memburuk, maka dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa, warga V en W terutama pemudanya tidak ketinggalan dari yang lain yang dalam sejarah perjuangan mempertahankan “Gedung Sate” tahun 1945 tersebut, atas perintah menteri PUTL pada
tahun 1971 an di depan gedung sate didirikan monumen yang di beri nama “Monumen Sapta Taruna”, karena yang gugur adalah tujuh orang pemuda yaitu : Didi Hardianto
Pada saat terbentuk Negara Pasundan maka seluruh Aparatur Pemerintah di Jawa Barat menjadi Aparatur Negara Pasundan dan Jawatan Pekerjaan Umun Provinsi Jawa Barat dihapuskan kemudian disusun Departemen Pekerjaan Umum Negara Pasundan dan berkantor pusat di Bandung, berdasar kepada Stadvorming Ordonantie 1948 Jo.Stadvormingverordening 1949. Pada masa pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta ditetapkan Undang-undang No.22 Tahun 1948 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah yang antara lain berisi tentang “ Aturan-aturan pokok mengenai
Pemerintahan sendiri di daerah-dareah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri” Pemerintah memandang perlu untuk meletakan dasar otonomi bagi
daerah-daerah serta pembagiannya, pada dasarnya daerah Negara republik Indonesia tersusun dalam tiga tingkatan yaitu provinsi, Kabupaten (Kota Besar) dan Desa (Kota Kecil). Kemudian pada tahun 1950 Pemerintahan republik Indonesia di Yogyakarta mengeluarkan undang-undang No.11 Tahun 1950 tentang pembentukan Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai tindak lanjut dari undang-undang No.22 Tahun 1948. Di dalam Undang-undang tersebut ditentukan tentang urusan rumah tangga Jawa Barat ialah sebagai berikut :
a. Urusan Umum;
b. Urusan Pemerintahan Umum; c. Urusan Agraria;
d. Urusan Pengairan, Jalan-Jalan dan Gedung-gedung; e. Urusan pertanian, Perikanan dan Koperasi;
f. Urusan Kehewanan;
g. Urusan Kerajinana, Perdagangan dan perindustrian; h. Urusan Perburuhan;
j. Urusan pembagian, (Distribusi); k. Urusan Penerangan;
l. Urusan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan m. Urusan Perusahaan.
Pada tahun 1953 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1953 tentang : “ Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat mengenai
a. Susunan (Organisasi) Jawatan pekerjaan Umum Daerah Swatantra Tingkat 1 Jawa Barat sesuai tercantum dalam lampiran daftar-daftar I dan II
b. Formasi dari balai pusat,Daerah-daerah pad Jawatan Pekerjaan Umum Daeran Swantantra Tingkat I Jawa barat seperti tercantum dalam lampiran daftar III sampai III-i
Provinsi Jawa Barat menjadi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Tk.I Jawa Barat. Tidak lama keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 24 April 1957 No. 145/A-V/19/SK/1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan tenaga Listrik No.30/KPTS/70 tentang penyesuaian Susunan Organisasi Jawatan Pekerjaan Umum dengan perkembangan baru. Pada tahun 1986 keluar Surat keputusan gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 18 Juni 1986 No. 061.1/Kep.884-ORTAK/1986 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas pekerjaan Umum Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Hal ini sebagai tindak lanjut dari surat menteri Pekerjaan Umum No. HP.01.0202-MN/201 perihal struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, surat Menteri Dalam Negeri No. 065/8328/SJ tanggal 12 Agustus 1985 Perihal struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Daerah Tingkat I dan instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1986. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah maka Dinas Pekerjaan Umum mengembangkan susunan organisasinya menjadi tiga Dinas yaitu :
1. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 2. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 3. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
1.1.2 Arti Lambang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
Lambang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
diambil dari lambang Provinsi Jawa Barat, seperti terlihat pada gambar:
Gambar 1.1 Lambang Dinas Provinsi Jawa Barat
Arti Lambang Provinsi Jawa Barat : A. KUJANG
GambarPokok
Sebuah alat serba guna yang sangat dikenal di hampir setiap rumah
tangga Sunda, jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri
Lima lubang melambangkan Lima Dasar Pokok Negara
"PANCASILA".
B. PADI
Bahan makanan pokok di Jawa Barat serta sekalian melambangkan
PANGAN Jumlah padi ( 17 butir ) menyatakan hari ke 17 dari Bulan
Proklamasi.
C. KAPAS
Melambangkan sandang Jumlah kapas 8 ( delapan ) buah menyatakan
bulan ke 8 dari tahun Proklamasi PADI dan KAPAS pada dasar hijau
melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat
D. GUNUNG
E. SUNGAI DAN TERUSAN
Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat
di daerah Jawa Barat.
F. SAWAH, PERKEBUNAN
Jumlah sawah dan perkebunan yang tak sedikit, tersebar di seluruh
wilayah Jawa Barat.
G. DAM,SALURAN AIR DAN BENDUNGAN
Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan
yang mendapat perhatian pokok, mengingat sifat agraris daerah Jawa
Barat.
H. GEMAH RIPAH, REPEH RAPIH
Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat Sunda yang menyatakan
bahwa daerah Jawa Barat yang kaya raya di diami oleh penduduk
yang hidup rukun dan damai.
1.2 Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
1.2.1. Visi :
“Dinas Sebagai Pengelola Sumber Daya Air Yang Andal, Berkeadilan dan Berkesinambungan Tahun 2010”
1.2.2. Misi :
Mengembangkan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air Secara Terpadu, Mandiri Dan Berkelanjutan
Menciptakan Pelayanan Secara Optimal, Efektif dan Efisien Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Memenuhi Semua Kebutuhan Air Dengan Tepat Waktu, Ruang, Jumlah Dan Mutu.
1.3 Tujuan Dan Sasaran Visi dan Misi
Dalam rangka mencapai visi dan misis yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut di atas, maka dalam implementasinya pengelolaan sumber daya air di Jawa Barat perlu diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang lebih operasional sebagai penjabaran dari visi dan misis tersebut. Tujuan dan Sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
1.3.1. Tujuan Visi dan Misi
1. Terciptanya kerjasama yang sehat antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam pengelolaan SDA
2. Meningkatnya kepercayaan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA 3. Meningkatnya Pemanfaatan SDA, kualitas air dan lingkungna hidup
4. Terkendalinya daerah produksi dan pemukiman dari bahaya banjir dan bencana alam
5. Meningkatnya kualitas aparat yang bersih dan bertanggung jawab
6. Tercapainya tingkat pelayanan dan intensitas tanam daerah pertanian yang optimal
7. Tersedianya air dalam jumlah dan kualitas yang memadai
1.3.2. Sasaran visi dan misi
Sasaran pada dasrnya adalah merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu lebih pendek. Untuk mencapai tujuan di atas, maka disusun sasaran tahunan sebagai berikut.
1. Terciptanya keterpaduan pengelolaan melalui kerjasama antar lembaga 2. Terwujudnya pembaharuan peraturan perundangan
3. Meningkatnya investasi dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA 4. Meningkatnya pengawasan pengendalian pemanfaatan air dan sumber air 5. Meningkatnya pengembangan waduk, danau, situ dan penampungan air lainnya 6. Meningkatnya pengendalian kualitas air dan pengamanan daerah sempadan 7. Meningkatnya prasarana pengendalian banjir dan abrasi pantai
8. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi O&P prasarana pengendali banjir 9. Meningkatnya aktifitas pembinaan pegawai
10. Meningkatnya keterbukaan dan transparansi dalam setiap kegiatan 11. Meningkatnya O&P jaringan irigasi dan drainase
12. Meningkatnya efisiensi penggunaan air ditingkat tresier
13. Tersusunya perencanaan pemanfaatan sumber daya air yang terpadu 14. Terlaksananya pembangunan dan perbaikan prasarana secara konsisten
15. Terlaksananya rehabilitasi dan peningkatan fungsi prasarana SDA yang sudah ada
1.4Sejarah Divisi Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat
Berada dibawah Bagian Sekretaris, Sub Bagian Kepegawaian Umum
mempunyai sub dibawahnya yaitu Humas&Hukum, Persuratan/Kearsipan,
Kepegawaian, Poliklinik, Koperasi, Kendaraan yang masing-masing sub
bagian tersebut memiliki koordinator tersendiri didalamnya. Semenjak
melakukan kerja praktek di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat,
Penulis diberi kesempatan untuk melakukan kerja praktek di bagian Humas
yang berada di bawah Divisi Subbag Kepegawaian dan Umum. Berbeda
dengan perusahaan swasta pada umumnya, Humas yang ada di Instansi masih
bersifat tidak melembaga atau dikenal dengan istilah Method Of
Communication, yang menjadikan tugas seorang Humas di sebuah instansi
tidak begitu diunggulkan dalam menjaga sebuah citra instansi terkait atau
menjalankan fungsi kehumasan
1.5Struktur Organisasi
Tabel 1.1
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
JAWA BARAT
1.5.1. Uraian Tugas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat No.49 tahun 2001
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.
a. Kepala Dinas
Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas.
Menetapkan kebijakan operasional dinas sesuai dengan
kebijakan umum pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menetapkan rencana kerja dan program pembangunan di
bidang pengelolaan sumber daya air.
Melaksanakan pengendalian operasional terhadap pelaksanaan
tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
b. Wakil Kepala Dinas
Mengkoordinasikan kegiatan internal dinas.
Melaksanakan pembinaan administrasi kegiatan dinas dan
UPTD yang meliputi pembinaan administrasi kepegawaian,
keuangan, perlengkapan umum dan kesisteman.
Mengkoordinasikan perumusan perencanaan strategis dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPIK)
dinas.
Melaksanakan tugas operasional lain dengan pelimpahan
Kepala Dinas.
c. Bagian Tata Usaha
Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian,
keuangan, urusan rumah tangga dan perlengkapan,
Menyelenggarakan penyiapan bahan rencana
pendokumentasian perundang-undangan, penyusunan anggaran
pendapatan, pengelolaan perpustakaan, dan kearsipan.
d. Bagian Kepegawaian
Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan penyimpanan dan
pemeliharaan data dan kartu kepegawaian .
Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pegawai.
Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan
pensiun.
Melaksanakan penyiapan kenaikan pangkat, gaji berkala dan
peningkatan kesejahteraan pegawai.
Melaksanakan penyiapan bahan mutasi dan pemberhentian
pegawai.
Melaksanakan penyiapan untuk mengikuti pendidikan/pelatihan
teknis dan fungsional.
Melaksanakan penyiapan pembinaan kepegawaian, pembinaan
kelembagaan.
e. Bagian Keuangan
Berugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan
administrasi keuangan.
Melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan rencana
anggaran pendapatan dan belanja rutin serta pembangunan.
Penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta
pembayaran.
Penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Sub bagian
f. Bagian Umum
Bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan
rumah tangga, perlengkapan dan umum, serta perpustakaan dan
kearsipan.
Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman
surat-surat.
Melaksanakan pengadaan naskah dinas.
Pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kearsipan.
g. Bagian Bina Program
Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis dibidang
pengelolaan sumber daya air.
Menyelenggarakan koordinasi penyusunan program kerja
dinas.
Menyelenggarakan pengumpulan data, pengelolaan, analisis
data.
Menyelenggarakan pengelolaan statistik.
h. Bagian Seksi Data dan Informasi
Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta
penyajian informasi.
Melaksanakan penyiapan data dan statistik.
i. Bagian Seksi Penyusunan Program
Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan rencana
strategis.
Melaksanakan anggaran pembangunan.
j. Bagian Evaluasi dan Pelaporan
k. Bagian Konservasi dan Pelestarian
Seksi konversi melaksanakan penyusunan bahan pembinaan
teknis pelaksanaan konstruksi prasarana konversi sumber daya
air, yang meliputi rehabilitasi waduk, situ, pengamanan sungai,
pengendalian banjir, pengamanan pantai, muara dan delta.
Seksi pelaksanaan melaksanakan penyusunan bahan teknis
yang meliputi rehabilitasi jaringan irigasi, penyediaan air baku,
dan pengendalian kualitas air.
l. Bagian Hidrologi
Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan operasional
pengelolaan dibidang hidrologi.
m. Bagian Bina Teknik
Menyelenggarakan perumusan bahan pembinaan teknis dibidang
rancang bangun, bina konstruksi, dan bantuan teknis.
n. Bagian Rancang Bangun
Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan operasional
kegiatan rancang bangun.
o. Bagian Bina Konstruksi
Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan teknis operasional
di bidang jasa konstruksi.
p. Bagian Operasi dan Pemeliharaan
Menyelenggarakan perumusan kebijakan operasional dibidang
operasi, pemeliharaan, dan pembangunan bencana banjir dan
q. Bagian Bina Manfaat
Menyelenggarakan perumusan kebijakan operasional dibidang
kerjasama antar lembaga, bina pengusahaan dan pengawasan
pemanfaatan sumber daya air.
r. Bagian Bina Pengusahaan
Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan teknis dan
pelaksanaan kegiatan pengusahaan sumber daya air.
1.6Job Description
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina, memotivasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas Dinas.
Dalam menyelenggarakn tugas pokoknya Kepala dinas mempunyai fungsi :
1. Penetapan kebijakan operasional dalam bidang sumber daya air meliputi Bina Program, Bina teknik, Bina konservasi, dan pelestarian, Bina Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan serta Pemanfaatan
2. Pelaksanaan fasilitas teknis fungsional dibidang pengelolaan sumber daya air berdasarkan kebijakan Departemen teknis terkait
3. Pelaksanaan pengawasan pengelolaan sumber daya air 4. Penyenggaraan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan
Rincian Tugas Kepala Dinas :
2. Menetapkan kebijakan operasional Dinas sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Propinsi Jawa Barat
3. Menetapkan rencana kerja dan program pembangunan di bidang pengelolaan sumber daya air
4. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, pengembangan dan pelestarian operasi dan pemeliharaan,manfaat serta ketatausahaan
5. Melaksanakan pengendalian operasional terhadap pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan pelimpahan dari Gubernur
b. Tugas dan fungsi Wakil Kepala Dinas
Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas pokok : Mengkordinasikan perencanaan dan program, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta tugas lain yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Wakil Kepala Dinas mempunyai fungsi :
1. Pengkordinasian dan pengendalian kegiatan internal Dinas 2. Pembinaan adminitrasi kegiatan Dinas dan UPTD
Rincian Tugas Wakil Kepala Dinas :
1. Mengkordinasikan kegiatan internal Dinas
2. Melaksanaan pembinaan administrasi kegiatan Dinas dan UPTD yang meliputi pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan kesisteman
3. Mengkoordinasikan perumusan rencana strategis (RENSTRA) dan laporan Akuntibilasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
4. Melaksanakan tugas Operasional lain dengan pelimpahan Kepala Dinas
c. Tugas dan fungsi Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok : Menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan Umum.
Dalam menyelenggarakan Tugas Pokoknya Bagian Tata usaha mempunyai fungsi :
1. Pengelolaan urusan Kepegawaian 2. Pengelolaan urusan Keuangan
3. Pengurusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat dan kerasipan
Rincian Tugas Bagian Tata Usaha :
1. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian 2. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan
3. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan 4. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan
6. Menyelenggarakan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin 7. Menyelenggarakan Pengendalian administrasi pendapatan, belanja rutin dan
anggaran bangunan
8. Menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan kearsipan 9. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit terkait
d. Tugas dan Fungsi Bagian Kepegawaian
Bagian kepegawaian mempunyai tugas pokok : melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawain, kelembagaan dan ketatalaksanaan serta pendokumemntasian peraturan perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya,Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan penyusunan dan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, mutasi, pengembangan disiplin dan penyelenggaraan kesejahteraan
2. Pelaksanaan teknis administrasi kepegawaian
3. Penyiapan bahan rancangan peraturan perundang-undanagn dan rancangan ketatalaksanaan
Rincian Tugas Bagian Kepegawaian :
1. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian dilingkungan dinas
2. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pegawai, formasi dan penunjukan dalan jabatan dilingkungan dinas
4. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat DP3, DUK, sumpah/janji pegawai, gaji berkala, dan peningkatan kesejahteraan pegawai
5. Melaksanakan penyiapan bahan mutasi dan pemberhentian pegawai
6. Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan.pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional
7. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti Ujian Dinas dan Ijin / Tugas belajar
8. Melaksanakan Penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai
9. Melaksanakan penyiapan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional
10. Melaksanaan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan dilingkungan dinas
11. Melaksanakan Penyiapan bahan rancangan pendokumentasian peratruan perundang-undangan
12. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan bagian kepegawaian
13. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
e. Tugas dan Fungsi Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
1. Penyiapan bahan dan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja rutin daerah
2. Pelaksanaan teknis administrasi keuangan
Rincian Tugas Bagian Keuangan :
1. Melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin serta Pembangunan
2. Melaksanakan Pengadministrasian dan pembukuan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan
3. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayarannya
4. Melaksanakan perbendaharaan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan
5. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi dan pembukuan keuangann Anggaran Pendapatan/Penerimaa Dinas
6. Melaksanakan penyiapan bahan pertanggung jawaban Anggran Pendapatan , Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan
7. Melaksanakan Penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Bagian Keuangan
8. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
f. Tugas dan fungsi Bagian Umum
Bagian umum mempunyai tugas pokok : Melaksanakan pengelolaan rumah tangga perlengkapan dan umum serta perpustakaan dan kearsipan.
1. Pelaksanaan surat menyurat, penggandaan, kerasipan dan administrasi perjalanan dinas
2. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Dinas 3. Pengelolaan perpustakaan dinas dan hubungan masyarakat
Rincian Tugas Bagian Umum :
1. Melaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah dan pengelolaan kerasipan
2. Melaksanakan pengadaan naskah dinas
3. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kerasipan kepada unit kerja dilingkungan dinas
4. Melaksanakan penyiapan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas 5. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas 6. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan, hubungan masyarakat dan
pendokumentasian kegiatan dinas
7. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dinas dan ketertiban dan keamanan kantor
8. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan di lingkungan kantor, kendaraan dinas, perlengkapan kantor, dan aset lainnya
9. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perlengkapan dilingkungan dinas
10. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi, dan penghapusan perlengkapan dinas
12. Melaksanakan Penyusunan evaluasi dan laporan kegiatan sub bagian umum
13. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
1.7Sarana dan Prasarana
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air berada di kawasan Jl.Braga No.137 Bandung.Gedung Dinas pengelolaan Sumber Daya Air ini mempunyai 5 (lima) lantai yang dimana tiap lantainya mempunyai bagian, setiap lantai berisikan beberapoa ruangan yang dimana tiap ruangan diberi komputer dan beberapa sarana dan prasarana lainnya seperti kursi, televisi, telepon, mesin fax dan perlengkapan lainnya.
Bagian Humas sendiri berada di lantai pertama,yang dimana dalam ruangan humas di berikan sarana dan prasarana seperti toilet, kursi ,televisi, telepon, mesin fax, dan peralatan kantor lainnya.
Tabel 1.2
Sarana dan Prasarana
No Sarana Jumlah
1 Lemari Kayu 1
2 Filling Kabinet 2
3 Meja Komputer 2
4 Dispenser 1
5 Kursi Putar 5
7 Meja Rapat 1
8 Jam Dinding 1
9 PC/Komputer 2
10 Telepon 1
11 TV 1
Sumber : Arsip Dinas PSDA
1.8 Lokasi Dan Waktu PKL
Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di Penelolaan Sumber Daya Air Jawa barat , yang beralamat di Jln. Braga No. 137 Bandung, dilaksanakan selama 1 bulan dimulai pada tanggal 4 Juli sampai dengan tanggal 4 Agustus 2011. Dalam pelaksanan Praktek Kerja Lapangan (PKL),Pemohon diharapkan mengikuti aturan yang sudah di berlakukan, seperti terikat dengan waktu jam kerja yaitu datang ke tempat kerja praktek pada pukul 07.30 dan pulang pada pukul 16.00.
Pemohon juga harus mengikuti arahan oleh pembimbing PKL di tempat tersebut.
Seperti hal nya para pegawai lainnya yang mendapatkan hari libur 2 (dua) hari setiap minggunya,pemohon juga mendapatkan hari libur 2 (dua) hari setiap minggunya yaitu pada hari sabtu dan hari minggu dan pada hari Libur Nasional ataupun apabila ada keperluan dengan meminta izin terlebih dahulu.
Aktifitas kerja yang dilakukan penulis terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu:
kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang
dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan setiap harinya seperti
memonitor pemberitaan surat kabar dan mengelola guntingan berita, sedangkan
kegiatan insidentil merupakan kegiatan penulis yang dilakukan penulis selama
Praktek Kerja Lapangan sewaktu-waktu seperti mengikuti kegiatan-kegiatan
penyampaian informasi kepada media melalui jumpa pers, bantuan pendidikan
dan kegiatan sosialisasi tentang permasalahan air.
Kegiatan yang penulis lakukan dari hari ke hari selama PKL dapat
dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL
No. Hari/ Tanggal
Aktifitas Kegiatan Keterangan
Rutin Insidental
1. Senin,
04 Juli 2011
Pengarahan kegiatan PKL oleh Bapak Isom Saepudin, S.Sos di bagian kehumasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dan Perkenalan dengan staf-staf di bagian Kehumasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi jawa Barat antara lain Bapak Achmad Jaenudin, dan Bapak Asep Saputra selaku Pembimbing penulis selama melakukan kerja praktek, juga pengenalan mengenai tugas dari masing-masing, pada bagian kehumasan tempat penulis melakukan kegitan kerja praktek
2. Selasa 05 juli 2011
Pengenalan Tentang tentang struktur organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dan Pengarahan mengenai tugas-tugas yang akan dilakukan selama kerja praktek oleh pembimbing kerja praktek Bapak Asep Saputra.
3. Rabu, 6 Juli 2011
Penerangan tentang Pergub no.5 Pasal 11 dan Tupoksi (Tugas
Diskusi dengan bagian kehumasan tentang peraturan daerah Provinsi Jawa Barat bidang kelembagaan dan tugas-tugas pokok yang mereka
melakukan kegiatan dokumentasi
dalam acara tersebut.
6. Senin, 11 Juli 2011
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
.
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
b. Memonitor (membaca)
Melakukan Pengarsipan surat
masuk dan surat keluar pada
buku arsip yang telah tersedia
.
a. Mengisi absensi daftar
pemberitaan pada surat
surat masuk dan surat
keluar pada buku arsip
yang telah tersedia
Berdiskusi dengan pembimbing
PKL atas permasalahan yang
sering di hadapi dengan Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air
baik di dalam maupun di luar
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Air Provinsi Jawa Barat
Melakukan Pengarsipan surat
masuk dan surat keluar pada
buku arsip yang telah tersedia
.
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
- Memilih, Mengcopy
menggunting berita
c. Mengelola Guntingan
Berita
- Membuat Database
Melakukan studi pustaka, selain
berdiskusi dan wawancara
dengan bagian yang
bersangkutan, sebagai bahan
dalam pembuatan laporan kerja
praktek yang akan penulis buat.
.
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
- Mengikuti acara Senam
pagi yang dilakukan
setiap hari jum’at. dan
melakukan kegiatan
dokumentasi dalam
b. Memonitor (membaca)
Melakukan studi pustaka, selain
berdiskusi dan wawancara dengan
bagian yang bersangkutan, sebagai
bahan dalam pembuatan laporan
kerja praktek yang akan penulis
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
kabar :
Melakukan Pengarsipan surat
masuk dan surat keluar pada buku
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
- Peliputan acara
pembukaan kegiatan
PEMPROV Jawa Barat
yang dilaksanakan di
Gedung Sate Jawa
Barat dan di ikuti oleh
Seluruh Dinas Provinsi
Jawa Barat.
- Dokumentasi Acara
Tersebut.
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
- Peliputan Perlombaan
Bandung yang di ikuti
oleh seluruh jajaran
Dinas Provinsi Jawa
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
- Peliputan Pertandingan
.
Bola Volly yang
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat.
- Peliputan upacara
penutupan PEMPROV
ke VII yang bertempat
di Gedung Sate
Bandung.
- Dokumentasi acara
penutupan PEMPROV
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
pemberitaan pada surat
Melakukan studi pustaka, selain
berdiskusi dan wawancara
dengan bagian yang
bersangkutan, sebagai bahan
dalam pembuatan laporan kerja
praktek yang akan penulis buat
.
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
- Membaca berita
Melakukan studi pustaka, selain
berdiskusi dan wawancara
dengan bagian yang
bersangkutan, sebagai bahan
dalam pembuatan laporan kerja
praktek yang akan penulis buat
.
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
menggunting berita
c. Mengelola Guntingan
Berita
- Membuat Database
Melakukan studi pustaka, selain
berdiskusi dan wawancara
dengan bagian yang
bersangkutan, sebagai bahan
dalam pembuatan laporan kerja
praktek yang akan penulis buat
.
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
Berita
- Membuat Database
d. Peliputan acara Pelepasan
Pensiunan dan acara
Munggahan yg di lakukan
pada setiap bulan
Ramadhan di ruang
serbaguna Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat Bandung.
- Dokumentasi Acara
tersebut.
20. Jumat, 29 Juli 2010
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
menggunting berita
c. Mengelola Guntingan
Berita
- Membuat Database
Melakukan studi pustaka, selain
berdiskusi dan wawancara
dengan bagian yang
bersangkutan, sebagai bahan
dalam pembuatan laporan kerja
praktek yang akan penulis buat
.
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat
Berita
- Membuat Database
d. Mengikuti acara
penyuluhan penggunaan
Ambulance bagi para
karyawan PNS Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat
Melakukan studi pustaka, selain
berdiskusi dan wawancara dengan
bagian yang bersangkutan, sebagai
bahan dalam pembuatan laporan
kerja praktek yang akan penulis
buat.
22. Selasa, 2 Agt 2011
a. Mengisi absensi daftar
hadir PKL yang dilakukan
secara rutin di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat.
b. Mengikuti acara
wawancara oleh STV dan
PJTV kepada Kepala
Operasional Dinas
Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat, sebagai
pengalaman bagi penulis
untuk kedepannya.
Diskusi kepada Pembimbing kerja
praktek Bapak Asep Saputra guna
menyempurnakan data-data yang
telah didapatkan oleh penulis
selama kerja praktek yang
dilakukan dan perpisahan kepada
seluruh jajaran staf kehumasan
karena kerja praktek yang
dilakukan oleh penulis telah selesai
2.2 Deskripsi Kegiatan PKL
2.2.1 Kegiatan Rutin selama Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan rutin (sehari-hari) yang penulis lakukan selama Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat adalah
membaca koran dan guntingan berita yang meliputi kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan pemberitaan mengenai Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat, membuat kliping, memasukkan data (Data Base) guntingan
berita, membuat summary atau ringkasan berita untuk dimasukkan ke berkas
arsip.
A. Memonitor Pemberitaan Pada Surat Kabar
Kegiatan harian adalah memonitori pemberitaan. Memonitori
pemberitaan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari tiap
bulannya. Dengan mengumpulkan berita, artikel, foto berita, iklan, surat
pembaca dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat yang dimuat di media cetak lokal dan nasional.
Adapun urutan pelaksanaan memonitor pemberitaan sebagai berikut:
a. Membaca berita
Media cetak yang ada di perusahaan, dibaca dan mencari berita yang
menyangkut perusahaan.
b. Memilih dan Menggunting Berita (kliping)
Kliping berita merupakan kegiatan pokok dan rutin yang dilakukan
yang berkaitan dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa
Barat berupa artikel berita, surat pembaca, tanggapan, keluhan,
informasi, iklan, dan lain-lain. Baik itu berita positif sampai ke berita
negatif atau pengaduan dari surat pembaca di berbagai media massa
cetak lokal, regional dan nasional.
Media cetak yang merupakan sumber kliping Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat adalah Pikiran Rakyat, Koran Tempo,
Suara Karya, Post Kota, Galamedia, Kompas, Suara Pembaruan,
Bisnis Indonesia, Metro, Rakyat Merdeka, Republika, Media
Indonesia.
Kliping menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Kamus
Komunikasi adalah menggunting berita, artikel, foto, dan lainnya yang
dilakukan dalam surat kabar atau majalah untuk didokumentasikan
”(Effendi, 1989:53).
Kliping menurut Rusady Ruslan adalah “suatu kegiatan memilih,
menggunting dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita
(news) atau karangan (artikel), serta foto berita (press photo) pada
event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai
media cetak, seperti surat kabar, majalah berita, tabloid, dan lainnya
yang kemudian di kliping”.(Ruslan, 1999: 207-208).
Artikel-artikel dari sejumlah surat kabar ditempelkan pada lembaran
formulir guntingan berita, satu per satu dengan menggunakan kertas
formulir tersebut juga tersedia kolom untuk memberi informasi atau
keterangan artikel atau berita tersebut bersumber dari surat kabar
mana, tanggal, bulan dan tahun terbit, menuliskan jenis rubrik serta
halamannya, jenis klasifikasi artikel dan kata kunci.
Kliping berita ini berfungsi sebagai media informasi yang dapat
dijadikan bahan bahkan evaluasi bagi pihak manajemen Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat . Kliping berita merupakan
alat bantu yang memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan yaitu:
- Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkan kebagian
lain yang dianggap mempunyai hubungan atau kepentingan
masing-masing.
- Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi
langkah-langkah suatu kejadian atau event tertentu yang tengah dihadapi
dimasa mendatang untuk perbaikan atau pengembangan
langkah-langkah program kerja perusahaan di masa-masa mendatang.
- Sebagai tolak ukur tentang sejauhmana keberhasilan prestasi dan
reputasi yang dicapai mengenai persepsi, keluhan hingga
perolehan citra di mata masyarakatnya.
- Sebagai sumber informasi dan data untuk memantau kegiatan
perusahaan.
- Sebagai informasi untuk mengetahui isu apa saja yang sedang
hangat dibicarakan dimasyarakat, sehingga jika ada kekurangan
dapat langsung ditindaklanjuti.
Adapun manfaat dari kegiatan kliping berita ini bagi mahasiswa adalah
untuk melatih kepekaan mahasiswa terhadap opini publik yang berkembang
dimasyarakat khususnya tentang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa
Barat .Selanjutnya dapat juga merangsang kemampuan mahasiswa dalam
menyikapi setiap permasalahan tersebut dan dapat membentuk opini untuk
menciptakan citra positif bagi perusahaan.
B. Mengelola Guntingan Berita
Mengelola guntingan berita merupakan kegiatan rutin setelah memonitori
pemberitaan pada surat kabar. Adapun urutan pelaksanaan mengelola
guntingan berita, sebagai berikut:
1. Siapkan kertas yang sudah di sediakan oleh Dinas PSDA untuk
menempelkan pemberitaan surat kabar
2. Lalu tempelkan guntingan berita yang sudah dipilih terlebih dahulu pada
kertas yang sudah disipkan, lalu isi keterangan-keterangan yang tertera di
atas kertas kliping.
Berita yang sudah di kliping kemudian dimasukkan ke Map (kumpulan berita)
untuk dijadikan sebagai data, kemudian berita-berita tersebut dibuatkan
ringkasannya dalam format nama media massa, tanggal terbit surat kabar,
Nasional), kata kunci, serta menggolongkannya apakah berita tersebut bersifat
positif atau negatif.
2.2.2 Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan insidentil yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan
di Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Jawa Barat adalah mengikuti
kegiatan-kegiatan kehumasan, diantaranya:
A. Memantau Lalu Lintas Surat Masuk dan Keluar
Memantau lalu lintas surat masuk dan keluar ini merupakan salah satu
job descripsion humas, surat yang masuk ke staf humas Dinas Pengelolaan
Sumber daya Air Jawa Barat akan dilihat terlebih dahulu dan dicatat ke
agenda yang tersedia. Setelah dicatat, surat tersebut diajukan terlebih dahulu
kepada Kepala Bagian Humas Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Jawa
Barat dan diberikan kepada yang bersangkutan. Surat yang keluar pun, sama
halnya dengan surat yang masuk akan tetapi yang membedakan yaitu surat
dari staf Humas diberikan kepada staf lainnya:
B. Dokumentasi foto kegiatan Porpemprov 2011 di Gedung Sate Kegiatan insidentil yang dilakukan penulis adalah meliput kegiatan
tahunan Pemerintah Provinsi Jabar yaitu PORPEMPROV 2011 yang
dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2011 di Gedung Sate, Bandung. Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat menjadi salah satu pesertanya.
Tentunya sebagai mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan di bagian
dibekali kamera Canon EOS (SLR) oleh Humas Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Jawa Barat sebagai alat dokumentasi.
Gambar 2.1
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2011
Gambar 2.2
2.3 Deskripsi Tentang Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat
Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas), merupakan
perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang
bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal,
dan stakholder perusahaan.
Public relations atau hubungan masyarakat menurut J.C. seidel yang
menjabat sebagai Direktur PR. Division of Housing, State New York mengatakan :
“PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manejemen untuk memperoleh good will (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan ke luar memberikan pernyataan-pernyataan”.
Dan Edward L. Bernays menyatakan PR mempunyai tiga arti yaitu ; (1) pengertian kepada masyarakat,
(2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat,
(3) usaha untuk menginterpretasikan sikap dan pebuatan suatu badan
dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Adapun Definisi humas menurut J.C. Seidel sebagaimana dikutip oleh Oemi
Abdurrachman dalam buku dasar-dasar public relations adalah :
“ Public relations is the continuingprocess by which management endeavors to obtain goowill and understanding of its customer, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, outwardly through all means of expression”
artinya public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen
untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya
perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan pernyataan-pernyataan. (
Abdurrachman, 2001:24 )
Tujuan dari public relations menurut Oemi Abdurrachman mangatakan
sebagai berikut:
“ Tujuan public relations adalah mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai public, kegiatan public relations harus dikerahkan kedalam dan keluar”.
( Abdurrachman, 2001:34 )
Jadi Public Relations adalah suatu lembaga atau perorangan yang bertugas
melakukan hubungan baik ke dalam dan ke luar perusahaan untuk memperoleh
pengertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan
strategi yang dimiliki. Public relations berfungsi menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya baik
intern maupun ekstern dalam pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi
publiknya. Adapun Public Relations secara mendasar menjadi tanggung jawab
dari pimpinan puncak (top management) Public realtions diharapkan bisa menjadi
mata, telinga, dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan. Dan peranan Public
Relations yang sangat penting yaitu sebagai wahana keluar dan ke dalam
perusahaan. Saat ini hampir setiap Departemen pemerintahan atau
lembaga-lembaga sosial telah mempunyai badan atau bagian humas.
Begitu pula dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat yang
senantiasa menggunakan humas untuk menjalankan hubungan baik dengan
atau keberhasilan tersendiri, atau mendekati pers dengan tujuan untuk
memperoleh suatu pemberitaan positif, tetapi lebih dari itu karena Public
Relations mengandalkan strategi yaitu agar institusi atau organisasi dapat
dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan badan atau organisasi.
Dalam hubungannya, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat
menjalankan Public Relations yang masih bersifat Method Of Comunication yaitu
humas yang masih dibawah naungan divisi lain atau belum masuk dalam
struktural organisasi / institusi yang pada kesempatan kali ini humas Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat masih berada pada Divisi Sub. Bagian
Kepegawaian & Umum. Sehingga humasnya belum State Of Being atau belum
berdiri sendiri. Walaupun Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat
termasuk instansi pemerintah yang terbilang besar namun humasnya belum berdiri
sendiri, tetapi tidak mengurangi peran dari Public Relations dalam suatu Institusi
atau organisasi yang sangat penting dalam menciptakan komunikasi timbal balik,
serta memberikan suatu kebutuhan informasi kepada publik Intern yang berasal
dari media. Selain itu Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat
mempunyai fungsi membangun suatu hubungan yang baik dengan Pihak Pers dan
2.4 Analisa Kegiatan PKL
Pada dasarnya aktivitas kerja public relations Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Jawa Barat sama seperti public relations lainnya yang mengerjakan
tugas-tugas kehumasan seperti terwujudnya citra positif perusahaan dan
tercapainya suasana saling pengertian dan saling percaya antara perusahaan
dengan stakeholder melalui pendekatan kehumasan sesuai dengan tujuan
komunikasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat,Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat menyadari arti pentingnya citra sebuah perusahaan
dan dukungan positif dari masyarakat untuk menjaga kelangsungan serta
komunitas aktiftas perusahaan.
Sejak penulis melakukan kegiatan PKL di Humas Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat Penulis menemukan beberapa kelebihan dan
kekurangan yang ada dalam kegiatan Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat. Dalam hal ini, Karyawan Humas memberikan arahan dari
kegiatan yang sudah ada sebelumnya Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa
Barat. Sesuai dengan bagian Kehumasan yang tidak ada di dalam struktural
Institusi, maka kegiatan yang dilakukan pun tidak se-maksimal dengan kegiatan
yang dilakukan oleh Humas yang sudah melembaga (state of being). Namun, hal
ini bukan disebabkan oleh karyawan Humas yang tidak ingin mempunyai kegiatan
lebih, akan tetapi karena adanya beberapa kegiatan Humas yang memang
dikerjakan oleh Protokoler Institusi di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa
Barat. Selain itu faktor anggaran biaya kegiatan yang tidak ada dikhususkan bagi
yang ada disetiap Institusi Pemerintahan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Jawa Barat. Dengan kondisi seperti ini, Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat tetap melakukan beberapa kegiatan yang memberi perhatian lebih
kepada citra Institusi, terutama dalam membina hubungan baik dengan Pers dan
memberikan kebutuhan Informasi bagi Karyawannya. Salah satu kegiatan PR
dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan
dan kepercayaan publik adalah kegiatan Hubungan Pers (Elvinaro, 2010:121).
Oleh karena itu, penulis diberi arahan khusus mengenai hal membina hubungan
baik dengan Pers. Wartawan yang datang ke ruangan Humas, tentunya disikapi
dengan baik walaupun hanya sekedar menunggu-menuggu dan membaca Surat
Kabar di ruangan Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat.
Kegiatan lain diluar kebutuhan Informasi bagi publik melalui Pers. Humas
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat juga mempunyai fokus lebih
kepada kliping berita. Kebutuhan Informasi pada karyawan Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat, menjadikan Humas sebagai tumpuan bagi
kebutuhan informasi mengenai berita Pengairan ataupun tentang keluhan
kekeringan khususnya di Jawa Barat. Penulis pada awalnya diberi arahan
mengenai kriteria berita Surat Kabar yang masuk dalam kategori Kliping Berita.
Perhatian lebih pada Kliping berita, dikarenakan sebagai alasan untuk bahan
Evaluasi kinerja Karyawan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat
dalam menanggapi pemberitaan yang berkaitan, baik tanggapan positif maupun
negative dari publik. Penulis melakukan kegiatan yang sesuai dengan konsentrasi
melakukan kegiatan kehumasan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa
Barat. Beberapa kegiatan yang dilakukan penulis, mencari berita dan dokumentasi
kegiatan. Dari analisis penulis, kegiatan tersebut sudah seharusnya menjadi
kegiatan rutin bagi Humas di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar tetap
menjaga fungsi kebutuhan informasi baik bagi publik Internal maupun Eksternal
secara stabil. Selama melaksanakan PKL di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Jawa Barat penulis menemukan beberapa kegiatan Humas yang memenuhi
kriteria komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah
pengetahuan, sikap dan perilaku publik / masyarakat (Soemirat & Elvinaro, 2010 :
14). Hasil yang ingin dicapai, antara lain :
1. Good image (citra baik)
Citra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, menjadi tumpuan bagi
keberhasilan kinerja karyawannya dalam melaksanakan tugasnya. Humas
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini memberikan
pelayanan terbaik dalam menanggapi komentar berupa keluhan atau
dukungan melalui situs resmi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, serta
memenuhi kebutuhan informasi pers. Hal ini dilakukan sebagai
pembentukan citra yang baik dalam memenuhi keinginan publik dan pers.
2. Goodwill (itikad baik)
Kejujuran informasi dan tindakan yang diberikan oleh Humas Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat menjadi bukti dalam pencapaian
3. Mutual understanding (saling pengertian)
Hal kecil yang menjadi acuan kerja Humas di Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat, yaitu saling membantu pekerjaan masing-masing walaupun
kegiatan diluar kehumasan. Hal ini dikarenakan bagian Humas yang tidak
masuk dalam struktural Institusi.
4. Mutual confidence (saling mempercayai)
5. Mutual appreciation (saling menghargai)
6. Tolerance (toleransi)
2.5 Analisa Tentang Pelayanan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Kepada Mahasiswa PKL
Selama satu bulan penulis melaksanakan kegiatan PKL di Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat. Pelayanan yang diberikan oleh pembimbing, yang
berada di bagian Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat,
maupun pihak-pihak dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat yang
membantu memberikan suatu praktek kehumasan dapat dinilai cukup baik.
Selama melaksanakan PKL, penulis diberikan arahan oleh pembimbing
mahasiswa PKL baik secara praktik maupun teoritis. Serta penulis diberikan
pengalaman langsung untuk mengerjakan tugas-tugas seorang Humas yang berada
di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Bpk. Asep dan Bpk.H.Dudin
sebagai pembimbing mahasiswa PKL dan sebagai pegawai Humas Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat memberikan beberapa pengetahuan dan
langsung. Selain pembimbing PKL, penulis juga diberi arahan oleh pegawai
Humas lainnya sebagai bentuk kepedulian pegawai Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Jawa Barat kepada mahasiswa yang melakukan PKL agar mempunyai
pengalaman langsung mengerjakan tugas-tugas seorang Humas di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dengan mengikutsertakan mahasiswa
PKL dalam kegiatan-kegiatan insidentil seperti peliputan acara-acara Dinas
ataupun kegiatan-kegiatan, penyuluhan yang ada di Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Jawa Barat walaupun belum melembaga ( method of communication ).
Begitu pula setelah melaksanakan beberapa tugas Humas di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, penulis juga melakukan evaluasi kecil
yang diarahkan oleh pembimbing dan pembekalan terhadap hasil dari tugas-tugas
humas seperti membuat kliping berita, press release, pendataan dan tugas Humas
lainnya. Ramah tamah, menjadikan nilai lebih tersendiri bagi pembimbing dan
pegawai lainnya di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, sehingga
membuat penulis lebih nyaman dalam melaksanakan proses Praktek Kerja
Lapangan. Selain itu, penulis juga merasakan adanya sikap-sikap positif yang
dimiliki pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dalam
membangun karakteristik suatu Institusi, yang mempunyai sikap saling bekerja
sama dengan sifat kekeluargaan dan saling menyapa satu sama lain.
Dari segi Sarana dan Prasarana, selama melaksanakan PKL, penulis tidak
menemukan kesulitan karena kegiatan kerja praktek dilakukan langsung di ruang
memadai dan nyaman untuk mengerjakan tugas-tugas kehumasan di Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Hanya saja masalah waktu kerja
penulis yang tidak tetap, karena tugas-tugas Humas yang dinilai belum begitu
banyak seiring dengan struktur Humas yang belum masuk dalam struktural
Institusi. Banyak hal yang penulis dapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, baik secara
pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman yang penulis belum dapatkan
sebelumnya, yang tentunya akan dapat bermanfaat ketika penulis lulus kuliah dan
bekerja di sebuah perusahaan / institusi / organisasi, khususnya di bagian atau
divisi Humas. Secara keseluruhan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat ini, maka penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Aktifitas Kerja yang dilakukan penulis di Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Jawa Barat ini terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu kegiatan
rutin yang biasa di lakukan sehari-hari seperti membuat kliping,
mengcopy guntingan berita,membuat database, mengontrol surat yang
masuk dan kegiatan insidentil ataupun kegiatan sewaktu-waktu
ataupun tidak rutin seperti mengikuti acara penyuluhan ambulance,
peliputan pelepasan pensiunan karyawan Dinas PSDA, peliputan acara
sebelum puasa di mulai (munggahan), peliputan acara PEMPROV
2011.
2. Kegiatan rutin yang penulis lakukan meliputi kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan pemberitaan mengenai perusahaan Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat ini baik nasional maupun
Jawa Barat diantaranya, membuat kliping, mengcopy guntingan berita,
membuat database, Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung
tercapainya kebutuhan informasi bagi karyawan atau orang yang
berada di dalam lingkungan perusahaan.
3. Praktek Kerja Lapangan dinilai sebagai upaya untuk memberikan
oleh tiap mahasiswa, dengan terjun langsung pada kegiatan yang sudah
diadakan oleh Humasnya seperti Peliputan acara PEMPROV,ataupun
acara pelepasan pensiunan Dinas PSDA.
4. Humas merupakan bagian penting dalam sebuah organisasi /
perusahaann guna mencapai good will dari public internal maupun
eksternalnya. Dengan adanya humas dalam sebuah perusahaan maka
hubungan baik dapat diciptakan. Jadi Public Relations adalah suatu
lembaga atau perorangan yang bertugas melakukan hubungan baik ke
dalam dan ke luar perusahaan untuk memperoleh pengertian,
kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan
strategi yang dimiliki. Public relations berfungsi menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan
publiknya baik intern maupun ekstern dalam pencapaian pengertian,
menumbuhkan motivasi publiknya. Adapun Public Relations secara
mendasar menjadi tanggung jawab dari pimpinan puncak (top
management) Public realtions diharapkan bisa menjadi mata, telinga,
dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan.
5. Pelayanan yang di berikan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Jawa Barat pada penulis adalah baik. Penulis diarahkan dengan baik
dalam menjalankan tugas selama praktek kerja lapangan. Penulis
menyimpulkan bahwa pelayanan yang di berikan Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat pada penulis baik, karena dalam
Jawa Barat khususnya pada bidang humas, penulis di ikut sertakan
dalam kegiatan tersebut dan hal itu menjadikan penulis memperoleh
banyak pengalaman dalam kegiatan humas.
6. Dengan Praktek Kerja Lapangan diharapkan tiap mahasiswa sudah
terbiasa, bila benar-benar telah terjun dalam dunia kerja.
3.2 Saran-Saran
Dari kegiatan PKL yang telah dilaksanakan oleh penulis di Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Jawa Barat, maka saran yang dapat penulis berikan adalah
sebagai berikut :
3.2.1 Saran Bagi Institusi Terkait
Setelah melakukan praktek kerja lapangan Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Jawa Barat penulis memperoleh pelajaran dari semua kegiatan yang
dilakukan bersama perusahaan. Adapun saran yang diberikan penulis kepada
perusahaan guna menjadi evaluasi atau masukan bagi perusahaan. Saran yang
diberikan penulis pada perusahaan adalah :
a. Lebih sering (bisa tiga bulan atau enam bulan sekali ) membuat
kegiatan ataupun acara guna mempererat tali silahturahmi
ataupun kedekatan antar pegawai internal,adapun kegiatannya
seperti get together, cofee morning, ataupun dengan membuat